POLICY BRIEF
Kebutuhan Akan Sistem Registrasi dan Sertifikasi Yang Efektif
bagi Tenaga Kesehatan di Indonesia
NIM : 13/357535/PKU/14122
Minat : SDMK
Kebutuhan Akan Sistem Registrasi dan Sertifikasi Yang Efektif bagi Tenaga
Kesehatan di Indonesia
Policy brief ini ditujukan kepada lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu
tenaga kesehatan (Konsil Kedokteran Indonesia, MTKI/MTKP dan Komite Farmasi
Nasional), organisasi profesi tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan dan
pemerintah. Salah satu agenda pembangunan kesehatan Kementerian Kesehatan RI
adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan dengan tujuan untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Arah
pengembangan tenaga kesehatan sejalan dengan arah pengembangan upaya
kesehatan, yaitu dari tenaga kuratif bergerak kearah tenaga preventif, promotif sesuai
kebutuhan. Untuk itu perlu adanya pengaturan tenaga kesehatan dalam hal jumlah,
jenis, mutu dan distribusinya. Focus policy brief ini adalah meningkatkan efektifitas
pelaksanaan registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
Menurut WHO, tenaga kesehatan adalah orang yang bertugas untuk melindungi
dan meningkatkan kesehatan masyarakat, yang terbagi menjadi : tenaga professional
kesehatan (kecuali perawat), profesional perawat dan bidan, professional yang
berhubungan dengan kesehatan modern (kecuali perawat), profesi yang berhubungan
dengan keperawatan dan kebidanan, ahli kedokteran tradisional dan paranorma(WHO,
2006). Serta kelompok pekerjaan lain yang terlibat dalam industry kesehatan. Contoh :
professional computer, tenaga administrasi, sekretaris, tenaga bangunan dan
sebagainya.
Di Indonesia, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan. Pada awalnya tenaga kesehatan dikelompokkan
menjadi tenaga kesehatan sarjana, tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan
rendah(Presiden RI, 1963). Sedangkan jenis tenaga kesehatan terbagi menjadi 7 yaitu :
tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis(Presiden
RI, 1996). Peraturan ini terus mengalami perkembangan dan yang terakhir adalah
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Peraturan-
peraturan tersebut tersebut belum mencakup tenaga pengobat tradisonal dan praktek
paranormal yang biasanya disebut pengobatan alternative.
Menurut data dari Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan berkelanjutan
SDM Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia, pada tahun 2009-2011, terdapat 9 tenaga
profesi (diluar tenaga medis) yang telah disahkan standar profesinya yaitu bidan,
fisioterapi, sanitarian, ahli gizi, analis kesehatan, teknis elektromedis, teknis gigi,
perawat gigi, radiographer, refraksionis optisien, asisten apoteker, terapis wicara,
perekam medis dan okupasi terapi. Standar profesi yang telah selesai disusun tapi
belum disahkan yaitu fisikawan medic, ortotis prostetis, akupuntur terapis, perawat
anestesi, ahli epidemiologi, apoteker, psikologi klinis, promotor dan pendidik kesehatan
dan entomolog kesehatan. Sedangkan standar profesi yang tengah difasilitasi standar
penyusunannya (tahun 2012) adalah kesehatan masyarakat, teknisi tranfusi darah dan
teknisi kardiovaskuler. Standar kompetensi ini belum mencakup keseluruhan profesi
kesehatan yang ada di Indonesia. Berikut daftar jenis tenaga kesehatan dan organisasi
profesi di Indonesia :
No Kelompok tenaga Jenis tenaga Organisasi profesi Keterangan
kesehatan kesehatan
1. Tenaga Medis Dokter Ikatan Dokter Indonesia IDI
2. Tenaga Medis Dokter Gigi Persatuan Dokter Gigi Indonesia PDGI
3. Tenaga Keperawatan Perawat Persatuan Perawat Nasional PPNI
Indonesia
4. Tenaga Keperawatan Bidan Ikatan Bidan Indonesia IBI
5. Tenaga Keperawatan Perawat Gigi Persatuan Perawat Gigi PPGI
Indonesia
6. Tenaga kefarmasian Apoteker Ikatan Sarjana Farmasi ISFI
Indonesia
7. Tenaga kefarmasian Asisten Apoteker Persatuan Ahli Farmasi PAFI
Indonesia
8. Tenaga kesehatan Epidemiolog Perkumpulan Ahli Epidemiolog PAEI
masyarakat kesehatan Indonesia
9. Tenaga kesehatan Entomolog Perhimpunan Entomolog PEKI
masyarakat Kesehatan Kesehatan Indonesia
10. Tenaga kesehatan Sanitarian Himpunan Ahli Kesehatan HAKLI
masyarakat Lingkungan Indonesia
11. Tenaga Gizi Nutrisionis dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia PERSAGI
Dietisien
12. Tenaga Ketrampilan Fisioterapis Ikatan Fisioterapi Indonesia IFI
Fisik
13. Tenaga Ketrampilan Terapis Wicara Ikatan Terapi Wicara Indonesia IKATWI
Fisik
14. Tenaga Ketrampilan Okupasi Terapis Ikatan Okupasi Terapis IOTI
Fisik Indonesia
15. Tenaga Keteknisian Radiografi Persatuan ahli Radiografer PARI
Medis Indonesia
16. Tenaga Keteknisian Teknisi Gigi Persatuan Teknik Gigi Indonesia PTGI
Medis
17. Tenaga Keteknisian Teknisi Ikatan Teknik Elektromedik IKATEMI
Medis Elektromedis Indonesia
18. Tenaga Kefarmasian Analis Farmasi Persatuan ahli Teknik PATELKI
Laboratorium Kesehatan
Indonesia
19. Tenaga Keteknisian Refraksionis Ikatan Refraksionis Optisien IROPIN
Medis Optisien Indonesia
20. Tenaga Keteknisian Perekam Medis Perhimpunan Profesi Perekam PORMIKI
Medis Medis & Informasi Kesehatan
Indonesia
21. Tenaga Keperawatan Perawat Anestesi Ikatan Perawat Anestesi IPAI
Indonesia
22. Tenaga Kesehatan Penyuluh Perkumpulan Promosi dan PPKMI
Masyarakat Kesehatan Pendidikan Kesehatan
Masyarakat Indonesia
23. Akupuntur therapi Himpunan Akupuntur Terapi HAKTI
Indonesia
24. Tenaga Keteknisian Ortotik Prostetik Ikatan Ortotik Prostetik IOPI
Medis Indonesia
25. Ahli Fisika Medik Ikatan Ahli Fisika Medik IKAFMI
Indonesia
26. Tenaga Keteknisian Paramedic Tranfusi Ikatan Paramedik Teknologi IPPTDI
Medis Darah Tranfusi Darah Indonesia
Burnett, A., Baggaley, R., Ndovi-MacMillan, M., Sulwe, J., Hang’omba, B., & Bennett, J.
(1999). Caring for people with HIV in Zambia: are traditional healers and formal
health workers willing to work together? AIDS care, 11, 481–491.
doi:10.1080/09540129947875
Menteri Kesehatan. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796 tahun 2011
tentang Regitrasi Tenaga Kesehatan.
Presiden RI. (1963). Undang - undang Nomor 6 tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan.