KONSTRUKSI (RKK)
LAMPIRAN...........................................................................................................................25
Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi..................................................................................26
Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penetapan Pengendalian Risiko K3....................27
Tabel 2. Rencana Tindakan (Sasaran Khusus & Program Khusus)..............................................28
Tabel 3. Jadwal Program Komunikasi.........................................................................................29
Tabel 4. Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)..................................................30
Tabel 5. Pemantauan Dan Evaluasi.............................................................................................31
Keinginan: Keinginan:
– Penambaha n – Tidak
personil mengganggu
diharapkan aktifitas
Struktur penerapan Harapan
organisasi SMKK lebih – Metode kerja
2 keselamatan Penambahan Struktur efektif aman
Kinerja Internal Strength
konstruksi personil organisasi terhadap
dalam Harapan lingkungan
pekerjaan – Tidak terjadi
kecelakaan
dan penyakit
akibat kerja
Keinginan: Keinginan:
– Penambahan – Tidak
personil mengganggu
diharapkan aktifitas
penerapan
SMKK lebih Harapan
efektif – Metode kerja
3 aman
Sumber daya, Pelatihan personil Kinerja Internal Strength Struktur
pengetahuan, Harapan terhadap
organisasi
kompetensi – Tidak terjadi lingkungan
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja
– Peningkata n
ilmu/kompetensi
personil
Kebutuhan: Keinginan:
Produktivitas - Area kerja aman - Proyek tidak
dan kondusif terganggu
dan
5 Masyarakat - Pekerjaan sesuai
Keamanan area Terhambatnya Keselamatan
Ekstrenal Strength sekitar proyek dengan jadwal
kerja aktivitas pekerjaan dan Harapan: Harapan
Keamanan Tidak terjadi tindakan Pekerjaan sesuai
Kerja kriminal di area kerja dengan target
KEMUNGKINAN (F)
NILAI RESIKO (FXA)
KEPARAHAN (A)
INDETIFIKASI PERSYARATAN
JENIS BAHAYA PENGENDALIAN PENGENDALIAN
NO URAIAN BAHAYA PEMENUHAN KETERANGAN
(tipe AWAL LANJUT
PEKERJAA N (Skenario PERATURAN
kecelakaan)
bahaya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Melakukan
1 Pemasangan Terluka Akibat • Kematian atau Kep-Ber no Kep. Pengendalian 3 3 9 Tiingkat safety talk dan 1 4 4 Tingkat n/a
Baja Tulangan Bar Cutter cedera jangka 174/Men/1986 dengan APD resiko briefing resiko
panjang pada Nomor: lengkap (rompi, sedang morning kecil
personel. 104/Kpts/1986 helm, insulating sebelum
• Kerusakan alat Tentang K3 pada gloves, safety pemulai
kerja, material Tempat Kegiatan shoes, dsb)
pekerjaan,
kerja dan alat Konstruksi, UU
bantu lainnya. No 23 Tahun Induksi
• Terhambat‐nya 2007 Tentang Keselamatan
aktivitas Perkereta apian Konstruksi
konstruksi. (Safety
Induction)
Skala
Konsekuensi
Tingkat Keselamatan
Lingkungan
Keparahan
Manusia
Peralatan Material
(Pekerja & Masyarakat)
kerusakan akses
jalan di lingkungan
kerja
Tingkat Keselamatan
Lingkungan
Keparahan
Manusia
Peralatan Material
(Pekerja & Masyarakat)
terjadi kerusakan
sebagian akses jalan
masyarakat
terjadi kerusakan
yang parah sebagian
akses jalan
masyarakat.
Keparahan
Kekerapan 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
Tingkat
Deskripsi Definisi
Kekerapan
□ Besar kemungkinanterjadikecelakaansaatmelakukanpekerjaan
5 Hampir pasti terjadi
□ Kemungkinan terjadi kecelakaan lebih dari 2 kali dalam 1 tahun
Keterangan:
1–4 Tingkat risiko kecil
5‐12 Tingkat risiko sedang
15‐25 Tingkat risiko besar
Contoh penggunaan matriks risiko (Tabel IBPRP) yang menggunakan metoda di atas
disampaikan pada lampiran.
2. Helm Keselamatan
Helm Keselamatan berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan,
pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat jatuh dari ketinggian.
Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan
bahan kimia.
3. Masker
Masker pernafasan berfungsi untuk melindungi organ pernafasan atau
menyaring udara seperti:
Debu‐debu kasar dari proses pemotongan besi atau kegiatan di fabrikasi.
Racun aerosol dan uap yang dihasilkan dari pengecetan atau asap.
Gas beracun sehingga udara yang dihirup masuk kedalam tubuh
dengan memakai masker menjadi udara yang bersih dan sehat.
5. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari‐jari tangan dari api.
suhu panas, suhu dingin, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores
benda tajam dan juga dipergunakan sebagai isolator untuk pengerjaan
listrik.
6. Perlindungan Telinga
Alat ini berfungsi untuk melindungi telinga dari paparan kebisingan
ataupun tekanan ditempat kita bekerja. Tingkat kebisingan cukup
tinggi dapat merusak fungsi dari pendengaran kita sehingga
perlindungan akan pendengaran sangat penting karena proses
kehilangan penderangan itu terjadi secara bertahap dan tidak terlihat.
2. Standar Rambu‐Rambu K3
Rambu‐rambu keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan tanda‐ tanda yang
dipasang ditempat kerja/laboratorium, guna mengingatkan atau mengidentifikasi pada
semua pelaksana kegiatan disekeliling tempat tersebut terhadap kondisi, risiko, yang
terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Landasan hukum berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 Pasal l4b bahwa "Memasang
dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya. pada tempat‐tempat yang mudah
dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja", Dan juga dalam Permenaker No. 05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kriteria Audit 6.4.4. "Rambu‐rambu mengenai
keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan
pedoman"
3. Manfaat Pemasangan Rambu
Menyediakan kejelasan informasi dan Memberikan pengarahan umum.
Memberikan penjelasan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat.
Mengingatkan para pelaksana dimana harus menggunakan peralatan
perlindungan diri sebelum memulai aktivitas di tempat kerja.
Menunjukkan dimana peralatan darurat keselamatan berada.
Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang
atau perilaku yang tidak diperbolehkan.
Adapun bentuk‐bentuk kombinasi warna dasar dan tulisan dasar rambu K3 yang perlu
dipahami adalah seperti dalam tabel sebagai berikut:
Penggunaan bentuk rambu yang memuat tanda‐tanda atau simbol ada 3 (tiga) bentuk dasar
yaitu:
Bentuk Bulat : Wajib atau bentuk larangan
Segitiga : Tanda peringatan
Segi Empat : Darurat, nformasi dan tanda tambahan
□ Rambu Peringatan
Rambu ini adalah rambu yang memberikan peringatan yang perlu diperhatikan kepada
siapa saja yang ada di lingkungan itu karena dapat mengakibatkan kejadian yang tidak
diinginkan. Adapun peringatan yang perlu diikuti adalah sesuai dengan rambu gambar atau
informasi yang terpasang. Ciri‐ciri rambu peringatan yang sering ditemui yaitu bentuk
segitiga, latar belakang berwarna kuning, dan logo / gambar berwarna hitam, dengan
bingkai berwarna hitam.
□ Rambu Pertolongan
Rambu ini adalah rambu yang memberikan bantuan / pertolongan serta arah yang ada di
lingkungan itu karena arah / pertolongan tersebut merupakan petunjuk arah yang harus
diikuti siapa saja terutama bila terjadi kondisi darurat. Adapun rambu pertolongan atau
petunjuk arah tersebut dipasang pada tempat yang strategis dan mudah terlihat dengan
jelas. Ciri‐ciri rambu pertolongan atau petunjuk arah tersebut berbentuk persegi, latar
belakang berwarna hijau, dan logo / gambar berwarna putih.
Penyedia jasa akan menyampaikan sekurang‐kurangnya secara lisan melalui media komunikasi
berikut:
a. Induksi Keselamatan Konstruksi / Safety Induction
Safety Induction bertujuan untuk memberikan informasi tentang peraturan‐peraturan K3L yang
berlaku di lingkungan proyek, potensi‐potensi bahaya yang ada di lingkungan proyek, serta
informasi terkait keadaan darurat yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek.
Safety induction ini diberikan kepada:
Seluruh pekerja, sebelum proyek dimulai.
Pekerja baru yang masuk ke proyek selama proyek berlangsung.
Tamu.
Kontraktor.
b. Pertemuan Pagi Hari / Morning Meeting
Morning Meeting dilaksanakan setiap hari sebelum para pekerja berangkat ke lokasi kerja
dengan pokok bahasan antara lain:
Pekerjaan yang akan dilakukan di hari tersebut.
Metode kerja yang akan digunakan.
Resiko bahaya dari metode kerja yang digunakan.
Tindakan pengendalian yang dilakukan untuk mengendalikan resiko bahaya.
Alat Pelindung Diri yang diperlukan.
Pengecekan kesiapan jumlah personil, peralatan kerja yang dibutuhkan, dokumen
pendukung dan perijinan yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung
Urutan Langkah
Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
Pekerjaan
Minggu ke‐
No Kegiatan PIC
1 2 3 4
1 Safety Patrol HSE/SOM
2 Qualty Patrol SOM/QC
3 Inspeksi K3 HSE
4 Tool Box Meeting Pelaksana
Bulan ke‐
No Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dalam rangka Pengadaan Pekerjaan Fasilitas Operasi dan Penataan Track Emplasemen
Peningkatan Stasiun Rangkasbitung (Tender Tidak Mengikat) pada Kelompok Kerja Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa Paket Pekerjaan Satuan Kerja Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I
Wilayah Jakarta Dan Banten Pada Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik
Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan, berkomitmen melaksanakan konstruksi
berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh
pelaksanaan konstruksi:
KEMUNGKINAN (F)
NILAI RESIKO (FXA)
KEPARAHAN (A)
INDETIFIKASI PERSYARATAN
JENIS BAHAYA PENGENDALIAN PENGENDAL
NO URAIAN BAHAYA PEMENUHAN KETERANGAN
(tipe AWAL IAN
PEKERJAA N (Skenario PERATURAN
kecelakaan) LANJUT
bahaya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12 13 14 15 16
1
1 Pemasangan Terluka Akibat • Kematian atau Kep-Ber no Kep. Pengendalian 4 4 16 Tiingkat Melakukan 1 4 4 Tingkat n/a
Baja Tulangan Bar cutter cedera jangka 174/Men/1986 dengan APD resiko safety resiko
panjang pada Nomor: lengkap (rompi, menengah morning kecil
personel. 104/Kpts/1986 helm, insulating sebelum
• Kerusakan alat Tentang K3 pada gloves, safety mulai
kerja, material Tempat Kegiatan shoes, dsb) pekerjaan
kerja dan alat Konstruksi, UU
bantu lainnya. No 23 Tahun
• Terhambat‐nya 2007 Tentang
aktivitas Perkeretaapian
konstruksi.
Dibuat oleh,
Kepala Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Dibuat oleh,
Kepala Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Nama Pekerjaan :
Tanggal Pekerjaan :
Bulan Ke‐
No Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6
3 Audit internal