Anda di halaman 1dari 77

RENCANA KESELAMATAN

KERJA KONSTRUKSI
(RKK)

Peningkatan Sistem Telekomunikasi dan


Pemberi Tugas : Hubungan Blok Lintas Lahat – Lubuklinggau
(Tender Ulang)
Lokasi Pekerjaan : Lahat – Lubuklinggau
Nomor Kontrak : -
Waktu Pelaksanaan : 300 Hari

DISUSUN OLEH :
PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI


(RKK)

Pihak Pengawas
Pihak Penyedia jasa Pihak Pengguna Jasa
Pekerjaan
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Ahli K3 Konstruksi ……………………… ………………………


( Jabatan ) ( Jabatan )

………………………… …………………………
( Nama ) ( Nama )
NIP:

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 1


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
C.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2. Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E..2 Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 2


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja Dalam Keselamatan Konstruksi

PT. Christalenta Pratama adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen untuk turut serta dalam pembangunan melalui

jasa konstruksi.

Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan seluruh

kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja

yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan berkelanjutan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3).

A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal

KATEGORI KEINGINAN DAN HARAPAN


NO ISU DAMPAK JENIS ISU JENIS SWOT SUMBER ISU
ISU
INTERNAL EKSTERNAL
Pandemi Corona Mengikuti protokol Produktivitas dan Eksternal Strength Struktur Keinginan: Keinginan:
Virus Disease 2019 kesehatan yang Keselamatan dan organisasi ₋ Personil dalam ₋ Tidak mengganggu
(COVID-19) diatur oleh Kesehatan Kerja kondisi sehat aktifitas pekerjaan
Pemerintah Negara dari wabah
Republik Indonesia COVID - 19 Harapan
₋ Situasi kerja aman
terhadap
lingkungan sekitar
Harapan lokasi pekerjaan
₋ Tidak terjadi
penyebaran
antara personil

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 3


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Kebutuhan: Keinginan:
₋ Mempertajam ₋ Bisa bersaing
analisa dengan perusahaan
biaya/metode lain
kerja dll
2 Kehadiran pesaing Persaingan/
Kinerja Eksternal Threat Tender
baru kompetisi Harapan Harapan
₋ Bisa ₋ Kompetitor
mendapatkan melihat kita
kontrak sebagai
perusahaan yang
bonafit
Keinginan: Keinginan:
₋ Penambahan ₋ Tidak mengganggu
personil aktifitas
diharapkan
penerapan Harapan
SMKK lebih ₋ Metode kerja aman
Struktur organisasi
efektif terhadap
keselamatan Penambahan Struktur
3 Kinerja Internal Strenght lingkungan
konstruksi dalam personil organisasi
pekerjaan
Harapan
₋ Tidak terjadi
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja

Keinginan: Keinginan:
₋ Penambahan ₋ Tidak mengganggu
personil aktifitas
diharapkan
penerapan
Sumber daya,
Struktur SMKK lebih
4 pengetahuan, Pelatihan personil Kinerja Internal Strenght
organisasi efektif
kompetensi
Harapan Harapan
₋ Tidak terjadi ₋ Metode kerja aman
kecelakaan dan terhadap
penyakit akibat lingkungan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 4


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

kerja
₋ Peningkatan
ilmu/kompetensi
personil
Kebutuhan: Keinginan:
₋ sesuai jadwal ₋ Tidak mengganggu
₋ sesuai metode aktifitas
kerja

Harapan Harapan
Jadwal pekerjaan Bekerja lebih dari 1
5 Kinerja Ekstrenal Threat SPK ₋ Tidak terjadi ₋ Metode kerja aman
dipercepat shift
kecelakaan dan terhadap
penyakit akibat lingkungan
kerja
₋ Proyek tidak
dihentikan/tidak
didemo

Penanggung Jawab Ahli Teknik Terkait


Keselamatan Konstruksi

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 5


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

Pemenuhan peraturan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi

prioritas bagi PT. Christalenta Pratama untuk melindungi segenap karyawan,

aset, data, properti perusahaan serta lingkungan.

Dalam lingkungan perusahaan, keselamatan karyawan menempati prioritas

utama. Oleh karena itu, kami mengupayakan yang terbaik bagi karyawan dan

menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi keselamatannya.

Perusahaan memastikan bahwa seluruh karyawan menjalankan tugasnya

sesuai dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan peraturan

perusahaan dengan diawasi dan diberikan pelatihan serta arahan yang

disesuaiakan dengan pekerjaan dilapangan. Perusahaan mengembangkan

budaya keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh

karyawan, subkontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di

area proyek.

Untuk mencapai hal tersebut maka akan dilakukan :

1. Membangun dan menjaga Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.

2. Menempatkan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai prioritas

untuk upaya mengendalikan risiko yang ditimbulkan dan mencegah

terjadinya kecelakaan kerja.

3. Memberikan pengarahan sebelum memulai pekerjaan dan pelatihan bagi

karyawan dan pekerja.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 6


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

4. Menempatkan dan memantau tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

di lokasi dan melaksanakan tindakan korektif untuk meningkatkan

kinerja.

5. Memacu perilaku karyawan dan pekerja bahwa mereka bertanggung

jawab untuk kesehatan dan keselamatan mereka sendiri.

6. Menciptakan lingkungan tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman bagi

karyawan, mitra kerja maupun pihak lain yang berada di lingkungan

perusahaan.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 7


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


b.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang
Nama Perusahaan : PT. Christalenta Pratama
Kegiatan : Peningkatan Sistem Telekomunikasi dan Hubungan Blok Lintas Lahat - Lubuklinggau
Lokasi : Stasiun Lahat - Stasiun Lubuklinggau
Tanggal dibuat : 07 Februari 2022

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
(1) Pekerjaan Persiapan
1 Pekerjaan  Tertimpa /  Terhambatnya UU no. 22 pengecekan 4 3 12 Tingkat Pastikan driver 2 2 4 Tingkat n/a
persiapan terjepit saat pengiriman, Tahun 2009 kendaraan risiko berkompeten, cek risiko
mobilisasi dan bongkar muat kerugian waktu, Tentang secara rutin dan sedang kendaraan secara kecil
demobilisasi peralatan. dikenakan Lalu Lintas. terawat dengan berkala.
alat kerja dan  Terluka akibat sanksi Tilang, baik, Pastikan
tenaga kerja terkena sisi kerusakan pada SIM, dan surat
menggunakan tajam alat kerja. kendaraan, penunjang
truk atau pick  Terjadi kerugian perjalanan
up kecelakaan saat material. lainnya masih
mobilisasi  Keseleo, berlaku, berhati-
gangguan hati selama
pernafasan, perjalanan,
polusi udara dan beristirahat
kematian. sejenak jika
 Terjadinya merasa
kecelakaan di kelelahan
perjalanan. selama
diperjalanan,
gunakan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 8


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
masker,
pastikan
menggunakan
peralatan APD
pada saat
melakukan
bongkar muat
dan persiapan
pekerjaan.
2 Survey,  Cidera fsik.  Terhambatnya Kep-Ber no Melengkapi 4 3 12 Tingkat Cek kesiapan alat 2 2 4 Tingkat n/a
pengukuran area  Terluka akibat pekerjaan, Kep. semua risiko risiko
kerja, terkena sisi kerugian waktu, 174/Men/19 administrasi sedang kecil
pematokan tajam alat kerja. kerusakan pada 86 Nomor: perizinan seperti
 Tertimpa kendaraan, 104/Kpts/19 JSA (Job Safety
material atau kerugian 86 Tentang Analysis) PTW
alat kerja material. K3 pada (Permit To
 Tertabrak kereta  Keseleo Tempat Work) dan
api gangguan Kegiatan dokumen
pernafasan, Konstruksi penunjang
polusi udara dan lainnya,
kematian. pengunaan Alat
Pelindung Diri
yang
sesuai, pastikan
seluruh pekerja
telah mengikuti
tool box
meeting,
pastikan hse dan
safety man
berkoordinasi
dengan baik,

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 9


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
beristirahat
sejenak jika
merasa
kelelahan,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
3 Sewa site office,  Miskomunikasi  Terjadinya n/a Melengkapi n/a n/a
sewa gudang dengan warga kesalahpahaman semua
setempat atau keributan administrasi
 Vandalisme,  Kordinasi perjanjian sewa
pencurian dengan tempat
keamanan diketahui oleh
setempat atau aparatur
kamtibmas setempat,
Tingkat Tingkat
setempat pengunaan alat
2 4 8 risiko 2 2 4 risiko
pengamanan
sedang kecil
laainnya
(CCTV),
pastikan telah
berkoordinasi
dengan baik
dengan aparatur
dan keamanan
setempat
(2) Pengadaan Material
1 Pengadaan/  Terjadi  Terjadinya UU no. 22 Melengkapi 2 3 6 Tingkat Wajib 2 2 4 Tingkat n/a
pengiriman kecelakaan saat kecelakaan di Tahun 2009 semua risiko menggunakan Alat risiko
material bahan mobilisasi. perjalanan. Tentang administrasi sedang Pelindung Diri kecil
bangunan, Lalu Lintas. perizinan seperti

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 10


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
peralatan  Tertimpa /  Terhambatnya JSA (Job Safety
Telekomunikasi terjepit saat pengiriman, Analysis) PTW
bongkar muat kerugian waktu, (Permit To
peralatan. dikenakan Work) dan
 Terluka akibat sanksi Tilang, dokumen
terkena sisi kerusakan pada penunjang
tajam alat kerja. kendaraan, lainnya,
kerugian pengunaan Alat
material. Pelindung Diri
 Keseleo, yang sesuai,
gangguan pastikan seluruh
pernafasan, pekerja telah
polusi udara. mengikuti tool
box meeting,
pastikan hse dan
safety man
berkoordinasi
dengan baik,
beristirahat
sejenak jika
merasa
kelelahan,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
2 Bongkar muat  Kegagalan  Terhambatnya Kep-Ber no Melengkapi 2 4 8 Tingkat Lakukan tool box 2 2 4 Tingkat n/a
alat dan material pekerjaan selama pekerjaan, Kep. semua risiko meeting kepada risiko
Telekomunikasi pembongkaran kerugian waktu, 174/Men/19 administrasi sedang seluruh personil kecil
dari kendaraan material. kerusakan pada 86 Nomor: perizinan seperti sebelum melakukan
pengangkut di  Cidera fisik. kendaraan, 104/Kpts/19 JSA (Job Safety pekerjaan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 11


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
gudang  Terluka akibat kerugian 86 Tentang Analysis) PTW
penyimpanan terkena sisi material. K3 pada (Permit To
maupun di tajam alat kerja.  Keseleo, Tempat Work) dan
lokasi kerja gangguan Kegiatan dokumen
pernafasan, Konstruksi, penunjang
polusi udara dan Per.09/MEN lainnya,
kematian. /VII/2010 pengunaan Alat
 Cacat fisik (Opr. Pelindung Diri
jangka panjang Angkat). yang sesuai,
pastikan seluruh
pekerja telah
mengikuti tool
box meeting,
pastikan hse dan
safety man
berkoordinasi
dengan baik,
beristirahat
sejenak jika
merasa
kelelahan,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
(3) Instalasi Sistem Telekomunikasi dan Hubungan Block
1 Pemasangan  Cedera fisik atau  Kematian atau Kep-Ber no Melengkapi 3 4 12 Tingkat Wajib 2 2 4 Tingkat n/a
dan instalasi masalah cacat fisik Kep. semua risiko menggunakan Alat risiko
TBI Sistem, kesehatan jangka jangka panjang 174/Men/19 administrasi sedang Pelindung Diri, kecil
TBI Software, panjang. 86 Nomor: perizinan seperti pengecekan alat
Sistem 104/Kpts/19 JSA (Job Safety berat secara berkala.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 12


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Perlintasan  Peralatan kerja pada personel. 86 Tentang Analysis) PTW
rusak.  Kerusakan alat K3 pada (Permit To
 Kerusakan kerja, material Tempat Work) dan
material. Kegiatan dokumen
kerja dan alat
 Terluka akibat Konstruksi, penunjang
bantu lainnya. UU No 23 lainnya,
terkena sisi
tajam alat kerja.  Terhambatnya Tahun 2007 pengunaan Alat
 Kegagalan alat aktivitas Tentang Pelindung Diri
kerja selama produksi. Perkeretaapi yang sesuai,
proses kegiatan  Terganggu nya an, pastikan
kerja. Per.09/MEN tersedianya Alat
perjalanan kereta
/VII/2010 Pemadam Api
api dan (Opr. Ringan
dikenakan sanksi Angkat). (APAR),
yang berlaku. sediakan alat
 Dehidrasi, komunikasi
keseleo, (HT), penjagaan
metabolisme semboyan pada
tubuh menurun, siang hari atau
gangguan malam hari,
pendengaran, pastikan seluruh
gangguan pekerja telah
pernapasan. mengikuti tool
box meeting,
pastikan
trainwatcher,
hse dan safety
man
berkoordinasi
dengan baik,
pastikan selalu
berkoordinasi

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 13


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
dengan stasiun
terdekat,
beristirahat
sejenak jika
merasa
kelelahan,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
2 Instalasi  Terjatuh  Kematian atau Kep-Ber no Melengkapi 3 4 12 Tingkat Wajib 2 2 4 Tingkat n/a
Outdoor Cable  Cedera fisik atau cacat fisik Kep. semua risiko menggunakan Alat risiko
masalah jangka panjang 174/Men/19 administrasi sedang Pelindung Diri, kecil
kesehatan jangka 86 Nomor: perizinan seperti pengecekan alat
pada personel.
panjang. 104/Kpts/19 JSA (Job Safety berat secara berkala.
 Kerusakan alat 86 Tentang Analysis) PTW
 Peralatan kerja
rusak. kerja, material K3 pada (Permit To
 Kerusakan kerja dan alat Tempat Work) dan
material. bantu lainnya. Kegiatan dokumen
 Terluka akibat  Terhambatnya Konstruksi, penunjang
terkena sisi UU No 23 lainnya,
aktivitas
tajam alat kerja. Tahun 2007 pengunaan Alat
produksi. Tentang Pelindung Diri
 Kegagalan alat
 Terganggu nya Perkeretaapi yang sesuai,
kerja selama
proses kegiatan perjalanan kereta an, sediakan alat
kerja. api dan Per.09/MEN komunikasi
dikenakan sanksi /VII/2010 (HT), penjagaan
 Tertabrak kereta
(Opr. semboyan pada
api saat yang berlaku.
Angkat). siang hari atau
pemasangan  Dehidrasi, malam hari,
material. keseleo, pastikan seluruh

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 14


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
metabolisme pekerja telah
tubuh menurun, mengikuti tool
gangguan box meeting,
pendengaran, pastikan
gangguan trainwatcher,
pernapasan. hse dan safety
man
berkoordinasi
dengan baik,
pastikan sudah
berkoordinasi
dengan stasiun
terdekat
sebelum dan
sesudah
melakukan
pekerjaan,
beristirahat
sejenak jika
merasa
kelelahan,
pastikan pada
saat cat
marking
material cat
tidak tumpah,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
3 Instalasi Sistem  Terkena  Kematian atau Kep-Ber no Melengkapi 2 5 10 Tingkat Wajib 2 2 4 Tingkat n/a

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 15


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Catu Daya sengatan arus cacat fisik Kep. semua risiko menggunakan Alat risiko
listrik saat jangka panjang 174/Men/19 administrasi sedang Pelindung Diri, kecil
instalasi listrik. pada personel. 86 Nomor: perizinan seperti pengecekan alat
 Kebakaran.  Kerusakan alat 104/Kpts/19 JSA (Job Safety berat secara berkala.
 Terluka akibat kerja, material 86 Tentang Analysis) PTW
terkena sisi kerja dan alat K3 pada (Permit To
tajam alat kerja. bantu lainnya. Tempat Work) dan
 Terjatuh saat  Terhambatnya Kegiatan dokumen
pemasangan aktivitas Konstruksi, penunjang
material. produksi. UU No 23 lainnya,
 Menyebabkan  Terganggu nya Tahun 2007 pengunaan Alat
cedera atau perjalanan kereta Tentang Pelindung Diri
masalah api dan Perkeretaapi yang sesuai,
kesehatan jangka dikenakan sanksi an. pastikan
panjang. yang berlaku. tersedianya Alat
 Kecelakaan lalu  Dehidrasi, Pemadam Api
lintas dijalan. keseleo, Ringan
 Kerugian metabolisme (APAR),
finansial dan tubuh menurun, sediakan alat
material. gangguan komunikasi
pendengaran, (HT), penjagaan
 Kegagalan alat
gangguan semboyan pada
kerja selama
pernapasan. siang hari atau
proses kegiatan
malam hari,
kerja.
pastikan seluruh
 Tertimpa/
pekerja telah
terjepit saat
mengikuti tool
pemasangan
box meeting,
material.
pastikan
 Gangguan trainwatcher,
perjalanan kereta hse dan safety
api. man

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 16


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
berkoordinasi
dengan baik,
pastikan selalu
berkoordinasi
dengan stasiun
terdekat
sebelum dan
sesudah
melakukan
pekerjaan,
beristirahat
sejenak jika
merasa
kelelahan,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
4 Instalasi sistem  Terkena  Kematian atau Kep-Ber no Melengkapi 2 5 10 Tingkat Wajib 2 2 4 Tingkat n/a
Telekomunikasi sengatan arus cacat fisik Kep. semua risiko menggunakan Alat risiko
listrik saat jangka panjang 174/Men/19 administrasi sedang Pelindung Diri, kecil
instalasi listrik. pada personel. 86 Nomor: perizinan seperti pengecekan alat
 Kebakaran.  Kerusakan alat 104/Kpts/19 JSA (Job Safety berat secara berkala.
 Terluka akibat kerja, material 86 Tentang Analysis) PTW
terkena sisi kerja dan alat K3 pada (Permit To
tajam alat kerja. bantu lainnya. Tempat Work) dan
 Terjatuh saat  Terhambatnya Kegiatan dokumen
pemasangan aktivitas Konstruksi, penunjang
material. produksi. UU No 23 lainnya,
 Menyebabkan  Terganggu nya Tahun 2007 pengunaan Alat
cedera atau perjalanan kereta Tentang Pelindung Diri

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 17


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
masalah api dan Perkeretaapi yang sesuai,
kesehatan jangka dikenakan sanksi an. pastikan
panjang. yang berlaku. tersedianya Alat
 Kecelakaan lalu  Dehidrasi, Pemadam Api
lintas dijalan. keseleo, Ringan
 Kerugian metabolisme (APAR),
finansial dan tubuh menurun, sediakan alat
material. gangguan komunikasi
 Kegagalan alat pendengaran, (HT), penjagaan
kerja selama gangguan semboyan pada
proses kegiatan pernapasan. siang hari atau
kerja. malam hari,
 Tertimpa/ pastikan seluruh
terjepit saat pekerja telah
pemasangan mengikuti tool
material. box meeting,
 Gangguan pastikan
perjalanan kereta trainwatcher,
api. hse dan safety
man
berkoordinasi
dengan baik,
pastikan selalu
berkoordinasi
dengan stasiun
terdekat
sebelum dan
sesudah
melakukan
pekerjaan,
beristirahat
sejenak jika

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 18


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
merasa
kelelahan,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
(4) Function Test dan Test Commisioning
1 Function Test  Terkena  Kematian atau Kep-Ber no Melengkapi Memasang rambu – n/a
dan Testing TBI sengatan arus cedera jangka Kep. semua rambu keselamatan
system listrik saat panjang pada 174/Men/19 administrasi dan kesehatan kerja.
instalasi personel. 86 Nomor: perizinan seperti
peralatan.  Kerusakan alat 104/Kpts/19 JSA (Job Safety
 Kebakaran. kerja, material 86 Tentang Analysis) PTW
 Terluka akibat kerja dan alat K3 pada (Permit To
terkena sisi bantu lainnya. Tempat Work) dan
tajam alat kerja.  Terhambatnya Kegiatan dokumen
 Kegagalan aktivitas Konstruksi, penunjang
sistem operasi. produksi. UU No 23 lainnya,
Tingkat Tingkat
 Tertimpa /  Kesalahan Tahun 2007 pengunaan Alat
3 5 15 risiko 2 3 6 risiko
terjepit saat pengoperasian Tentang Pelindung Diri
tinggi sedang
pemasangan persinyalan Perkeretaapi yang sesuai,
material. kereta api. an, pastikan
 Dehidrasi, Peraturan tersedianya Alat
keseleo, Menteri No Pemadam Api
metabolisme 44 Tahun Ringan
tubuh menurun, 2018 (APAR),
gangguan Tentang pastikan seluruh
pendengaran, Persyaratan pekerja telah
gangguan Teknis mengikuti tool
pernapasan. Peralatan box meeting,
Persinyalan beristirahat

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 19


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Perkeretaapi sejenak jika
an. merasa
kelelahan,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
(5) Pekerjaan Sipil
1 Pembangunan  Tertimbun  Keseleo patah Kep-Ber no Melengkapi Wajib n/a
Ruang Peralatan material bahan tulang, cedera. Kep. semua menggunakan Alat
TBI (ER), bangunan dan  Penurunan tanah 174/Men/19 administrasi Pelindung Diri,
Pekerjaan material tanah. di sekitar rel. 86 Nomor: perizinan seperti lakukan tool box
Modifikasi  Terluka akibat  Kerusakan 104/Kpts/19 JSA (Job Safety meeting kepada
terkena sisi utilitas sekitar 86 Tentang Analysis) PTW seluruh personil
tajam alat kerja. lokasi kerja. K3 pada (Permit To sebelum melakukan
 Tumpahan  Kematian, Tempat Work) dan pekerjaan.
material semen terganggu nya Kegiatan dokumen
 Kegagalan alat perjalanan Konstruksi, penunjang
kerja selama Kereta Api dan UU No 23 lainnya, Tingkat Tingkat
proses kegiatan dikenakan sanksi Tahun 2007 pengunaan Alat 3 4 12 risiko 2 2 4 risiko
kerja. yang berlaku. Tentang Pelindung Diri sedang kecil
 Gangguan Perkeretaapi yang sesuai,
pernapasan. an. sediakan alat
 Tertabrak kereta komunikasi
api saat (HT), pastikan
penggalian. seluruh pekerja
telah mengikuti
tool box
meeting,
pastikan
trainwatcher

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 20


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
dan hse
berkoordinasi
dengan baik,
pastikan selalu
berkoordinasi
dengan stasiun
terdekat,
beristirahat
sejenak jika
merasa
kelelahan,
pastikan pada
saat cat marking
material cat
tidak tumpah,
pastikan alat
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.
2 Pekerjaan  Cedera fisik atau  Kematian atau Kep-Ber no Melengkapi 3 4 12 Tingkat Wajib 2 2 4 Tingkat n/a
Modifikasi masalah cacat fisik Kep. semua risiko menggunakan Alat risiko
Perangkat Block kesehatan jangka jangka panjang 174/Men/19 administrasi sedang Pelindung Diri, kecil
Mekanik, panjang. 86 Nomor: perizinan seperti pengecekan alat
pada personel.
Lemari Mistar,  Peralatan kerja 104/Kpts/19 JSA (Job Safety berat secara berkala.
dan Perkakas rusak.  Kerusakan alat 86 Tentang Analysis) PTW
Handle  Kerusakan kerja, material K3 pada (Permit To
material. kerja dan alat Tempat Work) dan
 Terluka akibat bantu lainnya. Kegiatan dokumen
terkena sisi  Terhambatnya Konstruksi, penunjang
tajam alat kerja. UU No 23 lainnya,
aktivitas
 Kegagalan alat Tahun 2007 pengunaan Alat

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 21


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
kerja selama produksi. Tentang Pelindung Diri
proses kegiatan  Terganggu nya Perkeretaapi yang sesuai,
kerja. perjalanan kereta an, pastikan
Per.09/MEN tersedianya Alat
api dan
/VII/2010 Pemadam Api
dikenakan sanksi (Opr. Ringan
yang berlaku. Angkat). (APAR),
 Dehidrasi, sediakan alat
keseleo, komunikasi
metabolisme (HT), penjagaan
tubuh menurun, semboyan pada
gangguan siang hari atau
pendengaran, malam hari,
gangguan pastikan seluruh
pernapasan. pekerja telah
mengikuti tool
box meeting,
pastikan
trainwatcher,
hse dan safety
man
berkoordinasi
dengan baik,
pastikan selalu
berkoordinasi
dengan stasiun
terdekat,
beristirahat
sejenak jika
merasa
kelelahan,
pastikan alat

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 22


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYART
AN KE KE
KEP KEP
MEMENUH PENGENDALIA MU NILAI TINGK PENGENDALIAN MU NILAI TINGK KETERANGA
No IDENTIFIKASI ARA ARA
URAIAN JENIS BAHAYA I N AWAL NG RISIK AT LANJUTAN NG RISIK AT N
BAHAYA HA HA
PEKERJAAN (tipe kecelakaan) PERATURA KIN O RISIKO KIN O RISIKO
(skenario bahaya) N N
N AN (FxA) (TR) AN (FxA) (TR)
(A) (A)
(F) (F)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
kerja tidak ada
yang tertinggal
diarea kerja,
housekeeping.

Dibuat Oleh,

Guritno Dirgantoro
Penanggung Jawab Teknis

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 23


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 24


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 25


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 26


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)


Nama Perusahaan : PT. Christalenta Pratama
Kegiatan : Peningkatan Sistem Telekomunikasi dan Hubungan Blok Lintas Lahat - Lubuklinggau
Lokasi : Stasiun Lahat – Stasiun Lubuklinggau
Tanggal dibuat : 07 Februari 2022

PENGENDALIAN SASARAN PROGRAM


NO RESIKO (Sesuai Tabel TOLAK URAIAN SUMBER JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN
B.1 Kolom IBPRP) UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
(1) Pekerjaan Persiapan

1 Pada saat Mencegah Sehat Memastikan Surat Izin Sebelum Lampirkan Penerima Engineering,
mobilisasi terjadinya jasmani dan segala Mengemu melakukan PIC untuk bagian Bagian
Pastikan Driver kecelakaan, rohani, kelengkapan di dan mobilisasi dan penanggung pekerjaan Pembelian,
berkompeten, terhambatnya kendaraan dokumen dan Dokumen demobilisasi. jawab mobilisasi dan HSE
kendaraan terawat pekerjaan masih layak kendaraaan Layak ekspedisi / demobilisasi
secara rutin dan akibat jalan. sesuai dengan Jalan driver. telah
surat – surat mobilisasi ketentuan yang yang menerima data
penunjang yang berlaku. masih valid dari PIC
perjalanan lainnya terlambat. berlaku. penanggung
masih berlaku. jawab
ekspedisi /
driver.

2 Survey dan Mencegah Membawa Memastikan Surat izin Sebelum dan Lampirkan Semua Bagian
pematokan terjadinya perlengkap segala kerja, sesudah PIC untuk Dokumen pembelian,
Pastikan kondisi kecelakaan, an kelengkapan peralatan melakukan penanggung telah di setujui Engineering,
jalur survey aman terhambatnya komunikasi dokumen sesuai kerja pekerjaan. jawab teknis. oleh pengawas HSE.
dan sudah pekerjaan, radio HT dengan layak teknis.
memiliki memastikan antara ketentuan yang untuk

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 27


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

PENGENDALIAN SASARAN PROGRAM


NO RESIKO (Sesuai Tabel TOLAK URAIAN SUMBER JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN
B.1 Kolom IBPRP) UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB

persetujuan serta pada saat trainwatche berlaku. digunakan


pengawalan survey lokasi r dan
aparat terkait dan personil dalam stasiun
petugas K3 kondisi aman terdekat.
dari
pergerakan
kereta
.
3 Melakukan Mengurangi Semua Memastikan Sudah Sebelum dan Melakukan Terciptanya Engineering,
perjanjian sewa potensi pekerja seluruh pekerja menandat sesudah pengawasan lingkungan Site Manager,
tempat, terjadinya mengetahui dan pihak terkait angani pekerjaan, area setiap yang aman di Pelaksana
Melengkapi kesalahpahama aparatur saling perjanjian sesuai jadwal hari area office dan Lapangan,
semua n terhadap dan berkoordinasi sewa dan pelaksanaan. gudang HSE.
administrasi warga sekitar kemanan dengan baik dibubuhi
perizinan dan setempat terkait pekerjaan tanda
perjanjian sewa di area office tangan
tempat dan ataupun gudang. diatas
diketahui oleh materai
aparatur setempat

(2) Pengadaan Material


Semua
1 Melakukan Mengurangi Memastikan Surat izin Sebelum dan Lampirkan Dokumen Engineering,
pekerja
pengadaan potensi seluruh pekerja kerja, sesudah Gambar dan gambar dan Site Manager,
paham
bongkar muat terjadinya dan pihak terkait peralatan pekerjaan. jadwal yang jadwal telah Pelaksana
dokumen
alat, pengadaan kecelakaan saling kerja di setujui disetujui oleh Lapangan,
perizinan
TBI system, TBI kerja, agar berkoordinasi layak oleh pemberi kerja. HSE.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 28


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

PENGENDALIAN SASARAN PROGRAM


NO RESIKO (Sesuai Tabel TOLAK URAIAN SUMBER JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN
B.1 Kolom IBPRP) UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
dan standar
software, tidak dengan baik. untuk Engineer dan
pekerjaan
Outdoor cable, mendapatkan terkait digunakan Site
yang
sistem sanksi dari pekerjaan. Manager.
berlaku,
perlintasan, pihak Pemberi
kondisi
sistem catu daya, kerja
jalan bagus
sistem kontrol
dan status
catu daya, sistem
jalan sesuai
perkabelan catu
beban
daya, sistem
alat/materia
telekomunikasi,
l yang akan
sistem telepon,
dilewati,
sistem
beban yang
perkabelan
diangkut
telekomunikasi
sesuai
dan sistem radio
dengan
melengkapi
kapasitas
perizinan dan
angkut
administrasi,
yang
pastikan peralatan
terdapat
pengangkut
dalam
material layak
spesifikasi
digunakan
alat angkut.

(3) Instalasi Sistem Telekomunikasi

1 Instalasi TBI Tersedia Semua Rambu Surat izin Sebelum dan Lampirkan Dokumen Engineering,
sistem, TBI instruksi kerja pekerja peringatan kerja sesudah Gambar dan gambar dan Site Manager,
software, sistem dan metode paham keselamatan (Telegram pekerjaan, jadwal yang jadwal telah Pelaksana
perlintasan, kerja, personil dokumen disesuaikan Dinas), sesuai jadwal di setujui disetujui oleh Lapangan,
outdoor cable telah perizinan dengan lokasi peralatan pelaksanaan. oleh pemberi kerja HSE.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 29


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

PENGENDALIAN SASARAN PROGRAM


NO RESIKO (Sesuai Tabel TOLAK URAIAN SUMBER JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN
B.1 Kolom IBPRP) UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB

sistem catu daya, memahami dan standar dilapangan, kerja siap Engineer dan dan
sistem prosedur pekerjaan personil yang dan layak Site dikeluarkan
telekomunikasi, keselamatan yang sesuai dengan untuk Manager. Surat Izin
sistem telepon, dan kesehatan berlaku kebutuhan dan digunakan Kerja
sistem radio, kerja, telah kompeten (Telegram
sistem mendapat dibidangnya, Dinas).
perkabelan persetujuan gunakan Alat
telekomunikasi dari pengawas Pelindung Diri
dan instalasi dan konsultan. yang sesuai dan
grounding pastikan
meliputi peralatan dalam
Penggunaan APD kondisi baik
yang sesuai, untuk
mentaati instruksi digunakan.
petugas K3, dan
mengikuti arahan
urutan pekerjaan,
dapat
berkomunikasi
dengan baik
dengan personil
lainnya.

(4) Function Test dan Test Commisioning

1 Function Test Tersedia Semua Rambu Surat izin Sebelum dan Lampirkan Dokumen Engineering,
dan Testing TBI instruksi kerja sistem peringatan kerja sesudah Gambar dan gambar dan Site Manager,
sistem meliputi dan metode berjalan keselamatan (Telegram pekerjaan, jadwal yang jadwal telah Pelaksana
Penggunaan APD, kerja, personil dengan disesuaikan Dinas), sesuai jadwal di setujui disetujui oleh Lapangan,
mentaati instruksi telah normal dan dengan lokasi peralatan pelaksanaan. oleh pemberi kerja HSE.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 30


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

PENGENDALIAN SASARAN PROGRAM


NO RESIKO (Sesuai Tabel TOLAK URAIAN SUMBER JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN
B.1 Kolom IBPRP) UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB

petugas K3, memahami tidak ada dilapangan, kerja siap Engineer dan dan
pastikan hanya prosedur kegagalan personil yang dan layak Site dikeluarkan
petugas yang keselamatan pada sesuai dengan untuk Manager. Surat Izin
berotorisasi dan kesehatan peralatan kebutuhan dan digunakan Kerja
dibidangnya dan kerja, telah yang sudah kompeten (Telegram
mengikuti arahan mendapat terpasang dibidangnya, Dinas).
urutan pekerjaan persetujuan gunakan Alat
dari pengawas Pelindung Diri
dan konsultan. yang sesuai dan
gunakan
pastikan tidak
ada kebocoran
arus listrik saat
dan sebelum
melakukan
pekerjaan
elektrikal,
pastikan
peralatan dalam
kondisi baik
untuk
digunakan.

(5) Pekerjaan Sipil

1 Pembangunan Tersedia Semua Memastikan Surat izin Sebelum dan Lampirkan Dokumen Engineering,
ruang peralatan instruksi kerja pekerja seluruh pekerja kerja, sesudah Gambar dan gambar dan Site Manager,
(ER) meliputi dan metode paham dan pihak terkait peralatan pekerjaan, jadwal yang jadwal telah Pelaksana
Penggunaan APD, kerja, personil dokumen saling kerja sesuai jadwal di setujui disetujui oleh Lapangan,
mentaati instruksi telah perizinan berkoordinasi layak pelaksanaan. oleh pemberi kerja. HSE.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 31


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

PENGENDALIAN SASARAN PROGRAM


NO RESIKO (Sesuai Tabel TOLAK URAIAN SUMBER JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN
B.1 Kolom IBPRP) UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB

petugas K3, dan memahami dan standar dengan baik untuk Engineer dan
mengikuti arahan prosedur pekerjaan terkait digunakan Site
urutan pekerjaan, keselamatan yang pekerjaan. Manager.
pasang safety line dan kesehatan berlaku.
di area yang kerja, telah
terdapat pekerjaan mendapat
galian, gunakan persetujuan
lampu penerangan dari pengawas
pada saat dan konsultan.
pekerjaan malam
hari, dapat
berkomunikasi
dengan baik
dengan personil
lainnya.
2 Pekerjaan Tersedia Semua Memastikan Surat izin Sebelum dan Lampirkan Dokumen Engineering,
modifikasi instruksi kerja pekerja seluruh pekerja kerja, sesudah Gambar dan gambar dan Site Manager,
perangkat blok dan metode paham dan pihak terkait peralatan pekerjaan, jadwal yang jadwal telah Pelaksana
mekanik, mistar, kerja, personil dokumen saling kerja sesuai jadwal di setujui disetujui oleh Lapangan,
dan perkakas telah perizinan berkoordinasi layak pelaksanaan. oleh pemberi kerja. HSE.
handle meliputi memahami dan standar dengan baik untuk Engineer dan
Penggunaan APD, prosedur pekerjaan terkait digunakan Site
mentaati instruksi keselamatan yang pekerjaan. Manager.
petugas K3, dan dan kesehatan berlaku. ww
mengikuti arahan kerja, telah
urutan pekerjaan, mendapat
pasang safety line persetujuan
di area yang dari pengawas
terdapat pekerjaan dan konsultan.
galian, gunakan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 32


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN HUBUNGAN BLOK
LINTAS LAHAT – LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)

No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

PENGENDALIAN SASARAN PROGRAM


NO RESIKO (Sesuai Tabel TOLAK URAIAN SUMBER JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN
B.1 Kolom IBPRP) UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB

lampu penerangan
pada saat
pekerjaan malam
hari, dapat
berkomunikasi
dengan baik
dengan personil
lainnya.
Dibuat Oleh,

Guritno Dirgantoro
Penanggung Jawab Teknis

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 33


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

B.3. Standar dan Peraturan Perundangan


Dalam melaksanakan seluruh pekerjaan di lingkungan proyek, PT.
Christalenta Pratama mengacu pada peraturan perundang-undangan nasional
dan standar internasional yang berlaku.

NO NAMA PERATURAN/ STANDARD TENTANG SUMBER

1 Undang- Undang No. 23 Tahun 2007 Pekeretaapian Undang-Undang


2 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja Undang-Undang

3 Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2009 Penyelenggaraan Perkereta Apian Peraturan Pemerintah

4 Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2009 Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Peraturan Pemerintah

Peraturan Menteri Perhubungan No. 44 Persyaratan Teknis Peralatan Peraturan Menteri


5
Tahun 2018 Persinyalan Perkeretaapian Perhubungan
Peraturan Menteri Perhubungan No. 45 Persyaratan Teknis Peralatan Peraturan Menteri
6
Tahun 2018 Telekomunikasi Perkeretaapian Perhubungan
Peraturan Menteri Perhubungan No. 50 Persyaratan Teknis Instalasi Listrik Peraturan Menteri
7
Tahun 2018 Perkeretaapian Perhubungan
Peraturan Menteri Perhubungan No. Perangkat Keselamatan Kereta Api Peraturan Menteri
8
PM.52 Tahun 2014 Otomatis (SKKO) Perhubungan
Peraturan Menteri Perhubungan No. 16 Standar , Tata Cara Pengujian dan Peraturan Menteri
9
Tahun 2011 Sertifikasi Kelaikan Khusus Perhubungan
Peraturan Menteri Perhubungan No. 30 Tata Cara Pengujian dan Pemberian Peraturan Menteri
10
Tahun 2011 Sertifikat Prasarana Perkereta Apian Perhubungan
Peraturan Menteri Perhubungan No. 31 Standar dan Tata Cara Pemeriksaan Peraturan Menteri
11
Tahun 2011 Prasarana Perkereta Apian Perhubungan
Peraturan Menteri Perhubungan No. 69 Sistem Manajemen Keselamatan Peraturan Menteri
12
Tahun 2018 Perkeretaapian Perhubungan
13 ISO 9001 Tahun 2015 Standard Manajemen Mutu DAS
14 ISO 14001 Tahun 2015 Standard Manajemen Lingkungan DAS
Standard Manajemen Keselamatan dan
15 OHSAS 18001 Tahun 2007 DAS
Kesehatan Kerja
Penerapan Sistem Manajemen
16 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Peraturan Pemerintah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
17 PUIL 2011 Amandemen 6:2015 Persyaratan Umum Instalasi Listrik BSN

Standar dan Peraturan Dalam K3

1. Standar Penggunaan Alat Pelindung Diri

Standar dan Peraturan yang mengatur terhadap penggunaan

alat pelindung diri ini ada didalam Pasal 14 Undang-undang Nomor

1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

dimana setiap pengusaha atau pengurus perusahaan wajib

menyediakan Alat Pelindung Diri terhadap tenaga kerja dan

orang lain yang memasuki tempat kerja. Menindaklanjuti

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 34


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

peraturan tersebut diatas maka setiap pekerja diwajibkan

untuk memakai APD yang wajib disediakan oleh perusahaan.

Macam-macam Alat Pelindung Diri yang dibutuhkan untuk

mencegah agar anggota tubuh terhindar dari kecelakaan pada saat

bekerja adalah sebagai berikut dibawah ini :

 Sepatu Pengaman/Pelindung

Sepatu pengaman harus berfungsi untuk melindungi kaki dari

benturan yang disebabkan oleh beban berat yang menimpa kaki,

paku-paku atau benda tajam lain yang mungkin terinjak, logam

pijar, larutan asam dan sebagainya. Lapisan baja dalam sol

sepatu perlu untuk melindungi pekerja dari tusukan benda runeing

khususnya bangunan.

Untuk keadaan tertentu, jenis sepatu khusus harus diberikan

kepada tenaga kerja. Misalnya, tenaga pekerja yang bekerja

dibidang listrik harus mengenakan sepatu electric resistance, yaitu

sepatu tanpa logam, atau tenaga kerja ditempat yang

menimbulkan peledakan diwajibkan memakai sepatu yang tidak

menimbulkan loncatan bunga api.

Contoh Sepatu Safety

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 35


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

 Helm Keselamatan

Helm Keselamatan berfungsi untuk melindungi kepala dari

benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat jatuh dari

ketinggian. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas,

api, percikan bahan kimia.

Contoh Helm Keselamatan

 Masker

Masker pernafasan berfungsi untuk melindungi organ pernafasan atau

menyaring udara seperti :

a. Debu-debu kasar dari proses pemotongan besi atau kegiatan di

fabrikasi.

b. Racun aerosol dan uap yang dihasilkan dari pengecetan atau asap.

c. Gas beracun sehingga udara yang dihirup masuk kedalam tubuh

dengan memakai masker menjadi udara yang bersih dan sehat.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 36


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Contoh Tipe Masker

 Kacamata

Kacamata pengaman digunakan sebagai alat pelindung yang

berfungsi untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang

di udara dan di lingkungan area kerja. Seperti percikan benda kecil,

paparan benda panas, dan rnenghalangi pancaran cahaya langsung ke

mata.

Contoh Kacamata Pelindung

 Sarung Tangan

Sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api.

suhu panas, suhu dingin, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 37


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

benda tajam dan juga dipergunakan sebagai isolator untuk

pengerjaan listrik.

Contoh Sarung Tangan Pelindung

 Perlindungan Telinga

Alat ini berfungsi untuk melindungi telinga dari paparan

kebisingan ataupun tekanan ditempat kita bekerja. Tingkat

kebisingan cukup tinggi dapat merusak fungsi dari

pendengaran kita sehingga perlindungan akan pendengaran

sangat penting karena proses kehilangan penderangan itu

terjadi secara bertahap dan tidak terlihat.

Contoh Pelindung Telinga

 Alat Pelindung Diri Lainnya

Masih banyak terdapat alat-alat pelindung diri lainnya seperti

tali pengamanan bagi tenaga kerja yang mungkin terjatuh. Selain

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 38


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

itu pakaian kerja harus dianggap suatu alat perlindungan

terhadap bahaya-bahaya akibat kerja, oleh karena itu

disarankan untuk pekerjaan konstruksi diluar maupun didalam

ruangan menggunakan pakaian kerja berlengan panjang guna

meminimalisir kulit tangan terpapar atau terkena benda yang

mengakibatkan kulit iritasi atau terluka akibat dari aktivitas pekerjaan.

Dan juga pastikan baju/pakaian kerja memiliki skotlet/reflektor guna

mengisyaratkan bahwa terdapat pekerja yang sedang beraktivitas pada

kondisi gelap dan saat pekerjaan malam hari.

Alat pelindung diri akan disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan bahaya

yang ditimbulkan.

Contoh Pelindung Tubuh

2. Standar Rambu-Rambu K3

Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan

tanda- tanda yang dipasang ditempat kerja/laboratorium, guna

mengingatkan atau mengidentifikasi pada semua pelaksana

kegiatan disekeliling tempat tersebut terhadap kondisi, risiko,

yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 39


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Landasan hukum berdasarkan UU No 1 Tahun 1970 Pasal l4b

bahwa "Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya,

semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua

bahan pembinaan lainnya. pada tempat-tempat yang mudah dilihat

dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli

keselamatan kerja", Dan juga dalam Permenaker No.

05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Kriteria Audit 6.4.4 . "Rarnbu-rambu mengenai

keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan

standar dan pedornan"

3. Manfaat Pemasangan Rambu

₋ Menyediakan kejelasan informasi dan Memberikan pengarahan

umum.

₋ Memberikan penjelasan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

₋ Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat.

₋ Mengingatkan para pelaksana dimana harus menggunakan

peralatan perlindungan diri sebelum memulai aktivitas di tempat

kerja.

₋ Menunjukkan dimana peralatan darurat keselamatan berada.

₋ Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan

yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.

Tanda digunakan untuk memperingatkan karyawan dan anggota

masyarakat tentang zat-zat berbahaya seperti asam, atau untuk

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 40


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

menunjukkan fitur-fitur keselamatan seperti keluar api. Mereka juga

dapat memberikan informasi umum atau instruksi spesifik tentang

peralatan yang harus dipakai di daerah yang ditunjuk. Yang

dimaksudkan dengan rarnbu-rarnbu dalam laboratorium

adalah semua bentuk peraturan yang dituangkan dalam bentuk:

1. Gambar-gambar / poster

2. Tulisan / logo / semboyan / motto

3. Sirnbol - simbol

Beberapa tanda harus dipasang sebagai bagian yang

dipersyaratkan dari aturan kesehatan dan keselamatan kerja

untuk membantu mengurangi risiko berbahaya, adapun poster

merupakan penjelasan yang menjelaskan suatu aktivitas

dalam bentuk sebab dan akibat. Kesemua hal tersebut

diatas teraplikasikan rangka untuk mengingatkan kembali

pentingnya prosedur, proses pekerjaan dan hasil pekerjaan

yang aman dan memenuhi standar kualifikasi yang telah

ditentukan berdasarkan undang - undang keselamatan kerja yang

berlaku.

Adapun Rambu dalam workshop yang sering dipasang

adalah :

1. Rambu Larangan

2. Rambu Peringatan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 41


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

3. Rambu Pertolongan

4. Rambu Prasyarat

Keempat rambu tersebut diatas sangatlah penting untuk dipahami

dan disosialisasikan, disamping itu dalam kesehariannya perlu adanya

contoh sebelum peserta memasuki area tempat kerja. Hal ini

akan menjadikan peserta dapat melaksanakan prosedur pengerjaan /

pembelajaran didalam bengkel dengan bertanggung jawab.

Pemasangan tanda isyarat yang dikenal dengan rambu - rambu di

tempat kerja sangatlah penting karena sebagai fungsi kontrol guna

memberikan informasi, tentang kondisi seperti larangan, peringatan,

persyaratan bahkan suatu pertolongan. Oleh karena itulah sangatlah

perlu adanya penjelasan pengetahuan tentang simbol, kode tentang

tanda yang akan dipasang sebagai rambu-rambu dengan standar

internasional. Pemasangan rambu harus mengikuti etika standar rambu -

rambu keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat

dipahami secara internasional, tidaklah asal pasang kerena jika kita

salah pasang, bisa saja yang tadinya kita ingin pekerja selamat malah

membuat mereka berada dalam suatu risiko atau bahaya. Untuk

memilih rambu yang tepat, kita perlu melihat kegiatan yang sedang di

lakukan dengan memperhitungkan :

₋ Mengidentifikasi bahaya

₋ Menentukan kontrol apa yang dibutuhkan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 42


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

₋ Menentukan jenis rambu dan indikator apa yang perlu

digunakan.

Rambu-rambu K3 pada umumnya terdiri dari beberapa simbol atau

kode yang menyatakan kondisi yang perlu mendapat atensi bagi siapa

saja yang ada dilokasi tersebut. Guna mempertegas suatu tanda atau

rambu, dalam pelaksanaannya dibedakan dalam bentuk warna-

warna dasar.

yang sangat menyolok dan mudah dikenali. Warna yang dipasang

pada setiap rambu berupa warna:

1. Warna Merah - tanda Larangan ( Pemadam Api)

2. Warna Kuning - tanda Peringatan atau Waspada

3. Warna Hijau - tanda zona aman atau pertolongan

4. Warna Biru - tanda wajib ditaati atau prasyarat

5. Warna Putih - tanda informasi umum

6. Warna Oranye - tanda beracun

Adapun bentuk- bentuk kombinasi warna dasar dan tulisan dasar

rambu K3 yang perlu dipahami adalah seperti dalam tabel sebagai

berikut:

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 43


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Tabel Warna Kombinasi

Penggunaan bentuk rambu yang memuat tanda - tanda atau simbol

ada 3 (tiga) bentuk dasar yaitu :

1. Bentuk Bulat : Wajib atau bentuk larangan

2. Segitiga : Tanda peringatan

3. Segi Empat : Darurat, informasi dan tanda tambahan

Bentuk dasar rambu - rambu standar yang perlu dipahami

Bentuk Rambu Standar

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 44


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

4. Rambu - Rambu di Laboratorium / Workshop

Kita ketahui bahwa rambu rambu keselamatan penting untuk

ditaati dan dipatuhi agar kita semua terhindar dari kecelakaan.

Berikut ini beberapa gambar dan penjelasan rambu – rambu :

 Rambu Larangan

Rambu ini adalah rambu yang memberikan larangan yang wajib

ditaati kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu harus

mematuhinya. tanpa ada pengecualian.

Adapun larangan yang harus ditaati adalah sesuai dengan rambu

gambar atau informasi yang terpasang. Ciri-ciri rambu larangan yang

sering ditemui yaitu bentuk bulat, latar belakang berwarna putih,

dan logo berwarna hitam, dengan lingkaran terpotong berwarna

merah sebagai berikut :

Bentuk Rambu Larangan

 Rambu Peringatan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 45


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Rambu ini adalah rambu yang memberikan peringatan yang perlu

diperhatikan kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu karena

dapat mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan. Adapun

peringatan yang perlu diikuti adalah sesuai dengan rambu gambar

atau informasi yang terpasang. Ciri-ciri rambu peringatan yang

sering ditemui yaitu bentuk segitiga, latar belakang berwarna

kuning, dan logo / gambar berwarna hitam, dengan bingkai berwarna

hitam.

Bentuk Rambu Peringatan

 Rambu Prasyarat / Wajib Dilaksanakan

Rambu ini adalah rambu yang memberikan persyaratan dilaksanakan

kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu karena prasyarat

tersebut merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Adapun

prasyarat yang perlu dilaksanakan adalah sesuai dengan rambu

tergambar atau informasi yang terpasang. Ciri-ciri rambu prasyarat /

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 46


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

kewajiban yang sering ditemui yaitu bentuk bulat, latar belakang

berwarna biru, dan logo / gambar berwarna putih.

Bentuk Rambu Prasyarat

 Rambu Pertolongan

Rambu ini adalah rambu yang memberikan bantuan / pertolongan

serta arah yang ada di lingkungan itu karena arah / pertolongan

tersebut merupakan petunjuk arah yang harus diikuti siapa saja

terutama bila terjadi kondisi darurat. Adapun rambu pertolongan

atau petunjuk arah tersebut dipasang pada tempat yang strategis dan

mudah terlihat dengan jelas. Ciri-ciri rambu pertolongan atau

petunjuk arah tersebut berbentuk.

Bentuk Rambu Pertolongan

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 47


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

C.1. Sumber Daya

Sumber daya yang digunakan dalam suatu kegiatan konstruksi yang

diperlukan adalah sebagai berikut:

 Personil

Semua personil yang terlibat harus mempunyai keahlian dan

bersertifikat resmi, seperti Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) untuk jabatan

Project Manager sampai pelaksana, Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT)

untuk jabatan Quantity surveyor sampai juru gambar, dan Surat izin Resmi

(SIM) untuk operator dan supir. Membentuk Struktur organisasi K3

dengan tujuan agar mempermudah proses komunikasi antar pihak-pihak

yang terlibat dan mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab yang jelas.

Dibawah ini adalah struktur organisasi K3 pada proyek ini.

Ketua / Project
Manger

Engineering / Site Pelaksana /


Manager Pengawas Lapangan

Koor. Koor. Koor. P3K Koor. Koor.


Kebakaran Evakuasi Huru - Hara Lingkungan

Petugas Petugas Petugas Kamtibmas / Keamanan


Apar Pertolongan P3K Setempat

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 48


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Berikut ini adalah uraian – uraian tugas pokok dan tanggung jawabnya :

1. Tim Tanggap Darurat

a. Selalu Siaga dengan segala situasi dan kondisi.

b. Memantau pelaksanaan K3, misalnya terhadap penandaan di proyek

dan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).

c. Melakukan koordinasi untuk mengatasi situasi / kondisi darurat.

d. Menghubungi Instansi terkait apabila diperlukan.

e. Membuat laporan – laporan situasi / kondisi darurat ke atasan maupun

kondisi ekstrem apabila diperlukan.

f. Membuat evaluasi penyebab situasi dan kondisi darurat.

g. Mengadakan simulasi dan skenario keadaan darurat di proyek.

2. Unit Proyek K3

a. Memberikan penjelasan mengenai K3.

b. Mengevaluasi pelaksaan K3 secara periodik.

c. Memberikan penyuluhan / pembinaan dan pengembangan mengenai

mengenai pelaksanaan K3 di proyek.

d. Konsultasi dan komunikasi K3.

3. Koordinator Tim Tanggap Darurat

a. Membantu P2K3 dalam menjalankan manajemen K3.

b. Mengkoordinir bagian-bagian dibawahnya dan melakukan

pengawasan bahwa manajemen K3 dapat berjalan dengan baik

sesuai dengan ketentuan.

c. Mempelajari, menganalisa dan melaksanakan semua perencanaan yang

diterima dari P2K3.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 49


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

d. Memonitor kondisi dan situasi fisik dan personil yang ada di

lingkungan proyek.

e. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat.

f. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan bilamana dinilai hal tersebut

dapat membahayakan keselamatan pekerja.

g. Membuat dan mengajukan jadwal pelatihan-pelatihan.

h. Menyusun metrik kompetensi.

i. Mengkoordinir petugas-petugas evakuasi, pemadaman kebakaran, P3K

dan anti huru hara.

j. Memerintahkan petugas teknis dan mekanik untuk memutuskan atau

mematikan aliran listrik bila terjadi kebakaran, gempa bumi,

kecelakaan kerja yang diakibatkan listrik.

4. Koordinator Kebakaran

a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan

manajemen K3.

b. Mempelajari situasi dan kondisi bila ada bahaya kebakaran.

c. Melakukan pemeriksaan atas alat pemadam api ringan.

d. Melaksanakan tindakan pemadaman api bila terjadi indikasi kebakaran.

e. Memberikan tanda bahaya kepada seluruh personil yang berada di

sekitar lokasi kebakaran.

5. Koordinator Evakuasi

a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan

manajemen K3.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 50


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

b. Mempelajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk

melakukan evakuasi.

c. Melaksanakan evakuasi bila terjadi keadaan darurat, kecelakaan kerja,

bahaya kebakaran, ancaman bom dan huru - hara.

d. Selalu mendahulukan keselamatan jiwa daripada barang.

6. Koordinator P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan

manajemen K3.

b. Mempelajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk

melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.

c. Membuat hubungan yang baik dengan pihak terkait seperti rumah sakit,

dokter dan tim medis.

d. Memberikan pertolongan pertama pada korban sesuai kondisi korban.

7. Koordinator Anti Huru – Hara

a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan

manajemen K3.

b. Mempelajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk

melakukan pengamanan atas terjadi nya huru hara.

c. Melokalisir tindakan huru hara agar tidak meluas.

d. Menyidik tindakan persuasif untuk meredakan huru hara tersebut.

e. Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada.

8. Koordinator Lingkungan

a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan

pengendalian pencemaran lingkungan.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 51


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

b. Mempelajari situasi dan kondisi bila terjadi saat diperlukan untuk

melakukan pengamanan atas terjadinya pencemaran lingkungan.

c. Mengidentifikasi area-area yang rawan terhadap pencemaran

lingkungan.

d. Menyelidiki timbulnya pencemaran lingkungan.

e. Melaporkan kepada atasan kejadian pencemaran lingkungan, baik

kronologis terjadinya pencemaran maupun kondisi akhir lingkungan.

f. Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada.

 Alat Berat dan Alat Bantu

Sebelum penggunaan alat berat dilakukan pengecekan terlebih dahulu

terhadap mesin atau perangkat lainnya harus dalam kondisi baik, laik pakai

dan dapat beroperasi agar tidak mengganggu selama pelaksanaan

pekerjaan berlangsung.

 Lingkungan Kerja

Lingkungan lokasi kerja harus steril dengan menggunakan pagar

pengaman, pemasangan safety line, pemasangan barrier, dan

pemasangan rambu-rambu K3 untuk area-area tertentu yang rawan

kecelakaan.

C.2. Kompetensi

Ketentuan dalam undang-undang No 13 tahun 2005 tentang

Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 52


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Kesehatan Kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja, tamu dan sarana

produksi.

Job Desk (terkait K3) dan Kompetensi dari beberapa sumber daya di PT. Christalenta

Pratama sebagai berikut:

TUGAS &TANGGUNG
NO JABATAN KOMPETENSI
JAWAB
1 Manajer Proyek  Memberikan saran dan  Minimal S1 jurusan Teknik
pertimbangan baik diminta Mesin/Elektro/Industri
maupun tidak kepada  Minimal pengalaman 3 tahun
pengusaha atau pengurus
mengenai masalah K3L.
 Menyusun prosedur, instruksi
kerja serta dokumen lain
yang berhubungan dengan
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
 Mengkoordinir pelaksanaan
pemberian pertolongan pertama
jika terjadi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta
inventarisasi jumlah korbannya.
2 Koordinator K3L  Mengawasi dan mengingatkan  S1 dari jurusan Teknik
pekerja yang seharusnya  Ahli K3 Umum
memakai alat pelindung pada
saat bekerja
 Melakukan inventarisasi dan
mencatat seluruh APD serta
melaporkannya kepada
Manajemen jika terdapat
kekurangan atau sudah tidak
layak pakai.
 Melaporkan secara periodik
kegiatan pengawasan,
pemantauan dan pengukuran
kinerja K3L.

3 Safety Man  Melakukan pemantauan  Minimal SMA/SMK


terhadap pekerja yang  Minimal telah mengikuti
mengalami kecelakaan dan pelatihan terkait K3
penyakit akibat kerja.
 Membantu Tim Satuan tugas
Penanggulangan Keadaan
Darurat bilamana terjadi
kecelakaan darurat.
 Mensosialisasikan kepada
seluruh pekerja mengenai
keselamatan kerja dan
perlengkapan penanggulangan
keadaan darurat

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 53


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

4 Teknisi Proyek  Mematuhi semua kebijakan  Sesuai dengan jenis


K3, prosedur dan instruksi pekerjaan
kerja yang aman dalam
melakukan kegiatan.
 Selalu melakukan kegiatan
dengan cara yang aman bagi
diri sendiri dan orang lain yang
dapat terpengaruh oleh
aktifitas tersebut.
 Melaporkan kepada atasan jika
menemukan bahaya atau
masalah yang berkaitan dengan
K3L.
 Bekerjasama dalam hal
penyelidikan terhadap
kecelakaan, jika diperlukan.
 Tidak menyalahgunakan segala
fasilitas peralatan ataupun
komponen-komponennya yang
seharusnya hanya digunakan
untuk keselamatan dan
kesehatan kerja.
 Membantu penanggulangan
kebakaran dan memelihara
fasilitas penunjang
kesejahteraan pekerja
 Memahami dan mentaati
semua peraturan mengenai
keselamatan dan kesehatan

C.3. Kepedulian

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari kegiatan operasional yang merupakan kepedulian dan tanggung jawab

bersama.

Tekad kami adalah melaksanakan kegiatan perusahaan yang

bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang mengutamakan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan penerapan program perbaikan

berkelanjutan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (OHSAS 18001) dan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012,

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 54


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi

siapapun yang berada di tempat kerja.

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen :

 Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

berpedoman pada permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja

(SMK3 ).

 Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

sasaran dan program Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi

perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku.

 Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan

lainnya yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya

kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.

 Melaksanakan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala

risiko K3 dalarn semua aktivitas operasi.

 Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau

sasaran-sasaran.

 Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan

sistem manajemen K3.

C.4. Komunikasi

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 55


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan

1 Induksi Keselamatan Konstruksi HSE, Site Manager, Sebelum personil memasuki


(Safety Induction) Personalia area kerja

2 Pertemuan pagi hari (Safety HSE, Site Manager, Sebelum melakukan


Morning) pengawas lapangan pekerjaan

3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox HSE, Site Manager, Saat terdapat pekerjaan non
meeting) pengawas lapangan rutin

4 Rapat Keselamatan Konstruksi HSE, Project Manager, Setiap 3 bulan sekali


(construction safety meeting) Site Manager, pengawas
lapangan, personil
lapangan

PT. Christalenta Pratama akan menyampaikan secara lisan sekurang-

kurangnya melalui safety talk yang terdiri dari prosedur dan / atau petunjuk

kerja :

a. Induksi Keselamatan Konstruksi / Safety Induction

Safety Induction bertujuan untuk memberikan informasi tentang peraturan-

peraturan K3L yang berlaku di lingkungan proyek, potensi-potensi bahaya

yang ada di lingkungan proyek, serta informasi terkait keadaan darurat yang

mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek.

Safety induction ini diberikan kepada:

 Seluruh pekerja, sebelum proyek dimulai.

 Pekerja baru yang masuk ke proyek selama proyek berlangsung.

 Tamu.

 Kontraktor.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 56


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

b. Pertemuan Pagi Hari / Safety Morning

Safety Morning dilaksanakan setiap hari sebelum para pekerja berangkat ke

lokasi kerja dengan pokok bahasan antara lain:

 Pekerjaan yang akan dilakukan di hari tersebut.

 Metode kerja yang akan digunakan.

 Resiko bahaya dari metode kerja yang digunakan.

 Tindakan pengendalian yang dilakukan untuk mengendalikan resiko

bahaya.

 Alat Pelindung Diri yang diperlukan.

 Pengecekan kesiapan jumlah personil, peralatan kerja yang

dibutuhkan, dokumen pendukung dan perijinan yang diperlukan selama

pekerjaan berlangsung.

c. Pertemuan Kelompok Kerja / Toolbox Meeting

Toolbox Meeting atau yang biasa pula disebut Safety talk merupakan sebuah

upaya untuk mengingatkan kepada para pekerja tentang pentingnya kesehatan

dan keselamatan kerja di area kerja. Pembahasan dalam toolbox meeting

antara lain :

 Materi yang menjadi pembahasan mempunyai hubungan dengan area kerja

atau medan kerja dari semua pegawai.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 57


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

 Cara menyampaikan materi usahakan dengan bahasa yang jelas dan

singkat (tidak perlu terlalu bertele - tele yang justru membuat para pegawai

tidak menangkap maksud dari materi tersebut).

 Lakukan contoh bagaimana mengatasi dan menanggulangi kecelakaan

kerja di area kerja. Lakukan dengan contoh.

 Selalu mencatat dalam sebuah note yang tertera tema dari materi toolbox

meeting, catat tanggal dan jamnya juga. Hal ini berguna sebagai pengingat

kepada para pegawai bahwa materi tersebut sudah pernah di sampaikan

dalam sebuah forum toolbox meeting. Dengan begitu para pegawai akan

selalu kontrol dalam menjalan setiap pekerjaan yang dilakukan di area

kerja.

d. Rapat Keselamatan Konstruksi / Construction Saftey Meeting

Construction Safety Meeting atau Rapat Keselamatan Konstruksi adalah

suatu pertemuan berkala yang diadakan oleh suatu kelompok untuk

membicarakan masalah-masalah keselamatan K3L (Keselamatan, Kesehatan

Kerja dan Lingkungan) di lingkungan tempat kerja.

 Membina dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab karyawan

terhadap K3L.

 Meningkatkan kepedulian terhadap K3L.

 Sarana untuk tukar menukar informasi mengenai bahaya dan cara kerja

aman dan selamat.

e. Penerapan Informasi Covid-19

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 58


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Dalam menghadap pandemi Covid-19 seperti saat ini PT. Christalenta

Pratama memastikan Keselamatan dan Kesehatan dan di Tempat Kerja,

antara lain:

 Memberikan informasi terkait Covid-19.

 Memgikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

 Memberikan vitamin / suplemen kepada karyawan.

C.5. Informasi Terdokumentasi

Tujuan dari dokumentasi adalah mendefinisikan informasi terdokumentasi

sebagai data yang diperlukan untuk dikendalikan dan dikelola oleh

organisasi. Persyaratan mengenai informasi terdokumentasi sebagai

berikut :

 Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan.

 Dikontrol dan tersedia sesuai dengan yang diperlukan oleh

organisasi.

 Perlindungan yang memadai.

Oleh sebab itu PT. Christalenta Pratama:

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 59


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

 Memiliki informasi terkait dengan pengendalian pekerjaan baik berupa

prosedur, petunjuk kerja, petunjuk teknis operasi dan lain-lain yang

terdokumentasi.

 Memuat prosedur / petunjuk pengendalian dokumen atas semua

dokumen yang dimiliki dan ditanda tangani oleh Kepala Pelaksana

Pekerjaan.

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja yang

mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :

Inspeksi Alat Kerja

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 60


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Melaksanakan Safety Talk sebelum


memulai pekerjaan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 61


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 62


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Survey lokasi pekerjaan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 63


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

 Pengelolaan Keamanan Lingkungan Kerja, antara lain :

₋ Pengamanan lingkungan kerja

₋ Manajemen keselamatan lalu lintas

₋ Izin keluar masuk barang

 Pengelolaan Pendukung Keandalan Konstruksi, seperti ;

₋ Pembuatan form mutu bahan

₋ Pembuatan metode pekerjaan

₋ Pembuatan form izin kerja / JSA

Christalenta Pratama

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 64


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

 Pengelolaan Keselamata Kerja

a. Mutu Peralatan

₋ Memuat prosedur/petunjuk kerja penggunaan pesawat angkat &

angkut (alat berat) dan peralatan konstruksi lainnya.

₋ Seluruh alat berat dan perkakas yang akan digunakan harus lolos

tahapan inspeksi yang dilakukan oleh Penanggung jawab

Keselamatan Konstruksi dan memiliki stipratamaker “Laik

Operasi”.

b. Prosedur dan petunjuk kerja sistem keamanan bekerja berdasrkan

program kerja yang ditandatangani oleh Penanggung jawab

Keselamatan konstruksi.

c. Prosedur dan/atau petunjuk kerja penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD).

 Pengelolaan Kesehatan Kerja

₋ Pemeriksaan kesehatan bagi pekerja dilakukan sebelum/beberapa

saat setelah masuk kerja pertama atau secara berkala (1 tahun sekali).

₋ Terdapat klinik dan akses terbatas menuju fasilitas kesehatan.

₋ Data yang diperoleh dari pemeriksaan harus dicatat dan disimpan

untuk referensi.

₋ Pertolongan P3K berupa peralatan P3K dengan jumlah 1 kotak untuk

25 pekerja.

₋ Peningkatan kesegaran jasmani bagi pekerja.

₋ Perlindungan sosial tenaga kerja.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 65


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

 Prosedur / petunjuk kerja tanggap darurat, memuat prosedur / petunjuk kerja

tanggap darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi pelaksanaan pekerjaan

konstruksi yang dikerjakan yang ditandatangani oleh ahli teknik terkait dan

penanggung jawab keselamatan konstruksi, diantaranya :

1. Proyek wajib membentuk organisasi tanggap darurat, yang

bertugas melaksanakan penanganan dan pemulihan keadaan darurat.

2. Menyiapkan Petugas Khusus.

3. Menyiapkan / Menghafal Kontak penting Seperti Pemadam Kebakaran,

Polisi, Rumah Sakit, Dll.

4. Jika terjadi kecelakaan di tempat kerja, maka informasi langsung

disampaikan kepada pelaksana lapangan atau tim Pelaksana K3 atau

staff untuk diteruskan kepada Tim Gawat Darurat Proyek.

5. Tim Tanggap Darurat mengambil langkah taktis sesuai tugas masing-

masing berdasar kondisi kecelakaan / situasi darurat yang sedang terjadi.

6. Meneruskan laporan kecelakaan kepada Manajer Proyek sebagai

bentuk laporan awal. Laporan ini dapat dilakukan melalui telepon

atau dengan menggunakan alat komunikasi lainnya.

7. Melakukan eliminasi bahaya yang berdampak langsung terhadap personil

dan bahaya-bahaya lanjutan / sekunder, dan melakukan evakuasi

terhadap personil yang selamat.

8. Jika ada yang terluka, maka prosedur penanganan P3K wajib

dilaksanakan oleh Petugas K3 berlisensi, bertujuan untuk memastikan

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 66


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

bahwa korban tidak mengalami luka lebih parah hingga mendapatkan

perawatan medis.

9. Evakuasi korban ke Rumah Sakit wajib dilakukan oleh Petugas P3K dan

paramedik dengan mempertimbangkan kondisi luka pada korban.

10. Penanganan di rumah sakit oleh tenaga medis, didampingi oleh staff dari

bagian Admin / SDM Proyek hingga mendapatkan laporan medis.

11. Hasil Laporan medis diserahkan kepada Pihak HSE proyek untuk

menyusun kelengkapan laporan kecelakaan.

12. Laporan kecelakaan wajib diserahkan kepada PM untuk diteruskan ke

Kantor Pusat.

13. Laporan akhir disusun berdasarkan laporan kecelakaan dan

situasi/kondisi lapangan dimana kecelakaan terjadi. Jika semua telah

aman kembali maka Manajer Proyek dapat memutuskan bahwa pekerjaan

dapat dilanjutkan.

14. Sebagai “Lesson Learn”, setiap jenis kecelakaan dan kejadian gawat

darurat lainnya, Manajer Proyek wajib memastikan bahwa laporan

disusun dan dilaporkan ke Departemen HSE. Langkah-langkah pelaporan

mengikuti petunjuk prosedur pelaporan HSE perusahaan.

 Prosedur / petunjuk kerja penyelidikan insiden, memuat prosedur / petunjuk

kerja penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian berbahaya dan penyakit

akibat kerja) yang ditandatangani oleh penanggung jawab keselamatan dan

konstruksi kepala pelaksana pekerjaan konstruksi.

 Penanganan COVID-19 Di Tempat Kerja

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 67


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Pemeriksaan dan Monitoring Kesehatan Wajib antara lain :

a. Pada masa ini, setiap unit operasional melakukan pemeriksaan kesehatan

kepada semua pekerja / karyawan dan pengunjung sebelum memasuki

lokasi operasional / tempat kerja atau memulai bekerja.

b. Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada semua pekerja/ Karyawan

dan pengunjung dengan menggunakan termometer non-kontak di pintu

terluar, termasuk pemeriksaan gejala COVID-19.

c. Siapapun yang mempunyai temperatur tubuh ≥ 37,5°C atau menunjukkan

gejala gangguan pernafasan (sesak nafas, batuk atau sakit tenggorokan)

segera diarahkan ke rumah sakit dan tidak diperbolehkan memasuki

lokasi operasional / area kerja atau bekerja.

d. Setiap pekerja / karyawan yang teridentifikasi menunjukkan gejala

COVID-19 akan diarahkan ke rumah sakit.

e. Setiap pekerja / karyawan yang menunjukkan gejala seperti flu atau batuk

kering (dalam 48 jam terakhir) TIDAK BOLEH datang ketempat kerja.

Ketika kembali ke tempat kerja setelah pemulihan (dan atau tidak

menunjukkan gejala selama 48 jam terakhir), karyawan dapat

menghubungi atasan dan HCD setempat dan melengkapi Formulir

Pernyataan Kesehatan.

f. Setiap pekerja / karyawan yang dalam status ODP atau positif COVID-

19,

harus melakukan isolasi mandiri minimal selama 14 hari dan harus

melampirkan Surat Izin Dokter sebelum kembali masuk ketempat kerja.

g. Setiap pekerja / karyawan yang telah melakukan kontak dekat orang yang

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 68


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

positif kasus COVID-19, harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari

setelah tanggal kontak terakhir. Ketika kembali ke tempat kerja setelah

isolasi mandiri, karyawan harus menghubungi Atasan / Manager dan

HCD setempat kemudian melengkapi Formulir Pernyataan Kesehatan.

h. Setiap pekerja / karyawan yang baru kembali dari perjalanan luar negeri

harus mengasingkan diri sendiri (isolasi mandiri) selama 14 hari sejak

tanggal kedatangan. Ketika akan kembali ke tempat kerja setelah isolasi,

karyawan harus menghubungi atasan dan HCD setempat untuk

melengkapi Formulir Pernyataan Kesehatan. sebelum kembali masuk ke

tempat kerja. Jika perjalanan dari luar negeri tersebut adalah perjalanan

pribadi, maka karantina mandiri selama 14 hari tersebut akan

memotong cuti pribadi yang bersangkutan.

i. Setiap pekerja / karyawan yang telah melakukan kontak dekat dengan

orang-orang yang telah kembali dari perjalanan luar negeri dalam 14 hari

terakhir, harus segera memberi tahu Atasan dan HCD setempat dan

TIDAK MASUK ke tempat kerja, kemudian karyawan tersebut harus

mengisi Formulir Pernyataan Kesehatan. HCD / Head Unit harus

membuat keputusan bijak dan cepat terkait resiko yang ada berdasarkan

kasus per kasus karyawan untuk memutuskan secara cepat perlu tidaknya

periode isolasi diri dari tempat kerja.

j. Setiap pekerja / karyawan yang, dalam 14 hari terakhir, telah melakukan

kontak dekat atau tinggal dengan orang-orang yang menunjukkan gejala

seperti flu, harus segera memberi tahu atasan setempat. TIDAK

DIPERBOLEHKAN menghadiri tempat kerja dan mengisi Formulir

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 69


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

Pernyataan Kesehatan HR / GA dan Head Unit setempat harus membuat

keputusan cepat berdasarkan risiko berdasarkan kasus per kasus untuk

menentukan perlu tidaknya untuk isolasi diri dari tempat kerja.

k. Jika pekerja / karyawan diduga ada melakukan kontak dengan orang yang

terkonfirmasi positif atau suspect COVID-19, pasien dalam pengawasan

(PDP), atau telah menghadiri kegiatan yang terkonfirmasi sebagai tempat

penyebaran COVID-19, maka PIC segera melaporkan dan melakukan

permeriksaan kesehatan pekerja / karyawan tersebut ke rumah sakit

pemerintah yang ditunjuk untuk penanganan COVID-19. Daftar rumah

sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah untuk penanganan COVID-19

l. Team Kesehatan estate dan pabrik wajib segera mengarahkan ke Pusat

Layanan Medis / Rumah Sakit terdekat, sesuai dengan panduan dan

prosedur Pemerintah yang berlaku.

 Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Tempat Kerja

a. Fasilitas kantor harus dilengkapi tempat mencuci tangan dengan air

mengalir, sabun cuci tangan dan disinfektan di dekat pintu masuk utama.

b. Semua pekerja / karyawan atau pengunjung harus menjalani pemeriksaan

kesehatan menggunakan termometer non kontak dan juga pemeriksaan

gejala COVID-19.

c. Rekaman hasil pemeriksaan harus dicatat dan disimpan untuk tujuan

dokumentasi.

d. Semua pekerja / karyawan dan pengunjung yang diidentifikasi

menunjukkan gejala harus ditolak masuk ke tempat kerja dan diarahkan

ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis segera.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 70


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

e. Setiap pekerja / karyawan harus menjaga “jarak sosial” dengan orang

lain.

 Saran Kepada Pekerja / Karyawan untuk Menjaga Kebersihan Pribadi

a. Pekerja / karyawan harus disarankan untuk menjaga kebersihan pribadi

mereka, mandi minimal 2 kali sehari, selalu mencuci tangan mereka

dengan sabun sebelum dan sesudah makan.

b. Untuk memastikan lingkungan rumah mereka dalam kondisi bersih.

c. Meminum hanya air masak dan tidak memakan makanan mentah.

d. Mencuci pakaian setiap hari.

e. Membersihkan lantai, gagang pintu dan dinding menggunakan larutan anti

kuman (misalnya. Dettol, Clorox yang diencerkan atau Lysol dll.).

f. Gunakan masker kain di keramaian.

g. Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit dan barang

personalnya dan gunakan masker bila merawat orang sakit.

h. Terapkan etika batuk dan bersin (tutup dengan tisu atau siku tangan

kemudian buang tissue ketempat sampah tertutup kemudian mencuci

tangan).

i. Lakukan pola hidup bersih dan sehat secara umum.

j. Masak produk hewan sampai matang (safety food).

k. Diet sehat, exercise cukup, tidur cukup untuk meningkatkan sistem imun.

l. Jika sakit ringan, minum cukup, tinggal dirumah dan istirahat.

m. Jika tidak membaik atau khawatir dengan gejala segera ke fasilitas

layanan kesehatan.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 71


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI

E.1. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi harus dilakukan secara berkala untuk membangun

kinerja K3 secara teratur sebagai satu kesatuan bagian dari keseluruhan

sistem manajemen perusahaan.

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam pemantauan dan laporan

evaluasi kinerja K3 adalah:

1. Inspeksi K3 dilakukan secara berkala yaitu harian, mingguan dan bulanan

dengan menggunakan form checklist, contoh form checklist sebagai

berikut :

No Kegiatan PIC Minggu

1 2 3 4

1 Safety Patrol HSE/SOM V V


2 Qualty Patrol SOM/QC V V
3 Inspeksi K3 HSE V V V V
4 Tool Box Meeting Pelaksana V V V V

2. Melacak perkembangan dari pertemuan - pertemuan K3, pemenuhan

tujuan K3 dan peningkatan berkelanjutan.

3. Cidera atau sakit akibat kerja.

4. Fatality / meninggal dunia.

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 72


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

5. Hilangnya hari kerja.

6. Perawatan kesehatan.

7. Pertolongan pertama pada kecelakaan.

8. Kebakaran.

9. Kecelakaan lalu lintas.

10. Kerugian material atau alat bantu kerja

11. Near miss / hampir celaka.

FLOWCHART PENANGANAN KECELAKAAN

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 73


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

E.2. Tinjauan Manajemen

Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 yang telah diklasifikasikan

dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolak ukur sebagaimana dalam

Perencanaan Keselamatan Konstruksi. Tinjauan manajemen fokus terhadap

keseluruhan kinerja system manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja, bilamana hal-hal yang tidak sesuai termasuk bilamana terjadi

kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk di ambil tindakan

perbaikan.

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

Peninjauan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan manajemen perusahaan

diantaranya tentang evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan peraturan

kinerja K3 pencapaian sasaran K3, komunikasi yang terjalin dengan pihak

luar berkaitan dengan kritik dan saran yang membangun. Untuk menjamin

kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan guna mencapai tujuan

SMK3 secara periodik serta dengan melaksanakan audit secara menyeluruh

dimulai pada tahap persiapan pelaksanaan serta penyelesaian proyek.

Tujuan peningkatan kinerja keselamatan konstruksi adalah sebagai berikut :

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 74


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

1. Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3, dilakukan

peninjauan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan

dan evaluasi.

2. Hasil peninjauan digunakan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja.

Sedangkan Perbaikan dan peningkatan kinerja yang dilaksanakan dalam

hal ini, adalah :

a. Terjadi perubahan peraturan perundang – undangan.

b. Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar.

c. Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan.

d. Terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan.

e. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk

epidemiologi.

f. Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja.

g. Adanya pelaporan.

h. Adanya masukan dari pekerja / buruh.

Contoh tabel Jadwal Inspeksi dan Audit

No Bulan Ke-
Kegiatan PIC
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Inspeksi Keselamatan PM, HSE, SM
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Konstruksi
Patroli Keselamatan SM, HSE,
2 √ √ √ √ √ √
Konstruksi SPV
PM, HSE,
3 Audit Internal √ √ √ √
SM, SPV

Contoh rencana pelatihan K3 untuk peningkatan kinerja Keselamatan Konstruksi

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 75


PENINGKATAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
DAN HUBUNGAN BLOK LINTAS LAHAT –
LUBUKLINGGAU (Tender Ulang)
No. RKK-TL/02/-/2022 Rev - 00

No. Tema Pelatihan Rencana Waktu Pelaksanaan

1. Pemadaman Api dengan Alat Pemadam Api Ringan Bulan Ke 1,7,12


(APAR) dan Karung Basah

2. Fisrt Aid Bulan Ke 2,8,12

3. Huru Hara Bulan Ke 3,9,12

4. Simulasi Gempa Bumi Bulan Ke 1,7,12

Jakarta, 07 Februari 2022

Geraldy Widianto Putra


Direktur

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI 76

Anda mungkin juga menyukai