Anda di halaman 1dari 7

KONSEP INTEGRASI DENGAN SOLUSI EAI

STUDI KASUS: PT SPEEDMARK INDONESIA


Argiesta Destantria, Chita Indah Hayati, Eva Zakiah, Indah Nurul Aini Razaad, Randita Indrayarto,
Toni Dermawan Yuliyanto
Kelas Enterprise Application Integration
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
argiesta.destantria@gmail.com, chita.indah@gmail.com, eva.zakiah@gmail.com,
nurul.razaad@gmail.com, randita.indrayarto@gmail.com, toni.dermawan.y@gmail.com

Abstrak—Saat ini teknologi informasi dan memecahkan masalah-masalah tersebut.


komunikasi sangat diperlukan untuk mendukung
kegiatan operasional suatu perusahaan agar dapat II. STUDI LITERATUR
meningkatkan competitive advantage perusahaan A. Enterprise Application Integration (EAI)
tersebut. Teknologi informasi dan komunikasi tersebut EAI merupakan suatu kegiatan berbagi data dan
diwujudkan dengan membangun berbagai aplikasi proses bisnis antar berbagai aplikasi dan sumber data
untuk mendukung kegiatan yang dilakukan pada dalam enterprise yang tidak terbatas. Tujuan dari EAI
setiap divisi yang ada di perusahaan. Namun aplikasi- adalah menciptakan suatu virtual system. Metode
aplikasi yang terpisah tersebut pada akhirnya bisa Integrasi yang disediakan yaitu data-level,
menjadi kurang efektif dan efisien dalam mendukung application-level, method level, dan user iterface
keseluruhan proses bisnis perusahaan. Oleh karena itu level. Penggunaan metode integrasi data-level dapat
Enterprise Application Integration (EAI) menyediakan memberikan beberapa kelebihan. Beberapa
berbagai solusi metode pengintegrasian yang dapat keuntungan tersebut yaitu data-level merupakan
dimanfaatkan oleh perusahaan untuk metode yang sederhana, karena tidak mengubah
mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang terdapat pada application logic atau struktur database terlalu
masing-masing divisi perusahaan. Fokus dari banyak. Sedangkan kekurangannya yaitu cakupan
penelitian ini adalah melakukan identifikasi terhadap untuk mengintegrasikan berbagai macam database
permasalahan strategis dan teknis pada PT Speedmark dalam suatu enterprise terlalu luas. Selain itu
Indonesia yang dapat dan akan dipecahkan dengan kebanyakan application logic telah sangat menyatu
solusi EAI. Fokus selanjutnya yaitu menentukan dan dengan data, sehingga sulit untuk mengintegrasikan
merancang konsep integrasi yang dapat digunakan data tanpa mengubah application logic[1].
untuk memecahkan masalah tersebut diatas. Hasil Metode integrasi application-level dapat digunakan
kajian ini diharapkan dapat membantu memecahkan jika sistem-sistem yang akan diintegrasikan telah
permasalahan yang selama ini dihadapi oleh PT memiliki Application Programming Interface (API)
Speedmark Indonesia. yang lengkap. Sedangkan metode integrasi method-
level dapat digunakan jika sistem-sistem yang ingin
I. PENDAHULUAN melakukan sharing business logic dan method
Saat ini banyak perusahaan yang telah memiliki method yang dapat di-share.Terakhir,
menggunakan bantuan teknologi informasi dan metode integrasi user interface level dapat digunakan
komunikasi berupa pembangunan aplikasi-aplikasi ketika pada sistem terdapat no well-defined
untuk setiap divisi dari perusahaan tersebut. Aplikasi- application interface. Metode ini merupakan pilihan
aplikasi tersebut terbukti mampu meningkatkan terakhir karena metode ini dapat diterapkan ketika
kinerja perusahaan yang sebelumnya melakukan data tidak dapat diakses langsung oleh sistem, padahal
semua kegiatan dengan cara manual. database bagian terpenting dari suatu sistem[1].
Masalah terjadi ketika dibutuhkan pertukaran data B. Enterprise Architecture
antar divisi dan seringnya terjadi redundansi data. Hal Enterprise architecture merupakan sekumpulan
ini terjadi karena tidak adanya integrasi antar aplikasi- dari strategic dan architectural disciplines yang
aplikasi yang ada. Padahal saat ini EAI telah meliputi informasi, business system, dan technical
menyediakan berbagai metode untuk architectures. Enterprise architecture melibatkan
mengintegrasikan berbagai aplikasi yang dimiliki oleh stakeholder non-IT [2].
perusahaan. C. IT Architecture
Paper ini akan menjelaskan hasil penelitian IT architecture merupakan proses
terhadap PT Speedmark Indonesia. Hasil penelitian pengorganisasian tentang logic data, aplikasi, dan
tersebut berupa permasalahan strategis dan teknis infrastruktur yang dibuat dalam suatu aturan,
yang saat ini dihadapi oleh PT Speedmark Indonesia. hubungan, dan technical choice untuk mencapai
Selain itu juga akan dijelaskan rancangan konsep standarisasi dan integrasi dari bisnis maupun teknis. IT
integrasi dengan menggunakan solusi EAI untuk architecture melibatkan stakeholder IT[2].
III. STUDI KASUS: KONSEP INTEGRASI DENGAN kebutuhan service logistik skala regional, nasional dan
SOLUSI EAI DI PT SPEEDMARK INDONESIA internasional[3].
Penelitian ini mengambil studi kasus pada PT Misi perusahaan ialah memberi kepuasan dalam
Speedmark Indonesia. Pemilihan PT Speedmark keseluruhan pelayanan kebutuhan logistik secara
Indonesia didasarkan karena perusahaan tersebut maksimal bagi pelanggan atau customer-nya dengan
memenuhi syarat seperti yang telah diajukan oleh biaya yang seefisien mungkin. Untuk memastikan
dosen kami, yaitu memiliki minimal tiga aplikasi yang penjualan meningkat dari tahun ke tahun dengan biaya
masing-masingnya berbeda teknologi dan platform. seefisien mungkin sehingga keuntungan yang
Selain itu ketiga aplikasi tersebut memiliki data-data didapatkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
yang seharusnya dapat saling diintegrasikan namun usaha, perusahaan menerapkan nilai-nilai bertindak
sampai saat ini belum dapat terintegrasi. professional, selalu berpikir positif, dan menjaga
kekompakkan tim[3].
IV. GAMBARAN UMUM PT SPEEDMARK INDONESIA Speedmark Indonesia memiliki relasi dengan
Speedmark Indonesia merupakaan perusahaan berbagai macam jenis perusahaan lainnya, seperti
yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang, perusahaan perbankan (proses penggajian, tabungan,
terutama untuk barang ekspor/impor. Layanan yang dan pengiriman uang oleh customer), forwarder
diberikan berhubungan dengan suatu muatan yang (pengiriman barang di luar negeri), perusahan
dilaksanakan oleh satu mode atau multimodal alat penerbangan (transportasi) dan asuransi (khusus untuk
transportasi, konsolidasi, penyimpanan, penanganan, rawat inap karyawan)[3].
pengepakan atau distribusi barang serta tambahan dan Struktur organisasi yang terdapat pada PT
jasa konsultasi yang berhubungan[3]. Speedmark Indonesia dapat dilihat pada gambar 1[4].
Visi dari perusahaan ialah perusahaan jasa Sedangkan proses bisnis utama yang dilakukan oleh
transportasi yang dapat memberi solusi seluruh PT Speedmark Indonesia akan dijelaskan melalui
kebutuhan service logistik, dengan menjadikan diagram cross-functional flowchart pada gambar 2.
Speedmark Indonesia sebagai salah satu perusahaan
jasa transportasi terpandang dan mendominasi seluruh

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Speedmark Indonesia


PT Speedmarktertertetr
Gambar 2. Diagram Cross-Functional Flowchart PT Speedmark Indonesia
Keterangan gambar 2: Aplikasi yang sudah terhubung saat ini yaitu
1. Pertama-tama, shipper menelepon atau mengirim Sistem Operasional dengan Sistem Accounting,
email untuk memberikan shipping instruction dimana data yang dipertukarkan ialah data customer,
(mirip dengan inquiry) kepada bagian Sales. data agent, dan job number (id untuk satu transaksi
2. Jika memungkinkan untuk diurus/dilayani, bagian pengiriman barang). Cara pertukaran data-data
sales akan membuat pre advice yang merupakan tersebut ialah dengan sistem operasional yang
surat untuk agent untuk memberitahukan bahwa menyediakan fungsi untuk mengirim data ke sistem
akan ada barang yang dikirim. accounting. Sedangkan sistem HRD berdiri sendiri
3. Bagian Operasional membuat Booking S/Line dan tidak terintegrasi dengan sistem manapun.
yang merupakan Booking shipping line yang akan Sedangkan data yang penting bagi perusahaan ialah
digunakan untuk mengantar barang. data customer, data pengiriman barang, status
4. Input data ke sistem (yang akan disimpan di pengiriman barang yang akan dikirim, dan alur data
database). barang yang akan dikirim. Namun demikian, waktu
5. Cek apakah FCL, jika ya, kirim Delivery Order yang dibutuhkan untuk pertukaran data dan informasi
ke shipper melalui fax atau email. Jika bukan ini bersifat near time karena terkadang proses
(LCL), berikan info gudang ke shipper melalui fax memasukkan data dilakukan diakhir proses.
atau phone.
6. Barang dikirim ke gudang port  semua barang V. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PT SPEEDMARK
baik FCL maupun LCL akan dikirim ke gudang INDONESIA
port. Untuk memudahkan kegiatan operasional,
7. Input data ke sistem (yang akan disimpan di Speedmark membangun dan menggunakan beberapa
database). sistem informasi. Akan tetapi, Speedmark masih
8. Konfirmasikan keberangkatan kapal kepada Agent menghadapi beberapa kendala dan masalah, baik yang
melalui fax/phone. terkait dengan sistem yang ada maupun tidak.
9. Lakukan pre alert untuk kirim dokumen ke agent. Permasalahan-permasalahan ini menjadi kendala
10. Input data ke sistem (yang akan disimpan di perusahaan untuk mencapai target yang diinginkan.
database). Permasalahan yang muncul, antara lain:
11. Cetak BL(bill of lading) manifest. 1. Pengerjaan tugas yang kurang teliti dan
12. Buat tagihan untuk shipper. komunikasi yang kurang baik menghambat kinerja
13. Shipper melakukan pembayaran. perusahaan. Sistem yang ada belum dapat
14. Bagian Accounting menerima pembayaran dan mengantisipasi kesalahan yang diakibatkan human
menginput data ke sistem. error dan belum dapat memfasilitasi komunikasi
antar tiap divisi.
Saat ini, Speedmark Indonesia belum memiliki 2. Permasalahan teknis dan non-teknis yang timbul
sistem informasi yang terintegrasi dengan baik pada saat proses pengiriman melalui laut atau
sehingga menyulitkan divisi-divisi yang terkait untuk udara. Kendala ini diakibatkan belum adanya
bertukar informasi. Namun demikian setiap sistem sistem yang terintegrasi dengan pihak forwarder.
telah memiliki API yang lengkap. 3. Redundansi data menyulitkan proses pencarian
Tabel 1 berisi daftar aplikasi yang tersedia pada data. Sistem-sistem yang ada mempunyai data
Speedmark Indonesia[3]. store masing-masing. Tiap data store menyimpan
data berisi informasi yang hampir sama. Hal ini
membuat proses pencarian data lambat, selain
menyulitkan proses menjaga integritas data.
4. Divisi HRD belum terintegrasi dengan divisi
accounting. Seharusnya, divisi HRD dan
accounting terhubung, karena kedua divisi saling
membutuhkan data. Misalnya, divisi accounting
membutuhkan data jabatan karyawan, data cuti,
data tanggungan, dan sebagainya untuk
memproses gaji karyawan.
5. Sistem belum menyediakan fasilitas untuk melacak
keberadaan barang (tracking). Fasilitas tracking
dapat menjadi nilai tambah bagi service yang
diberikan.

VI. SOLUSI TI DENGAN PENDEKATAN EAI


Konsep solusi yang tepat bagi permasalahan
yang dimiliki oleh PT. Speedmark Indonesia dapat
direpresentasikan melalui gambar 3.
Tabel 1. Daftar Aplikasi
Gambar 3. Enterprise Architecture dari PT. Speedmark Indonesia
Strategi yang akan dijalankan pada gambar 3 Freight Sub System, Sea Freight Sub
adalah dengan melakukan integrasi antar divisi dan System, dan Accounting Sub System
instansi lain yang terkait. Solusi enterprise  Penggunaan sistem informasi yang terkait
architecture yang dibuat terdiri dari empat layer, yaitu dengan proses bisnis Pemrosesan Data
Management Layer, Business Services Layer, Solution Keuangan:
Layer, dan Technology Layer. - Accounting System
1. Management Layer, terdiri dari divisi-divisi yang  Penggunaan sistem informasi yang terkait
bertanggung jawab terhadap proses bisnis yang dengan proses bisnis Pemrosesan Data
ada. Karyawan:
 Divisi yang merupakan penanggung jawab - HRD System
dari proses bisnis Pengiriman Barang yaitu  Proses bisnis Promosi tidak perlu
Divisi Operasional. menggunakan sistem informasi apapun.
 Divisi yang merupakan penanggung jawab 4. Technology Layer, terdiri dari teknologi-teknologi
dari proses bisnis Pemrosesan Data yang digunakan untuk keperluan proses bisnis
Keuangan yaitu Divisi Accounting. organisasi. Teknologi-teknologi tersebut dibagi
 Divisi yang merupakan penanggung jawab menjadi tiga, yaitu:
dari proses bisnis Pemrosesan Data  Front-End, untuk setiap sistem informasi
Karyawan yaitu Divisi HRD. memiliki front-end yang berbeda-beda.
 Divisi yang merupakan penanggung jawab - Freight Information System : PHP
dari proses bisnis Promosi yaitu Divisi Sales - Accounting System :
2. Business Services Layer, terdiri dari proses bisnis Microsoft Visual Basic
utama yang dilakukan oleh PT. Speedmark - HRD System : PHP
Indonesia. Proses bisnis utama tersebut mencakup  Back-End, untuk setiap sistem informasi
Pengiriman Barang, Pemrosesan Data Keuangan, memiliki back-end yang berbeda-beda.
Pemrosesan Data Karyawan, dan Promosi. - Freight Information System : Postgre
3. Solution Layer, terdiri dari solusi-solusi berupa - Accounting System : Postgre
suatu sistem informasi yang digunakan untuk - HRD System : SQL
membantu jalannya proses bisnis utama. Dari Server
architecture yang telah ada pada perusahaan,  Network yang terdiri dari Intranet, Wireless,
data-data yang perlu dipertukarkan hanya data Extranet, dan Internet.
dari Freight Information System dengan  Infrastructure yang terdiri dari Komputer,
Accounting System. Sedangkan solusi yang Line Telepon, Scanner, Fax, dan Mesin
ditawarkan perlu adanya pertukaran data dari Fotokopi.
Accounting System dengan HRD System.
 Penggunaan sistem informasi yang terkait Selain keempat layer tersebut, pada solusi
dengan proses bisnis Pengiriman Barang: enterprise architecture juga terdapat external instance
- Freight Information System, yang yang terdiri dari Forwarder, Perbankan, Asuransi, dan
memiliki tiga sub system yaitu, Air Airlines.
1. Forwarder merupakan agen yang berperan dalam yaitu dengan menggunakan metode application-level.
membantu proses pengiriman barang, sehingga Metode application-level dipilih karena tiap legacy
harus terhubung dengan Freight Information sistem telah memiliki Application Programming
System. Interface (API) yang lengkap. Alasan lainnya yaitu
2. Perbankan merupakan instansi yang berperan legacy sistem yang ada mempunyai database sendiri-
dalam proses penggajian karyawan, saving, dan sendiri dan tiap sistem mempunyai mekanisme
pengiriman uang oleh customer, sehingga harus tersendiri dalam me-maintain data yang dimilikinya.
terhubung dengan Accounting dan HRD System. Penggunaan metode application-level lebih cepat
3. Asuransi merupakan perusahaan yang berperan karena tidak mengubah logika pada back-end sistem.
khusus untuk rawat inap karyawan, sehingga Hal ini sesuai dengan keinginan PT. Speedmark
harus terhubung dengan HRD System. Indonesia yang tidak ingin mengubah logika
4. Airlines merupakan perusahaan penerbangan yang perusahaan secara keseluruhan. Selain itu dengan
berperan dalam proses transportasi melalui udara. menerapkan metode integrasi application-level dapat
Perusahaan penerbangan yang bekerja sama menghilangkan redundansi data yang selama ini sering
dengan PT. Speedmark Indonesia yaitu Qantas terjadi, sehingga dapat mempermudah proses
dan Etihad. Selama ini fasilitas tracking barang pencarian data yang dibutuhkan ke dalam database.
untuk customer hanya disediakan oleh pihak Jika transaksi gagal, maka database dari masing-
airlines. Fitur yang diharapkan adalah website masing legacy sistem akan melakukan roll-back.
PT. Speedmark Indonesia juga memiliki fasilitas Hubungan dengan instansi lain yang saling terkait
tracking barang untuk mempermudah monitoring sebelumnya hanya dilakukan secara manual, tidak
barang customer, sehingga pihak airlines harus dilakukan melalui sistem. Hal tersebut menurut
terhubung dengan Freight Information System. kelompok kami tidak efisien, sehingga juga perlu
5. Sea Freight merupakan perusahaan pelayaran diterapkan metode integrasi application-level.
yang berperan dalam proses transportasi melalui Penerapan ini diharapkan dapat meng-cover
laut. Fitur yang diharapkan adalah website PT. perencanaan untuk masa depan perusahaan, dimana
Speedmark Indonesia juga memiliki fasilitas perusahaan dapat menyediakan suatu web-interface.
tracking barang untuk mempermudah monitoring Web-interface ini dibuat agar instansi lain dapat
barang customer, sehingga pihak sea freight harus dengan mudah mengakses legacy sistem perusahaan
terhubung dengan Freight Information System. yang dibutuhkan sesuai dengan keperluan.

Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, VII. SOLUSI ARSITEKTUR TI


metode integrasi yang paling tepat untuk mengatasi
masalah yang dihadapi oleh PT. Speedmark Indonesia

Gambar 4. IT Architecture PT. Speedmark Indonesia


Keterangan gambar 4 : perusahaan, dimana perusahaan dapat menyediakan
Dalam PT. Speedmark Indonesia, terdapat sebuah suatu web-interface. Web-interface ini dibuat agar
Database dan Application Server yang digunakan instansi lain dapat dengan mudah mengakses
untuk menyimpan data-data yang berkaitan dengan legacy sistem perusahaan yang dibutuhkan sesuai
transaksi customer/shipper maupun dengan agent dengan keperluan.
serta sebagai tempat jalannya aplikasi. Selain itu Untuk menunjang solusi IT diatas, arsitektur
terdapat Mail Server yang berguna untuk TI yang digunakan sejauh ini sudah cukup tepat,
memberikan layanan pengiriman email. Terdapat yaitu dengan pengadaan Database dan Application
pula Print Server yang dapat memudahkan dalam Server, Mail Server, Print Servers, dan akses
mencetak dokumen-dokumen yang dibutuhkan internet bagi karyawannya. Arsitektur yang
oleh banyak user dari berbagai divisi dengan digunakan sangat membantu karyawan dalam
keperluan yang berkaitan dengan customer maupun mengerjakan tugas-tugas yang ada.
agent. User juga memiliki akses untuk terhubung
ke internet dengan perangkat modem, router,dan REFERENSI
switches[5]. [1] Wuri, Putu, Slide Enterprise Application Integration 2010,
“Overview UTS”.
[2] Wuri, Putu, Slide Enterprise Application Integration 2010,
VIII. KESIMPULAN “Introduction to EA”.
Penggunaan teknologi informasi dapat [3] PT. Speedmark Indonesia, Slide Perusahaan 2010, “Profil
meningkatkan kinerja perusahaan. Masalah terjadi PT. Speedmark Indonesia”.
[4] PT. Speedmark Indonesia, Slide Perusahaan 2010, “Bagan
ketika dibutuhkan pertukaran data antar divisi dan
struktur organisasi PT. Speedmark Indonesia”.
seringnya terjadi redundansi data. Masalah ini [5] PT. Speedmark Indonesia, Slide Perusahaan 2010, “LAN
dialami oleh Speedmark Indonesia yang belum structured PT Speedmark Indonesia”.
memiliki sistem informasi yang terintegrasi dengan
baik sehingga menyulitkan divisi-divisi yang
terkait untuk bertukar informasi. Aplikasi yang
sudah terhubung saat ini yaitu Sistem Operasional
dengan Sistem Accounting, dimana data yang
dipertukarkan ialah data customer, data agent, dan
job number (id untuk satu transaksi pengiriman
barang).
Strategi yang akan dijalankan pada Speedmark
Indonesia adalah dengan melakukan integrasi antar
divisi dan instansi lain yang terkait. Solusi
enterprise architecture yang dibuat terdiri dari
empat layer, yaitu Management Layer, Business
Services Layer, Solution Layer, dan Technology
Layer. Selain keempat layer tersebut, pada solusi
enterprise architecture juga terdapat external
instance yang terdiri dari Forwarder, Perbankan,
Asuransi, dan Airlines.
Metode integrasi yang paling tepat untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh Speedmark
Indonesia yaitu dengan menggunakan metode
application-level. Penggunaan metode application-
level lebih cepat karena tidak mengubah logika
pada back-end sistem. Penerapan ini diharapkan
dapat meng-cover perencanaan untuk masa depan

Anda mungkin juga menyukai