Rohman Anas M - M. Wildan Tegar P - Richad Ari Maulana - M. Hafizh Furqon - Rionaldo Septa A
OLEH-OLEH
Terik matahari tak menghalangi semangat Hendra dan Badrus untuk
mencari oleh-oleh. Keduanya adalah seorang mahasiswa asal Surabaya yang sedang berlibur ke Kota Blitar. Mereka tampak bingung menetukan oleh oleh yang akan mereka beli.
“Beli oleh-oleh apa nih?,” kata Badrus.
“Tidak tahu nih, aku juga bingung,” jawab Hendra. “Coba lihat dulu di internet,” sambung Hendra. “Oooke Ndra....,” jawab Badrus. Hendra pun mencari toko oleh-oleh di internet. “Wahhh, ada nih,” kata Badrus dengan semangat. “Apaan tuh?,” jawab Hendra penasaran. “Ini nih, ada produsen opak gambir khas Kota Blitar, namanya opak gambir Bu Sophiah, ratingnya tinggi lagi, pasti enak,” sahut Badrus. “Wah boleh tuh, tempatnya dimana?,” ujar Hendra. “Nihh, Jalan Timor Gang 2 Nomor 29B,” jawab Hendra. “Yaudah ayo,” ucap Hendra. Dua mahasiswa itupun melanjutkan perjalanannya dalam mencari oleh- oleh dengan penuh semangat. Apesnya, saat ditengah perjalanan baterai handphone Badrus kehabisan. “Waduh bagaimana nih, baterainya habis,” ucap Hendra. Untung, mereka masih sedikit ingat dengan petunjuk google maps. Merekapun melanjutkan perjalanannya. “Gapapa, aku masih ingat jalannya, yuk!,” jawab Badrus. Mereka melihat dua remaja sedang berjalan santai, Badrus dan Hendra pun menghadang mereka dengan maksud bertanya tempat Bu Sophia. “Stop stop stop,” kata Hendra Mereka pun menghentikan motor mereka dan bertanya kepada dua remaja tersebut. “Rumahnya Bu Sophia mana ?,” Badrus bertanya. “Lho lho lho, Sampeyan siapa?, kok tidak sopan,” ujar sejoli itu. “Hehehe, maaf. Jadi gini, saya Badrus ini teman saya Hendra. Kita sedang cari oleh-oleh khas Kota Blitar, kita cari di internet, ketemu tuh opak gambir Bu Sophia, kita mau kesana. Tapi baterai handphone kita habis. Kalau boleh tau tempatnya dimana ?,”Jawab Badrus. “Ini lurus, sampeyan depan sana nanti belok kanan,” jawab bocah bocah itu. “Yaudah deh kalau begitu, makasih ya,” Badrus menjawab. Badrus dan Hendra pun mengikuti arahan dua remaja tadi. Perjuangan mereka pun berbuah manis. Mereka pun sampai di rumah Bu Sophia. “Wah udan sampai nih, turun!” kata Badrus kepada Hendra. “Iya iyaa,” jawab Hendra. “Mangga,” sapa pembeli Bu Sophia kepada Hendra dan Badrus. Hendra dan Badrus pun masuk kedalam toko Bu Sophia. “Beli Pak,” Ucap Hendra “Beli apa Mas?,” jawab sang penjual. “Beli opak gambir Pak,” sahut Badrus. “Oh ini ada, yang kecil Rp15.000 ysng coklat besar Rp30.000 yang original besar Rp28.000,” kata sang penjual menawarkan dagangannya. “Tidak boleh kurang Pak,” Badrus menawar. “Berapa?,” tanya penjual. “Rp25.000 aja deh,” jawab Badrus. “Duh, kalau Rp25.000 saya masih rugi, karna ini dibuat dari bahan-bahan yang berkualitas.” “Emmmm,Rp26.000 aja deh.” “Waduh, tidak balik modal dong saya.” “Rp26.500, kalo tidak boleh saya pulang saja,” tawar Badrus terakhir kali. “Yaudah deh Rp26.500, masnya beli berapa?,” ucap sang penjual. “4 saja deh,” kata Badrus. “Oke,” jawab penjual. Sang penjualpun melayani pelanggannya. “Ini saja Mas,” tanya sang penjual. “Iyaa,” jawab Hendra. “Ini mas,” ucap penjual sembari memberikan barang. “Terima kasih Mas,” sambung sang penjual. “Iya,” jawab Badrus. Harga telah mereka sepakati, akhirnya Hendra dan Badrus pun pergi meninggalkan tempat Bu Sophia dan melanjutkan liburan mereka di Kota Blitar. Mereka telah mendapatkan oleh-oleh khas Kota Blitar .