Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RIVAL YANUAR ADRIANSYAH

NIM : P17333121054
PRODI : D3 SANITASI
KELAS : 3B
TANGGAL : SENIN, 28 AGUSTUS 2023
UTS SANITASI TRANSPORTASI, PARIWISATA, DAN MATRA

1. Tujuan penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat adalah untuk:


 Mewujudkan wilayah Pelabuhan dan Bandar Udara yang tidak menimbulkan
risiko kesehatan masyarakat.
 Mewujudkan kondisi wilayah Pelabuhan dan Bandar Udara yang bersih, aman,
nyaman, dan sehat untuk komunitas pekerja serta masyarakat di wilayah
Pelabuhan dan Bandar Udara dalam melaksanakan aktivitas.
Kegiatan penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat dilaksanakan secara
terintegrasi antara lain:
 Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di wilayah Pelabuhan dan Bandar
Udara.
 Penataan sarana, prasarana, dan fasilitas Pelabuhan dan Bandar Udara.
 Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakatnya.
 Peningkatan K3 dalam lingkungan Pelabuhan dan Bandar Udara.
 Peningkatan keamanan dan ketertiban warga Pelabuhan dan Bandar Udara.

2. Pengawasan dan Pemantauan sanitasi pada lingkup transportasi, pariwisata, dan matra
sangat penting untuk dilaksanakan, dilihat dari aspek keberadaan subjek yang luas dan
banyak serta berhubungan langsung karena merupakan sarana tempat umum bagi
masyarakat. Maka dari itu, kegiatan sanitasi ini sangat perlu untuk mengurangi risiko
kesehatan, kenyamanan, dan keamanan pada masyarakatnya sendiri agar terhindar
dari hal yang tidak diinginkan dan kemudian dapat melaksanakan aktivitas
sebagaimana mestinya.
Kegiatan pengawasan lingkungan pada lingkup ini juga sangat penting guna
menerapkan upaya preventif atau pencegahan terhadap segala jenis risiko kesehatan
yang dapat timbul pada lingkungannya.
Selain itu, upaya pemantauan juga harus diperhatikan, di mana data hasil pemantauan
dapat dijadikan acuan dalam penyelnggaraan kegiatan kesehatan lingkungan mulai
dari preventif, kuratif, dan perencanaan pemenuhan kebutuhan sarana fasilitas dan
kesehatan lingkungannya. Dari data ini, kemudian dapat diketahui titik kritis dari
permasalahan kesehatan lingkungan dan dapat dijadikan sebagai bahan dasar evaluasi
terkait masalah kesehatan lingkungan dalam lingkup transportasi, pariwisata, dan
matra.
3. Sanitasi Transportasi Pesawat (Referensi : PMK No. 44 Tahun 2014)
Dalam peraturan ini, dijelaskan bahwa penyelenggaraan Bandar Udara Sehat juga
melingkupi sanitasi dari transportasi pesawat. Penyelenggaraan kesehatan
lingkungannya sendiri terdiri dari beberapa kegiatan, mulai dari penyediaan air,
pengelolaan limbah cair, kualitas udara dan kebisingan, pengelolaan sampah,
pengelolaan Dangerous Goods atau Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), penyehatan
makanan dan minuman dalam pesawat, penanggulangan vektor dan binatang
pengganggu, penataan sarana dan fasilitas pesawat udara (pemenuhan toilet, sarana
cuci tangan, dan drainase), peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
karyawan dan penumpang, peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
dalam pesawat udara, serta upaya kenyamanan, ketertiban, dan keamanan warga di
dalam pesawat udara.

4. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam lingkup Bandar Udara dan
Pesawat (Referensi : PMK No. 44 Tahun 2014)
Penerapan K3 dalam lingkup Bandar Udara dan Pesawat Udara antara lain adalah:
 Pemeriksaaan sanitasi pesawat dilakukan secara teratur dan berkala.
 Terdapat APD di Bandar Udara dan Pesawat untuk situasi darurat dan kegiatan
penanganan B3, Maintenance, dan penyelamatan.
 Tersedia APD dan peralatan penunjang bagi petugas bongkar muat.
 Terdapat tim respon cepat terhadap kebakaran dan kondisi kedaruratan lainnya.
 Adanya prosedur tim respon cepat terhadap kebakaran, kecelakaan, dan kondisi
kedaruratan lainnya.
 Adanya prosedur penanganan dalam menghadapi kebakaran, kecelakaan, dan
konsisi kedaruratan lainnya.
 Tersedia pemadam kebakaran dan alat pemadam kebakaran penerbangan dan
Bandar Udara.
 Adanya prosedur dan tim pertolongan kecelakaan pesawat yang dilaksanakan
oleh pihak Bandar Udara dan Otoritas Bandar Udara.
 Terdapat peraturan yang mengatur penyelenggaraan Bandar Udara dan
Penerbangan.
 Tersedia jalur evakuasi dan pintu keluar darurat di Bandar Udara dan Pesawat
Udara.
 Tersedia parasut dan pelampung yang mencukupi untuk keadaan darurat dalam
Pesawat.
 Karyawan, warga, dan Kru Pesawat mendapatkan pelatihan kesiapsiagaan kondisi
darurat dan kegiatan yang terkait dengan K3.
 Kesiapan melakukan penanganan kekarantinaan.

Anda mungkin juga menyukai