Anda di halaman 1dari 2

1) a dan PT.

KAI mulai saat ini harus meningkatkan penciptaan pengetahuan yang


melekat (tacit knowledge) melalui peningkatan-peningkatan inovasi yang terkait
dengan moda transportasi kita.
2) pemilihan tujuan; pilihan produk atau jasa yang akan ditawarkan; rancangan dan
konfigurasi dari kebijakan yang membatasi mengenai posisi perusahaan dalam
bersaing di pasar (misalnya strategi kompetisi); pilihan tingkatan yang sesuai
untuk cakupan wilayah dan keragaman; rancangan struktur organisasi; sistem
administrasi dan kebijakan yang digunakan untuk menjelaskan dan
mengkoordinasikan pekerjaan. Rumelt (1994)
3) Untuk menjalankan visi dan misi perusahaan PT. KAI saat ini melakukan
diversifikasi strategi perusahaan dengan membuka cabang-cabang anak
perusahaan, antara lain : (1). PT. Reska, kegiatan usahanya meliputi pengelolaan,
penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman serta menyelenggarakan
pertunjukan atau hiburan sebagai pelengkap. (2) PT. Railink, yang dibentuk PT.
Railink, yakni anak perusahaan PT Kereta Api (Persero) dengan maksud dan
tujuan berusaha dalam bidang Pengangkutan darat. (3) PT. KAI Commuter
Jabodetabek. Saat ini masih mengalami masa Pra-Transisi, dengan kegiatan utama
pengurusan ijin usaha dan ijin operasi, penajaman rencana bisnis, penyesuaian
proses bisnis dan sistem pendukung/transaksional, hubungan kontraktual antara
induk dan anak usaha, dsb.

 Kesimpulan
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang
menjalani apa yang disebut fase Knowledge-based Theory of Firm, yaitu fase
penciptaan pengetahuan sebagai dasar keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan. Perusahaan harus meningkatkan penciptaan pengetahuan yang
melekat (tacit knowledge) melalui peningkatanpeningkatan inovasi. Selain itu,
diperlukan upaya-upaya yang solutif, progresif dan dinamis untuk menjawab
tantangan di masa depan. Adapun rekomendasi yang disarankan untuk dapat
diimplementasikan bagi perusahaan adalah untuk lebih jeli merevisi strategi
perusahaan, dimana terdapat indikasi bahwa sebagian besar perusahaan di Indonesia
masih berkutat pada posisi ke dua dari fase evolusi manajemen strategi menurut Wade
dan Schneberger, yaitu fase Resource Dependency Theory. Revolusi industri saat ini
mendukung tacit knowledge untuk menguatkan perusahaan-perusahaan yang ada di
Indonesia, dan perusahaan di Indonesia dituntut untuk beranjak menjadi perusahaan
yang dinamis.

Anda mungkin juga menyukai