➢ Bilangan berpangkat
➢ Bentuk Akar
➢ Notasi Ilmiah
Kompetensi Dasar
Pengalaman Belajar
Investigasi
Kamu akan membutuhkan beberapa kartu berbentuk persegi dan beberapa kardus kecil
berbentuk kubus.
➢ Gunakan kartu sebaik mungkin untuk membuat beberapa ukuran persegi yang bisa kamu
buat.
Tuliskan luas setiap persegi yang bisa kamu buat pada tabel berikut.
Banyaknya kartu Luas setiap kartu Panjang sisi Luas yang terbentuk
1 1 1 1x1
➢ Gunakan kardus kecil berbentuk kubus untuk membuat beberapa ukuran kubus yang
bisa kamu buat.
Tuliskan volume setiap kubus yang bisa kamu buat pada tabel berikut.
Jika bilangan bulat, selain 0, kita bisa menulis bilangan bulat sebagai perpangkat.
Contohnya, 5 x 5 x 5 = 53. Eksponen
Atau
5 merupakan basis. Pangkat
3
3 merupakan eksponen atau pangkat.
53 merupakan perpangkatan.
Basis
5
53 merupakan perpangkatan dari 5. Perpangkatan
Kita sebut sebagai 5 pangkat 3.
➢ Perpangkatan yang basis bilangan bulat dan eksponennya 2 disebut bilangan kuadrat.
Jika basisnya adalah bilangan bulat positif, kita bisa mengilustrasikan bilangan kuadrat.
Dari contoh 1 dan contoh 2 memperlihatkan perpangkatan yang basisnya merupakan bilangan
bulat.
Sebuah perpangkatan bisa juga bernilai negatif atau basisnya merupakan bilangan bulat negatif.
Contoh 3 Perpangkatan yang melibatkan bilangan negatif
Identifikasilah basis dari setiap perpangkatan, lalu jabarkan.
a) (-3)4 b) -34 c) – (-34)
Solusi
a) Basis dari perpangkatan tersebut adalah -3.
(-3)4 = (-3) x (-3) x (-3) x (-3) pengulangan perkalian
= 81
Jadi, (-3)4 = 81.
b) basis dari perpangkatan tersebut adalah 3.
-34 = - (3 x 3 x 3 x 3)
= - (81)
= - 81.
c) Dari b), kita tahu bahwa -34 = - 81.
Jadi, -(-34) = -(-81) -(-81) adalah lawan dari –81, yaitu 81
= 81
Investigasi
Gunakan basis yang telah kamu pilih dan setiap eksponen untuk menuliskan perpangkatan.
Ayo 1. Pada contoh 4, kenapa 40 dan (-4)0 sama dengan 1, tetapi -40 sama
dengan -1?
Berdiskusi 2. Dengan menggunakan pola bagaimana kamu menjelaskan bahwa 100 = 1?
Operasi Dengan Perpangkatan
6 x (3 + 2) – 10 ÷ 2
FOKUS !
Jawaban mana yang benar: 5 , 10, 15, atau 25?
Jelaskan dan
terapkan operasi Bagaimana kita bisa tahu?
pada pangkat
Notasi Ilmiah ialah merupakan suatu cara yang singkat untuk menuliskan bilangan
yang sangat besar atau sangat kecil. Notasi ini ditulis sebagai perkalian dua faktor.
Faktor pertama ialah sebuah bilangan yang lebih dari atau sama dengan 1 dan kurang
dari 10. Sedangkan faktor kedua yakni bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 10.
Penulisan notasi ilmiah atau bentuk baku ini dilambangkan dengan a x 10n.
Dimana a adalah bilangan Faktor pertama dan 10n adalah bilangan Faktor kedua,
dengan a lebih besar atau sama dengan 1 dan kurang dari 10. Dan n adalah
bilangan bulat. Semua bilangan real bisa dituliskan dalam bentuk baku. Misalnya saja
angka 2. Jika kita tuliskan ke dalam bentuk baku menjadi 2 x 100. Karena 100 = 1,
maka 2 x 1 = 2.
Contoh :
Ayo Pikirkan!!
Melihat dari pengertian notasi ilmiah (bentuk baku), apa fungsi dan tujuan dari notasi
ilmiah tersebut?
Dalam ilmu fisika, misalkan kecepatan cahaya besarnya 300.000.000 m/s atau massa
neutron sebesar 0,000.000.000.000187 g dengan menggunakan notasi ilmiah, maka
bilangan yang terlalu besar atau terlalu kecil tersebut lebih mudah dituliskan. Lalu
bagaimana caranya?
Rumus dan Cara Menuliskan Notasi Ilmiah
Sebelum membahas cara mengubah suatu bilangan ke dalam bentuk notasi tersebut,
perhatikan bilangan berpangkat berikut dengan bilangan pokok 10.
Ada beberapa konsep yang perlu diperhatikan dalam menuliskan bentuk baku ini
diantaranya:
Ingat !
1. Jika bilangan tersebut sangat besar, maka yang harus kita lakukan adalah
Contoh :
2. Jika bilangan tersebut sangat kecil (diantara 0 dan 1 atau diantara -1 dan 0),
maka yang harus kita lakukan adalah
1) Menggeser tanda koma ke kanan sampai pada bilangan bukan nol yang
terdekat.
2) Banyaknya pergeseran adalah sama dengan n dikalikan dengan negative 1.
Jawab :
Pertama, kita geser tanda koma tersebut kearah kanan sampai bertemu
dengan angka tak nol yang terdekat.
Ayo Bereksplorasi !
Setelah kalian mengetahui cara – cara penulisan notasi ilmiah, coba sebutkan kegunaan
notasi ilmiah ini dalam kehidupan sehari – hari!
Ayo Melengkapi !
Lengkapilah titik – titik berikut dengan jawaban yang tepat dan benar untuk
menuliskan langkah – langkah penulisan notasi ilmiah dari soal berikut!
............................................................................................................. .
Dengan demikian 0,000 000 000 000 00137 dapat dituliskan dengan notasi ilmiah
sebagai berikut :
0,000 000 000 000 00137 = Bilangan faktor pertama x Bilangan faktor kedua 0,000
000 000 000 00137 = ..... x .....
Operasi Notasi Ilmiah
1. Penjumlahan
2. Pengurangan
3. Perkalian
4. Pembagian
1. 90 + 80 = 170
Jika dijabarkan dalam bentuk notasi ilmiah menjadi :
90 + 80 = (9 x 101) + (8 x 101), kemudian jumlahkan sesama bilangan faktor pertama
dan bilangan faktor kedua tetap sehingga diperoleh :
90 + 80 = (9 x 101) + (8 x 101)
90 + 80 = 17 x 101 , karena belum memenuhi syarat notasi ilmiah yang bilangan faktor
pertamanya 1 ≤ 𝑎 < 10 maka berdasarkan konsep 1 diperoleh :
90 + 80 = 17 x 101
90 + 80 = 1,7 x 102 . Dimana 1,7 x 102 = 170.
2. 70 – 40 = 30
Jika dijabarkan dalam bentuk notasi ilmiah menjadi :
70 - 40 = (7 x 101) - (4 x 101), kemudian kurangkan sesama bilangan faktor pertama
dan bilangan faktor kedua tetap sehingga diperoleh :
70 - 40 = (7 x 101) - (4 x 101)
70 - 40 = 3 x 101 , karena sudah memenuhi syarat notasi ilmiah yang bilangan faktor
pertamanya 1 ≤ 𝑎 < 10 maka berdasarkan konsep 1 diperoleh :
70 - 40 = 3 x 101. Dimana 3 x 101 = 30.
Ayo Bereksplorasi !
Ayo Berlatih !
Berapakah hasil dari penjumlahan atau pengurangan dari soal berikut, tuliskan
dalam notasi ilmiah (Bentuk Baku)!
1. 0,000345 + 0,001234 =
2. 0,0032 – 0,0001 =
3. 0,00093 + 0,00451 =
4. 190 + 340 =
5. 878 – 644 =
Perkalian
Pada perkalian notasi ilmiah, sifat – sifat bilangan eksponensial (berpangkat) yang
berlaku adalah an x am = am + n . Sehingga bentuk baku perkalian pada notasi ilmiah adalah
Contoh :
Berapakah hasil dari perkalian dari soal berikut, tuliskan dalam notasi ilmiah
(Bentuk Baku)!
1. 0,000345 x 0,012 =
2. 0,0032 x 0,0003 =
3. 0,00093 x 0,004 =
4. 190 x 40 =
5. 850 x 60 =
Pembagian
Pada pembagian notasi ilmiah, sifat – sifat bilangan eksponensial (berpangkat)
yang berlaku adalah an : am = am - n . Sehingga bentuk baku perkalian pada notasi ilmiah
adalah
(a x 10n) : (b x 10p) = (a : b) x 10n - p
Contoh :
Ayo Bereksplorasi !
Kenapa pada operasi perkalian dan pembagian dapat berlaku untuk bilangan yang
bereksponensial (berpangkat) berbeda ?
Ayo Berlatih !
Berapakah hasil dari pembagian dari soal berikut, tuliskan dalam notasi ilmiah
(Bentuk Baku)!
1. 0,00035 : 0,007 =
2. 0,0032 : 0,0008 =
3. 0,144 : 0,012 =
4. 160 : 0,04 =
5. 850 : 0.005 =
Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran,
yang terdiri dari angka eksak dan angka yang ditaksir.
Ada empat aturan untuk menyatakan apakah suatu angka termasuk angka
penting atau tidak, yaitu :
Ingat !
Contoh :
(1,2×102 )×(6×101 )
1. =
3×101
(4,5×103 )+(5,5×103 )
2. =
102
3. (450 x 5) : 15 =
4. 0,000000000078 : 0.000002 =
5. Dengan bantuan internet, carilah data penduduk di masing – masing negara asean
kemudian nyatakan dalam notasi ilmiah, dan tentukan selisih masing – masing
penduduk negara asean!
Ayo Berlatih 2 !
1. Berikan alasanmu kenapa notasi ilmiah lebih memudahkan kita untuk menuliskan
ukuran yang sangat besar!
2. Manakah bilangan berikut yang merupakan angka penting dan sebutkan banyaknya
angka pentingnya?
a. 1200000
b. 34099
c. 1000000
d. 0,9098
e. 4,5009
Bilangan Berpangkat Pecahan
Untuk memahami bilangan berpangkat pecahan, silahkan simak uraian berikut ini.
4a = 2
(22)a = 21
22a = 21
Pengertian
Bilangan yang terdiri dari bilangan real dan bilangan bulat misal jika a adalah
bilangan real dan n bilangan bulat maka bilangan an atau an (dibaca a pangkat n) yang
didefinisikan sebagai perkalian berulang a sebanyak n kali (faktor). Maka yang dimaksud
bilangan berpangkat pecahan adalah bilangan bulat a yang berpangkat bilangan pecahan
𝑚
(a/n). Bentuk umum dari bilangan berpangkat adalah 𝑎 𝑛 .
Sifat-sifat bilangan berpangkat pecahan
Ingat !
𝑝 𝑚 𝑝 𝑚
+
1. 𝑎 𝑞 × 𝑎 𝑛 = 𝑎 𝑞 𝑛
𝑝 𝑚 𝑝 𝑚
−
2. 𝑎 𝑞 : 𝑎 𝑛 = 𝑎 𝑞 𝑛
𝑝 𝑝.𝑟
( )𝑟
3. 𝑎 𝑞 =𝑎𝑞
𝑝 𝑟 𝑝.𝑟
( )( )
4. 𝑎 𝑞 𝑠 = 𝑎 𝑞.𝑠
𝑝 𝑝 𝑝
5. 𝑎 𝑞 × 𝑏 𝑞 = (𝑎 × 𝑏)𝑞
𝑝 𝑝 𝑝
6. 𝑎 : 𝑏 = (𝑎: 𝑏)
𝑞 𝑞 𝑞
Contoh :
2 4 2 4
1. 33 × 33 = 33+3 = 32 = 9
4 2 4 2 2
2. 33 : 33 = 33−3 = 33
2 2 2
3. 65 × 43 = (6 × 4)3
2 2 2
4. 65 : 23 = (6: 2)3
Ayo Berlatih 1 !
Untuk mempermudah dalam menghitung hasil bilangan berpangkat pecahan ada dua
cara yang bisa digunakan, yaitu:
Untuk mengubah bilangan berpangkat pecahan menjadi operasi bentuk akar, kita bisa
menggunakan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat yaitu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
𝑚 1 1
𝑎 𝑛 = 𝑎(𝑛)𝑚 = (𝑎𝑛 )𝑚 = ( √𝑎)𝑚
𝑛
Contoh :
5 1 1
34 = 3(4)5 = (34 )5 = ( √3)5
4
1)
5 1 1
54 = 5(4)5 = (54 )5 = ( √5)5
4
2)
Contoh :
2 2
1) 1253 = (53 )3 = 52 = 25
1 1
2) 642 = (82 )2 = 8
1 1
3) 490,5 = 492 = (72 )2 = 7
Ayo Melengkapi !
Ditanya : .....................
Dijawab :
Karena pada ruas kanan berpangkat desimal, maka ruas kanan berpangkat pecahan.
Diperoleh :
15𝑥+𝑦 = 759.3750,2
….
15𝑥+𝑦 = … … … … … …….
15𝑥+𝑦 = ⋯
𝑥+𝑦 =⋯.
Ayo Berlatihi !
1. 40960,5 = 82𝑛+3
1
46.6566
2. = 93𝑛−4
6
1
655368 ×5
3. = 53−2𝑛
4
3
4. 816 ∶ 9 = 97𝑛
8𝑛
5. 1 = 144 4
3. Mengubah Pangkat Pecahan Negatif Menjadi Pangkat Pecahan Positif
atau sebaliknya
Untuk mengubah suatu bilangan berpangkat pecahan negatif menjadi
bilangan berpangkat positif atau sebaliknya, kita dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
Ingat !
𝑚
−( ) 1
1. 𝑎 𝑛 = ( )
𝑚
𝑎 𝑛
𝑚
( ) 1
2. 𝑎 𝑛 = −(
𝑚
)
𝑎 𝑛
Contoh :
3
−( ) 1
1. 2 4 = 3
24
3
( ) 1
2. 2 4 = 3
−
2 4
Ayo Berlatihi !