Anda di halaman 1dari 5

SELLA MUSTIKA PUTI ANDINI (5213420098)

LAPORAN K3
PELATIHAN K3 ASM (30 Mei 2023)
Tema: Dasar K3 Pertambangan
Undang-Undang undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dalam pasal
3 menyebutkan dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk antara lain mencegah dan mengurangi kecelakaan. Keputusan Menteri Nomor
555.K/26/M.PE/1995 tentang K3 pertambangan umum dalam pasal 33 menyebutkan: setiap
pekerja tambang wajib untuk memperhatikan dan menjaga keselamatan dan kesehatan dirinya
serta orang-orang lain yang mungkin terkena dampak dari perbuatannya. Sehingga dapat kita
simpulkan persyaratan K3 diperlukan untuk terciptanya kondisi yang dapat mencegah atau
mengurangi kecelakaan di suatu tempat kerja. Persyaratan K3 ini wajib diperhatikan dan
dilakukan oleh manajemen dan para pekerja termasuk para manajemen dan pekerja tambang.

K3 adalah benda abstrak atau kondisi yang berhubungan dengan tidak adanya kecelakaan dan
atau sakit akibat kerja terhadap unsur sistem kerja (4P pekerja perawatan kerja posisi atau
lingkungan kerja dan proses kerja). Tambang adalah tempat dilakukannya berbagai aktivitas
pengambilan atau pemanfaatan bahan tambang yang ada di dalam kulit bumi untuk
kepentingan ekonomis atau kesejahteraan manusia. Jadi dapat disimpulkan di sini bahwa K3
tambang adalah situasi atau kondisi yang menggambarkan tidak adanya kecelakaan dan atau
sakit akibat kerja di tempat dilakukannya berbagai aktivitas pengambilan atau pemanfaatan
bahan tambang. K3 pertambangan merupakan ilmu atau seni yang mempelajari tentang
bagaimana cara menciptakan situasi atau kondisi di dunia pertambangan yang bebas dari
kecelakaan dan atau sakit akibat kerja.

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam konteks pertambangan mengacu pada praktik
dan kebijakan yang dirancang untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja di
industri pertambangan. Industri pertambangan memiliki risiko yang tinggi, termasuk bahaya
fisik, kimia, biologis, ergonomi, dan kecelakaan kerja yang berpotensi fatal. Oleh karena itu,
penting untuk menerapkan standar K3 yang ketat untuk mengurangi risiko dan melindungi
kesejahteraan pekerja.

Dalam pelaksanaan K3 pertambangan ada kewajiban yang perlu dilaksanakan:


1. Kewajiban pengawas teknis antara lain bertanggung jawab kepada KTT terhadap
keselamatan pekerjaan dan pemeliharaan peralatan yang menjadi tugasnya;
SELLA MUSTIKA PUTI ANDINI (5213420098)

mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan yang menjadi tanggung
jawab jawab tanggung jawabnya; menjamin telah dilaksanakannya penyelidikan
pemeriksaan dan pengujian permesinan kelistrikan dan peralatan; membuat dan
menandatangani laporan-laporan penyelidikan pemeriksaan dan pengujian yang
menjadi kewenangannya; merencanakan dan memastikan terlaksananya jadwal
pemeliharaan dan perbaikan permesinan dan peralatan.
2. Kewajiban pengawas operasional antara lain bertanggung jawab kepada KTT
terhadap keselamatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya;
bertanggung jawab kepada KTT terhadap K3 dan kesejahteraan semua orang yang
ditugaskan kepadanya; melaksanakan inspeksi pemeriksaan atau observasi dan
pengujian tes; membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan atau
observasi inspeksi dan pengujian yang menjadi kewenangannya.
3. Kewajiban pengusaha pertambangan antara lain memberitahukan secara tertulis
kepada KAPIT tentang rencana kegiatan penambangannya lalu menyediakan segala
peralatan, perlengkapan, APD, fasilitas dan biaya yang diperlukan untuk
terlaksananya peraturan K3 tambang; menyediakan secara cuma-cuma APD yang
diperlukan sesuai dengan jenis sifat dan bahaya pada pekerja dan bagi setiap orang
yang diizinkan KTT memasuki tambang; memberikan bantuan sepenuhnya kepada
PIT saat melaksanakan tugasnya; menghentikan kegiatan penambangan bila KTT atau
petugas yang ditunjuk tidak berada di pertambangan tersebut.
4. Komite K3 memiliki tugas antara lain melakukan pemeriksaan atau observasi bersama
tentang K3; mengatur inspeksi terpadu; mendiskusikan permasalahan K3 tambang
dan mengusulkan tindakan perbaikan atau penyelesaiannya.
Beberapa aspek penting dalam K3 pertambangan meliputi:
1. Identifikasi dan Evaluasi Risiko: Melakukan analisis risiko menyeluruh untuk
mengidentifikasi bahaya potensial di tempat kerja dan mengevaluasi tingkat risiko
yang terkait.
2. Pengendalian Bahaya: Mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau
menghilangkan bahaya di tempat kerja, termasuk penggunaan peralatan pelindung diri
(APD), tata letak yang aman, dan tindakan pengendalian lainnya.
3. Pelatihan dan Kesadaran: Memberikan pelatihan yang memadai kepada pekerja
tentang bahaya yang ada, tindakan pencegahan, dan prosedur keselamatan yang harus
diikuti. Meningkatkan kesadaran pekerja tentang risiko dan pentingnya K3.
SELLA MUSTIKA PUTI ANDINI (5213420098)

4. Pengawasan dan Pemeriksaan Rutin: Melakukan pengawasan rutin untuk memastikan


kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur K3. Melakukan inspeksi dan audit secara
berkala untuk mengidentifikasi masalah potensial dan memperbaikinya.
5. Perlindungan Kesehatan: Melindungi pekerja dari bahaya kesehatan seperti debu,
bahan kimia berbahaya, paparan radiasi, kebisingan, dan bahaya ergonomi.
Menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin.
6. Tanggapan Darurat: Mengembangkan rencana tanggap darurat yang jelas dan melatih
pekerja dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, atau
ledakan.
Praktik K3 yang baik membutuhkan keterlibatan semua pihak terkait, termasuk manajemen
perusahaan, pekerja, dan serikat pekerja. Dengan menerapkan K3 yang efektif, industri
pertambangan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, mengurangi risiko
kecelakaan, dan melindungi kesehatan dan keselamatan para pekerja.

Screenshot kehadiran webinar:


SELLA MUSTIKA PUTI ANDINI (5213420098)

ESSAY K3
What I Would Do If I Was A Prime Minister of Health, Safety and Environmental
As Prime Minister of Health, Safety and Environment, I will shape regulations and promote
innovation to improve the health and safety care system in various aspects and places. Here
are some potential focus areas:
1. Health Care System:
a. Universal health care: implementing or expanding a comprehensive and
accessible health care system that guarantees affordable and quality health
services to all citizens.
b. Digital Health Innovation: encourage the development and adoption of digital
health technologies, such as telemedicine, electronic health records, and health
monitoring devices, to improve healthcare delivery and patient outcomes.
c. Health information sharing: establish protocols and systems to facilitate the
secure sharing of health information between health care providers, improve
continuity of care, and reduce medical errors.
d. Preventive care: encourage investment in preventive care initiatives, including
public health campaigns, vaccination programs, and early detection screening,
to reduce the burden of chronic disease and improve population health.
2. Security System:
a. Occupational Safety and health: strengthening regulatory and enforcement
mechanisms to ensure safe working conditions throughout the industry, with a
focus on reducing occupational accidents, injuries and occupational diseases.
b. Consumer Product Safety: improving regulations and testing requirements for
consumer products to ensure their safety and minimize the risk of hazards,
such as electrical, chemical, or mechanical hazards.
c. Road Safety: implementing measures to improve road safety, including stricter
traffic regulations, increased public awareness campaigns, and investment in
infrastructure improvements.
d. Emergency Preparedness: developing a comprehensive emergency response
plan, including coordination between relevant agencies and communities, to
effectively respond to natural disasters, pandemics, and other emergencies.
3. Environmental Protection
a. Climate change mitigation: developing policies and initiatives to reduce
greenhouse gas emissions, promote renewable energy sources, and encourage
SELLA MUSTIKA PUTI ANDINI (5213420098)

sustainable practices across sectors, aimed at combating climate change and its
health impacts.
b. Air and water quality: strengthen regulations and enforcement to improve air
and water quality standards, address sources of pollution and promote
sustainable waste management practices.
c. Biodiversity conservation: support conservation efforts and establish protected
areas to preserve biodiversity and ecosystems, recognizing their importance
for human health and well-being.
d. Sustainable Development: encourage innovation and investment in sustainable
technologies, such as clean energy, green infrastructure, and circular economy
practices, to promote environmental sustainability while creating jobs and
economic growth.
These are just a few examples, and specific regulations and innovations will depend on the
context and priorities of the country. As Prime Minister, it is imperative to consult with
experts, stakeholders and the public to develop a comprehensive strategy that addresses the
specific challenges facing my nation in health, safety and the environment.

Anda mungkin juga menyukai