SPESI FI K AS I TE K NI S
Mina Maritim 5 V
Spesifikasi Tekn is
Kapal Ikan 5 GT
(Mina M aritim 5 V)
(TI PE 7)
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM 3
1.1 PENDAHULUAN 3
1.2. TIPE DAN FUNGSI 3
1.3. KETENTUAN UTAMA 3
1.4. PERATURAN KLASIFIKASI 4
1.5. INCLINING TEST 5
1.6. TESTING & TRIAL 5
1.7. STABILITAS 5
1.8. PERUBAHAN SPESIFIKASI DAN DESAIN KAPAL 6
1.9. JAMINAN PEMELIHARAAN 6
1.10. PENGAWAS PEMBANGUNAN 6
1.11. SERAH TERIMA KAPAL 6
1.12. MATERIAL DAN CARA PENGERJAAN 7
BAB II. BANGUNAN KAPAL 8
2.1 UMUM 8
2.2. TATA LETAK 8
2.3. SUSUNAN PEMBAGIAN LAMBUNG / RENCANA UMUM 8
2.4. MATERIAL 9
2.5. PENGUAT BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL 11
2.6. KONSTRUKSI BANGUNAN KAPAL 11
2.7. TANGKI - TANGKI 12
2.8. KAMAR MESIN 13
2.9. JENDELA 13
2.10. BAGIAN INTERIOR KAPAL 14
BAB III. PERLENGKAPAN LAMBUNG 15
3.1 PERALATAN LABUH DAN TAMBAT 15
3.2. PERALATAN KEMUDI 15
3.3. PERALATAN KESELAMATAN 15
3.4 POROS KEMUDI DAN DAUN KEMUDI 15
3.5. SISTEM PENYIMPANAN IKAN 16
3.6. KELENGKAPAN AKOMODASI 16
3.7. PERALATAN NAVIGASI DAN KOMUNIKASI 16
3.8. PENGECATAN 17
3.9. PAGAR (BULWARK) 17
3.10. PIPA - PIPA 17
BAB IV. PERMESINAN 18
4.1 MESIN UTAMA 18
4.2. POROS BALING-BALING DAN BALING-BALING 18
4.3. POMPA - POMPA 19
BAB V. KELISTRIKAN 20
5.1. MATERIAL 20
5.2. SUMBER DAYA 20
5.3. LAMPU-LAMPU 20
BAB VI. PERLENGKAPAN LAIN 21
6.1. PERLENGKAPAN DECK 21
6.2. LAIN - LAIN 21
6.3 DESAIN/GAMBAR YANG DISUPLAI KE GALANGAN KAPAL 21
BAB I. U M U M
Spesifikasi kapal ikan 5 GT tipe Multi Purpose berikut adalah petunjuk untuk
membangun kapal ikan tipe lambung “V” dengan material bahan Fiberglass
Reinforced Plastic (FRP) yang digerakkan dengan 1 (satu) unit mesin penggerak
marine diesel inboard, menggerakkan satu unit baling–baling berdaun 3 atau 4,
susunan ruangan dan geometri secara umum tampak seperti di gambar rencana
umum, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Spesifikasi Kapal.
Bentuk lambung kapal dirancang sedemikian rupa dapat memenuhi kriteria kapal
ikan, antara lain ruang muat luas, mudah loading-unloading ikan, olah gerak
(maneuverability) dan stabilitas yang baik sesuai dengan ketentuan laik laut, laik
tangkap dan laik simpan sehingga mampu menjaga kenyamanan, keamanan
dan keselamatan ABK serta terjaminnya kualitas hasil tangkapan selama
beroperasi dan berlayar dalam setiap kondisi perairan.
Atas dasar hal tersebut, maka optimalisasi rancangan dipilih bentuk lambung “V”
type Displacement ship yang dilengkapi dengan skeg sepanjang keel (lunas)
kapal. Skeg berfungsi sebagai penguat memanjang kapal serta tempat
kedudukan stern tube dan pada ujung skeg buritan dipasang sepatu kemudi
yang berfungsi sebagai dudukan tongkat kemudi (rudder stock). Skeg ini
merupakan juga pelindung daun baling-baling (Propeller blade) apabila kapal
kandas, selain juga untuk menurunkan titik berat dan pengarah kapal.
Tipe kapal 5 GT Multi Purpose ini pada umumnya dioperasikan oleh 3 - 4 orang
ABK dengan jenis alat tangkap antara lain Long Liner , Hand Liner, Gillnetter .
· Tangki air tawar yang memiliki kapasitas 300 liter yang terletak di daerah
ceruk buritan, tangki terbuat dari bahan fibreglass.
· Tangki kosong berfungsi sebagai daya apung pada kapal terletak
diceruk haluan
1.3. c. Jangkauan (Range) & Endurance.
Jarak jangkauan (range) disesuaikan dengan kapasitas tangki bahan
bakar terpasang yaitu 500 liter dapat beroperasi mencapai 5 hari, pada
kecepatan rata-rata 7- 8 knot.
Kapal harus dirancang sedemikian rupa memiliki stabilitas dengan tinggi meta
center positif. Stabilitas kapal dihitung menggunakan referensi IMO Standar
Intact Stability pada kondisi sbb:
· Kapal kosong
· Kapal pada kondisi 50% muatan
· Kapal pada muatan penuh
Spesifikasi dan Gambar Rencana Umum adalah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan, setiap perubahan dengan pertimbangan kearifan lokal, harus minta
persetujuan Pemilik kapal. Bila perubahan tersebut masih memenuhi total berat
kapal dan Stabilitas kapal, maka perubahan tersebut baru dapat dilakukan.
Setelah kapal selesai diadakan Uji coba berlayar dan siap untuk diserah
terimakan maka ada beberapa yang dipenuhi oleh pihak galangan :
a. Dokumen Kapal
b. Familiarisasi
Galangan akan memberikan familiarisasi terhadap anak buah kapal yang
akan mengoperasikan kapal sebelum serah terima dan dapat dilakukan di
galangan atau dilokasi calon penerima kapal.
Pada tahap laminasi bagian dasar (kulit bawah) dan lambung (kulit samping)
agar dilakukan dengan cermat mengingat lambung adalah single skin. untuk
keamanan kerja lantai geladak dilapisi anti slip agar tidak mudah tergelincir.
Pelapisan komposisi material gelcoat, matt dan woven roving agar diperhatikan
dengan cermat sesuai ketentuan pelapisan. Urutan pengerjaan laminasi
Fiberglass harus sesuai dengan Spesifikasi pada Bab II. Bangunan Kapal.
2.1. UMUM
Bagian lambung kapal dibatasi oleh sekat-sekat yang di atur dalam Gambar
Rencana Umum dari buritan (AP) ke arah haluan (FP) terdiri dari 5 (Lima) bagian
ruang-ruang yang dibatasi oleh 4 (empat) buah sekat, antara lain:
Ruang bawah
· Tempat pompa-pompa
2.4. MATERIAL
yang dipasang dan menyatu atau menerus dengan kulit lambung kapal
bagian dalam dengan pelapisan fibreglass. Susunan dan peletakan sekat
sesuai gambar Rencana Umum.
Pada sekat yang membatasi kamar mesin diberi penguat menerus baik
melintang dan memanjang terhadap badan kapal, sehingga merupakan
satu kesatuan kekuatan yang baik.
· Tangki bahan bakar yang memiliki kapasitas 500 liter yang terletak didaerah
ruang mesin dan tidak menempel lambung agar jika terjadi kebocoran cairan
tidak langsung memasuki tangki. Tangki terbuat dari bahan fibreglass yang
merupakan independent tank.
· Tangki air tawar yang memiliki kapasitas 300 liter yang terletak di daerah
ceruk buritan, tidak menempel lambung agar jika terjadi kebocoran cairan
tidak langsung memasuki tangki. Tangki terbuat dari bahan fiberglass
merupakan independent tank.
· Seluruh tangki dilengkapi dengan manhole untuk pembersihan, pipa isi, pipa
udara, pipa drain dan pipa distribusi yang menuju instalasi sesuai kebutuhan.
Khusus tangki bahan bakar harus dilengkapi dengan glas penduga dikamar
mesin. Untuk mengurangi moment permukaan bebas, maka tangki tangki
harus dipasang sekat.
· Tangki kosong berfungsi sebagai daya apung pada kapal terletak di haluan.
Kamar mesin terletak diantara ruang steering gear dan ruang muat ikan. Pada
bagian dinding tertentu dilapisi dengan glasswool dan aluminium foil untuk
mengisolasi panas dan meredam suara seperti pada jalur pipa gas buang.
2.9. JENDEL A
Lantai ruang terbuat dari bahan utama fibreglass yang cukup kuat sesuai dengan
ketentuan untuk ketebalan lantai.
Khusus untuk geladak terbuka terbuat dari fibreglass yang diberi anti slip agar
crew tidak mudah tergelincir ketika sedang dalam proses kerja penangkapan,
ataupun dalam keadaan cuaca yang kurang mendukung tetapi tetap beraktifitas.
Poros kemudi dari material Stainlessteel SUS 304, dipasang pada trunk dari
bahan pipa baja dengan ketebalan yang memadai, dilengkapi dengan bantalan
bronze pada posisi atas dan bawah. Untuk menjaga kekedapan, posisi bantalan
bagian atas dipasang remes paking. Trunk (selubung/tabung) diikat dengan plat
dan baut pada lambung kapal. Daun kemudi terbuat dari single plate (marine
grade) dipasang dengan poros kemudi dengan sistem flange diikat dengan
reamer bolt. Poros kemudi dibagian daun kemudi disambung dengan sistem
pengelasan dan pada bagian bawah ditumpu dengan pintle pada sepatu linggi.
· Menggunakan Es.
· Ruang muat dengan volume 3 m3 dapat menampung kurang lebih 1000 kg
ikan, diberi lapisan Polyurethane foam sebagai insulasi setebal 5 cm, dan
bagian luar dilapisi menggunakan fibreglass 4 mm.
Pada ruangan dipasang alat-alat akomodasi yang terbuat dari bahan yang
berkualitas baik, sebagai berikut :
2 GPS 1 set
3.8. PENGECATAN
Cat menggunakan standard marine yang terdiri dari lapisan dasar, lapisan
finishing dan anti fouling. Warna kapal dari gelcoat yang akan ditentukan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pagar / Bulwark dipasang sepanjang badan kapal dengan tinggi kurang lebih 400
mm sesuai gambar rencana umum. Untuk menghindari genangan air, bulkwark
harus diberi lubang pengering (freing port).
Pipa-pipa, flens-flens, kran-kran dibuat dari bahan menurut standard aturan BKI
dan dipasang dengan memperhitungkan getaran-getaran dan benturan-
benturan. Adapun pipa pipa tersebut meliputi :
· Saluran bilga
Material pipa air laut dari baja galvanize (non ledeng). Sedangkan pipa air tawar
dapat menggunakan pipa PVC standart SNI.
· Dua unit sea chest terbuat dari material Bronze/stainless dipasang di bawah
kamar mesin sebelah kiri dan kanan dan mengunakan gate valve.
· Ruang bagian dalam kamar mesin dilapisi glasswool untuk mengurangi bising
dan panas.
· Dalam pelaksanaan percobaan mesin kapal akan didampingi oleh teknisi dari
pabrik pembuat mesin kapal.
Material poros baling-baling stainless steel type SUS 304, dipasang didalam
stern tube dengan bush bearing bronze dan bantalan (bearing) non-metal
dengan pendinginan air laut. Untuk mencegah masuknya sistem pendingin air
laut pada ujung depan stern tube dipasang remes paking. sedangkan baling-
balingnya terbuat dari manganese bronze, baling-baling dan porosnya harus
dilengkapi dengan klas sertifikat BKI (type approval). Diameter poros baling-
baling akan ditentukan kemudian sesuai dengan besaran HP dan RPM mesin
utama yang akan di suplai ke galangan kapal, sedangkan untuk diameter baling-
baling maximum 0,7 T (sarat air kapal).
4.3. POMPA-POMPA
BAB V. KELISTRIKAN
5.1. MATERIAL
Sumber daya listrik berasal dari 2 (dua) unit battery (Accu) berkapasitas masing
– masing 100 Ah DC 12 Volt lengkap dengan kabel battery. Untuk keperluan
charge battery tersebut harus disediakan selector switch untuk dihubungkan
dengan battery charge mesin utama. Battery untuk starter mesin utama tidak
diijinkan untuk keperluan lainnya. Distribusi sistem listrik ke lampu dan peralatan
lainnya harus melalui papan hubung (Distribution Board)
1 Spesifikasi
5 Perhitungan Stabilitas