1. Kenapa pada stroke sering disertai dengan parese nervus VII dan nervus XII?
Karena pada nervus VII otot ekspresi wajah hanya mendapatkan persarafan dari unilateral,
sehingga ketika ada lesi pada salah satu hemisfer sudah akan menyebabkan kelemahan pada
otot ekspresi wajah, hal tersebut juga berlaku pada nervus cranialis XII. Sehingga ketika ada
lesi pada salah satu hemisfer akan lebih mudah menyebabkan parese nervus VII dan nervus
XII karena kedua nervus tersebut hanya mendapatkan persarafan secara unilateral.
2. Disebut apa hemiparese D disertai dengan parese nervus VII D dan nervus XII D?
Hemiparesis tipika dimana kelemahan ekstremitas dan kelemahan nervus cranialis pada sisi
yang sama.
3. Mencari gambar kapsula interna
Kapsula interna merupakan daerah yang dilewati oleh daerah dengan banyak serabut saraf
baik desenden maupun asenden berdasarkan homunculus, terjadinya lesi akan mempengaruhi
manifestasi klinis yang akan terjadi.
4. Bagaimana manajemen hipertensi pada stroke non hemoragik dan stroke hemoragik?
Manajemen hipertensi pada SNH dan SH
Stroke non Hemoragik Stroke hemoragik
Target Diturunkan ketika sistolik ≥220 mmHg, diastolik ≥120 Tekanan darah sistol dijaga <160
mmHg, Mean Arterial Blood Pressure (MAP) ≥ 130 mmHJg dan CPP dijaga 60-70
mmHg (pada 2 kali pengukuran dengan selang waktu 30 mmHg
menit), atau didapatkan infark miokard akut, gagal
jantung kongestif serta gagal ginjal. Pasien dengan tekanan darah sistolik
150-220 mmHg dapat diturunkan
Penurunan tekanan darah maksimal adalah 15% hingga sistolik 140 mg
dalam 24 jam pertama
Jika sistolik >>220 mmHg dapat
dilakukan penurunan tekanan
darah agresif
Cara - Nicardipine 5 mg/jam sebagai dosis
awal dinaikkan 2,5 mg/jam
setiap 5-15 menit sampai
efek yang diinginkan.
Dosis maksimumnya adalah
15 mg/jam.
- Labetalol
Natrium nitroprusid, penyekat reseptor alfa-beta, penyekat ACE, diberikan kalsium.
atau antagonis dosis intermitten
Jika terjadi hipotensi, yaitu tekan
10-20 mg IV
dalam 1-2 menit, boleh diulang
satu kali.
- Hydralazine dapat diberikan 10-20
mg IV setiap 4-6
jam. Hydralazine tidak jadi pilihan
utama efek 100 jam
- Enalaprilat dapat diberikan 0,625-1,2
mg IV setiap 6
jam.
- Natrium nitroprusside seharusnya
dihindari karena menaikan ICP.
Jika mendesak natrium
nitroprusside 0,25-10 μ
g/kg/menit. Dosis awal
sebaiknya lebih rendah. Pasien
tidak boleh mendapat
nitroprusside lebih dari 24 jam
dan dosis maksimal 2μ g/kg/
menit.
- Diltiazem merupakan pilihan ntuk
hipertensi emergensi dan
hipertensif ensefalopati,
serta menurunkan tekanan
darah pada stroke iskemik akut
yang akan diberikan trombolitik.
Diltiazem bisa murunkan tekanan
darah pada stroke perdarahan
tanpa meningkatkan ICP.