SATUAN PENDIDIKAN
Iskandar
S.P. Listiyanti,S.Pd.SD.MM
NIP.196504231988072001
Mengetahui Menyetujui
Kepala Dinas Pendidikan Pengawas SD
dan Kebudayaan Kubu Raya
PETUNJUK PENGISIAN
1. Perhatikan dokumen KOSP yang akan divalidasi/diverifikasi.
2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama kepala sekolah, nama dan
jabatan petugas validasi/Verifikasi.
3. Bubuhkan tanda cek (v) pada kolom ”Ada” atau ”Tidak” sesuai keberadaan
butir- butir pernyataan.
4. Catatan petugas validasi/verifikasi diisi dengan temuan, komentar dan saran
berdasarkan hasil validasi/verifikasi. Ditulis dengan singkat namun jelas.
DOKUMEN I
Penilaian Catata
No Komponen KOS/Indikator
Ya Tdk n
COVER/HALAMAN JUDUL
1. Logo sekolah dan atau daerah
2. Judul: Kurikulum Operasional Sekolah
............
3. Tahun pelajaran
4. Alamat sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1. Rumusan kalimat pengesahan
2. Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap
sekolah
3. Tanda tangan ketua komite sekolah dan
stempel/cap Komite Sekolah
4. Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat
dinas pendidikan dan kebudayaan
DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman
DAFTAR LAMPIRAN
I Karakteristik Satuan Pendidikan
1. Latar belakang memuat:
- kondisi lingkungan satuan pendidikan
- kondisi Internal satuan pendidikan
iii
iv
D PROGRAM INKLUSIF
E AKTUALISASI BUDAYA SEKOLAH
PERENCANAAN PELAKSANAAN
IV PEMBELAJARAN
A Perencanaan
vi
Petugas
Validasi/Verifikasi
-----------------
vii
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD Negeri 9 Sungai Raya
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD Negeri 9 Sungai Raya
KATA PENGANTAR
Judul Halaman
Lembar Pengesahan i
Lembar Validasi ii
Kata Pengantar vii
Daftar Isi viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Karakteristik Satuan Pendidikan 1
1. Karakteristik Peserta Didik 1
2. Karakteristik Guru dan Tenaga Kependidikan------------------------2
3. Karakteristik Sarana dan Prasarana-------------------------------------2
4. Karakteristik Kemitraan Satuan Pendidikan---------------------------3
B. Dasar Hukum
1. Landasan Filosofis
2. Landasan Yuridis
193
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
STATUS
NAMA PEGAWAI JK JENIS PTK
NO KEPEGAWAIAN
1. KEPALA
S.P LISTIYANTI, S.PD, M.M P PEGAWAI NEGERI
SEKOLAH
2.
ROHANA, S.PD.SD P PEGAWAI NEGERI GURU KELAS
3.
KUSIYAMI, S.PD P PEGAWAI NEGERI GURU KELAS
4.
SAIDAH, S.PD.I P PEGAWAI NEGERI GURU KELAS
5.
BRIGITTA BAINAH, S.PD.SD P PEGAWAI NEGERI GURU KELAS
14.
TAJUDIN, S.PD.I L PEGAWAI PPPK GURU MAPEL
15. BUNGA APRIYUSNITA, S.Pd.SD P HONORER GURU KELAS
16. FRANS AHUI, S.PD.I L HONORER GURU MAPEL
18.
TRI HARDIANA, S.PD P HONORER GURU KELAS
19.
TRI PUJI ASTUTI, S.Pd.SD P HONORER GURU KELAS
25.
SASKIA ADISTY P HONORER GURU KELAS
PINTA RINI HARPIYANI, S.PD
26. P HONORER GURU KELAS
1 Ruang Kelas 18
3 Ruang Tamu 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang UKS 1
7 Ruang Perpustakaan 1
8 Ruang Kesenian 1
9 Ruang Ekstrakurikuler 1
10 Ruang Komputer 1
11 WC / Kamar Mandi 20
12 Kantin 7
13 Gudang 2
14 Musholla 1
4. Karakteristik Kemitraan Satuan Pendidikan
SD Negeri 9 Sungai Raya juga menjalin MOU dengan dinas terkait,dunia
usaha/dunia industry (DUDI) dan orang tua guna meningkatkan mutu pendidikan agar
selalu terjaga dan dinamis, sehingga diharapkan tujuan akhir capaian pembelajaran
intra kurikuler dan projek pengembangan Profil Pelajar Pancasila secara umum yakni
untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar
kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman yang ada di
sekolah tercapai.
Berdasarkan kepentingan relasi dan hubungan internal serta eksternal anatar SD
Negeri 9 Sugai Raya dengan pihak lain maka berikut ini perjanjian yang telah
dilakukan
1. Kerja sama dengan Universitas Nahdatul Ulama tahun 2018
2. Kerja sama dengan Bank Kalbar di tahun 2014
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum
merdeka memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini
mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama
dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD Negeri 9 Sungai Raya
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis
yang lebih baik.
2. Landasan Yuridis
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan
pendidikan SD Negeri 9 Sungai Raya mengacu pada Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan pendidikan sekolah serta mengacu
pada:
1. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014
tentang Kepramukaan
3. Permendikbud nomor 21 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
melalui Literasi
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 37 tahun 2018
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Republik Indonesia
nomor 22 tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah
7. Peraturan Presiden nomor 4 tahun 2022 tentang Standar Nasional
Pendidikan
8. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah.
A. Visi Sekolah
2. Parenting
3. Salam, senyum, sapa, salim, saat masuk pintu gerbang dan kelas
4. Penyusunan tata tertib guru dan murid
5. Pramuka
6. Inovasi teknologi
7. Adanya lubang biopori
8. GESIT (Gerakan Siram Tanaman)
9. GEMAS (Gerakan Makan Sehat)
10. GEMILANG (Gerakan Lihat Ambil Buang)
11. SI GELIS (Semangat Ikut Gerakan Literasi Asyik)
12. Membentuk tim khusus untuk Adiwiyata
13. Perlu dipatenkan inovasi teknologi yang telah dibuat oleh sekolah
14. Meremajakan lubang biopori
15. Memperingati kegiatan peringatan hari besar Nasional digabungkan,
seperti peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik dan Hari
Sumpah Pemuda
16. Memakai baju batik pada peringatan hari batik
17. Poster
18. Upacara hari sumpah pemuda (kegiatan dijadikan satu waktu)
19. Membentuk paskibra dan pasukan inti pramuka
20. Merencanakan kegiatan perkemahan
21. Bekerjasama dengan perpustakaan menghidupkan kembali pojok baca
tiap kelas.
22. Eksplorasi profesi bisa melibatkan banyak orang, untuk mengeksplor
minat bakat anak
23. Memutarkan lagu-lagu:
Senin- lagu Nasional
Selasa – Lagu daerah Kalimantan Barat
Rabu – Lagu anak-anak
Kamis – Lagu Daerah
Jumat – Lagu Islami/muratol
I. Program Perpustakaan:
1. Mengaktifkan belajar menulis melalui literasi
2. Membuat synopsis hasil literasi
3. Mendonasikan buku-buku yang masih layak untuk sekolah yang
membutuhkan
4. Pembenahan untuk ruang perpustakaan.
5. Perpustakaan diremajakan (diperluas) agar siswa lebih tertarik untuk
melakukan kegiatan literasi
J. Program UKS:
1. Peremajaan sarana & Prasarana yang ada di UKS
2. Pembiasaan PHBS tanpa diingatkan (seperti: kebersihan kuku)
3. Mengaktifkan kembali dokter kecil dengan program yang lebih baik.
4. Memberikan pertolongan pertama pada warga sekolah yang sakit
5. Memberikan edukasi kesehatan kepada siswa melalui penyuluhan
kesehatan (PHBS, Jumat bersih, dan breakfast day)
6. Memberikan pelayanan pencegahan pada siswa melalui screening
4. Inovasi teknologi.
6. Mendata dan membina siswa berbakat dalam olah raga, olah rasa, olah
hati.
Khusus untuk FLS2N, KSN, OSN, Lomba PAI
FLS2N Menyanyi tunggal, seni tari, Pantomim,
Gambar Bercerita, Kriya anyam
KSN Kompetisi Sains Nasional
OSN Atletik, Karate, Renang, Bulu Tangkis,
Pencak silat PAI Asmaul husna, Dai cilik,
Qira’ah, Cerdas Cermat, Tartil, Tahfidz
7. Pembinaan olimpiade fokus dan Pembina khusus yang kompeten
dibidangnya.
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran dan merupakan
aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar. Dalam Kurikulum
Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran
intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang agar amak dapat
mencapai kemampuan yang tertuang dalam capaian pembelajaran dengan menggunakan
berbagai pendekatan, model dan metode pembelajaran. Bukti pencapaian pembelajaran bisa
ditunjukkan lewat portofolio dan dilakukan asesmen.
Kegiatan kokurikuler yaitu kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah
kegiatan yang dirancang terpisah dengan intrakurikuler. Kegiatan ini bertujuan membangun
karakter siswa lewat Profil pelajar Pancasila dengan melibatkan semua pihak. Bukti kegiatan
berupa hasil projek/produk yang dilaporkan dalam bentuk rapor.
Saat perencanaan pembelajaran, pendidik dan wakil kepala satuan pendidikan bidang
kurikulum melihat tujuan pembelajaran dan merancang asesmen dan kegiatan untuk setiap
mata pelajaran. Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran dengan masing-masing alokasi jam
pelajaran tiap tahunnya.
A. Kegiatan Intrakurikuler
1. Struktur Kurikulum
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Nomor 262/M/2022 Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. pembelajaran kokurikuler yaitu projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan.
Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam
Jam Pelajaran (JP) pertahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya
Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai berikut:
a. Struktur Kurikulum SD/MI/bentuk lain yang sederajat
Struktur kurikulum SD/MI/bentuk lain yang sederajat dibagi menjadi 3 (tiga) fase:
1) Fase A untuk kelas I dan kelas II;
2) Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
3) Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata
pelajaran. Proporsi beban belajar di SD/MI/bentuk lain yang sederajat terbagi menjadi 2
(dua), yaitu pembelajaran intrakurikuler; dan projek penguatan profil pelajar Pancasila
yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar pertahun. Pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun
waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar
Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing- masing
projek tidak harus sama. Alur perancangan kurikulum SD Negeri 9 Sungai Raya
adalah sebagai berikut Mengacu pada ketentuan di ketentuan di atas Struktur Kurikulum
SD Negeri 9 Sungai Raya sebagai berikut:
Tabel 1. Alokasi
waktu mata pelajaran
SD Negeri 9 Sungai
Raya Kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Tabel 2. Alokasi
waktu mata pelajaran
SD Negeri 9 Sungai
Raya Kelas II
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
P5 96(2)
96
Tabel 3. Alokasi
waktu mata pelajaran
SD Negeri 9 Sungai
Raya Kelas III
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
P5 96(2)
96
Tabel 4. Alokasi
waktu mata pelajaran
SD Negeri 9 Sungai
Raya Kelas IV
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Tabel 4. Alokasi
waktu mata pelajaran
SD Negeri 9 Sungai
Raya Kelas V-VI
(Asumsi 1 Tahun = 32 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Standar Isi ini mencakup ruang lingkup materi Pendidikan Dasar pada
jalur pendidikan formal dan nonformal. Standar Isi sekolah dasar luar
biasa/paket A/bentuk lain yang sederajat sama dengan Standar Isi sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah dan Standar Isi sekolah menengah pertama luar
1. Pendidikan Agama
i) keteladanan para rasul, nabi, wali, dan ulama penyebar Islam di Indonesia
dalam menghormati dan menghargai perbedaan keimanan dan menjaga
kesatuan bangsa menjadi contoh teladan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pendidikan Pancasila
a) Pancasila sebagai dasar negara dan Garuda Pancasila sebagai Lambang
Negara, sila-sila, dan nilai-nilai yang terkandung dari setiap sila Pancasila
dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari;
b) penghargaan terhadap keragaman, sikap toleran, hidup rukun, dan gotong
royong di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat terdekat dengan
prinsip saling menghargai dan menghormati sebagai bentuk Bhinneka
Tunggal Ika; dan
c) identitas diri, keragaman identitas, dan hak orang lain dalam bingkai
persatuan nasional.
3. Pendidikan Kewarganegaraan
4. Bahasa Indonesia
5. Matematika
6. IPAS
i) perubahan kondisi alam di permukaan bumi yang terjadi akibat faktor alam
dan perbuatan manusia serta upaya mengurangi risiko bencana; dan
j) tata surya serta pengaruh gerak rotasi dan revolusi bumi.
k) pengenalan diri dan lingkungannya sebagai proses awal sosialisasi dan
interaksi untuk mengenal nilai dan norma yang berlaku di masyarakat;
l) kondisi geografis sekitar rumah, sekolah, dan daerahnya yang
mempengaruhi keberagaman hayati serta pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari;
m) perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan penggunaan
teknologi sederhana; dan
n) perjuangan para pahlawan bangsa dan nilai-nilai yang dapat diteladani
dalam kehidupan sekarang dan masa yang akan datang untuk membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
a) ekspresi dan apresiasi baik secara rupa, gerak tari, musikal, dan/atau
teatrikal sebagai upaya olahrasa;
b) pengenalan ragam bentuk seni budaya yang ada di lingkungan sekitar
melalui pengalaman kontekstual;
c) pengenalan unsur-unsur dasar gerak tari, rupa, bunyi (vokal dan alat
musik), dan seni pertunjukan untuk mengekspresikan diri melalui aneka
bentuk karya seni budaya dengan menggunakan alat atau bahan yang
tersedia di sekitarnya;
d) prosedur dasar, karakteristik alat, bahan, gerak, bunyi, dan tradisi yang
tersedia di sekitarnya dalam penciptaan karya seni budaya; dan
a) praktik berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama serta
aktivitas permainan dan/atau olahraga air (kondisional) serta variasi,
kombinasi, dan modifikasinya;
b) konsep dan prinsip berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan
gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama serta aktivitas permainan dan/atau olahraga air (kondisional)
serta variasi, kombinasi, dan modifikasinya;
c) konsep, prinsip, dan prosedur serta praktik pengembangan kebugaran
jasmani dan pengukurannya serta pola perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari; dan
d) penerapan perilaku tanggung jawab personal dan sosial mulai dari
mengenal hingga berkembang kesadaran serta internalisasi nilai-nilai
interaksi sosial dalam dan melalui aktivitas jasmani.
9. Muatan Lokal
Selain mata pelajaran umum, SD Negeri 9 Sungai Raya juga
mengakomodir bahasa inggris, komputer, mangrove dan gambut sebagai salah
satu mata pelajaran wajib.
budaya kemajemukan.
Komunikasi Berkomunikasi Mengenali bahwa diri
dan interaksi antar budaya dan orang lain
antar budaya menggunakan kata,
gambar, dan bahasa
tubuh yang dapat
memiliki makna yang
berbeda di lingkungan
sekitarnya
Mempertimbangkan Mengekspresikan
dan menumbuhkan pandangannya
berbagai perspektif terhadap topik
yang umum dan
mendengarkan sudut
pandang orang
lain yang berbeda
Fase/Kelas : A/1
Waktu : Sistem Blok
Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik : “Sekolah 4G (Gesit, Gemas, Geram dan Gemilang)”
Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian
di akhir Fase A
Beriman, Akhlak kepada Memahami Mengidentifikasi
Bertakwa Kepada alam Keterhu-bungan
Tuhan Yang Ekosistem berbagai ciptaan
Maha Esa, dan Tuhan
Berakhlak Mulia Bumi
Menjaga Membiasakan
Lingkungan
bersyukur atas
Alam Sekitar
lingkungan alam
sekitar
dan berlatih untuk
menjaganya
Menyelaraskan Mengidentifikasi
perbedaan budaya
perbedaan yang konkret di
budaya lingkungan sekitar
Pada saat menyusun asesmen projek penguatan profil pelajar Pancasila pada
Kurikulum Merdeka, perlu mengetahui peran 3 macam asesmen yaitu diagnostik,
formatif, dan sumatif. Perbedaan peran ketiga asesmen tersebut dapat dilihat dari 5
1. Waktu penggunaan
a. Diagnostik
o Pada awal perencanaan projek
(identifikasi kesiapan satuan
pendidikan), jika membuat sendiri
modul projek
o Pada saat penentuan dimensi, elemen, dan
sub-elemen, jika menggunakan modul
projek sudah ada
b. Formatif
o Berkala, berkelanjutan selama projek
c. Sumatif
o Biasanya dilakukan pada akhir projek
o Dapat dilakukan di akhir tahap kegiatan jika
diperlukan (terutama di projek dengan jangka
waktu yang panjang)
c. Sumatif
o Mengukur apakah peserta didik sudah
mengembangkan kompetensi dari sub-
elemen dari elemen dan dimensi Profil
Pelajar Pancasila sesuai fase yang disasar
o Menyusun projek selanjutnya
Contoh: Fase c:
Contoh:
“Mampu menjelaskan perkembangan budaya daerah
sebagai bagian dari budaya nusantara”, “Mampu
menunjukkan sikap toleran terhadap perbedaan
budaya”, “Mampu merefleksikan identitas diri yang
terbentuk dari keragaman budaya di nusantara”
Instrumen asesmen
Dengan cara apa pendidik bisa mengukur kemampuan
peserta didik tersebut? Dengan cara apa pendidik bisa
mengukur kemampuan peserta didik tersebut? (Mengembangkan
instrumen asesmen: soal tertulis, kuis (pemahaman), jurnal,
lembar ceklis/observasi, rubrik, portofolio
(kinerja/keterampilan).
3. Ekstrakurikuler
2. KARATE
Pemahaman konsep
matematika SD dan Siswa mampu memahami
operasi hitung konsep dan melakukan
perhitungan
Siswa dapat
Aba-aba, Gerakan melaksanakan aba- aba
PBB di tempat, yang diberikan seorang
Gerakan PBB komandan atau pemimpin
4 PBB dan Paskibra meninggalkan kepada pasukannya untuk
tempat, Periksa dilaksanakan serentak
Kerapian dalam waktu yang
bersamaan.
Siswa dapat
melaksanakan PBB
dengan baik dan tepat
Juara lomba PBB
Teknik Kuda-
kuda, Teknik Siswa mampu
Pasang, Teknik menguasai dan
Arah atau Delapan mempraktikkan
5 Pencak Silat Penjuru Mata Teknik Kuda- kuda
Angin Teknik Pasang , Teknik
Teknik Pola Arah atau Delapan
Langkah Penjuru Mata Angin,
Teknik Pukulan Teknik Pola Langkah
Teknik Pukulan,
Teknik Tendangan
❖ Berkunjung ke museum.
4. Dimensi Kreatif
6. Dimensi Mandiri
A. Prinsip Pembelajaran
(4) Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra.
B. Prinsip Asesmen
(3) Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang
langkah selanjutnya.
(4) Laporan kemajuan belajar dan pencapaianpeserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjut.
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir
satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik,
antara lain: hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang
dinyatakan dalam CP? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik
dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP (misalnya,
proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konte Taksonomi Bloom
berguna dalam proses perumusan tujuan pembelajaran. Namun demikian,
Taksonomi Bloom ini telah direvisi seiring dengan perkembangan hasil-hasil
penelitian. Anderson dan Krathwohl (2001) mengembangkan taksonomi
berdasarkan Taksonomi Bloom, dan dinilai lebih relevan untuk konteks belajar
saat ini. Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi
tahapan- tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke
yang paling tinggi sebagai berikut:
Setelah memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus
Bahasa Indonesia
Bab 1 1.1 Melalui kegiatan menyimak cerita yang dibacakan
dan
menjawab pertanyaan yang berkaitan, peserta didik
dapat
menemukan,menyimpulkan informasi,
serta
menceritakankembali simpulannya dengan tepat.
1.2 Melalui latihan melafalkan bunyi abjad, pesertadidik
dapat
mengenali bentuk dan bunyi abjad dengan tepat.
1.3 Melalui Latihan merangkaikan bunyi huruf ‘b’ dan huruf
vocal
lain, peserta didik membaca suku kata dengan baik.
1.4 Melalui Latihan menulis Namanya sendiri, peserta
didik
Asesmen adalah aktivitas yang menjadi bagian terpadu atau satu kesatuan dalam
proses pembelajaran. Asesmen di SD Negeri 9 Sungai Raya dilakukan untuk mencari bukti
ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu,
pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen yang meliputi asesmen formatif
dan sumatif serta dengan menelaah prinsip-prinsip kesesuaian dalam melaksanakan
asesmen. Berikut prinsip Asesmen dan contoh Pelaksanaannya:
A. Asesmen Formatif
Asesmen Formatif di SD Negeri 9 Sungai Raya adalah penilaian yang bertujuan
untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian
tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik, hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, dan juga untuk
mendapatkan informasi perkembangan peserta didik. Informasi tersebut merupakan
umpan balik bagi peserta didik dan juga pendidik.
1. Bagi peserta didik, asesmen formatif berguna untuk berefleksi, dengan memonitor
kemajuan belajarnya, tantangan yang dialaminya, serta langkahlangkah yang perlu ia
lakukan untuk meningkatkan terus capaiannya. Hal ini merupakan proses belajar yang
penting untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
2. Bagi pendidik, asesmen formatif berguna untuk merefleksikan strategi pembelajaran
yang digunakannya, serta untuk meningkatkan efektivitasnya dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran. Asesmen ini juga memberikan informasi tentang
kebutuhan belajar individu peserta didik yang diajarnya.
Agar asesmen memberikan manfaat tersebut kepada peserta didik dan pendidik,
maka SD Negeri 9 Sungai Raya sangat memperhatikan beberapa hal dalam merancang
asesmen formatif, antara lain sebagai berikut:
a. Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake). Asesmen formatif dirancang untuk
tujuan pembelajaran dan tidak seharusnya digunakan untuk menentukan nilai rapor,
a. Pengamatan
Asesmen melalui pengamatan merupakan aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan atau mengenali kemudian memahami pengetahuan dari
fenomena berdasarkan pengetahuan.
b. Portofolio:
Portofolio ini merupakan kumpulan hasil karya siswa sebagai pelaksanaan tugas
kinerja sebagai bentuk bagian dari usaha tercapainya tujuan Pembelajaran.
Contoh berikut adalah Isi dari Portofolio pelajaran matematika Fase B.
e. Penilaian Praktek
Penilaian Praktek yang ada di SD Negeri 9 Sungai Raya menuntut respon berupa
ketrampilan melalukan sesuatu aktivitas sesuai dengan Tujuan yang ingin dicapai pada
setiap mata pelajaran.
2.Penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik antar teman dan
refleksi.
Sebagai contoh, peserta didik diminta untuk menjelaskan secara lisan atau tulisan
(misalnya, menulis surat untuk teman) tentang konsep yang baru dipelajari.
Berikut contoh Refleksi Kegiatan pembelajaran IPAS fase B yang mengharuskan peserta
didik untuk memberikan umpan balik secara tertulis kepada guru
Asesmen pada akhir Tahun juga bersifat pilihan. Sumatif yang dilakukan diakhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.
4 Tes Tertulis Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk
mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan
peserta didik. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan
ganda,uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
2. Rubrik
Tidak
Kriteria Memadai
Memadai
Laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi
dengan runtut.
√
Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang jelas.
√
Laporan menceritakan pengalaman secara jelas.
√
Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis
disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
√
meyakinkan pembaca.
Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal
3 kriteria memadai. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak tuntas, maka perlu
dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik ini bisa diperbaiki dengan argumen
yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Penggunaan Rubrik ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejauh mana peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran.
Contohnya: Tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan yang terdiri
atas dua bagian: Isi laporan dan penulisan. Dalam
rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari baru berkembang, layak, cakap hingga mahir.
Dalam setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik. Pendidik
menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan oleh peserta didik
Memiliki kriteria dan deskripsi rinci akan kualitas performa sesuai dengan
tingkatannya, hal yang membuat peserta didik memenuhi kriteria, misalnya
“mulai berkembang”, “sedang berkembang”, “berkembang sesuai harapan”,
“sangat berkembang” (contoh terlampir). Deskripsi yang mudah untuk
diobservasi. Rubrik dibuat untuk mempermudah penilaian dan menjaga
penilaian tetap objektif. Oleh karena itu, penjelasan kriteria tidaklah lagi
bersifat analitis tetapi deskriptif yang bisa dengan mudah dinilai dari
observasi.
Apa yang perlu saya lakukan tahun ini untuk hal yang lebih baik tahun
depan?
BAB VI
PENUTUP