Try Out PPPK Bidan 9 (Kompetensi Teknis)
Try Out PPPK Bidan 9 (Kompetensi Teknis)
Seorang perempuan usia 20 tahun inpartu kala I fase aktif dirujuk bidan RS. Hasil pemeriksaan bidan di RS TD:
110/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 37oC, R: 24x/menit, pemeriksaan abdomen kepala teraba di bagian atas, DJJ
terdengar di atas pusat 140x/menit, PD: portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba anus,
penurunan Hodge III. Apakah presentasi janin pada kasus di atas?
A. Presentasi kaki
B. Presentasi muka
C. Presentasi verteks
Jawaban:
Presentasi bokong murni (5 poin)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh bidan RS, presentasi janin pada kasus diatas
adalah Presentasi Bokong Murni. Presentasi bokong murni adalah presentasi janin dimana kepala janin
berada di bawah simfisis pubis, sedangkan bokong janin berada di atasnya. Pada presentasi bokong
murni, terdapat beberapa tanda yang dapat dilihat oleh bidan. Tanda-tanda tersebut antara lain terdapat
pemeriksaan abdomen yang menunjukkan kepala teraba di bagian atas, DJJ terdengar di atas pusat
140x/menit, PD: portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba anus, dan penurunan
Hodge III. Dengan demikian, presentasi janin pada kasus diatas adalah presentasi bokong murni.
Presentasi bokong murni merupakan presentasi janin yang cukup umum dan bisa diatasi dengan tepat
waktu dan tindakan yang tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi bidan untuk mengetahui tanda-
tanda yang terkait dengan presentasi bokong murni agar dapat menangani kasus dengan tepat.
Bidan merujuk pasien berusia 28 th G1 P0 A0 umur kehamilan 36 minggu ke RS dengan kondisi tidak sadar,
mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan TD 160/110 mmHg N 100 x/m, R 16 x/m, DJJ ireguler, terdapat
oedema pada wajah tangan dan kaki. apakah diagnose yang sesuai dengan kasus di atas ?
A. Eklampsia
Jawaban:
Eklampsia (5 poin)
Pembahasan
Berdasarkan kasus diatas, pasien yang dirujuk memiliki usia kehamilan 36 minggu, tekanan darah
160/110 mmHg, nadi 100 kali/menit, dan respon 16 kali/menit. Pasien juga mengalami kejang-kejang dan
oedema pada wajah, tangan, dan kaki. Berdasarkan teori kebidanan, diagnosis yang sesuai untuk kasus
ini adalah Eklampsia. Eklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan kejang-kejang, hipertensi, dan
oedema. Pasien juga memiliki usia kehamilan yang cukup tinggi yaitu 36 minggu, hal ini menunjukkan
bahwa pasien sudah masuk dalam trimester ketiga. Kunci jawaban yang tepat untuk kasus ini adalah A.
Eklampsia.
Seorang wanita 32 th G2 P1 A0 umur kehamilan 28 minggu, datang ke RSUD dengan keluhan mengeluarkan
darah banyak dari jalan lahir, warna merah segar,, tidak disertai nyeri perut, hasil pemeriksaan KU lemah, pucat,
DJJ 155 x/m regular pemeriksaan USG plasenta terletak di segmen bawah rahim. Apakah diagnosis yang tepat
untuk kasus di atas?
A. Plasenta akreta
B. Plasenta previa
C. Solusio plasenta
D. Plasenta inkreta
E. Retensio plasenta
Jawaban:
Plasenta previa (5 poin)
Pembahasan
Kasus diatas adalah plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berada di dasar
rahim atau berada di segmen bawah rahim. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan
USG. Gejala yang ditimbulkan oleh plasenta previa adalah perdarahan dari jalan lahir, namun tidak
disertai nyeri perut. Pemeriksaan KU yang dilakukan pada wanita tersebut menunjukkan bahwa ia lemah
dan pucat. DJJ yang diperiksa 155 x/m regular. Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah plasenta
previa. Penanganan yang tepat untuk plasenta previa adalah melakukan penanganan secara dini dan
cepat. Hal ini dilakukan untuk mencegah perdarahan yang berlebihan. Penanganan yang tepat meliputi
pemberian oksitosin, pemantauan perdarahan secara rutin dan pemberian transfusi darah jika
diperlukan. Selain itu, persalinan juga dapat dilakukan dengan cara operasi caesar jika kondisi ibu dan
janin memungkinkan.
Seorang bayi bayi berusia 2 bulan dibawa ibunya ke puskesmas untuk diimunisasi, hasil pemeriksaan badan
4500 gram, di lihat pada kartu KMS, bayi baru mendapat imunisasi HB0 dan polio 1. Apa jenis imunisasi yang
harus diberikan pada bayi dalam kasus di atas?
A. DPT 1
B. BCG
C. Campak
D. DPT 2
E. HB
Jawaban:
BCG (5 poin)
Pembahasan
BCG
Seorang bayi berusia 9 bulan dibawa ibunya ke puskesmas untuk di imunisasi campak, hasil pemeriksaan berat
badan 7500 gram, kondisi bayi sehat dan belum pernah menderita campak sebelumnya. Bagaimanakah cara
penyuntikan imunisasi tersebut?
B. Intra vena
C. Intra cutan
D. Intramuscular
E. Peroral
Jawaban:
Sub cutan (5 poin)
Pembahasan
Pada bayi berusia 9 bulan dengan berat badan 7500 gram dan belum pernah menderita campak
sebelumnya, cara penyuntikan imunisasi yang tepat adalah dengan cara sub cutan. Cara ini adalah cara
pemberian imunisasi yang paling aman dan efektif. Imunisasi campak diberikan dengan cara
menyuntikkan vaksin campak melalui kulit. Injeksi harus diberikan dengan hati-hati agar tidak
menyebabkan luka bakar kulit. cara sub cutan merupakan cara yang direkomendasikan untuk bayi
berusia 9 bulan.
Seorang wanita usia 28 th P1 A0 post partum 12 hari datang ke RS mengeluh payudaranya nyeri dan bengkak.
Hasil pemeriksaan terdapat inflamasi, kemerahan pada payudara di sebelah kiri dan mengeluarkan nanah.
Apakah diagnosa pada kasus di atas?
A. Bendungan payudara
B. Tumor payudara
C. Mastitis
D. Abses payudara
E. Ca. Payudara
Jawaban:
Abses payudara (5 poin)
Pembahasan
Pada kasus di atas, diagnosa yang mungkin adalah abses payudara. Abses payudara adalah suatu
kondisi di mana terbentuknya kantung berisi nanah pada jaringan payudara. Gejala yang dialami oleh
pasien, yaitu nyeri dan bengkak pada payudara, inflamasi, kemerahan, serta keluarnya nanah, sesuai
dengan tanda dan gejala umum yang terkait dengan abses payudara.
Abses payudara dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi pada saluran susu atau kelenjar susu.
Infeksi ini sering kali disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam saluran susu melalui retakan atau
luka pada puting susu. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya abses payudara
antara lain memiliki riwayat infeksi pada payudara sebelumnya, kesulitan menyusui, gangguan aliran
susu, dan kebersihan yang buruk pada area puting susu.
Pada kasus ini, gejala inflamasi, kemerahan, dan keluarnya nanah menunjukkan adanya infeksi yang
signifikan di payudara. Pengobatan yang tepat untuk abses payudara melibatkan pengosongan abses
dan penggunaan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Prosedur pengosongan abses dapat dilakukan
dengan teknik pungsi atau pembedahan, tergantung pada ukuran dan lokasi abses. Selain pengobatan
medis, penting bagi pasien untuk menjaga kebersihan yang baik pada payudara dan puting susu.
Menyusui atau memompa susu secara teratur juga dapat membantu mengurangi pembengkakan dan
menghilangkan infeksi pada payudara.
Seorang wanita usia 35 th melahirkan di BPM. Pada 2 jam postpartum bidan melakukan pemeriksaan didapatkan
uterus tidak berkontraksi dan terdapat perdarahan dari jalan lahir. TD 90 /70 mmHg, suhu 37 C R18 x/m dan nadi
80 x/m. Apakah tindakan segera berdasarkan kasus di atas?
A. Manual plasenta
B. Eksplosiasi rahim
E. Merujuk
Jawaban:
Kompresi bimanual interna (5 poin)
Pembahasan
Berdasarkan kasus di atas, tindakan segera yang bisa dilakukan adalah kompresi bimanual interna.
Kompresi bimanual interna merupakan teknik yang digunakan untuk mengurangi perdarahan setelah
persalinan. Teknik ini melibatkan penekanan uterus secara bersamaan dari dalam rahim dan dari luar
rahim. Teknik ini membantu mengurangi perdarahan dengan mengurangi aliran darah ke rahim dan
meningkatkan kontraksi uterus. Selain itu, tindakan lain yang bisa dilakukan adalah manual plasenta,
eksplosiasi rahim, memberikan tampon pada vagina, dan merujuk.
Seorang wanita berusia 35 th P3 A0 post partum 2 minggu, datang ke BPM dengan keluhan demam menggigil,
nyeri bagian perut bawah, lokia berbau dan mengeluarkan nanah, hasil pemeriksaan TD 100/80 mmHg, nadi 110
x/m , S 38,5 c dan terdapat nyeri tekan uterus. Apakah diagnosa pada kasus di atas?
A. Metritis
B. Peritonitis
C. Abses pelvic
D. Mastitis
E. Selulitis
Jawaban:
Metritis (5 poin)
Pembahasan
Diagnosa yang paling tepat pada kasus ini adalah "metritis". Metritis adalah peradangan atau infeksi
pada lapisan dalam rahim (endometrium) setelah persalinan. Biasanya terjadi dalam dua minggu setelah
melahirkan.
Gejala yang dialami oleh pasien, seperti demam menggigil, nyeri perut bagian bawah, lokia berbau dan
mengeluarkan nanah, serta nyeri tekan pada uterus, konsisten dengan gejala metritis. Infeksi pada rahim
dapat terjadi jika terjadi penyebaran bakteri ke dalam rahim selama atau setelah persalinan, terutama jika
ada faktor risiko seperti kerusakan atau peningkatan durasi persalinan, peningkatan jumlah pemeriksaan
dalam rahim, atau penurunan kebersihan pribadi.
A. Kern ikterus
B. Ikterus patologis
C. Ikterus fisiologis
D. Hepatitis A
E. Hepatitis B
Jawaban:
Ikterus fisiologis (5 poin)
Pembahasan
Diagnosa yang paling tepat pada kasus ini adalah "ikterus fisiologis". Ikterus fisiologis adalah kondisi
yang umum terjadi pada bayi baru lahir di mana terjadi peningkatan kadar bilirubin dalam darah, yang
menyebabkan bayi mengalami kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera).
Pada bayi yang baru lahir, terjadi perubahan metabolisme yang menyebabkan produksi bilirubin
meningkat. Bilirubin merupakan produk sisa dari pemecahan sel darah merah yang normal. Pada kondisi
fisiologis, hati bayi masih belum sepenuhnya matang untuk memproses dan mengeluarkan bilirubin
dengan cepat, sehingga terjadi penumpukan sementara dalam darah.
Bidan bekerja sama dengan kader mengadakan posyandu bayi dan balita di wilayah kerjanya. Dari 20 bayi balita
yang berkunjung 5 diantaranya berada di bawah garis merah dan terdapat 10 bayi yang belum mendapatkan
vaksinasi campak karena ibu bayi kuatir bayinya mengalami demam tinggi pasca pemberian vaksinasi. Apakah
pendidikan kesehatan yang tepat untuk kasus di atas?
Jawaban:
Lima imunisasi dasar lengkap (5 poin)
Pembahasan
Bidan dan kader harus memberikan pendidikan kesehatan yang tepat untuk kasus di atas. Lima
imunisasi dasar lengkap harus diberikan untuk mencegah berbagai penyakit.
Seorang perempuan 26 th, hamil pertama umur kehamilan 8 bulan datang ke BPS. Hasil pengkajian ibu
mengeluh mudah merasa lelah sering kencing dan minum serta mudah lapar, TD 120/80 mmHg, RR 20 x/I, suhu
tubuh 36 c, nadi 80 x/I, palpasi TFU setinggi 3 jari di bawah PX, 40 cm, punggung kanan, preskep, bagian bawah
tidak bisa di goyangkan, DJJ 140 x/i. Apakah penyakit yang disertai kehamilan pada kasus di atas?
A. Penyakit jantung
Jawaban:
Penyakit diabetes mellitus (5 poin)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengkajian ibu hamil, didapatkan gejala mudah merasa lelah, sering kencing, mudah
lapar, TD 120/80 mmHg, RR 20 x/I, suhu tubuh 36 c, nadi 80 x/I, palpasi TFU setinggi 3 jari di bawah PX,
40 cm, punggung kanan, preskep, bagian bawah tidak bisa di goyangkan, DJJ 140 x/i. Berdasarkan data
tersebut, maka penyakit yang disertai kehamilan pada kasus di atas adalah Penyakit Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah
yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Penyakit ini dapat
menyebabkan berbagai komplikasi seperti hipertensi, ketoasidosis, gangguan fungsi ginjal, retinopati,
dan neuropati. Pada kehamilan, diabetes mellitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti berat
badan lahir besar, asfiksia, hipoglikemia, dan lain-lain. Oleh karena itu, ibu hamil yang menderita
diabetes mellitus perlu mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengurangi risiko komplikasi.
Seorang wanita GVI PIII umur 34 th, hamil 29 minggu, datang ke rumah sakit dengan keluhan perdarahan
pervaginaan merah kehitaman, nyeri perut menetap, gerakkan janin tidak dirasakan ibu. Hasil pemeriksaan DJJ
A. Vasa previa
B. Plasenta previa
C. Solusio plasenta
Jawaban:
Solusio plasenta (5 poin)
Pembahasan
Kasus yang diberikan adalah seorang wanita GVI PIII umur 34 tahun, hamil 29 minggu, datang ke rumah
sakit dengan keluhan perdarahan pervaginaan merah kehitaman, nyeri perut menetap, gerakkan janin
tidak dirasakan ibu. Hasil pemeriksaan DJJ (-), palpasi ditemukan perut teraba keras, TD 120/80, nadi 80
x/I suhu tubuh 36 c. Jawaban yang sesuai dengan kasus diatas adalah Solusio Plasenta. Solusio
Plasenta adalah keadaan dimana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir. Hal ini dapat
disebabkan oleh kontraksi uterus berlebihan atau karena trauma yang menyebabkan plasenta terlepas
dari dinding rahim. Gejala yang dapat ditemukan pada Solusio Plasenta adalah perdarahan dari vagina,
nyeri perut, dan gerakan janin yang tidak dirasakan. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis Solusio Plasenta adalah pemeriksaan DJJ (-), palpasi perut yang teraba keras, TD 120/80,
nadi 80 x/I, dan suhu tubuh 36 c. Dengan demikian, jawaban yang tepat untuk kasus diatas adalah
Solusio Plasenta.
Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 1 th ke BPS. Ibu mengatakan anaknya sering bermain tanah
sehingga mengalami gatal hebat di daerah anus sampai vagina, rewel dan tidak bisa tidur. Hasil pemeriksaan
bidan terdapat iritasi pada daerah anus anak. Apakah penyakit yang diderita anak pada kasus tersebut?
A. Cacingan
B. Alergi susu
C. Alergi makanan
D. Makan sembarangan
Pembahasan
Cacingan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi atau infeksi parasit yang disebabkan
oleh cacing dalam tubuh manusia atau hewan. Infeksi cacing ini umumnya terjadi ketika cacing-cacing
tersebut masuk ke dalam tubuh melalui makanan, air yang terkontaminasi, atau melalui kulit.
Seorang wanita usia 36 th G1 P0 A0 hamil 30 minggu datang ke BPM dengan keluhan waktu bangun tidur
mengeluarkan darah segar lewat jalan lahir, tidak disertai nyeri perut hasil pemeriksaan KU lemah, pucat TD
90/60, Hb:8,4 gr%. apakah diagnosa pada kasus tersebut.
A. Rupture uteri
B. Plasenta previa
C. Solusio plasenta
D. Abortus imminens
E. Abortus incomplete
Jawaban:
Plasenta previa (5 poin)
Pembahasan
Plasenta previa adalah kondisi kehamilan di mana plasenta, organ yang menyambungkan janin dengan
dinding rahim untuk memberikan nutrisi dan oksigen, menempel pada atau menutupi sebagian atau
seluruh leher rahim. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan yang berbahaya bagi ibu dan janin.
Plasenta previa dapat mempengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan komplikasi serius selama
persalinan, sehingga memerlukan perhatian medis yang cermat dan terkadang bisa memerlukan
penanganan darurat seperti operasi caesar untuk menjaga kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi.
Seorang ibu berusia 31 th bernama Ny. lila, datang ke klinik bidan, dengan diantar suaminya. Ibu tersebut datang
dengan keluhan 2 bulan tidak datang haid, dan mual muntah setiap paginya sejak 2 hari yang lalu. Ibu tersebut
B. Morning sickness
C. Mola Hidatidosa
D. Tanda-tanda hamil
E. Hamil muda
Jawaban:
Morning sickness (5 poin)
Pembahasan
Morning sickness, atau mual di pagi hari, adalah gejala umum yang dialami oleh sebagian besar wanita
hamil selama trimester pertama kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal dalam tubuh
ibu, terutama peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin). Meskipun namanya "morning
sickness," mual ini dapat terjadi kapan saja sepanjang hari. Gejala biasanya mencakup mual ringan
hingga muntah yang berulang, meskipun tingkat keparahannya dapat bervariasi. Morning sickness
biasanya mereda pada trimester kedua kehamilan, namun pada beberapa kasus, gejalanya dapat
berlanjut lebih lama. Meskipun tidak berbahaya, namun morning sickness dapat mengganggu kualitas
hidup ibu hamil, dan perlu dikelola dengan mengonsumsi makanan kecil tapi sering, hindari makanan
yang memicu mual, dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika mual yang berlebihan mengganggu
kesehatan atau asupan nutrisi ibu dan janin.
Ibu ani G2 P1 A1 H1 28 th datang ke klinik, di antar oleh adiknya. Ibu ani datang dengan keluhan 2 hari keluar
darah merah segar dari kemaluan tanpa disertai rasa nyeri. Usia kehamilan ibu ani sudah 34 minggu. Dari
pemeriksaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil USG terlihat ada yang menghambat jalan lahir yang jelas
sekali. Apakah diagnosa ibu ani yang paling tepat…
A. Abortus
B. Kehamilan gemeli
C. Sirotinus
D. Plasenta previa
E. plasenta akreta
Pembahasan
Plasenta previa adalah kondisi kehamilan di mana plasenta, organ yang menyambungkan janin dengan
dinding rahim untuk memberikan nutrisi dan oksigen, menempel pada atau menutupi sebagian atau
seluruh leher rahim. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan yang berbahaya bagi ibu dan janin.
Plasenta previa dapat mempengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan komplikasi serius selama
persalinan, sehingga memerlukan perhatian medis yang cermat dan terkadang bisa memerlukan
penanganan darurat seperti operasi caesar untuk menjaga kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi.
Seorang wanita berusia 32 th datang ke klinik bidan di antar oleh suaminya. Ibu tersebut bekerja di salah satu PT
swasta. Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke 3, dan tidak pernah mengalami keguguran. Ibu tersebut
mengatakan ini baru pemeriksaan kehamilan yang ke 2. Dari pemeriksaan bidan di dapatkan hasil TFU 3 jari
dibawah processus xyphoideus (PX). Berapakah standar minimal pemeriksaan kehamilan pada ibu tersebut…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban:
4 (5 poin)
Pembahasan
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil yang kemudian disebut pelayanan antenatal (ANC) terpadu adalah
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga
sebelum mulainya proses persalinan yang komprehensif dan berkualitas.
Dasar hukum dari pelayanan ANC ini adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 21 Tahun 2021.
Tujuan ANC, yaitu Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin, Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayi
dengan trauma seminimal mungkin, Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial
ibu dan janin, Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif,
Mempersiapkan peran ibu dan kelurga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara normal, Menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan kelahiran jarak dekat.
Frekuensi kunjungan ANC minimal 6x selama masa kehamilan dengan rincian 2 x pada trimester
pertama
(usia kehamilan 0-12 minggu), 1 x pada trimester kedua
(usia kehamilan 12-28 minggu), 3 x pada trimester ketiga
(usia kehamilan 28 minggu sampai persalinan).
Ibu fatma berusia 28 th G2 P1 A0 H1 datang ke bidan desa diantar suaminya. Ibu tersebut datang ingin
memeriksakan kehamilannya. Pada pemeriksaan palpasi didapatkan hasil TFU pertengahan pusat dan PX, dan
pada saat pemeriksaan auskultasi terdengar DJJ lebih dari satu. Pada kasus diatas apakah diagnose yang ada
pada kehamilan ibu fatma tersebut…
A. Kehamilan normal
B. Kehamilan ektopik
C. Kehamilan gemeli
D. Kehamilan berisiko
Jawaban:
Kehamilan gemeli (5 poin)
Pembahasan
Kehamilan gemeli
Seorang wanita G5 P4 A0 H4 datang ke BPM dengan keluhan darah banyak tiba-tiba dari kemaluan . hasil
pemeriksaan didapatkan, usia kehamilan ibu 32 minggu. Nadi cepat dan lemah 110 x/I, tekanan darah 70/50
mmHg, pernafasan cepat 35 x/I, kulit terasa lembab dan dingin, ibu dalam keadaan tidak sadar. Apakah
penangan awal yang paling tepat pada kasus diatas…
Jawaban:
Pasang infus ringer lactate (5 poin)
Pembahasan
Memasang infus Ringer Lactate pada pasien syok adalah tindakan medis yang umum dilakukan untuk
mengatasi dan mengobati kondisi syok. Syok adalah kondisi darurat yang terjadi ketika tubuh mengalami
tekanan darah rendah yang serius, dan organ-organ vital mungkin tidak mendapatkan pasokan oksigen
dan nutrisi yang cukup.
Infus Ringer Lactate adalah larutan elektrolit intravena yang mengandung garam (natrium, kalium,
kalsium) dan zat bikarbonat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat
kondisi syok. Infus ini juga membantu memperbaiki keadaan asidosis (gangguan keseimbangan pH
tubuh) yang mungkin terjadi pada pasien syok.
Seorang wanita G5 P4 A0 H datang ke BPM dengan keluhan sering merasa pusing, cepat lelah, mata
berkunang-kunang apalagi ketika bangun dari duduk nafsu makan berkurang. Hasil pemeriksaan TD 90/60
mmHg, N 85 x/I, nafas 25 x/I, konjungtiva terlihat pucat. TFU 3 jari di atas pusat. Hasil pemeriksaan lab HB 9 gr
%. Apakah diagnose yang paling tepat pada kasus di atas…
Pembahasan
Berdasarkan informasi tersebut, diagnose yang paling tepat pada kasus ini adalah "ibu hamil dengan
anemia sedang". Anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin dalam darah rendah, yang dapat
menyebabkan penurunan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Anemia pada
wanita hamil cukup umum terjadi dan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kebutuhan zat
besi yang meningkat selama kehamilan dan perdarahan yang terjadi selama persalinan sebelumnya.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin (HB) sebesar 9 gr %, yang merupakan
indikator adanya anemia. Diagnosa anemia sedang ditegakkan berdasarkan tingkat keparahan anemia
berdasarkan kadar hemoglobin, di mana anemia sedang ditandai dengan kadar hemoglobin antara 7-
10,9 gr %.
Pada kondisi ini, perawatan yang tepat akan melibatkan peningkatan asupan zat besi melalui diet atau
suplemen yang direkomendasikan oleh bidan atau tenaga medis yang berkompeten. Dalam beberapa
kasus, jika anemia menjadi lebih parah atau tidak merespons terhadap peningkatan asupan zat besi,
mungkin diperlukan terapi tambahan, seperti transfusi darah
Seorang wanita hamil datang ke BPM dengan keluhan keluar darah yang banyak dari kemaluan nya membasahi
1 helai pembalut disertai dengan gumpalan. Perut ibu terasa mules, dan nyeri. Sudah tidak datang haid 3 bulan
yang lalu. Hasil pemeriksaan dalam ditemukan sudah ada pembukaan, ketuban menonjol. Tes kehamilan positif.
Tanda vital dalam batas normal. tinggi fundus melebihi usia kehamilan, tidak terasa janin, uterus teraba lunak.
Tes kehamilan positif. Hasil pemeriksaan disertai dengan gelembung gelembung kecil seperti mata ikan.
Diagnose apakah yang paling tepat untuk kasus di atas..
A. Mola Hidatidosa
B. Abortus insipiens
C. Abortus komplit
D. Abortus inkomplit
E. Missed abortion
Jawaban:
Mola Hidatidosa (5 poin)
Pembahasan
Mola Hidatidosa adalah kelainan pada kehamilan yang termasuk dalam kategori mola, yaitu
pertumbuhan tidak normal dari jaringan plasenta di dalam rahim tanpa adanya janin yang berkembang.
Mola Hidatidosa ditandai dengan perkembangan vesikula hidatidosa atau gejala "anggur lembah" yang
merupakan benjolan-benjolan yang menyerupai anggur kecil di dalam rahim. Gejala yang umum terjadi
pada mola hidatidosa meliputi perdarahan vagina yang abnormal, perut yang membesar lebih besar dari
perkiraan usia kehamilan, mual, muntah, dan tekanan darah tinggi. Diagnosis ditegakkan melalui
pemeriksaan ultrasonografi dan konfirmasi melalui tes darah khusus seperti kadar hormon beta hCG
yang sangat tinggi. Karena mola hidatidosa bisa menimbulkan komplikasi serius, termasuk risiko kanker,
pengelolaan yang tepat sangat penting, termasuk pembedahan pengangkatan mola dan pemantauan
ketat untuk memastikan pemulihan dan kesehatan jangka panjang ibu.
Seorang perempuan G5 P4 A0 H4 datang ke BPM dengan keluhan sering merasa pusing, cepat lelah, mata
berkunang-kunang apalagi ketika bangun dari duduk dan nafsu makan berkurang. Hasil pemeriksaan TD 90/60
mmHg, nadi 85 x/I, nafas 25 x/I, konjungtiva terlihat pucat. TFU 3 jari di atas pusat. Hasil lab Hb 9 gr %. Apakah
penatalaksanaan yang paling tepat pada kasus diatas…
Jawaban:
Memberikan ibu tablet Fe dengan dosis 1x1 (5 poin)
Pembahasan
Hemoglobin adalah protein yang terkandung dalam sel darah merah dan berfungsi mengangkut oksigen
dari paru-paru ke seluruh tubuh. Jumlah hemoglobin yang rendah, seperti pada hasil Hb 9 gr %,
menunjukkan bahwa tubuh mengalami anemia. Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan ibu merasa
lelah, lemah, pusing, dan sulit berkonsentrasi.
Suplementasi zat besi merupakan langkah yang efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan
mengatasi anemia pada kehamilan. Dosis 1x1 (satu tablet sehari) merupakan dosis yang umum
diberikan untuk ibu hamil dengan anemia ringan sampai sedang.
Ny. n umur 21 th datang ke BPS, dengan keluhan pada payudara sebelah kanan teraba benjolan, mudah
digerakkan, tidak berubah ubah besarnya dan tidak nyeri. Deteksi dini yang dapat dilakukan pada Ny. N
adalah…
A. Mammografi
B. SADARI
C. IVA test
D. Papanicolaou smear
E. USG
Jawaban:
SADARI (5 poin)
Pembahasan
SADARI
Ny. V umur 42 th mengalami menstruasi tidak teratur kurang lebih 6 bulan, saat ini setiap menstruasi perdarahan
banyak dan keluar stosel. Datang ke bidan, hasil pemeriksaan fisik TD 120/70 mmHg, N 120 x/m dan cepat, R 29
x/m, pemeriksaan abdomen teraba massa berbenjol-benjol. Sesuai data kemungkinan Ny. V mengalami
suspect..
A. Myoma uteri
B. Endometriosis
C. Cystoma ovarii
D. Cervicitis uteri
E. vaginitis
Jawaban:
Myoma uteri (5 poin)
Pembahasan
Mioma uteri, juga dikenal sebagai fibroid atau leiomioma, adalah tumor jinak yang umum terjadi pada
rahim atau dinding rahim. Tumor ini terbentuk dari jaringan otot dan jaringan ikat di dalam rahim. Mioma
uteri dapat muncul sebagai benjolan tunggal atau beberapa benjolan di dalam rahim.
Tanda dan gejala yang dijelaskan pada kasus ini mencakup menstruasi tidak teratur selama 6 bulan,
perdarahan yang banyak dan keluar stosel saat menstruasi, serta adanya massa berbenjol-benjol yang
teraba pada pemeriksaan abdomen.
Menstruasi yang tidak teratur dan perdarahan yang banyak adalah gejala yang umum terjadi pada
mioma uteri. Benjolan atau massa yang teraba pada abdomen juga bisa menjadi tanda adanya
pertumbuhan mioma uteri yang dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk rahim.
Ny. R umur 38 th, BB 75 kg, TB 150 cm, datang ke bidan dengan keluhan rasa panas dan nyeri saat kencing,
leukorea yang disertai rasa gatal, hingga menjadi iritasi. Ia merasa terganggu saat coitus. Hasil pemeriksaan
tampak introitus vagina berwarna merah, bengkak dan tertutup secret. Pemeriksaan utama pada kasus di atas
adalah…
A. Obstetric
B. Ginekologi
C. Antropometri
D. Tanda-tanda vital
E. Pemeriksaan fisik
Jawaban:
Ginekologi (5 poin)
Pembahasan
Gejala yang dialami oleh Ny. R, seperti rasa panas dan nyeri saat kencing, leukorea (keluarnya cairan
abnormal dari vagina), rasa gatal, iritasi, serta gangguan saat melakukan hubungan seksual (coitus),
dapat mengindikasikan adanya masalah ginekologi, seperti infeksi atau inflamasi pada organ reproduksi
wanita.
Pemeriksaan fisik ginekologi akan melibatkan pemeriksaan eksternal dan internal pada organ reproduksi
wanita. Dalam kasus ini, tampak introitus vagina berwarna merah, bengkak, dan tertutup secret (secreet).
Pemeriksaan ini membantu mendeteksi tanda-tanda inflamasi atau infeksi pada vagina atau vulva, serta
untuk mencari tahu kemungkinan penyebab gejala yang dialami oleh Ny. R.
Ny. m melahirkan bayi pada umur kehamilan 34 minggu dengan data-data bayi sebagai berikut BB: 2300 gram,
PB :44 cm, LK : 31 cm, terdapat banyak lanugo di dahi, pelipis, telinga, dan lengan. Sedangkan rambut dikepala
tipis dan halus, lemak subkutis sedikit, reflex menghisap dan reflex menelan lemah. Bayi Ny. M disebut dalam
kategori..
A. Aterm
B. Dismatur aterm
C. Dismatur preterm
D. Dismatur postterm
E. Prematuritas murni
Jawaban:
Prematuritas murni (56 poin)
Pembahasan
Prematuritas murni Yaitu kehamilan dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat lahirnya
sesuai dengan berat badan untuk masa gestasinya
Bayi A lahir spontan 1 jam yang lalu,aktif, BB 2500 gram, PB 49 cm, RR 40 x/m, dengan usia kehamilan saat
lahir 37 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan. Supaya Ny.A dapat melalui proses adaptasi
dengan lancar, maka dilakukan…
A. Pemberian PASI
Jawaban:
Pemberian ASI segera mungkin (5 poin)
Pembahasan
Ny. A baru saja melahirkan, bayi menangis kuat, warna kulit merah, gerak aktif, BBL 3000 gram.
Penatalaksanaan yang tepat dilakukan segera terhadap bayi Ny. A adalah...
A. Memandikan
C. Menghisap lendir
Jawaban:
Mengeringkan seluruh badan (5 poin)
Pembahasan
Penatalaksanaan yang tepat dilakukan segera terhadap bayi Ny. A adalah mengeringkan badan bayi
dengan hati-hati menggunakan kain kering atau handuk. Proses mengeringkan badan bayi setelah lahir
penting untuk menjaga suhu tubuhnya dan mencegah hipotermia. Bayi yang baru lahir masih memiliki
kulit yang lembap akibat cairan ketuban dan darah, sehingga mengeringkan badan bayi membantu
mengurangi risiko bayi mengalami penurunan suhu tubuh. Setelah mengeringkan badan, bayi dapat
dibungkus dengan kain atau selimut hangat untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Proses pengeringan
dan perawatan yang tepat setelah lahir membantu memastikan bayi merasa nyaman dan aman serta
mendukung adaptasi kehidupan di luar rahim ibu dengan baik.
A. 0,1 ml
B. 0,5 ml
C. 0,01 ml
D. 0,02 ml
Jawaban:
0,05 ml (5 poin)
Pembahasan
Dosis vaksin BCG pada bayi di bawah usia 1 tahun adalah 0,05 ml. Penyuntikan BCG dilakukan di
lengan bagian atas, dan setelah mendapatkan suntikan BCG, lengan bagian atas tersebut tidak boleh
disuntikkan imunisasi lain, setidaknya dalam waktu tiga bulan.
Bidan melakukan kunjungan rumah terhadap seorang wanita mengaku pertama kali hamil dan belum pernah
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Ia telah melakukan PP test dan hasilnya positif. Bidan melakukan
pemeriksaan kehamilan sesuai standar. Bidan mengisi kohort ibu dan pada kolom diberikan tanda...
A. K1
B. K2
C. KN1
D. KN2
E. KF
Jawaban:
K1 (5 poin)
Pembahasan
Dalam konteks kohort ibu hamil, K1, K2, K3, dan K4 adalah singkatan yang digunakan untuk
mengkategorikan ibu hamil berdasarkan pelayanan yang diterima selama masa kehamilannya.
K1
K1 merujuk kepada wanita yang telah menghadiri paling tidak satu kali kunjungan perawatan antenatal.
Perawatan antenatal sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan bayi.
Kunjungan pertama biasanya paling mendalam dan mencakup riwayat medis lengkap, pemeriksaan fisik,
tes laboratorium, dan konseling tentang diet, olahraga, dan komplikasi kehamilan yang mungkin terjadi.
K2
K2 mengindikasikan wanita yang telah menghadiri paling tidak dua kali kunjungan perawatan antenatal.
Kunjungan kedua biasanya mencakup pemeriksaan tambahan dan ulangan serta konseling lebih lanjut
tentang pentingnya praktik sehat selama kehamilan.
K3
K3 adalah singkatan dari wanita yang telah menerima dua dosis vaksinasi toksoid tetanus selama
kehamilan mereka saat ini. Imunisasi ini sangat penting dalam mencegah tetanus neonatal, penyakit
serius namun dapat dicegah yang bisa berakibat fatal bagi bayi baru lahir.
K4
Terakhir, K4 mewakili wanita yang telah menghadiri paling tidak empat kunjungan perawatan antenatal.
Hal ini sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia bahwa ibu hamil harus melakukan
paling tidak empat kali kunjungan antenatal untuk memastikan kesehatannya dan kesehatan bayinya.
Kategorisasi ini memberikan cara terstruktur untuk melacak pelayanan yang diterima oleh wanita hamil,
mendukung tenaga layanan kesehatan dalam mengelola dan memantau perawatannya selama
kehamilan
Di desa B sedang dilaksanakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh
tokoh masyarakat dan kader setempat. Kegiatan tersebut dibimbing oleh petugas kesehatan Puskesmas
setempat dan oleh bidan desa dengan tujuan menumbuhkan minat dan kesadaran masyarakat untuk mengetahui
masalah kesehatan dan pentingnya desa siaga. Kegiatan tersebut merupakan pengembangan peran serta
masyarakat yang disebut...
D. PKMD
Jawaban:
PKMD (5 poin)
Pembahasan
Kegiatan yang dilaksanakan di desa B, yaitu pengenalan, pengumpulan, dan pengkajian masalah
kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat yang dibimbing oleh petugas kesehatan
Puskesmas dan bidan desa, merupakan pengembangan peran serta masyarakat yang disebut "PKMD"
atau "Program Kesehatan Masyarakat Desa".
PKMD merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan kesehatan di tingkat desa. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh
masyarakat, kader kesehatan desa, petugas kesehatan, dan bidan desa, untuk bekerja sama dalam
pengenalan, pengumpulan, dan pengkajian masalah kesehatan di desa.
Melalui PKMD, masyarakat diajak untuk terlibat aktif dalam proses identifikasi masalah kesehatan yang
ada di desa, seperti masalah penyakit, faktor risiko, dan kebutuhan kesehatan masyarakat. Tujuan
utamanya adalah untuk menumbuhkan minat dan kesadaran masyarakat terhadap masalah kesehatan
serta pentingnya upaya pencegahan, promosi kesehatan, dan pembentukan Desa Siaga.
Seorang wanita datang ke polindes membawa anak perempuannya usia 2 tahun dengan keluhan batuk sudah 5
hari. Dari hasil pemeriksaan diperoleh suhu tubuh 36,6C, bunyi nafas normal, pernapasan 51x/menit, tidak
terdapat retraksi dada. Jika kondisi tersebut berlangsung lebih dari 3 minggu, tindakan yang harus dilakukan
bidan terhadap anak tersebut adalah...
Jawaban:
Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan (5 poin)
Pembahasan
Rujukan untuk pemeriksaan lanjutan sangat disarankan jika seseorang mengalami batuk yang
berlangsung selama 3 minggu atau lebih. Batuk yang berkepanjangan seperti ini dapat menjadi gejala
dari berbagai kondisi kesehatan yang perlu dipantau dan diidentifikasi dengan lebih mendalam.
Beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan batuk berkepanjangan termasuk infeksi saluran
pernapasan yang kronis, seperti tuberkulosis atau pneumonia, asma, penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK), sinusitis, alergi, dan bahkan kondisi yang lebih serius seperti kanker paru-paru. Pemeriksaan
lanjutan oleh tenaga medis atau spesialis kesehatan akan membantu menentukan penyebab batuk dan
merencanakan perawatan yang sesuai untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan penderita.
Seorang remaja usia 16 tahun datang ke bidan bersama temannya mengatakan bahwa ia sudah terlambat
datang bulan sejak 4 bulan yang lalu. Ia berniat mengakhiri kehamilannya tetapi bidan menolak. Bidan telah
memberikan keterangan tentang tindakan yang akan dilakukan dan risiko yang akan terjadi. Menurut anda,
penanganan terhadap kehamilan remaja adalah...
Jawaban:
Dukungan keluarga dan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan (5 poin)
Pembahasan
Dukungan keluarga dan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan pada kehamilan remaja karena kehamilan
pada usia muda seringkali berhadapan dengan tantangan fisik, emosional, dan sosial yang kompleks.
Remaja yang hamil mungkin mengalami tekanan sosial, stigma, dan perasaan cemas terkait tanggung
jawab baru yang harus mereka hadapi. Dukungan keluarga bisa membantu menciptakan lingkungan
yang aman dan mendukung di mana remaja merasa didengar, dipahami, dan didorong untuk mencari
perawatan prenatal yang tepat. Selain itu, dukungan masyarakat juga penting untuk memberikan akses
pada informasi kesehatan, fasilitas kesehatan yang ramah remaja, serta program pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan mengurangi angka
kehamilan pada usia muda. Dukungan dari keluarga dan masyarakat dapat membantu remaja
menghadapi perubahan dalam hidup mereka dan membimbing mereka untuk menjadi orang tua yang
bertanggung jawab dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri mereka dan anak yang akan
lahir.
Jawaban:
Vaksin disuntikkan secara subkutan (5 poin)
Pembahasan
Vaksin MR adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit campak (measles) dan rubela
(German measles). Vaksin ini mengandung virus yang dilemahkan atau bagian dari virus tersebut untuk
merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan kekebalan terhadap kedua penyakit tersebut.
Pemberian vaksin MR umumnya dilakukan melalui suntikan di bawah kulit (subkutan). Dalam prosedur
ini, vaksin disuntikkan ke dalam jaringan di bawah lapisan kulit menggunakan jarum yang lebih pendek
daripada jarum yang digunakan untuk suntikan intramuskular.
A. Rujuk
B. Beri uterotonika
C. Beri nutrisi
D. KBI/KBE
E. Pasang infus
Jawaban:
KBI/KBE (5 poin)
Pembahasan
Kompresi bimanual eksterna dan kompresi bimanual interna adalah dua teknik penanganan darurat yang
dilakukan untuk mengendalikan perdarahan persalinan yang berat atau hebat, yang dapat menyebabkan
hipovolemia atau kehilangan volume darah yang signifikan dan mengancam nyawa ibu.
A. Kompresi Bimanual Eksterna: Teknik ini dilakukan dengan meletakkan tangan di luar perut ibu dan
merapatkan perutnya dengan cara menekan rahim (uterus) ke arah tulang belakang. Tangan yang satu
berada di atas rahim, dan tangan yang lain di bawahnya, sehingga rahim dipadatkan dan ditekan untuk
mengurangi aliran darah dan menghentikan perdarahan.
B. Kompresi Bimanual Interna: Teknik ini dilakukan dengan memasukkan tangan ke dalam vagina ibu
dan menekan rahim secara langsung dari dalam. Tangan yang satu berada di dalam vagina untuk
menekan bagian depan rahim, sementara tangan yang lain berada di luar perut untuk menahan rahim
dari belakang. Kompresi ini membantu mengurangi aliran darah ke rahim dan membantu menghentikan
perdarahan.
Ny S umur 32 tahun melahirkan bayi perempuan di BPM 20 menit yang lalu. Dan sudah mendapatkan suntikan
oksitosin 10 IU, plasenta belum lahir. Perdarahan pervaginam kurang lebih 500 cc. Setelah 30 menit plasenta
belum lahir maka diagnosa Ny S adalah ?
A. Inversio uteri
B. Atonia uteri
C. HPP
D. Retensio plasenta
E. plasenta previa
Pembahasan
Retensio plasenta adalah kondisi ketika plasenta tidak dapat keluar dari rahim dengan lengkap setelah
bayi lahir. Hal ini terjadi karena kegagalan plasenta untuk melepaskan diri dari dinding rahim setelah
persalinan. Penyebab retensio plasenta dapat beragam, termasuk masalah kontraksi rahim yang tidak
adekuat, adanya jaringan sisa plasenta yang terjebak di dalam rahim, atau masalah struktural pada
rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan pasca persalinan yang berbahaya dan berpotensi
mengancam nyawa ibu. Penanganan retensio plasenta melibatkan evaluasi medis yang cermat dan
seringkali memerlukan tindakan medis, seperti manuver bantuan untuk mengeluarkan plasenta secara
manual atau kuretase untuk membersihkan sisa-sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahim
B. Manual plasenta
C. KBE
D. KBI
E. Rujuk
Jawaban:
Manual plasenta (5 poin)
Pembahasan
Jika setelah 30 menit plasenta belum dapat dilahirkan, dapat dilakukan pengeluaran plasenta secara
manual. Namun tindakan ini membawa risiko infeksi pada pasien. Selama proses kelahiran bayi hingga
kelahiran plasenta biasanya dilakukan pemasangan selang di saluran kemih (kateter). Jika plasenta
masih juga belum dapat dilahirkan, maka pengobatan yang dilakukan bisa berupa operasi darurat.
Jawaban:
Mengajarkan posisi menyusui yg benar (5 poin)
Pembahasan
Mengajarkan posisi menyusui yang benar diperlukan untuk memastikan bayi mendapatkan asupan ASI
(Air Susu Ibu) yang optimal, mendukung perkembangan dan pertumbuhan bayi, serta membantu
mencegah masalah yang terkait dengan menyusui. Posisi menyusui yang benar melibatkan beberapa
elemen penting seperti posisi tubuh bayi dan ibu yang nyaman, posisi kepala bayi yang terletak secara
tepat di depan puting susu, serta teknik pengaitan yang benar saat menyusui. Posisi yang baik
membantu bayi menghisap dengan efisien dan efektif sehingga ASI diproduksi dengan cukup banyak
dan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup. Selain itu, mengajarkan posisi menyusui yang benar juga
dapat membantu mengurangi risiko masalah menyusui seperti luka puting, engorgement, dan masalah
lainnya, serta memperkuat ikatan antara ibu dan bayi selama menyusui.
Ny. P post SC hari kedua, S: 36,80C, N:82 x/mnt, RR : 24x/mnt, TD: 110/70 mmHg, payudara tampak tegang
dan penuh dan Ibu ingin menyusui bayinya, tindakan yang dilakukan adalah …
C. Meminta ibu untuk memberikan susu formula saja sampai ibu sehat kembali
Jawaban:
Konseling cara menyusui yang baik dan benar (5 poin)
Pembahasan
Ny. K umur 30 th hamil ke-2 datang ke rumah sakit dengan keluhan mengeluarkan darah segar dan bergumpal
dari jalan lahir. Saat ini usia kehamilannya 15 mg. ibu tampak pucat dan lemas, setelah dilakukan pemeriksaan
penunjang, didapatkan hasil HB : 7 gr/dl, tindakan yang harus dilakukan adalah …
Jawaban:
Pemberian transfusi darah setelah konsultasi dengan dokter (5 poin)
Pembahasan
Kondisi Ny. K yang mengeluh mengeluarkan darah segar dan bergumpal dari jalan lahir, menunjukkan
adanya perdarahan. Hal ini didukung dengan hasil pemeriksaan yang menunjukkan HB : 7 gr/dl.
Berdasarkan teori kebidanan yang relevan, tindakan yang harus dilakukan adalah memberikan infus
NaCl dan pemberian transfusi darah setelah konsultasi dengan dokter. Pemberian transfusi darah
merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh bidan setelah melakukan konsultasi karena transfusi
darah memerlukan persiapan yang cukup lama. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin
ibu agar dapat mengurangi risiko perdarahan.
Penilaian awal setelah bayi lahir, yang dikenal sebagai "resusitasi neonatal" atau "pemeriksaan Apgar,"
merupakan langkah penting dalam kebidanan untuk memantau kondisi bayi baru lahir dan mengidentifikasi
tanda-tanda adanya masalah yang memerlukan intervensi segera. Penilaian Apgar dilakukan pada menit
pertama setelah lahir dan biasanya diulang pada menit kelima, dan akan mencakup beberapa kriteria sebagai
berikut:
A. Warna ketuban, napas spontan/megap-megap, warna kulit, tonus/gerak, kehamilan cukup bulan/tidak
Jawaban:
Warna ketuban, napas spontan/megap-megap, warna kulit, tonus/gerak, kehamilan cukup
bulan/tidak (5 poin)
Pembahasan
Penilaian awal setelah bayi lahir, yang dikenal sebagai "resusitasi neonatal" atau "pemeriksaan Apgar,"
merupakan langkah penting dalam kebidanan untuk memantau kondisi bayi baru lahir dan
mengidentifikasi tanda-tanda adanya masalah yang memerlukan intervensi segera. Penilaian Apgar
dilakukan pada menit pertama setelah lahir dan biasanya diulang pada menit kelima, dan akan
mencakup beberapa kriteria sebagai berikut:
A. Skor Denyut Jantung (Heart rate): Menilai detak jantung bayi untuk memastikan keberlanjutan sirkulasi
darah. Skor 2 diberikan jika detak jantung lebih dari 100 kali per menit, 1 jika kurang dari 100 kali per
menit, dan 0 jika tidak ada detak jantung.
B. Skor Usaha Pernapasan (Respiratory effort): Memeriksa usaha bayi untuk bernapas, termasuk
apakah bernapas secara aktif dan efektif. Skor 2 diberikan jika bernapas aktif dan tangis kuat, 1 jika
bernapas lambat atau tidak stabil, dan 0 jika tidak bernapas sama sekali.
C. Skor Warna Kulit (Skin color): Menilai warna kulit bayi untuk melihat adanya sianosis (warna kebiruan)
atau warna kulit normal. Skor 2 diberikan jika bayi berwarna merah muda, 1 jika ada sianosis pada
ekstremitas, dan 0 jika seluruh tubuh bayi berwarna kebiruan.
D. Skor Refleks Reaksi terhadap Stimulasi (Reflex irritability): Menguji respons bayi terhadap
rangsangan, seperti mengetuk atau merangsang telapak kaki. Skor 2 diberikan jika ada refleks normal, 1
jika refleks lambat atau kurang kuat, dan 0 jika tidak ada respon sama sekali.
E. Skor Tonus Otot (Muscle tone): Menilai kekuatan dan kekakuan otot bayi. Skor 2 diberikan jika otot
tegang dan kaku, 1 jika otot lemas atau kurang kaku, dan 0 jika otot benar-benar lemas.
Skor dari setiap kriteria dijumlahkan untuk mendapatkan Skor Apgar total yang berkisar dari 0 hingga 10.
Skor Apgar ini membantu petugas kesehatan dalam mengevaluasi keadaan bayi dan menentukan
apakah bayi memerlukan tindakan medis lebih lanjut, seperti resusitasi neonatal atau perawatan khusus
lainnya. Penilaian awal ini merupakan langkah kritis dalam perawatan bayi baru lahir dan memberikan
petunjuk awal tentang kesehatan dan adaptasi bayi ke dunia di luar rahim.
Jawaban:
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (5 poin)
Pembahasan
Bayi berat lahir rendah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi yang lahir dengan
berat di bawah 2.500 gram, terlepas dari usia kehamilan. Bayi dengan berat lahir rendah memiliki risiko
kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan bayi dengan berat lahir normal.
Berat bayi Ny. Izza sebesar 1.800 gram menunjukkan bahwa bayi tersebut memiliki berat yang lebih
rendah dari standar normal. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah antara lain
adalah adanya komplikasi kehamilan seperti pre-eklampsia berat, kelahiran prematur, pertumbuhan janin
terhambat, dan masalah plasenta.
Selain itu, beberapa ciri fisik yang disebutkan seperti kulit tipis, lanugo (rambut halus yang menutupi
tubuh), rambut tipis, dan labia mayora yang belum menutupi labia minora juga dapat terkait dengan bayi
berat lahir rendah. Biasanya, bayi berat lahir rendah memiliki ciri-ciri ini karena mereka tidak memiliki
cukup waktu dalam rahim untuk mengalami pertumbuhan yang optimal.
Bayi Ny. A lahir dengan nafas megap-megap dengan ketuban mekonium, selanjutnya dilakukan penghisapan
lendir pada mulut dan hidung kemudian dilakukan pemotongan tali pusat dan dinilai napas, namun ternyata
didapatkan bahwa napas masih megap-megap, apa tindakan yang anda lakukan untuk pertolongan
selanjutnya…
A. Melakukan ventilasi sebanyak 2x dengan menggunakan sungkup dengan tekanan 30 cm air, jika dada
mengembang lanjutkan ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik dengan kedalaman 20 cm air
C. Melakukan Ventilasi 20x selama 30 detik dengan kedalaman 20 cm air, jika tidak ada perbaikan siapkan
rujukan
D. Melakukan ventilasi 30x dalam 30 detik dengan kedalaman 30 cm air, ulangi 3x dan jika tidak ada perbaikan
siapkan rujukan
Jawaban:
Melakukan ventilasi sebanyak 2x dengan menggunakan sungkup dengan tekanan 30 cm air,
jika dada mengembang lanjutkan ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik dengan kedalaman 20
cm air (5 poin)
Pembahasan
Melakukan ventilasi sebanyak 2x dengan menggunakan sungkup dengan tekanan 30 cm air, jika dada
mengembang lanjutkan ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik dengan kedalaman 20 cm air
Pernyataan tersebut menggambarkan tindakan ventilasi pada bayi asfiksia dengan menggunakan
sungkup atau masker dan tekanan tertentu untuk memberikan bantuan pernapasan. Asfiksia adalah
kondisi darurat yang terjadi ketika bayi mengalami kesulitan bernapas atau berhenti bernapas
sepenuhnya.
A. Mulai dengan melakukan ventilasi sebanyak 2 kali dengan menggunakan sungkup atau masker.
Tekanannya adalah 30 cm air, yang mengindikasikan tekanan yang diberikan pada saat memberikan
bantuan pernapasan.
B. Setelah melakukan dua ventilasi pertama, perhatikan apakah dada bayi mengembang. Jika dada bayi
tidak mengembang (tidak terjadi pergerakan dada yang mencolok), langkah berikutnya adalah
melanjutkan ventilasi sebanyak 20 kali selama 30 detik.
C. Selama ventilasi berlanjut, pastikan kedalaman tekanan yang diberikan adalah sekitar 20 cm air.
Kedalaman ini mengacu pada seberapa dalam dada bayi ditekan saat memberikan bantuan pernapasan.
Hal ini adalah tindakan pertama yang direkomendasikan dalam penanganan asfiksia pada bayi dan
merupakan bagian dari manuver resusitasi neonatal dasar yang harus dilakukan oleh petugas kesehatan
yang terlatih. Pemberian ventilasi ini bertujuan untuk membantu bayi bernapas dan meningkatkan
oksigenasi tubuh, sehingga sangat penting dalam situasi darurat untuk menyelamatkan nyawa bayi yang
mengalami asfiksia. Setelah tindakan ventilasi dilakukan, langkah-langkah selanjutnya dalam resusitasi
neonatal dapat dilakukan berdasarkan evaluasi lanjutan terhadap kondisi bayi.
Di kelas ibu hamil, ibu akan mendapatkan banyak informasi mengenai kehamilan, persalinan, nifas, serta
perawatan BBL. Untuk itu pemerintah memberikan program untuk ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil paling
A. 4 x pertemuan
B. 3 x pertemuan
C. 1 x pertemuan
D. 5 x pertemuan
E. 2 x pertemuan
Jawaban:
4 x pertemuan (5 poin)
Pembahasan
Kelas ibu hamil dilakukan sebanyak 4 kali selama kehamilan. Masing-masing pertemuan akan
membicarakan hal yang berbeda-beda selama kurang lebih 2 jam. Untuk itu, ibu hamil sebaiknya
mengikuti setiap kelas secara lengkap, agar kondisi kehamilan ibu bisa terus terpantau
perkembangannya.
Seorang perempuan umur 19 tahun hari ketiga post partum. Bidan melakukan kunjungan rumah, Ibu
mengatakan bayi rewel saat disusui. Bidan melakukan konseling kepada keluarga. Bidan menyampaikan
permasalahan bahwa ibu tidak menyusui bayinya dengan teknik yang benar. Apakah teknik konseling yang tepat
pada kasus diatas?
A. Directed
B. Client Center
C. Interpersonal
D. Non directed
E. Provider Center
Jawaban:
Directed (5 poin)
Pembahasan
Teknik konseling yang tepat pada kasus di atas adalah teknik konseling yang terarah atau "directed
counseling".
Dalam teknik konseling yang terarah, bidan memberikan informasi dan petunjuk langsung kepada ibu
mengenai cara yang benar dalam menyusui bayinya. Tujuan dari teknik ini adalah memberikan arahan
yang jelas dan spesifik kepada ibu mengenai permasalahan yang dihadapi, yaitu teknik menyusui yang
tidak benar.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam teknik konseling yang terarah:
A. Identifikasi permasalahan: Bidan mendengarkan keluhan ibu mengenai bayi yang rewel saat disusui
dan mengidentifikasi bahwa permasalahan terletak pada teknik menyusui yang tidak benar.
B. Berikan penjelasan: Bidan memberikan penjelasan kepada ibu mengenai pentingnya teknik menyusui
yang benar dan manfaatnya untuk ibu dan bayi. Bidan menjelaskan bahwa dengan teknik yang benar,
bayi dapat menghisap ASI (Air Susu Ibu) dengan lebih efektif, ibu tidak akan merasa nyeri atau sakit saat
menyusui, dan produksi ASI akan meningkat.
C. Tunjukkan cara yang benar: Bidan secara langsung menunjukkan kepada ibu cara yang benar dalam
menyusui bayinya. Ia bisa menunjukkan posisi yang baik untuk ibu dan bayi, seperti posisi "bersandar"
atau "berbaring". Bidan juga menjelaskan tentang posisi dan pengaitan yang tepat dari mulut bayi ke
puting susu ibu.
D. Praktikkan bersama: Setelah memberikan penjelasan dan menunjukkan cara yang benar, bidan
meminta ibu untuk mencoba menyusui bayinya dengan teknik yang telah diajarkan. Bidan memberikan
bimbingan dan memperhatikan apakah ibu sudah melakukannya dengan benar atau masih perlu koreksi.
E. Berikan dukungan: Selain memberikan instruksi teknis, bidan memberikan dukungan dan dorongan
kepada ibu. Ia menekankan bahwa ibu mampu melakukannya dan memberikan pujian jika ibu sudah
berhasil melaksanakan teknik menyusui yang benar.
Seorang bidan menerima pasien berusia 17 tahun belum menikah dan masih sekolah. Pasien ini mengatakan
bahwa dirinya terlambat haid 3 bulan dan PP test positif. Pasien ingin untuk menggugurkan kandungannya. Jika
bidan melakukan aborsi pada kasus tersebut maka bidan melanggar?
Pembahasan
Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan
kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap. Hak
menerima atau menolak sebagaimana dimaksud tidak berlaku pada?
A. penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas;
Jawaban:
penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang
lebih luas; (5 poin)
Pembahasan
Penderita penyakit yang penyakitnya dapat dengan cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas
tidak memiliki hak untuk menolak tindakan pencegahan dan pengendalian yang dilakukan oleh otoritas
kesehatan untuk melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Kesehatan masyarakat
merupakan tanggung jawab bersama, dan tindakan-tindakan pencegahan seperti vaksinasi, isolasi,
karantina, atau tindakan medis lainnya dapat dianggap sebagai bagian dari upaya melindungi dan
mempertahankan kesehatan seluruh populasi. Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan
penyebaran penyakit dan meminimalkan risiko infeksi pada orang-orang yang rentan atau lemah sistem
kekebalannya. Dalam situasi seperti ini, kepentingan masyarakat secara keseluruhan harus didahulukan
demi mencapai perlindungan kesehatan yang lebih luas dan memastikan kesejahteraan kolektif.
A. Puskesmas
B. BPM
Jawaban:
Rumah sakit rujukan nasional (5 poin)
Pembahasan
Pelayanan kesehatan tingkat tersier adalah tingkat tertinggi dari sistem pelayanan kesehatan yang
menyediakan layanan medis dan perawatan kompleks, spesialis, dan sangat spesialis untuk kondisi
kesehatan yang langka atau berat. Di tingkat ini, fasilitas kesehatan tersier biasanya dilengkapi dengan
teknologi medis yang canggih dan tenaga medis yang ahli dalam bidangnya, seperti rumah sakit
terkemuka yang menangani operasi rumit, perawatan intensif, dan penyakit langka. Pelayanan
kesehatan tingkat tersier berperan penting dalam penanganan kasus-kasus kompleks yang memerlukan
perawatan lanjutan dan khusus, serta berkontribusi dalam penelitian medis dan pengembangan ilmu
kedokteran guna meningkatkan standar perawatan kesehatan secara keseluruhan.
Dalam Undang – Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 pengadaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan
dilakukan dengan memperhatikan:
E. Semua benar
Jawaban:
Semua benar (5 poin)
Pembahasan
E. Semua benar
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kematian ibu adalah?
Jawaban:
4 terlalu dan 3 terlambat (5 poin)
Pembahasan
Selain itu, faktor risiko akan semakin tinggi apabila situasi yang menunjukkan "3 Terlambat" yaitu:
3. Terlambat mendapat penanganan karena terbatasnya sarana dan sumber daya manusia
A. Baik
B. Jelek
C. Cukup baik
D. D. Kurang baik
E. Sedang
Jawaban:
Cukup baik (5 poin)
Pembahasan
Berdasarkan jawaban yang tersedia, analisis grafik untuk PWS KIA desa tersebut adalah cukup baik.
Meskipun cakupan K4 hanya 70%, kurang 10% dari yang ditargetkan, namun trennya meningkat dari
bulan lalu. Hal ini menunjukkan bahwa desa tersebut telah melakukan upaya untuk meningkatkan
cakupan K4 dan telah berhasil dalam mencapai tujuannya.
Bidan di puskesmas sedang melaksanakan jadwal pemeriksaan ANC dan tercatat di pendaftaran ada 50 orang
ibu hamil yang yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya, pada saat sedang memeriksa pasien no 1
tiba-tiba ada pasien antrian nomer 10 meminta ingin diperiksa terlebih dahulu dikarenakan pusing yang hebat,
pandangan kabur. Apakah tindakan yang tepat yang harus dilakukan oleh bidan sesuai kasus tersebut?
Jawaban:
Meminta bantuan tim bidan yang lain untuk membantu memeriksakaanya (5 poin)
Pembahasan
Tindakan yang tepat yang harus dilakukan oleh bidan sesuai kasus tersebut adalah meminta bantuan tim
bidan yang lain untuk membantu memeriksakan pasien no 1 dan pasien no 10 secara bersamaan. Hal ini
dikarenakan pusing yang hebat dan pandangan kabur yang dialami oleh pasien nomor 10 sehingga
memerlukan penanganan dan perawatan yang segera. Selain itu, bidan juga dapat meminta pasien
nomor 1 untuk menunggu terlebih dahulu.
Seorang Bidan di Puskesmas sedang membuat laporan PWS KIA dan salah satu desa diwilayah binaannya
untuk cakupan K4 hanya 70% kurang 10 % dari yang ditargetkan namun trennya meningkat dari bulan lalu.
Apakah tindak lanjut yang tepat terhadap kasus tersebut?
Jawaban:
Pelayanan KIA perlu dilanjutkan, perbaikan mutu pelayanan (5 poin)
Pembahasan
Berdasarkan laporan PWS KIA didapatkan bahwa cakupan KN4 desa A adalah 82%. Dibandingkan dengan
target KN1 nasional dalam Renstra Kemenkes 2015-2019, cakupan tersebut?
A. Mencapai target
B. Melampaui target
C. Dibawah target
D. Sesuai target
Pembahasan
Berdasarkan laporan PWS KIA, cakupan KN4 desa A adalah 82%. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan
KN4 desa A telah mencapai target KN1 nasional dalam Renstra Kemenkes 2015-2019. Hal ini berarti
bahwa desa A telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan oleh Kemenkes. Selain itu, cakupan
KN4 desa A juga tidak melampaui, dibawah, sesuai, dan rendah dari target KN1 nasional. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa cakupan KN4 desa A telah mencapai target yang telah ditetapkan.
Untuk menggambarkan kondisi demografi penduduk di suatu wilayah desa, laporan PWS KIA dapat dibuat dalam
bentuk?
A. Naskah
B. Grafik
C. Tabel
D. Peta
E. Narasi
Jawaban:
Peta (5 poin)
Pembahasan
D. Peta
Dalam laporan PWS KIA, desa A memiliki cakupan diatas target yang ditetapkan, dan mempunyai
kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat atau tetap jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu.
Berdasarkan data tersebut, status cakupan desa A adalah?
A. Baik
C. Cukup
D. Jelek
E. Tetap
Jawaban:
Baik (5 poin)
Pembahasan
A. Baik
Seorang bidan bekerja di poliklinik kebidanan di RS. Bidan memberikan pengarahan kepada stafnya sebelum
memulai pelayanan. Apakah fungsi manajemen yang telah dilaksanakan bidan tersebut?
A. Organizing
B. Controling
C. Actuating
D. Planning
E. Staffing
Jawaban:
Organizing (5 poin)
Pembahasan
Bidan yang bekerja di poliklinik kebidanan di RS telah melakukan fungsi manajemen Organizing. Fungsi
ini merupakan salah satu dari 5 fungsi manajemen, yaitu Planning, Organizing, Staffing, Actuating, dan
Controlling. Dengan melakukan pengarahan kepada stafnya sebelum memulai pelayanan, bidan tersebut
telah melakukan proses Organizing. Proses ini bertujuan untuk menyusun dan mengorganisir kegiatan
dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, bidan tersebut
telah melakukan fungsi manajemen Organizing.
A. Menurun
B. Naik turun
C. Meningkat
D. Menetap/sama
E. Bergelombang
Jawaban:
Meningkat (5 poin)
Pembahasan
C. Meningkat
Seorang bidan desa melakukan pendataaan. Diketahui jumlah bayi pada bulan ini sebanyak 24 orang, yang
melakukan KN1 ada 10 orang. Apakah tindak lanjut pada kasus tersebut?
Jawaban:
Melakukan kunjungan rumah (5 poin)
Pembahasan
Seorang anak berusia 2 tahun datang ke posyandu untuk mendapat imunisasi MR. Ibu mengatakan bahwa anak
saat ini sedang pilek tetapi tidak batuk dan demam. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan suhu 37,5oC, nadi
82x/menit. Apakah yang selanjutnya dilakukan oleh bidan?
A. Memberikan imunisasi MR
Jawaban:
Menunda pemberian imunisasi MR (5 poin)
Pembahasan
Berdasarkan soal diatas, jawaban yang tepat adalah Menunda pemberian imunisasi MR. Pasien yang
datang berusia 2 tahun sedang pilek, namun tidak batuk dan demam. Saat dilakukan pemeriksaan
didapatkan suhu 37,5oC, nadi 82x/menit. Hal ini menunjukkan bahwa pasien masih dalam kondisi tidak
sehat, sehingga pemberian imunisasi MR harus ditunda.
Jawaban:
Vaksin disuntikkan secara subkutan (5 poin)
Pembahasan
Vaksin MR adalah jenis vaksin yang digunakan untuk melindungi seseorang dari infeksi virus rubella.
Vaksin ini diberikan melalui suntikan subkutan. Vaksin MR harus disimpan dalam keadaan beku, dan
satu vial vaksin hanya dapat digunakan untuk satu suntikan. Selain itu, vaksin ini juga dapat bertahan
hingga 24 jam setelah dilarutkan. Dengan demikian, pernyataan yang benar mengenai pemberian vaksin
MR adalah: vaksin disuntikkan secara subkutan, vaksin harus disimpan dalam keadaan beku, satu vial
vaksin hanya dapat digunakan untuk satu suntikan, dan vaksin dapat bertahan hingga 24 jam setelah
dilarutkan.
Bidan di puskesmas Sukamaju sedang menjalankan program imunisasi MR tetapi banyak orang tua yang
menolak imunisasi MR karena isu bahwa vaksin ini haram karena mengandung babi. Apakah tindakan yang
dapat bidan lakukan untuk menigkatkan cakupan MR?
Jawaban:
Melibatkan tokoh agama saat promosi imunisasi MR (5 poin)
Pembahasan
Imunisasi yang diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan dengan interval 4-8 minggu adalah…
B. DPT
C. Polio
D. Campak
E. Hepatitis B
Jawaban:
DPT (5 poin)
Pembahasan
B. DPT
DPT adalah singkatan dari "Difteri, Pertusis (batuk rejan), dan Tetanus." Imunisasi DPT adalah salah
satu vaksin kombinasi yang diberikan kepada bayi dan anak-anak untuk melindungi mereka dari tiga
penyakit serius sekaligus, yaitu difteri, pertusis, dan tetanus.
Imunisasi DPT diberikan secara rutin dalam bentuk suntikan dan biasanya dimulai pada usia 2 bulan.
Jadwal pemberian vaksin DPT pada bayi adalah 3 kali, dengan interval 4-8 minggu antara setiap dosis.
Setelah itu, anak akan mendapatkan dosis tambahan untuk mempertahankan perlindungan, seperti
booster DPT pada usia 18 bulan, 4-6 tahun, dan kemudian dosis tambahan di masa remaja atau dewasa.
imunisasi yang dilakukan sebagai upaya pencegahan yang sangat efektif untuk memutus rantai penularan
melalui transmisi maternal dari ibu ke bayi adalah….
A. hepatitis B
B. Difteri
C. Pertusis
D. Tetanus
E. Campak
Jawaban:
hepatitis B (5 poin)
Pembahasan
A. Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B merupakan salah satu langkah pencegahan yang sangat efektif untuk memutus
rantai penularan melalui transmisi maternal dari ibu ke bayi. Hepatitis B adalah infeksi virus yang
menyerang hati dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, termasuk sirosis hati dan kanker
hati.
Salah satu jalur penularan utama hepatitis B adalah melalui ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B
kepada bayinya saat proses persalinan. Anak yang lahir dari ibu dengan infeksi hepatitis B berisiko tinggi
untuk menjadi pembawa virus seumur hidup dan dapat mengalami komplikasi serius pada hati di
kemudian hari.
Untuk mengatasi penularan ini, imunisasi hepatitis B diberikan kepada bayi segera setelah lahir,
biasanya dalam waktu 24 jam pertama. Vaksin hepatitis B yang diberikan kepada bayi efektif dalam
mencegah infeksi dan membantu mengurangi risiko penularan dari ibu ke bayi. Selain vaksin,
imunoglobulin hepatitis B (HBIg) juga dapat diberikan pada bayi yang berisiko tinggi untuk membantu
memberikan perlindungan tambahan.
Di bawah ini adalah penyakit yang tidak termasuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah…..
A. Campak
B. Tetanus
C. poliomyelitis
D. typoid
E. tuberculosis
Jawaban:
typoid (5 poin)
Pembahasan
D. typoid
Penyakit thypoid (typoid) adalah salah satu penyakit yang memang tidak dapat dicegah dengan
imunisasi. Thypoid adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella typhi dan Salmonella
paratyphi. Penularan penyakit ini terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran
manusia yang mengandung bakteri tersebut.
Untuk mencegah thypoid, langkah-langkah pencegahan utama yang disarankan adalah memastikan
kebersihan sanitasi, memasak makanan dengan baik, serta meminum air bersih atau air yang telah
dimasak. Selain itu, perhatian pada kebersihan pribadi dan makanan juga penting untuk mencegah
penularan penyakit ini.