Anda di halaman 1dari 5

Bentuk Akar: Sifat, Operasi dan Cara Merasionalkannya

Pengertian Bentuk Akar

Bentuk akar adalah suatu bilangan irasional hasil pengakaran bilangan rasional. Bilangan rasional adalah
bilangan yang bisa dibandingkan dengan bilangan lain dan biasanya berupa bilangan bulat, contohnya 2,
4, 16, 17, 21, dan sebagainya.

Sementara itu, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak berupa bilangan bulat dan tidak bisa
dinyatakan sebagai pecahan, contoh 1,41; 2,17; 17,91; dan sebagainya.

Operasi bentuk ini merupakan kebalikan dari bilangan berpangkat, misalnya y=x2↔x=√y. Bentuk√y
inilah yang disebut sebagai bentuk akar. Mengapa disebut demikian? Karena bilangannya berada di
dalam tanda akar (√). Cara membaca√y adalah “akar y”.

Contoh√y adalah√3, √5, √7, dan sebagainya. Berdasarkan pengertiannya, bentuk ini hanya diisi oleh
bilangan yang hasil pengakarannya berupa bilangan irasional, misalnya√3 . Hasil dari√3 adalah
1,73205081.

Lantas, bagaimana dengan√36 ? Ternyata,√36 belum bisa dikatakan sebagai bentuk akar karena hasil
pengakarannya tidak berupa bilangan irasional,√36 =6. Nah, angka 6 merupakan bilangan rasional.

Sifat-Sifatnya

Adapun sifat-sifatnya adalah sebagai berikut.

1. √xy = √x × √y, dengan x≥0 dan y≥0


2. √x/y =√x / √y, dengan x≥ dan y≥0y
3. √x² = x

Operasi Bentuk Akar

Sama seperti bilangan bulat, bentuk akar juga bisa dioperasikan baik dengan bentuk akar lain maupun
dengan bilangan real. Adapun operasinya adalah sebagai berikut.

1. Penjumlahan

Penjumlahan hanya bisa dilakukan jika angka yang berada di dalam tanda akar nilainya sama. Bentuk
penjumlahannya adalah sebagai berikut.

p√x + q√x = (p+q)√x


Contoh:

√2 + √2 = (1+1)√2=2√2

2√5 +3√5 = (2+3)√5=5√5

Penjumlahan tidak bisa dilakukan pada:

Bentuk akar dan bilangan bulat biasa, misalnya, √2 + 2 ; dan

Antarbentuk akar yang tidak sama bilangan pokoknya, misalnya√2 + √3.

2. Pengurangan

Konsep pengurangan sama seperti penjumlahan, yaitu hanya bisa dilakukan pada dua bentuk akar atau
lebih yang bilangan pokoknya sama. Bentuk pengurangannya adalah sebagai berikut.

p√x – q√x = (p-q)√x

Contoh:

2√2 – √2 = (2-1)√2 = √2

2√5 – 3√5 = (2-3)√5 = –√5

3. Perkalian

Konsep perkalian bentuk ini berbeda dengan penjumlahan dan pengurangan. Hal itu karena perkalian
bisa dilakukan antara bentuk akar dan bilangan nonakar, baik pecahan maupun bilangan bulat. Bentuk
perkaliannya adalah sebagai berikut.

p√x × q = (p×q)√x

p√x × q√y = (p×q)√xy

Contoh perkaliannya adalah sebagai berikut.

4√7 × 2 = (4×2)√7 = 8√7


√3 × 2√11 = (1×2)√33 = 2√33

3. Pembagian

Konsep pembagian, hampir sama dengan perkalian. Namun, pembagian bisa menghasilkan pecahan
yang penyebutnya memuat bentuk akar. Jika berbentuk demikian, maka pecahan harus dirasionalkan
penyebutnya. Adapun bentuk pembagiannya adalah sebagai berikut.

Contoh:

Cara Merasionalkan Bentuk Akar

Agar Quipperian semakin paham materi kali ini, yuk simak contoh soal berikut.

Contoh Soal 1

Pak Kusman memiliki kebun yang ukuran panjangnya (3√5 + √3) m dan lebarnya 2√3 m. Tentukan luas
kebun Pak Kusman!

Pembahasan:

Diketahui:

p = 3√5 + √3 m
l = 2√3 m

Ditanya: L =…?

Penyelesaian:

Untuk mencari luas kebun Pak Kusman, Quipperian harus menggunakan operasi perkalian yang
melibatkan bentuk akar.

L=p×l

= (3√5 + √3) × 2√3

= (3√5 x 2√3) + (√3 x 2√3)

= (6√15 + 6) m2

Jadi, luas kebun Pak Kusman adalah (6√15 + 6) m2.

Contoh Soal 2

Sebuah segitiga memiliki tinggi 2√2 cm. Jika luas segitiga tersebut 6 cm2, tentukan panjang alasnya!

Pembahasan:

Diketahui:
t = 2√2 cm

L = 6 cm2

Ditanya: a =…?

Penyelesaian:

Untuk mencari panjang alas segitiga, Quipperian harus memahami konsep operasi pembagian beserta
cara merasionalkan bentuk akar pada penyebutnya.

Jadi, panjang alas segitiga tersebut adalah 3√2 m.

Contoh Soal 3

Sebuah persegi memiliki luas alas 72 cm2. Tentukan panjang sisi persegi tersebut!

Pembahasan:

Untuk mencari panjang sisi persegi, Quipperian harus memahami sifat-sifat perkalian pada bentuk akar.

Jadi, panjang sisi perseginya adalah 6√2 cm.

Anda mungkin juga menyukai