Anda di halaman 1dari 3

Nama:Abbiya fatiha

TK 2A S1 KEPERAWATAN

TUGAS K 3

RANGKUMAN

VIDIO I

kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja termasuk di lingkungan tempat kerja. Nah,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sering disingkat K3 adalah salah satu peraturan pemerintah
yang menjamin keselamatan dan kesehatan kita dalam bekerja. Jadi, tidak ada salahnya kita
mempelajari lebih jauh mengenai K3.

Apakah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) itu?

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik
itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar tempat kerja
tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan suatu upaya untuk memberikan jaminan
keselamatan dan mengingkatkan derajat kesehatan pada pekerja dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi.

Bagaimana Manajemen K3 di Rumah Sakit?

Suatu proses kegiatan yang di mu lai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian

1. Standar K3 di Rumah Sakit

Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit juga telah diterbitkan melalui Permenkes
No.66 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit. Pekerja Rumah Sakit
mempunyai resiko lebih tinggi dibanding pekerja industri lain untuk terjadinya Penyakit Akibat Kerja
(PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), sehingga perlu dbuat standar perlindungan bagi pekerja
yang ada di Rumah Sakit. Bahaya potensial di Rumah Sakit yang disebabkan oleh faktor biologi,
factor kimia, faktor ergonomi, faktor fisik, faktor psikososial dapat mengakibatkan penyakit dan
kecelakaan akibat kerja bagi pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat di lingkungan sekitarnya.

2. Prinsip K3 Rumah Sakit

Agar K3RS dapat dipahami secara utuh perlu diketahui pengertian 3 (tiga) komponen yang saling
berinteraksi, di antaranya:

1. Kapasitas Kerja Kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik
pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.

2. Beban Kerja
Suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan pe
kerjaannya, kondisi tersebut da pat diperberat oleh kondisi ling kungan yang tidak mendukung
secara fisik atau non fisik.

3. Lingkungan Kerja

Kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial
yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

3. Bahaya-bahaya Potensial di Rumah Sakit

Ada beberapa bahaya yang potensial terjadi di Rumah Sakit, yakni:

1. Fisik, contoh : Suara bising, Getaran, Panas, Debu, Listrik

2. Kimia, contoh : pelarut, desinfektan, sitotoksik, pengawet, gas medis

3. Biologi, contoh virus, bakteri, parasit, serangga, pests

4. Ergonomi, contoh: pekerjaan manual, pekerjaan berulang, pos tur salah

5. Psikososial, contoh : Jam kerja panjang, jaga malam, rekan kerja

4. Manajemen Fasilitas & Keamanan (MFK)

Rumah Sakit dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan supportif bagi
pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Fasilitas fisik, medis, dan peralatan lain nya harus dikelola
secara efektif (Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan tentang Standart
Akreditasi Rumah Sakit) Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen fasilitas dan keamanan dibagi
dalam bidang kerja berikut :

1. Keselamatan dan Keamanan, termasuk fisik bangunan dan Kesehatan Kerja

2. Bahan Berbahaya, penanganan ba han berbahaya dan pengelolaan limbah berbahaya

3. Manajemen Emergensi, termasuk bencana alam dan kegagalan system informasi

4. Pengamanan Kebakaran

5. Peralatan Medis

6. Sistem Utilitas, diantaranya air baku, air minum dan listrik.


VIDIO II

Kesehatan dan keselamatan kerja (k3)

Rasional K3

-selalu ada resiko kegagalan di setiap aktivitas

-saat kecelakaan kerja sekecil apapaun akan menjadi kerugian

-karena itu, sebisa mungkin hindari kecelakaan kerja

-penanganan k3 di sekolah harus menyeluruh

Perlindungan K3

-uu no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

-uu no 23 tahun 1992 tentang kesehatan kerja

“setiap tenaga kerja berhak memperoleh jaminan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
pemeliharaan moral kerja, serta perbuatan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”

Implementasi pengelolaan bahaya dan resiko k3 di laboratorium

- Organisasi K3 lab
a. Tanggung jawab terhadap K3
b. Panduan manual keselamatan
c. Pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan dan bahaya
- Prosedur Prosedur yang aman
a. Jalan masuk atau ijin yang terbatas
b. Penaraan dan cara membersihkan
c. Pemeliharaan dan perbaikan
d. Peralatan pelindung perorangan
e. Tindakan pencegahan pengamanan yang umum

-Pengamanan dari bahan bahan kimia

a. Bahan kimia berbahaya


b. Informasi

FAKTOR BAHAYA K3

1.Faktor fisik
2.faktor kimia
3.faktor biologi
4. faktor psikologi

Anda mungkin juga menyukai