ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
FERDYAN ADHAM ANGGORO
I1A018038
Oleh :
I1A018038
Diajukan sebagai syarat pendadaran pada jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Pembimbing I Pembimbing II
Siwi Pramatama M W, S.Si., M.kes., Ph.D. Dr.Dwi Sarwani Sri Rejeki SKM.Kes.Epid
NIP. 198203102008012013 NIP. 197611262002122001
ABSTRAK
1
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman
2
Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman
Latar Belakang : Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 mewajibkan hampir seluruh
kegiatan dilakukan dari dalam rumah (Work From Home). Hal ini tentu berdampak
terhadap perilaku pencegahan DBD masyarakat, diharapkan masyarakat lebih peduli
terhadap keberadaan jentik di lingkungan rumah. Indikator yang dapat digunakan untuk
menilai perilaku pencegahan DBD suatu daerah adalah angka bebas jentik. Angka bebas
jentik di Kecamatan Temanggung pada tahun 2020 cendurung rendah mencapai angka
70%. Diduga rendahnya angka ABJ tahun 2020 di Kecamatan Temanggung dikarenakan
masih banyak tempat perindukan jentik nyamuk Aedes aegypti di rumah masyarakat.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap perilaku pencegahan DBD pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan
Temanggung Kabupaten Temanggung.
Metode : Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di
Kecamatan Temanggung pada bulan April hingga Mei 2022. Responden masyarakat
Kecamatan Temanggung sejumlah 186 diambil berdasarkan rumus proportional random
sampling. Data primer dalam penelitian ini meliputi kuesioner mengenai variabel bebas
yang terdiri dari pengetahuan, sikap, peran tenaga kesehatan, ketersediaan informasi
kesehatan, peran tokoh masyarakat dan keberadaan jentik nyamuk, dan variabel terikat
yaitu perilaku pencegahan DBD pada masa pandemi Covid-19. Data sekunder berupa data
angka bebas jentik Kecamatan Temanggung tahun 2020. Pengumpulan data melalui
wawancara. Menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil Penelitian : Responden berpengetahuan kurang baik, sikap baik, tenaga kesehatan
berperan baik, ketersediaan informasi kesehatan kurang berperan baik, tokoh masyarakat
berperan baik, ditemukan jentik dalam 118 rumah, perilaku baik. Pengetahuan, peran
tenaga kesehatan, ketersediaan informasi kesehatan, peran tokoh masyarakat dan
keberadaan jentik nyamuk berhubungan dengan perilaku pencegahan DBD pada masa
pandemi Covid-19. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku pencegahan
DBD pada masa pandemi Covid-19 adalah pengetahuan (p-value = 0,037) dan peran tokoh
masyarakat (p-value = 0,010).
Kesimpulan : Perilaku pencegahan DBD pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan
Temanggung Kabupaten Temanggung dipengaruhi oleh pengetahuan dan peran tokoh
masyarakat.
Kata Kunci : DBD, Pandemi Covid-19, Perilaku.
1
ABSTRACT
Ferdyan Adham Anggoro1, Siwi Pramatama Mars Wijayanti2, Dwi Sarwani Sri
Rejeki2
1
Student of the Department of Public Health, Jenderal Sudirman University
2
Lecturer of the Department of Public Health, Jenderal Sudirman University
Background: The Covid-19 pandemic in 2020 requires almost all activities carried out
from within the home (Work From Home). This of course has an impact on the
community's DHF prevention behavior, it is hoped that the community will be more
concerned the presence of larvae in the home environment. Indicators that can be used for
assessing the prevention behavior of DHF in an area is the larva free number. Free numbers
larvae in Temanggung District in 2020 tend to reach low numbers 70%. It is suspected that
the low number of ABJ in 2020 in Temanggung District is due to: There are still many
breeding places for Aedes aegypti mosquito larvae in people's homes. The research was
conducted with the aim of knowing the factors that influence on the behavior of preventing
DHF during the Covid-19 pandemic in the District Temanggung, Temanggung Regency..
Methods : The study used a cross sectional approach. Research conducted in Temanggung
District from April to May 2022. Community respondents Temanggung District a total of
186 were taken based on the proportional random formula sampling. The primary data in
this study include a questionnaire regarding the independent variables consisting of
knowledge, attitudes, roles of health workers, availability of information health, the role of
community leaders and the presence of mosquito larvae, and the dependent variable namely
the prevention of dengue fever during the Covid-19 pandemic. Secondary data in the form
of data The larva-free rate of Temanggung District in 2020. Data collection through
Interview. Using univariate, bivariate, and multivariate analysis.
Research Results: Respondents with poor knowledge, good attitude, health workers play
a good role, the availability of health information does not play a good role, community
leaders. good role, larvae found in 118 houses, good behavior. Knowledge, role health
workers, the availability of health information, the role of community leaders and The
presence of mosquito larvae is related to the behavior of preventing DHF in the future
Covid-19 pandemic. Factors that have a significant effect on prevention behavior DHF
during the Covid-19 pandemic is knowledge (p-value = 0,037) and the role of the character
community (p-value = 0,010).
Conclusion : DHF prevention behavior during the Covid-19 pandemic in the District
Temanggung, Temanggung Regency is influenced by the knowledge and role of the
character Public.
Keywords: DHF, Covid-19 Pandemic, Behavior.
2
PENDAHULUAN
Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah ukuran yang dipakai untuk mengetahui
kepadatan jentik Aedes aegypti. Angka bebas jentik (ABJ) di Kecamatan
Temanggung cenderung menurun dari tahun 2019 sebesar 90% menjadi 70% pada
tahun 2020 (Dinkes Temanggung, 2020). Diduga rendahnya angka kejadian ini
disebabkan masih banyaknya tempat perindukan nyamuk yang berupa bak mandi,
ember, gentong, vas bunga, ban bekas, botol bekas, tempat sampah, tempat minum
burung dan lain-lain. (Taniansyah et al., 2020). Berdasarkan latar belakang maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait faktor-faktor yang berpengaruh
dengan perilaku pencegahan Demam Berdarah Dengue pada masa pandemi Covid-
19 di Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung.
METODE PENELITIAN
3
wawancara. Menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Penelitian ini telah
mendapat persetujuan etik dari Komisi Etik Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed dengan
nomor 778/UN23.13.01/PT.05/2022.
HASIL
4
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa distribusi
frekuensi variabel adalah adalah sebagai berikut :
5
a. House Index (HI)
House Index merupakan jumlah rumah yang positif jentik dari semua
rumah responden yang diperiksa. HI lebih menggambarkan luasnya
penyebaran nyamuk di suatu wilayah (Kemenkes, 2020).
118
HI = 186 X 100% = 63 %
b. Container Index
200
CI = 648 x 100% = 31%
Rekapitulasi hasil analisis bivariat antara variabel bebas dengan variabel terikat
di Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung dapat dilihat sebagai berikut :
6
No Variabel Bebas p-value Keterangan
5 Peran Tokoh Masyarakat 0,017 Ada Hubungan
6 Keberadaan Jentik Nyamuk 0,024 Ada Hubungan
(Sumber : Data Primer Terolah 2022)
PEMBAHASAN
7
Pada masa pandemi Covid-19 peran tokoh masyarakat diperlukan untuk
selalu menghimbau masyarakat di lingkungan sekitarnya untuk tetap dapat
menerapkan perilaku pencegahan DBD. Tokoh masyarakat dapat memberikan
opini-opini yang positif kepada masyarakat mengenai perubahan perilaku untuk
menerapkan perilaku pencegahan DBD pada masa pandemi Covid-19. Tokoh
masyarakat yang berperan aktif akan berdampak baik terhadap masyarakat di
sekitar lingkungannya dalam menerapkan perilaku pencegahan DBD (Lutfinawati
& Prasetyo, 2022).
Menurut Saleh (2018) kaleng bekas, ban bekas, botol bekas dapat
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap bertambahnya jentik nyamuk
Aedes aegypti yang otomatis membuka peluang terhadap kejadian DBD. Ban mobil
bekas merupakan tempat perkembang biakan utama nyamuk Aedes aegypti daerah
perkotaan. Ban, botol, plastik, dan barang-barang lain yang dapat menampung air
merupakan sarana yang memungkinkan untuk tempat perkembang biakan nyamuk.
Semakin banyak barang bekas yang dapat menampung air, maka semakin banyak
pula tempat bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak, sehingga makin
meningkat pula risiko kejadian DBD.
8
masa pandemi Covid-19. Berdasarkan analisis multivariat faktor yang berpengaruh
signifikan terhadap perilaku pencegahan DBD pada masa pandemi Covid-19 adalah
pengetahuan (p-value = 0,037) dan peran tokoh masyarakat (p-value = 0,010).
9
DAFTAR PUSTAKA
10