Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATH P6

1. OPERASI HITUNG Dalam berhitung perlu diingat bahwa aturan operasi berlaku. Operasi hitung bilangan
CAMPURAN (1.4 & cacah meliputi : penjumlahan (+) , pengurangan, (-), perkalian (x), pembagian (÷), serta
3.3) dalam kurung (()). Urutan dalam mengerjakan operasi bilangan cacah adalah:
1. operasi di dalam kurung
2. operasi perkalian atau pembagian
3. terakhir penjumlahan atau pengurangan

contoh: > 8 + 3 x 2 > 32 ÷ (13 – 5) x 5


dikerjakan dulu = 32 ÷ 8 x 5
= 8 + 6 = 14 = 4 x 5 = 20

> (25 – 10) ÷ 5


dikerjakan dulu
= 15 ÷ 5 = 3

2. OPERASI Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dikerjakan dalam garis bilangan:
BILANGAN BULAT
(1.1)

3. SOAL CERITA Contoh:


BILANGAN BULAT > 3 – 5 = -2 > -4 + 8 = 4
(3.2) > -1 + 3 = 2 > -2 – 3 = -5

Cara pengerjaan :
1) Jika kedua bilangan betanda sama, perhitungan dilakukan dengan penjumlahan
>5+3=8 > -4 + (-3) = -7

2) Jika kedua bilangan berbeda tanda, perhitungan dilakukan dengan pengurangan


> 9 + (-3) = 9 – 3 = 6 > -5 + 3 = - (5 – 3) = -2

Dalam mengerjakan bilangan bulat, perlu diperhatikan sifat perkalian dan pembagian.
Berikut sifat-sifatnya:
Positif x Positif = positif Positif ÷ Positif = positif
Positif x negatif = negatif Positif ÷ negatif = negatif
Negatif x Positif = negatif Negatif ÷ Positif = negatif
Negatif x negatif = positif Negatif ÷ negatif = positif
4. AKAR DAN Bentuk dan hasil bilangan pangkat:
PANGKAT (1.2) a2 = a x a contoh: 32 = 3 x 3 = 9
a3 = a x a x a contoh: 53 = 5 x 5 x 5 = 25
5
OPERASI PADA a =axaxaxaxa contoh: 25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
AKAR DAN
PANGKAT Bentuk akar dua:
> ❑√ 25 dibaca akar dari dua puluh lima

√ 25 = ❑√ 52 = 5 hasil dari ❑√ 25 = 5
 Jika bilangan akar masih 100 atau dibawah 100. Maka dapat dicari hasilnya dari hafalan
perkalian 1 hingga 10.

Bentuk akar tiga:


3
>√ 125 dibaca akar dari seratus dua puluh lima
√ 125 = √3 53 = 5 hasil dari √3 125 = 5
3

Dalam mengerjakan operasi pada akar dan pangkat. Pertama-tama kerjakan dulu bentuk
akar atau pangkat dalam soal. Baru kemudian mengerjakan operasi dari bilangan-bilangan
yang ada sesuai peraturan operasi bilangan.
3
Contoh: √ 512 + 42 = 8 + 64 = 72
5. Penggunaan akar Sebuah persegi memiliki panjang sisi yang sama panjang.
dan pangkat dua Sehingga:
pada persegi (3.9)
Luas persegi = sisi x sisi
Luas persegi = s2 sisi = s

Contoh: Sebuah persegi memiliki panjang sisi 8 cm. Berapa luas persegi tersebut?
Jawab: sisi = 8 cm
Luas persegi = s2
= 82 = 64 cm2
*Jadi luas persegi adalah 64 cm2

Jika diketaui luas sebuah persegi, maka dapat dicari sisi dari persegi tersebut dengan
mengakarkan luas dari persegi yang diketahui.

Sisi persegi = ❑√ Luas persegi

Contoh:Terdapat sebuah persegi yang luasnya 100 cm2. Berapa panjang sisi dari persegi
tersebut?
Jawab: Luas persegi = 100 cm2
Sisi persegi = ❑√ Luas persegi
= ❑√ 100 = 10 cm
*Jadi sisi persegi tersebut adalah 10 cm.
6. Penggunaan akar >Sebuah kubus memiliki panjang rusuk yang sama panjang.
tiga dan pangkat Sehingga:
tiga pada kubus
(3.5) Volume kubus = rusuk x rusuk x rusuk
Volume kubus = r3 rusuk = r

Contoh: Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 12 cm. Berapa volume kubus tersebut?
Jawab: rusuk = 12 cm
Luas persegi = r3
= 123 = 1.728 cm3
*Jadi volume kubus adalah 1.728 cm3

> Jika diketaui volume sebuah kubus, maka dapat dicari rusuk dari kubus tersebut dengan
mengakar tiga-kan volume dari kubus yang diketahui.

3
Rusuk kubus= √ Volum kubus

Contoh:Terdapat sebuah kubus yang volumenya 27.000 cm 3. Berapa panjang rusuk dari
kubus tersebut?
Jawab: volume kubus = 27.000 cm3
3
Sisi persegi = √ volume kubus
3
= √ 27.000 = 30 cm
*Jadi sisi persegi tersebut adalah 30 cm.
7. FPB dan KPK (1.1) Untuk bisa mencari FPB dan KPK, perlu kita tahu bilangan prima.
Bilangan prima adalah bilangna yang hanya bisa habis dibagi angka 1 dan angka itu sendiri.
Bilangan prima : 2, 3, 5, 7, 11, 13, . . . dst

Salah satu metode yang populer dalam mencari FPB dan KPK adalah menggunakan Pohon
faktor.
Carilah FPB dan KPK dari 24 dan 36.
24 36 FPB (faktor-faktor yang sama dan pangkat terkecil)
FPB = 22 x 3 = 12
2 12 2 18

2 6 2 9 KPK (semua faktor dan pangkat terbesar)


KPK = 23 x 32 = 8 x 9 = 72
2 3 3 3
Faktor 24 = 23 x 3 Faktor 36 = 22 x 32
8. SOAL CERITA FPB Untuk mengerjakan soal cerita FPB dan KPK, kita harus teliti melihat ciri-cirinya.
DAN KPK (3.6) Contoh soal cerita FPB:
1. Lusi membuat 40 kue brownies, 32 pisang goreng dan 80 pak kacang goreng. Jika Lusi
ingin menghidangkan makanan-makanan yang di buatnya ke piring. Dimana setiap
piring berisi kue brownies, pisang goreng dan pak kacang goreng yang sama banyak.
Berapa piring yang Lusi butuhkan?
Jawab: FPB dari 40, 32 dan 80 adalah 8.
Jadi total piring yang dibutuhkan Lusi adalah 8 piring.

2. Rizal panen 125 kg buah apel, 100 kg buah jeruk dan 200 kg buah rambutan. Dia
ingin memasukannya ke kardus dimana masing-masing kardus berisi buah-buah
terebut sama banyak.
a) Berapa kardus yang dibutuhkan Rizal?
b) Berapa berat masing-masing buah di setiap kardus ?
Jawab:
a) FPB dari 125, 100 dan 200 adalah 25.
Jadi Rizal membutuhkan 25 kardus untuk memasukan buah-buah tersebut.

b) Untuk mencari berat masing-masing buah di setiap kardus.


Berat apel tiap kardus : 125 kg : 25 = 5 kg.
Berat jeruk tiap kardus : 100 kg : 25 = 4 kg
Berat rambutan tiap kardus : 200 kg : 25 = 8 kg

Contoh soal cerita KPK:


1. Budi berenang 3 hari sekali. Ciko berenang 4 hari sekali. Jika hari Rabu mereka
berenang bersama-sama. Hari apa mereka akan berenang bersama lagi?
Jawab: KPK dari 3 dan 4 adalah 12.
Budi dan Ciko akan berenang 12 hari lagi.
12 ari setelah hari Rabu adalah hari Senin.

2. Fina ke Semarang 14 hari sekali. Lisa ke semarang 7 hari sekali. Setiap kesemarang,
mereka selalu janjian ketemuan. Jika tanggal 5 Maret 2020 mereka ketemu di
Semarang. Tanggal berapa mereka akan bertemu di Semarang berikutnya?
Jawab: KPK 14 dan 7 adalah 14.
Fina dan Lisa akan bertemu lagi di semarang 14 hari kemudian.
14 hari dari tanggal 5 Maret 2020 adalah 19 Maret 2020
9. Mengurutkan Agar kita bisa mengurutkan pecahan, kita harus mampu merubah pecahan ke bentuk-
Pecahan (5.4) bentuk yang lain.
 Merubah pecahan ke bentuk lain.
 Merubah pecahan ke pecahan campuran
8 3
=1 (kunci: menggunakan porogapet pembagian 8 dengan 5)
5 5

 Merubah pecahan ke desimal


8 16
= = 1,6 (kunci: penyebut diubah ke 10, 100 atau 1.000. jika tidak bisa,
5 10
lakukan pembagian porogapet hingga 2 bilangan desimal.)

 Merubah pecahan ke persen


8 160
= = 160% (kunci penyebut diubah ke 100 untuk menjadi persen)
5 100

 Merubah desimal ke bentuk lain


 Merubah desimal ke pecahan biasa
48 24 12
0,48 = = =
100 50 25

 Merubah desimal ke persen


0,48 = 0,48 x 100% = 48%

 Merubah persen ke bentuk lain


 Merubah persen ke pecahan biasa
70 7
70% = =
100 10
 Merubah persen ke desimal
70
70% = = 0,7
100
Contoh soal:
1 1
Urutkan 0,28 , , 15% dan 1 dari yang paling besar!
4 8

Jawab: (merubah semua ke desimal)


1 25 15 1 125
0,28 sudah desimal = = 0,25 15% = = 0,15 1 =1 = 1,125
4 100 100 8 1000

1 1
Urutan dari yang terbesar: 1 , 0,28 , , 15%
8 4
10. Operasi pada  Penjumlahan dan pengurangan pecahan
pecahan (3.1, 3.2)  Pecahan/Pecahan campuran
Samakan penyebut jika pecahan-pecahan yang dioperasikan belum sama.
Contoh:
 1+½=1½
2 2
 +3=3
5 5
1 4 1 32 1 31 7
 4- = - = - = =3
8 1 8 8 8 8 8
5 1 20 7 13
 - = - =
7 4 28 28 28
1 1 5 2 7
 2 +1 =2 +1 =3
2 5 10 10 10
 Desimal/persen
 24% + 15% = 39%
 125% - 28% = 97%
 0,24 – 0,15 = 0,9
 2 – 1,14 = 2,00 – 1,14 = 0,86

 Campuran
1 3
 2 + – 25% (ubah ke pecahan semua)
2 20
1 3 25
=2 + – (samakan penyebut)
2 20 100
50 15 25
=2 + –
100 100 100
40 4
=2 =2
100 10

 Perkalian pecahan
1 5
 x5=
6 6
3 2 2
 x =
5 9 15
2 3 7 21 147 12
 1 x2 = x = =3
5 9 5 9 45 45

 Pembagian pecahan
1 1 3 1 1 1
 :3= : = x =
2 2 1 2 3 6
1 3 1 6 6 1
 : = x = =
4 6 4 3 12 2
3 1 28 21 28 10 280 56 8 2
 5 :2 = : = x = = = =2
5 10 5 10 5 21 105 21 3 3

11. Memecahkan  Perbandingan


masalah Sebuah perbandingan harus selalu dalam bentuk pecahan paling sederhana
perbandingan dan Contoh:
skala 1. Anton memiliki 10 kelereng. Lisa mempunyai 8 kelereng
Perbandingan kelereng Lisa dengan kelereng Anton adalah . . . .
Kelereng Lisa : Kelereng Anton
8 : 10 = 4 : 5

2. Usia Nisa 32 tahun. Usia Budi 20 tahun.


Perbandingan usia Nisa dengan Usia Budi adalah . . . .
Usia Nisa : Usia Budi = 32 : 20 = 5 : 8
3. Perbandingan usia Vina dengan usia Koko adalah 2 : 3
Usia Vina 16 tahun. Berapa usia Koko?
Perbandingan Usia Vina : Usia Koko = 2 : 3
Usia Vina 16 tahun

3
Usia Koko = x 16 = 3 x 8 = 24 tahun
2

 Skala
Rumus-rumus skala

Mencari skala Mencari Jarak asli Mencari Jarak peta

Jarak peta Jarak asli = Jarak peta : Skala Jakar peta = Jarak asli x Skala
Skala =
Jarak asli

SOAL

31. Sebuah toko pakaian mempunyai persedian pakaian 12 plastik. Setiap plastik berisi pakaian 12 potong.
Setelah satu minggu, persedian pakaiannya tesisa 25 potong. Berapa potong pakaian yang terjual?

32. Perbandingan usia Ayah dengan usia Koko adalah 7 : 2. Perbandingan Koko dengan usia Lisa adalah 5 : 3.
Jika jumlah usia Ayah dengan usia Koko adalah 45 tahun. Berapa usia Lisa?

Anda mungkin juga menyukai