Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN MANAJEMENT TERPADU

BALITA SAKIT
Nomor Dokumen : 445/ /IV.03/ADM/XII/2022
NO. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 30 Desember 2022
Halaman : 1/4

UPTD
PUSKESMAS
dr. NESSI YUNITA
HAJIMENA
NIP. 19781024 200701 2 006

Suatu pendekatan yang terpadu yang tata pelaksanaannya


1. Pengertian dilakukan pada balita sakit dengan fisilat rawat jalan dengan
pengetahuan pelayanan kesehatan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan
2. Tujuan
pemeriksaan manajement terpadu balita sakit
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Hajimena No. 445/
3. Kebijakan
/IV.03/A/2022 tentang kebijakan layanan klinis.
4. Referensi a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 04 tahun 2019
tentang Kebidanan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan masyarakat;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2019 Tentang
Keperawatan;
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48
tahun 2018 tentang Kegawatdaruratan;
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269
Tahun 2008 tentang Rekam Medis;
j. Buku pedoman MTBM/MTBS 2011
5. Alat dan Bahan a. Temperature suhu,
b. Timbangan bayi,
c. Pengukur tinggi badan
d. Stetoskop
e. Meteline
6. Prosedur / a. Petugas memanggil pasien
Langkah- b. Petugas mencocokan identitas pasien
Langkah c. Petugas melakukan Wawancara terhadap orang tua bayi dan
balita mengenai keluhan utama, keluhan tambahan, lamanya
sakit, pengobatan yang telah diberikan, riwayat penyakit
lainnya.
d. Petugas melakukan Pemeriksaan :
1) Keadaan Umum.
2) Respirasi ( menghitung nafas )/
3) Derajat dehidrasi ( turgor kulit ).
4) Suhu tubuh.
5) Berat badan
6) Tinggi badan
7) Periksa telinga ( apakah keluar cairan dari lubang telinga ).
8 ) Periksa status gizi.
9) Periksa status imunisasi dan pemberian vitamin A.
10) Penilaian pemberian makanan untuk anemia / BGM.
c. Petugas Menentukan klasifikasi, tindakan, penyuluhan dan
konsultasi dokter.
d. Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta
mengklasifikasi dalam form klasifikasi dan memberikan
penyuluhan
e. Petugas memberikan pengobatan sesuai Buku Pedoman
MTBS, bila perlu dirujuk ke ruang Pengobatan untuk konsultasi
dokter.

7. Bagan Alir
Petugas memanggil pasien

Petugas mencocokan identitas dengan pasien

Petugas melakukan anamnesa pasien

Petugas memeriksa keadaan umum


dan TTV pasien

Diagnosa

Therapy Di Rujuk

Pasien
Pencatatan
mengambil obat
difarmasi

Pasien pulang
8. Waktu
9. Hal – hal yang
perlu
diperhatikan
10. Unit Terkait a. Ruang Pendaftaran dan rekam medis
b. Ruang pemeriksaan umum
c. Ruang pelayanan KIA,KB
d. Ruang tindakan gawat darurat
e. Ruang kesehatan Gigi dan Mulut
f. Laboratorium
g. Ruang Farmasi
a. Formulir MTBS
11. Dokumen b. Lembar status rawat jalan
Terkait c. Buku Register
d. Surat rujukan
12. Rekam Historis No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
Tanggal

DAFTAR TILIK PENYELESAIAN PERSELISIHAN


DENGAN PIHAK KETIGA

NO Langkah- Langkah Kegiatan Pelaksana Supervisi Analisa Masalah


Ya Tidak Ya Tidak

1. Apakah Petugas memanggil


pasien?

2. Apakah Petugas mencocokan


identitas pasien?

3. Apakah Petugas melakukan


Wawancara terhadap orang tua
bayi dan balita mengenai keluhan
utama, keluhan tambahan,
lamanya sakit, pengobatan yang
telah diberikan, riwayat penyakit
lainnya?

4. Apakah Petugas melakukan


Pemeriksaan :

a. Keadaan Umum.
b. Respirasi ( menghitung nafas )/
c. Derajat dehidrasi ( turgor kulit ).
d. Suhu tubuh.
e. Tinggi badan
f. Berat badan
g. Periksa telinga ( apakah keluar
cairan dari lubang telinga ).
h. Periksa status gizi.
i. Periksa status imunisasi dan
pemberian vitamin A.
j. Penilaian pemberian makanan
untuk anemia / BGM.

5. Apakah Petugas Menentukan


klasifikasi, tindakan, penyuluhan
dan konsultasi dokter?

6. Apakah Petugas menulis hasil


anamnesa dan pemeriksaan serta
mengklasifikasi dalam form
klasifikasi dan memberikan
penyuluhan?

7. Apakah Petugas memberikan


pengobatan sesuai Buku Pedoman
MTBS, bila perlu dirujuk ke ruang
Pengobatan untuk konsultasi
dokter?

Anda mungkin juga menyukai