Anda di halaman 1dari 4

Refleksi Kegiatan Pendampingan Pasca Konstruksi BLH Kab.

Sleman - Aksansi

Pendampingan pasca konstruksi merupakan Kegiatan yang sudah selesai pada bulan dan sosial sedangkan 6% sisanya berjalan baik
kegiatan bersama antara Badan Lingkungan November 2016 ini tak lepas dari beberapa dilihat dari segi teknis dan sosial kelembagaan.
Hidup (BLH) Kabupaten Sleman dengan kendala misalnya dalam penentuan waktu Manfaat dari pendampingan yang dapat diambil
AKSANSI. Program yang direncanakan di awal pertemuan di masyarakat pengguna sendiri. oleh KSM/KPP maupun dari Tim AKSANSI antara
tahun 2016 ini bertujuan untuk mendampingi Kebanyakan kegiatan dilakukan pada malam lain: dari sisi KSM/KPP dan pengguna, beberapa
KSM/KPP Pengelola IPAL dalam kegiatan hari dengan persentase pengguna yang hadir KSM/KPP menjadi lebih mengerti terkait teknis
operasional dan perawatan IPAL. Kegiatan didominasi oleh laki-laki. Persentase pengguna kegiatan perawatan yang harus dilaksanakan baik
pendampingan yang dilakukan berbentuk yang hadir dalam kegiatan sosialisasi berkisar oleh operator dan pengurus KSM/KPP. Sedangkan
sosialisasi terkait kegiatan operasional dan antara 25% hingga 90% dari jumlah KK dari Tim AKSANSI, kegiatan ini menunjukkan
perawatan IPAL. Kegiatan pendampingan pengguna karena biasanya yang hadir hanya tentang keadaan riil yang terjadi di KSM/KPP
sebagai awalan dilakukan untuk 49 KSM/KPP di perwakilan dari-masing masing rumah tangga. terkait tentang teknis, sosial, dan kelembagaan
Kabupaten Sleman. Lokasi dan waktu Dari kegiatan ini ditemukan beberapa sehingga dapat memberikan rekomendasi untuk
A
SO
SIA
SI KSM SANI
TA
S
BULETIN AKSANSI

I
pertemuan ditentukan sendiri oleh pengurus permasalahan terkait dengan sarana sanitasi mengatasi permasalahan-permasalahan yang
KSM/KPP dan pengguna. Hingga November IPAL Komunal yang ada di Kab. Sleman baik terjadi di masing-masing lokasi. S A
E
2016 hasil kegiatan yang sudah terlaksana ada secara teknis dan sosial kelembagaan. Jika Harapan kedepan, kegiatan pendampingan LU SI
R U H I N D O N E
di 46 lokasi KSM Pengelola/KPP, dan untuk 3 dipersentase ada 74% KSM Pengelola/KPP yang dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.
lokasi akan direncanakan untuk tahun 2017 memiliki permasalahan teknis pada sarana IPAL Masalah penentuan waktu dapat dijadwalkan
Untuk Sanitasi yang Berkelanjutan
bersama dengan KSM/KPP yang lain. Komunal, 20% memiliki permasalahan teknis pada awal tahun, sehingga undangan dari BLH
dapat disesuaikan.

Progress dan Kendala pelaksanaan Co Management di 8 Kota/Kabupaten


Proses kerjasama dalam pengelolaan Sarana KSM yang ada disuatu daerah untuk mencari data - Tidak ada tanggapan terhadap draft Perjanjian
sanitasi antara Pemerintah Daerah dan Kelompok yang valid dan efektif. Data yang dimiliki AKSANSI Kerjasama yang telah diserahkan kepada pihak
Swadaya Masyarakat pengelola dan pemanfaat dapat menjadi modal dasar bagi pemerintah terkait
IPAL sangat penting dalam terciptanya sanitasi daerah dalam menilai keberhasilan, menemukan - Pergantian / Mutasi jabatan dari pengampu
berkelanjutan. Salah satu cara yang sangat efektif dan menangani permasalahan sanitasi khususnya program sanitasi SKPD (baik personal maupun
untuk keberlanjutan pengelolaan IPAL komunal dalam keberlanjutan sarana IPAL komunal dan perubahan struktur dalam SKPD).
adalah adanya kerjasama antara Sekretariat MCK Plus dengan segera. - Tidak ada tanggapan terhadap usulan dana
AKSANSI dengan Pemerintah Daerah melalui Jika Pemerintah Daerah mempunyai keinginan yang direncanakan dalam program co management.
pembentukan AKSANSI Daerah. AKSANSI Daerah untuk menjangkau KSM pengelola IPAL yang ada - Tidak ada dana yang dianggarkan khusus untuk
ini antinya menjadi perpanjangan tangan di daerahnya, maka akan diadakan Audiensi dan sanitasi pada beberapa SKPD (sanitasi masih belum
p e m e r i n t a h d a l a m m e n g h u b u n g ka n d a j i ka d i p e r l u ka n d a p at s e ge ra d i l a ku ka n menjadi prioritas dalam pembangunan).
m e l a ks a n a ka n ke g i ata n p e n d a m p i n ga n , pembentukan AKSANSI Daerah tersebut. - Adanya aturan terkait dana hibah dan bantuan
pengawasan dan penanganan permasalahan. Sekretariat AKSANSI juga akan mengadakan sosial dalam PP No. 2 tahun 2012 Permendagri No.
AKSANSI Daerah juga perlu dibentuk untuk perikatan dengan suatu daerah melalui MoU. 14 tahun 2016.
membantu terwujudnnya pengelolaan sarana Sebagai bentuk kerjasama khusus, Sekretariat - SKPD memiliki perencanaan tersendiri untuk
sanitasi berkelanjutan secara langsung oleh dan
bagi masyarakat disuatu daerah. Proses
AKSANSI akan mengupayakan adanya Perjanjian
Kerjasama (Memorandum of Agreement) yang
kegiatan sanitasi sehingga tidak mengadakan
perikatan dengan Sekretariat AKSANSI.
> Refleksi Kegiatan Pendampingan Pasca Konstruksi BLH Sleman - Aksansi
kerjasama ini diawali dengan adanya Audiensi berisikan kesepakatan teknis dan pelaksanaan - Adanya LKM/BKM dan Lembaga desa lain yang
kepada Pemerintah Daerah terkait perlunya kegiatan secara detail hingga pada masalah mengampu program sanitasi, yang mengakibatkan > Pertemuan Regional Aksansi Daerah
dibentuk AKSANSI pada suatu daerah. penganggaran. Dari 8 MoU (Kota Pekalongan, AKSANSI tidak mendapat peran dalam suatu
Sebagai wadah dan Asosiasi KSM Sanitasi Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Temanggung, kegiatan di daerah (terutama berkaitan dengan > Sarasehan KSM/KPP Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun 2016 Jilid 2
seluruh Indonesia, Sekretariat AKSANSI menjadi kota Mojokerto, Kabupaten Sukoharjo, Kota pendanaan).
mediator dalam menghubungkan KSM pengelola Surakarta, Kota Kediri dan Lubuk Linggau) hingga Hingga saat ini, hanya Pemerintah Daerah > Pembentukan Aksansi Daerah Kabupaten Bogor
IPAL yang ada disuatu daerah. Sekretariat saat ini belum ada yang dapat mewujudkan Moa. Mojokerto yang sudah melanjutkan dalam tahap
A KSA N S I m e l a ku ka n p e n g u m p u l a n d ata
kelembagaan, teknis dan keuangan KSM
Kendala yang muncul setelah proses
Memorandum of Understanding (MoU) menuju
perumusan mekanisme teknis pelaksanaan dan
penandatanganan Perjanjian Kerjasama dalam
> Pelatihan Pengukuran dan Penyedotan Lumpur Tinja
pengelola IPAL dengan bantuan langsung dari Perjanjian Kerjasama (MoA) antara lain: Retrofitting MCK Plus menjadi MCK plus SR.
SI KSM SANI Dicetak dan dipublikasikan oleh:
BULETIN AKSANSI
SIA TA
SO

Edisi 1
S
A
I

S (0274) 515774 (0274) 565461 sms


089627878373 aksansi@aksansi.org www.aksansi.org
E
LU
RUH INDONE
SI
A
Untuk Sanitasi yang Berkelanjutan Sekretariat AKSANSI Pusat

2017
Gg. Pandega Mandala No. 34 C, Manggung, Jl. Kaliurang KM 5,2, Sleman, D. I. Yogyakarta, 55281
Jika anda mempunyai berita, saran atau kritik yang ingin ditampilkan di dalam buletin dan website Aksansi, dapat dikirimkan melalui email
Pertemuan KSM/KPP & Pembagian Hadiah
Edisi 1 2017 Sanitasi Award Kab. Sleman 2016 TEMUAN DAN REKOMENDASI PRE-MONITORING UNTUK 11
KOTA/KABUPATEN
Salah satu manfaat yang diperoleh dari lumpur sudah tinggi dapat mengurangi digunakan untuk kegiatan operasional dan
keberadaan AKSANSI Daerah di beberapa kapasitas limbah yang masuk dan perawatan rutin.
Kota/Kabupaten adalah mendapatkan mengurangi kinerja IPAL. Sebagian besar
monitoring dan evaluasi secara rutin lokasi belum pernah dilakukan pengurasan. Melibatkan pemerintah daerah dalam
AKSANSI melaksanakan pertemuan jejaring terhadap operasional fasilitas sanitasi Kegiatan Paska Konstruksi Sanitasi Berbasis
Di era yang semakin berkembang dan Rp. 7.000.000.
IPAL se Kabupaten Sleman. Kegiatan ini sehingga menjamin keberlanjutan sarana Kondisi Kelembagaan Masyarakat
modern saat ini IPAL Komunal adalah sebuah b. Juara II KSM Pengelola/KPP “Tangkilan”
dihadiri oleh 63 perwakilan dari KSM yang dibangun. Salah satu kegiatan rutin yang
solusi untuk menjaga sumber air bersih dan Padukuhan Tangkilan, Desa Sidoarum, Kec.
Pengelola/KPP yang tersebar di Kabupaten dilakukan oleh AKSANSI adalah kegiatan pre- Jumlah pengguna yang menggunakan Pada penghujung tahun 2016, Sekretariat
mengurangi pencemaran air tanah dari Godean, mendapatkan Piagam Penghargaan,
Sleman. Kegiatan ini dikhususkan bagi KSM monitoring dimana tim pre-monitoring akan fasilitas MCK maupun jumlah sambungan AKSANSI bersama dengan AKSANSI Daerah
bakteri ecoli pada sumur. Dahulu sebelum dan Uang Pembinaan sebesar Rp. 6.000.000,-.
Pengelola/KPP yang memiliki permasalahan mengunjungi dan bertemu dengan rumah yang tersambung ke IPAL menjadi Kota Bogor telah menyampaikan
adanya pengolahan air limbah skala komunal c. Juara III KSM Pengelola/KPP “Candi
teknis dan sosial. pengurus/pengelola KSM/KPP untuk perhatian khusus bagi AKSANSI untuk rekomendasi dari temuan premonitoring
pembuatan septicktank harus memiliki jarak Indah” Padukuhan Candi Karang, Desa
Pa d a ke s e m p a t a n i n i p u l a B a d a n mengetahui kondisi sarana sanitasi berbasis melihat seberapa besar cakupan dari yang dilaksanakan pada tahun 2015 kepada
minimal 10 meter dari sumur, namun saat ini Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, mendapatkan
Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman masyarakat yang telah dibangun. Hasil dari program sanitasi berbasis masyarakat. Selain Sekretaris Daerah Kota Bogor dengan
semakin banyaknya rumah dan semakin Piagam Penghargaan, dan Uang Pembinaan
mengumumkan pemenang hasil Kegiatan pre-monitoring kemudian disampaikan ke itu, jumlah pengguna juga mempengaruhi tembusan kepada Kepala Bappeda Kota
sedikitnya luasan tanah maka hal tersebut sebesar Rp. 5.000.000,-.
Sanitasi Award 2016 yang diikuti oleh 98 KSM pemerintah daerah dan KSM/KPP untuk kinerja pengolahan di dalam IPAL. Bogor, Kepala Bidang Fisik dan Prasarana
sudah tidak mungkin dipenuhi. Contoh yang d. Juara Harapan I KSM Pengelola/KPP
Pengelola/KPP yang ada di Kabupaten dijadikan sebagai masukan untuk Keberadaan operator merupakan salah B a p p e d a Ko t a B o g o r , Ke p a l a D i n a s
nyata adalah diwilayah yang padat penduduk “Sido Lancar ” Padukuhan Jetis, Desa
Sleman. Kegiatan penilaian dilaksanakan pada perencanaan kegiatan melaui beberapa satu factor keberhasilan dalam pengelolaan Wasbangkim Kota Bogor, Kepala BLHD Kota
perkotaan dengan luasan tanah yang sangat Caturharjo, Kec. Sleman, mendapatkan
23-27 Mei 2016. Penilaian sanitasi award skema, seperti audiensi ke pemerintah sanitasi berbasis masyarakat. Operator Bogor, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor,
minim kadang masyarakat mengabaikan hal Piagam Penghargaan, dan Uang Pembinaan
tahun 2016 mencakup 3aspek utama, yaitu daerah, pertemuan KSM/KPP, maupun bertugas untuk melakukan kegiatan serta Kepala UPTD PAL Kota Bogor. Surat
untuk pengolahan limbah rumah tangga sebesar Rp. 3.000.000,-.
aspek teknis, aspek kelembagaan, dan aspek melalui surat ke sekretaris daerah atau dinas pemeliharaan sambungan utama dan IPAL rekomendasi ini dapat muncul tentunya
(mandi,cuci, dan kakus). e. Juara Harapan II KSM Pengelola/KPP
keuangan. Dari hasil kegiatan tersebut terkait. Pada tahun 2016, hasil pre- serta bangunan MCK. Tentunya operator melalui proses yang panjang. Diawali dengan
Sleman adalah salah satu Kabupaten yang “Ngudi Sehat” Padukuhan Ngabean Kulon,
diperoleh 6 nominator pemenang yang monitoring yang berisi temuan dan beberapa perlu diberi penghargaan dalam pelaksanaan premonitoring pada 52 lokasi di
ada di Provinsi D.I. Yogyakarta yang telah Desa Sinduharjo, Kec. Ngaglik, mendapatkan
diputuskan melalui Surat Keputusan Bupati rekomendasi telah disampaikan ke 11 menjalankan tugasnya seperti dengan Kota Bogor, kegiatan manajemen dan analisis
menjalankan program tersebut. Untuk saat Piagam Penghargaan, dan Uang Pembinaan
Sleman, No. 27.6/Kep. KDH/A/2016 yaitu kota/kabupaten, yaitu Kota Mojokerto, Kota pemberian gaji. Dalam menjalankan data, dan kemudian penyampaian hasil serta
ini Kabupaten Sleman telah memiliki 112 sebesar Rp. 2.000.000,-.
sebagai berikut : S u r a k a r t a , K a b . Te m a n g g u n g , K o t a tugasnya tentunya operator dan pengurus audiensi. Dari rekomendasi yang diberikan,
saran a san itasi lin gku n gan b erb asis f. Juara Harapan II KSM Pengelola/KPP
a. Juara I KSM Pengelola/KPP “Bakti Pekalongan, Kota Bogor, Kab. Kulonprogo, perlu diberikan pelatihan operasional dan terdapat 6 KSM yang dijadikan prioritas untuk
masyarakat dari berbagai program (SLBM- “Ngudi Waras” Padukuhan Gedongan Lor,
Warga” Padukuhan Mulungan Kulon, Desa Kab. Blitar, Kota Kediri, Kab. Serang, Kab. perawatan secara rutin. kegiatan pendampingan pasca konstruksi.
DAK, SANIMAS, dan USRI). D e s a We d o m a r ta n i , Ke c . N ge m p l a k ,
Sendangadi, Kec. Mlati, mendapatkan Piagam Magelang, dan Kota Batu. Prioritas monitoring dan pendampingan
Pada Sabtu, 27 Agustus 2016 Badan mendapatkan Piagam Penghargaan, dan Uang
Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Penghargaan, dan Uang Pembinaan sebesar Pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,-. paska konstruksi KSM/KPP nantinya akan
F O K U S p a d a K o n d i s i Te k n i s , dilakukan pada KSM/KPP yang memiliki
Kelembagaan, dan Keuangan permasalahan besar dan akan dijadikan
sebagai Pilot Project agar dapat menjadi role
Pertemuan Regional Aksansi Daerah Kondisi Teknis model scaling up program paska konstruksi
yang mensinergikan semua stakeholder
Sekretariat AKSANSI Pusat dapat dijadikan opsi layanan unggulan 2. Perencanaan 2017 Sanitasi Berbasis Masyarakat mencapai
menyelenggarakan pertemuan regional Aksansi daerah dalam berkegiatan. Menu ini 3. Penggunaan Gameboard untuk Universal Access 100-0-100. Harapannya,
Aksansi Daerah yang kedua kalinya tahun ini. nantinya diharapkan dapat mendorong menyelesaikan permasalahan sanitasi dengan penyampaian hasil pre-monitoring
Pertemuan ini diadakan pada tanggal 27-29 proses kerjasama dengan pemerintah daerah (Pengurasan, Pendampingan Paska ini dapat menarik minat pemerintah daerah
Oktober 2016 di Yogyakarta. Peserta yang akhirnya menjadikan program yang Konstruksi, Rehabilitasi Fasilitas, dan untuk memiliki MoU dan perjanjian
pertemuan kali ini adalah 19 Aksansi dapat dianggarkan oleh masing-masing Retrofitting) kerjasama Co-Management dengan AKSANSI
Kota/Kabupaten yang ada di pulau Jawa dan 3 pemerintah daerah. 4. Penyusunan praktek terbaik kegiatan untuk menjamin keberlanjutan dari KSM/KPP
Aksansi Provinsi di Bali, DIY dan Jawa Tengah, Sekretariat Aksansi Pusat akan menuntun operasional dan pemeliharaan sanitasi sanitasi berbasis masyarakat. (IM)
serta 5 orang anggota Pokja AKSANSI. dalam melakukan Visioning supaya masing- berbasis masyarakat
Pertemuan regional Aksansi merupakan masing Aksansi daerah dapat mempunyai 5. P e r a n p e m e r i n t a h d a l a m
forum untuk melaporkan perkembangan model pendekatan yang berbasis kebutuhan. mendukung keberlanjutan sarana sanitasi
kegiatan yang berjalan pada masing-masing Hasil dari visioning ini nantinya menjadi bekal yang disampaikan oleh Ibu Restuti dari UPTD
Aksansi Daerah. Pertemuan ini menjadi ajang dalam merencanakan dan melakukan PAL Kab. Sleman dan Ibu Dyah Sulistyowati
tukar pikiran sehingga masing-masing kegiatan bersama KSM/KPP ataupun dari Bappeda Kab. Temanggung. Melihat kondisi aliran limbah yang masuk Kondisi Keuangan
aksansi daerah dapat mensinergikan kegiatan Pemerintah daerah. Pertemuan ini juga akan 6. Konsultasi bilateral mengenai dan keluar IPAL menjadi salah satu indicator Keberlanjutan dari sarana sanitasi yang
dengan Sekretariat Aksansi Pusat. Kegiatan mengumpulkan best practices yang paling permasalahan spesifik yang dihadapi oleh apakah IPAL berfungsi atau tidak. Status berbasis masyarakat sangat berhubungan
ini diharapkan dapat membawa semangat memungkinkan untuk direplikasi pada beberapa Aksansi Daerah. pengurasan perlu juga diketahui agar IPAL dengan kemauan dan kemampuan pengguna
baru dalam pengelolaan kegiatan bersama Aksansi daerah yang lain. Secara khusus akan 7. Studi Banding ke IPAL Mendiro, Kab. dapat bekerja secara optimal. Karena jika untuk melakukan iuran bulanan yang
dalam Sanitasi berbasis masyarakat karena diberikan waktu terkait penyelesaian Sleman
antara Aksansi Daerah satu dan yang lain permasalahan khusus yang ada pada Melalui pertemuan regional ini,
dapat saling memberikan saran, masukan beberapa Aksansi daerah. diharapkan Aksansi Daerah di seluruh
bahkan solusi dari permasalahan yang Pertemuan kali ini membahas topik-topik Indonesia dapat semakin maju dalam
dihadapi. Pada Pertemuan Aksansi ini juga sebagai berikut: berkegiatan pada bidang Sanitasi.
memberikan usulan-usulan kegiatan yang 1. Capaian Program 2016
A
SO
SIA
SI KSM SANI
TA
S
BULETIN AKSANSI

I
S A
E
LU SI
R U H I N D O N E

Edisi 1 2017 Pembentukan Aksansi Daerah


Menuju keberkelanjutan KSM SANIMAS, Mengetuk kesadaran semua pihak ....
Kabupaten Bogor Pemerintah Indonesia telah sukses
membangun lebih dari 15,000 sarana Sanitasi
Berbasis Masyarakat atau yang dikenal luas
Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebagai kabupaten Bogor yang difasilitasi oleh Dinas susunan pengurus sebagaimana terlampir dengan SANIMAS dan masih berkomitmen
p e n ga m p u Ke l o m p o k Pe m e l i h a ra d a n Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor sebagai berikut: membangun lebih banyak lagi untuk mencapai
Pemanfaat sarana sanitasi kabupaten bogor dan Sekretariat AKSANSI Pusat. Pertemuan Pelindung : Kepala Dinas Kebersihan Universal Access 2019 atau yang lebih populer
memiliki inisiatif untuk melibatkan Sekretariat dengan mengundang 54 KSM/KPP/BPS-AB dan Pertamanan Kab. Bogor dengan istilah 100-0-100. Namun untuk mencapai
Aksansi dalam acara Pembentukan Aksansi Sanitasi Berbasis Masyarakat dengan acara Pembina : Kepala Dinas Kebersihan keberlanjutan Operasional dan Perawatan dalam
Kabupaten Bogor. Acara ini merupakan Pembentukan Asosiasi KSM Sanitasi (AKSANSI) dan Pertamanan Kab. Bogor jangka panjang, KSM membutuhkan dukungan.
rangkaian kegiatan Penyerahan Penghargaan Daerah Kabupaten Bogor dan dihadiri oleh: Penasehat : AKSANSI Provinsi Jawa AKSANSI telah mengisi gap dengan menjadi
sanitasi sekaligus Pelatihan bagi Badan Perwakilan KPP Kab. Bogor, Dinas Kebersihan Barat mediator dan penggagas Co-Management KSM
Pengelola Air Bersih (BPS-AB) dan Kelompok dan Pertamanan, SEKRETARIAT AKSANSI Pusat, Ketua : Kusnadi (KPP Ganda dan Pemerintah daerah di 8 - 9 Kota/Kabupaten
Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) Sanitasi serta AKSANSI Daerah Kota Bogor dan Failitator Kab. Lestari) dari 30 AKSANSI Daerah yang telah dibentuk. Dan
sosialisasi PETERPAM (Penyedotan Tinja Bogor. Sekretaris : Hilman Alamsyah (KPP sejak 4 tahun pelaksanaan riset keberlanjutan
Terjadwal dan Air Minum) kabupaten Bogor. Aksansi Pusat memberikan paparan terkait Hambaro Bersek) SANIMAS, AKSANSI mulai menapaki jalan panjang
Selain meningkatkan kapasitas Badan menuju pengakuan secara nasional oleh
pentingnya Aksansi daerah di suatu Bendahara : Jarkasih (KPP Tirta
Pemerintah Indonesia dalam forum-forum
Pengelola Air Bersih (BPS-AB) dan Kelompok Kota/kabupaten baik bagi KPP maupun Dinas Makmur)
nasional. *Pemetaan Kode Mata Anggaran yang dapat digunakan. Sumber: Laporan Riset ADRAS CRPG
Pemelihara dan Pemanfaat (KPP). Pertemuan terkait. Aksansi Kota Bogor juga memaparkan
Dalam monitoring reguler yang dilakukan oleh Permasalahan Solusi Jangka Pendek dalam “dioperasikan” oleh masyarakat, apakah
ini juga mengakomodir pengajuan dan apa saja kegiatannyang dilakukan oleh Aksansi Edi Kusnaedi
Ketua AKSANSI Kab. Bogor AKSANSI daerah dan Sekr. AKSANSI, ditemukan penggunaan Belanja Langsung masyarakat perlu membiayai sendiri O/M nya?
pendaftaran untuk sambungan air bersih baru, yang sangat penting dan berguna bagi permasalahan pengelolaan Sanimas yang sulit Dalam Akun Honorarium, masih ada beberapa Vide Pasal 69-71 Permendagri 19/2016 tentang
sarana septic tank individual, penambahan keberlanjutan sarana sanitasi bernasis dilakukan sendiri oleh KSM/KPP/BPS , yaitu : hal yang menjadi pertanyaan mendasar yaitu: BMD.
sambungan rumah IPAL dan juga IPAL komunal masyarakat. Setelah paparan dan sesi tanya 1. Perbaikan besar dan rehabilitasi 1. Apakah hanya diperbolehkan untuk • Belanja Hibah Reguler (penyimpangan
baru melalui desk dengan petugas Dinas jawab, muncul ketertarikan luar biasa dari 2. Sarana yang berkurang penggunanya pekerjaan yang merawat aset Pemda/Pusat? aturan umum Hibah Lewat PP Air Limbah)?
Kebersihan dan Pertamanan. Pertemuan ini pengurus KPP se kabupaten Bogor untuk 3. Penyedotan Lumpur tinja 2. Apakah perlu pengangkatan khusus sebagai Tentu tidak ada jawaban yang langsung bisa
bertujuan supaya kebutuhan masyarakat dalam membentuk suatu forum/ wadah komunikasi 4. Penarikan Iuran Pengguna honorer? mengatasi semua masalah keberlanjutan, namun
mendapatkan pelayanan air bersih maupun air dalam kepengurusan AKSANSI Kabupaten 5. Edukasi berkelanjutan tentang manfaat dari 3. Dapatkah pengurus KSM diangkat sebagai kita semestinya sepakat bahwa KSM butuh
limbah dapat terakomodir. Bogor. Sanimas honorer? dukungan dan perlu diupayakan agar sedikit demi
Pada hari kedua, Rabu tanggal 28-09-2016 Dalam pertemuan yang dihadiri oleh ± 35 6. Membayar Operator dan Pengelola Demikian pula dalam hal Pemeliharaan aset, sedikit pembagian peran ini menjadi jelas mana
bertempat di Villa Cokro 3, Puncak, Cisarua, orang perwakilan KPP se kabupaten Bogor 7. Menunjuk dan melegalkan tugas Operator barang habis pakai, kendaraan: bisa dipakai untuk yang KSM bisa kelola dan mana yang tidak.
K a b u p a t e n B o g o r, j u g a d i l a k s a n a k a n tersebut dihasilkan kesepakatan Pembentukan dalam tatanan masyarakat membeli kedoteng dan membiayai Konsep Co-Management yang dipionirkan
pertemuan pembentukan forum AKSANSI AKSANSI DAERAH KABUPATEN BOGOR dengan Keberlanjutan Sanimas membutuhkan operasionalnya. Sejauh mana Tupoksi dan AKSANSI meletakkan peran masing-masing pihak
dukungan Pemerintah daerah. Namun dibawah struktur Dinas/UPTD agar dapat maksimal diberi pada tempatnya sesuai dengan tanggungjawab
ini ada empat faktor yang menyulitkan alokasi dana mencukupi untuk mendukung Air dan kapasitas yang dimiliki. AKSANSI membantu
Pe m e r i n t a h D a e ra h d a l a m m e n d u k u n g Limbah Skala Lokal? Pemerintah dalam pengelolaan dan menjamin
Pelatihan Pengukuran dan Penyedotan Lumpur Tinja keberlanjutan Sanimas, yaitu: Permasalahan Solusi Jangka Pendek dalam keberlanjutan Sanimas, memaksimalkan investasi
1. Peraturan dalam Keuangan Publik dan penggunaan Belanja Tidak Langsung Sanimas, memberikan dukungan teknis,
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman banyak lumpur yang sudah tidak aktif lagi yang Oktober 2016, dan yang kedua dilakukan di KSM ketakutan atas sanksi jika salah penggunaan Dalam memberikan SUBSIDI kepada KSM, institusional dan keuangan serta memberikan
bekerja sama dengan Sekretariat AKSANSI Pusat mengendap di dasar bak. Lumpur yang sudah Andum Roso, Santan pada tanggal 5 November 2. Kepemilikan Aset untuk Sarana Sanimas muncul pertanyaan mendasar mengenai : rekomendasi terhadap perencanaan Sanimas
menyelenggarakan pelatihan Pengukuran dan tidak aktif ini berwarna hitam dan jika tidak 2016. Tiap pelatihan dibagi menjadi beberapa yang telah dibangun 1. Fungsi KSM memberikan layanan air limbah kedepan dengan menggunakan rekomendasi
Penyedotan Lumpur Tinja untuk IPAL sanitasi dikeluarkan justru akan mengurangi volume air sesi. Sesi pertama adalah penyampaian teori 3. Norma terhadap “Pemberdayaan apakah termasuk ruang lingkup subsidi? Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan AKSANSI.
berbasis masyarakat yang ada di Kabupaten limbah yang bisa diolah. Pengurasan yang baik tentang pengukuran dan proses pengurasan yang Masyarakat” (bahwa masyarakat 2. Status KSM sebagai perkumpulan BH (bukan Singkatnya, Co Management adalah titik
Sleman. adalah mengeluarkan lumpur yang berwarna benar, dilanjutkan dengan penyampaian bertanggungjawab sepenuhnya pengelolaan BUMD) apakah mungkin diberi subsidi? kompromi pembagian peran yang adil bagi para
Pelatihan ini diperuntukkan bagi para hitam yang berada di dasar bak IPAL dengan pengalaman dari KSM Layur Sehat dan KSM sarana Sanimas) 3. Apakah KSM mampu memberikan laporan penggiat Sanimas.
KSM/KPP pengelola sarana sanitasi berbasis menyisakan lumpur yang masih aktif yang berada Andum Roso, dilanjutkan dukungan dari 4. Informasi yang kurang dan disinsentif dari keuangan dan diaudit? Beberapa Pemerintah Daerah di Indonesia
masyarakat yang ada di Kabupaten Sleman yang di atasnya kira-kira setinggi 30 cm. Oleh karena Pemerintah Daerah melalui Badan Lingkungan kelalaian pembinaan 4. Apakah struktur KSM terdesentralisir telah menjadi pionir yang memiliki komitmen kuat
berjumlah 98 KSM/KPP. Latar belakang dari itu, pengurasan tidak boleh menghabiskan semua Hidup Kab. Sleman. Setelah itu, dilakukan praktek Dalam Workshop Center for Regulation Policy (banyak KSM dalam satu kota) feasible untuk di terhadap Keberlanjutan Sanitasi Berbasis
pelatihan ini adalah masih kurangnya lumpur yang ada karena hal ini akan membuat pengukuran dan pengurasan lumpur tinja dengan and Governance (CRPG) Universitas Ibnu Khaldun audit? M a s y a r a k a t . Ya n g d i l a k u k a n a d a l a h
pengetahuan KSM/KPP tentang cara pengukuran IPAL kekurangan bakteri yang dapat menguraikan menggunakan truk sedot tinja sehingga peserta yang diselenggarakan tanggal 25 Oktober 2016 Sedangkan untuk memberikan HIBAH kepada m e n ga l o ka s i ka n a n g ga ra n b a i k d e n ga n
dan kapan harus melakukan pengurasan IPAL. polutan sehingga sistem akan mulai dari nol mengetahui tidak hanya secara teori, tapi juga lalu, tim Ahli memaparkan kesimpulan perlunya KSM, permasalahan muncuk dalam hal : menggunakan DAK maupun APBD untuk:
Meskipun kapasitas IPAL besar, namun ada seperti ketika pertama kali digunakan. Lumpur secara praktek. Dukungan Pendanaan dari Pemda karena Air 1. Mayoritas KSM tidak berbadan hukum. Apa 1. Rehabilitasi Teknis
saatnya ketika IPAL harus dikuras. Pengurasan aktif diperlukan agar sistem dapat bekerja seperti Diharapkan dengan adanya pelatihan Limbah disebut sebagai : 1. Layanan dasar (harus jadi masalah? 2. Perbaikan Besar pasca bencana
lumpur tinja yang ada di dalam IPAL harus semula setelah IPAL dikuras. pengukuran dan pengurasan ini, para pengelola disediakan oleh Pemda), 2. Urusan Wajib (setiap 2. Bagaimana kalau KSM dibuat sentral (1 3. Sanitasi Award sebagai media monitoring
dilakukan agar kinerja sistem dalam menguraikan Pelatihan ini dilakukan sebanyak dua kali di IPAL sanitasi berbasis masyarakat dapat daerah harus menjalankannya), 3. Urusan Kota/Kab = 1 KSM BH, membawahi puluhan site. dan penghargaan terhadap KSM dan Operator
polutan tetap optimal. dua tempat yang berbeda agar lebih efektif m e m a h a m i ca ra m e n g u ku r l u m p u r d a n Konkuren (diselenggarakan oleh Pemerintah Apa mungkin? Sanimas
Salah satu tanda IPAL harus dikuras adalah mengingat jumlah KSM/KPP yang hampir 100 melakukan persiapan pengurasan yang juga Pusat dan Pemerintah Daerah). Namun jika 3. Apakah mungkin dianggarkan hibah secara 4. Dana Operasional tahunan (tidak lebih dari
ketika ketinggian lumpur di dalam bak sudah KSM/KPP. Pelatihan pertama dilakukan di KSM membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sanimas bukan ASET yang dimiliki Pemda maka umum untuk seluruh KSM dalam satu kota per 2x berulang)
melebihi 50 cm. Dalam ketinggian tersebut, Layur Sehat, Minomartani, pada tanggal 25 Pemda tidak boleh mengalokasikan pendanaan tahun (tanpa ada proposal 5. Pertemuan dan Studi Banding untuk
u nt u k B ela n j a O p era s io n a l d a n b ela n j a perbaikan/kerusakan)? memberi motivasi KSM.
Pemeliharaan. Maka Bagaimana Solusinya? Sedangkan dalam skema BANSOS, Semoga skema ini berkembang sehingga
Untuk Jangka Pendek, apakah bisa pertimbangan yang menjadi pertanyaan adalah semakin banyak Pemerintah Kota/Kabupaten
menggunakan Akun belanja yang sudah ada tanpa sampai sejauh manakan Bansos dapat yang mengaplikasikannya dan sekaligus
merubah aturan? dipergunakan? bersinergi dengan AKSANSI untuk mencari solusi
Mencari celah dalam solusi Jangka Panjang terbaik yang menjamin keberlanjutan Sanimas.
• Jika Sanimas menjadi Aset Pemda, apabila (PP)
Edisi 1 2017 FORUM KSM/KPP SANITASI BERBASIS MASYARAKAT TAHUN 2016
Sanitasi Awards Kabupaten Temanggung 2016
Mendukung Kemandirian KSM/KPP melalui Business Plan Development
Jilid 2
Setelah berhasil melaksanakan kegiatan dari perwakilan peserta, acara kemudian 5. KSM Baluk, Talaud: Rumah IPAL dan
Forum KSM Sanimas yang dilaksanakan ditutup oleh Bapak Rudy Azrul Arifin sebagai Pasar Desa
tanggal 27-29 Juli 2016 oleh Direktorat perwakilan dari Direktur Pengembangan PLP. 6. KSM Padaidi, Samarinda: Kerajinan dari
Pengembangan Penyehatan Lingkungan “Sanimas adalah urusan kita bersama, bapak limbah plastik, wisata laut
Kabupaten Temanggung telah memiliki 30 Temanggung dimulai pada 10 – 12 Oktober aspek sosial banyak ditemukan tidak jalanya
Permukiman, Dirjen Cipta Karya, ibu adalah ujung tombak untuk bisa
Sarana Sanitasi Berbasis Masyarakat dari 2016, dengan tim penilai berasal dari kepengurusan KSM Pengelola sehingga tidak
K e m e n t e r i a n Pe ke r j a a n U m u m d a n melaksanakan amanah dari Tuhan sebagai
berbagai program. Dari total sarana tersebut perwakilan Sekretariat AKSANSI Pusat, ada program rutin yang dilakukan untuk
Perumahan Rakyat di Yogyakarta, Sekretariat laskar sanitasi. Dengan mengucapkan
setiap lokasi memiliki KSM Pengelola/KPP Daerah, BAPPEDA, Dinas PU, BLH, dan DKK. menunjang kegiatan perawatan dan
AKSANSI Pusat kembali mengikuti Sarasehan alhamdulillah, dengan resmi forum KSM
yang bertugas untuk mengoprasional dan Teknis pembagian tim penilai disesuaikan pemeliharaan seperti iuran pengguna,
KSM yang dilaksanakan di Denpasar, Bali. Sanimas TA 2016 ditutup”, merupakan
mengelola sarana sanitasi yang telah dengan komposisi yang mewakili setiap pembersihan sekam, penggelontoran,
Setelah mengundang 85 KSM/KPP di wilayah kalimat penutup dari Bapak Rudy.
terbangun diwilayah masing-masing. Tahun instansi dan bidang, ini bertujuan agar dalam perbaikan, dan pengurasan.
Indonesia barat, acara yang diselenggarakan Daftar Pemenang Business Plan:
2016 adalah kali Ke-III pelaksanaan Sanitasi proses penilaian lebih subjektif dan lebih Diharapkan sanitasi award ini dapat
di Hotel Mercure Bali Harvestland, Kuta 1. KSM Huyula, Gorontalo: Pemanfaatan
Award, kegiatan ini kerjasama antara transparan sesuai dengan kondisi yang ada membuat KSM pengelola SANIMAS menjadi
dihadiri oleh 85 KSM/KPP yang berada di sabut kelapa
BAPPEDA, Dinas PU, BLH, DKK Kabupaten dilapangan. Tim penilai dibagi menjadi 3, lebih semangat. Dalam penilaian kali ini
wilayah Indonesia Timur. 2. KSM Sehati, Maros: Loket penjualan
Temanggung dan AKSANSI. Dalam penilaian yang dalam sehari menengunjungi 3-5 lokasi upaya dalam pemeliharan dimasukkan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal pulsa, HP, listrik, dan tiket pesawat. Ada
sanitasi award tahun ini tetap menggunakan karena jarak tempuh antara lokasi satu sebagai penentu kemenangan. Pemenang
15-17 Agustus 2016 ini dibuka oleh Direktur sebuah aplikasi usahanya simpel tapi cukup
3 aspek utama yang menjadi tolak ukur dengan lainya lumayan jauh dan tidak hanya dari segi administratif dan fisik
Pengembangan PLP yang diwakili oleh Ir. dengan hp android.
keberlangsungan sarana sanitasi berbasis membutuhkan waktu yang lama untuk saja melainkan juga dari segi perubahan tiap
Rudy Azrul Arifin, M.Sc. (Kasubdit PLP 3. KSM Waiputi, Ambon: Menjual BBM
masyarakat. Ketiga aspek tersebut meliputi sampai dilokasi. tahunnya, jika keadaan tetap atau bahkan
Khusus). Acara ini merupakan salah satu 4. KSM Titawaka, Maluku: Menjual
aspek teknis, kelembagaan, dan keuangan. Hal-hal umum yang ditemui pada saat menurun dapat dikalahkan oleh yang
wujud dari kepedulian pemerintah terkait keindahan laut, menawarkan jasa KSM
Perbedaan Sanitasi Award tahun ini dengan proses penilaian adalah banyaknya sarana mengalami peningkatan nilai terutama dari
masalah sanitasi oleh dan untuk rakyat dalam seperti penyediaan angkutan laut
kegiatan tahun lalu adalah adanya penilaian sanitasi yang kondisinya tidak berubah dari segi penigkatan upaya perawatan dan
memenuhi target 100-0-100.
bagi operator. Harapanya dengan adanya tahun lalu (2015) dan tahun ini (2016). Selain inovasi. Selain itu dengan adanya Kegiatan ini
Pada hari berikutnya, tanggal 16 Agustus
penghargaan bagi operator diharapkan dapat itu kurang dalam pemeliharaan dan KSM Pengelola atau KPP termotivasi untuk
2016 diberikan motivasi sanitasi untuk para
menjadi penyemangat dalam melaksanakan perawatan serta tidak lengkapnya sarana fisik menjaga, merawat, mengoperasikan,
pengelola maupun satker dalam pengelolaan
perawatan dan pemeliharaan sarana Sanitasi yang dibangun, seperti tidak adanya bak memelihara, serta mengembangkan sarana
sanitasi berbasis masyarakat oleh Bapak
Berbasis Masyarakat yang ada diwilayah kontrol utama, bak perangkap lemak, dan sanitasi yang telah dibangun dengan sebaik-
Suwardi yang merupakan aktivis Sanitasi
masing-masing. tidak semua limbah masuk ke dalam IPAL baiknya agar dapat berkelanjutan dan dapat
yang sudah 27 tahun aktif dalam
Sanitasi Award 2016 Kabupaten (limbah toilet dan limbah mandi,cuci). Dari dinikmati oleh generasi selanjutnya.
pemberdayaan masyarakat. Dalam
pemaparannya, memang banyak tantangan
yang dihadapi oleh pengurus KSM akan tetapi
jika semua dilandasi dengan ibadah maka Lubuklinggau Berbenah Kondisi Sanimas
akan lebih ringan dalam menghadapi
permasalahan yang ada.
Acara kemudian dilanjutkan dengan
penjelasan mengenai business plan dari
Universitas Prasetya Mulya. Dalam kegiatan
ini, pengurus KSM diajarkan teori terkait
perencanaan bisnis, pengelolaan tim, serta
pemasaran. Setelah mendapatkan teori,
kemudian KSM dibagi menjadi kelompok
untuk membuat business canvas. Bisnis
ca nva s ya n g te l a h d i b u at ke m u d i a n
dipresentasikan dan diberi penilaian oleh
Mengawal pembentukan AKSANSI Kota Hasilnya bagaimana? Ini yang menarik, Sebagai induk dari AKSANSI Kota
juri. Kemudian akan dipilih 6 besar untuk
Lubuklinggau merupakan proses yang unik karena Pak Misno, Ketua AKSANSI Kota Lubuklinggau, Dinas PU melihat potensi
mendapatkan dana pendampingan dan
karena tidak hanya rekan-rekan Lubuklinggau membuat visualisasi temuan alokasi APBD yang bisa digunakan untuk
stimulant.
KSM/KPP/BPS yang berkumpul namun juga hasil premonitoring dan memaparkan nya mendukung program paska konstruksi ini dan
Sebelum penentuan pemenang, sembari
BKM pelaksana program PNPM yang memiliki didepan anggota AKSANSI, Staff Ahli Walikota berkomitmen untuk mengalokasi kan dana
menunggu keputusan juri, acara dilanjutkan
sarana sanitasi antusias untuk menjadi dan Kepada Kepala SKPD. 100 juta untuk pertemuan, monitoring,
dengan penyampaian Best Practice. Pada
bagian dari AKSANSI Kota Lubulinggau. 6 Tidak perlu lama reaksi dari Kepala-Kepala pelatihan dan sanitasi award yang akan
kesempatan ini, Dinas PU Kabupaten Tabanan
bulan berselang sejak pembentukan SKPD Kota Lubuklinggau pasca dilakukan setiap tahun. Semoga yang
menjadi pembicara untuk pemerintah
kemudian melihat kesungguhan teman- mendengarkan paparan Ketua AKSANSI Kota dilakukan oleh Pemerintah Kota
daerah yang lebih baik dalam pengelolaan
teman pengurus Aksansi melakukan Lubuklinggau, semua menyepakati perlu ada Lubuklinggau ini menjadi inspirator bagi
sanimas. KSM Dharma Duta dan Indah Lestari
kunjungan lapangan melakukan nya langkah bersama agar keberlanjutan dan Pemda pemda lain untuk mengikuti jejaknya.
menjadi perwakilan terpilih dari pihak KSM.
premonitoring disela waktu kerja teman- menjaga Aset SANIMAS yang bertujuan untuk
Setelah penyampaian kesan dan pesan
teman. membuat Kota Lubuklinggau lebih sehat.

Anda mungkin juga menyukai