Anda di halaman 1dari 6

Bab 8

PARTIKEL PENYUSUN BENDA & MAKHLUK HIDUP

A. Partikel dalam Benda dan Makhluk Hidup


Partikel adalah bagian terkecil dari suatu materi yang masih mempunyai sifat materi itu. Partikel
dapat berbentuk atom, molekul dan ion. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih
memiliki sifat unsur tersebut. Di dalam tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom.
Atom-atom dapat berikatan satu sama lain membentuk molekul. Molekul merupakan gabungan
antara dua atau lebih atom-atom melalui ikatan kimia tertentu. Molekul dapat tersusun
sedemikian rupa sehingga menjadi struktur tertentu, misalnya rambut yang tersusun dari
molekul-molekul yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen (H), nitrogen (N) dan sulfur (S).
Sedangkan tulang mengandung kalsium (Ca), fosfor (P) dan oksigen (O).
Selain dalam makhluk hidup, benda seperti kayu, plastik, air,udara, kain dan benda-benda
lain, juga merupakan zat kimia yang tersusun atas senyawa-senyawa tertentu. Dalam senyawa,
molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya:
plastic mempunyai sifat lentur karena memiliki molekul yang struktur rantainya panjang dan
terdapat rongga antar rantai molekulnya.

B. Perkembangan Teori Atom


C. Atom dan Partikel Penyusunnya
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut.
Atom mengandung partikel subatomic yaitu elektron, proton dan neutron.
Model Atom Bohr mirip dengan letak matahari terhadap planet-planet dalam tata surya.
Demikian juga pada inti atom dengan electron-elektron yang mengelilinginya.
Pusat Atom adalah Inti Atom (Nukleus) yang terdiri atas Proton dan Neutron.
Massa Nukleus jauh lebih besar daripada Massa Elektron. Oleh karena itu, elektron
mengelilingi nukleus.

Elektron berbeda dengan proton dalam hal muatan dan massanya.


Pada suatu atom, akan terdapat:
 Elektron yang bermuatan negatif
 Proton yang bermuatan positif
 Neutron yang bermuatan netral (nol/ tidak bermuatan)
Sehingga Inti Atom akan bermuatan positif, sedangkan elektron yang mengelilingi inti atom
akan bermuatan negatif. Sebuah atom akan mempunyai jumlah elektron dan proton yang
sama. Total muatan positif yang terdapat pada inti atom dan total muatan negative pada electron
saling meniadakan sehingga atom menjadi netral.
Jumlah proton yang dimiliki oleh inti atom dinyatakan sebagai Nomor Atom.
Nomor Atom juga menyatakan Jumlah Elektron.
Artinya Jumlah proton sama dengan jumlah electron.
Sedangkan Nomor Massa (Massa Atom) didapatkan dari proton ditambah neutron.
Atom yang satu berbeda dengan atom yang lain karena mempunyai jumlah electron, proton dan
neutron yang berbeda.
Susunan suatu atom dapat kita tuliskan dengan notasi sebagai berikut:
A A

X atau X
Z Z
Keterangan:
X = lambang atom / lambang unsure
A = massa atom/ nomor massa
Z = nomor atom

Contoh:
23 23
Na atau Na >>> Menunjukkan bahwa atom Natrium mempunyai:
11 11 Nomor Atom 11 dan Nomor Massa/ Massa Atom 23

16 16
O O >>>Menunjukkan bahwa atom Oksigen mempunyai:
8 8 Nomor Atom 8 dan Nomor Massa/ Massa Atom 16

Contoh soal:
No Nomor Nama Jumlah Jumlah Massa Lambang
Atom Atom Proton Neutron Atom
1 1 Hidrogen (H) ………. ………. 1 ………..

2. …........ Nitrogen (N) 7 7 ……….. ………..

3. 20 Kalsium (Ca) ………. ………. ……….. 40


Ca20

4. ........... Besi (Fe) 26 ………. 56 ………..

Pembahasan:
1. Pada Hidrogen (H) ada Nomor Atom = 1
Karena Nomor Atom menyatakan Jumlah Proton atau Jumlah elektron, maka Jumlah Proton = 1
Pada soal ada Nomor Massa (Massa Atom) = 1
Karena Nomor Massa (Massa Atom) = Jumlah Proton + Jumlah Neutron
Maka didapat rumus Jumlah Neutron = Massa Atom - Jumlah Proton
Sehingga Jumlah Neutron = 1 – 1, didapatlah Jumlah Neutron = 0
Unsur Hidrogen (H) adalah satu2nya unsur yang tidak memiliki Neutron didalam inti atomnya.
Jadi Lambang Unsur nya 1 H 1.
2. Pada Nitrogen (N) memiliki Jumlah Proton = 7 dan Jumlah Neutron = 7
Karena Jumlah Proton atau Jumlah Elektron dapat menyatakan Nomor Atom,
maka didapatlah Nomor Atom nya = 7
Karena Nomor Massa (Massa Atom) = Jumlah Proton + Jumlah Neutron.
Sehingga Massa Atom = 7 + 7, maka didapatlah Massa Atom = 14
Karena sudah diketahui Nomor Atom dan Massa Atom nya, maka Lambang Unsur dapat
dituliskan sbb: 7 N 14
3. Pada Kalsium (Ca) memiliki Nomor Atom = 20
Karena Nomor Atom menyatakan Jumlah Proton atau Jumlah elektron, maka Jumlah Proton = 20.
Pada soal tidak ada Nomor Massa (Massa Atom), tetapi disini ada Lambang Unsur 20 H40

Yang artinya Nomor Massa (Massa Atom) = 40.


Karena Nomor Massa (Massa Atom) = Jumlah Proton + Jumlah Neutron
Maka didapat rumus Jumlah Neutron = Massa Atom - Jumlah Proton
Sehingga Jumlah Neutron = 40 – 20, didapatlah Jumlah Neutron = 20
4. Pada besi (Fe) memiliki Jumlah Proton = 26 dan Massa Atom = 56
Karena diketahui Jumlah Proton = 26, maka Nomor Atom nya juga = 26
Karena Nomor Massa (Massa Atom) = Jumlah Proton + Jumlah Neutron
Maka didapat rumus Jumlah Neutron = Massa Atom - Jumlah Proton
Sehingga Jumlah Neutron = 56 – 26, didapatlah Jumlah Neutron = 30
Karena sudah diketahui Nomor Atom dan Massa Atom nya, maka Lambang Unsur dapat
dituliskan sbb: 26 Fe 56

Tabel Sistem Periodik

Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama, tetapi nomor massa yang berbeda.
Atau Isotop adalah atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama.
Contoh: 23Na11 dan 24Na11

Isobar adalah atom-atom yang nomor atomnya berbeda, unsurnya berbeda tetapi nomor massanya
sama. Contoh: 16O8 dan 16C8

Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama.

Isoelektron adalah atom-atom yang memiliki jumlah electron yang sama.

ION
Elektron dapat meninggalkan atom dan atom dapat menerima elektron. Hal ini disebabkan
beberapa factor, antara lain: pemanasan, adanya medan magnet dan medan listrik.
Sebuah atom dikatakan netral jika jumlah proton sama dengan jumlah elektron.
Jika suatu atom netral menangkap elektron, maka jumlah elektronnya akan menjadi lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah proton. Atom yang menangkap electron ini dikatakan
atom yang bermuatan negatif. Sebaliknya jika suatu atom netral melepaskan elektron maka
jumlah protonnya menjadi lebih banyak dibandingkan jumlah elektronnya. Atom yang
melepaskan electron ini dikatakan atom yang bermuatan positif.
Atom yang bermuatan disebut ion. Ion positif disebut Kation. Dan ion negative disebut
Anion.. Ion merupakan atom atau gugus atom yang menerima atau melepaskan electron.
Peristiwa terlepasnya atau masuknya ion disebut Ionisasi.
Ion ditemukan pertama kali oleh fisikawan jerman, Julius elster dan hans friedrich Geitel
pada tahun 1899.
Misalnya, NaCl dibentuk dari atom Na dan Cl.
Atom Na akan membentuk ion Na+ sebagai Kation dan atom Cl akan membentuk ion Cl-
sebagai Anion.
Dengan cara: atom Natrium (Na) memiliki 11 proton dan 11 elektron.
Atom Natrium melepaskan 1 elektron, sehingga atom Natrium kekurangan electron atau
kelebihan proton. Oleh karena itu atom natrium berubah menjadi ion Natrium (Na+).
Atom Klor (Cl) memiliki 17 proton dan 17 elektron.
Atom Klor menerima 1 elektron sehingga atom Klor kelebihan electron, sehingga membentuk
ion Klorida (Cl-).
Ion Na+ dan ion Cl- ini berikatan membentuk senyawa NaCl dengan reaksi seperti berikut:
Na+ + Cl- NaCl

MOLEKUL
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecahkan dari suatu senyawa kimia murni yang
masih mempertahankan sifat kimia dan fisika yang unik.
Suatu molekul terdiri dari 2 atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
Contoh: molekul air (H2O), merupakan kombinasi dari 2 atom hydrogen dan 1 atom Oksigen.
Suatu Molekul ditulis dalam rumus kimia. Rumus Kimia suatu molekul tersebut
menunjukkan banyaknya jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul tersebut.
Berdasarkan jenis atom yang menyusun molekul, molekul terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
Molekul unsur dan molekul senyawa.

a. Molekul Unsur
Adalah molekul yang terbentuk dari satu jenis atom.
Contoh: O2, N2, Cl2 , I2 , Br2 , P4 dll.

b. Molekul senyawa
Adalah molekul yang tersusun atas lebih dari satu jenis atom.
Contoh: H2O , CO2, CO, H2SO4 , CaCO3 , HNO3 , CO(NH2)2 , C6H12O6
D. Sifat Zat
Setiap zat memiliki sifat yang unik dan berbeda dengan yang lain. Perbedaan sifat zat tersebut
disebabkan oleh perbedaan jumlah dan jenis atom penyusun suatu zat. Perbedaan sifat zat
juga dapat disebabkan oleh perbedaan ikatan atau perbedaan struktur (susunan) atom atau
molekul-molekul penyusunnya.
Contoh:
Intan dan Grafit (bahan pensil) tersusun dari atom yang sama yaitu atom karbon (C), namun
membentuk struktur dan jenis ikatan yang berbeda, sehingga dapat dihasilkan karakteristik yang
berbeda. Pada Intan masing-masing atom karbon (C) mengikat 4 atom karbon (C) lainnya
dengan ikatan kovalen membentuk struktur tetrahedral. Struktur ini membuat Intan bersifat
sangat kuat dan keras. Sedangkan pada Grafit, atom karbon (C) mengikat 3 atom karbon (C)
lainnya membentuk lapisan heksagonal dengan ikatan yang lemah, sehingga Grafit bersifat
rapuh. Selain itu Grafit memiliki gaya adhesi yang tinggi,sehingga cenderung mudah melekat
pada partikel lain seperti kertas maupun objek lain.
Agar dapat membedakan zat penyusun suatu benda atau bahan, kamu dapat mengidentifikasi
sifat-sifat suatu zat. Sifat suatu zat dapat dikelompokkan menjadi sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika merupakan sifat yang dapat diamati dengan tanpa mengubah ciri-ciri dan
komposisi suatu zat dan tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru, misalnya kerapatan,
kekerasan, elastisitas, daya hantar, viskositas, kemagnetan, titik didih, titik beku dan titik
leleh.
Sifat Kimia adalah sifat yang tampak pada suatu zat ketika zat tersebut mengalami
perubahan atau reaksi menjadi zat lain, misalnya kestabilan, kereaktifan dan korosifitas.

Anda mungkin juga menyukai