TANYA JAWAB
2022
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
Tanya Jawab (TJ) 10 ini disusun oleh Komite Asistensi dan Implementasi
Standar Profesi – Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Dokumen TJ 10
ini akan menjadi living document yang dapat disesuaikan jika diperlukan
dari waktu ke waktu.
1
Seluruh referensi terhadap SA pada TJ ini adalah SA yang berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
Halaman
T1. SA 701 (2021) para. 5 menyatakan bahwa SA 701 (2021) berlaku untuk audit atas satu
set lengkap laporan keuangan bertujuan umum dari Emiten dan kondisi ketika auditor
memutuskan untuk mengomunikasikan Hal Audit Utama (HAU) dalam laporan auditor.
SA 701 (2021) juga berlaku ketika auditor diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan untuk mengomunikasikan HAU dalam audit atas laporan keuangan.
Sesuai dengan uraian di atas, entitas mana yang dipertimbangkan sebagai Emiten
berdasarkan SA 701 (2021)?
J1. Sebagaimana didefinisikan dalam SA 701 (revisi 2021) para. 8(b), Emiten adalah entitas
yang efeknya (ekuitas atau utang) terdaftar atau diperdagangkan pada suatu bursa efek
yang diakui atau dipasarkan menurut regulasi pada suatu bursa efek yang diakui atau
institusi setara lainnya.
Penentuan apakah suatu bursa efek “diakui” dapat mencakup pertimbangan atas hal-
hal sebagai berikut:
Apakah bursa efek tersebut merupakan bursa publik;
Apakah terdapat kerangka, kriteria, atau standar berterima umum yang mengatur
penerimaan untuk melakukan listing di bursa efek;
Apakah bursa efek menetapkan peraturan terkait perdagangan ketika efek entitas
diperdagangkan, sebagai contoh, peraturan yang berkaitan dengan penawaran
efek kepada publik, pengumuman, dan lainnya.
Pada setiap perikatan audit yang dilaksanakan, akuntan publik tetap perlu melakukan
evaluasi untuk menentukan apakah entitas yang diaudit memenuhi kriteria sebagai
Emiten, seperti yang ditentukan dalam SA 701, karena seperti yang tertera pada contoh
di bawah, definisi Emiten menurut SA 701 tidak selalu sama dengan definisi Emiten
dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Pertimbangan auditor mengenai apakah entitas yang diaudit apakah memenuhi definisi
Emiten SA 701, perlu mempertimbangkan:
Apakah entitas yang diaudit merupakan entitas yang menerbitkan efek yang
bersifat ekuitas atau efek bersifat utang;
Bersifat
Dicatatkan/ Diperdagangkan
Jenis Efek Ekuitas atau
di Bursa Efek yang Diakui
Utang
Saham
Obligasi Korporasi Masing-masing dari efek
tersebut perlu dievaluasi oleh
Sukuk
Akuntan Publik pada setiap
Reksa Dana yang Diperdagangkan
perikatan audit, untuk
di Bursa Efek yang Diakui
menentukan apakah efek yang
(Exchange Trade Fund – ETF)
diterbitkan tersebut tercatat
Dana Investasi Real Estate (DIRE) atau diperdagangkan di bursa
Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) efek yang diakui, untuk
Efek Beragun Aset (EBA) kemudian disimpulkan
EBA Surat Partisipasi (EBA-SP) keterterapannya atas SA 701
Medium Term Notes
Berdasarkan prinsip-prinsip di atas, Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan suatu bursa
efek yang diakui di Indonesia. Dengan demikian, auditor dari entitas yang efeknya
(ekuitas atau utang) tercatat pada BEI diharuskan untuk mengomunikasikan HAU dalam
audit atas laporan keuangan. Untuk menghindari keraguan, hal ini mencakup entitas
yang hanya mencatat efek bersifat utang di BEI (yaitu, tidak ada efek bersifat ekuitas
yang dicatat pada BEI).
Untuk menentukan apakah bursa efek di luar negeri dapat dipertimbangkan sebagai
bursa efek yang “diakui”, auditor dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
Apakah badan pengatur standar di yurisdiksi tersebut yang juga menerapkan
menerbitkan suatu publikasi atas panduan definisi bursa efek yang diakui di
yurisdiksi tersebut (untuk yurisdiksi yang menerapkan International Standards on
Auditing (ISAs)); dan
Auditor perlu mendiskusikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dari
klien tentang penilaian auditor atas status bursa yang “diakui” di yurisdiksi tersebut.
Penting bagi auditor untuk mendokumentasikan faktor-faktor yang dipertimbangkan dan
evaluasi yang dilakukan, termasuk komunikasi kepada pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, ketika menyimpulkan apakah entitas yang terdaftar di bursa efek luar
negeri tersebut memenuhi definisi “Emiten” untuk tujuan pelaporan HAU.
T2. Pengomunikasian HAU Ketika Terdapat Perubahan Status Listing Suatu Entitas
(a) Entitas merupakan suatu entitas privat per tanggal 1 Januari 2022, kemudian per
tanggal 31 Juli 2022, entitas tercatat di bursa efek sehingga dipertimbangkan telah
memenuhi definisi "Emiten". Apakah auditor harus mengomunikasikan HAU
dalam audit atas laporan keuangan interim untuk periode 6 bulan yang berakhir
pada 30 Juni 2022?
(b) Entitas merupakan suatu Emiten per tanggal 31 Desember 2021, kemudian
setelah tanggal 1 Januari 2022, entitas tidak tercatat (delisting) di bursa efek.
Apakah auditor harus mengomunikasikan HAU dalam audit atas laporan
keuangan untuk periode yang dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2022?
(c) Entitas merupakan suatu Emiten per tanggal 31 Desember 2022, kemudian
setelah tanggal 1 Januari 2023, entitas tidak tercatat (delisting) di bursa efek.
(1) Apakah auditor harus mengomunikasikan HAU dalam audit atas laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022?
(2) Apakah auditor harus mengomunikasikan HAU dalam audit atas laporan
keuangan untuk periode setelah 1 Januari 2023?
J2 Untuk skenario (a), pada tanggal 30 Juni 2022, entitas belum menjadi “Emiten” sehingga
auditor tidak diharuskan (namun diperkenankan), kecuali jika diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan, untuk mengomunikasikan HAU dalam laporan audit atas laporan
keuangan interim untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022.
Demikian pula, untuk skenario (b) dan (c) (2), entitas sudah tidak lagi memenuhi definisi
“Emiten” setelah entitas tidak tercatat (delisting) di bursa efek pada periode tersebut,
sehingga auditor tidak diharuskan (namun diperkenankan), kecuali jika diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan, untuk mengomunikasikan HAU dalam audit atas
laporan keuangan.
Sedangkan untuk skenario (c) (1), entitas masih memenuhi definisi “Emiten” per 31
Desember 2022, sehingga auditor diharuskan untuk mengomunikasikan HAU dalam
audit atas laporan keuangan periode tersebut.