Anda di halaman 1dari 4

1.

1 ANALISA DATA
1. Menentukan densitas dan viskositas fluida
Parameter Unit I II Rata-Rata
Suhu Aquadest °C
Massa piknometer kosong g
Massa piknometer + aqua g
Massa piknometer + air keran g
Waktu retensi aquadest s
Waktu retensi air keran s

a. Menentukan densitas aquadest percobaan


𝑇 𝑛
(1− )
𝜌 = 𝐴𝐵 − 𝑇𝑐
Dimana:
T = suhu aquadest (K)
ρ = densitas (g/ml)
A = konstanta tidak berdimensi (0,3471)
B = konstanta tidak berdimensi (0,274)
n = konstanta tidak berdimensi (0,28571)
Tc = suhu kritis (647,18 K)

b. Menentukan viskositas aquadest percobaan


B
log μ = A + + CT + DT 2
T
Dimana :
μ = viskositas (cP)
T = suhu (K)
ρ = densitas (g/ml)
A = konstanta tidak berdimensi (-10,2158)
B = konstanta tidak berdimensi (1,7925E+03)
C = konstanta tidak berdimensi (1,7730E-02)
D = konstanta tidak berdimensi (-1,2631E-05)

c. Menentukan kesalahan relatif (%)


- Kesalahan relatif densitas
densitas percobaan − densitas sesungguhnya
Kesalahan Relatif Densitas = | | × 100%
densitas sesungguhnya
Dimana:
Densitas sesungguhnya dapat dicari melalui referensi, sesuai dengan suhu saat pengukuran
- Kesalahan relatif viskositas
viskositas percobaan − viskositas sesungguhnya
Kesalahan Relatif Viskositas = | | × 100%
viskositas sesungguhnya
Dimana:
Viskositas sesungguhnya dapat dicari melalui referensi, sesuai dengan suhu saat pengukuran

d. Menentukan densitas air keran


Vaquadest = Vair keran
Dimana:
m = massa (gram)
ρ = densitas (g/ml)

e. Menentukan viskositas air keran


Dimana:
ρ = densitas (g/ml)
μ = viskositas (g/(cm.s))
tr = waktu retensi fluida (s)

2. Dimensi tangki dan pengaduk


Karakteristik Nilai
Diameter tangki (Dt)
Tinggi tangki (Ht)
Jumlah baffle (n)
Lebar baffle
Tebal baffle
Panjang baffle
Diameter pengaduk turbin (Di)
Diameter pengaduk propeller
(Di)
3. Menentukan waktu pencampuran
- Pengaduk Turbin
N (rpm) Baffle Non Baffle Re
t(s) t(s)
100
200
300

- Pengaduk Propeller
Baffle Non Baffle
N (rpm) N (rps) Re
t(s) t(s)
100
200
300

4. Menentukan Nilai Reynold (Re)


𝐷𝑖 2 . 𝜌. 𝑁
𝑅𝑒 =
𝜇
Dimana
Di = Diameter impeller (cm)
ρ = densitas fluida (gr/ml)
N = kecepatan pengadukan (rps)
μ = viskositas fluida (gr/cm.s)

5. Membuat grafik perbandingan


- Pengaduk Turbin
a. Grafik hubungan antara ln(N.t) terhadap ln (Re) tanpa baffle
Table 1. Nilai antara ln(N.t) terhadap Re tanpa baffle
Y = (ln (N.t)) X = ln (Re)

b. Grafik hubungan antara ln(N.t) terhadap ln (Re) dengan baffle


Table 2. Nilai antara ln(N.t) terhadap Re dengan baffle
Y = (ln (N.t)) X = ln (Re)

- Pengaduk Propeller
c. Grafik hubungan antara ln(N.t) terhadap ln (Re) tanpa baffle
Table 1. Nilai antara ln(N.t) terhadap Re tanpa baffle
Y = (ln (N.t)) X = ln (Re)

d. Grafik hubungan antara ln(N.t) terhadap ln (Re) dengan baffle


Table 2. Nilai antara ln(N.t) terhadap Re dengan baffle
Y = (ln (N.t)) X = ln (Re)

6. Menentukan Nilai α dan β


𝑁. 𝑡𝑚 = 𝛼𝑅𝑒 𝛽
y = ax + b → ln(N. tm) = ln(Re) . β + ln (α)
y = ln(N. tm)
x = ln (Re)
a=β
b = ln (α) → α = eb
- Pengaduk Turbin
Fungsi linier: ….
α=⋯
β=⋯

- Pengaduk Propeller
Fungsi linier: ….
α=⋯
β=⋯

Anda mungkin juga menyukai