Anda di halaman 1dari 27

STRUKTUR ATOM

A. Pengertian Atom dan Teori Atom


Atom berasal dari Bahasa Yunani yaitu “atomos”, yang berarti tidak terbagi
lagi. Jadi atom dapat diartikan sebagai bagian terkecil dari suatu materi yang
tidak dapat dibagi lagi. Beberapa ahli merumuskan teori atom dan
menggambarkan model atom berdasarkan hasil eksperimen.
1. Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton dikemukakan oleh John Dalton (1804), bahwa:
a. Suatu zat tersusun dari suatu partikel yang sangat kecil yang
tidak dapat dibagi lagi, yaitu atom.
b. Atom dari suatu unsur yang sama adalah identik dan memiliki
berat, ukuran, serta bentuk yang sama, tetapi berbeda dari Model Atom
Dalton
atom-atom unsur lain.
c. Atom suatu unsur bersifat permanen dan tidak dapat teruraikan.
d. Suatu senyawa terbentuk dari penggabungan dua atau lebih atom
unsur.
Dalton menggambarkan bahwa atom seperti sebuah bola pejal.
2. Teori Atom Thomson
Teori atom Thomson dikemukakan oleh Joseph John
Thomson (1904), bahwa “atom merupakan suatu bola
pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron yang bermuatan negatif, jumlah muatan positif
sama dengan muatan negatif”. Thomson menggambarkan Model Atom Thomson
atom seperti roti kismis.

3. Teori Atom Rutherford


Teori atom Rutherford dikemukakan oleh Ernest
Rutherford (1909), bahwa “atom terdiri atas inti atom
yang sangat kecil yang bermuatan positif dan elektron
bergerak mengelilingi inti atom”. Model Atom Rutherford
4. Teori Atom Bohr
Teori atom Bohr dikemukakan oleh Niels Bohr
(1913), bahwa “atom terdiri atas inti atom yang
bermuatan positif dan elektron bergerak mengelilingi
inti atom pada lintasan tertentu berbentuk lingkaran
yang disebut kulit atom dengan tingkat energi Model Atom Bohr
tertentu”. Model atom Bohr seperti sistem tata surya.
5. Teori Atom Mekanika Kuantum
Teori atom Mekanika Kuantum dikemukakan oleh
Werner Heisenberg dan Erwin Schrodinger (1926),
bahwa “atom memiliki inti yang bermuatan positif serta
dikelilingi oleh inti bermuatan negatif dimana posisi
elektron tidak dapat dipastikan namun yang dapat
ditentukan hanya peluang keberadaan elektron pada Model Atom
setiap titik dalam ruang di sekitar inti. Mekanika Kuantum
B. Partikel Penyusun Atom
1. Elektron
Elektron (e-) adalah partikel penyusun atom
yang bermuatan negatif. Elektron ditemukan oleh
J.J. Thomson melalui percobaan sinar katode.
2. Proton Percobaan Sinar Katoda
Proton (p) adalah partikel penyusun atom
bermuatan positif. Proton ditemukan E. Rutherford
melalui percobaan penembakan lempeng emas
dengan partikel sinar alfa berenergi tinggi.
3. Neutron
Neutron (n) adalah partikel penyusun atom yang
tidak bermuatan (netral). Neutron ditemukan oleh
J. Chadwick melalui percobaan penembakan Percobaan Penembakan
Partikel Alfa
partikel sinar alfa pada inti berilium.
C. Susunan dan Notasi Atom
1. Lambang Unsur
Lambang unsur merupakan simbol dari unsur. Setiap unsur dilambangkan
dengan huruf yang merupakan huruf depan dari nama unsur. Beberapa unsur
memiliki huruf depan yang sama, sehingga unsur yang ditemukan belakangan
diberi lambang dengan 2 atau 3 huruf. Penulisan lambang unsur menggunakan
huruf kapital (huruf besar). Pada lambang unsur yang terdiri dari 2 atau 3 huruf
maka huruf pertama menggunakan huruf kapital (besar), sedangkan huruf
berikutnya menggunakan huruf kecil.
Nama Unsur Lambang Unsur
Hidrogen H
Helium He
Carbon C
Calsium Ca
Magnesium Mg
Mangan Mn
2. Nomor Massa
Nomor massa (A) merupakan nomor yang menyatakan jumlah proton dan
neutron. Jumlah proton dan neutron ini merupakan massa dari suatu unsur.

Nomor massa (A) = jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)

3. Nomor Atom
Nomor atom (Z) merupakan nomor yang menyatakan jumlah proton suatu
unsur. Setiap atom dari unsur yang sama memiliki jumlah proton yang sama,
tetapi jumlahnya berbeda dengan atom-atom unsur lain.

Nomor atom (Z) = jumlah proton (p)

4. Notasi Atom
Partikel penyusun atom dari setiap unsur memiliki jumlah yang berbeda
dengan unsur lainnya, sehingga dibuatlah sebuah notasi untuk memudahkan
mengetahui jumlah proton, elektron, dan neutron dari setiap unsur. Notasi dari
setiap atom yaitu:
X
A X = Lambang atom/unsur
Notasi atom netral A = Nomor massa
Z = proton (p) + neutron (n)
Z = Nomor atom
= proton (p) = elektron (e-)
• Nomor massa ditulis di sebelah kiri atas dari lambang unsur
• Nomor atom ditulis di sebelah kiri bawah dari lambang unsur
• Untuk atom netral, nomor atom juga menyatakan jumlah elektron (e-)
Contoh:
40
20Ca Nomor massa (A) = 40 35
17Cl Nomor massa (A) = 35
Nomor atom (Z) = 20 Nomor atom (Z) = 17
Jumlah proton (p) = Z = 20 Jumlah proton (p) = Z = 17
Jumlah elektron (e-) = Z = p = 20 Jumlah elektron (e-) = Z = p = 17
Jumlah neutron (n) = A – Z Jumlah neutron (n) = A – Z
= 40 – 20 = 35 – 17
= 20 = 18
Contoh soal:
16
1. Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dari unsur 8O !
2. Sebuah unsur X memiliki nomor massa 20 dan nomor atom 10. Berapakah
jumlah proton, elektron, dan neutron unsur X?
3. Tuliskan notasi unsur A yang jumlah protonnya 5, elektron 5, dan neutron 10 !
Jawab:
1. 168O proton (p) = Z = 8 3. Nomor atom = proton
elektron (e-) = Z = p = 8 =5
neutron (n) = A – Z Nomor massa= proton + neutron
= 16 – 8 = 5 + 10
=8 = 15
Notasi unsur: 15
2. Proton (p) = no. atom =10 5A
Elektron (e-) = no. atom = 10
Neutron (n) = no. massa – no. atom
= 20 – 10
= 10
D. Ion
Ion merupakan atom yang memiliki muatan. Muatan atom menunjukkan
perbedaan jumlah antara proton dengan elektron. Artinya pada atom yang
bermuatan (ion) jumlah proton tidak sama dengan jumlah elektron, sehingga
nomor atom ion hanya menunjukkan jumlah proton. Ion terdiri atas dua jenis,
yaitu kation dan anion.
1. Kation
Kation merupakan atom yang bermuatan positif. Hal ini berarti jumlah
proton atom tersebut lebih banyak daripada jumlah elektronnya. Atau dengan
kata lain bahwa jumlah elektronnya berkurang sejumlah muatannya.

X
A y+ X = Lambang atom/unsur
Notasi kation A = Nomor massa
Z = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n)
Z = Nomor atom = Jumlah proton (p)
y+ = Jumlah muatan
e- = Nomor atom (Z) – Muatan (y)
Contoh:
+ Nomor massa (A) 12 2+
23
11 Na = 23 6Ca Nomor massa (A) = 40
Nomor atom (Z) = 11 Nomor atom (Z) = 20
Jumlah muatan (y) = +1 Jumlah muatan (y) = +2
Jumlah proton (p) = Z = 11 Jumlah proton (p) = Z = 20
Jumlah neutron (n) =A–Z Jumlah neutron (n) = A – Z
= 23 – 11 = 12 – 6
= 12 =6
Jumlah elektron (e-) = Z – y Jumlah elektron (e-) = Z – y
= 11 – (+1) = 20 – (+2)
= 10 = 18

Contoh soal:
1. Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dari 53Li + !
2. Sebuah unsur X memiliki nomor atom 4, nomor massa 9, serta muatan 2+.
Berapakah jumlah proton, elektron, dan neutron unsur X?
3. Tuliskan notasi unsur Q yang jumlah protonnya 10, elektron 8, dan neutron 10 !
Jawab:
1. 5Li +
3 proton (p) = Z = 3 3. Nomor atom (Z) = jumlah proton
neutron (n) = A – Z = 10
=5–3 Nomor massa (A) = proton + neutron
=2 = 10 + 10
elektron (e-) = Z – y = 20
= 3 – (+1) Jumlah elektron < jumlah proton,
=2 maka atom Q adalah kation, sehingga:
Muatan (y) = proton – elektron
2. Proton (p) = no. atom = 4 = 10 – 8
Neutron (n) = no. massa – no. atom = +2
=9–4 2+
=5 Notasi unsur: 20
10
Q
Elektron (e-) = no. atom – muatan
= 4 – (+2)
=2
2. Anion
Anion merupakan atom yang bermuatan negatif. Hal ini berarti jumlah
elektron atom tersebut lebih banyak daripada jumlah protonnya. Atau dengan
kata lain bahwa jumlah elektronnya bertambah sejumlah muatannya.

X
A y- X = Lambang atom/unsur
Notasi anion A = Nomor massa
Z = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n)
Z = Nomor atom = Jumlah proton (p)
y- = Jumlah muatan
e- = Nomor atom (Z) – Muatan (y)
Contoh:
16 2- proton (p) = Z = 8 19 - proton (p) = Z = 9
8O 9F
neutron (n) = A – Z neutron (n) = A – Z
= 16 – 8 = 8 = 19 – 9 = 10
elektron (e-) = Z – y elektron (e-) = Z – y
= 8 – (-2) = 9 – (-1)
= 10 = 10
Contoh soal:
1. Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron dari 35 Cl -!
17
2. Tuliskan notasi unsur T yang jumlah protonnya 5, elektron 8, dan neutron 10 !
Jawab:
1. 35 Cl - proton (p) = Z = 17 2. Nomor atom (Z) = jumlah proton
17
neutron (n) = A – Z =5
= 35 – 17 Nomor massa (A) = proton + neutron
= 18 = 5 + 10
elektron (e-) = Z – y = 15
= 17 – (-1) Jumlah elektron > jumlah proton,
= 18 maka atom Q adalah anion, sehingga:
Muatan (y) = proton – elektron
=5–8
= -3
Notasi unsur: 15
5
T 3-
D. Isotop, Isobar, dan Isoton
1. Isotop
Isotop adalah adalah atom-atom unsur yang sama yang memiliki nomor atom
sama tetapi nomor massa berbeda. Pasangan isotop berasal dari unsur yang sama.
Contoh: 14 13 15 Unsur Nitrogen (N) memiliki nomor atom 7 dan nomor
7 N 7 N 7N
massa 14, tetapi ada juga unsur nitrogen yang
memiliki nomor massa 13 dan 15. Ketiga unsur
nitrogen ini merupakan pasangan isotop.
22 23 40 39
11 Na dengan 11Na 20 Ca dengan 20Ca
2. Isobar
Isobar adalah atom-atom unsur yang berbeda yang memiliki nomor massa
sama. Pasangan isobar berasal dari unsur yang berbeda.
Contoh: 2311 Na dengan 23
12 Mg 15
8 O dengan 15
7N
40 40 31 dengan 31
20 Ca dengan 18Ar 15 P 16S
3. Isoton
Isoton adalah atom-atom unsur yang berbeda yang memiliki jumlah neutron
sama. Pasangan isoton berasal dari unsur yang berbeda.
Contoh: 23 dengan 24 Unsur Na dan Mg memiliki jumlah
11 Na 12Mg
neutron yang sama, yaitu 12.
n = 23–11 n = 24–12
= 12 = 12
31 dengan 32 Unsur P dan S memiliki jumlah neutron
15 P 16S
yang sama, yaitu 16.
n = 31–15 n = 36–16
= 16 = 16
13 dengan 14 Unsur C dan N memiliki jumlah neutron
6 C 7N
yang sama, yaitu 7.
n = 13–6 n = 14–7
=7 =7
Contoh Soal:
1. Tentukan pasangan isotop, isobar, dan isoton unsur 24
12Mg dari unsur-unsur
berikut!
22 23 23 24
11 Na,
Na 11 Na, 12 Mg, 13Al

2. Tentukan unsur mana sajakah yang memiliki pasangan isotop, isobar, dan
isoton dari unsur-unsur berikut ini!
85 87 79 86 79
37 Rb, 38Sr, 35Br, 37 Rb, 34Se
Jawab:
23
1. Pasangan isotop 24
12 Mg adalah 12Mg 2. Pasangan isotop: 85
37Rb dengan
86
37Rb
Pasangan isobar 24 24 Pasangan isobar: 34
79 79
12 Mg adalah 13Al Se dengan 35Br
Pasangan isoton 24 Mg adalah 23 Pasangan isoton: 86
37Rb dengan 87
38Sr
12 11Na
E. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah persebaran atau susunan elektron dalam kulit-
kulit atom. Setiap kulit atom memiliki tingkat energi tertentu. Kulit yang paling
dekat dengan inti memiliki tingkat energi yang paling rendah, sedangkan kulit
yang paling jauh dari inti memiliki tingkat energi paling tinggi. Jumlah maksimum
elektron yang menempati setiap kulit atom memenuhi aturan 2n2 (n = nomor
kulit).
Inti atom
Kulit K (kulit pertama: n=1) jumlah maksimal e-= 2(1)2 = 2
Kulit L (kulit kedua: n=2) jumlah maksimal e-= 2(2)2 = 8
Kulit M (kulit ketiga: n=3) jumlah maksimal e-= 2(3)2 = 18
Kulit N (kulit keempat: n=4) jumlah maksimal e-= 2(4)2 = 32
Kulit O (kulit kelima: n=5) jumlah maksimal e-= 2(5)2 = 50
Kulit P (kulit keenam: n=6) jumlah maksimal e-= 2(6)2 = 72
Kulit Q (kulit ketujuh: n=7) jumlah maksimal e-= 2(7)2 = 98
1. Cara Pengisian Elektron
Pengisian elektron pada kulit-kulit atom harus memenuhi aturan-aturan
tertentu.
a. Aturan umum
(1) Partikel yang dikonfigurasi adalah elektron
(2) Jumlah maksimum elektron pada tiap kulit memenuhi rumus 2n2
(3) Pengisian elektron dimulai dari kulit paling dekat dengan inti (kulit K)
(4) Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8 elektron
b. Aturan pengisian elektron
(1) Isi penuh elektron pada kulit pertama maksimal 2 elektron, bila terdapat
sisa elektron maka isi pada kulit kedua.
K K L K L K L

2He :2 3Li :2 1 6C :2 4 10Ne :2 8

(2) Jika sisa elektron kulit pertama lebih dari 8, maka isi elektron pada kulit
kedua maksimal 8 elektron dan sisanya diisi pada kulit ketiga.
K L M K L M K L M

11Na :2 8 1 15P :2 8 5 18Ar :2 8 8

(3) - Jika sisa elektron kulit kedua kurang dari 18, maka isi elektron pada kulit
ketiga maksimal 8 elektron dan sisanya diisi pada kulit keempat.
K L M N K L M N

19K :2 8 8 1 20Ca :2 8 8 2

- Jika sisa elektron kulit kedua lebih dari 18, maka isi penuh elektron pada
kulit ketiga 18 elektron dan sisanya diisi pada kulit keempat.
K L M N K L M N K L M N

31Ga : 2 8 18 3 34Se : 2 8 18 6 36Kr : 2 8 18 8

(4) - Jika sisa elektron kulit ketiga kurang dari 18, maka isi elektron pada kulit
keempat maksimal 8 elektron dan sisanya diisi pada kulit kelima.
K L M N O K L M N O

37Rb : 2 8 18 8 1 38Sr : 2 8 18 8 2
- Jika sisa elektron kulit ketiga lebih dari 18, maka isi elektron pada kulit
keempat maksimal 18 elektron dan sisanya diisi pada kulit kelima.
K L M N O K L M N O K L M N O

50Sn : 2 8 18 18 4 52Te : 2 8 18 18 6 54Xe : 2 8 18 18 8

Contoh Soal:
Buatlah konfigurasi elektron dari unsur berikut ini!
a. 168O b. 40 2+ c. 32 2-
20 Ca 16S
Jawab:
2+ e- = 20 – (+2)
a. 168O e- = 8 b. 40
20 Ca
Konfigurasi: 2 6 = 18
Konfigurasi: 2 8 8
2- e- = 16 – (-2)
c. 32
16 S
= 18
Konfigurasi: 2 8 8
2. Elektron Valensi
Elektron valensi adalah jumlah elektron pada kulit terakhir. Jumlah elektron
valensi suatu atom yaitu antara 1 – 8.
Contoh:
He : 2 C : 2 4 Ar : 2 8 8 32 2- : 2 8 8
2 6 18 16S
e- valensi: 2 e- valensi: 4 e- valensi: 8 e- valensi: 8

3. Penentuan Periode dan Golongan


Konfigurasi elektron berfungsi untuk menentukan nomor periode dan
golongan suatu unsur dalam Sistem Periodik Unsur (SPU).
- Periode ditentukan berdasarkan jumlah kulit dan diberi nomor dengan angka
Arab (1, 2, 3, dst)
- Golongan ditentukan berdasarkan jumlah e- valensi dan diberi nomor dengan
angka Romawi dan ditambah huruf “A” (IA, IIA, IIIA, dst)
Contoh: 2He :2 Jumlah kulit : 1, maka Periode : 1
e- valensi : 2, maka Golongan : IIA
Contoh: 2He :2 Jumlah kulit : 1, maka Periode : 1
e- valensi : 2, maka Golongan : IIA

6C :2 4 Jumlah kulit : 2, maka Periode : 2


e- valensi : 4, maka Golongan : IVA

18Ar :2 8 8 Jumlah kulit : 3, maka Periode : 3


e- valensi : 8, maka Golongan : VIIIA
Contoh soal:
40 84
Tentukan periode dan golongan dari unsur 35
17 Cl, 20 Ca, 36Kr !
Jawab:
35 40 84
17Cl : 2 8 7 20Ca : 2 8 8 2 36Kr : 2 8 18 8
Periode : 3 Periode : 4 Periode : 4
Golongan : VIIA Golongan : IIA Golongan : VIIIA
SISTEM PERIODIK UNSUR
Sistem Periodik Unsur merupakan sistem pengelompokan unsur berdasarkan
nomor atomnya yang bertujuan untuk mengelompokkan unsur berdasarkan
kemiripan sifatnya. Sistem pengelompokan ini dibuat dalam bentuk tabel yang
disebut Tabel Periodik Unsur. Unsur-unsur dalam tabel periodik disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom.
A. Komponen SPU
1. Periode
Periode adalah lajur horizontal (baris) tabel periodik dengan nomor atom
yang urut dari kiri ke kanan. Periode menyatakan jumlah kulit atom dari setiap
unsur. Periode dalam SPU terdiri atas 7 Periode yang diberi nomor dengan angka
Arab. Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena jumlah unsur pada
periode tersebut relatif sedikit, sedangkan periode 4, 5, 6, dan 7 disebut periode
panjang karena jumlah unsur pada periode tersebut relatif lebih banyak.
Periode Jumlah Unsur Nomor Atom Unsur
1 2 1-2 H dan He
2 8 3 - 10 Li, Be, B, C, N, O, F, Ne
3 8 11 - 18 Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar
4 18 19 - 36
5 18 37 - 54
6 32 55 - 86
7 32 87 - 118

2. Golongan
Golongan adalah lajur vertikal (kolom) tabel periodik. Unsur-unsur yang
berada dalam satu golongan memiliki kemiripan sifat. Golongan dalam SPU terdiri
atas 18 golongan yang diberi nomor dengan angka Romawi. Golongan terbagi ke
dalam 2 golongan pokok, yaitu golongan utama (golongan A) dan golongan
transisi/tambahan (golongan B).
a. Golongan Utama
Golongan utama terdiri atas 8 golongan, dimana setiap unsur pada golongan
yang sama memiliki jumlah elektron valensi yang sama.
Golongan Jumlah Elektron
Nama Lain Unsur
Utama Unsur Valensi
H (Hidrogen), Li (Litium), Na (Natrium), K (Kalium), Rb (Rubidium), Cs
IA Alkali 7 1
(Cesium), Fr (Fransium)
Be (Berilium), Mg (Magnesium), Ca (Calsium), Sr (Stronsium),
II A Alkali Tanah 6 2
Ba (Barium), Ra (Radium)
III A Aluminium 6 3 B (Boron), Al (Aluminium), Ga (Galium) , In (Indium), Ti (Talium), Nh
IV A Karbon 6 4 C (Carbon), Si (Silicon), Ge (Germanium), Sn (Timah), Pb (Timbal), Fl
VA Nitrogen 6 5 N (Nitrogen), P (Phosphor), As (Arsenik), Sb (Antimon), Bi (Bismut), Mc
VI A Khalkogen 6 6 O (Oksigen), S (Sulfur), Se (Selenium), Te (Telurium), Po (Polonium), Lv
VII A Halogen 6 7 F (Fluorin), Cl (Chlorin), Br (Bromium), I (Iodine), At (Astatin), Ts
He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon),
VIII A Gas Mulia 7 8
Rn (Radon), Og
b. Golongan Transisi
Golongan transisi (golongan B) berisi unsur-unsur logam. Golongan B terletak
di antara Golongan II A dan III A. Golongan B terdiri atas 8 golongan.

IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA


1 1H 2He

2 3Li 4Be 5B 6C 7N 8O 9F 10Ne

3 11Na 12Mg IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB VIIIB VIIIB IB IIB 13Al 14Si 15P 16S 17Cl 18Ar

Periode
4 19K 20Ca 31Ga 32Ge 33As 34Se 35Br 36Kr

5 37Rb 38Sr 49In 50Sn 51Sb 52Te 53I 54Xe

6 55Cs 56Ba 81Tl 82Pb 83Bi 84Po 85At 86Rn

7 87Fr 88Ra 113Nh 114Fl 115Mc 116Lv 117Ts 118Og

Golongan

Anda mungkin juga menyukai