Anda di halaman 1dari 35

MODUL

PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA

KELAS VII
S E M ES T E R G AN J I L

Devi Herdiani, S.Pd

SMP NEGERI 14 CILEGON


LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


KELAS VII
SEMESTER GANJIL

Oleh :
Devi Herdiani, S.Pd.

Telah diuji kelayakan dan disetujui untuk digunakan sebagai bahan ajar oleh siswa maupun guru
di lingkungan SMP Negeri 14 Cilegon

Menyetujui,
Kepala SMP Negeri 14 Cilegon, Yang Menyusun,

Masubaitillah, S.Pd. Devi Herdiani, S.Pd.


NIP. 196310051984052001 NIP.
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Bahasa Indonesia kelas VII Semester
Ganjil. Penyelesaian ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan berupa ilmu, ide, saran, dan kritik baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada:

1. Masubaitillah, S.Pd. selaku kepala SMP Negeri 14 Cilegon yang telah memberikan
arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama pembuatan modul.
2. Keluarga besar SMP Negeri 14 Cilegon atas dukungan dan kerjasamanya.
3. Ujang Saepudin, S.Pd. selaku ketua MGMP Bahasa Indonesia Kota Cilegon
4. Rekan guru sesama guru Bahasa Indonesia yang banyak memberikan saran serta
bantuan
5. Orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungan yang sangat berarti untuk
penulis.
6. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam penyusunan modul ini.

Penulis berdo’a semoga semua kebaikan kalian mendapat pahala dan kerja keras
kita mendapat ridho Allah SWT. Penulis berharap modul pembelajaran ini dapat
membawa manfaat bagi kita semua.

Cilegon, Oktober 2021


Penulis

Devi Herdiani, S.Pd.


BAB1
TEKS
DESKRIPSI
Devi Herdiani, S.Pd.
BAB I
TEKS DESKRIPSI

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 14 Cilegon


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pelajaran : Teks Deskripsi

Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah,
tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang
didengar dan dibaca

Indikator Pencapaian Kompetensi


Menentukan ciri umum teks deskripsi dari segi isi dan tujuan komunikasi pada
teks yang dibaca atau didengar
Menentukan jenis teks deskripsi pada teks yang dibaca atau didengar
Menentukan ciri teks deskripsi dari aspek kebahasaan pada teks dibaca atau
didengar

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :


1. Menentukan ciri umum teks deskripsi dari segi isi dan tujuan komunikasi pada
teks yang dibaca atau didengar
2. Menentukan jenis teks deskripsi pada teks yang dibaca atau didengar
3. Menentukan ciri teks deskripsi dari aspek kebahasaan pada teks dibaca atau
didengar
Rayuan Pulau Kelapa

Tanah airku Indonesia


Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa

Tanah airku aman dan makmur


Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala

Reff

Melambai – lambai
Nyiur di pantai
Berbisik – bisik
Raja Kelana
Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia

Ismail Marzuki

Teks di atas adalah salah satu contoh lirik lagu yang mendeskripsikan keindahan
Indonesia. Lirik tersebut ditulis oleh Ismail Marzuki. Ismail Marzuki mendeskripsi
keindahan Indonesia lewat lagunya berjudul Rayuan Pulau Kelapa.

Pernahkah kalian mendengarkan atau membaca teks deksripsi? Tentunya kalian pernah
melihat acara jalan-jalan dari sebuah televisi yang menayangkan keindahan pariwisata
Indonesia dengan pemaparan yang menarik. Atau pernahkan kamu membaca info
perjalanan yang mendeskripsikan keindahan wisata Indonesia?
Teks di atas merupakan contoh deskripsi. Disebut demikian karena teks itu menggambarkan suatu
objek atau keadaan tertentu dengan terperinci. Objek yang dimaksud dapat berupa keadaan alam,
misalnya Pantai Parangtritis atau Gunung Bromo. Mungkin pula objeknya berupa hewan, misalnya
kucing yang bernama si Manis. Objeknya dapat pula berupa orang.
Dengan teks tersebut, penulis bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah-
olah menyaksikan langsung objek dengan terperinci. Informasi dalam teks deskripsi mencakup hal-hal
seputar objek tersebut. Teks semacam ini dapat kita temukan secara utuh, dapat pula sebagai bagian
teks lainnya. Sebagai contoh, deskripsi sering muncul dalam cerita tentang pengalaman, cepren,
dongeng, ataupun puisi.

Ciri Objek yang Dideskripsikan


Objek yang dibicarakan pada teks bersifat khusus (objek tertentu yang kemungkinan berbeda
dengan objek lain). Objek yang dideskripsikan bersifat pendapat personal. Ciri ini tergambar pada judul
berisi objek pada konteks tertentu (Si Bagas Kucingku, Ibuku Kebanggaanku). Hal yang dibicarakan
khusus kucing yang bernama Bagas yang kemungkinan memiliki sifat berbeda dengan kucing-kucing
yang lain. Demikian juga ibu dideskripsikan memiliki tanggapan khusus sesuai dengan pendapat penulis
tentang ibu yang bisa jadi berbeda dengan ibu pada umumnya.

Ciri Tujuan Tesk Deskripsi


Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau
melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Teks deskripsi bertujuan
menggambarkan/melukiskan secara rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu
objek/suasana/perasaan sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami apa yang
dideskripsikan.
Ciri Isi Teks Deskripsi
Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek. Isi teks deskripsi
menggambarkan secara konkret (menggambarkan wisata yang indah kan dikonkretkan indahnya
seperti apa, menggambarkan ibu yang baik akan dikonkretkan baiknya seperti apa). Dengan
demikian, teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus (warna dikhususkan pada kata hijau,
biru toska, oranye). Isi teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga
menggunakan kata-kata dengan emosi kuat (ombak menggempur, kemolekan pantai, ibuku yang
tangguh).

2. Jenis Teks Deskripsi


Ditinjau dari bentuknya, teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori yaitu teks deskripsi berdiri
sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi bagian teks lain (cerpen, novel, lagu, iklan, dan
lain-lain).

3. Ciri Penggunaan Bahasa pada teks deskripsi


menggunakan kata-kata khusus untuk mengkonkretkan (warna dirinci merah, kuning, hijau).
menggunakan kalimat rincian untuk mengkonkretkan (ibuku orang yang sangat baik. Dia berusaha
menolong semua orang. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja.
menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat (indah diungkapkan dengan sinonim yang lebih
memiliki emosi kuat yaitu elok, permai, molek, mengagumkan, memukau, menakjubkan).
menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret (pasir pantai lembut seperti bedak bayi,
hamparan laut biru toska seperti permadani indah yang terbentang luas, angin pantai dengan
lembut mengelus wajah kita).
menggunakan kalimat rincian (Terumbu karang berwarna-warni. Ada terumbu karang oranye, abu-
abu, hijau muda).
menggunakan bahasa sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang
dideskripsikan.
teks deskrisi yang memunculkan kata ganti orang (Kucingku, Ibuku, memasuki wisata ini Anda
akan disambut).

DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas IX. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
K Kemendikbud.
Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga.
Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 3. 2018. Jakarta: PT. Masmedia Buana.
BAB I
TEKS DESKRIPSI

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 14 Cilegon


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pelajaran : Teks Deskripsi

Kompetensi Dasar
3.2 Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek
(sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni
daerah) yang didengar dan dibaca

Indikator Pencapaian Kompetensi


Memerinci bagian-bagian struktur teks deskripsi
Menentukan bagian identifikasi dan deskripsi bagian pada teks deskripsi yang
disajikan
Menentukan variasi pola pengembangan teks deskripsi

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :


1. Memerinci bagian-bagian struktur teks deskripsi
2. Menentukan bagian identifikasi dan deskripsi bagian pada teks deskripsi yang
disajikan
3. Menentukan variasi pola pengembangan teks deskripsi
Struktur Teks Deskripsi

Struktur teks deskripsi mencakup: identifikasi, deskripsi bagian, dan simpulan/kesan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian berikut.

a. Identifikasi
Berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lainnya, makna nama, pernyataan
umum tentang objek.

b. Deskripsi Bagian
Berisi perincian bagian objek tetapi diperinci berdasarkan tanggapan subjek penulis. Perincian
dapat berisi apa yang dilihat (bagian-bagiannya, komposisi warna, seperti apa objek yang
dilihat menurut kesan penulis). Perincian juga dapat berisi perincian apa yang didengar
(mendengar suara apa saja, seperti apa suara-suara itu/penulis membandingkan dengan apa).
Perincian juga dapat berisi apa yang dirasakan penulis dengan mengamati objek.

c. Simpulan/Kesan
Dapat berisi kekaguman atau ketertarikan penulis terhadap objek yang digambarkan

Pola Pengembangan Deskripsi Bagian

a. Deskripsi bagian berdasarkan ruang


Berisi perincian bagian-bagian ruang objek yang dideskripsikan.
Misalnya, penulis mendeskripsikan bagian pintu masuk, bagian tengah, bagian belakang.
Perincian ruang juga dapat menyebut nama ruang-ruang dan ciri-cirinya.
b. Deskripsi bagian berdasarkan anggota bagian-bagian objek
Berisi perincian bagian-bagian yang dideskripsikan.
Misalnya, pantai digambarkan bawah lautnya, bibir pantai, ombak dan pasirnya, pemandangan
tumbuhan dan hewan pantai.

c. Deskripsi bagian berdasarkan proses sesuatu berlangsung Berisi


perincian bagian awal, mulai meningkat, puncak (inti), penutup.
Misalnya, penulis mendeskripsikan awal pementasan, puncak adegan, mulai meluruh, dan
penutup.

d. Deskripsi bagian berupa pemfokusan


Berisi bagian yang paling disukai dari bagian yang dideskripsikan.
Misalnya, bagian yang paling saya sukai dari perpustakaan ini adalah ruang bacanya. Desain unik
dengan cat cerah memberikan kenyamanan yang luar biasa pada pengunjung.

Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi


Adapun berdasarkan kaidah-kaidah kebahasaannya, teks deskripsi ditandai oleh hal-hal berikut.

a. Penggunaan kalimat perincian untuk mengkonkretkan


Contoh: Ibuku orang yang sangat baik.Sangat baik dikonkretkan sehingga perinciannya menjadi :
Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja.

b. Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra


Teks deskripsi berisi kalimat yang seolah-olah dapat dilihat, didengar, dan dirasakan.
Contoh: Bukit hijau menjadi latar pantai (dilihat), debur ombak pantai terdengar berirama (didengar),
panas apinya terasa (dirasa).

c. Penggunaan kata dengan kata dasar (k, p, t, s)


Setelah awalan meN- diikuti kata dasar awalan k,p,t,s akan luluh.
Contoh: kata dasar Pukau akan luluh jika diawali meN-, sehingga menjadi memukau (meN- + pukau
= memukau)

d. Penggunaan sinonim pada teks deskripsi


Sinonim merupakan persamaan kata. Sebagai contoh kata indah sinonim dengan kata elok, permai,
dan molek

e. Penggunaan kata depan pada teks deskripsi


Penggunaan kata depan di, dari, pada, ke. Sebagai contoh : Tongkonan berada di antara pohon-pohon
bambu di puncak bukit.

f. Penggunaan kata khusus


Kata umum adalah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup banyak hal. Sedangkan kata
khusus adalah kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit. Kata umum dan kata
khusus sebenarnya sinonim tetapi dengan makna yang lebih khusus.
Contoh: indah (kata umum) = elok, molek, cantik, menawan, menakjubkan, memesona, manis (kata
khusus)
g. Penggunaan kata depan di- dan huruf kapital
Sebagai contoh : Tongkonan berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit.

h. Penggunaan kalimat bermajas


Kalimat yang menunjukkan penggunaan majas (asosiasi menggunakan kata seperti dan
memberi sifat manusia pada benda/personifikasi).
Contoh: Angin laut mengelus wajah

i. Penggunaan pilihan kata yang bervariasi


Teks deskripsi menggunakan kosakata secara segar dengan variasi kata yang luas.
Contoh: indah elok, permai, molek = pantai indah nan permai

***

DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas IX. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
K Kemendikbud.
Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga.
Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 3. 2018. Jakarta: PT. Masmedia Buana.

Selamat Belajar
BAHASA INDONESIA

TEKS CERITA

SEMESTER GANJIL
BAB II
TEKS CERITA FANTASI

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 14 Cilegon


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pelajaran : Teks Cerita Fantasi

Kompetensi Dasar
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan
didengar.

Indikator Pencapaian Kompetensi


Menganalisis unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, latar, sudut
pandang, dan amanat) dalam cerita fantasi yang dibaca dan didengar.

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :


Menganalisis unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan
amanat) dalam cerita fantasi yang dibaca dan didengar.
A. URAIAN MATERI TEKS CERITA FANTASI

Bacalah cerita fantasi berikut ini dengan cermat!

RUANG DIMENSI ALPHA


"Kau harus membawanya kembali!" Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. bingung. Tak tau apa yang
harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu memandang sekeliling. Manusia
purba itu menemukanku ketika aku memasuki dimensi alpha. Tanpa kusadari ia mengikutiku. Manusia itu
akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12 jam.
"Aku harus membawa dia kembali" teriakku.
Erza menghempaskan tubuhnya pada meja kontrol labolatorium dengan kesal . Ardi berteriak lantang
"Jangan main-main Don!" Ardi menatapku dengan tajam. "Padahal..," Erza tercekat , "Aku tau Er kita
tinggal punya waktu 8 jam". Aku terus berusaha meyakinkan sahabat-sahabatku.
"Jika kamu kembalikan manusia purba melebihi 8 jam, berarti tamat riwayatmu". Kembali Erza dan Ardi
menatapku dengan tajam. Aku mengotak-atik komputer Luminaku dengan cepat. Aku memutuskan untuk
tetap mengembalikan manusia purba itu.

"sistem oke!"
Manusia purba itu harus hidup. Setiap makhluk berhak untuk hidup. Aku yang membawanya, aku juga
yang harus mengembalikannya. Orang tuaku tak pernah mengajarkanku untuk melarikan diri sesulit
apapun masalah yang ku hadapi.

ku klik tombol 'run' pada layar monitor Lumina di depanku dan diikuti gelombang biru mirip Aurora
memenuhi ruangan. Pagar Asteroid terbuka lebar, memberikan ruang cukup untuk kulewati bersama
manusia purba itu. Ruangan penuh asap dengan pohon-pohon yang meranggas. Hampir 8 jam, manusia
purba tetap memegam tanganku. Kurang 10 menit aku lepaskan tangan manusia purba. kujabat erat dan
aku lari menuju lorong dimensi alpha. Kurang 10 menit lagi waktu tersisa dan aku masih di lorong dimensi
alpha. Aku berpikir ini takdir akhir hidupku. Tiba-tiba kudengar teriakkan keras dan goncangan hebat.
Aku terlemapar kembali ke labiratoriumku.

Alarm berbunyi. Gelombang dimensi alpha semakin mengecil


Badanku lemas seakan rontok semua sendiku. Aku menengadah dan kulihat sahabat-sahabatku
mengelilingiku. semua alat di laboratorium ini pecah berantakan. Tinggal laptop Luminaku yang masih
menyala.

"Ardi maafkan aku! Maaf telah merusak laboratorium untuk penelitian ini," Kataku mengiba.

"Gak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat," Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza mebawa air
minum untukku. Tidak menyangka aku bisa berhasil dikembalikan dan hidup lagi secara biasa. Manusia
purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum masehi. Aku dapat melihatnya
dengan jelas di layar laptop. Manusia purba itu tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah ku.
Teks tersebut merupakan contoh teks cerita fantasi. Menurut kalian apa itu teks cerita
fantasi? Apa ciri khas teks cerita fantasi? Serta apa saja unsur intrinsic cerita fantasi?
Mari kita pahami uraian materi berikut ini!

A. Pengertian Cerita Fantasi


1. Nurgiyantoro
Teks cerita fantasi adalah karangan yang memiliki tema, tokoh, latar, dan plot dengan kebenaran
yang diragukan baik dalam sebagian maupun keseluruhan cerita.
2. Huck, dkk.
Teks cerita fantasi merupakan cerita yang kaya akan makna. Pengarang tidak hanya menonjolkan
kisah yang hebat melainkan juga pesan yang berguna bagi kehidupan.
3. Zoest
Zoest membagi pengertian teks cerita fantasi menjadi tiga poin penting. Pertama, teks cerita
fantasi memuat semesta yang tidak nyata karena berasal dari imajinasi penulis. Kedua, cerita
tersebut menyuguhkan kejadian yang tidak rasional. Poin terakhir, teks cerita fantasi memiliki
semesta yang dibuat mirip dengan dunia nyata dengan dibumbui unsur yang asing dan aneh. 4.
Lloyd Alexander
Teks cerita fantasi dimaknai sebagai sebuah cerita yang dibangun berdasarkan unsur
kemustahilan. Dikatakan mustahil karena tidak sesuai dengan realita kehidupan yang ada.
B. Ciri umum cerita fantasi

1. Ada keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan


Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural, kemisteriusan, dan keghaiban yang tidak
ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi (dunia
imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan
biasa. Tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi
dunia nyata.
2. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan
nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan pengarang. Ide
cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik. Tema
cerita fantasi adalah gaib, supernatural atau futuristik.
3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam
kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan
latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan
berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita
fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam
kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami
peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami
kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokoh dapat ada pada waktu dan tempat yang
berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang atau futuristik).
5. Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar
nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.
6. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa
yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa
formal).
C. Unsur Intrinsik Cerita Fantasi

1. Tema yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu
cerita. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut
segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang,
kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi
menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh
pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian
peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerita pendek itu.

2. Tokoh adalah orang/pemeran atau pelaku dalam cerita


a) Antagonis adalah tokoh yang digambarkan berwatak buruk yang biasanya menjadi musuh
dari tokoh protagonis
b) Protagonis adalah tokoh yang digambarkan memiliki watak baik dan bersifat positif yang
banyak disukai.
c) Tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis.
Tokoh tritagonis digambarkan sebagai seseorang yang bersifat netral, yang terkadang bisa
3. Penokohan ialah karakter dari pemeran atau pelaku di dalam suatu cerita.
4. Latar Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam suatu
cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif. Latar
berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu
cerita. Dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang
benar adanya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun
kejadian-kejadian yang berada dalam latar itu.
a. Latar tempat
latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi.
b. Latar waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah "kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan
dalam karya fiksi.
c. Latar suasana
Latar suasana merupakan keadaan yang terjadi di suatu cerita.
5. Sudut pandang Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri dalam cerita. Cerita pendek
tergolong ke dalam jenis teks fiksi naratif. Dengan demikian, terdapat pihak yang berperan sebagai
tukang cerita (pengarang). Terdapat beberapa kemungkinan posisi pengarang di dalam menyampaikan
ceritanya, yakni sebagai berikut.
a. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita yang
bersangkutan. Dalam hal ini pengarang menggunakan kata orang pertama dalam menyampaikan
ceritanya, misalnya, aku, saya, kami.
b. Berperan sebagai orang ketiga, berperan sebagai pengamat. Ia tidak terlibat di dalam cerita.
Pengarang menggunakan kata dia untuk tokoh-tokohnya.

4. Amanat adalah satu di antara pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita di dalam
cerita dan penokohan.

Berdasarkan uraian materi di atas, kalian bisa melakukan analisis terhadap unsur intrinsik yang ada
dalam sebuah teks cerita fantasi! Berikut ini contoh analisis unsur intrinsik terhadap teks Ruang
Dimensi Alpha!

DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas VII. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga.
Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 1. 2017. Jakarta: PT. Masmedia Buana.
BAHASA INDONESIA

prosedur

deVI HERDIANI
DEVI HERDIANI 04/12

apa itu teks prosedur?


Satuan Pendidikan : SMP Negeri 14 Cilegon
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pelajaran : Teks Cerita Fantasi

Kompetensi Dasar
3.6 Menelaah strukturdan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara
melakukan dan membuat sesuatu dari berbagai sumber yang dibaca dan
didengar

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur tentang cara
melakukan dan membuat sesuatu dari berbagai sumber yang dibaca atau
didengar

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :


Menganalisis unsur struktur dan kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan
dan membuat sesuatu dari berbagai sumber yang dibaca atau didengar dengan
benar dan tanggung jawab
URAIAN MATERI TEKS PROSEDUR

A. Contoh Teks Prosedur


Bacalah teks prosedur berikut ini dengan cermat!

Tata Cara Menyampul Buku Sekolah


Buku sekolah yang dimiliki sebaiknya diberi sampul agar tidak mudah kotor dan rusak.
Sehingga kegiatan belajar menjadi nyaman karena buku selalu dalam kondisi bersih dan
tidak ada halaman yang sobek maupun hilang. Selain itu, kamu bisa memakai sampul
dengan motif dan warna yang disukai sehingga tampilan buku sekolah lebih menarik.
Bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk menyampul buku sekolah adalah:
• Kertas sampul, sesuaikan dengan ukuran buku.
• Selotip.
• Gunting.
Berikut adalah tata cara menyampul buku sekolah dengan baik dan benar:
1. Langkah pertama lipat kertas sampul menjadi dua bagian, kemudian letakan buku
sekolah di bagian tengahnya.
2. Lipat setiap ujung kertas sampul yang melebihi ukuran buku ke dalam, supaya rapi
potong sudutnya sedikit saja dan lipat menjadi bentuk amplop.
3. Pada bagian tengah, buat sobekan kecil agar kertas sampul tidak sobek saat dilipat
berbentuk amplop.
4. Lipatan amplop kemudian ditambahkan selotip agar merekat dengan kuat.
5. Terakhir adalah mengambil kertas putih atau warna lain yang polos tanpa garis, tulis
nama, kelas, dan nama buku (misalnya mata pelajaran biologi). Tempel di bagian depan
buku yang sudah diberi sampul agar mudah dikenal dan tidak tertukar dengan buku lain.
Sangat mudah untuk dipraktikkan kan? Selamat mencoba!

Teks di atas merupakan contoh teks prosedur yang berisikan cara menyampul buku.
Teks prosedur tersbut mencakup bagian tujuan yang berada di awal paragraph. Tujuan
berisikan pendahuluan menyampul buku. Selajutnya teks tersebut menjelaskan bahan
bahan pa saja yang diperlukan dalam menyampul buku yakni kertas sampu, selotif dan
gunting. Kemudian berisikan tata cara tau langkah-langkah dalam menyampul buku.
Tahap terahir adalah bagian penutup teks prosedur.
B. Pengertian Teks Prosedur

Teks prosedur merupakan jenis teks yang menyampaikan suatu cara, langkah-
langkah, dan tujuannya adalah untuk membuat sesuatu sesuai dengan urutan yang
sudah ditentukan sehingga bisa mencapai tujuan atau membuat sesuatu dengan
baik dan benar.
Sehingga di dalam jenis teks ini terdapat langkah-langkah atau tahapan yang
dijelaskan secara berurutan dengan bahasa yang jelas dan singkat. Supaya
pembacanya lebih mudah untuk memahami maksud dari teks tersebut dan
mengeksekusinya. Pembaca teks jenis ini kemudian perlu dan wajib melakukan
praktek secara langsung.
Teks prosedur pada dasarnya akan membantu siapa saja untuk melakukan suatu
hal, suatu cara, maupun suatu kebiasaan dan aktivitas tertentu. Teks ini kemudian
bisa dikatakan sebagai teks yang berisi tutorial. Sehingga membantu pembacanya
untuk mencapai suatu tujuan, entah itu membuat sesuatu atau mencapai sesuatu
yang diinginkan.

teks Prosedur
C. Struktur Teks Prosedur

Struktur teks prosedur terdiri atas tujuan, alat dan bahan (untuk teks prosedur cara membuat),
langkah-langkah, serta penutup. Berikut penjelasannya.

1. Tujuan
Bagian ini menyebutkan apa yang dibuat atau dilakukan. Pada bagian ini penulis mencoba
menangkap minat pembaca pada produk atau kegiatan yang akan dibuat panduannya, dengan
menggunakan pilihan kata yang mampu menarik perhatian dan hindari ungkapan negative seperti
“susah dilaksanakan” atau “akan memakan waktu lama”.
2. Alat dan Bahan
Pada teks prosedur cara membuat sesuatu diperlukan alat dan bahan. Misalnya resep makanan,
membuat hiasan, atau membuat yang lain. Alat dan bahan dirinci sampai ukuran yang akurat
karena untuk menghasilkan produk yang baik.

3. Langkah-Langkah
Langkah-langkah dalam teks prosedur merupakan inti dari tujuan teks prosedur. Langkah-langkah
berisi tahap-tahap kegiatan atau urutan kronologis (termasuk hal yang perlu diperhatikan; jika
panduan untuk permainan, berikan aturan permainannya).
4. Penutup
Cara membuat penutup teks prosedur yaitu dengan merujuk kembali ke hal-hal pokok yang
disebutkan dalam pendahuluan dan ulang kembali dengan kata yang lain (sinonim) atau ucapan
selamat atau memotivasi orang untuk melaksanakan. Ucapan selamat menikmati keindahan,
kenyamanan, kelezatan hasil kegiatan yang dilakukan.

D. Aspek Kebahasaan Teks Prosedur

Berdasarkan aspek kebahasaan, teks prosedur memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Menggunakan kalimat perintah


Kalimat perintah merupakan kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu. Contoh : Posisikan tubuh sejajar dengan monitor

2. Menggunakan bentuk pasif (untuk proses)


Intruksi atau panduan dapat diberikan dalam bentuk pasif jika kita ingin berbicara tentang
proses, yaitu bagaimana sesuatu dibuat atau dilaksanakan, bukan tentang bagaimana
membuat atau melakukan sesuatu. Penggunaan kalimat pasif dalam teks prosedur biasanya
untuk memberi saran tambahan atau peringatan supaya tidak terjadi kesalahan fatal atau
membahayakan. Contoh: Tombol keyboar sebaiknya ditekan dengan lembut.

3. Menggunakan kriteria atau batasan


Teks prosedur dibuat agar orang bisa melakukanseperti apa yang ditulis. Oleh karena
itu,kalimat pada teks prosedur harus rinci dan jelas batasannya. Contoh: angkat kaki setinggi
lutut
4. Menggunakan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan
Adverbia atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada
kata lain, seperti verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat). Adverbia yang banyak
digunakan pada teks prosedur yaitu keterangan cara (dengan dan secara), keterangan alat
(dengan, menggunakan, dan dengan menggunakan), keterangan tujuan (untuk, supaya,
dan agar), keterangan derajat atau kuantitas (secepatnya, satu kali, dan sebulan sekali),
keterangan syarat (jika), dan keterangan akibat (hingga, akibatnya, sehingga, sampai, dan
menjadi).
5. Menggunakan kalimat saran atau larangan
Teks prosedur memandu pembaca agar selamat, aman, dan dapat mencapai hasil
maksimal. Oleh karena itu, bahasa teks prosedur juga menggunakan saran, keharusan,
dan larangan agar tidak menimbulkan bahaya (sebaiknya, hindari, jangan, dan
sebaiknya).
6. Menggunakan kata penghubung, pelesapan, dan kata acuan
Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti kemudian,
sekarang, berikutnya, dan setelah ini. Kadang-kadang penulis menggunakan suatu
penghubung yang diulang terlalu sering. Untuk itu diperlukan pelesapan. Pelesapan
adalah penghilangan bagian tertentu yang sama dan sudah disebutkan sebelumnya.
Pelesapan biasanya terdapat pada kalimat majemuk ratapan. Kalimat majemuk ratapan
adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat, atau objeknya
sama sehingga bagian yang sama disebutkan hanya sekali.
E. Menyajikan Isi Teks Prosedur
Rambu-rambu menulis teks prosedur.
1. Judul
a. Dapat berupa nama benda atau sesuatu yang hendak dibuat atau dilakukan
b. Dapat berupa cara melakukan atau menggunakan sesuatu
2. Tujuan penulisan
a. Dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan
b. Dapat berupa paragraf pengantar yang menyatakan tujuan penulisan
3. Bahan atau alat
a.Dapat berupa daftar atau rincian
b.Dapat berupaparagraf
c.Pada teks prosedur melakukan sesuatu, tidak diperlukan bahan atau alat
4. Langkah atau tahapan
a.Tahapan yang ditunjukkan dengan penomoran
b.Tahapan ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan: pertama, kedua, ketiga,
dan seterusnya
c.Tahapan ditunjukkan dengan kata penandaurutan waktu: sekarang, kemudian,setelah
itu, dan seterusnya
d.Tahapan biasanya dimulai dengan kata perintah: tambahkan, aduk, masukkan, dan
seterusnya.
Latihan Soal
Berdasarkan gambar di atas buatlah sebuah teks prosedur berdasarkan struktur dan kaidah
kebahasaan yang berlaku!

DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas IX. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga.
Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 3. 2018. Jakarta: PT. Masmedia Buana.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jib/article/view/4798/3074
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teksprosedur-dan-strukturnya
BAB 4
HASIL OBSERVASI
BAB 4
Teks Laporan Hasil Observasi
SMP NEGERI 14 CILEGON
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran : Teks Laporan Hasil 3.7 Mengidentifikasi informasi
dari teks laporan hasil observasi
Observasi berupa buku pengetahuan
yang dibaca atau
diperdengarkan
Indikator 4.7 Menyimpulkan isi teks
laporan hasil observasi berupa
buku pengetahuan yang dibaca
1. Mengenali ciri, tujuan atau diperdengarkan
dan isi teks hasil
observasi
2. Menyimpulkan isi teks
laporan hasil observasi

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati video pembelajaran
siswa dapat:
1. Mengenali ciri, tujuan dan isi teks
hasil observasi
2. Menyimpulkan isi teks laporan hasil
observasi
SM P NEGERI 14 CILEGON

MATERI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


Pengantar
Pernahkah kamu mendengar atau membaca teks laporan hasil observasi? Tentu kamu pernah
melihat acara jendela pengetahuan, film dokumenter tentang flora, fauna yang menjelaskan dari
sisi pengetahuan. Atau pernahkah tentang rincian suatu objek dari sisi ilmiah? Teks laporan hasil
observasi dapat ditemukan di buku pengetahuan (buku ilmiah popoler). Teks laporan hasil
observasi dapat berupa buku referensi (ensiklopedia), film dokumenter, hasil penelitian, dan lain-
lain.

A. Mengenali ciri, tujuan, dan isi teks laporan hasil observasi


Bacalah contoh teks laporan hasil observasi berikut ini!

Kucing
Kucing merupakan binatang peliharaan yang paling populer. Kucing merupakan hewan dari
kelas mamalia. Berdasarkan makannya kucing termasuk binatang karnivora karena pemakan
daging. Ciri karnivora terlihat dari struktur gigi kucing yang tajam dan bertaring. Kucing Felis
catus merupakan kucing piaraan atau rumahan yang sering kita lihat berkeliaran. Kucing disebut
juga kucing domestik atau kucing rumah (nama ilmiah felis silvestris catus atau feliscatus). Kata
“kucing” biasanya merujuk kepada “kucing” yang telah dijinakkan.
Kucing dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan asalnya dikenal adanya kucing
kampung (Indonesia), kucing anggora, kucing persia, dan kucing hutan. Kucing berdasarkan garis
keturunan ada dua kelompok, yaitu kucing galur murni dan keturunan campuran. Tercatat secara
resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx.
Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras
hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran
seperti kucing liar atau kucing kampung.
Kucing memiliki mata yang cukup unik. Kucing memiliki mata/penglihatan yang tajam yang
berfungsi untuk mencari mangsa pada malam hari. Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat
terang. Kucing memiliki selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan
menyempit jika terkena cahaya yang amat terang. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing
menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang.
Mata kucing memiliki persepsi yang lemah.
Ciri fisik kucing yang lain adalah memiliki kumis (misai). Kucing memiliki misai yang
berfungsi untuk menentukan arah saat berjalan di ruang yang gelap maupun di tengah kegelapan
malam. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil.Kumis ini juga dapat
digunakan oleh kucing untuk menentukan apakah badannya dapat melewati ruangan yang
sempit (seperti pipa), karena jarak antara kedua ujung kumis kucing hampir sama dengan lebar
tubuhnya. Selain kumis, ciri khusus lain terdapat pada kaki dan telinga kucing. Kucing memiliki
bantalan halus di telapak kakinya. Bantalan ini berfungsi untuk memperkecil suara langkah
kakinya dalam berjalan sehingga musuh/mangsanya tidak mendengar atau mengetahui
kedatangan kucing. Sebagai anggota mamalia, kucing memiliki tiga tulang kuping yang
berukuran kecil dan dikenal dengan nama ossicles. Dengan tulang ini kucing dapat mendeteksi
suara-suara yang sangat halus. Alat keseimbangan pada telinga berfungsi untuk mengatur
keseimbangan pendengarannya sehingga jika kucing jatuh tetap dalam keadaan berdiri.
Seperti halnya hewan yang telah mengalami penjinakan, kucing hidup dalam hubungan
mutualistik dengan manusia. Karena keuntungan yang diperoleh dari adanya kucing, manusia
membiarkan kucing liar berkeliaran di pemukiman. Kucing banyak dimanfaatkan manusia
untuk menangkap tikus-tikus.

1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang
suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi/penelitian secara sistematis.
2. Tujuan teks laporan hasil observasi
Teks laporan hasil observasi bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.
3. Isi teks
Teks LHO biasanya membahas ilmu tentang objek atau konsep. Objek atau konsep yang
dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan objektif.Mmerinci objek atau hal secara
sistematis dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek).Teks LHO menghadirkan
informasi tentang suatu hal secara apa adanya lalu dikelompokkan dan dianalisis secara
sistematis sehingga dapat menjelaskan suatu hal secara rinci dan sudut pandang keilmuan.

2. Menyimpulkan Gagasan Pokok Teks Hasil Observasi


Cara mencari gagasan utama pada teks LHO
a. Mendaftar kata-kata kunci pada teks
b. Memetakan bagian-bagian pada teks LHO
c. Memetakan pargraf (memilih kalimat utama dan kalimat penjelas)
d. Menentukan kalimat utama
e. Merumuskan inti kalimat utama.

Kalimat utama merupakan kalimat yang yang menjadi inti dalam paragraf dan perlu penjelasan
kalimat lain sedangkan kalimat penjelas merupakan kalimat tambahan untuk menjelaskan
kalimat utama dalam paragraf.
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 14 Cilegon
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pelajaran : Teks Laporan Hasil Observasi

Kompetensi Dasar
3.8 Menelaah struktur, aspek kebahasaan dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku
pengetahuan yang dibaca maupun yang didengar
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lain

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8.1 Menganalisis struktur, aspek kebahasaan dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa
buku pengetahuan yang dibaca maupun yang didengar
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lain

Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan diskusi diharapkan siswa dapat :
1. Menganalisis struktur, aspek kebahasaan dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku
pengetahuan yang dibaca maupun yang didengar
2. Menyajikan rangkuman teks laporan hasil yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan
tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lain

A. Struktur teks laporan hasil observasi

Observasi merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin. Observasi berarti
melihat dan memperhatikan sesuatu secara akurat. Observasi meliputi kegiatan mencatat data-data
berdasarkan fenomena yang ada. Pencatatan data-data dari hasil observasi tersebut dituangkan
dalam sebuah tulisan hasil observasi yang disebut teks laporan hasil observasi.

Teks laporan hasil observasi menjelaskan pola hubungan antara aspek dalam
fenomena yang diamati. Dengan demikian, teks laporan hasil observasi tidak hanya
memuat kumpulan data-data dari hasil pengamatan tetapi juga upaya menjelaskan
keterkaitan antara objek pengamatan sehingga fenomena yang tampak dapat dipahami
dengan jelas.
Tujuan melakukan observasi adalah menjelaskan objek yang diamati. Objek atau
hal yang diamati dapat berupa makhluk hidup, lingkungan aktivitas orang-orang yang
terlibat di dalam lingkungan dan aktivitas, serta keterkaitan data dengan makna objek
yang diamati. Karena berisi data yang terjadi di lapangan sesuai kenyataan, teks laporan
hasil observasi menyajikan data-data faktual.

Menulis teks hasil observasi hendaknya memperhatikan isi, struktur teks, dan tata
bahasa. Struktur isi teks hasil observasi terdiri atas bagian-bagian berikut.

1. Judul
Menggambarkan isi karangan dalam rangkaian kata.

2. Definisi umum
Menjelaskan konsep-konsep umum dari fakta yang diamati.

3. Deskripsi khusus atau bagian


Menjelaskan fakta-fakta yang diamati dan keterkaitan fakta dengan makna.

4. Penutup
Berisi kesimpulan pembahasan yang dijelaskan sebelumnya.

B. Ciri kebahasaan teks hasil observasi

Di samping memiliki kekhasan di dalam strukturnya, teks laporan hasil observasi


memiliki karakteristik tersendiri dalam kebahasaannya, yakni sebagai berikut.
a. Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utamanya.
Kata-kata yang dimaksud, misalnya gunung, sungai, keadaan penduduk, peristiwa
banjir, bencana alam, dan buah manggis.

b. Banyak menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan
tindakan suatu benda binatang manusia atau peristiwa.
c. Banyak menggunakan kopula, seperti adalah, merupakan, yaitu.

d. Banyak menggunakan fakta-fakta yang berupa angka, penjumlahan, ataupun


perhitungan.
Contoh :
Bunga manggis berdiameter 5,5 cm.
Berat buah bervariasi antara 75-150 gram.

e. Banyakmenggunakan kata yang menggambarkan sifat atau perilaku benda, orang,


atau suatu keadaan.
Contoh:
Gempa ini sedikit lebih kuat daripada gempa dalam.
Daun kelopak dua pasang, daun mahkota dua pasang, tebal dan berdaging,
berwarna hijau-kuning dengan pinggir ke merah-merahan.
a) Pernyataan umum/ defi nisi umum/klasifi kasi umum
Pernyataan umum/defi nisi umum berisi defi nisi, kelas/ kelompok, keterangan umum, atau
informasi tambahan tentang subjek yang dilaporkan. Pernyataan umum berisi informasi umum
(nama latin, asal usul, kelas, informasi tambahan tentang hal yang dilaporkan).

b) Deskripsi bagian
Berisi perincian bagian- bagian hal yang dilaporkan. Saat melaporkan tentang hewan, maka aspek
yang dilaporkan mencakup ciri fi sik, habitat, makanan, perilaku. Saat melaporkan tumbuhan,
maka aspek yang dilaporkan adalah perincian ciri fisik bunga, akar, buah atau perincian bagian
yang lain. Perincian manfaat dan nutrisi juga dapat dipaparkan pada bagian ini. Saat melaporkan
suaru objek, maka yang dilaporkan berupa objek, deskripsi bagian berisi klasifi kasi objek dari
berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu objek, sifat-sifat khusus objek.

c) Simpulan
berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan (simpulan ini boleh ada dan boleh tidak ada).

Untuk memperjelas pemahamanmu tentang struktur teks laporan hasil observasi, baca teks
berikut dengan cermat!
Kaidah Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi oleh kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.


1. Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya.
Contoh : Tanaman lamtoro gung hidup di daerah beriklim sedang.

2. Banyak menggunakan kopula (kata kerja defi nisi) : adalah, merupakan, yaitu.
Contoh : Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus) merupakan mamalia laut yang dapat hidup
hingga 40-50 tahun.

3. Banyak menggunakan kata pengelompokan : dipilih, dikelompokkan, terbagi, terdiri atas.


Contoh : Sampah terbagi menjadi sampah organik dan anorganik.

4. Banyak menggunakan istilah pada bidang ilmu tertentu.


Contoh : atmosfi r, antibiotik, aerodinamika, iklim, tropis.
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan,
atau sifat yang khas pada bidang tertentu. Untuk mencari makna kata suatu istilah, kita dapat menggunakan
kamus istilah pada bidang ilmu tertentu, misalnya kamus istilah ekonomi, kimia, kedokteran, politik, dan
sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, E, dkk. Bahasa Indonesia Kelas IX. 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kosasih dan Restuti. Mandiri Bahasa Indonesia. 2018. Jakarta: Erlangga.
Prajamika, Wisnu. Bahasa Indonesia Jilid 3. 2018. Jakarta: PT. Masmedia Buana.
https://bhsindonesiabinawarga.blogspot.com/2019/10/struktur-teks-laporan-hasil-observasi.html

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai