5987 16616 1 SM
5987 16616 1 SM
Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga dari Pendapatan Usaha Anyaman Purun terhadap
Keluarga di “Kampung Purun” Kelurahan Palam Kota Banjarbaru
ABSTRAK
Kata Kunci
Kampung Purun merupakan salah satu daerah di Kalimantan Selatan
Kontribusi ibu rumah tangga, yang memiliki seni kerajinan berupa anyaman purun. Pengrajin
usaha anyaman purun, pendapatan yang bekerja untuk usaha anyaman purun ini merupakan ibu rumah
keluarga tangga. Selain sebagai tempat wisata kampung purun juga
merupakan tempat penunjang perekonomian keluarga karena
Korespondensi pendapatan yang didapat dari hasil olahan anyaman purun. Tujuan
Corresponding author
E-mail: aguspintar17@gmail.com
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha pengolahan
anyaman purun oleh ibu rumah tangga, biaya, penerimaan,
Diterima: xx Maret 2021, pendapatan dari usaha anyaman purun dan kontribusi dari usaha
Disetujui: 22 Maret 2021, pengolahan anyaman purun terhadap pendapatan keluarga di
Diterbitkan on-line: 01 Juni 2021 Kampung Purun Kelurahan Palam Kota Banjarbaru. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan
metode penarikan contoh. Adapun responden dalam penelitian ini
adalah ibu rumah tangga yang bekerja dalam usaha anyaman purun
di Kampung Purun Kelurahan Palam Kota Banjarbaru, yang diambil
secara sengaja (Purposive). Penentuan jumlah sampel dilakukan
dengan Proportionate Random Sampling yaitu pengrajin yang
tergabung dalam 4 kelompok pengrajin anyaman purun, kelompok
Galueh Tjempaka, Galueh Bandjar, Pelangi Al-Firdaus, dan Al-
Firdaus. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 20 orang dari 56
pengrajin anyaman purun. Metode analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah analisis meliputi biaya, penerimaan,
pendapatan dan kontribusi usaha pengrajin anyaman purun. Hasil
analisis menunjukkan bahwa proses penganyaman purun antara lain
pengambilan purun, pengeringan purun, penumbukan purun,
pewarnaan purun, pembuatan pola, penganyaman dan penjualan.
Rata-rata biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 887.897, rata-rata
peneriman sebesar Rp 2.995.300 dan kontribusi usaha anyaman
purun ibu rumah tangga sebesar 63.8%. Artinya usaha anyaman
purun ibu rumah tangga lebih dominan terhadap total pendapatan
keluarga.
Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka Kota Biaya eksplisit yang terdiri dari purun, pewarna,
Banjarbaru dengan rumus sebagai berikut nylon, kayu bakar dan penyusutan alat.
(Soepomo, 1997: 5). Biaya implisit yang dimana terdiri tenaga kerja
dalam keluarga (TKDK), setelah itu dapat
ni = × (1) diperhitungkan biaya total dengan rumus
sebagai berikut:
dengan: ni jumlah pengrajin masing-masing
kelompok TC = TCe + TCi (2)
Nk jumlah populasi pengrajin dari
dengan: TC biaya total usaha dalam
masing-masing kelompok
periode usaha (Rp)
N jumlah keseluruhan pengrajin di
TCe besarnya biaya yang berupa
Kampung Purun (56)
biaya eksplisit (Rp)
n jumlah pengrajin sampel yang
TCi besarnya biaya yang berupa
di ambil yaitu 20 orang
biaya implisit (Rp)
Sehingga diperoleh sampel pengrajin
Untuk input-input yang tidak habis dalam satu
(responden) dari masing-masing kelompok
kali proses produksi, maka perlu dihitung
pengrajin sebagai berikut:
besarnya penyusutan. Besarnya penyusutan
Kelompok Galueh Jtempaka= × 20 = 5 orang untuk tiap proses produksi ini hanya berupa
Kelompok Galoeh Bandjar = × 20 = 4 orang taksiran. Biaya penyusutan alat dan
perlengkapan perhitungannya dengan
Kelompok Pelangi Al-Firdaus= ×20=2 orang menggunakan rumus (Kasim, 1997 : 17).
Kelompok Al-Firdaus = × 20 = 9 orang
D= (3)
Metode Pengumpulan Data
dengan: D besarnya nilai penyusutan
Pengumpulan data yang digunakan yaitu (Rp/tahun)
menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan Nb nilai pembelian awal (Rp)
diajukan kepada responden terkait pada Ns tafsiran nilai Sisa (Rp)
kontribusi yang menjadi pertimbangan dalam N umur ekonomis barang tersebut
pendapatan usaha anyaman purun dengan (tahun)
pertanyaan terbuka. Responden akan menjawab
Untuk menghitung besarnya penerimaan dapat
pertanyaan dengan mengisi dengan isian sesuai
digunakan rumus sebagai berikut (Kasim, 1997:
dengan keadaan keluarga dan keadaan produksi
13):
atau olahan anyaman purun dalam 1 bulan yaitu
bulan Oktober 2020. TR = Py x Y (4)
Analisis Data dengan: TR penerimaan total (Rp)
Py harga dari hasil produksi (Rp)
Analisis data yang digunakan analisis meliputi
biaya, penerimaan, pendapatan dan kontribusi Y banyaknya output yang diperoleh
selama masa produksi (Rp)
usaha pengrajin anyaman purun dalam
penyelenggaraan usahanya dengan periode Untuk menghitung pendapatan digunakan
analisis selama bulan Oktober 2020. rumus yaitu (Kasim, 1997 : 32):
Untuk menjawab tujuan pertama, yaitu I = TR – Tce (5)
menjelaskan usaha pengolahan anyaman purun,
dengan: I pendapatan usaha anyaman purun
dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
TR penerimaan total
tahapan apa saja yang melibatkan ibu
Tce total biaya eksplisit
rumahtangga
Untuk mengetahui pendapatan rumah tangga di
Untuk menjawab tujuan kedua mengetahui
daerah penelitian menggunakan rumus sebagai
biaya, penerimaaan dan pendapatan usaha
berikut (Aprianti et al, 2019: 29):
rumah tangga anyaman purun pada tujuan kedua
digunakan rumus sebagai berikut: Total Pendapatan Keluarga =
Pendapata Suami+Pendapatan Istri (6)
Untuk mengetahui besarnya biaya total yang
telah dikeluarkan oleh pengrajin anyaman purun Untuk menjawab pertanyaan ketiga
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: mengetahui kontribusi usaha rumah tangga
anyaman purun dengan perhitungan sebagai dalam penelitian ini merupakan pelaku usaha
berikut (Aprianti et al, 2019 : 29) : yang termasuk dalam kelompok umur produktif.
Kontribusi Usaha Anyaman Purun =
Pendidikan. Pelaku suatu usaha umumnya akan
100% (7) mempengaruhi cara pelaksanaan/pengambilan
keputusan dalam mengelola usahanya tersebut
Hipotesis yang digunakan untuk menentukan untuk meningkatkan produksi khususnya
besar atau kecilnya kontribusi pendapatan produksi kerajinan anyaman purun. Semakin
usaha anyaman purun terhadap total tinggi tingkat pendidikan, akan lebih hati-hati
pendapatan keluarga maka diukur dengan serta menghitung kemungkinan resiko yang
(Sihombing, 2012: 27): akan terjadi. Keterbatasan pendidikan dan
H Jika kontribusi ≥ 50% dari total pendapatan pengalaman akan menutup wawasan mereka
keluarga maka kontribusi tinggi dalam berpikir dan mengembangkan usahanya
H Jika kontribusi < 50 % dari total pendapatan (Aprianti et al, 2019: 29).
keluarga maka kontribusi rendah
Tabel 2. Tingkat pendidikan
dilakukan oleh pengrajin apabila tanaman purun dimasukkan purun yang mau diberi pewarna,
sudah didiamkan selama satu hari agar air yang untuk perebusan masih dilakukan secara
ada didalam tanaman purun tersebut berkurang, tradisonal, menggunakan tungku, kayu bakar
sehingga tidak terlalu berat saat memindahkan dan panci untuk membuat pewarna purun
purun kebawah sinar matahari dan mempercepat tersebut.
pengeringan tanaman purun tersebut. Proses
Membuat Pola. Purun yang sudah siap
penjemuran dilakukan selama 3 hari apabila
cuaca baik dan memakan waktu 7 hari apabila setelah diberikan perlakukan seperti
cuaca tidak menentu. Saat musim penghujan penjemuran, pengeringan, penumbukkan dan
pengrajin lebih sulit untuk mengeringkan pewarnaan kemudian siap untuk pembuatan
tanaman purun sehingga menghambat produksi pola. Pembuatan pola dilakukan oleh ibu rumah
anyaman purun, untuk mensiasatinya pengrajin tangga pengrajin anyaman purun sendiri, untuk
hanya mendiamkan purun dirumah, kemudian keahlian membuat pola pengrajin diwariskan
langsung ditumbuk apabila stok purun yang langsung secara turun temurun, serta belajar
sudah siap dipakai habis. Akan tetapi hasil dari dengan yang lebih ahli mempunyai pengalaman
kerajinan anyaman purun tidak efektif karena lama juga mengikuti pelatihan membuat modif
masih mengandung kadar air dalam tanaman yang lebih kreatif yang diadakan oleh
purun juga sulit untuk pewarnaan, pembuatan pemerintah Kota Banjarbaru guna menambah
pola hingga penganyaman. Agar hasil anyaman keahlian dan keterampilan pengrajin serta
purun baik, penjemuran harus diletakkan di mengembangkan usaha dari kerajinan tangan
bawah sinar matahari seharian penuh, dan dan pembuatan pola sesuai apa yang dipesan
dibolak balikan 2 sampai 3 kali dalam sehari oleh konsumen. Pembentukan pola ada yang
agar purun tersebut merata mendapatkan sinar mudah dan ada yang sulit, semakin sulit pola
matahari. Purun yang sudah berubah warna yang dibuat maka semakin mahal harga dari
menjadi kuning kecoklatan menandakan purun kerajinan tangan anyaman purun tersebut.
sudah kering dan siap untuk ditumbuk Penganyaman. Purun yang sudah siap
mrnggunakan mesin penumbuk. kemudian dianyam sesuai pola dan sesuai apa
Penumbukan Purun. Purun yang sudah yang dipesan oleh konsumen. Penganyaman
dikeringkan kemudian ditumbuk dengan dilakukan dengan cara tusuk menusuk antara
menggunakan alat mesin modern sehingga tidak pakan dan lungsi. Penganyaman bisa dilakukan
perlu susah payah lagi menumbuk dengan kayu dimana saja seperti di depan rumah, di tempat
atau sering disebut warga lasung. Mesin modern ketua kelompok dan tempat lainnya. Waktu
yang dimiliki hanya ada satu mesin hasil dari yang diperlukan untuk proses penganyaman
iuran masing-masing kelompok dan tidak menentu, tergantung para pengrajin,
penggunaanya saling bergantian setiap 2 hari semakin cepat maka semakin cepat juga
sekali, misalkan pada hari Senin dan Selasa itu selesainya dan begitu juga sebaliknya. Biasanya
kelompok Galueh Tjempaka, Rabu dan Kamis pengrajin menganyam tas purun ukuran sedang
itu kelompok Galoeh Bandjar dan seterusnya. memerlukan waktu kurang lebih 1 jam dan
Satu gulung purun yang sudah kering ditumbuk biasanya pengrajin hanya menganyam sesuai
dengan mesin biasa hanya memakan waktu 10 pesanan, apabila tidak ada pesanan pengrajin
sampai 15 menit. Pengrajin biasanya menumbuk juga menganyam untuk di letakkan di galery.
purun 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Tenaga Untuk hasil yang lebih baik lagi diberikan
kerja dalam penumbukan purun biasanya pengkilat pada hasil anyaman purun seperti
dilakukan oleh pengrajin usaha anyaman purun pliture dengan menambah Rp 2000,- untuk
tersebut yaitu ibu rumah tangga. ukuran tas kecil dan untuk yang besar sesuai
dengan harga kesepakatan antara konsumen dan
Pewarnaan Purun. Purun yang sudah siap produsen.
dianyam, kemudian diberi pewarna agar
menarik, pemberian warna juga tergantung Penjualan. Penjualan dilakukan oleh pengrajin
dengan pesanan konsumen, untuk warna purun dengan mengantar sendiri ke galery masing-
menggunakan pewarna khusus. Terdapat dua masing kelompok, apabila ada pesanan maka
macam warna yang sering di pakai, yaitu warna akan diambil konsumen di rumah ketua
merah dan hijau. Pewarnaan dilakukan dengan kelompok, namun ada juga konsumen yang
proses yang pertama merebus air dengan langsung datang dan membeli, karna di tempat
pewarna kemudian setelah mendidih galery sudah tersedia semua kerajinan anyaman
purun tersebut. Tetapi yang banyak dikerjakan purun yang polos. Penyusutan alat semua
oleh pengrajin biasanya adalah pesanan dari peralatan yang digunakan oleh pengrajin usaha
konsumen, karena setiap bulan pasti ada anyaman purun di Kelurahan Palam Kota
pesanan dari konsumen baik dari sekitar Kota Banjarbaru menggunakan peralatan seperti
Banjarbaru maupun luar Kota Banjarbaru. tungku, gunting, jarum, panci dan mesin
Produk anyaman purun yang paling banyak penumbuk. Biaya rata-rata penyusutan peralatan
dipesan oleh konsumen ialah tas ukuran sedang. yang digunakan oleh pengrajin anyaman purun
sebesar Rp 63.022,- per bulan.
Biaya, Penerimaan, Pendapatan dan
Kontribusi Usaha Anyaman Purun Ibu
Tabel 7. Rata-rata biaya eksplisit yang
Rumah Tangga
digunakan pengrajin usaha anyaman
Pada saat menjalankan usaha anyaman purun purun responden selama bulan
perlu memperhatikan biaya, penerimaan dan Oktober tahun 2020
pendapatan yang bersangkutan dengan
No Uraian Biaya Total
keberlangsungan usaha. Seperti pengeluaran (Rp)
usaha atau sering disebut dengan biaya usaha. 1 Purun 179.500
Biaya dibedakan menjadi dua yaitu, biaya 2 Pewarna 18.500
eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit ini 3 Nylon 2.500
umumnya biaya yang benar-benar dikeluarkan 4 Kayu bakar 18.500
5 Penyusutan alat 63.022
oleh pelaku usaha.
Jumlah 282.022
Biaya Eksplisit Sumber: Pengolahan data primer, (2020)
Biaya Eksplisit adalah biaya usaha kerajinan Biaya Implisit
anyaman purun ini adalah meliputi, purun,
pewarna, nylon, kayu bakar dan biaya Biaya implisit merupakan biaya yang tidak
penyusutan alat. Banyaknya rata-rata biaya benar-benar nyata dikeluarkan oleh pengrajin
eksplisit yang digunakan pengrajin anyaman usaha anyaman purun, akan tetapi tetap
purun responden dapat dilihat pada Tabel 7. diperhitungkan sebagai biaya yang harus
dibayar oleh pengrajin usaha anyaman purun
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa biaya eksplisit yang meliputi biaya tenaga kerja dalam keluarga
usaha anyaman purun sebesar Rp 282.022. (TKDK). Rata-rata biaya implisit pada usaha
Purun yang digunakan oleh pengrajin adalah kerajinan anyaman purun dapat dilihat pada
purun liar yang berada di sekitar permukiman Tabel 8.
warga. Rata-rata biaya purun yang digunakan
sebesar Rp 179.500 per bulan biaya penggunaan Tabel 8. Rata-rata biaya implisit yang
bahan baku penganyaman purun. Pewarna yang digunakan oleh responden usaha
digunakan oleh pengrajin adalah pewarna anyaman purun pada bulan Oktober
khusus yaitu warna yang biasa digunakan ialah Tahun 2020
warna merah dan hijau. Rata-rata biaya yang
dikeluarkan oleh pengrajin untuk pewarna No Jenis HOK Upah Biaya
sebesar Rp 18.500 per bulan. Nylon yang Pekerjaan (Rp) pengguna
digunakan oleh pengrajin usaha adalah nylon TKDK
(Rp)
biasa yang dijual dipasaran atau di warung- Pengambilan 2,2375 40.000 89.500
warung terdekat. Rata-rata biaya yang 1
purun
dikeluarkan untuk nylon sebesar Rp 2.500 per Pengeringan 5,625 15.000 84.375
bulan untuk penggunaan nylon hanya pengerajin 2 dan
penumbukan
tertentu saja yang mendapatkan pesanan 3 Penganyaman 16 25.000 400.000
menggunakan nylon. Kayu bakar biasa 4 Penjualan 3,2 10.000 32.000
digunakan sebahan bahan bakar untuk pewarna Jumlah 27,0625 90.000 605.875
secara tradisonal. Total rata-rata biaya yang Sumber: Pengolahan data primer, (2020).
dikeluarkan oleh responden untuk kayu bakar
sebesar Rp 18.500,- per bulan sedangkan dilihat Berdasarkan uraian Tabel 8 dijelaskan bahwa
pada halaman 44 ada 5 orang responden yang rata-rata biaya tenaga kerja dalam keluarga
tidak menggunakan kayu bakar karena usaha kerajinan anyaman purun di Kelurahan
responden hanya membuat kerajinan anyaman
Palam Kota Banjarbaru sebesar Rp. 2.713.278 Tabel 13. Rata-rata pendapatan per bulan dan
didapat dari selisih antara penerimaan Rp persentase kontribusi usaha anyaman
2.995.300 dengan biaya eksplisit Rp 282.022. purun ibu rumah tangga dan masing-
masing usaha lainnya
Tabel 11. Rata-rata pendapatan usaha anyaman
purun di Kelurahan Palam Kota Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Pendapat Pendapat Kontribusi Kontribusi
Banjarbaru an Usaha an Usaha Usaha Usaha Non
Anyaman Non Anyaman Anyaman
Purun Anyaman Purun (%) Purun (%)
No Uraian Biaya total per (Rp) Purun
usaha (Rp) (Rp)
Jumlah 54.265.555 32.850.000 1276 724
1 Penerimaan 2.995.300
Rata-
2.713.278 1.642.500 63.8 36.2
2 Biaya Eksplisit 282.022 rata
Jumlah 2.713.278
Sumber: Pengolahan data primer, (2020)
Sumber : Pengolahan data primer, (2020) Untuk mendapatkan hasil kontribusi pendapatan
usaha anyaman purun diperoleh terlebih dahulu
Pendapatan Non Usaha Anyaman Purun rata-rata dari biaya eksplisit sebesar Rp 282.022
Jenis pekerjaan selain usaha anyaman dapat dan rata-rata biaya implisit sebesar Rp 605.875
dilihat pada Tabel 12. yang selanjutnya akan memperoleh biaya total
dari kedua biaya tersebut sebesar Rp 887.897.
Tabel 12. Rata-rata pendapatan per bulan non Selanjutnya, menghitung penerimaan usaha
usaha anyaman purun di Kelurahan anyaman purun yang terdiri dari produk tas
Palam Kota Banjarbaru kecil, tas sedang, tas besar, topi kecil, topi
sedang dan tikar dengan rata-rata sebesar Rp
No Jenis Pekerjaan Pendapatan (Rp) 2.995.300. Hasil dari perhitungan pendapatan
1 Karyawan 2.100.000 meliputi pendapatan usaha anyaman purun
2 Karyawan PT Galuh 2.875.000 dengan rata-rata sebesar Rp 2.713.278 per
Cempaka bulan dari keseluruhan keluarga responden yang
3 Swasta 1.464.286
4 Tukang 2.400.000 mengusahakan kerajinan anyaman purun dan
Rata-rata 1.642.500 rata-rata non anyaman purun sebesar Rp
Sumber: Pengolahan data primer, (2020) 1.642.500 dari 20 kepala keluarga yang
suaminya masih hidup sebanyak 16 orang dan 4
Dari 20 responden ada 16 kepala keluarga yang orang semuanya sudah meninggal. Jadi,
melakukan pekerjaan di luar usaha anyaman kontribusi pendapatan usaha kerajinan anyaman
purun yaitu 3 orang sebagai karyawan, 4 orang purun terhadap pendapatan total pelaku usaha
berkerja sebagai karyawan PT Galuh Cempaka, nya adalah yang dimana rasio pendapatan usaha
7 orang berkerja swasta dan 2 orang sebagai kerajinan anyaman purun dengan pendapatan
tukang bangunan. total. Pada usaha anyaman purun ibu rumah
tangga rata-rata memberikan 63.8% pendapatan
Adapun rata-rata pendapatan dari non usaha dari pendapatan total keluarga.
anyaman purun pelaku usaha responden dapat
dilihat pada Tabel 12 bahwa rata-rata Pada Tabel 13 di atas kita lihat bahwa kotribusi
pendapatan suami responden anyaman purun usaha anyaman purun sebesar 63.8% sedangkan
yang berkerja sebesar Rp 1.642.500 untuk usaha non anyaman purun sebesar 36.2%
yang dimana dapat diartikan usaha anyaman
Kontribusi Pendapatan Usaha Ibu Rumah purun ibu rumah tangga merupakan salah satu
Tangga Anyaman Purun usaha yang dominan dilakukan oleh ibu rumah
tangga di Kelurahan Palam Kota Banjarbaru dan
Pendapatan total pelaku usaha anyaman purun memberikan pemasukan yang besar bagi
merupakan penjumlahan dari pendapatan usaha pendapatan keluarga. Sehingga usaha anyaman
anyaman purun dengan usaha non anyaman purun ibu rumah tangga dapat di
purun. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel perkembangkan lagi agar memberikan masukan
13. yang lebih terhadap pelaku usaha anyaman
purun.
Saran
Saran yang dapat diberikan pada penilitian
yaitu:
1. Pelaku usaha usaha anyaman purun ibu
rumah tangga disarankan agar membuat
catatan atau pembukuan usaha meliputi
pengeluaran dan penjualan di setiap bulan
atau setiap produksi agar dapat diketahui
pasti hasil penerimaan dari usaha yang telah
dijalankan.
2. Tingkatkan penjualan serta produksi yang
lebih menarik, rapi, dan bermotif yang lebih
bagus, agar dapat memasuki pasar modern
sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas.
3. Diharapkan adanya penelitian lanjutan dari
usaha anyaman purun ibu rumah tangga di
Kelurahan Palam Kota Banjarbaru terhadap
tingkat kesejahtaraan, pemasaran ataupun hal
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, A, A. 2019. Peranan Wanita dalam
Usaha Industri Rumah Tangga Gula Aren
dan Kontribusinya terhadap Pendapatan
Keluarga di Kecamatan Mataraman
Kabupaten Banjar [Skripsi]. Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Kasim, A S. 1997 Petunjuk Menghitung
Keuntungan dan Pendapatan Usahatani,