Anda di halaman 1dari 10

Agus, et al.

Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Pendapatan Usaha Anyaman Purun terhadap
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

Frontier Agribisnis OPEN ACCESS


e-ISSN 0000-0000
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/fag

KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA DARI USAHA


ANYAMAN PURUN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI
“KAMPUNG PURUN” KELURAHAN PALAM KOTA BANJARBARU

The Housewives’ Income Contribution from Plaited Mats Business


Towards Family Income in “Kampung Purun” Palam Sub-district
Banjarbaru City
Agus *, Nina Budiwati, Artahnan Aid
*Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani km.36, Banjarbaru 70714, Kalimantan Selatan

ABSTRAK

Kata Kunci
Kampung Purun merupakan salah satu daerah di Kalimantan Selatan
Kontribusi ibu rumah tangga, yang memiliki seni kerajinan berupa anyaman purun. Pengrajin
usaha anyaman purun, pendapatan yang bekerja untuk usaha anyaman purun ini merupakan ibu rumah
keluarga tangga. Selain sebagai tempat wisata kampung purun juga
merupakan tempat penunjang perekonomian keluarga karena
Korespondensi pendapatan yang didapat dari hasil olahan anyaman purun. Tujuan
Corresponding author
E-mail: aguspintar17@gmail.com
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha pengolahan
anyaman purun oleh ibu rumah tangga, biaya, penerimaan,
Diterima: xx Maret 2021, pendapatan dari usaha anyaman purun dan kontribusi dari usaha
Disetujui: 22 Maret 2021, pengolahan anyaman purun terhadap pendapatan keluarga di
Diterbitkan on-line: 01 Juni 2021 Kampung Purun Kelurahan Palam Kota Banjarbaru. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan
metode penarikan contoh. Adapun responden dalam penelitian ini
adalah ibu rumah tangga yang bekerja dalam usaha anyaman purun
di Kampung Purun Kelurahan Palam Kota Banjarbaru, yang diambil
secara sengaja (Purposive). Penentuan jumlah sampel dilakukan
dengan Proportionate Random Sampling yaitu pengrajin yang
tergabung dalam 4 kelompok pengrajin anyaman purun, kelompok
Galueh Tjempaka, Galueh Bandjar, Pelangi Al-Firdaus, dan Al-
Firdaus. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 20 orang dari 56
pengrajin anyaman purun. Metode analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah analisis meliputi biaya, penerimaan,
pendapatan dan kontribusi usaha pengrajin anyaman purun. Hasil
analisis menunjukkan bahwa proses penganyaman purun antara lain
pengambilan purun, pengeringan purun, penumbukan purun,
pewarnaan purun, pembuatan pola, penganyaman dan penjualan.
Rata-rata biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 887.897, rata-rata
peneriman sebesar Rp 2.995.300 dan kontribusi usaha anyaman
purun ibu rumah tangga sebesar 63.8%. Artinya usaha anyaman
purun ibu rumah tangga lebih dominan terhadap total pendapatan
keluarga.

12 – Frontier Agribisnis 5 (2), Juni 2021


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Pendapatan Usaha Anyaman Purun terhadap
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

PENDAHULUAN Kampung Purun Kelurahan Palam Kota


Banjarbaru.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah bagi
budaya yang berasal dari adat-istiadat, suku peneliti, dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
bangsa, sehingga Indonesia memiliki berbagai diperoleh selama menempuh pendidikan di
macam seni, salah satunya seni kerajinan. Perguruan Tinggi. Bagi pelaku usaha
Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang diharapkan dapat memperluas wawasan dan
memiliki seni kerajinan salah satunya di Kota pandangan terhadap peranan wanita dalam
Banjarbaru tepatnya yang terkenal adalah pendapatan keluarga. Bagi kalangan akademis
Kampung Purun di Kelurahan Palam dan umum, sebagai informasi dalam
Kecamatan Cempaka. membangun koordinasi yang harmonis dalam
Sebagai satu-satunya penghasil kerajinan kaitannya dengan usaha industri anyaman purun
anyaman purun Kota Banjarbaru yang mana dan referensi tambahan untuk penelitian
pengrajin anyaman purun rata-rata adalah ibu selanjutnya.
rumah tangga. Selain sebagai tempat wisata
kampung purun juga merupakan tempat
penunjang perekonomian keluarga karna METODE PENELITIAN
pendapatan yang didapat dari hasil olahan
anyaman purun. Tempat dan Waktu Penelitian
Akibat adanya perkembangan era modern Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Purun
membuat masyarakat senantiasa berpikir Kelurahan Palam Kota Banjarbaru. Penentuan
kedepan untuk memiliki penghasilan guna lokasi dilakukan secara purposive, karena
menambah pendapatan keluarga. Persoalan yang wilayah ini merupakan salah satu sentra lokasi
cukup mengemuka adalah semakin tingginya yang mengusahakan kerajinan anyaman purun.
kebutuhan hidup sehari-hari secara individual Waktu penelitian dimulai dari bulan Juli 2020
maupun keluarga. sampai Januari 2021 dari pembuatan proposal
Ibu rumah tangga zaman sekarang juga banyak penelitian, pengumpulan data, pengolahan data,
melakukan pekerjaan untuk memperoleh sampai tahap penulisan laporan.
pendapatan yang cukup bagi ekonomi rumah Jenis dan Sumber Data
tangga, keterbatasan keterampilan dan
rendahnya pendidikan yang mereka miliki Data yang digunakan dalam penelitian ini
membuat mereka lebih memilih untuk bekerja adalah data primer dan data sekunder. Data
di sektor informal, dengan bekerja di sektor primer dalam penelitian ini dikumpulkan
informal ini mereka dapat membagi waktu dengan menggunakan kuesioner yang telah
antara pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan disiapkan terlebih dahulu melalui wawancara
yang dilakukannya. langsung dengan responden. Perolehan data
sekunder dari Badan Pusat Statistik Kalimantan
Kerajinan anyaman adalah suatu usaha Selatan serta dari studi literatur antara lain
keterampilan masyarakat dalam pembuatan buku-buku, penelitian terdahulu dan jurnal yang
barang dengan teknik silang menyilang dan berkaitan dengan penelitian ini.
susuk menyusuk, antara lungsi dan pakan.
Kerajinan tangan menjadi salah satu sumber Metode Penarikan Contoh
pendapatan mereka, proses pembuatannya pun Responden dalam penelitian ini adalah ibu
membutuhkan waktu yang cukup lama. rumah tangga yang bekerja dalam usaha
anyaman purun yang diambil secara sengaja
Tujuan dan Kegunaan (Purposive). Penentuan jumlah sampel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha dilakukan dengan Proportionate Random
pengolahan anyaman purun oleh ibu rumah Sampling yaitu pengrajin yang tergabung dalam
tangga, mengetahui biaya, penerimaan, 4 kelompok pengrajin anyaman purun,
pendapatan dari usaha anyaman purun dan kelompok Galueh Tjempaka, Galoeh Bandjar,
mengetahui kontribusi dari usaha pengolahan Pelangi Al-Firdaus dan Al-Firdaus. Sampel
anyaman purun terhadap pendapatan keluarga di penelitian ini diambil sebanyak 20 orang dari 56
pengrajin anyaman purun di Kampung Purun

Frontier Agribisnis 5 (2), Juni 2021 - 13


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Usaha Anyaman Purun terhadap Pendapatan
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka Kota Biaya eksplisit yang terdiri dari purun, pewarna,
Banjarbaru dengan rumus sebagai berikut nylon, kayu bakar dan penyusutan alat.
(Soepomo, 1997: 5). Biaya implisit yang dimana terdiri tenaga kerja
dalam keluarga (TKDK), setelah itu dapat
ni = × (1) diperhitungkan biaya total dengan rumus
sebagai berikut:
dengan: ni jumlah pengrajin masing-masing
kelompok TC = TCe + TCi (2)
Nk jumlah populasi pengrajin dari
dengan: TC biaya total usaha dalam
masing-masing kelompok
periode usaha (Rp)
N jumlah keseluruhan pengrajin di
TCe besarnya biaya yang berupa
Kampung Purun (56)
biaya eksplisit (Rp)
n jumlah pengrajin sampel yang
TCi besarnya biaya yang berupa
di ambil yaitu 20 orang
biaya implisit (Rp)
Sehingga diperoleh sampel pengrajin
Untuk input-input yang tidak habis dalam satu
(responden) dari masing-masing kelompok
kali proses produksi, maka perlu dihitung
pengrajin sebagai berikut:
besarnya penyusutan. Besarnya penyusutan
Kelompok Galueh Jtempaka= × 20 = 5 orang untuk tiap proses produksi ini hanya berupa
Kelompok Galoeh Bandjar = × 20 = 4 orang taksiran. Biaya penyusutan alat dan
perlengkapan perhitungannya dengan
Kelompok Pelangi Al-Firdaus= ×20=2 orang menggunakan rumus (Kasim, 1997 : 17).
Kelompok Al-Firdaus = × 20 = 9 orang
D= (3)
Metode Pengumpulan Data
dengan: D besarnya nilai penyusutan
Pengumpulan data yang digunakan yaitu (Rp/tahun)
menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan Nb nilai pembelian awal (Rp)
diajukan kepada responden terkait pada Ns tafsiran nilai Sisa (Rp)
kontribusi yang menjadi pertimbangan dalam N umur ekonomis barang tersebut
pendapatan usaha anyaman purun dengan (tahun)
pertanyaan terbuka. Responden akan menjawab
Untuk menghitung besarnya penerimaan dapat
pertanyaan dengan mengisi dengan isian sesuai
digunakan rumus sebagai berikut (Kasim, 1997:
dengan keadaan keluarga dan keadaan produksi
13):
atau olahan anyaman purun dalam 1 bulan yaitu
bulan Oktober 2020. TR = Py x Y (4)
Analisis Data dengan: TR penerimaan total (Rp)
Py harga dari hasil produksi (Rp)
Analisis data yang digunakan analisis meliputi
biaya, penerimaan, pendapatan dan kontribusi Y banyaknya output yang diperoleh
selama masa produksi (Rp)
usaha pengrajin anyaman purun dalam
penyelenggaraan usahanya dengan periode Untuk menghitung pendapatan digunakan
analisis selama bulan Oktober 2020. rumus yaitu (Kasim, 1997 : 32):
Untuk menjawab tujuan pertama, yaitu I = TR – Tce (5)
menjelaskan usaha pengolahan anyaman purun,
dengan: I pendapatan usaha anyaman purun
dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
TR penerimaan total
tahapan apa saja yang melibatkan ibu
Tce total biaya eksplisit
rumahtangga
Untuk mengetahui pendapatan rumah tangga di
Untuk menjawab tujuan kedua mengetahui
daerah penelitian menggunakan rumus sebagai
biaya, penerimaaan dan pendapatan usaha
berikut (Aprianti et al, 2019: 29):
rumah tangga anyaman purun pada tujuan kedua
digunakan rumus sebagai berikut: Total Pendapatan Keluarga =
Pendapata Suami+Pendapatan Istri (6)
Untuk mengetahui besarnya biaya total yang
telah dikeluarkan oleh pengrajin anyaman purun Untuk menjawab pertanyaan ketiga
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: mengetahui kontribusi usaha rumah tangga

14 – Frontier Agribisnis 5 (2), Juni 2021


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Pendapatan Usaha Anyaman Purun terhadap
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

anyaman purun dengan perhitungan sebagai dalam penelitian ini merupakan pelaku usaha
berikut (Aprianti et al, 2019 : 29) : yang termasuk dalam kelompok umur produktif.
Kontribusi Usaha Anyaman Purun =
Pendidikan. Pelaku suatu usaha umumnya akan
100% (7) mempengaruhi cara pelaksanaan/pengambilan
keputusan dalam mengelola usahanya tersebut
Hipotesis yang digunakan untuk menentukan untuk meningkatkan produksi khususnya
besar atau kecilnya kontribusi pendapatan produksi kerajinan anyaman purun. Semakin
usaha anyaman purun terhadap total tinggi tingkat pendidikan, akan lebih hati-hati
pendapatan keluarga maka diukur dengan serta menghitung kemungkinan resiko yang
(Sihombing, 2012: 27): akan terjadi. Keterbatasan pendidikan dan
H Jika kontribusi ≥ 50% dari total pendapatan pengalaman akan menutup wawasan mereka
keluarga maka kontribusi tinggi dalam berpikir dan mengembangkan usahanya
H Jika kontribusi < 50 % dari total pendapatan (Aprianti et al, 2019: 29).
keluarga maka kontribusi rendah
Tabel 2. Tingkat pendidikan

HASIL DAN PEMBAHASAN No Tingkat Jumlah Persentase


Pendidikan (orang) (%)
1 SD/Sederajat 14 70
Karakteristik Responden 2 SLTP/Sederajat 4 20
3 SLTA/Sederajat 2 10
Pada penelitian ini reponden yang menjadi
sampel penelitian adalah ibu rumah tangga Jumlah 20 100
sebagai pelaku usaha kerajinan anyaman purun Sumber: Pengolahan data primer, (2020)
yang ada di Kelurahan Palam Kecamatan
Cempaka Kota Banjarbaru. Responden yang Pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian yang
diambil berjumlah 20 orang. Adapun telah dilakukan semua responden utama yaitu
karakteristik responden dikelompokkan menurut wanita pengrajin anyaman purun tidak memiliki
kategori umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pekerjaan lain selain melakukan usaha kerajinan
jumlah tanggungan dalam keluarga, pengalaman anyaman purun sebagai sumber pendapatannya.
berkerja, dan alasan usaha. Usaha anyaman purun adalah salah satu usaha
yang benar-benar di tekuni oleh ibu rumah
Umur responden. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa umur wanita pengrajin usaha tangga. Tetapi untuk kepala keluarga (suami)
anyaman purun berkisar anatara 22 – 61 tahun, memiliki pekerjaan tetap antar lain seperti,
dengan rata-rata 40 tahun. Pengelompokkan tukang, karyawan, karyawan PT dan swasta.
umur pelaku usaha anyaman purun dapat dilihat
pada Tabel 1. Tabel 3. Jumlah dan persentase suami
responden (KK) berdasarkan jenis
Tabel 1. Keadaan pengrajin responden pekerjaan
berdasarkan kelompok umur
No Pekerjaan Jumlah Persentase
No. Kelompok Jumlah Persentase (orang) (%)
Umur Responden (%) 1 Tukang 2 10
(orang) 2 Karyawan 3 15
1 20-39 11 55 3 Karyawan PT 4 20
2 40-59 7 35 Galuh Cempaka
3 ≥60 2 10 4 Swasta 7 35
Jumlah 20 100 5 - 4 20
Sumber: Pengolahan data primer, (2020) Jumlah 20 100
Kelompok umur 20-39 tahun merupakan Sumber: Pengolahan data primer, (2020)
*Meninggal
persentase terbesar yaitu 55% (11 orang),
sedangkan kelompok umur 40-59 tahun
Jumlah tanggungan keluarga. Tanggungan
merupakan persentase sedang yaitu 35% (7
keluarga adalah orang-orang yang merupakan
orang), dan kelompok umur ≥60 merupakan
tanggungan dalam satu keluarga, mereka
persentase terkecil yaitu 10% (2 orang). Dengan
dibiayai dan hidup bersama pada kepala
demikian dapat disimpulkan bahwa responden
keluarga tersebut. Pada Tabel 4 dapat dilihat

Frontier Agribisnis 5 (1), Juni 2021 - 15


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Usaha Anyaman Purun terhadap Pendapatan
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

bahwa jumlah tanggungan untuk responen luang. Sebagian masyarakat telah


berkisar antara 0-4 orang. Responden pelaku menggantungkan hidupnya pada usaha anyaman
usaha dengan jumlah tidak mempunyai purun.
tanggungan sebanyak 2 orang (10%), yang
memiliki jumlah tanggungan 1-2 orang Tabel 6. Jumlah pengrajin responden
sebanyak 14 orang (70%) dan pelaku usaha berdasarkan alasan berusaha
dengan tanggungan 3-4 orang sebanyak 4 orang anyaman purun
(20%).
No Alasan Usaha Jumlah Persentase
(orang) (%)
Tabel 4. Jumlah tanggungan keluarga 1 Membantu 16 80
ekonomi keluarga
No Jumlah Jumlah Persentase 2 Kurangnya 4 20
pendapatan suami
tanggungan (orang) (%) Jumlah 20 100
1 0 2 10 Sumber: Pengolahan data primer, (2020)
2 1–2 14 70 Alasan terendah yaitu 20% atau sebanyak 4
3 3–4 4 20 orang yang respondennya mengusahakan
Jumlah 20 100 kerajinan anyaman purun karena kurangnya
pendapatan suami mereka sehingga mendorong
Sumber: Pengolahan data primer, (2020) pengrajin melaukan kegiatan ini sebagai
Pengalaman berkerja. Dalam penelitian ini pekerjaan utama mereka untuk membantu
diketahui bahwa pelaku usaha responden yang pendapatan keluarag adapun pekerjaan suami
ada di Kelurahan Palam Kota Banjarbaru rata- tersebut ialah swasta, tukang dan karyawan PT
rata mempunyai pengalaman berusaha dari 1-35 Galuh Cempaka.
tahun. Sebanyak 90% yaitu 18 orang berada
pada rentang pengalaman ≤ 5 tahun dan Pengolahan Usaha Anyaman Purun
sebanyak 10% yaitu 2 orang yang berada pada Pengambilan Purun. Purun merupakan bahan
lama pengalaman antara 30 dan 35 tahun. baku utama kerajinan anyaman purun,
Berdasarkan pada tabel 5 diketahui bahwa pengambilan purun sendiri dilakukan dengan
kebanyakan responden memiliki pengalaman cara mencabut dirawa-rawa dan danau yang ada
yang sedang dalam melakukan usaha. Rincian disekitar Kelurahan Palam khususnya di danau
jumlah dan persentase pengalaman responden seran dan di sekitar aliran parit warga setempat.
dapat dilihat pada Tabel 5. Ketersediaan tanaman purun sendiri disana
sangatlah banyak dan melimpah karna tanaman
ini merupakan tanaman yang cepat
Tabel 5. Jumlah dan persentase pengalaman
berkembangbiak. Tanaman purun sendiri
berkerja merupakan tanaman liar yang tidak
dibudidayakan oleh pengrajin. Pengambilan
No Lama Jumlah Persentase
Pengalaman (orang) (%)
purun dalam satu minggu biasa dilakukan 2
(tahun) sampai 3 hari pada pagi atau sore hari, jam kerja
1 ≤5 18 90 pengambilan purun kurang lebih 2 jam dan itu
2 >5 2 10 mampu mengambil purun 5 sampai 10 gulung
Jumlah 20 100 purun yang basah dan untuk harga tanaman
Sumber: Pengolahan data primer, (2020) purun sebesar Rp 10.000.- per gulung.
Alasan usaha. Tabel 6 menunjukkan bahwa Pengambilan purun juga ditentukan dengan
usaha kerajinan anyaman purun di Kelurahan kualitas tumbuhan purun tersebut, purun yang
Palam Kota Banjarbaru di usahakan karena diambil untuk anyaman purun hanyalah purun
beberapa alasan. Alasan yang tertinggi yaitu yang sudah tua, besar dan panjang. Tenaga kerja
sebesar 80% atau sebanyak 16 orang responden dalam pengambilan purun biasanya dilakukan
mengusahakan kerajinan anyaman purun untuk kepala keluarga atau ibu pengrajin usaha
membantu ekonomi keluarga yang dimana anyaman purun tersebut.
pengrajin menganggap pendapatan suami
mereka sudah mencukupi kebutuhan keluarga Pengeringan Purun. Purun yang sudah diambil
mereka sehingga mereka melakukan pekerjaan kemudian dikeringkan, pengeringan purun
anyaman purun hanya sekedar mengisi waktu

16 – Frontier Agribisnis 5 (2), Juni 2021


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Pendapatan Usaha Anyaman Purun terhadap
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

dilakukan oleh pengrajin apabila tanaman purun dimasukkan purun yang mau diberi pewarna,
sudah didiamkan selama satu hari agar air yang untuk perebusan masih dilakukan secara
ada didalam tanaman purun tersebut berkurang, tradisonal, menggunakan tungku, kayu bakar
sehingga tidak terlalu berat saat memindahkan dan panci untuk membuat pewarna purun
purun kebawah sinar matahari dan mempercepat tersebut.
pengeringan tanaman purun tersebut. Proses
Membuat Pola. Purun yang sudah siap
penjemuran dilakukan selama 3 hari apabila
cuaca baik dan memakan waktu 7 hari apabila setelah diberikan perlakukan seperti
cuaca tidak menentu. Saat musim penghujan penjemuran, pengeringan, penumbukkan dan
pengrajin lebih sulit untuk mengeringkan pewarnaan kemudian siap untuk pembuatan
tanaman purun sehingga menghambat produksi pola. Pembuatan pola dilakukan oleh ibu rumah
anyaman purun, untuk mensiasatinya pengrajin tangga pengrajin anyaman purun sendiri, untuk
hanya mendiamkan purun dirumah, kemudian keahlian membuat pola pengrajin diwariskan
langsung ditumbuk apabila stok purun yang langsung secara turun temurun, serta belajar
sudah siap dipakai habis. Akan tetapi hasil dari dengan yang lebih ahli mempunyai pengalaman
kerajinan anyaman purun tidak efektif karena lama juga mengikuti pelatihan membuat modif
masih mengandung kadar air dalam tanaman yang lebih kreatif yang diadakan oleh
purun juga sulit untuk pewarnaan, pembuatan pemerintah Kota Banjarbaru guna menambah
pola hingga penganyaman. Agar hasil anyaman keahlian dan keterampilan pengrajin serta
purun baik, penjemuran harus diletakkan di mengembangkan usaha dari kerajinan tangan
bawah sinar matahari seharian penuh, dan dan pembuatan pola sesuai apa yang dipesan
dibolak balikan 2 sampai 3 kali dalam sehari oleh konsumen. Pembentukan pola ada yang
agar purun tersebut merata mendapatkan sinar mudah dan ada yang sulit, semakin sulit pola
matahari. Purun yang sudah berubah warna yang dibuat maka semakin mahal harga dari
menjadi kuning kecoklatan menandakan purun kerajinan tangan anyaman purun tersebut.
sudah kering dan siap untuk ditumbuk Penganyaman. Purun yang sudah siap
mrnggunakan mesin penumbuk. kemudian dianyam sesuai pola dan sesuai apa
Penumbukan Purun. Purun yang sudah yang dipesan oleh konsumen. Penganyaman
dikeringkan kemudian ditumbuk dengan dilakukan dengan cara tusuk menusuk antara
menggunakan alat mesin modern sehingga tidak pakan dan lungsi. Penganyaman bisa dilakukan
perlu susah payah lagi menumbuk dengan kayu dimana saja seperti di depan rumah, di tempat
atau sering disebut warga lasung. Mesin modern ketua kelompok dan tempat lainnya. Waktu
yang dimiliki hanya ada satu mesin hasil dari yang diperlukan untuk proses penganyaman
iuran masing-masing kelompok dan tidak menentu, tergantung para pengrajin,
penggunaanya saling bergantian setiap 2 hari semakin cepat maka semakin cepat juga
sekali, misalkan pada hari Senin dan Selasa itu selesainya dan begitu juga sebaliknya. Biasanya
kelompok Galueh Tjempaka, Rabu dan Kamis pengrajin menganyam tas purun ukuran sedang
itu kelompok Galoeh Bandjar dan seterusnya. memerlukan waktu kurang lebih 1 jam dan
Satu gulung purun yang sudah kering ditumbuk biasanya pengrajin hanya menganyam sesuai
dengan mesin biasa hanya memakan waktu 10 pesanan, apabila tidak ada pesanan pengrajin
sampai 15 menit. Pengrajin biasanya menumbuk juga menganyam untuk di letakkan di galery.
purun 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Tenaga Untuk hasil yang lebih baik lagi diberikan
kerja dalam penumbukan purun biasanya pengkilat pada hasil anyaman purun seperti
dilakukan oleh pengrajin usaha anyaman purun pliture dengan menambah Rp 2000,- untuk
tersebut yaitu ibu rumah tangga. ukuran tas kecil dan untuk yang besar sesuai
dengan harga kesepakatan antara konsumen dan
Pewarnaan Purun. Purun yang sudah siap produsen.
dianyam, kemudian diberi pewarna agar
menarik, pemberian warna juga tergantung Penjualan. Penjualan dilakukan oleh pengrajin
dengan pesanan konsumen, untuk warna purun dengan mengantar sendiri ke galery masing-
menggunakan pewarna khusus. Terdapat dua masing kelompok, apabila ada pesanan maka
macam warna yang sering di pakai, yaitu warna akan diambil konsumen di rumah ketua
merah dan hijau. Pewarnaan dilakukan dengan kelompok, namun ada juga konsumen yang
proses yang pertama merebus air dengan langsung datang dan membeli, karna di tempat
pewarna kemudian setelah mendidih galery sudah tersedia semua kerajinan anyaman

Frontier Agribisnis 5 (1), Juni 2021 - 17


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Usaha Anyaman Purun terhadap Pendapatan
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

purun tersebut. Tetapi yang banyak dikerjakan purun yang polos. Penyusutan alat semua
oleh pengrajin biasanya adalah pesanan dari peralatan yang digunakan oleh pengrajin usaha
konsumen, karena setiap bulan pasti ada anyaman purun di Kelurahan Palam Kota
pesanan dari konsumen baik dari sekitar Kota Banjarbaru menggunakan peralatan seperti
Banjarbaru maupun luar Kota Banjarbaru. tungku, gunting, jarum, panci dan mesin
Produk anyaman purun yang paling banyak penumbuk. Biaya rata-rata penyusutan peralatan
dipesan oleh konsumen ialah tas ukuran sedang. yang digunakan oleh pengrajin anyaman purun
sebesar Rp 63.022,- per bulan.
Biaya, Penerimaan, Pendapatan dan
Kontribusi Usaha Anyaman Purun Ibu
Tabel 7. Rata-rata biaya eksplisit yang
Rumah Tangga
digunakan pengrajin usaha anyaman
Pada saat menjalankan usaha anyaman purun purun responden selama bulan
perlu memperhatikan biaya, penerimaan dan Oktober tahun 2020
pendapatan yang bersangkutan dengan
No Uraian Biaya Total
keberlangsungan usaha. Seperti pengeluaran (Rp)
usaha atau sering disebut dengan biaya usaha. 1 Purun 179.500
Biaya dibedakan menjadi dua yaitu, biaya 2 Pewarna 18.500
eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit ini 3 Nylon 2.500
umumnya biaya yang benar-benar dikeluarkan 4 Kayu bakar 18.500
5 Penyusutan alat 63.022
oleh pelaku usaha.
Jumlah 282.022
Biaya Eksplisit Sumber: Pengolahan data primer, (2020)
Biaya Eksplisit adalah biaya usaha kerajinan Biaya Implisit
anyaman purun ini adalah meliputi, purun,
pewarna, nylon, kayu bakar dan biaya Biaya implisit merupakan biaya yang tidak
penyusutan alat. Banyaknya rata-rata biaya benar-benar nyata dikeluarkan oleh pengrajin
eksplisit yang digunakan pengrajin anyaman usaha anyaman purun, akan tetapi tetap
purun responden dapat dilihat pada Tabel 7. diperhitungkan sebagai biaya yang harus
dibayar oleh pengrajin usaha anyaman purun
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa biaya eksplisit yang meliputi biaya tenaga kerja dalam keluarga
usaha anyaman purun sebesar Rp 282.022. (TKDK). Rata-rata biaya implisit pada usaha
Purun yang digunakan oleh pengrajin adalah kerajinan anyaman purun dapat dilihat pada
purun liar yang berada di sekitar permukiman Tabel 8.
warga. Rata-rata biaya purun yang digunakan
sebesar Rp 179.500 per bulan biaya penggunaan Tabel 8. Rata-rata biaya implisit yang
bahan baku penganyaman purun. Pewarna yang digunakan oleh responden usaha
digunakan oleh pengrajin adalah pewarna anyaman purun pada bulan Oktober
khusus yaitu warna yang biasa digunakan ialah Tahun 2020
warna merah dan hijau. Rata-rata biaya yang
dikeluarkan oleh pengrajin untuk pewarna No Jenis HOK Upah Biaya
sebesar Rp 18.500 per bulan. Nylon yang Pekerjaan (Rp) pengguna
digunakan oleh pengrajin usaha adalah nylon TKDK
(Rp)
biasa yang dijual dipasaran atau di warung- Pengambilan 2,2375 40.000 89.500
warung terdekat. Rata-rata biaya yang 1
purun
dikeluarkan untuk nylon sebesar Rp 2.500 per Pengeringan 5,625 15.000 84.375
bulan untuk penggunaan nylon hanya pengerajin 2 dan
penumbukan
tertentu saja yang mendapatkan pesanan 3 Penganyaman 16 25.000 400.000
menggunakan nylon. Kayu bakar biasa 4 Penjualan 3,2 10.000 32.000
digunakan sebahan bahan bakar untuk pewarna Jumlah 27,0625 90.000 605.875
secara tradisonal. Total rata-rata biaya yang Sumber: Pengolahan data primer, (2020).
dikeluarkan oleh responden untuk kayu bakar
sebesar Rp 18.500,- per bulan sedangkan dilihat Berdasarkan uraian Tabel 8 dijelaskan bahwa
pada halaman 44 ada 5 orang responden yang rata-rata biaya tenaga kerja dalam keluarga
tidak menggunakan kayu bakar karena usaha kerajinan anyaman purun di Kelurahan
responden hanya membuat kerajinan anyaman

18 – Frontier Agribisnis 5 (2), Juni 2021


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Pendapatan Usaha Anyaman Purun terhadap
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

Palam Kota Banjarbaru sebesar Rp 605.875 per Penerimaan


bulan.
Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa banyaknya
produksi anyaman purun selama satu bulan
penelitian yaitu bulan Oktober 2020.
Biaya Total
Biaya total adalah biaya yang dikeluarkan oleh Tabel 10. Rata-rata penerimaan usaha anyaman
pengrajin selama melakukan kegiatan berusaha purun ibu rumah tangga pada bulan
tersebut atau keseluruhan biaya selama Oktober tahun 2020
berproduksi. Biaya total terdiri dari biaya
No Nama Jumlah Harga Penerimaan
eksplisit dan biaya implisit. Besarnya rata-rata barang produksi (Rp) (Rp)
biaya total pada usaha kerajinan anyaman purun 1 Tas kecil
43,85 15.000 657.750
dapat dilihat pada Tabel 9.
2 Tas
sedang 45,9 25.000 1.147.500
Tabel 9. Rata-rata biaya total usaha anyaman 3 Tas
purun ibu rumah tangga pada bulan besar 21,5 45.000 967.500
Oktober tahun 2020 4 Topi
kecil 8,15 7.000 57.050
5 Topi
No Uraian Rata-rata biaya (Rp) sedang 8,15 10.000 81.500
1 Biaya Eksplisit 282.022 6 Tikar
2 Biaya Implisit 605.875 2,1 40.000 84.000
Biaya Total 887.897 Jumlah 129,65 142.000 2.995.300
Sumber: Pengolahan data primer, (2020) Sumber: Pengolahan data primer, (2020)
Berdasarkan uraian Tabel 9 dapat dilihat selama Pertama tas sedang, rata-rata produksi sebesar
satu bulan rata-rata biaya total yang dikeluarkan 45,9 dengan penerimaan sebesar Rp 1.147.500.
oleh usaha pengrajin anyaman purun di Pada saat penelitian banyaknya konsumen yang
Kelurahan Palam Kota Banjarbaru sebesar Rp. memesan tas ukuran sedang yang digunakan
887.897 per bulan. untuk souvenir yang mengakibatkan banyaknya
Pemasaran produksi dan penerimaan dengan harga Rp
25.000 per unit, untuk anyaman purun yang
Pemasaran dilakukan oleh ketua kelompok di penerimannya rendah ialah anyaman purun topi
galery masing-masing kelompok, untuk anggota kecil yang dimana rata-rata produksinya hanya
biasanya hanya mengantar hasil kerajinan 8,15 dan penerimaan sebesar Rp 57.050 dengan
anyaman purun ke galery apabila ada pesanan harga Rp 7.000 per unit. Untuk anyaman purun
dari konsumen. Kerajinan anyaman purun yang tas kecil rata-rata produksi sebesar 43,85 dan
dibuat oleh anggota kelompok setelah diberikan penerimaan sebesar Rp 657.750 dengan harga
kepada ketua kelompok atau ke galery, ketua Rp 15.000 per unit, anyaman purun tas besar
kelompok angsung mencatat berapa kerajinan rata-rata produksi 21,5 dan penerimaan sebesar
yang dititipkan dan apa saja, setelah laku Rp 967.500 dengan harga Rp 45.000 per unit,
nantinya uang baru diberikan ke anggota anyaman purun topi sedang dengan rata-rata
kelompok yang membuat kerajinan anyaman produksi 8,15 dan penerimaan sebesar Rp
tersebut. Ketua kelompok biasanya mencatat 81.500 dengan harga Rp 10.000 per unit dan
apa saja kerajinan anyaman purun yang masuk untuk anyaman purun tikar rata-rata produksi
dan apa saja yang sudah terjual disetiap 2,1 dan penerimaan sebesar Rp 84.000 dengan
transaksi. Konsumen biasanya datang ke galery harga Rp 40.000 per unit.
atau melalui media sosial untuk memesan
kerajinan anyaman tersebut dan ada juga Penerimaan rata-rata pelaku usaha pengrajin
beberapa kelompok yang sudah menggunakan anyaman purun dengan jumlah rata-rata
media sosial untuk promosi penjualan tetapi penerimaan dalam satu bulan adalah Rp
hanya menggunakan instagram. 2.995.300.
Pendapatan
Berdasarkan pada Tabel 11 diketahui bahwa
biaya rata-rata pendapatan usaha anyaman
purun selama satu bulan produksi di Kelurahan

Frontier Agribisnis 5 (1), Juni 2021 - 19


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Usaha Anyaman Purun terhadap Pendapatan
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

Palam Kota Banjarbaru sebesar Rp. 2.713.278 Tabel 13. Rata-rata pendapatan per bulan dan
didapat dari selisih antara penerimaan Rp persentase kontribusi usaha anyaman
2.995.300 dengan biaya eksplisit Rp 282.022. purun ibu rumah tangga dan masing-
masing usaha lainnya
Tabel 11. Rata-rata pendapatan usaha anyaman
purun di Kelurahan Palam Kota Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Pendapat Pendapat Kontribusi Kontribusi
Banjarbaru an Usaha an Usaha Usaha Usaha Non
Anyaman Non Anyaman Anyaman
Purun Anyaman Purun (%) Purun (%)
No Uraian Biaya total per (Rp) Purun
usaha (Rp) (Rp)
Jumlah 54.265.555 32.850.000 1276 724
1 Penerimaan 2.995.300
Rata-
2.713.278 1.642.500 63.8 36.2
2 Biaya Eksplisit 282.022 rata

Jumlah 2.713.278
Sumber: Pengolahan data primer, (2020)

Sumber : Pengolahan data primer, (2020) Untuk mendapatkan hasil kontribusi pendapatan
usaha anyaman purun diperoleh terlebih dahulu
Pendapatan Non Usaha Anyaman Purun rata-rata dari biaya eksplisit sebesar Rp 282.022
Jenis pekerjaan selain usaha anyaman dapat dan rata-rata biaya implisit sebesar Rp 605.875
dilihat pada Tabel 12. yang selanjutnya akan memperoleh biaya total
dari kedua biaya tersebut sebesar Rp 887.897.
Tabel 12. Rata-rata pendapatan per bulan non Selanjutnya, menghitung penerimaan usaha
usaha anyaman purun di Kelurahan anyaman purun yang terdiri dari produk tas
Palam Kota Banjarbaru kecil, tas sedang, tas besar, topi kecil, topi
sedang dan tikar dengan rata-rata sebesar Rp
No Jenis Pekerjaan Pendapatan (Rp) 2.995.300. Hasil dari perhitungan pendapatan
1 Karyawan 2.100.000 meliputi pendapatan usaha anyaman purun
2 Karyawan PT Galuh 2.875.000 dengan rata-rata sebesar Rp 2.713.278 per
Cempaka bulan dari keseluruhan keluarga responden yang
3 Swasta 1.464.286
4 Tukang 2.400.000 mengusahakan kerajinan anyaman purun dan
Rata-rata 1.642.500 rata-rata non anyaman purun sebesar Rp
Sumber: Pengolahan data primer, (2020) 1.642.500 dari 20 kepala keluarga yang
suaminya masih hidup sebanyak 16 orang dan 4
Dari 20 responden ada 16 kepala keluarga yang orang semuanya sudah meninggal. Jadi,
melakukan pekerjaan di luar usaha anyaman kontribusi pendapatan usaha kerajinan anyaman
purun yaitu 3 orang sebagai karyawan, 4 orang purun terhadap pendapatan total pelaku usaha
berkerja sebagai karyawan PT Galuh Cempaka, nya adalah yang dimana rasio pendapatan usaha
7 orang berkerja swasta dan 2 orang sebagai kerajinan anyaman purun dengan pendapatan
tukang bangunan. total. Pada usaha anyaman purun ibu rumah
tangga rata-rata memberikan 63.8% pendapatan
Adapun rata-rata pendapatan dari non usaha dari pendapatan total keluarga.
anyaman purun pelaku usaha responden dapat
dilihat pada Tabel 12 bahwa rata-rata Pada Tabel 13 di atas kita lihat bahwa kotribusi
pendapatan suami responden anyaman purun usaha anyaman purun sebesar 63.8% sedangkan
yang berkerja sebesar Rp 1.642.500 untuk usaha non anyaman purun sebesar 36.2%
yang dimana dapat diartikan usaha anyaman
Kontribusi Pendapatan Usaha Ibu Rumah purun ibu rumah tangga merupakan salah satu
Tangga Anyaman Purun usaha yang dominan dilakukan oleh ibu rumah
tangga di Kelurahan Palam Kota Banjarbaru dan
Pendapatan total pelaku usaha anyaman purun memberikan pemasukan yang besar bagi
merupakan penjumlahan dari pendapatan usaha pendapatan keluarga. Sehingga usaha anyaman
anyaman purun dengan usaha non anyaman purun ibu rumah tangga dapat di
purun. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel perkembangkan lagi agar memberikan masukan
13. yang lebih terhadap pelaku usaha anyaman
purun.

20 – Frontier Agribisnis 5 (2), Juni 2021


Agus, et al. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Pendapatan Usaha Anyaman Purun terhadap
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru

KESIMPULAN DAN SARAN Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. ULM


Banjarbaru.
Kesimpulan Sihombing, F. 2012. Kontribusi Pendapatan
Nelayan Ikan Hias Terhadap Pendapatan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat Rumah Tangga. Fakultas Pertanian.
disimpulkan bahwa: Universitas Udayana. Bali.
1. Proses penganyaman purun antara lain Soepomo. 1997. Metode Penelitian. Ghalia
pengambilan purun, pengeringan purun, Indonesia. Jakarta.
penumbukan purun, pewarnaan purun,
pembuatan pola, penganyaman dan
penjualan.
2. Selama satu bulan penelitian yaitu bulan
Oktober 2020 rata-rata biaya total yang
dikeluarkan oleh pelaku usaha anyamn purun
ibu rumah tangga sebesar Rp 887.897. Rata-
rata peneriman dari usaha anyamn purun
yang didapat sebesar Rp2.995.300.
3. Kontribusi usaha anyaman purun ibu rumah
tangga sebesar 63,8% dari usaha lain yang di
usahakan adalah usaha non anyaman purun
sebesar 36,2%, Artinya usaha anyaman
purun ibu rumah tangga lebih dominan
terhadap total pendapatan keluarga.

Saran
Saran yang dapat diberikan pada penilitian
yaitu:
1. Pelaku usaha usaha anyaman purun ibu
rumah tangga disarankan agar membuat
catatan atau pembukuan usaha meliputi
pengeluaran dan penjualan di setiap bulan
atau setiap produksi agar dapat diketahui
pasti hasil penerimaan dari usaha yang telah
dijalankan.
2. Tingkatkan penjualan serta produksi yang
lebih menarik, rapi, dan bermotif yang lebih
bagus, agar dapat memasuki pasar modern
sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas.
3. Diharapkan adanya penelitian lanjutan dari
usaha anyaman purun ibu rumah tangga di
Kelurahan Palam Kota Banjarbaru terhadap
tingkat kesejahtaraan, pemasaran ataupun hal
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, A, A. 2019. Peranan Wanita dalam
Usaha Industri Rumah Tangga Gula Aren
dan Kontribusinya terhadap Pendapatan
Keluarga di Kecamatan Mataraman
Kabupaten Banjar [Skripsi]. Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Kasim, A S. 1997 Petunjuk Menghitung
Keuntungan dan Pendapatan Usahatani,

Frontier Agribisnis 5 (1), Juni 2021 - 21

Anda mungkin juga menyukai