Anda di halaman 1dari 88

KURIKULUM OPERASIONAL

SMP HARAPAN MASSA KOTA DEPOK :


A) Penulis
Tim Pengembang Kurikulum SMP Harapan Massa Kota Depok
B) Pengawas Pembina SMP Disdik Kota Depok
Doni Andrian, S.Pd
C) Penanggung Jawab
Muhamad Zul Karnaen, S.Pd (Kepala SMP Harapan Massa)
D) Tim Penyusun
 Ni Luh Eka Desy Purnami : Ka. Adminitrasi dan Bendahara SMP Harapan Massa
 Mifta Riestieya Safitri, S.Pd : Waka.Bid Kurikulum SMP Harapan Massa
 Indah Eka Sari, M.Pd : Waka.Bid Kesiswaan SMP Harapan Massa
 Maulidita Feriyanti : Staf Adminitrasi dan OP. SMP Harapan Massa
 Rofiyati, S.Pd : Guru Bidang Studi SMP Harapan Massa
 Rani Widyasmara, S.Psi : Guru Bidang Studi SMP Harapan Massa
 Nana Sutisna, S.IP : Guru Bidang Studi SMP Harapan Massa
 Lukman Hakim, S.Pd : Guru Bidang Studi SMP Harapan Massa
 Mohammad Awaludin, S.Pd.I: Guru Bidang Studi SMP Harapan Massa
 Eka Fitri Muliati, S.Pd : Guru Bidang Studi SMP Harapan Massa
 Alwan Muntasari : Guru Bidang Studi SMP Harapan Massa

E) Penelaah
 Janu Topan Hariyono, S.Pd ( Ketua Harian Yayasan Haapan Massa)
 Hardiyanto, S.Pd (Seketaris Harian Yayasan Harapan Massa)
 Turiyah ( Ketua Komite SMP Harapan Massa)
 Roro Erna Mewangi, SH. (Penasehat Pembina Komite Harapan Massa)
 Eko Apriyanto, SE ( SMP PGRI Depok II Tengah)
 Masdiana, S.Pd (Sekolah Al Masnuniyah Jakarta)
 Yogi Purnama, M.Pd ( Dosen Universitas Indraprasta)
 Royan Nur Fahmi, M.Pd ( Kemendikbud)

F) Penata Letak
Maulidita Feriyanti
REKOMENDASI PENGAWAS

Setelah mencermati naskah Kurikulum SMP Harapan Massa, Kota Depok, Provinsi Jawa
Barat, Tahun Pelajaran 2023/ 2024, dengan ini saya:
Nama : Doni Andrian, S.Pd
NIP : 198105022010011017
Jabatan : Pengawas Madya SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Depok
Menyatakan bahwa naskah tersebut dapat disahkan dan diberlakukan sebagai Kurikulum
SMP Harapan Massa, Kota Depok, Tahun Pelajaran 2023/2024.

Depok, 06 Juli 2023


Pengawas Sekolah,

Doni Andrian, S.Pd


NIP. 198105022010011017
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah melalui proses penyusunan oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah, diketahui
oleh Komite Sekolah, dan mendapatkan rekomendasi dari pengawas pembina, maka
Kurikulum SMP Harapan Massa ditetapkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran
2023/2024.

Ditetapkan : Depok
Tanggal : 6 Juli 2023

Mengetahui Menetapkan
Komite Sekolah, Ka. SMP Harapan Massa

Turiyah Muhamad Zul Karnaen, S.Pd

Mengetahui :
Kepala Bidang Pembina SMP

JOKO SOETRISNO, S.Pd., M.Pd


NIP. 197110102006041025
YAYASAN HARAPAN MASSA
SMP HARAPAN MASSA
STATUS TERAKREDITASI A SK No.02.00/151/BAP-SM/SK/XI/2015
Alamat Perum Depok Indah II Blok G No. 15 Beji-Kota Depok
Telepon (021) 7773265

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bahawa ini,
Nama : Muhamad Zul Karnaen, S.Pd
Nama Sekolah : SMP Harapan Massa
Jabatan : Kepala Sekolah
NPSN : 20229023
Alamat Sekolah : Komp. Depok Indah II Blok E No.25 Kec. Beji Kota Depok Prov.Jawa
Barat
Dengan ini menyatakan kurikulum yang berlaku adalah sebagai berikut :
NO KELAS KURIKULUM

1 Kelas VII Kurikulum Merdeka

2 Kelas VIII Kurikulum Merdeka

3 Kelas IX Kurikulum 2013

Demikan pernyataan pemberlakukan kurikulm ini dibuat dengan sesunguhnya dan penuh
tangung jawab.

Depok, 6 Juli 2023


Kepala SMP Harapan Massa

Muhamad Zul Karnaen, S.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga Kurikulum Operasional SMP Harapan Massa Tahun Pelajaran 2023/2024 dapat
tersusun. Kurikulum Operasional SMP Harapan Massa Tahun Pelajaran 2023/2024 merupakan
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan
kondisi SMP Harapan Massa serta saran Komite Sekolah. Penyusunan Kurikulum Operasional
SMP Harapan Massa ini di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan.
Kurikulum Operasional SMP Harpan Massa Kota Depok, kami buat sebagai pedoman
bagi segenap keluarga besar aktivitas akademik di SMP Harapan Massa, agar proses kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai
dengan visi, misi, dan tujuan sekolah yang tertuang dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) baik
yang berupa Rencana Kerja Tahunan (RKT) maupun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM),
khususnya dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum Operasional SMP Harapan Massa ini disusun dengan melibatkan berbagai
pihak dan berdasarkan beberapa analisis terkait satuan pendidikan. Beberapa tahapan telah
dilalui dalam penyusunannya namun kekurangan tidak bisa sepenuhnya dihindari sehingga
masukan dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk perbaikan di
waktu yang akan datang.
Ucapan terima kasih kepada tim pendamping dari Puskur Kemendikbudristek dan semua
pihak atas bantuan dan partisipasinya dalam kegiatan penyusunan kurikulum ini. Semoga Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya serta kekuatan
kepada kita semua, Amin.

Tim Penyusun KOSP


DAFTAR ISI

Tim Pengembang KOSP .............................................................................................................. I


Rekomendasi Pengawas............................................................................................................... II
Lembar Pengesahan …………………......................................................................................... III
Surat Pernyataan Kurikulum ....................................................................................................... IV
Kata Pengantar ............................................................................................................................. V
Daftar isi ...................................................................................................................................... VI
1 Karakteristik Satuan Pendidikan ............................................................................................... 1
A. Peserta Didik ........................................................................................................................... 2
B. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ........................................................................................2
C. Letak Geografis, Keadaan Sosial Ekonomi, dan Budaya......................................................... 3
2 Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan ................................................................................ 6
A. Visi ......................................................................................................................................... 6
B. Misi ......................................................................................................................................... 6
C. Tujuan...................................................................................................................................... 7
3 Pengorganisasian Pembelajaran................................................................................................ 8
A. Intrakurikuler........................................................................................................................... 8
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila............................................................................... 10
C. Kegiatan Ekstrakurikuler.......................................................................................................... 12
D. Kegiatan Pendukung................................................................................................................ 12
4 Perencanaan Pembelajaran......................................................................................................... 16
A. Rencana Pembelajaran Lingkup Satuan Pendidikan............................................................... 16
B. Rencana Pembelajaran Lingkup Kelas..................................................................................... 16
5 Evaluasi dan Pengembangan Profesional.................................................................................. 16
A. Evaluasi ................................................................................................................................... 16
B. Pengembangan Profesional...................................................................................................... 16
Lampiran ...................................................................................................................................... 1
1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan


individu. Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung
perkembangan suatu negara menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan
bangga serta cinta tanah air.

Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak


sama. Di dalam kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini
tentunya harus difasilitasi oleh Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah
berfungsi sebagai laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi siswa
untuk bersosialisasi, berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan
memecahkan masalah.

Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan


suatu perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi
serta melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya.
Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa.

Untuk mencapai tujuan di atas, sekolah membutuhkan sebuah dokumen


sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini
merupakan dokumen kurikulum operasional yang menjadi pegangan (living
document) sekolah.

Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur


bahwa Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa
“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yanga telah disepakati.”.

Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran


tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi
para pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum
sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Kehadiran pandemi Corona Virus Disease (Covid-2019),
menyingkapkan sejumlah persoalan penting yang menghantui bangsa ini,
meluluhlantahkan sendi-sendi kehidupan bangsa hingga melahirkan problem
socio-cultural multi dimensi baik politik, sosial, budaya, ekonomi hingga
ketahan mental baik fisik maupun sprirtual yang harus segera diatasi karena
menyangkut keberlangsungan hidup dan kemandirian jati diri bangsa termasuk
didalamnya layanan pendidikan pada sekolah secara khusus.
Untuk mengatasi krisis pembelajaran dampak Corona Virus Diseas,
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas:
Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, secara daring. Menteri
Nadiem Makarim mengungkapkan, merujuk berbagai studi nasional maupun
internasional, krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan
belum membaik dari tahun ke tahun. Krisis pembelajaran semakin bertambah
karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran
(learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran. “Efektivitas
kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya perubahan
rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih
komprehensif,”keunggulan Kurikulum Merdeka. Pertama, lebih sederhana dan
mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Kemudian, tenaga
pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik,
tidak ada program peminatan peserta didik memilih mata pelajaran sesuai
minat, bakat, dan aspirasinya. Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar
sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu sekolah
memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka SMP Harapan Massa mengikuti
penerapan jalur mandiri Merdeka Berbagi yang pada pelaksanakan satuan
Pendidikan mengikuti prinsip-psinsip pelaksanaan Kurikulum Merdeka masih
mengadopsi dari sekolah penggerak dan Platform Merdeka Mengajar
disesuaikan dengan situasi dan kondisi satuan Pendidikan
Salah satu keunggulan penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan
dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan
kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk
mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum SMP Harapan Massa ini disusun oleh Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) sekolah dengan melibatkan unsur; guru, konselor, komite
sekolah, Kepala Sekolah, praktisi pendidikan, pengawas pembina dan unsur
stakeholder lainnya.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah

1. Landasan Filosofis

Secara filosfis Kurikulum Sekolah yang dikembangkan pada SMP Harapan Massa
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kurikulum sekolah merupakan kerangka pembudayaan keberagamaan
nasional dan daerah sebagai ciri khas pendidikan sekolah;
b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan
budaya melalui penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam
bentuk mata pelajaran. Karenanya kurikulum memberikan rambu-rambu
perencanaan dan pengaturan pendidikan di sekolah dalam penguasaan
disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama secara integratif;
c. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism);
d. Negara menjamin seluruh lapisan masyarakat untuk mendapat layanan
pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas,
2. Landasan Yuridis Kurikulum Operasional Sekolah
Secara Yuridis pngembangan Kurikulum Operasional SMP Harapan
Massa antara lain:
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan
4. PP No 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Standar Nasional Pendidikan
5. Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
7. Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Pada Dikdasmen
8. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Dikdasmen
9. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
10. Permendikbud No 195 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum 2013
11. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013
12. Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 Tahun 2016 Tentang KI dan
KD Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pada
Satuan Pendidikan.
14. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
15. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2021/2022 dan Tahun Akademik
2021/2022 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
16. Surat Keputusan Nomor 044/H/KR/2022 Tentang Sekolah/ Satuan
Pendidikan Pelaksanan Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Tahun
Pelajaran 2022/2023
17. Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 262/M/2022 Tentang
Perubahan Atas Kemendikbudristek No.56/M/2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

C. Tujuan Penyusunan Dokumen KOSP


Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SMP Harapan Massa
disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada masa
pandemi untuk mencapai tujuan pendidikan dengan mempertimbangkan
antara lain:
1. Sebagai pedoman dalam pengembangan kurikulum
Pada masa darurat pandemi, seluruh peserta didik harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah.
Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengandalkan tatap muka antara
guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik dapat melakukan belajar
dari rumah dengan bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua.
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah
Kegiatan pembelajaran wajib mempertimbangkan terjaganya kesehatan,
keamanan,dan keselamatan civitas akademika baik pada aspek fisik
maupun psikologi;
Kurikulum Sekolah 2013 dan Kurikulum Merdeka Masa Pandemi Covid-
19 hanya diterapkan pada masa darurat. Bila kondisi sudah normal, maka
kegiatan pembelajaran harus kembali dilaksanakan secara normal seperti
biasanya.
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya.
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasioanal Satuan Pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pelajaran harus memenuhi


keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta
kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan
pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik
satuan Pendidikan, Kontekstual sosial budaya dan lingkungan.
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan digunakan di satuan Pendidikan. Bahasa yang digunakan
lugas, ringkas, dan mudah di pahami.
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan
kurikulum satuan Pendidikan melibatkan Komite Satuan Pendidikan
dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi,
berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, dibawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
E. Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar,


yaitu “Pelajar dengan profil (kompotensi) seperti apa yang ingin dihasilkan
oleh sistem pendidikan Indonesia? ”Pelajar Indonesia merupakan pelajar
sepanjangan hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-
nilai Pancasila”
Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi
warga Negara Indonesia dan produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta
didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global
yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Profil pelajar Pancasila memiliki enam kopetensi yang dirumuskan
sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga
upaya menguatkan Profil Pelajaran Pancasila yang utuh membutuhkan
berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial.
Keenam dimensi tersebut adalah:

Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil Pelajar Pancasila


tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku
sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

Penjelasan di atas menggambarkan posisi dan fungsi Profil Pelajar


Pancasila dalam kurikulum sekolah, yaitu sebagai :
1. Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung disekolah.
2. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga sekolah.
3. Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah.
F.Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Pembelajarn dilakukan dengan mengacu / mengarah pada prinsip pembelajaran
sebagai berikut :
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajaran sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan masyarakat sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Asesmen dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:


1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik
sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategis pembelajaran selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk mementukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran. Membangun komitmen dan menyusun
perencanaan asesmen yang berfokus pada asesmen formatif berfokus
pada asesmen sumatif.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusa
tentang langkah selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak
lanjutnya.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran secara berkelanjutan
II
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
SMP HARAPAN MASSA

A. Karakteristik Sekolah

SMP Harapan Massa adalah sekolah swasta terletak di Kec. Beji Kota Depok,
dan melaksanakan program pembelajaran terpadu dan terbuka bagi siswa dengan
berbagai latar belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman,
nyaman, dan kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah
keterampilan, serta membentuk sikap belajar yang baik bagi siswa.
Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat
dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi.
Sekolah merancang fasilitas belajar siswa dalam dua gedung yang didasarkan pada
fase perkembangan belajar siswa.

GEDUNG A GEDUNG B
RK. VIII 1-2
RK IX 1-2 RK VII 1-2
Lab.Komputer
Lab IPA Perpustakaan

Pembagian gedung di atas didasarkan atas pertimbangan


kemiripan karakteristik siswa sehingga memudahkan guru dalam mengelola
dalam menyediakan fasilitas serta kegiatan pembelajaran.

Area permainan dan area sosialisasi siswa dipisah sesuai kebutuhan


usia siswa. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk
memenuhi kebutuhan perkembangan motorik dan sosialisasi siswa.
Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk
memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.

SMP Harapan Massa meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan


dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang
maksimal apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat
(literate environment) untuk mewujudkan hal ini sekolah memperkaya
lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan
siswa di dalam maupun di luar kelas.

Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman


buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
siswa.

B. Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan


SMP Harapan Massa berada di lingkungan Masyarakat yang beragam
suku. Hal ini menambah banyak referensi sekolah untuk memperkaya siswa
akan budaya di lingkungan terdekatnya. Keberadaan sekolah juga di Tengah
pusat kota depok khusunya wilayah beji-kukusan Depok sehingga beragam
suku dan agama menjadi potensi lain yang dimanfaatkan Sekolah untuk
memperkenalkan budaya lainnya. Keberagaman daerah asal dan profesi
orang tua siswa pun memberikan dukungan terhadap proses belajar mengajar.
C. Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan

SMP Harapan Massa memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang


berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda; budaya, sosial ekonomi,
dan pendidikan. Beberapa di antara mereka memiliki berbagai keterampilan,
di antaranya: bermusik, menyanyi, drama, Kesenian, dan Berteknologi.
Sekolah memfasilitasi pengembangan potensi dan bakat guru dan staf untuk
mendukung kualitas pendidikan.
1) Jumlah Guru
Jumlah guru di SMP Harapan Massa pada saat ini berjumlah 12 Orang,
guru di SMP Harapan Massa merupakan guru tetap yayasan (GTY) dan
memiliki latar belakang Pendidikan :
 Latar belakang Pendidikan S1 : 10 orang
 Latar belakang Pendidikan S2 : 2 Orang
2) Tenaga Kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan SMP Harapan Massa terdiri 1 orang dan
memiliki latar belakang Pendidikan S1 .

D. Karakteristik Peserta Didik

Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman


belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun
tidak sedikit juga siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan
emosional mereka.

Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki
minat di bidang seni, olahraga, matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi
kebutuhan mereka dengan menyiapkan program pengembangan potensi dan
minat mereka.
Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di SMP Harapan
Massa. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi,
toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah
yang siswa temui dalam kegiatan belajar mereka sehari-hari.

Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang.


Dengan demikian, program yang dirancang memperhatikan empat ranah (sosial,
emosional, intelektual, fisik, serta berahlakul karimah) dengan ranah spiritual
sebagai payung besar dalam dunia pendidikan.

 Jumlah Peserta Didik

Jumlah Peserta didik SMP Harapan Massa Pada Tahun Ini disajikan pada table
berikut:
N
Kelas Laki-Laki Perempuan Total Rombel
O

VII 1 14 16 30
1 2
VII 2 20 10 30

VIII 1 7 12 19
2 2
VIII 2 8 14 22

IX 1 12 16 28
3 2
IX 2 18 10 28

E. Letak Geografis, Sosial, Ekonomi, dan Budaya

SMP Harapan Massa berada di lokasi yang strategis karena dekat dengan pusat
kota Depok, jauh dari tempat keramaian, aman dari bencana alam, seperti banjir dan
tanah longsor, serta mudah diakses oleh peserta didik dengan kendaraan umum. Di
samping itu SMP Harapan Massa berlokasi di wilayah Beji Kota Depok yang
memiliki beraneka ragam budaya, seperti permainan anak tradisional, upacara adat,
seni tradisional Sunda, makanan khas, dan lain-lain. Kondisi ini memungkinkan SMP
Harapan Massa memajukan budaya daerah ini melalui kegiatan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.

Kegiatan kebersamaan sudah membudaya di SMP Harapan Massa sejak lama


antara lain; Gerakan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, sopan, Santun), Sholat Dhuha
Bersama, Gerakan Literasi Sekolah, Jumat Bersih, Olahraga Bersama. Kegiatan
pembiasaan yang dilakukan di SMP Harapan Massa, adalah untuk mendorong
pencapaian penguatan profil pelajar Pancasila, terutama dimensi beriman bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis, serta mandiri

Untuk mencapai visi sekolah, SMP Harapan Massa mempunyai 5 program


unggulan yaitu Sekolah Adiwiyata, Sekolah Sehat, Sekolah Ramah Anak, Sekolah
Digital, dan Sekolah Berliterasi.
Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah merupakan kegiatan yang sudah membudaya
untuk semua warga sekolah. Kegiatan ini dilakukan pada setiap minggu ke 4 dengan
memanfaatkan waktu yaitu 40 menit, dan secara Bersama di lapangan.dan kegiatan
litersasi mandiri siswa membaca dengan memanfaatkan fasilitas sekolah dianataranya
perpustakaan dan di pojok baca Sebagai bukti bahwa peserta didik telah membaca
dapat terlihat secara fisik dari jurnal harian.

Kondisi ekonomi masyarakat yang berada di sekitar SMP Harapan Massa


khususnya keluarga peserta didik SMP Harapan Massa sangat beragam. Hal ini
mempengaruhi kemajuan perkembangan pendidikan di sekolah. Pekerjaan orang tua
peserta didik di SMP Harapan Massa sangat heterogen; ada yang sebagai
Karakteristik Satuan Pendidikan (PNS), TNI, karyawan swasta, wiraswasta,
pedagang, wirausaha, dan buruh. Rata-rata kondisi ekonomi orang tua siswa ada di
posisi kelas Menengah. Hal ini mendorong perubahan ekonomi, budaya, seiring
dengan globalisasi dan perkembangan teknologi.

Latar belakang pendidikan dan kehidupan sosial ekonomi orang tua siswa, sangat
membantu terlaksananya program sekolah khususnya di SMP Harapan Massa dalam
menerapkan Kurikulum Merdeka. Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Agama Mayoritas peserta didik di SMP Harapan Massa beragama Islam


(90%) dan 10% beragama Kristen dan Hindu. Berdasarkan hasil pemantauan
sekolah, bahwa semua peserta didik sangat taat beribadah sesuai dengan
agamanya masing-masing.

2. Pendidikan Orang Tua Semua orang tua peserta didik memiliki latar
belakang pendidikan meskipun dengan jenjang yang berbeda-beda. Sebagian
besar orang tua peserta didik memiliki ijazah SMA (73%), berijazah
Perguruan Tinggi (13%), berijazah SMP (7,5%) dan berijazah SD (4,5%)

3. Pekerjaan Orang Tua Peserta Didik Sebagian besar orang tua peserta didik
SMP Harapan Massa bekerja dan memiliki penghasilan meskipun beragam.
Berdasarkan hasil analisa data dari formulir isian pada saat PPDB, diperoleh
data bahwa sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai karyawan swasta
(55%), sebagai ASN/TNI/POLRI (4%), sebagai pedagang (20%), pensiunan,
sebagai petani/nelayan/buruh (25%), pensiunan (0,5%) dan tidak bekerja
(0,5%)

4. Strata Sosial Berdasarkan angket yang disebar pada saat pendaftaran ulang
calon peserta didik yang dinyatakan diterima di SMP Harapan Massa yaitu
tentang penghasilan keluarga, diperoleh data bahwa posisi keluarga ada
pada posisi yaitu; Keluarga Sejahtera III Plus (10%), Keluarga Sejahtera Tk
III (49%), Keluarga Sejahtera Tk II (10%), Keluarga Sejahtera Tk I (8,6%)
dan Keluarga Pra Sejahtera (7,5%). Penyebutan nama strata sosial diperoleh
dari penelusuran google.

Karakteristik yang tercermin dalam semua kondisi dan kegiatannya, mendukung


proses pendidikan dan pembelajaran di SMP Harapan Massa yang terintegrasi
dengan penguatan profil pelajar Pancasila.

Komite Sekolah sangat berperan dalam memfasilitasi komunikasi sekolah


dengan para orangtua peserta didik. Komunikasi sekolah dengan orang tua peserta
didik banyak dijembatani oleh Komite Sekolah, baik secara resmi melalui rapat
maupun secara tidak resmi dalam bentuk kekeluargaan. Dalam pertemuan
resminya, sekolah dapat mensosialisasikan berbagai informasi tentang sekolah dan
kegiatannya, termasuk Kurikulum Operasional SMP Harapan Massa.

Dari hasil pertemuan Komite Sekolah dengan orangtua peserta didik dan
sejenisnya, diperoleh informasi bahwa ada aspirasi atau harapan orang tua dan
masyarakat sekitar sekolah terhadap SMP Harapan Massa. Aspirasi tersebut
antara lain bahwa orangtua dan masyarakat berharap bahwa melalui kurikulum
baru ini SMP Harapan Massa dapat memberikan layanan pendidikan secara
optimal kepada semua peserta didik dengan segala keunikannya tanpa
memandang perbedaan, sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Orangtua berharap putra putrinya dapat mengembangkan potensinya secara
optimal sesuai dengan keadaannya di SMP Harapan Massa ini. Masyarakat sekitar
sekolah berharap bahwa warga SMP Harapan Massa dapat memberi contoh dan
inspirasi kepada masyarakat khususnya dalam pergaulan remaja dengan
mengedepankan profil pelajar Pancasila sehingga tidak terjadi aksi kenakalan
remaja di wilayah sekitar SMP Harapan Massa dan di manapun mereka berada.
III
VISI, MISI DAN TUJUAN
SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. VISI SMP Harapan Massa :

“Berakhlak Mulia, Berprestasi, Berbudaya dan Peduli Lingkungan”

C. MISI SMP Harapan Massa :

1. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap agama yang dianut


untuk membentuk pribadi yang baik.

2. Mefasilitasi sarana dalam rangka mewujudkan prestasi akademik dan non akademik

3. Mewujudkan pengembangan inovasi pembelajaran sesuai tuntutan

4. Mewujudkan pengelolaan pendidikan yang professional

5. Mewujudkan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan profil pelajar
Pancasila.

6. Mewujudkan budaya peduli lingkungan (pencegahan pencemarah, pencegahan kerusakan


dan upaya pelestarian lingkungan hidup) bagi seluruh warga sekolah.
D. Tujuan SMP Harapan Massa
1. Terbentuknya karakter siswa yang religius melalui kegiatan iman dan taqwa.

2. Terwujudnya prestasi siswa

3. Tercapainya pengembangan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan tuntunan

4. Terciptanya pengelola pendidik yang profesioanl

5. Terbentuknya budaya 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan profil pelajar
Pancasila.

6. Terwujudnya peserta didik yang memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan


hidup disekitarnya
BAB IV
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Kurikulum kelas VII dan VIII pada tahun ajaran 2023/2024 menggunakan
struktur kurikulum Merdeka, berdasarkan Kepmendikbudristek No. 56/KR/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Sedangkan untuk
kelas IX masih menggunakan kurikulum 2013. Kegiatan pembelajaran kelas VII dan VIII
yang diselenggarakan SMP Negeri 2 Cibinong mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP)
Fase D. Semua kegiatan pembelajaran, baik pembelajaran intrakurikuler maupun
pembelajaran berbasis projek, saling menguatkan untuk mewujudkan karakter profil
pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di SMP Harapan Massa
menggunakan pendekatan mata pelajaran. Pembagian tanggung jawab mengampu mata
pelajaran diberikan kepada guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Mata
pelajaran yang diajarkan di SMP Harapan Massa terdiri dari sepuluh mata pelajaran dan
satu mata pelajaran muatan lokal. Sedangkan pembelajaran projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilaksanakan dengan pendekatan blok harian. Pengorganisasian dan perencanaan
projek ditentukan oleh tim fasilitator projek dengan alokasi waktu 25% dari total jam
pelajaran selama satu tahun. Muatan lokal yang dipilih oleh SMP Harapan Massa adalah
Bahasa Sunda, dengan pertimbangan bahwa SMP Harapan Massa berada di daerah Jawa
Barat. Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.

A. Intrakulikuler

Setiap mata pelajaran diberi kebebasan dalam memilih metoda dan strategi
pembelajaran yang ditujukan untuk mencapai kompetensi pada Capaian Pembelajaran.
Jumlah jam pelajaran tatap muka per minggu untuk SMP Harapan Massa adalah 41 jam
pelajaran untuk kelas VII dan VIII. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran dilakukan dengan
jumlah beban belajar yang tetap. Struktur Kurikulum SMP Harapan Massa pada kelas
VII dan VIII menggunakan jumlah minggu efektif 36 minggu per tahun yang disajikan
pada tabel berikut :

ALOKASI TOTAL
INTAKURIKULER ALOKASI PROJECT
ALOKASI /TAHUN INTAKURIKUL JP PER
ER/MINGGU 25%
WAKTU TAHUN
Pendidikan Agama
72 2 36 108
dan Budi Pekerti
P.Pancasila 72 2 36 108
Bahasa Indonesia 180 5 36 216
Matematika 144 4 36 180
IPA 144 4 36 180
IPS 108 3 36 144
Bahasa Inggris 108 3 36 144
Penjasorkes 72 2 36 108
Informatika 72 2 36 108
Pilihan : 72 2 36 108
 Seni Rupa
Mulok(Bahasa Sunda) 72 2 - 72

JUMLAH 1116 31 360 1476

*Jadwal Pembelajaran Terlampir

Muatan Struktur Kurikulum 2013 Kelas IX, Sebagai Berikut:

KOMPONEN Kelas IX

A. Mata PelPelajaran

1. Pendidikan Agama 3

2. Pendidikan Kewarganegaran 3

3. Bahasa Indonesia 6

4. Bahasa Inggris 4

5. Matematika 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5

7. kronuIlmu Pengetahuan Sosial 4

8. Seni Budaya 3

9. Pend. Jasmani ,OR dan Kesehatan 3

10. Prakarya dan / atauTeknologi Informasi 2


dan Komunikasi
B. Muatan Lokal

1. Bahasa Daerah (Bahasa Sunda) 2

C. Pengembangan Diri
 Bimbingan konseling 1*
 Ekstrakulikuler

JUMLAH 40

B. Project Penguat Profil Pelajar Pancasil


Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SMP Harapan Massa
dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema besar
yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk
proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas VII s.d. VIII. Pengalokasian waktu untuk
kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi
Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler
dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian
operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik
dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar
Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis
dan kreatif.

Gambar Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-


langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah
dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi
Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan
peserta didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap
pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian
menjadi refleksi untuk perbaikan

Gambar Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek


penguatan Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai
Pancasila. Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil
karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber daya alam
dan budaya lokal di sekitarsatuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per
jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang
kemudian digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir
semester.

Proyek pertama dilaksanakan pada bulan Desember dengan tema


Khasanah Budaya Nusantara yang mengemas kebhinekaan global untuk
menampilkan kebudayaan daerah, sehingga peserta didik dapat menjadi duta
budaya. Proyek kedua dengan tema Bangunlah Jiwa dan Raganya. Proyek ini pun
sebagai bentuk dari cinta dan kasih sayang serta bentuk rasa syukur dalam
saling menghargai kehidupan yang sehat, damai, serta berakhlak baik sehingga
menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran


berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian
sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-
kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas
berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya
pada satuan pendidikan.

Ko-kurikuler

 Pekan Budaya/Pekan Catatan:

Olahraga/Pekan Seni Kegiatan ko-kurikuler ini dilaksanakan

 Pentas Seni dalam satu tahun pelajaran, di luar minggu

 Masa Pengenalan Lingkungan efektif


Sekolah
 Harmas Sehat
 Hari Merdeka Bersama Keluarga
 Hari besar keagamaan (islam)
 Kunjungan Ke Museum
 Matematika di Sekitarku
 Pekan Buku
Ekstrakurikuler‘ Catatan:
 Kegiatan masing-masing ekstrakurikuler
berlangsung selama 90 / 120 menit
 Jenis ekstrakurikuler disesuaikan dengan minat
siswa di berbagai area (motorik, seni,kognitif,
teknologi, agama)

Jadwal pelaksanaan penguatan projek profil pelajar Pancasila dilakukan pada hari Rabu dan Jumat

dalam setiap minggu, seperti pada tabel berikut:

Hari/Kegiatan
Kelas
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

VII Intrakulikuler Intrakulikuler Intrakulikuler Intrakulikuler P5

dan (Mapel) (Mapel) (Mapel) dan (Mapel)

VIII P5

C. Ektrakulikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler ada 2 macam yaitu ekstrakurikuler wajib dan pilihan.

Ekstrakurikuler wajib yaitu kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan yang dikembangkan dan

diselenggarakan sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan ektrakurikuler kepramukaan

wajib diikuti seluruh peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan secara blok, aktualisasi dan

regular. Kegiatan ekstra wajib untuk pendidikan kepramukaan sebagai suplemen pencapaian

profil pelajar Pancasila. Ekstrakuriler kepramukaan ini wajib diikuti oleh semua peserta didik

(kls VIII, IX) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran tiap minggu, yaitu hari rabu.
Sedangkan ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta didik kelas VII, dan VIII, alokasi

waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan

ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai dengan input dan bakat minat peserta didik, sehingga

mampu menggali potensi peserta didik

1) Kegiatan Ektrakulikuler Wajib

Berdasarkan Kurikulum Merdeka, kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua

peserta didik adalah Pendidikan Kepramukaan. Adapun pelaksanaannya berupa kegiatan Blok dan

Aktualisasi. Kegiatan blok dilaksanakan di awal tahun pelajaran dengan peserta semua peserta didik

kelas VII, VIII dan IX. Kegiatan blok ini dilaksanakan berdampingan dengan kegiatan MPLS (Masa

Pengenalan Lingkungan Sekolah). Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada hari Rabu setelah

berakhirnya kegiatan intrakurikuler selama 120 menit. Kegiatan ini diikuti oleh semua peserta didik

kelas VII, VIII, dan IX. Penilaian dalam kegiatan aktualisasi berupa penilaian jurnal.

2) Kegiatan Ektrakulikuler Pilihan

Untuk memfasilitasi bakat dan minat peserta didik sekolah menyediakan berbagai jenis

kegiatan ekstrakurikuler dengan pembina dan tenaga ahli dari luar sekolah. Setiap peserta didik wajib

memilih salah satu bidang yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Pilihan ekstrakurikuler ini harus

benar-benar dapat menumbuhkan bakat yang ada pada peserta didik. Dalam pemilihan cabang

ekstrakurikuler, guru BK, dan wali kelas serta orang tua sangat diperlukan untuk memberi arahan

sehingga peserta didik tidak salah memilih cabang ekstrakurikuler. Tabel berikut ini menunjukkan

berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SMP Harapan Massa.


No Kegiatan Sasaran Pihak Terkait
Tujuan dan Indikator
Keberhasilan
A. Pembentukan Karakter
Pramuka Mempersiapkan peserta Kwarcab,
Pelatih,
didik agar memiliki sikap
kepemimpinan, Masyarakat
Kelas VII, VIII,
1 kebhinekaan global,
Paskibra dan IX
kemandirian, kreatif, Pelatih,
disiplin, tanggung jawab
Masyarakat
dan semangat nasionalisme
dan kegotong- royongan
B. Latihan Olah Bakat dan Olah Minat
2 Futsal Menyiapkan peserta didik Kelas VII, VIII, Pelatih,

untuk mengembangkan dan IX Masyarakat


Basket
kemampuan dalam bidang

Karate olah raga dan memperoleh

juara dalam kejuaraan olah


Pencak Silat
raga dengan mengacu pada

karakter mandiri maupun

gotong royong

Drumband Menyiapkan dan melatih Kelas VII, VIII, Pelatih dan

peserta didik agar dapat dan IX Masyarakat

mengembangkan potensinya

dalam bidang seni terutama

seni musik secara

berkelompok.

Mengapresiasi, dan
meramaikan kegiatan-

kegiatan yang ada di

lingkungan sekolah atau

Masyarakat dengan

pembentukan karakter yaitu

kemadniirian dan gotong

royong.

Pencinta Lingkungan Menyiapkan dan melatih Kelas VII, VIII DLHK Kota

Sekolah (Adiwiyata) peserta didik agar peduli dan IX Depok, Guru, dan

lingkungan sekolah yang Masyarakat

berbasis penghijauan (go

green school), menuju

adiwiyata tingkat kota,

provinsi, nasional dan

mandiri. Meningkatkan rasa

kepedulian, kemadirian dan

gotongroyong

C. Keagamaan
3 Marawis/Hadroh Menyiapkan dan melatih

peserta didik dalam

mengembangkan bakat

minatnya dalam bidang

keagamaan dan
memperoleh juara pada

lomba dengan berkarakter

beriman, bertaqwa kepada

Tuhan YME dan

berakhkak mulia

D. Kepemimpinan
4 Organisasi Intra Menyiapkan dan meltih

Sekolah (OSIS) siswa dalam

membentuk:Tanggung

jawab, Keberanian, Tekun ,

Sportivitas, Disiplin,

Mandiri, Demokratis, Cinta

damai, Cinta tanah air,

Peduli lingkungan , Peduli

social, Keteladanan, Sabar,

Toleransi, Kerja keras

, Pantang meny

3) Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Mekanisme kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Harapan Massa adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran, dibina oleh guru-guru dan dilatih

oleh pelatih yang berkompeten di bidangnya. Penentuan guru sebagai pembina dan pelatih

dikukuhkan melalui surat keputusan Kepala Sekolah.

b. Alokasi Waktu

Pelaksanaan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari Senin- Jumat atau setelah jam pelajaran

intrakurikuler berakhir.

c. Penilaian

Untuk melihat kemajuan hasil kegiatan ekstrakurikuler peserta didik maka kegiatan

ekstrakurikuler dilaksanakan penilaian. Hasil penilaian tersebut dilaporkan secara berkala

kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif.

Kategori Keterangan

A Sangat Baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

d. Kegiatan Pendukung

Untuk menguatkan karakter dan profil pelajar Pancasila diadakan pembiasaan berupa kegiatan

keagamaan, olah raga bersama dan kegiatan cinta lingkungan.

 Shalat Dhuha, pengajian atau doa pagi dilaksanakan minggu pertama dan kedua setiap hari

Rabu dan Jumat


 Mengaji atau ibadah pagi dilaksanakan setiap 15 menit jam Pelajaran pertama setiap hari

senin s.d. jumat

 Literasi dilaksanakan setiap minggu ke 3 di hari jumat selama 45 menit

 Olah raga bersama dilaksanakan setiap Jumat minggu ke-4.

 Cinta lingkungan dilaksanakan setiap jumat minggu ke-3/4 setelah kegiatan literasi/olahraga.

 Makan Sehat Bersamadilaksanakan setiap jumat minggu ke-3/4 setelah kegiatan literasi/olah

raga Bersama.

 Kegiatan peringatan Hari Besar Nasional dan Keagamaan dilaksanakan secara situasional.

 Festival sekolah: pasar seni, pagelaran seni, pameran karya ilmiah, bazaar, peringatan hari-

hari besar dilaksanakan secara situasional.

 Classmeeting yaitu lomba antar kelas pada masa jeda semester atau akhir semester meliputi

bidang seni, olahraga dan Ipte


V
PERENCANAAN PEMBELAJARAAN

A. Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan

proses pembelajaran secara rinci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam

pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung

kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi siswa menjadi

pembelajar sepanjang hayat.

Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran modul ajar adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.

2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.

3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.

4. Mengatur pola pembelajaran.

Sekolah menggunakan berbagai instrumen untuk mengukur ketercapaian belajar siswa.

Prinsip penilaian yang diterapkan adalah bukan sekadar untuk mendapatkan nilai akhir,

namun lebih ditekankan kepada perolehan data sampai sejauh mana pencapaian seorang siswa

untuk dapat dikembangkan potensinya lebih lanjut. Setelah melakukan beberapa intervensi,

guru melanjutkan proses penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
B. Rencana Pembelajaran Lingkup Satuan Pendidikan

Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur tujuan pembelajaran
berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara
sistematis, konsisten, dan terukur. Berikut contoh alur tujuan pembelajaran dalam lingkup Satuan
Pendidikan untuk Mata Seni Rupa Fase D
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA (SENI RUPA)


FASE :D
Penyusun : -----
Pengarah Materi : -----

1. Infografis

Tahap I Tahap II Tahap III


I. Tujuan Pembelajaran I Tujuan Pembelajaran dari : I Tujuan Pembelajaran dari :
dari : Mengalami Mengalami
 Mencipta
Mengalami Mencipta
 Mencipta Berpikir dan berkerja artistik Berpikir dan berkerja artistik
Mereflesikan Mereflesikan
 Berpikir dan berkerja
 artistik
Mereflesikan

II Tujuan pembelajaran dari II Tujuan pembelajaran dari II Tujuan pembelajaran dari


elemen Berdampak elemen Berdampak elemen Berdampak

Keterangan : Pembelajaran seni budaya adalah pilihan dari 4 seni. Satuan pendidikan dapat memilih Seni Rupa, Musik, Tari dan Teater sesuai dengan kondisi
yang ada. Dengan demikian alur tujuan pembelajaran bersifat flesibel. Pembelajaran Seni budaya selalu dilaksanakan dengan aktivitas berkarya.
Pembelajaran Seni Rupa dilakukan dengan aktivitas menggambar dan membentuk. Dengan aktivitas menggambar dan membentuk dapat
memecahkan permasalah pemahaman konseptual peserta didik tentang seni rupa secara utuh untuk semua fase, dari fase A sampai fase F.
2. Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengalami Peserta didik mampu Meapresiasi


mengamati, mengenal, merekam dan  Mengamati untuk mengenal merekam 1. Mengamati untuk mengenal
menuangkan pengalaman dan dan menuangkan pengalaman terhadap merekam dan menuangkan
pengamatannya perasaan, pada karya pengalaman terhadap perasaan,
terhadap lingkungan, perasaan atau visual yang mengandung proporsi, pada karya visual yang
empatinya getstur dan ruang mengandung proporsi, getstur dan
secara visual dengan menggunakan  Menggunakan alat, bahan dan prosedur ruang
proporsi, dasar teknik mewarnai, menggambar, 1. Menggunakan alat, bahan dan
gestur dan ruang. membentuk, memotong dan merekat prosedur dasar teknik mewarnai,
Peserta didik terbiasa menggunakan alat, menggambar, membentuk,
bahan dan prosedur dasar yang tepat memotong dan merekat
dalam 2. Menciptakan karya seni mnggunakan
menggambar, mewarnai, membentuk, dan menggabungkan elemen seni
memotong, dan merekat. rupa, prinsip desain pada konteks
ekspresi pribadi atau konteks
Menciptakan Peserta didik mampu Mengkreasi tertentu
menciptakan karya seni dengan Menciptakan karya seni mnggunakan dan 3. Mengevaluasi dan menganalisis
menggunakan menggabungkan elemen seni rupa, prinsip tingkat efektivitas pesandan
dan menggabungkan pengetahuan desain pada konteks ekspresi pribadi atau pengguanaan medium karya
elemen seni konteks tertentu 4. Menggunakan informasi untuk
rupa atau prinsip desain dan
perencanaan langkah pada proses
keterampilan
pembuatan karya lainnya
yang telah dipelajari sebelumnya, dalam
Mengapresiasi dan berkarya
konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik
berdasarkan perasaan, empati dan
tertentu
penilaian ekspresif, produktif,
infentif dan inovatif
Merefleksikan Peserta didik mampu Meapresiasi 5. Mengebangkan gagasan dalam
mengevaluasi dan menganalisa  Mengevaluasi dan menganalisis tingkat memecahkan masalah
efektivitas efektivitas pesandan pengguanaan medium
pesan dan penggunaan medium sebuah karya 6. Melihat hubungan bidang seni
karya  Menggunakan informasi untuk perencanaan dengan bidang keilmuan lainnya
pribadi maupun orang lain, serta langkah pada proses pembuatan karya 7. Mencari alternatif alat dan bahan
menggunakan informasi tersebut untuk lainnya dalam berkrya seni rupa
merencanakan langkah pembelajaran 8. Membuat karya sendiri atas dasar
selanjutnya perasaan, minat yang sesuai dengan
Berpikir dan Peserta didik mampu Meapresiasi akar budaya teknik yang sederhana
Bekerja Artistik berkarya dan mengapresiasi  Mengapresiasi dan berkarya berdasarkan
berdasarkan perasaan, empati dan perasaan, empati dan penilaian ekspresif,
penilaian pada karya seni secara produktif, infentif dan inovatif
ekspresif, produktif, inventif dan  Mengembangkan gagasan dalam
inovatif. Peserta didik mampu memecahkan masalah
menggunakan kreativitasnya,  Melihat hubungan bidang seni dengan
mengajukan pertanyaan yang bidang keilmuan lainnya
bermakna dan mengembangkan gagasan  Mencari alternatif alat dan bahan dalam
untuk memecahkan masalah, menjawab berkrya seni rupa
tantangan dan peluang yang ada di
lingkungan sekitarnya. Peserta didik
mampu melihat hubungan dengan
bidang keilmuan lainnya. Peserta didik
mampu mencari alternatif alat,
dan bahan untuk membuat karya,
berdasarkan ketersediaan sumber daya
di sekitarnya

Berdampak Peserta didik mampu Mengkreasi


membuat karya sendiri atas dasar Membuat karya sendiri atas dasar
perasaan, perasaan, minat yang sesuai dengan akar
minat, dan sesuai akar budaya sehari- budaya teknik yang sederhana
hari
MODUL AJAR
UNIT 1 : MENGGAMBAR
SUB UNIT A : RUPA DASAR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : .....................................................................................

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas / Fase : VII (Tujuh) - D

Mata Pelajaran : Seni Rupa

Prediksi Alokasi Waktu : 180 menit (4 x 45 menit)

Tahun Penyusunan : 2023

Elemen Mapel : Rupa Dasar

B. KOMPETENSI AWAL
Pada Fase B, siswa telah menguasai pembuatan benda tiga dimensi (relief/gerabah/patung). Diasumsikan
mereka sudah memiliki pengalaman sensori terkait medium yang beragam (keras/lembek, halus/kasar), dan
mempelajari bahwa setiap benda tiga dimensi memiliki massa dan volume.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pada akhir materi, siswa mampu meningkatkan kemandirian melalui keberanian dengan mencoba dan
menumbuhkan rasa percaya diri akan keputusannya sendiri; meningkatkan kemampuan kreatif melalui
pengembangan gagasan dan pembuatan kombinasi yang baru, serta dapat menerima perbedaan dalam
berbagai segi kehidupan.

D. SARANA DAN PRASARANA


Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air)
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).\

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAjARAN
a) Menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung
b) Menggunakan pewarna untuk menciptakan komposisi warna yang menarik (berdampak bagi dirinya)

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Rupa dasar adalah bentuk bentuk dasar (titik, garis, bentuk, warna, tekstur, gelap terang) dan pengaturan
(komposisi, keseimbangan, proporsi, kesatuan, dan irama).

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Saat merancang komposisi pola geometris monokromatik :
a) Apa menurutmu perbedaan utama dari 4 komposisi yang kamu buat?
b) Komposisi manakah yang menurutmu paling menarik? Mengapa?
c) Teknik arsir manakah yang menurutmu paling mudah? Mengapa kamu memilih teknik arsir yang
kamu pilih?
2. Saat memindahkan sketsa ke medium gambar :
a) Mengapa kamu menggunakan pilihan warna tersebut?
B. Manakah bagian dari hasil akhir yang menurutmu paling menarik?

D. PERSIAPAN MENGAJAR
Guru membawa hasil karya tradisional khas tempat masing-masing (kain tenun, batik, anyaman bambu, dll)
ke dalam kelas. Mintalah peserta didik untuk mengamati dan menyebutkan bentuk dasar geometris apa yang
bisa mereka temukan di sana. Guru juga menyiapkan beberapa karya seniman optical art atau abstrak
geometris (contoh: Frank Stella, Bridget Riley, Mochtar Apin-1950an, Ahmad Sadali-1950an) untuk
menunjukkan bahwa penggunaan komposisi bentuk geometris bisa menjadi karya seni yang menarik.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
 Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3)
bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu
kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

 Kegiatan Inti (90 Menit)


1) Membuat pola geometris monokromatik
a. Peserta didik membuat empat komposisi pola geometris yang berbeda dari bentuk geometris
sederhana (lingkaran, persegi, segitiga)
b. Dengan teman sebangkunya, peserta didik membahas dan memilih satu komposisi yang paling
menarik
c. Peserta didik memindahkan sketsa tersebut ke bidang gambar yang lebih besar dari menggunakan
pensil dengan teknik arsir (lihat glosarium) yang berbeda untuk menciptakan kesatuan dan
keseimbangan.

2) Kegiatan Penutup (10 Menit)


a. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
b. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
c. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

F. PERTEMUAN KE-2
1) Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2) Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

 Kegiatan Inti (90 Menit)


1) Membuat pola geometris berwarna
a) Peserta didik membuat kembali komposisi pola geometris yang sudah dibuat pada pertemuan
sebelumnya.
b) Dengan menggunakan pewarna yang tersedia (pensil warna, krayon, cat poster/cat air), warnai
bidang gambar sehingga mendapatkan hasil akhir yang menarik.

 Kegiatan Penutup (10 Menit)


a) Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
b) Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran dan perbaikan.
c) Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
d) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan
diakhiri dengan berdoa.

G. ASESMEN / PENILAIAN
1. DAFTAR PENILAIAN GURU
Judul Bab/Subbab :
Tanggal Pelaksanaan :
Total Waktu Ajar:
1. Apa yang sudah berjalan dengan baik dalam pelaksanaan? Mengapa?
2. Masalah apa yang saya hadapi dalam perencanaan dan pelaksanaan?
3. Apakah dalam pelaksanaannya sudah “student-centered”? Jika belum, apa kesulitannya?
4. Jika melihat ke belakang, hal apa yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik?
5. Apa yang saya pelajari dan bisa bermanfaat untuk di masa depan?
6. Persiapan: apakah saya sudah melakukan persiapan dengan baik?
7. RPP: apakah saya membuat ulang RPP yang menyesuaikan dengan kondisi peserta didik dan sumber
daya yang tersedia?
8. Pelaksanaan: apakah waktunya terlalu cepat, sesuai dengan petunjuk prosedur dalam buku, atau lebih
lambat? Mengapa?
9. Penilaian: apakah saya menggunakan rubrik penilaian yang disediakan? Jika iya, apakah ada
penyesuaian? Jika tidak, apa kesulitannya? Bagaimana saya menggantikannya dengan sistem
penilaian yang lebih sesuai dengan karakteristik peserta didik?

2. DAFTAR RUBRIK PENILAIAN


Nama :
Kelas :
Tanggal :
Nama Guru :
Tidak
Butuh
Komponen Sangat Baik Baik Cukup Baik Memuask
Perbaikan
Asesmen (100 – 90) (89-80) (79-70) an
(69-60)
(0-59)
Penguasaan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa tidak
elemen seni menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan mengumpul
pensil untuk pensil untuk pensil untuk pensil untuk kan tugas.
membuat membuat garis membuat membuat garis
garis tebal, tebal, tipis, garis tebal, tebal, tipis,
tipis, lurus, lurus, tipis, lurus, lurus,
lengkung lengkung yang lengkung lengkung
sesuai dengan tepat bentuk. yang tepat tetapi kurang
bentuk dan Ada upaya bentuk. tepat bentuk.
kesan ruang. untuk Belum ada Belum ada
menyesuaikan upaya untuk upaya untuk
tebal/tipis garis menyesuaikan menyesuaikan
dengan kesan tebal/tipis tebal/tipis
ruang benda. garis dengan garis dengan
kesan ruang kesan ruang
benda. benda.
Penguasaan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa kurang Siswa tidak
prinsip desain membuat membuat membuat mampu mengumpul
gambar sesuai gambar sesuai gambar sesuai membuat kan tugas.
proporsi proporsi. Ada proporsi. gambar sesuai
dengan upaya untuk Namun, tidak proporsi dan
komposisi menggunakan ada upaya komposisi
yang prinsip desain untuk terlihat tidak
seimbang dan (keseimbangan menggunakan seimbang dan
kesan & kesatuan), prinsip desain kesan tidak
menyatu yang namun kom- sehingga menyatu.
kuat. posisi terlihat kom- posisi
kurang terlihat
seimbang atau kurang
kesan kurang seimbang dan
menyatu. kesan kurang
menyatu.
Kemandirian: Siswa berani Siswa berani Siswa tidak Siswa harus Siswa tidak
Berani mencoba mencoba mencoba didorong mengumpul
mencoba dan dengan dengan komposisi bahkan saat kan
percaya diri komposisi komposisi obyek tidak membuat tugas.
obyek yang obyek tidak biasa namun komposisi
tidak biasa biasa meskipun menunjukkan obyek yang
dan masih dengan kepercayaan biasa saja.
menunjukkan dorongan dari diri.
kepercayaan guru atau
diri. temannya.
Kreativitas: Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
pengembangan membuat membuat membuat membuat mengumpul
gagasan dan berbagai berbagai alternatif alternatif kan tugas.
kombinasi alternatif alternatif komposisi komposisi
yang baru komposisi komposisi sesuai dengan kurang dari
yang berbeda- walaupun tidak jumlah yang jumlah yang
beda dan terlalu diminta dan diminta dan
mampu beragam. Ia tidak tidak
memilih tidak mampu beragam. Ia beragam. Ia
sendiri memilih pun tidak pun tidak
komposisi sendiri mampu mampu
yang menarik komposisi memilih memilih
untuknya. yang menarik sendiri sendiri
untuknya. komposisi komposisi
untuk diolah yang ingin
selanjutnya. diolah
selanjutnya.

H. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a) Setiap siswa dapat melakukan pengkayaan sendiri untuk materi yang sudah dipelajari dalam unit ini.
Pengkayaan cukup dilakukan dengan cara mempraktekkan atau melatih sendiri di waktu-waktu
senggang yang dimiliki siswa.
b) Setiap siswa juga dapat mencari sendiri variasi gerakan olah tubuh melalui mesin pencari Google atau
kanal Youtube.

 Materi Remedial
Siswa yang memperlihatkan penguasaan kompetensi yang lebih rendah dibanding kompetensi yang
sedang dipelajari, diberikan kegiatan remedial untuk membantu mengatasi kesulitan atau kendala dalam
pembelajaran, dengan kegiatan (dapat dipilih):
a) Modifikasi tugas sesuai penguasaan kompetensi siswa
b) Tutor sebaya dengan dibantu siswa yang memiliki minat tinggi
c) Melakukan projek sesuai penguasaan kompetensi siswa.

I. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas:
1. Apakah proses pembelajaran sesuai dengan ekspektasi visual kegiatan?
2. Apakah siswa dapat berdiskusi secara aktif? Jika tidak, apa yang mungkin dapat menstimulus siswa agar
dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi?
3. Apakah lembar kerja siswa cukup membantu mengidentifikasi materi pembelajaran?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LEMBAR KERJA SISWA


Nama :
Kelas :
Simaklah penjelasan dari pekerja seni tentang mengapa dan bagaimana pekerjaannya mampu membantu
sekitarnya, dan jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
 Siapa namanya? Karya seni apa yang biasanya ia buat?
 Mengapa ia membuat karya seni tesebut?
 Bagaimana karya tersebut dibuat? Apakah ia dibantu oleh orang lain? Siapakah mereka?
 Apakah keberadaannya membantu orang-orang atau lingkungan sekitar? Jika iya, bagaimana caranya?

Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Rupa dasar adalah bentuk bentuk dasar (titik, garis, bentuk, warna, tekstur, gelap terang) dan pengaturan
(komposisi, keseimbangan, proporsi, kesatuan, dan irama). Pada sub unit I.1 peserta didik diajak untuk membuat
komposisi gambar menggunakan bentuk-bentuk geometris sederhana (lingkaran, segitiga, persegi). Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kepekaan mereka terhadap keseimbangan dan kesatuan dalam gambar.

Lampiran 3
GLOSARIUM
Rupa dasar: Komposisi bentuk-bentuk dasar untuk mencapai keseimbangan dan kesatuan.
Alam benda: Penggambaran benda-benda yang sudah dikomposisikan sedemikian rupa sehingga menonjolkan
kontras ukuran dan bentuk yang menyatu dengan baik.
Realis: gaya menggambar yang berdasarkan kepada akurasi bentuk.
Prinsip keseimbangan: penggunaan objek positif (digambar) dan ruang negatif (tidak digambar) yang
menimbulkan perasaan kesan dilihat.
Prinsip kesatuan: meletakkan benda-benda dengan jarak yang pas dan menggambarkannya dengan proporsi
yang terasa nyaman dengan ukuran kertas.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku:
a. “The Art Teacher’s Survival Guide for Secondary Schools” oleh Helen Hume diterbitkan oleh Jossey Bass
tahun 2014
b. “Studio Thinking from the Start: The K–8 Art Educator’s Handbook” oleh Jillian Hogan diterbitkan oleh
Teacher’s College Press tahun 2018
c. “Responsive Classroom for Music, Art, PE, and Other Special Areas” oleh Responsive Classroom
diterbitkan oleh Center for Responsive Schools tahun 2016
d. “Perjalanan Seni Rupa Indonesia: Dari Zaman Prasejarah Hingga Kini” oleh Panitia Pameran KIAS
(Editor) diterbitkan oleh Pameran KIAS pada tahun 1990

2. Museum / Balai Budaya / Galeri:


Kunjungan ke museum, balai budaya, atau galeri dapat menjadi sebuah pilihan yang menambah wawasan
peserta didik tentang dunia seni rupa. Menjadikan karya-karya seni di tempat-tempat ini sebuah sumber bahan
ajar memerlukan persiapan yang matang. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu peserta didik menelusuri
lebih jauh karya-karya seni yang ada di sana:
a. Karya apa saja yang bisa ditemui di sana?
b. Siapa nama seniman yang karyanya ada di sana?
c. Karya mana yang paling kamu sukai? Kenapa?
d. Karya mana yang menurutmu paling aneh? Kenapa?
e. Bisakah kamu ceritakan ulang karya-karya tersebut? Apa yang bisa kamu lihat pada karya-karya tersebut?
e. Apakah karya-karya tersebut mengingatkan kamu pada sesuatu?

3. Internet:
Sumber bahan ajar yang tersedia di internet tidak semuanya bisa bermanfaat, beberapa malah karena tidak
jelas sumbernya menjadi tidak dapat digunakan sebagai bahan ajar yang bertanggung jawab. Beberapa juga
harus diteliti terlebih dahulu agar memastikan tidak ada unsur pornografi ataupun SARA. Namun demikian,
beberapa sumber yang bisa digunakan untuk mencari referensi seniman dan karyanya atau menambah
wawasan bagi Anda ataupun peserta didik tentang sejarah seni antara lain:
a. Khan Academy: https://www.khanacademy.org/humanities/art-history
b. The Art Story: https://www.theartstory.org
c. Indonesian Visual Art Archive: http://ivaa-online.org
d. Indo Art Now: https://indoartnow.com
C. Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila(P5) Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Kelas VII
Tema Unit: Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik : Gaya Hidup Hemat Energi
Alokasi Waktu : Minggu 1-12 (120 JP)

Dimensi Profil Pelajar


Deskripsi Proyek Kompetensi yang
Pancasila
dikembangkan
Secara berkelompok peserta Bahasa Indonesia  Beriman, bertaqwa Tuhan p
didik mengidentifikasi masalah yang Maha berakhlak
sekolah/lingkungan rumah,  Menulis dan berbicara:
Mendeskripsikan tentang mulia
merencanakan projek
pemecahan masalah, gaya hidup hemat energi  Bernalar kritis
melaksanakan projek  Gotong royong
IPA
pemecahan masalah, serta  kreatifitas
 Perilaku hemat energi
mengkampanyekan pemecahan  Mandiri
sehari-hari
masalah tentang gaya hidup
hemat energi Sains:
 Mengobservasi bagian
tumbuhan
 Memecahkan masalah
PPKn
 Penerapan nilai baik
terhadap lingkungan.
Teknologi (TIK)
 Membuat poster
Mengkampanyekan gaya
hidup hemat energi
Agama :
 Perilaku hidup hemat dan
sederhana
Kelas VII
Tema Unit: Suara Demokrai
SubUnit : Komik Demokrasi, Saluran Apresasi
(13-20 Minggu 80 JP)

Deskripsi Proyek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar


dikembangkan Pancasila
Demokrasi merupakan  PKN : Melaksanakan  Kreatif
Keslarasan, keseimbangan, demokrasi ditingkat  Mandiri
keselamatan di atas sekolah  Berkebhinekaan global
kepentingan pribadi dan  B.Indonesia :
golongan dalam mengutarakan Menyampaian
pendapat pendapat(Pidato )denga
n Baik
 TIK dan Seni Rupa
(Membuat
Brosur/Komik/Infogrfik
Kelas VIII
Tema Unit : Kewirausahaan
Subtema : Memasarkan Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Alokasi Waktu : 160 JP
Deskripsi Proyek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar Pancasila
dikembangkan
kewirausahaan, karakteristik  B.Indonesia :  Tangung Jawab
pengusaha sukses, tahapan bernegosiasi yang  Jujur
merencanakan usaha, serta tahapan siaftnya persuasive  Kreatif
menjalankan usaha.  IPS dan Prakarya :
Kewirausahaan  Bernalar kritis
 PKN dan
Keagamaan :
Tangung Jawab,
berperilaku jujur
 TIK : Membuat
Poster terkait
UMKM

Kelas VIII
Tema Unit: Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik : Ekoenzim, produksi inovasi selamatkan lingkungan
Alokasi Waktu : 80 JP

Dimensi Profil Pelajar


Deskripsi Proyek Kompetensi yang
Pancasila
dikembangkan
Pengelolaan limbah orgnaik Bahasa Indonesia  Beriman, bertaqwa Tuhan p
 Menulis dan berbicara: yang berakhlak mulia
Secara berkelompok peserta
didik mengidentifikasi masalah Mendeskripsikan tentang  Bernalar kritis
sekolah/lingkungan rumah, gaya hidup hemat energi  Gotong royong
merencanakan projek  kreatifitas
IPA
pemecahan masalah,  Mandiri
 Perilaku hemat energi
melaksanakan projek sehari-hari
pemecahan masalah, serta
mengkampanyekan pemecahan Sains:
masalah tentang gaya hidup  Mengobservasi bagian
hemat energi tumbuhan
 Memecahkan masalah
PPKn
 Penerapan nilai baik
terhadap lingkungan.
Teknologi (TIK)
 Membuat poster
Mengkampanyekan gaya
hidup hemat energi
Agama :
 Perilaku hidup hemat dan
sederhana
Kelas VIII
Tema Unit: Suara Demokrai
SubUnit : Komik Demokrasi, Saluran Apresasi
Alokasi waktu : 80

Deskripsi Proyek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar


dikembangkan Pancasila
Demokrasi merupakan  PKN : Melaksanakan  Kreatif
Keslarasan, keseimbangan, demokrasi ditingkat  Mandiri
keselamatan di atas sekolah  Berkebhinekaan global
kepentingan pribadi dan  B.Indonesia :
golongan dalam mengutarakan Menyampaian
pendapat melalui Pemilihan pendapat(Pidato/wawan
ketua dan wakil organisasi cara/mengutarakan
intra sekolah (OSIS)
pendapat)dengan Baik
 TIK dan Seni Rupa
(Membuat
Brosur/Komik/Infogrfik
 Keagamaan : tolernasi

Kelas VIII
Tema Unit : Kewirausahaan
Subtema : Makan Tradsional, Naik Daun
Alokasi Waktu : 160 JP
Deskripsi Proyek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar Pancasila
dikembangkan
Mengalkan makanan tradsional,  B.Indonesia :  Tangung Jawab
merancang pengemasan makanan bernegosiasi yang  Jujur
tradsional, membuat keungulan siaftnya persuasive  Kreatif
makanan dalam sebuah kemasan,  IPS dan Prakarya :
Kewirausahaan  Bernalar kritis
merefleksi, mengevaluasi,
memasarkan makanan tradsional
 PKN dan
Keagamaan :
melalui panen raya/event sekalah Tangung Jawab,
sekolah berperilaku jujur
 TIK : Membuat
Poster terkait
UMKM
D. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Berikut ini adalah aproses pengembangan kurikulum

Dalam perjalanan penerapan program, tim guru dapat melakukan penyesuaian berdasarkan temuan di
lapangan setelah melakukan proses analisis dan diskusi.
Tim guru diberi keleluasaan dalam merancang dan mengintegrasikan program
pembelajaran. Saat guru harus menyusun program tanpa melibatkan mata pelajaran lain, maka
guru tersebut dapat menyusun proram pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampunya.
Model yang digunakan oleh guru tersebut adalah fragmented.

Guru dapat juga mengoneksikan materi dalam mata pelajarannya dengan mata pelajaran
lain, namun pembelajaran tetap diberikan secara terpisah. Model yang digunakan oleh guru
tersebut adalah connected.
Ketika guru harus memfokuskan beberapa keterampilan dalam satu mata pelajaran, maka
guru tersebut menggunakanmodel nested.

Karena berdasarkan kebutuhan, guru harus mengitegrasikan antar mata pelajaran, maka
guru mengunakan beberapa model i[ntegrasi sebagai berikut.

E. Implementasi Kurikulum di Kelas


Program pembelajaran yang telah disusun diterapkan di dalam kelas dengan
memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Berpusat pada siswa


b. Pembelajaran berdiferensiasi
c. Kontekstual
d. Inkuiri
e. Refleksi
BAB VI
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Kegiatan Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional


1. Kegiatan Pengembangan Profesional

Materi Strategi/ Waktu SDM yang Keterangan


Pengembanga Teknik Terlibat
n Profesional Pendampingan
Profesional
Persiapan Challenge Awal Pengawas, Membekali dan
(Understan By Session ( Tahun Kepala Sekolah, mendampingi
Design) Coaching dan Pelajaran Kabid. guru dalam
Mentorin) Kurikulum, dan merancang
Guru program dengan
pendekatan
backwar design
Assemen Challenge Oktober Pengawas, Melakukan
Rubrik Session ( Kepala Sekolah, penguatan dalam
Coaching dan Kabid.Krikulum, merancang tugas
Mentorin) dan Guru kinerja dan rubric
penilaian
Display Berbagai November Pengawas, Melakukan penguatan
Praktik Baik Kepala Sekolah, tentang teknik
Diskusi Kabid.Krikulum, memajang karya
dan Guru siswa
Literasi dan Inhouse Januari Pengawas, Menyelenggarakan
Numerasi Traning ( Kepala Sekolah sesi berbincang-
Workshop ) Guru,Orang tua bincang, orang tua
dan guru untuk
menyelaraskan
cara pandang
(Meeting of minds)
dan pola
pendampingan
belajar numerasi
dan literasi.
Pembelajaran Inhouse Februari Pengawas, Mengembangkan
Inkuiri Traning Kepala Sekolah, wawasan dan
(Workshop) Guru keterampilan guru
dalam pembelajaran
inkuiri
Pendampingan Team Teaching Setiap Kepala Sekolah Tim Guru dan
RPP/Modul ( Coaching dan pekan Guru Kepala Sekolah
Ajar Monitoring ) disesuaikan bertemu secara
kebutuhan berkala untuk
mendiskusikan
rencana
Pembelajaran dan
refleksi
pelaksanaan
pembelajaran.

2. Pendampingan Evaluasi

Bentuk Strategi/Teknik Waktu SDM yang Keterangan


Evaluasi Pelaksanaan terlibat
Evaluasi
Analisis Challenge Secara Pengawas Mengevaluasi
Perencanaan Session, berkala Kepala Sekolah perencanaan
Unit dan RPP Observasi Guru unit RPP sesuai
langsung dan dengan standar
pemeriksaan yang ditetapkan
dokumen sekolah.
Observasi Observasi Secara Pengawas, Mengevaluasi
Mengajar langsung Berkala Kepala Sekolah, pelaksanaan
refleksi Kabid.Kurikulum kegiatan
dan Guru mengajar dan
membuat
rencana
perbaikan
yang meliputi
penilaian oleh
atasan,
penilaian diri
(self
assessment),
penilaiaan
rekan
(perasesment,
dan penilaian
oleh siswa)
Penilaian Observasi dan Secara Pengawas Mengevaluasi
Keterampilan penilaian berkala Kepala Sekolah kinerja
Intra, menggunakan Guru siswa (Keterampila
Interpersonal rubric n inter dan
Sikap intrapersonal)
Dan sikap
sesuai dengan
nilai yang
diyakini
bersama,
yang meliputi
; Penilaian
oleh atasan,
penilaian diri
(Self
assessment),
dan penilaian
rekan (Peer
assessment),

B. PENILAIAN HASIL BELAJAR


Sistem penilaian pembelajaran pada masa pandemi, yaitu guru dapat merancang penilaian hasil belajar
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut;

a) Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/juknis penilaian hasil belajar susuai masa
pandemi.

b) Penilaian hasil belajar dapat mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan;

c) Penilaian hasil belajar dapat berbentuk portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan
bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang
memungkinkan ditempuh secara tatap muka dan bisa juga jarak jauh dan tetap
memperhatikan protokol kesehatan dan atau keamanan;

d) Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian
akhir tahun (PAT);

e) Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan tidak perlu
dipaksakan mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;

f) Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa Belajar dari
Rumah dapat bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
Pemberian tugas perlu proporsional atau tidak berlebihan, agar perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga;
Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar, video, animasi, karya
seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang memungkinkan
diwujudkan di masa darurat;
g) Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian baik dengan teknik skala
capaian perkembangan maupun hasil karya.
h) Hasil penilaian dianalisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul
lalu dilakukan skoring.

C. Evaluasi dan Supervisi


1. Evaluasi Keterlaksanaan Kurikulum
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan.
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawas.

a. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
b. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan
dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
c. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
d. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi
akademik dan supervise manajerial.

2. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan
melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan,
perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
b. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara
lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau
pelatihan.
c. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan
keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1. Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
2. Pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
BAB VII

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

1. Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk
Jenjang SMP, Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan
utama, yaitu:

1)Pembelajaran intrakurikuler; dan

2)Projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada


capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan
untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan.

Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran
dalam Jam pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu setiap
minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.

Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik


satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1) Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain

2) Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar pancasila

3) Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri. Struktur kurikulum SMP


dibagi menjadi 1 (Satu) yaitu Fase D, dan di bagi menajdi dua kelompok :

SMP dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan


permata pelajaran . Proporsi beban belajar di SMP terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
 Kelompok 7-8

 Kelompok 9

2. Projek penguatan profil pelajar pancasilayang dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima
persen) beban belajar per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek
harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan
tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi dalam bentuk mata


pelajaran, posisi konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau
mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu.

Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian


konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran.

Di SMP Harapan Massa, setiap siswa mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran


untuk seluruh mata pelajaran. Setiap kelas dipegang oleh setiap guru kelasnya dengan
tugas mengajar seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran olah raga, agama. Setiap
mata pelajaran memiliki alokasi waktu sesuai ketetapan Kurikulum Nasional. Selain itu
beban belajar mengacu terhadap pencapaian misi sekolah. Durasi tatap muka adalah 40
menit.
B. Pengaturan Waktu Belajar Kurikulum Merdeka
Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SMP Fase
D dari kelompok 7 dan 8 dan Kelompok 9 akan dikemas permata Pelajaran dan
sebagian parsial secara regu kerja per minggu. Selain itu teerdapat
pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk
kegiatan kurikuler.

Pengaturan waktu belajar adalah sebagai berikut:

ALOKASI TOTAL
INTAKURIKULER ALOKASI PROJEC
ALOKASI WAKTU /TAHUN INTAKURIKULE JP PER
R/MINGGU T 25%
TAHUN
Pendidikan Agama
72 2 36 108
dan Budi Pekerti
P.Pancasila 72 2 36 108
Bahasa Indonesia 180 5 36 216
Matematika 144 4 36 180
IPA 144 4 36 180
IPS 108 3 36 144
Bahasa Inggris 108 3 36 144
Penjasorkes 72 2 36 108
Informatika 72 2 36 108
Pilihan : 72 2 36 108
 Seni Rupa
Mulok(Bahasa Sunda) 72 2 - 72
360 1476
JUMLAH 1116
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN ( KKTP )
KELAS VII, VIII DAN IX
SMP HARAPAN MASSA
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024
INTERVAL

PERLU
MAHI
N INTERVENSI DASAR CAKAP
MAPEL KELAS R
O KHUSUS

(90 -
( 0 - 69 ) (70 - 79 ) (80 - 89 )
100 )

Pendidikan Agama Islam dan VII,VIII,


1
Budi Pekerti dan IX V

Pendidikan Agama Kristen dan VII,VIII,


2
Budi Pekerti dan IX V

Pendidikan Agama Hinduh dan VII,VIII,


3
Budi Perkerti dan IX V

VII,VIII,
3 PPKn
dan IX V

VII,VIII,
4 Bahasa Indonesia
dan IX V

VII,VIII,
5 Matematika
dan IX V

VII,VIII,
6 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
dan IX V

VII,VIII,
7 IPS (Imu Pengetahuan Sosial)
dan IX V

VII,VIII,
8 Seni Rupa
dan IX V

Pendidikan Jasmani, Olahraga VII,VIII,


9
dan Kesehatan dan IX V

VII,VIII,
10 Bahasa Inggris
dan IX V

VII,VIII,
11 Informatika
dan IX V

VII,VIII,
12 Muatan lokal (Bahasa Sunda
dan IX V

Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni musik, seni rupa, seni teater atau seni
tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan.

Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran


regular dengan komposisi 25% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini
tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai
turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan
pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga
program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik
agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap terjaga utuh. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan SMP mempertimbangkan karakteristik peserta didik
yang beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses
pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan
pada visi, misi dan tujuan sekolah.

KOMPONEN Kelas IX

3) Mata PelPelajaran

1. Pendidikan Agama 3

2. Pendidikan Kewarganegaran 3

3. Bahasa Indonesia 6

4. Bahasa Inggris 4

5. Matematika 5

6. Ilmu Pengetahuan Alam 5

7. kronuIlmu Pengetahuan Sosial 4

8. Seni Budaya 3

9. Pend. Jasmani ,OR dan Kesehatan 3

10. Prakarya dan / atauTeknologi Informasi 2


dan Komunikasi
4) Muatan Lokal

c) Bahasa Daerah (Bahasa Sunda) 2

5) Pengembangan Diri 1*
 Bimbingan konseling
 Ekstrakulikuler

JUMLAH 40

Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum


diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP Harapan Massa antara lain Pramuka
(Wajib), Paskibra, Drumband, Basket, futsal, karate, Pencak Silat
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.

C. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SMP Harapan Massa meliputi sejumlah mata pelajaran
yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan.
Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan
pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan
diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan
diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional


Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai
dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi dasar dam kompensi inti.

D. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban
belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-
masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran
tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut
terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.

E. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban
belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-
masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran
tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut
terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.

1. Pendidikan Agama
Tujuan:
1. Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur,
adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri


berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa- bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

3. Bahasa Indonesia
Tujuan:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
2. Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor
37 Tahun 2018.

4. Matematika
Tujuan:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi


matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018.

5. Ilmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMA/K.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

7. Seni Budaya dan Prakarya


Tujuan:
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan
prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan
Nomor 37 Tahun 2018.

8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan


Tujuan:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
9. Informatika
1. berpikir komputasional, dalam menciptakan solusi untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan secara sistematis, kritis, analitis, dan kreatif;
2. memahami ilmu pengetahuan yang mendasari informatika, yaitu sistem komputer,
jaringan komputer dan internet, analisis data, algoritma pemrograman serta menyadari
dampak informatika terhadap kehidupan bermasyarakat;
3. terampil berkarya dalam menghasilkan artefak komputasional sederhana, dengan
4. memanfaatkan teknologi dan menerapkan proses rekayasa, serta mengintegrasikan
pengetahuan bidang-bidang lain yang membentuk solusi sistemik;
5. terampil dalam mengakses, mengelola, menginterpretasi, mengintegrasikan,
mengevaluasi informasi, serta menciptakan informasi baru dari himpunan data dan
informasi yang dikelolanya, dengan memanfaatkan TIK yang sesuai; dan
6. menunjukkan karakter baik sebagai anggota masyarakat digital, sehingga mampu
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi dan menggunakan perangkat teknologi
informasi disertai kepedulian terhadap dampaknya dalam kehidupan bermasyarakat.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata Informatika dapat dilihat pada lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018

10. Muatan lokal


1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya.
2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang
berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya.
3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/ aturan-aturan yang berlaku di
daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam
rangka menunjang pembangunan nasional.
4. Menyadari lingkungan dan masalah-masalah yang ada di masyarakat serta dapat membantu
mencari pemecahannya.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata Informatika dapat dilihat pada lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014

F. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif tidak kuantitatif seperti
pada mata pelajaran. Tahapan kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi
a. Daya dukung dan potensi.
b. Bakat dan minat peserta didik.
2. Pemetaan
a. Jenis layanan pengembangan diri.
b. Petugas yang melayani.
c. Peserta didik yang dilayani
3. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber
Belajar).
a. Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b. Monitoring Pelaksanan
c. Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
Pelaporan Umum dalam format raport rincian dalam buku laporan
pengembangan diri. Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi
beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Paskibra
c. Drumband
d. Kesenian (Seni Lukis dan Seni Tari)
e. Basket
f. Fustal
g. Karate
h. Pencak silat
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara pembentukan karakter peserta didik dilakukan melalui:
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah. Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di
SMP Harapan Massa adalah sebagai berikut:
1) Sholat Dhuah (berjamah ) dan kajian agama islam
2) Upacara bendera setiap hari Senin
3) Apel Pagi
4) Berdoa dan mengaji di awal pembelajaran
5) Jumat sehat (olahraga bersama)
6) kerja bakti (cinta lingkungan sekolah)
7) Literasi bersama
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas
maupun tingkat sekolah. 8 (delapan) Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
1) Pekan Kreatifitas dan olahraga (FLS2N/FLS/O2SN)
2) Peringatan Hari Besar Nasional (Maulid Nabi Besar Muhammad SWA, Hari Guru,
Sumpah Pemuda, Gema Ramdahan)
3) LDKS dan Outing Class (kelas 7 dan 8)
4) Pekan Olah raga antar kelas
5) Bina Olimpiade MIPA (Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
1) Membiasakan memberi salam.
2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
3) Membiasakan antri.
4) Membiasakan membantu teman yang kena musibah.
5) Melaporkan pada petugas piket bila menemukan barang di lingkungan sekolah.
6) Berdiskusi dengan baik dan benar.
7) Kerja bakti.

3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada
peserta didiknya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Menerapkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun,)
h. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah Memuji hasil kerja peserta
didik yang baik
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Sumpah Pemuda
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
d. Upacara
e. Seminar Pendidikan

5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri


Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SMP
Harapan Massa adalah keterampilan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan asesemen dengan computer atau handphone atau kegiatan
pembelajaran interaktif.

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Kurikulum 2013 SMP Harapan Massa

Satu jam Minggu


Jumlah jam
pembelajaran Efektif
Kelas pembelajaran Waktu pembelajaran Per Tahun
tatap persemester
Per Minggu
muka/menit Tahun Ajaran

IX 1 JP/ 40 menit 40 JP 20 ME 43 ME

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur


maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %.
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi
untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam
tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.

Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis


pengembangan yang di pilih.
3. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/sekolah.

4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah 65%.
Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake peserta didik, dan saran prasarana.
Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SMP Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah
sebagai berikut:
Standar Hasil Belajar/SKBM
SMP Harapan Massa menetapkan kriteria ketuntasan Minimal setiap mata pelajaran sebagai berikut :

KKM
KKM Satuan
No Mata Pelajaran Kelas
pendidikan
IX
i. Kelompok A
1 Pendidikan Agama 75

2 Pendidikan Kewarganegaraan 75

3 Bahasa Indonesia 75

4 Matematika 75
75
5 Ilmu Pengetahuan Alam 75

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75


7 Bahasa Inggris 75

ii. Kelompok B
1 Seni Budaya 75

2 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan 78


Kesehatan
3 Prakarya 75

4 Mulok (Bahasa Sunda) 75


Dengan KKM Satuan Pendidikan 75 maka interval Predikat untuk rapot sebagai berikut :
100 – 75 = 30 Predikat dalam rapot :
30 : 3 = 10
A (Amat Baik) = 90 - 100
B (Baik) = 80 - 89
C (Cukup) = 75 – 79
D (Perlu Bimbingan) = < 70
KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah dari seluruh KKM
muatan / mata pelajaran. Misalnya, suatu sekolah berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM
untuk seluruh mata pelajaran.

5. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), dan Suarat Keputusan Kepala
Dinas.e-0019 / 2023 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar setelah:
1. Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan
Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani
olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 90%
4. Lulus Ujian Sekolah (tertulis dan Praktik)

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


1) Kurikulum untuk SMP Harapan Massa memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional.
2) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
3) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.

7. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
BAB VIII
KALENDER
PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/sekolah mengacu
kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/sekolah,
kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah. Beberapa
aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai
berikut:
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah
ditetapkan oleh pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan menteri pendidikan
nasional, dan/atau menteri agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan,
kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan
dapat menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota.
Kalender Pendidikan SMP Harapan Massa disusun dengan berpedoman kepada :
1) Peraturan Pemerintah RI No. 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021Tentang Standar Nasional Pendidikan;
2) Keputusan Mendiknas Nomor 125/U/2002 tentangKalender Pendidikan dan Jumlah
Jam Belajar Efektif di Sekolah;
3) Surat Edaran Kadisdik Prov Jawa Barat No. 12741/PK.03.03/Sekre tanggal 14 Juni
2023 tentang PedomanPenyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran
2023/2024.
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Hari
Semester Bulan
Tidak Efektif Jumlah
Efektif
Juli 2023 16 15 31
Agustus 2023 9 22 31
September 2023 8 22 30
I Oktober 2023 9 22 31
November 2023 9 21 30
Desember 2023 22 9 31
Jumlah 73 111 184

Hari
Semester Bulan
Tidak Efektif Jumlah
Efektif
Januari 2024 14 17 31
Februari 2024 8 21 28
Maret 2024 22 9 31
April 2024 17 13 30
II Mei 2024 20 11 31
Juni 2024 17 13 30
Jumlah 98 84 181
PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF
SEMESTER I

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Hari Jumlah
Hari Minggu Hari Hari Hari Libur Hari Awal Hari Libur Mid Tes, Hari Jumlah
No BULAN
Kalender Efektif Sabtu Libur Awal Puasa Masuk Semester Ulum dan Pembagian Hari
Resmi dan Idul Sekolah Ujian Raport Efektif
Fitri

1 JULI 2023 31 2 3 1 10 17

2 AGUSTUS 2023 31 4 4 1 21

3 SEPTEMBER 30 2 4 1 5 9
2023
4 OKTOBER 2023 31 5 5 13
5 NOPEMBER 2023 30 4 4 11

6 DESEMBER 2023 31 2 2 12 5 1 13
22
JUMLAH 184 19 22 3 10 1 111

SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Hari Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No BULAN Hari Minggu Hari Hari Hari Awal Hari Hari Mid Hari Hari
Kalender Efektif Sabtu Libur Libur Masuk Libur Tes, Ulum Pemba Efektif
Resmi Awal Sekolah Semester dan Ujian
Puasa dan gian
Idul Fitri Raport
1 JANUARI 31 4 5
2024 21
2 FEBRUAR 28 4 4 1 5
2024 16
3 MARET 31 4 4 1 3
2024 8
4 APRIL 2024 30 4 4 1 11
13
5 MEI 2024 31 4 4 2
23
6 JUNI 2024 30 4 4 2 10 5 1
9
JUMLAH 181 24 25 7 15 10 10 1
84
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN SMP
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Semester 1

HARI
Bulan Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jml
Juli 2 1 1 1 1 6
Agustus 4 5 5 4 3 21

September 2 2 2 2 4 12

Oktober 5 5 4 4 3 21

November 4 4 5 4 4 21

Desember 2 2 1 2 2 9

Jumlah 19 19 18 17 17 116

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF


KALENDER PENDIDIKAN SMP
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Semester 2

HARI
Bulan Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jml
Januari 3 4 4 3 3 17

Februari 4 4 4 5 4 21

Maret 1 1 1 3 2 8

April 3 4 2 2 2 13

Mei 2 2 2 1 2 9

Juni 2 3 3 3 2 13

Jumlah 15 18 16 17 15 81
BAB IX
PENUTUP

Kurikulum Sekolah ini disusun sebagai acuan bagi Kepala Sekolah, Guru,
Peserta didik, Orang Tua dan seluruh stekholders dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran pada masa normal.
Pimpinan Sekolah, Pengawas, serta Koordinator Wilayah Bidang
Pendidikan Kecamatan wajib memfasilitasi, memotivasi, dan mendampingi guru
untuk optimal mewujudkan kreativitas dan inovasinya dalam menciptakan
kondisi pembelajaran yang bermakna pada kehidupan peserta didik.
Komitmen seluruh stekholders sekolah menjadi prasyarat yang wajib
diwujudkan dalam mengimplementasikan kurikulum masa pandemi di masing-
masing sekolah agar menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta
didik
Dalam implementasinya, menyadari akan banyak hal kekurangan, oleh
karenanya efektifitas keterlaksanaan kurikulum ini sangat membutuhkan
dukungan berbagai pihak yang terlibat, diharapkan semua pihak yang terlibat di
dalam implementasinya dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho Allah
SWT. Amiin

Ditetapkan
di : Depok
Pada tanggal : 06 Juli 2023

Kepala Sekolah

Muhamad Zul Karnaen, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai