Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MATEMATIKA

BENTUK AKAR DALAM MATEMATIKA

Disusun oleh :
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang sarat dengan suatu bilangan.
Matematika juga merupakan suatu bahasa dimana bahasa pada matematika tidak
memiliki makna yang ambigu atau pemaknaan dari bahasa matematika tidak
menimbulkan makna ganda yaitu selalu pasti,misalnya : 1 + 1 =2, hasilnya pasti 2,
bukan 10 atau 100. Matematika sebagai suatu disiplin ilmu memiliki berbagai macam
cabang, salah satu diantaranya adalah aljabar. Aljabar merupakan suatu cabang
matematika yang erat kaitannya dengan penjabaran-penjabaran suatu konsep pada
matematika. Salah satu konsep yang terdapat pada aljabar adalah konsep Bentuk
Akar.

B. Rumusan Masalah
- Bagaimana sejarah bentuk akar?
- Apa definisi dalam bentuk akar?
- Apa hubungan bentuk akar dan bilangan berpangkat?
- Apa saja operasi dalam bentuk akar?
- Bagaimana aplikasi bentuk akar dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Pembahasan
- Untuk mengetahui seluk beluk asalnya bentuk akar
- Untuk mengetahui apa definisi dalam bentuk akar
- Untuk mengetahui apa hubungan bentuk akar dan bilangan berpangkat
- Untuk mengetahui apa saja operasi dalam bentuk akar
- Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan bentuk akar dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah
Pada abad 16, matematikawan Italia menggunakan istilah lato (artinya “sisi”) yang
terkadang diartikan dengan akar karena sisi tersebut tidak diketahui
panjangnya. Istilah ini kemudian diambil untuk menghitung panjang sisi dari suatu
bujur sangkar dan bilangan kuadrat disebut dengan lato cubico.

Bombelli menggunakan terminologi dengan menggunakan simbol R., artinya radix,


namun mirip dengan simbol universal yang biasa digunakan dokter dalam menulis
resep. Oleh karena itu, Bombelli kemudian menggantinya dengan simbol R.q. (radice
quarata), sehingga akar kuadrat untuk 2 ditulis dengan notasi R.q.2 dan akar kubik
untuk 2 ditulis dengan notasi R.c. 2 (radice cubica). Simbol-simbol di atas mulai
digunakan Bombelli dalam buku karyanya yang terkenal L’Algebra.

Menulis notasi akar dengan R.q. atau R.c. ternyata merepotkan dan tidak praktis
sehingga dibuat dengan menuliskan dalam bentuk r (huruf r kecil). Apa yang terjadi
kemudian? Penulisan notasi dengan r ini jika ditulis oleh tangan (bukan mesin ketik) –
terlebih tulisan orang tersebut jelak, maka yang muncul adalah bentuk yang tidak
lazim.

Lama kelamaan huruf r kecil yang beragam ini diberi bentuk baku yaitu bentuk seperti
yang kita kenal sekarang ini,√.
Notasi radikal √ diperkenalkan pertama kali pada 1525 oleh seorang ahli aljabar
Jerman, Christoff Rudolf (1500–1545) dalam bukunya yang berjudul Die Coss.
Simbol ini dipilih karena kelihatan seperti huruf r dari kata radix, yang dalam bahasa
latin berarti akar.
B. Definisi dalam bentuk akar
Bentuk akar merupakan salah satu bentuk dari bilangan irasional. Sebelum
membahas bentuk akar perlu kita pahami lebih dahulu pengertian bilangan terukur.
Perhatikan contoh- contoh berikut.

 adalah bilangan terukur sebab dapat digambar sebagai sebuah ukuran tertentu.
 adalah bilangan terukur karenadapat digambarkan sebagai berikut

Panjang Ab = 2 satuan dan panjang BC = 1 satuan sehingga panjang AC satuan.


Garis AC dapat diperpanjang sehinnga membentuk CD dengan ukuran yang sama AC
sehingga jika panjang AC = maka panjang AD = 2. Garis tersebut dapat kita
perpanjang terus menerus dengan ukuran yang sama dengan panjang AC.

 Apakah ? Hal ini dapat diselidiki dengan cara sebagai berikut. Dengan
membentuk sebuah segitiga siku-siku dengan gambaran seperti berikut, tampak
bahwa .

Dari contoh-contoh tersebut tampak bahwa , , jika diberikan ukuran 1 satuan di kertas
maka kita dapat melukis bilangan yang digambarkan oleh bilangan-bilangan tersebut
dengan garis dan jangka. Setelah mengetahui konsep dasar bilangan terukur kita dapat
mengetahui pengertian bentuk akar.

Sebagai contoh :

Jika a suatu bilangan positif. Demikian pula dengan bukan – 5. sekarang berapakah
nilai dari , , ? Bentuk-bentuk tersebut disebut bentuk akar, yaitu akar suatu bilangan
yang hasilnya bukan bilangan rasional. Bentuk akar termasuk bilangan irrasional.
Adapun bentuk , , bukan bentuk akar karena kita dapat menentukan bilangan rasional
untuk nilai tersebut, yaitu, = 2, = 4, = 8.

Dalam bilangan bentuk akar (radikal), ada 3 bagian yang perlu diketahui, yaitu
lambang bentuk akar, radikan, dan indeks. Secara umum, bentuk akar ditulis
dalam bentuk: n√a
(n√a dibaca "akar pangkat n dari a")
dengan: n
√a disebut bentuk akar (radikal),
√ disebut lambang bentuk akar,
n disebut indeks (pangkat akar),
a disebut radikan (bilangan di bawah tanda akar), dengan a bilangan
riil positif untuk n bilangan asli dan untuk n bilangan ganjil, a
dapat berupa bilangan riil negatif.

C. Hubungan bentuk akar dan bilangan berpangkat.


Perlu diketahui bahwa bilangan berpangkat memiliki hubungan dengan bentuk
𝑚
akar. Berdasarkan Sifat-5, jika a adalah bilangan real dan a ≠ 0 dengan a > 0,
𝑛
𝑚 𝑝 𝑚+𝑝
adalah bilangan pecahan n ≠ 0, maka (𝑎 𝑛 ) (𝑎𝑛 ) = (𝑎 𝑛 )
𝑎𝑛
Perhatikan bahwa > 1 = 𝑝1 = p dan perhatikan bahwa √𝑝 × √𝑝 = 𝑝, dan juga
𝑎𝑚
1
perhatikan bahwa 𝑝2 = √𝑝

D. Operasi pada bentuk akar.


1. Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk akar.
Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan
apabila bentuk akarnya senama. Bentuk akar senama adalah bentuk akar yang
mempunyai eksponen dan basis sama. Untuk setiap p, q, r adalah bilangan real dan r ≥
0 berlaku sifat-sifat berikut :
𝑛 𝑛 𝑛
𝑝 √𝑟 + 𝑝 √𝑟 = (𝑝 + 𝑞) √𝑟
𝑛 𝑛 𝑛
𝑝 √𝑟 - 𝑝 √𝑟 = (𝑝 − 𝑞) √𝑟
Perhatikan contoh soal berikut :

Tentukan hasil penjumlahan dan penguragan berikut dalam bentuk yang sederhana.

1. 3√5 + 4√5 = (3 + 4)√5


= 7√5
2. √5 + √3 = X (tidak dapat disederhanakan karena akarnya tidak senama).
3 3 3
3. 2 √4 − 3 √4 = (2 − 3) √4
3
= - √4
3 3 3
4. 3 √𝑥 − √𝑥 = (3 − 1) √𝑥
3
= 2 √𝑥

2. Operasi perkalian dan pembagian bentuk akar.


𝑝
𝑞
Pada pangkat pecahan telah dinyatakan bahwa 𝑎 = √𝑎𝑝 . Sifat perkalian dan
𝑞

pembagian bentuk akar dapat di cermati dalam beberapa contoh berikut :


3
3 3
1. √8 = √23 = 23 = 21 = 2
6
6 6
2. √64 = √26 = 26 = 21 = 2
3 3 3 3
3. 4 √5 × 2 √7 = (4 × 2)(√5 × ∛7) = 8 √35
1 1 12
5 7 35
4. 3 √5 × 5 √5 = (3 × 5) (55 × 57 ) = 15 (535 ) = 15 √512

D. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari


Berbicara tentang Matematika tak akan pernah terlepas dari kehidupan. Karena
hampir dalam setiap aktivitas sehari-hari entah disadari atau tidak kita pasti
menggunakan Matematika. Mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi. Oleh
karena itu, Matematika menjadi salah satu pelajaran terpenting yang harus dikuasai
oleh setiap orang yang ingin meraih sukses dalam kehidupannya. Dalam keahlian
bermatematika kita dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah dengan benar,
sekaligus kita diberi kebebasan untuk menjawab dengan berbagai cara asalkan
jawabannya benar dan dengan cara yang benar. Seperti kata pepatah, “Banyak jalan
menuju Roma”. Namun, jika caranya salah atau salah dalam menuliskan satu angka
saja hasil akhirnya juga salah. Disini kita diminta untuk jujur dalam menyelesaikan
masalah yang ada dengan cara yang benar dan teliti. Karena jika kita menjawab soal
matematika dengan tidak jujur, maka hasilnya? Dapat diprediksi sendiri ya… Nah,
dalam belajar Matematika juga dapat belajar tentang nilai kejujuran…

Selain itu, banyak sekali manfaat dari aplikasi Matematika dalam kehidupan sehari-
hari baik diterapkan dalam bidang ilmu lainnya maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan Ada pepatah mengatakan “Siapa yang menguasai matematika dan bahasa
maka ia akan menguasai dunia”. Matematika sebagai media melatih untuk berpikir
kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa
sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam pikiran
manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-
hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika sekalipun kita mengambil jurusan
ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena mau tidak mau
matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya penerapan Aljabar
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bentuk akar merupakan salah satu bentuk dari bilangan irasional. Sebelum
membahas bentuk akar perlu kita pahami lebih dahulu pengertian bilangan terukur.
Notasi radikal √ diperkenalkan pertama kali pada 1525 oleh seorang ahli aljabar
Jerman, Christoff Rudolf (1500–1545) dalam bukunya yang berjudul Die Coss.
Simbol ini dipilih karena kelihatan seperti huruf r dari kata radix, yang dalam
bahasa latin berarti akar.

Anda mungkin juga menyukai