Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS BUDIDAYA ULAT SUTERA PEMAKAN

DAUN SINGKONG DI DESA JEBLOGAN KECAMATAN KARANGTENGAH


KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN : 0215-3092

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS BUDIDAYA ULAT SUTERA PEMAKAN DAUN


SINGKONG DI DESA JEBLOGAN KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN
WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH

Dedy Rustiono dan Trimurti

UNIBA Surakarta

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah pengembangan budidaya ulat sutera
pemakan daun singkong layak secara ekonomis. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif
kualitatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang implikasi ekonomi pengembangan
budidaya ulat sutera [emakan daun singkong yang dilaksanakan di Desa Jeblogan Kecamatan
Karangtengah Kabupaten Wonogiri dari bulan maret 2014 sampai dengan bulan juni 2014.
Sampel penelitian adalah kelompok petani di Desa Jeblogan Kecamatan Karangtengah Kabupaten
Wonogiri yang mendapat pelatihan dan bimbingan teknis budidaya ulat sutera dari UNIBA
Surakarta selama bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Maret 2013. Data primer diambil
dengan wawancara dan observasi langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi
terkait dengan penelitian yang diperoleh melalui teknik dokumentasi. Dengan menggunakan
pendekatan teori biaya dan manfaat maka kelayakan ekonomis usaha budidaya ulat sutera Samia
Cynthia pemakan daun singkong selama periode empat bulan pemeliharaan ulat sutera adalah
petani yang mendapat keuntungan usaha sebesar Rp 1.821.667 dengan Benefit Cost Rasio (BCR)
sebesar 1,84 maka tingkat Return on Investment (ROI) adalah sebesar 9,29%. Dengan parameter
tingakat kelayakan ekonomis tersebut makan diharapkan pendapatan petani juga meningkat.

Kata Kunci:budidaya ulat sutera, kelayakan ekonomis

GEMA, THN XXVII/50/Pebruari - Juli 2015 2088


ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS BUDIDAYA ULAT SUTERA PEMAKAN
DAUN SINGKONG DI DESA JEBLOGAN KECAMATAN KARANGTENGAH
KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN : 0215-3092

PENDAHULUAN 750 meter diatas permukaan laut maka di


Kecamatan Karangtengah berpotensi untuk
Universitas Islam Batik Surakarta dikembangkan usaha persuteraan alam.
memiliki visi yaitu menjadi entrepreneurial
University yang professional. Untuk Persuteraan alam adalah kegiatan
mendukung visi ini, fakultas pertanian agroindustri yang mempunyai rangkaian yang
memiliki visi mengembangkan penelitian di cukup panjang sejak penanaman pohon
bidang pertanian serta melaksanakan sumber pakan ulat sutera, pembibitan ulat
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka sutera, pengolahan kokon, pemintalan serat
meningkatkan taraf kehidupan umat. Salah dan penenunan (Departemen Kehutanan RI,
satu penelitian yang dilakukan fakultas 1999). Saat ini permintaan kokon dan benang
UNIBA adalah mengadakan penelitian sutera di pasaran dunia semakin meningkat
tentang budidaya ulat sutera Samia Cynthia sehinggga telah memberikan peluang yang
Ricini pemakan daun singkong. Untuk sangat prospektif bagi persuteraan alam
meningkatkan kualitas penelitian secara dengan sumber pakan ulat sutera dari daun
berkelanjutan, UNIBA menerapkan hasil singkong. Hal ini mengingat secara nasional
penelitian tersebut melalui kegiatan kabupaten wonogiri merupakan penyuplai
pengabdian kepada masyarakat dalam wadah komoditas terbaik untuk sektor pertanian
kesepakatan bersama dengan pemerintah diantaranya ubi kayu dengan daunnya yang
Daerah Kabupaten Wonogiri. dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan
ulat sutera.
Sebagai tindak lanjut kesepakatan
bersama antara pemerintah dengan UNIBA Dengan kegiatan pelatihan dan
pada tanggal 28 November 2012 dilakukan bimbingan teknis melaui kerjasama antara
penandatanganan perjanjian kerjasama UNIBA dan Pemkab Wonogiri kepada
tentang pengambangan budidaya ulat sutera kelompok petani di Desa Jeblogan maka
pemakan daun ubi kayu untuk meningkatkan penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi
pendapatan petani ubi kayu di Kabupaten seberapa jauh kegiatan pelatihan dan
Wonogiri. Ruang lingkup kerja sama antara pendampingan teknis yang diberikan kepada
lain pemberian pelatihan budidaya ulat sutera, kelompok petani ulat sutera di Desa Jeblogan
pemberian bimbingan dan pendampingan berpengaruh terhadap kelayakan ekonomis
teknis serta konsultasi pemasaran kepada budi daya.
kelompok masyarakat petani. Dengan
pertimbangan kondisi geografis yang METODE PENELITIAN
sebagian besar terdiri dari pegunungan batu Jenis penelitian ini adalah penelitian
dan hutan serta tinggi wilayah desa rata-rata deskriptif kualitatif yang bertujuan memberi

GEMA, THN XXVII/50/Pebruari - Juli 2015 2089


ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS BUDIDAYA ULAT SUTERA PEMAKAN
DAUN SINGKONG DI DESA JEBLOGAN KECAMATAN KARANGTENGAH
KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN : 0215-3092

gambaran tentang pengembangan budidaya dilakukan untuk mengetahui besaran


ulat sutera pemakan daun singkong serta keuntungan usaha yang menjadi pendapatan
implikasinya terhadap kelayakan ekonomis petani dari usaha budidaya ulat sutera
usaha. Lokasi penelitian dipilih secara sehingga dapat diketahui seberapa besar
sengaja dengan pertimbangan bahwa pengaruhnya terhadap pengahasilan pokok
kecamatan Karangtengah memiliki potensi petani mengingat budidaya ulat sutera
lahan, iklim yang mendukung, sumber pakan merupakan kegiatan sampingan petani.
daun singkong yang berlimpah serta
mengingat sebagian besar masyarakat petani Analisis data dilakukan melalui
di Desa Jeblogan Karangtengah tahapan antara lain mengidentifikasi dan
berpenghasilan rendah. mengelompokkan komponen pengeluaran
biaya kedalam biaya tetap dan biaya variabel,
Data primer dikumpulkan melalui menghitung penghasilan usaha, menghitung
wawancara dan observasi langsung di tempat keuntungan usaha, menghitung ROI dan
penelitian terhadap petani di Desa Jeblogan menghitung BCR.
Karangtengah yang mendapat pelatihan dan
pendampingan teknis budidaya ulat sutera PEMBAHASAN
sedangkan data sekunder diperoleh dengan Kabupaten Wonogiri mempunyai
teknik dokumentasi yaitu mencatat dan potensi di bidang pertanian yang cukup
mengumpulkan data dari instansi terkait. menjanjikan untuk dikembangkan. Beberapa
Analisis kelayakan ekonomis komoditas pertanian dan perkebunan yang
pengembangan budidaya ulat sutera pemakan potensial untuk dikembangkan antara lain
daun singkong di Desa Jeblogan padi, singkong, ubi kayu / singkong, jagung,
Karangtengah dilakukan menggunakan kedelai dan lain-lain. Kecamatan
pendekatan konsep teori biaya dan manfaat Karangtengah kabupaten Wonogiri juga
dengan menganalisis antara lain keuntungan memiliki potensi lahan, iklim yang
usaha, Return on Investment (ROI) dan mendukung dan sumber pakan daun
Benefit Cost Ratio (BCR) usaha tani. singkong yang berlimpah. Daun singkong
merupakan makanan pokok ulat sutera Samia
Data dan Informasi yang dikumpulkan Cynthia sehingga ketersediaan makanan
kemudian diolah dan dianalisis secara tersebut mempengaruhi produksi kokon.
kualitatif dan kuantitatif melalui pengolahan
data dan interpretasi data secara deskriptif. Biaya dan pendapatan petani ulat
Analisis kualitatif digunakan untuk sutera adalah biaya yang dikeluarkan petani
mengetahui keragaman usaha peternakan ulat ulat sutera pada setiap periode pemeliharaan
sutera di lokasi penelitian. Analisis kuantitatif yang terdiri biaya investasi, biaya produksi

GEMA, THN XXVII/50/Pebruari - Juli 2015 2090


ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS BUDIDAYA ULAT SUTERA PEMAKAN
DAUN SINGKONG DI DESA JEBLOGAN KECAMATAN KARANGTENGAH
KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN : 0215-3092

dan biaya operasional lain. Biaya investasi sekali panen dalam 4 kali panen dihasilkan
adalah biaya yang dikeluarkan petani untuk 100 kg kokon basah untuk sekali panen.
membeli peralatan yang dibutuhkan dalam Dengan asumsi rendemen kokon basah adalah
pemeliharaan ulat sutera. Biaya tersebut 10 % kokon kering dan harga kokon yang
meliputi biaya pemeliharaan rumah ulat, diterima petani adalah Rp 10.000 per kg
tempat pengokonan dan peralatan lain. kokon kering maka hasil penjualan kokon
Tempat rumah ulat terdiri dari bambu tiang, yang diterima petani selama 4 kali panen
reng usuk dinding, genting dan paku. Dengan adalah 4 x 10 kg kokon kering @ Rp 10.000
tidak memperhitungkan upah tenaga kerja, = Rp. 4.000.000
biaya investasi satu rumah ulat sekitar Rp
2.250.000. Tempat pengokonan terdiri dari Total biaya pemeliharaan ulat sutera
bambu apus, bambu ori dan paku. Investasi selama empat bulan pemeliharaan adalah
pembuatan alat pengokonan sekitar Rp sebesar Rp 2.178.333 yang terdiri dari biaya
305.000. biaya pengadaan peralatan lain tetap sebesar Rp 1.840.000 dan biaya variabel
sebesar Rp 2.965.000. selain itu, biaya sebesar Rp 338.333. Dengan hasil penjualan
produksi ulat sutera terdiri dari bibit ulat 40 kg kokon kering sebesar Rp. 4.000.000
sutera, pakan daun singkong, disinfektan, maka keuntungan usaha budidaya ualt sutera
kertas payung, kaporit dengan jumlah biaya selama 4 bulan pemeliharaan adalah sejumlah
sebesar Rp 1.015.000. Tanaman padi dan ubi Rp 4.000.000 – Rp 2.178.333 = Rp 1.821.667
kayu adalah komoditas usaha pokok petani atau keuntungan usaha yang diperoleh Rp
sehingga usaha pemeliharaan ulat sutera 607.222 per bulan. Keuntungan ini belum
dilakukan setelah mereka bekerja di ladang. termasuk hasil produk sampingan berupa
Dengan pertimbangan sebagai usaha pupa ulat sutera yang dijual petani ke pasar
sampingan maka biaya tenaga kerja tidak Wonogiri dengan harga Rp 5.000 / gr.
diperhitungkan sebagai biaya produksi. Return on Investment dihitung dari
Sedangkan biaya tetap tempat pemeliharaan, hasil perhitungan data sebelumnya. Dengan
alat pengokonan dan peralatan lainnya yang total keuntungan usaha budidaya ulat sutera
dibebankan kedalam biaya produksi adalah sebesar Rp 607.222 per bulan dan biaya
sebesar 33,33 % dari Rp 5.520.000 = Rp investasi pemeliharaan sebesar Rp 6.535.000.
1.840.000. Return on Investment (ROI) sebagai
Manfaat dari budidaya ulat sutera perbandingan antara keuntungan dan investasi
Samia Cynthia Ricini pemakan daun singkong dari budidaya ulat sutera adalah sebesar Rp
adalah berupa hasil penjualan kokon yang 607.222 / Rp 6.535.000 x 100 % = 9,29 % per
dihasilkan. Dengan periode pemeliharaan bulan.
selama 4 bulan dan masa produksi 25 hari

GEMA, THN XXVII/50/Pebruari - Juli 2015 2091


ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS BUDIDAYA ULAT SUTERA PEMAKAN
DAUN SINGKONG DI DESA JEBLOGAN KECAMATAN KARANGTENGAH
KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN : 0215-3092

Benefit Cost Ratio dihitung dari hasil nilai ekonomi budidaya ulat sutera melalui
perhitungan data sebelumnya. Dengan total disseminasi penerapan teknologi dalam
biaya pemeliharaan sebesar Rp 2.178.333 dan lingkup lebih luas, perlu pembinaan dalam
total pendapatan usaha sebesar Rp 4.000.000. bidang kelembagaan, permodalan, keuangan,
Benefit Cost Ratio sebagai perbandingan kualitas produk dan pemasaran secara
antara total pendapatan usaha dan total biaya berkesinambungan, pembinaan kelembagaan
pemeliharaan adalah 4.000.000/ 2.178.333 = dilakukan dengan menstimulasi pembentukan
1,84. klaster dan pengembangan bentuk usaha
koperasi, pengeuatan permodalan,
penjaminan kualitas produk melalui
KESIMPULAN DAN SARAN pembinaan dan pengembangan mutu hasil
produk kokon dan pengembangan
Penerapan Iptek dalam pengembangan agroindustri persuteraan alam berskala kecil.
budidaya ulat sutera pemakan daun singkong
selama periode 4 bulan pemeliharaan
menghasilkan tingkat kelayakan ekonomis
DAFTAR PUSTAKA
antara lain keuntungan usaha sebesar Rp
1.821.667, Benefit Cost Ratio sebesar 1,84 Akai, H, 1997, Recent Aspects of Wild
dan tingkat Return on Investment sebesar 9,29 Silkmooth and Silk Research,seminar,
%. Pemberian pelatihan dan pendampingan 16 April 1997, Yogyakarta
teknis kepada kelompok petani telah
berdampak pada peningkatan produktivitas BAPPEDA Kabupaten Wonogiri, 2012,
sumber daya manusia kelompok petani dalam Wonogiri Dalam Angka
menciptakan nilai tambah dan potensi Badan Pusat Statistik dan BAPPEDA
ekonomis dari produk unggulan singkong di Kabupaten Wonogiri , 2012,
Kabupaten Wonogiri. Implikasi dari kegiatan kecamatan Karangtengah Dalam
pelatihan dan pendampingan yang diberikan Angka
kepada kelompok petani ulat sutera adalah
manfaat sosial berupa kontribusi terhadap Borror, Triplehorn dan Johnson, 1989, An
pengembangan keterampilan sumber daya Introduction to Study of Insect, Sixth
manusia sehingga pendapatan dapat edition, Sounders College Publishing,
meningkat. USA

Adapun saran untuk mengembangan Danarti dan Najiyati, 1998, Palawija,


budidaya ulat sutera antara lain diperlukan Budidaya dan Analisis Usaha Tani,
upaya integrasi untuk memantabkan nilai- penebar swadaya, Jakrta

GEMA, THN XXVII/50/Pebruari - Juli 2015 2092


ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS BUDIDAYA ULAT SUTERA PEMAKAN
DAUN SINGKONG DI DESA JEBLOGAN KECAMATAN KARANGTENGAH
KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN : 0215-3092

Gittinger JP, 1986, Analisa Ekonomi Proyek Konversi Lahan Sawah, Jurnal Agro
Proyek Pertanian Ekonomi, 9(1):64-74

Gusa, et.al, 2001, Perbandingan Morfologi Pang-chuan Wu, Chen Da-chuang, Chen
serat Sutera Bombyx Mori L, Attacus Zuopu, Liu Ping –Zhang and Tang
Atlas L dan Samia Cynthia Ricini He,1988, Silkworm Rearing,
(Bsd), Biota Vol. III(1) Agricultural Services Bulletin 73/2,
FAO.Rome
Gguntoro, S., 1994, Budidaya Ulat Sutera,
Kanisius, Yogyakarta Pramono Hadi, 2013, Pelatihan Budidaya
Ulat Sutera Samia Chynthia Ricini
Handoro, W., 1997, Budidaya Ulat Sutera, Pemakan Daun Ubi Kayu, LP3M
Sinar Cermerlang Abadi, Jakarta UNIBA Surakarta
Hasibuan, Malayu, SP., 1990, Manajemen Ruswandi, A. ,2004, Dampak Konversi Lahan
Sumber Daya Manusia Dasar dan Pertanian Terhadap Kesejahteraan
Kunci Keberhasilan, CV. Haji Petani dan Perkembangan Wilayah :
Masagung, Jakarta Studi Kasus di Daerah Bandung
Iswadi Suhari, Http:// Utara, Jurnal Agro Ekonomi, Volume
ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/ 25 No.2, Oktober 2007, 207-219
2013/09/26 Rustiono, Dedy, 2008, Pemberdayaan Petani
Kadariah, 2001, Evaluasi Proyek Analisis Oleh Penyuluh Untuk Pengembangan
Ekonomi, UI Press, Jakarta Usaha Tani Padi Organik di Desa
Pondok Kecamatan Nguter Kabupaten
Kementerian Pertanian, Rencana Strategis Sukoharjo Jawa Tengah, Tesis,
Tahun 2005-2009 Program pasca Sarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Mardikanto, T., 2001, Prosedur Penyuluhan
Pembangunan untuk Pemberdayaan Scott, James, C, 1981, Moral Ekonomi Petani
Masyarakat, Prima Theresia : Pergolakan dan Subsitensi di Asia
Pressindo, Surakarta Tenggara , Terjemahan Hasan Basri,
Yayasan Ilmu Ilmu Sosial, Jakarta
Nuryani S dan Soedjono, 1994, Budidaya Ubi
Kayu, Dahara Prize, Semarang Soekartawi, 1990, Prinsip Dasar Ekonomi
Pertanian : Teori dan Aplikasi,
Pakpahan, A dan Affendi, Anwar, 1989,
Universitas Indonesia Press, Jakarta
Faktor Faktor yang Mempengaruhi

GEMA, THN XXVII/50/Pebruari - Juli 2015 2093


ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS BUDIDAYA ULAT SUTERA PEMAKAN
DAUN SINGKONG DI DESA JEBLOGAN KECAMATAN KARANGTENGAH
KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH ISSN : 0215-3092

Suhartini, 2005, Model Model Pemberdayaan


Masyarakat, Penerbit Pustaka
Pesantren, Yogyakarta

Suharto, Edi, 2005, Membangun Masyarakat


Memberdayakan Rakyat, PT Rifika
Aditama, Bandung

Suismono, Misgiarta dan A., Sumantri, 2008,


Pengembangan Agroindustri Tepung
Kasava Termodifikasi, Balai Besar
Penenlitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian, Jakarta

Susilowati, Yulisari, 2009, Pengeruh Berat


Pakan dan Interval Pemberian
Terhadap Pertumbuhan Ulat Sutera
Samia Cynthia Ricini, Fakultas
Pertanian UNIBA Surakarta

Sastro Hidayat dan Soesmarmo D.S., 1986,


Budidaya Berbagai Jenis Tanaman
Tropika, Faperta Unibraw, Malang

Tjitrosoepomo, G., 1991, Taksonomi


Tumbuhan (Spermatophyta), Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta

Tjokroadikusoemo, S., 1986, HFS dan


Industri Ubi Kayu, Gramedia, Jakarta

Tohari, 1992, Tanaman Budidaya Tropik,


Terjemahan Peter R.G. and N.M.
Fisher, 1984, The Physiology of
Tropical Field Crops, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta

GEMA, THN XXVII/50/Pebruari - Juli 2015 2094

Anda mungkin juga menyukai