Anda di halaman 1dari 14

Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.

1, Februari 2023, 109-122


 109

Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif


Al-Qu’ran Dan Hadis Di Madrasah Aliyah Moutong
Trimudrika1, Kasim Yahiji2
Prodi Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam IAIN Sultan Amai Gorontalo
e-mail: Trimudrika81@gmail.com1 kasimyahiji@iaingorontalo.ac.id2

Abstract
This study aims to describe the evaluation of education in the Qur'an and Hadith in one
of the studies that uses literature review research with a case study approach. This study aims to
describe the concept of educational evaluation in the perspective of the Qur'an and Hadith.
information about the results and determine the value from the point of view of the information.
Evaluation of each activity has an important value, because with evaluation we can determine the
value of the activities carried out through the information obtained. In evaluation as well,
education in the view of Islam has elements, goals and functions. Good understanding of the
material, improvement of behavior, insights, and habits of students as guidelines that will be used
as improvements in the following year, education is essentially a component in the assessment to
find out the extent of the success of education achieved in the Qur'an and Hadith.

Keywords: Evaluation,Education, Qur'an,Hadith

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan evaluasi pendidikan dalam Al-quran dan
hadis disalah satu penelitian yang menggunakan penelitian kajian pustaka dengan pendekatan
studi kasus Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep dari evaluasi pendidikan dalam
presfektif Al-quran dan hadis hasil penelitian menemukan bahwa evaluasi merupakan suatu usaha
untuk memperoleh informasi tentang hasil dan menentukan nilai dari sudu pandang informasi
tersebut.Evaluasi terhadap setiap kegiatan memiliki nilai penting,karena dengan evaluasi kita
dapat menentukan nilai dari kegiatan yang dilakukan melalui informasi yang diperoleh. Dalam
evaluasi juga, pendidikan dalam pandangan islam memiliki unsur-unsur,tujuan dan fungsi.Baik
pemahaman materi,perbaikan perilaku,wawasan,dan kebiasaanpeserta didik sebagai pedoman
yang akan dijadikan perbaikan ditahun berikutnya pendidikan secara hakiki merupakan
komponen dalam penilaian untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pendidikan tercapai
dalam AL-Qur’an dan Hadits.

Kata kunci: evaluasi, pendidikan, Al-quran,Hadis

Pendahuluan
Evaluasi dalam proses pendidikan merupakan hal yang sangat
penting,Evaluasi merupakan rangkaian akhir dari proses .Evaluasi perlu dilakukan
karena manusia adalah mahluk yang lemah yang suka membantah dan ingkar
kepada Allah,mudah lupa dan banyak melakukan kesalahan namun mempunyai
batas untuk sadar kembali.1 Di era globalisasi sekarang ini, pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia.terjadinya
kompetisi yang ketat baik individu maupun kelompok serta pergerakan arus

1
Syahril,Konsep Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif Al-qur’an.Jurnal Hunafa,Volume
4.2015,STAIN Datokarama Palu.
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 110

informasi yang cepat menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan2
Inovasi dalam pelaksanaan pendidikan menjadi point penting, dimana hal ini lebih
menekankan pada langkah-langkah yang diterapkan para pendidik dalam
mentransfer pengetahuan kepada siswa.3 Dewasa ini, persoalan yang muncul dari
proses pelaksanaan pendidikan adalah keluhan dari para pengelola pendidikan
bahwasanya input lembaga pendidikan masih rendah, tidak berku alitas. Jika
ditelaah lebih dalam, ada hubungan yang erat antara input (masukan), proses dan
output (keluaran). Apabila input baik, maka proses baik dan outpun juga baik,
demikian pula sebaliknya.4
Disadari atau tidak, setiap aktivitas manusia erat hubungannya dengan
pendidikan. Ada tiga variabel pokok dalam pelaksanaan pendidikan yaitu
kurikulum, guru dan apa yang menjadi tujuan pendidikan islam tidak hanya
sebatas pada alih proses pembelajaran5
Berdasarkan budaya atau serah terima ilmu pengetahuan, tetapi juga
diiringi dengan transfer nilainilai ajaran islam. Kesuksesan dunia dan akhirat
menjadi fokus tujuan pelaksanaan pendidikan islam Mengingat pentingnya
pendidikan baik pendidikan secara umum dan pendidikan islam khususnya, tentu
harus ada penerapan yang terus mengalami perbaikan berkelanjutan. Dalam ilmu
manajemen, salah satu fungsi yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan
islam adalah penerapan atau aktualisasi nilai-nilai pendidikan islam itu sendiri
oleh para pelaku pendidikan. Dewasa ini, persoalan yang muncul dari proses
pelaksanaan pendidikan adalah keluhan dari para pengelola pendidikan
bahwasanya input lembaga pendidikan masih rendah, tidak berkualitas. Jika
ditelaah lebih dalam, ada hubungan yang erat antara input (masukan), proses dan
output (keluaran). Apabila input baik, maka proses baik dan outpun juga baik,
demikian pula sebaliknya6

2
Ricky Satria Winata,Tantangan,Prospek dan Peran Pesantren dalam Pendidikan
Karakter di Era Revolusi Industri 4.0,Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam,Volume 8,
2019,Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu Yogyakarta
3
Hanggono Arie Prabowo, On Line Learning In Vocational School at Bekasi,
International Journal of Education, Information Technology And Others (IJEIT), Vol. 3, No.3,
(Jakarta : Program Studi Informatika Universitas Indraprasta PGRI, 2020
4
Sutrisno dan Suyatno, Pendidikan Islam di Era Peradaban Modern, Cet; I, (Jakarta :
Prenadamedia Group, 2015), hlm. 50
5
Harold F.K Tambajong, J.A.M. Rawis,Jeffry S.J. Lengkong, dan Treesje K. Londa, The
Influence of Principal Leadership, Productive Teacher Training, Work Commitment and
Motivation on Performance Management of Productive Vocational School Teachers in North
Sulawesi Province, International Journal of Education Information Technology and Others
(IJEIT), Vol. 3, No.3, (Manado State University : Tondano North Sulawesi Indonesia, 2020)
6
Sutrisno dan Suyatno, Pendidikan Islam di Era Peradaban Modern, Cet; I, (Jakarta :
Prenadamedia Group, 2015), hlm. 50
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 111

Pembahasan
1.Pengertian Evaluasi Dalam Al-Qur’an dan Hadits
Evaluasi dalam Al-Qur’an maupun hadits ditunjukkan dengan kata-kata al-
fitnah yang berarti ujian.7tabayyanu yang berarti periksalah8Evaluasi berasal dari
bahasa inggris, evaluation yang artinya proses penilaian. Dalam evaluasi dapat
diartikan sebagai proses penilaian yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan
organisasi9 Di dalam istillah asingnya, evaluasi di bagi menjadi dua istillah yaitu
pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran,
sedangkan penilaian (evaluaion) adalah mengambil suatu keputusan dengan
ukuran baik dan buruk. Dalam kamus besar bahasa indonesia, kata evaluasi berarti
penilaian, penilaian di lakukan untuk mengukur hasil pekerjaan.10 Sementara
hasibuan memaparkan bahwa penilaian kinerja adalah “ evaluasi terhadap
perilaku, prestasi kerja dan potensi pengembangan yang telah di lakukan. 11 Henry
Simamora menyebutkan bahwa : “ penilaian kinerja adalah proses yang dipakai
oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kinerja Kegiatan penilaian
kinerja12 evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang
di miliki 13
1. Pengambilan Keputusan
Membuat sebuah keputusan adalah pekerjaan yang sangat penting,
karena suatu keputusan mempunyai dampak dan resiko yang jauh ke
depan, bahkan bisa berdampak terhadap generasi selanjutnya, terutama
bila menyangkut hajat umat secara berkelanjutan.14
2. Komunikasi
Komunikasi merupakan urat nadi bagi berkiprahnya suatu
organisasi, salah sedikit saja berkomunikasi bisa membuat hancurnya
sebuah usaha, dalam hal ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw 15

7
Aljazairi Abu Bakar Jabir, Aisar At-Tafassir Li Kalaami Al-Aliy Al-Kabir (terjemah)
jilid 6. ( Jakarta : Darus Sunnah, 2015, hlm. 898.
8
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Mu‟jam Al-Mufahros li al-Fazil Alquran Alkarim,
(Bandung: Diponegoro, 2015),Cet,4 h. 181.
9
Umarn Husein, Evaluasi Kinerja Perusahaan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama,2016), hlm. 99.
10
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2015), hlm. 863
11
M. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
hlm. 88.
12
Gus Dharma, Perencanaan Pelatihan, (Jakarta: Pusdiklat Pegawai Depdikbud, 2015),
hlm. 118.
13
FitriRahayu,Konsep Evaluasi Pendidikan Islam,Jurnal Kajian dan Penelitian
Pendidikan Islam,Volume 13,Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta,2019
14
Anton Athoillah, Dasar-dasar Manajemen, Cet; III, (Bandung : CV Pustaka Setia,
2017), hlm. 116
15
Nashruddin Baidan, Etika Islam dalam Berbisnis, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hlm.
111
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 112

3. Kejujuran
Perbuatan bisa membunuh karakter seseorang, bisa merusak
budaya organisasi, bisa merusak hubungan harmonis kekeluargaan, kaum
kerabat, bahkan bisa menyebabkan pertumpahan darah.16
4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan unsur yang sangat penting terhadap
kinerja seseorang artinya apabila yang memenuhi kriteria bertanggung
jawab maka nilai kinerjanya akan naik.17
5. KerjaSama
Kerjasama adalah kemampuan seseorang untuk bekerja bersama-
sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang telah di
tentukan, sehingga m encapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya. Kerja sama juga di artikan saling membantu di antara pengurus
baik antar bagian atau dengan bagian lain.18
6. Kedisiplinan atau kepatuhan
Kedisiplinan atau kepatuhan adalah ketaatan seseorang dalam
mengjikuti seluruh kebijakan atau peraturan perusahaan atau dengan kata
lain kepatuhan adalah ketaatan untuk tidak melanggar atau melawan apa
yang sudah di perintahkan artinya di dalam suatu perusahaan ada yang
boleh di lakukan dan ada yang tidak boleh di lakukan.19
7. Kepemimpinan
Kepemimpinan artinya yang di nilai adalah kemampuan seseorang
untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat di kerahkan secara
maksimal untuk melaksanakan tugas pokok dalam mempimpin.20
8. Etos Kerja
Semangat kerja perlu mendapatkan perhatian sungguh-sungguh.
Dinamika perusahaan akan di pengaruhi oleh etos kerja setiap personil
yang ada di lingkungan kerjanya. 21

16
Bani al-Musthaliq, Tafsir Alquran al-adzim, (Madinah: Maktabah al-Ulum wa al-
Hikam, 2015), Cet.3 hlm. 260.
17
Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2016),
hlm. 178
18
Ismail Abu al-Fida‟, Tafsir Alquran al-adzim, ( Madinah: Maktabah al-Ulum wa al-
Hikam, 2015), hlm. 260
19
Gouzali Saydam, Human Resources Management, Jilid 2, (Jakarta: PT Toko Gunung
Agung, 2015), hlm. 56
20
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi Edisi Revisi, (Jakarta: Prenada Media Group,
2015), hlm. 51.
21
Toti Tasmara, Membudayakan etos kerja Islam, ( Jakarta: Gema Insani Press, 2017),
hlm.56
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 113

9. Hasil Kerja
Adapun orang yang timbangan kejahatannya lebih berat daripada
timbangan kebaikannya, maka dia akan merugi dan binasa, dimasukkan
ke dalam neraka dan kekal di dalamnya.22
merasakan suatu pekerjaan itu adalah punya dia sendiri yang harus
diselesaikannya, jika tidak dikerjakannya dengan baik dan tepat waktu, maka
yang akan rugi besar bukan hanya orang lain melainkan dirinya juga ikut
menderita kerugian. Diantara unsur-unsur evaluasi secara umum terdiri dari
pengambilan keputusan, komunikasi, kejujuran, tanggung jawab, kerjasama,
kedisiplinan, kepemimpinan, etos kerja dan hasil kerja23Adapun pendidikan
merupakan suatu proses yang bertujuan dan terarah. Adapun tujuan yang hendak
dicapai ialah terbentuknya sebuah kepribadian yang sempurna dan utuh sebagai
manusia yang individual dan sosial, serta hamba Tuhan yang senantiasa
mengabdikan diri kepada-Nya24Secara umum, pendidikan mencakup atas tiga
aspek yaitu pertama, usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan
kondisi belajar dan proses pembelajara. Kedua, potensi siswa atau peserta didik
berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Ketiga, ilmu pengetahuan yang
bermanfaat baik bagi individu, masyarakat, serta bangsa dan negara 25Secara
umum juga,tujuan dari pendidikan adalah kombinasi tujuan pendidikan yang
bersifat sebagai pengembangan kemampuan individu secara optimal dengan
tujuan sosial yaitu agar masyarakat dapat memainkan perannya dalam berbagai
macam kondisi lingkungan hidup dan kelompok sosial. Adapun secara
spefisikasi, pendidikan dilaksanakan (actuating) dengan tujuan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk pola sikap serta peradaban bangsa
yang lebih bermartabat guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara
serta bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta
didik.26 Secara umum juga,tujuan dari pendidikan adalah kombinasi tujuan
pendidikan yang bersifat sebagai pengembangan kemampuan individu secara
optimal dengan tujuan sosial yaitu agar masyarakat dapat memainkan perannya
dalam berbagai macam kondisi lingkungan hidup dan kelompok sosial. Adapun
secara spefisikasi, pendidikan dilaksanakan (actuating) dengan tujuan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk pola sikap serta peradaban bangsa
yang lebih bermartabat guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara
serta bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta
didik.27

22
Kurniati Ningsih. Jurnal Konsep Dasar Administrasi Pendidikan. Universitas Negeri
Padang. 2020
23
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 650
24
Jalaluddin, Pendidikan Islam : pendekatan sistem dan proses, (Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada, 2016), hlm . 44
25
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan : teori, kebijakan dan praktik,(Jakarta :
Kencana, 2017), h.9-10
26
Masduki Duryat, Paradigma Pendidikan Islam, Cet; I, (Bandung : Alfabeta, 2016), h.
73
27
Kompri, Manajemen Pendidikan : komponen-komponen elementer kemajuan
sekolah,(Yogyakar
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 114

b.Konsep Evaluasi Pendidikan dalam Prespektif Al-Qur’an


Istilah evaluasi dalam al-Qur’an tidak dijumpai persamaan kata yang pasti,
tetapi ada kata-kata tertentu yang mengarah kepada arti evaluasi, misalnya:

1. Al-Bala’, memiliki makna cobaan atau ujian. Misalnya fi rman Allah:


            

Terjemahnya :
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya.28

2. Al-Hisab, memiliki makna: mengira, menafsirkan, menghitung dan


menganggap. Misalnya firman Allah:
                 

             
Terjemahnya :
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan
menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.29

3. Al-Hukm, memiliki makna putusan atau vonis. Misalnya fi rman


Allah:
         

Terjemahnya:
Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka
dengan keputusan-Nya, dan dia Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui30

: Ar- Ruzz Media, 2015), h. 15-24


28
QS. Al-Mulk: 2.
29
QS. Al-Baqarah: 284
30
QS. An Naml: 78
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 115

4. Al-Qadha, memiliki makna putusan. Misalnya fi rman Allah:

                

    

Terjemahnya:
Mereka berkata: Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu
daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan
daripada Tuhan yang telah menciptakan Kami; Maka putuskanlah apa yang
hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu Hanya akan dapat memutuskan pada
kehidupan di dunia ini saja.31
5. An-Nazr, memiliki makna melihat. Misalnya firman Allah
        

Terjemahnya:
Berkata Sulaiman: Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu
termasuk orang-orang yang berdusta.32
 Unsur-unsur dari evaluasi dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
1. Motivasi
Memberi motivasi umat untuk berbuat sesuatu bahkan untuk
beriman pun Allah tidak langsung memerintahkan mereka, melainkan
menyentuh perasaan mereka dan merangsang pemikiran rasional
mereka. Untuk maksud itu dalam berkomunikasi dengan mereka Allah
menggunakan bahasa yang indah dengan nilai sastra yang amat tinggi
sehingga para pujangga Arab terkagum-kagum mendengar ayat-ayat
Alquran yang dibacakan Rasul, karena selain memuat informasi yang
sangat berharga seperti peristiwa-peristiwa bersejarah, kisah-kisah umat
masa lampau, surga dan neraka dan sebagainya. 33
2. Amanat
Kata Al-Amanat yang menjadi fokus pembahasan ini adalah
bentuk jamak dari kata amanat. Kata ini dalam bentuk masdar dari
kata kerja amina-ya‟manu-amn, amanat yang berarti merasa
aman, memberi kepercayaan

31
QS. Thaha: 72
32
QS. An-Naml: 27
33
Nashruddin Baidan, Etika Islam dalam Berbisnis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
hlm. 11
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 116

3. Pahala dan Dosa


Konsep ini menjelaskan bahwa setiap perbuatan mengandung
konsekuensi pahala dan dosa. Perbuatan memiliki peran kunci
dalam mengevaluasi hasil kerja, apakah membawa kita kepada
kesuksesan atau kehancuran. Agar apa yang kita kerjakan tidak
menjadi alat pengumpul dosa tetapi selalu memproduksi pahala,
maka Alquran membimbing manusia terutama umatnya untuk
melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Alquran melarang
berkata dan bertindak kotor dan kasar Kata kotor yang di buatnya
adalah cerminan jiwa yang kotor.34
4. Janji dan ancaman
Janji dan ancaman dalam Alquran dengan istillah wa‟d dan
wa‟id. Janji di peruntukkan bagi mereka yang beriman, taat dan
tunduk melaksanakan perintah perintah dan meninggalkan semua
dilarang. Orang yang memenuhi kriteria ini akan mendapatkan
kehidupan yang baik dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sebaiknya mereka yang kafir, membangkang terhadap ajaran
Islam, tidak peduli terhadap aturan dan tata krama yang berlaku,
maka dia akan menerima sanksi hukum, kesulitan di dunia dan
masuk neraka di akhirat.
5. Ikhlas
Term “Ikhlas “ berasal dari bahasa arab kha-la-sha yang
berarti bersih, jernih, bening, murni, tidak bercampur dan
sebagainya. Sedangkan menurut istillah “ikhlas” dalam beribadah
kepada Allah ialah membersihkan ibadah itu hanya semata-mata
untuk mengabdi kepada Allah demi mendapatkan ridhanya.35
6. Riya
Terminologi “ riya” telah sangat populer di kalangan umat
Islam tidak terkecuali umat Islam Indonesia. Dari itu tidak perlu
didefinisikan karena semua yang disebut riya itu adalah kebalikan
dari ikhlas, jadi alternatif cuma salah satu di antara dua kondisi itu
dalam beramal, sebaliknya mereka yang memilih riya jangan
berharap mendapatkan imbalan dari Allah.36
c. Langkah-Langkah Evaluasi Dalam Al-Qur’an
1. Menetapkan Standard.
Langkah pertama dalam rangka proses evaluasi adalah
menetapkan standard atau alat pengukur. Dengan alat pengukur

34
Harjani Hafni, Komunikasi Islam,( Jakarta: Prenada Media Group, 2015), hlm. 232.
35
Harjani Hafni, Komunikasi Islam, hlm. 234
36
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: strategi baru pengelolaan lembaga
pendidikan islam, (Penerbit Erlangga, 2017), h. 35
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 117

itu barulah dapat di katakan apakah tugas dakwah yang telah di


tentukan dapat berjalan dengan baik atau dapat berjalan tetapi
kurang berhasil, atau sama sekali mengalami kegagalan total
dan sebagainya. Misalnya, tugas dakwah yang menyatakan
:mengusahakan pendirian masjid, mushalla, langgar dan
sebagainya.
2. Mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap pelaksanaan
tugas organisasi yang telah di tetapkan.
Peninjauan pribadi. Peninjauan peribadi ini di lakukan
dengan jalan pimpinan organisasi secara langsung datang dan
melihat sendiri pelaksanaan rencana yang telah di tentukan,
Laporan secara lisan. Menyerupai cara pertama adalah
pemeriksaan kegiatan dengan cara laporan secara lisan, Laporan
tertulis. Penggunaan cara ini di lakukan dengan jalan para
pelaksana menyampaikan laporannya secara tertulis kepada
pihak pimpinan, Kebelihan dari penggunan cara ini adalah
bahwa laporan tersebut karena merupakan kumpulan data secara
tertulis menjadi bahan yang sangat berharga bagi penyusunan
rencana untuk masa-masa yang akan datang sedangkan
kelemahannya adalah bahwa laporan tersebut sangat terbatas
sifatnya.37
3. Membandingkan antara pelaksanaan tugas dengan standard
langkah selanjutnya adalah membandingkan antara
pelaksanaan tugas dengan standard untuk melihat hasil yang
seharusnya dicapai artinya pelaksanaan tugas berjalan sesuai
dengan rencana dengan baik atau sebaliknya telah terjadi
penyimpangan-penyimpangan
4. Mengadakan tindakan perbaikan dan pembetulan terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi.
Dari hasil penilaian yang dilakukan dapatlah diketahui
dengan pasti, apakah pelaksanaan tugas dan hasilnya sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan atau sebaliknya telah terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Apabila ternyata telah terjadi
penyimpangan-penyimpangan maka pimpinan haruslah segera
mengambil tindakan perbaikan dan perbaikan, sehingga
pelaksanaan tugas dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
berhasil dapat mencapai target yang telah ditetapkan.38

37
Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2016),
hlm.183
38
Elis Ratna Wulan,Evaluasi Pembelajaran,(Bandung: Pustaka Setia,2015),hlm.64
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 118

c. Konsep Evaluasi Dalam Prespektif Hadis


Konsep evaluasi pendidikan dalam hadits tidak jauh berbeda dengan yang
dijelaskan dalam Al-Qur’an. Evaluasi pendidikan didasarkan untuk menguji daya
kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan
yang dialaminya. Dalam beberapa hadits Nabi SAW diatas, konsep evaluasi
pendidikan erat kaitannya dengan pengawasan kerja dan kesatuan diantara setiap
subjek pendidikan. Pendidikan tidak dapat terlaksana dengan baik jika setiap
komponen tidak terjalin dengan baik. Dalam hadits Nabi SAW, Pelaksanaan
pendidikan diibaratkan sebagai satu tubuh manusia yang kesemuanya saling
berkaitan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.39

‫ام ُك ْم َوالَ اِلَى‬ ُ ‫ ا َِّن هللاَ الَ يَ ْن‬:‫م‬.‫ قال رسول هللا ص‬:‫ي هللاُ َعنْهُ قَا َل‬
ِ ‫ظ ُر اِلَى اَجْ َس‬ َ ‫ض‬ ِ ‫َع ْن اَبِ ْي ه َُري َْرة َ َر‬
ُ ‫ص َو ِر ُك ْم َو ٰل ِك ْن يَ ْن‬
‫ظ َر اِلَى قُلُ ْو بِ َك ْم َوا َ ْع َما ِل ُك ْم (رواه مسلم‬ ُ )
Terjemahnya
Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata: Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak memandang dan menilai dari tubuh dan gambarmu
(kuantitas), akan tetapi Allah memandang dan menilai dari hati dan amalmu”
(H.R. Muslim).
Makna dari hadis diatas menerangkan bahwa Evaluasi merupakan penilaian
dari sebuah aktifitas termasuk pendidikan, evaluasi dapat dilakukan ketika
aktifitas itu berproses dan aktifitas itu berakhir, dengan adanya evaluasi atau
penilaian semua kegiatan termasuk kegiatan pendidikan akan terkontrol, terukur
dan teramati, dan ketika sudah diketahui hasilnya maka kegiatan akan
ditingkatkan, kekurangan akan diperbaiki dan ditambah, dan disempurnakan
untuk kegiatan selanjutnya.Tujuan dan Fungsi Evaluasi pendidikan merupakan
suatu pegangan hidup atau landasan dalam melaksanakan pengawasan pendidikan
di lembaga pendidikan. Pendidikan dalam pelaksanaannya (dalam Al-Qur’an dan
Hadits) bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam komponen termasuk
perilaku,wawasan,dan kebiasaan peserta didik dalam penjelasan hadis berikut
yaitu:

ِ‫ وَمَنْ ﺃَرَاﺩَهُمَا ﻓَﻌَلَﻴْهِ بِالْﻌِلْم‬،ِ‫ وَمَنْ ﺃَرَاﺩَ اﻷَﺧِرَةَ ﻓَﻌَلَﻴْهِ بِالْﻌِلْم‬،ِ‫مَنْ ﺃَرَاﺩَ الﺪُّﻧْﻴَا ﻓَﻌَلَﻴْهِ بِالْﻌِلْم‬
Terjemahnya:
Terdapat juga beberapa tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan, yaitu
sebagai berikut:

39
Endah Tri Wisudaningsih, Konsep Evaluasi dalam Alquran dan Hadits, Jurnal
Humanistika, Volume 4, Nomor 1, Januari 2018, Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong
Kraksaan.
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 119

Tujuan Evaluasi yaitu : 1.Mengetahui kadar pemahaman peserta didik


terhadap materi pelajaran, melatih keberanian,2.Mengetahui siapa diantara peserta
didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus
agar ia dapat mengejar kekurangannya,3.Mengumpulkan informasi yang dapat
dipergunakan sebagai dasar untuk mengadakan pengecekan yang sistematis
terhadap hasil pendidikan yang telah dicapai untuk kemudian dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.4. Mengevaluasi pendidik,
materi pendidikan, dan proses peyampaian materipelajaran5.Mengetahui
penguasaan peserta didik dalam kompitensisubkompitensi tertentu setelah
mengikuti proses pembelajaran, untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik
(diagnostic test) dan untuk memberikan arah dan lingkup pengembangan evaluasi
selanjutnya40
Fungsi Evaluasi Pendidikan dalam Hadis
Dengan beberapa tujuan diatas, evaluasi berfungsi sebagai feedback
(umpan balik) terhadap kegiatan pembelajaran. umpan balik ini berguna untuk
hal-hal berikut:
1.Ishlah Perbaikan terhadap semua komponen pendidikan, termasuk perbaikan
perilaku, wawasan, dan kebiasaan-kebiasaan peserta didik,2.Tazkiyah Penyucian
terhadap semua komponen pendidikan. Artinya, melihat kembali program-
program pendidikan yang dilakukan, apakah program tersebut penting atau tidak
dalam kehidupan peserta didik. Apabila terdapat program yang harus dihilangkan,
maka harus dicari format yang cocok dengan program semula,3.Tajdid
Modernisasi semua kegiatan pendidikan. Kegiatan yang tidak relevan untuk
kepentingan internal maupun eksternal perlu diubah dan dicarikan penggantinya
yang lbih baik. Dengan kegiatan ini, pendidikan dapat dimobilisasi dan
didinamisasikan untuk lebih maju dan relevan dengan kebutuhan peserta didik dan
perkembangan zaman,4. Al Dakhil Masukan sebagai laporan bagi orang tua
peserta didik berupa raport, ijazah, piagam, dsb.41
Metode
Penelitian ini termasuk penelitian kajian pustaka.Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode tafsir tematik (maudhu’i). Al Farmawi menjelaskan bahwa tafsir
maudhu’i adalah suatu upaya untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits
mengenai suatu terma tertentu, dengan mengumpulkan semua ayat atau sejumlah

40
Caswita, Manajemen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Yogyakarta:
CV.Budi Utama,2020),hlm 72
41
https://hasbyeducation.blogspot.com/2017/01/evaluasi-pendidikan-islam-perspektif.
Pada hari Rabu 27 Oktober 2021 Pukul 12:26 Wita
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 120

ayat yang dapat mewakili dan menunjukkan tentang terma tertentu. 42Teknik yang
dilakukan adalah dengan mengambil dan menganalisis berbagai ayat Al-Qur’an
dan hadits yang representatif dan berhubungan dengan tema penelitian yang
dimaksud yaitu evaluasi pendidikan mana
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada pembahasan diatas,
guna menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut.
Evaluasi merupakan suatu usaha untuk memperoleh informasi tentang
hasil dan menentukan nilai dari sudut pandang informasi tersebut. Evaluasi
terhadap setiap kegiatan memiliki nilai penting, karena dengan evaluasi kita dapat
menentukan nilai dari kegiatan yang dilakukan melalui informasi yang diperoleh.
Dalam evaluasi juga, pendidikan dalam pandangan islam memiliki unsur-
unsur,tujuan dan fungsi. Baik pemahaman materi, perbaikan perilaku, wawasan,
dan kebiasaan-kebiasaan peserta didik sebagai pedoman yang akan dijadikan
perbaikan ditahun berikutnya pendidikan secara hakiki merupakan komponen
dalam penilaian untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pendidikan tercapai
dalam AL-Qur’an dan Hadits.

Referensi
Aljazairi Abu Bakar Jabir, Aisar At-Tafassir Li Kalaami Al-Aliy Al-Kabir
Jakarta : Darus Sunnah, 2015,
Athoillah, Anton. Dasar-dasar Manajemen. Cet; III. Bandung : CV
Pustaka Setia. 2017
Bani al-Musthaliq, Tafsir Alquran al-adzim, Madinah: Maktabah al-Ulum
wa al-Hikam, 2015
Caswita,Manajemen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam,Yogyakarta CV.Budi Utama,2020
Elis Ratna Wulan,Evaluasi Pembelajaran,Bandung: Pustaka Setia,2015
Gouzali Saydam, Human Resources Management, Jakarta: PT Toko
Gunung Agung, 2015
Gus Dharma, Perencanaan Pelatihan, Jakarta: Pusdiklat Pegawai
Depdikbud, 2015
Hasibuan, M. S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Aksara, 2015
Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
YKPN, 2015
Helmawati, Pendidikan Keluarga, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2016

42
Abd al-Hayy al Farmawi, Al-Bidayah fi al-Tafsir al-Maudhu’i, (Kairo : Matba al-
Hadarah al-‘Arabiyah, 1997), h. 62
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 121

Harjani Hafni, Komunikasi Islam, Jakarta: Prenada Media Group, 2015


Ismail Abu al-Fida‟, Tafsir Alquran al-adzim, Madinah: Maktabah al-
Ulum wa al-Hikam, 2015
Jalaluddin, Pendidikan Islam : pendekatan sistem dan proses, Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada, 2016
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan : teori, kebijakan dan praktik,
Jakarta : Kencana, 2017
Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Grafindo
Persada, 2016
Kompri, Manajemen Pendidikan : komponen-komponen elementer
kemajuan sekolah,Yogyakarta : Ar- Ruzz Media, 2015
Masduki Duryat, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung : Alfabeta, 2016
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: strategi baru pengelolaan
lembaga pendidikan islam, Penerbit Erlangga, 2017
Nashruddin Baidan, Etika Islam dalam Berbisnis, Jakarta: Bumi Aksara,
2016
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Jakarta: Bumi Aksara, 2016
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2015
Suyatno dan Sutrisno, Pendidikan Islam di Era Peradaban Modern,Jakarta
: Prenadamedia Group, 2015
Syarif Rusli,Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan,Bandung:
Angkasa, 2016
Sukardi,Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi
Aksara, 2015
Tasmara Toti, Membudayakan Etos kerja Islam, Jakarta: Gema Insani
Press, 2017
Toto,Membudayakan Etos Kerja Islam, Jakarta: PT. Grafindo Persada,
2016
Triwiyanto Teguh, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta :
Bumi Aksara, 2015
Umarn Husein, Evaluasi Kinerja Perusahaan,Jakarta:PT. Gramedia
Pustaka Utama,2016
urthada Muthahari, Memahami Keunikan Alquran, Penerjemah Irman
Abdurrahman, Jakarta: Pustaka Intermasa, 2015
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital, Jakarta: Bumi Aksara, 2015
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi Edisi Revisi, Jakarta: Prenada
Media Group, 2004
Jurnal:
Endah Tri Wisudaningsih. Konsep Actuating dalam Alquran dan Hadits. Jurnal
Humanistika. Volume 4, Nomor 1. Januari 2018. Institut Ilmu Keislaman
Zainul Hasan Genggong Kraksaan.
FitriRahayu,Konsep Evaluasi Pendidikan Islam,Jurnal Kajian dan Penelitian
Pendidikan Islam,Volume 13,Universitas Islam Sunan Kalijaga
Yogyakarta,2019
Journal of Islamic Education Manajemet Research Vol.2, No.1, Februari 2023, 109-122
 122

Kurniati Ningsih. Jurnal Konsep Dasar Administrasi Pendidikan. Universitas


Negeri Padang. 2020
M. Yacoeb. Konsep Manajemen dalam Perspektif Al-Qur’an: suatu analisis dalam
bidang administrasi pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Vol. XIV No. 1,74-89, Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA Agustus 2016.
Ricky Satria Winata, Tantangan, Prospek dan Peran Pesantren dalam Pendidikan
Karakter di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Komunikasi dan Pendidikan
Islam, Volume 8. 2019. Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu
Yogyakarta.
Syahril ,Konsep Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif Al-qur’an.Jurnal
Hunafa,Volume 4.2015,STAIN Datokarama Palu.
Syarifah Rahmah dan Zukhairi. Jurnal Analisis Konsep-Konsep Dasar
Manajemen Berbasis Al-Qur’an dan Relevansinya dengan Manajemen
Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Malikussaleh,
2018
Tambajong, Harold F.K, J.A.M. Rawis,Jeffry S.J. Lengkong, dan Treesje K.
Londa. The Influence of Principal Leadership, Productive Teacher
Training, Work Commitment and Motivation on Performance
Management of Productive Vocational School Teachers in North
Sulawesi Province. International Journal of Education Information
Technology and Others (IJEIT). Vol. 3, No.3. Manado State University:
Tondano North Sulawesi Indonesia. 2020
Prabowo, Hanggono Arie. On Line Learning In Vocational School at Bekasi.
International Journal of Education. Information Technology And Others
(IJEIT), Vol. 3, No.3. Jakarta: Program Studi Informatika Universitas
Indraprasta PGRI. 2020
Yustina Erti Pravitasmara Dewi,Technium Social sciences,Challenges of Top-
Down Policy as Stakeholder Engagement Strategy in the Implementation
of Internal Quality Assurance in Higher Education Institutions: An
Empirical Research,Vol 24 No 5.2020, Universitas Negeri Semarang
Internet :
https://hasbyeducation.blogspot.com/2017/01/evaluasi-pendidikan-islam-
perspektif.

Anda mungkin juga menyukai