Anda di halaman 1dari 12

PPG DALJAB UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

MATERI AJAR :
BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR
SMP KELAS IX SEMESTER I
Penyusun : SISKA RAHMI, S.Pd
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini merupakan materi ajar untuk peserta didik pada jenjang SMP/MTs kelas IX
Semester 1 (Ganjil) dengan Kompetensi Dasar Pengetahuan yaitu menjelaskan dan
melakukan operasi bilangan berpangkat rasional dan bentuk akar, serta sifat – sifatnya.
Kopetensi Dasar Keterampilannya adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat
– sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.

RELEVANSI

Gambar Susunan Tata Surya

Tahukan kamu berapakah jarak planet bumi ke matahari ? Berapa massa matahari,
massa bulan, dan lainnya? Kamu telah mempelajarinya dalam pelajaran sains, bukan?
Bagaimana kamu menuliskan jarak tersebut ke dalam bentuk yang lebih sederhana?
Dapatkah kamu melihat seekor bakteri dengan mata telanjang? Berapa ukuran panjang
bakteri tersebut? Dapatkah kamu menuliskan dalam bentuk yang lebih sederhana untuk ukuran
yang sangat kecil tersebut?
Pernahkah kamu mempelajari pembelahan sel pada seekor hewan bersel satu seperti
Amoeba? Bagaimana pola pembelahan seekor amoeba yang terbentuk tiap satuan waktunya?
Berapa kira-kira jumlah sel yang terbentuk setelah membelah selama waktu tertentu? Kamu
tidak mungkin mengitungnya secara pasti, bagaimana kamu dapat memperkirakan jumlah
tersebut?
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

Untuk menjawab masalah tersebut kalian harus mempelajari konsep bilangan


berpangkat dan bentuk akar yang ada pada modul ini. Adapun orang yang pertama kali
menemukan bilangan berpangkat atau eksponen adalah John Napier (1550-1617). John Napier
merupakan seorang bangsawan dari Merchiston, Skotlandia. John Napier menyadari bahwa
setiap bilangan bisa di ubah dalam bentuk eksponen maupun logaritma, agar bilangan tersebut
bisa diubah dalam bentuk yang lebih sederhana. Bilangan berpangkat sangat membantu kita
dalam mempersingkat bilangan yang relatif besar atau kecil. Contoh 0,00000099 ditulis dalam
bilangan berpangkat menjadi 9,9 × 10−7.

Capaian Pembelajaran

Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan dan melakukan operasi bilangan berpangkat rasional dan bentuk akar, serta sifat – sifatnya.
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat – sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan bentuk

Sub Capaian Pembelajaran

IPK
3.1 1 Mengidentifikasi (C4) sifat perkalian bilangan berpangkat dengan basis yang sama
3.1.2 Mengidentifikasi (C4) sifat pemangkatan pada bilangan berpangkat.
3.1.3 Mengidentifikasi (C4) sifat perpangkatan dari perkalian bilangan.

4.2.1 Memecahkan (C4) masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sifat- sifat bilangan
berpangkat
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

1. URAIAN MATERI

Masalah 1

Ratusan negara di berbagai benua masih kewalahan mengatasi pandemi covid 19.
Virus dan bakteri memang tak terlihat sehingga kita harus tetap waspada. Mencuci tangan
menjadi suatu keharusan dan harus dilakukan sesering mungkin, karena bahaya dari virus dan
bakteri itu nyata. Silahkan kalian baca permasalahan mengenai bakteri berikut :

Gambar Bakteri Streptococcus

Bakteri Streptococcus merupakan bakteri yang memiliki bentuk seperti rangkaian


rantai. Bakteri ini biasanya menyerang paru – paru sehingga menyebabkan kantung udara di
dalam paru meradang dan membengkak. Sebuah bakteri pada umumnya berkembang biak
dengan membelah diri yaitu setiap satu bakteri akan membelah menjadi dua bakteri setiap
harinya, Jika pada hari pertama terdapat dua bakteri, dapatkah kalian menentukan jumlah
bakteri setelah hari kelima ?
Penyelesaian :
Banyak bakteri pada hari pertama = 2
Banyak bakteri pada hari kedua = 2 × 2
Banyak bakteri pada hari ketiga = 2 × 2 × 2
Banyak bakteri pada hari keempat = 2 × 2 × 2 × 2
Banyak bakteri pada hari kelima = 2 × 2 × 2 × 2 × 2
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

Jadi banyak bakteri pada hari kelima = 2 × 2 × 2 × 2 × 2 = 25 = 32


Dari soal diatas, diperoleh banyak bakteri pada hari kedua adalah 2 kali lipat dari hari pertama.
Banyak bakteri pada hari ketiga adalah 2 kali lipat dari hari kedua dan seterusnya.
Jika bakteri membelah selama n hari maka maka banyak bakteri pada hari ke – n adalah
2 × 2 × 2 × 2 × …. × 2
Sebanyak n kali

Perkalian berulang dari 2 bilangan sebanyak n kali seperti di atas dapat ditulis dengan 2𝑛 dan
dapat juga disebut dengan perpangkatan 2. Secara umum, perkalian berulang dari suatu
bilangan a disebut dengan perpangkatan a

A. Bilangan Berpangkat
1. Pengertian bilangan berpangkat
Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama. Bentuk umum
dari perpangkatan adalah
an = a × a × a × … × a, dengan a bilangan bulat positif sebanyak n.
an, disebut sebagai bilangan pokok (basis) sedangkan n sebagai pangkat (eksponen).
Contoh :
a. 42 = 4 x 4 = 16
b. 43 = 4 x 4 x 4 = 64
c. (-6)2 = (-6) x (-6) = 36
d. (-6)3 = (-6) x (-6) x (-6) = -216
2. Membedakan perpangkatan basis bilangan positif dan negatif dengan eksponen
bilangan ganjil dan genap
Jadi Untuk an ,
 jika a adalah basis bilangan positif dan n adalah eksponen bilangan ganjil ataupun
genap, maka nilai dari an bernilai positif.
 jika a adalah absis bilangan negatif , maka ada 2 kemungkinan, yaitu:
a. an bernilai positif jika n bilangan genap
b. an bernilai negatif jika n bilangan ganjil
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

Operasi Bilangan Berpangkat


a. Perkalian bilangan berpangkat dengan basis yang sama
Operasi perkalian
Operasi Perkalian Perpangkatan
pada perpangkatan
33 × 32 3×3×3×3×3 35
(−3)2 × (−3) × (−3) × (−3) × (−3) × (−3) (−3)5
(−3)3
𝑦5 × 𝑦2 𝑦×𝑦×𝑦×𝑦×𝑦×𝑦×𝑦 𝑦7
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa secara umum bentuk

𝒂𝒎 × 𝒂𝒏 = 𝒂𝒎+𝒏
Contoh Soal :

Sederhanakan perkalian dari perpangkatan berikut :

a) 5 × 53

b) 73 × 72

c) ( ) × ( )
1 6 1 4
3 3

d) 𝑡3 × 𝑡−1

Jawab :

a) 5 × 53 = 51 × 53 = 51+3 = 54

b) 73 × 72 = 73+2 = 75

1 1
c) 6 4 1 6+4 1 10
( ) ×( ) =( ) =( )
3 3 3 3

d) 𝑡3 × 𝑡−1 = 𝑡3 × 𝑡−1 = 𝑡3+(−1) = 𝑡2

b. Pemangkatan dari bilangan berpangkat


Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

Pemangkatan
bilangan Bentuk Perkalian Berulang Perpangkatan
berpangkat
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

(42)3 42 × 42 × 42 = ( 4 × 4) × ( 4 × 4) × ( 4 × 4) 46
=4×4×4×4×4×4
(s4)2 s4 × s4 = ( s × s × s × s ) × ( s × s × s × s) s8
=s×s×s×s×s×s×s×s
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa secara umum bentuk

(𝒂𝒎)𝒏 = 𝒂𝒎×𝒏
Contoh Soal :
𝟏
Bentuk sederhana dari (𝟐𝟐)𝟐 adalah . . .
1 1
Jawab : 22×2 ×2
= 22 =2

Pemangkatan suatu perkalian bilangan


Pemangkatan
pada perkalian Bentuk Perkalian Berulang Perpangkatan
bilangan
(2 × 3)3 (2 × 3) × (2 × 3) × (2 × 3) 23 × 33
=2×3×2×3×2×3
=2×2×2×3×3×3
(b × y)2 ( b × y) × ( b × y) = b × y × b × y b2 × y 2
=b×b×y×y
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa secara umum bentuk
(𝒂 × 𝒃)𝒎 = 𝒂𝒎 × 𝒃𝒎
Contoh Soal :
Bentuk lain dari 35 × 25 adalah . . .
Jawab : 35 × 25 = 65

Contoh Soal :

Dalam sebuah penelitian, diketahui seekor Amoeba S berkembang biak dengan

membelah diri sebanyak 2 kali tiap 15 menit.


Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

a. Berapa jumlah Amoeba S selama satu hari jika dalam suatu pengamatan terdapat 4

ekor Amoeba S?

b. Berapa jumlah amoeba S mula-mula sehingga dalam satu jam terdapat minimal

1.000 Amoeba S ?

Penyelesaian :

a. Ingat 1 jam = 60 menit

1 hari = 24 × 60 = 1.440 menit

Jika Amoeba S membelah tiap 15 menit, maka dalam satu hari Amoeba S

membelah sebanyak = 1.440 = 96 kali


15

Jumlah satu Amoeba S dalam satu hari = 296

Jumlah empat Amoeba S dalam satu hari = 4 × 296 = 22 × 296 = 298

Jadi, Jumlah Amoeba S selama satu hari jika dalam suatu pengamatan terdapat 4

ekor Amoeba S adalah 298

b. Ingat 1 jam = 60 menit

Jika Amoeba S membelah tiap 15 menit, maka dalam satu hari Amoeba S

membelah sebanyak = 60 = 4 kali


15

Jika n adalah banyak Amoeba S mula-mula, maka jumlah n Amoeba S dalam satu

jam adalah 𝑛 × 24 ≥ 1.000

𝑛 × 24 ≥ 1.000

𝑛 × 16 ≥ 1.000

𝑛 ≥ 1.000/16

𝑛 ≥ 62,5
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

Jadi, jumlah amoeba S mula-mula sehingga dalam satu jam terdapat minimal 1.000

Amoeba S adalah 63

Berikut Link Youtube sebagai referensi :

https://www.youtube.com/watch?v=hLth OF864

https://www.youtube.com/watch?v=OWKpJHCKOsU

SOAL PENGAYAAN

1 5
1. Hasil dari (8 3) adalah ...

2. Pada sebuah pasar tradisional perputaran uang yang terjadi setiap menitnya

diperkirakan kurang lebih Rp81.000.000,00. Pada hari Senin – Jumat proses

perdagangan terjadi rata-rata 12 jam setiap hari. Sedangkan untuk Sabtu-Minggu

proses jual beli terjadi rata-rata 18 jam tiap hari. Berapa jumlah perputaran uang di

Pasar Tradisional tersebut selama 1 minggu ? (Nyatakan jawabanmu dalam bentuk

perpangkatan ) ?

SOAL EVALUASI

1. Pernyataan yang benar adalah . . .

A. 46 = 4 × 4 × 4 × 4 × 4 × 4

B. 46 = 6 × 6

C. 46 = 10

D. 46 = 24
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

2. Mana yang merupakan sifat-sifat bilangan berpangkat…….


A. 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛= 𝑎𝑚−𝑛

B. 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛= 𝑎𝑚×𝑛

C. (𝑎𝑚)𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛

D. 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛= 𝑎𝑚+𝑛

3. 23 × 25 = ⋯
A. 215

B. 28

C. 22

D. 415

4. 22 + 23 = ⋯
A. 12

B. 26

C. 25

D. 21

5. 23 × 34 = ⋯
A. 27

B. 37

C. 612

D. Semua jawaban salah

6. (32)4 = ⋯
A. 32
Bilangan berpangkat
dan bentuk akar

B. 36

C. 38

D. 92

7. 23 × 43 = ⋯
A( 2 × 4)3

B. ( 2 × 4)6

C. ( 2 × 4)9

D. 63

8. Streptococcus merupakan bakteri yang memiliki bentuk seperti rangkaian rantai.


Bakteri ini biasanya menyerang paru – paru sehingga menyebabkan kantung udara di
dalam paru meradang dan membengkak. Sebuah bakteri pada umumnya berkembang
biak dengan membelah diri yaitu setiap satu bakteri akan membelah menjadi dua
bakteri setiap harinya, Jika pada hari pertama terdapat dua bakteri, maka jumlah
bakteri setelah satu minggu adalah . . .
A. 128
B. 64
C. 32
D. 16

Anda mungkin juga menyukai