Anda di halaman 1dari 6

PR OSLER

Endah Sari Ratna Kumala/22712062

1. Kenapa pada stroke sering disertai dengan parese nervus VII dan nervus XII?
Karena pada nervus VII otot ekspresi wajah hanya mendapatkan persarafan dari unilateral,
sehingga ketika ada lesi pada salah satu hemisfer sudah akan menyebabkan kelemahan pada
otot ekspresi wajah, hal tersebut juga berlaku pada nervus cranialis XII. Sehingga ketika ada
lesi pada salah satu hemisfer akan lebih mudah menyebabkan parese nervus VII dan nervus
XII karena kedua nervus tersebut hanya mendapatkan persarafan secara unilateral.
2. Disebut apa hemiparese D disertai dengan parese nervus VII D dan nervus XII D?
Hemiparesis tipika dimana kelemahan ekstremitas dan kelemahan nervus cranialis pada sisi
yang sama.
3. Mencari gambar kapsula interna

Kapsula interna merupakan daerah yang dilewati oleh daerah dengan banyak serabut saraf
baik desenden maupun asenden berdasarkan homunculus, terjadinya lesi akan mempengaruhi
manifestasi klinis yang akan terjadi.
4. Bagaimana manajemen hipertensi pada stroke non hemoragik dan stroke hemoragik?
Manajemen hipertensi pada SNH dan SH
Stroke non Hemoragik Stroke hemoragik
Target Diturunkan ketika sistolik ≥220 mmHg, diastolik ≥120 Tekanan darah sistol dijaga <160
mmHg, Mean Arterial Blood Pressure (MAP) ≥ 130 mmHJg dan CPP dijaga 60-70
mmHg (pada 2 kali pengukuran dengan selang waktu 30 mmHg
menit), atau didapatkan infark miokard akut, gagal
jantung kongestif serta gagal ginjal. Pasien dengan tekanan darah sistolik
150-220 mmHg dapat diturunkan
Penurunan tekanan darah maksimal adalah 15% hingga sistolik 140 mg
dalam 24 jam pertama
Jika sistolik >>220 mmHg dapat
dilakukan penurunan tekanan
darah agresif
Cara - Nicardipine 5 mg/jam sebagai dosis
awal  dinaikkan 2,5 mg/jam
setiap 5-15 menit sampai
efek yang diinginkan.
Dosis maksimumnya adalah
15 mg/jam.
- Labetalol
Natrium nitroprusid, penyekat reseptor alfa-beta, penyekat ACE, diberikan kalsium.
atau antagonis dosis intermitten
Jika terjadi hipotensi, yaitu tekan
10-20 mg IV
dalam 1-2 menit, boleh diulang
satu kali.
- Hydralazine dapat diberikan 10-20
mg IV setiap 4-6
jam. Hydralazine tidak jadi pilihan
utama  efek 100 jam
- Enalaprilat dapat diberikan 0,625-1,2
mg IV setiap 6
jam.
- Natrium nitroprusside seharusnya
dihindari karena menaikan ICP.
Jika mendesak  natrium
nitroprusside 0,25-10 μ
g/kg/menit. Dosis awal
sebaiknya lebih rendah. Pasien
tidak boleh mendapat
nitroprusside lebih dari 24 jam
dan dosis maksimal 2μ g/kg/
menit.
- Diltiazem merupakan pilihan ntuk
hipertensi emergensi dan
hipertensif ensefalopati,
serta menurunkan tekanan
darah pada stroke iskemik akut
yang akan diberikan trombolitik.
Diltiazem bisa murunkan tekanan
darah pada stroke perdarahan
tanpa meningkatkan ICP.

5. Bagaimana perbedaan vertigo (BPPV, Meniere disease, Vestibular neuritis)?

Perbedaan BPPV, Meniere disease, Vertibular neuritis


Pembeda BPPV Meniere Disease Vestibular neuritis
Definisi Gangguan klinis yang sering Kelainan telinga dalam berupa Vestibular neuritis merupakan
terjadi dengan hidrops endolimfe penyakit inflamasi secara
karakteristik serangan vertigo di idiopatik yang ditandai dengan selektif menyerang aspek
perifer, berulang dan trias: vertigo, vestibular pada nervus kranialis
singkat, sering berkaitan dengan tinitus. dan tuli sensorineural. ke 8
perubahan posisi
kepala dari tidur, melihat ke
atas, kemudian memutar
kepala
Etiologi Kupulolitiasis dan kanalolitiasis Adanya hidrops endolimfe pada Sering dikaitkan dengan adanya
koklea dan vestibulum infeksi viral (reaktivasi dari
infeksi HSV) maupun infeksi
saluran pernafasan atas
Sensasi berputar Episodik, serangan singkat (10- Episodik, Rekuren (20 menit Konstan, menetap beberapa hari
30 detik) hingga 24 jam) (puncak pada 24 hingga 48 jam)
Tinitus (-) + (-)
Tulisensorineura (-) Tuli sensorineural nada rendah (-)
l
Telinga penuh (-) + (-)
Pengaruh posisi Dipengaruhi, dipicu posisi (-) Diperburuk posisi
Sifat serangan Paroksismal Episodik, fluktuatif Terus menerus
Waktu serangan Singkat <1 menit (10-30 detik) 20 menit - 24jam Beberapa hari-minggu
Istirahat Membaik dengan istirahat, tutup (-) Membaik dengan istirahat
mata
Nistagmus Torsional Nistagmus sering timbul Torsional, horizontal ke arah lesi
bersama vertigo secara
horizontal

6. Bagaimana perbedaan pada cephalgia (TTH dan Cluster headache)?


Pembeda TTH Migraine CTH
Lokasi Kepala-leher Separuh kepala / keduanya Periorbital

JK Pria > Wanita Wanita > pria Pria>aWanita


Karakteristik Tertekan berat, seperti Berdenyut (sedang-berat) Menusuk tajam (berat)
terikat (ringan-sedang)
Menyeluruh (biosipital) Migren tanpa aura (common): bilateral Periorbital
Migren dengan aura (classic): unilateral
Durasi 30 menit-7 hari Antara 4-72 jam, sering pada pagi-siang 15 menit-180 menit, sering
hari pada malam hari dan pasien
hingga bangun
Aktivitas Tidak dipengaruhi aktivitas Memberat dengan aktivitas Tidak dipengaruhi aktivitas
Keluhan Gangguan psikogenik, bisa Aura: visual, sensory, speech Ipsilateral merah, berkeringat,
penyerta ada mual muntah Mual muntah, photophobia, nasal congestion, thinorea,
phonophobia horner syndrome (miosis,
ptosis ipsilateral), eyelid
edem, lakrimasi, mual muntah,
pucat
Pemicu Emosional, psikis Coklat, jeruk, tomat, susu, bawang, histamin, antihistamin, cuaca
msg, red wine, pola tidur buruk, panas
puasa/telat makan, menstruasi, cahaya
kelip, kelelahan, banyak tidur/kurang
tidur, faktor psikologis (cemas, marah,
sedih)
Kriteria Episodik Infrekuen: Migren tanpa Aura Sekurang-kurangnya terdapat
A. Paling tidak terdapat 10 A.Sekurang-kurangnya terjadi 5 5 serangan yang memenuhi
episode serangan dengan serangan yang memenuhi kriteria B-D kriteria b-d.
rata rata<1hr/bln B. Serangan nyeri kepala berlangsung b. Nyeri hebat pada daerah
(<12hr/thn), dan memenuhi selama 4 – 72 jam (tidak diobati atau orbita, supraorbita dan/atau
kriteria B-D. tidak berhasil diobati). temporal yang
B. Nyeri kepala C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya berlangsung antara 15-180
berlangsung dari 30 menit dua diantara karakteristik berikut : menit jika tidak ditangani.
sampai 7 hari. 1. Lokasi unilateral c. Nyeri kepala disertai
C. Nyeri kepala paling tidak 2. Kualitas berdenyut setidaknya satu gejala berikut:
terdapat 2 gejala khas: 3. Intensitas nyeri sedang atau berat § Injeksi konjungtiva
1. Lokasi bilateral. 4. Keadaan bertambah berat oleh dan/atau lakrimasi pada mata
2. Menekan/mengikat (tidak aktivitas fisik atau penderita ipsilateral
berdenyut). menghindari aktivitas fisik rutin (seperti § Kongesti nasal dan/atau
3. Intensitasnya ringan atau berjalan atau naik tangga). D.Selama rhinorrhea ipsilateral
sedang. nyeri kepala disertai salah satu dibawah § Edema palpebra ipsilateral
4. Tidak diperberat oleh ini : § Berkeringat pada daerah
aktivitas rutin seperti 1. Nausea dan atau muntah dahi dan wajah ipsilateral
berjalan atau naik tangga. 2. Fotofobia dan fonofobia § Miosis dan/atau ptosis
D. Tidak didapatkan: E. Tidak ada yang lebih sesuai dengan ipsilateral
1. Mual atau muntah (bisa diagnosis lain dari ICHD-3 dan § Gelisah atau agitasi
anoreksia). transient ischemic attack harus
§ Frekuensi serangan 1-8
2. Lebih dari satu keluhan: dieksklusi
kali/hari
foto fobia atau fonofobia.
d. Tidak berhubungan dengan
E. Tidak ada yang lebih Apabila terdapat aura, paling sedikit
sesuai dengan diagnosis lain terdapat dua dari karakteristik di kelainan lain
dari ICHD-3. bawah ini: Catatan;
• Sekurangnya satu gejala aura Kriteria Diagnosis Nyeri
Disebut sebagai nyeri menyebar secara bertahap ≥5 menit, Kepala Klaster Episodik:
kepala TTH Episodik dan/atau dua atau lebih gejala terjadi 1. Serangan-serangan yang
frekuen bila terjadi secara berurutan. memenuhi kriteria A-E untuk
sedikitnya 10 episode yang • Masing-masing gejala aura nyeri kepala klaster.
timbul selama 1–14 berlangsung antara 5-60 menit 2. Paling sedikit dua periode
hari/bulan selama paling • Setidaknya satu gejala aura unilateral klaster yang berlangsung 7–
tidak 3 bulan (12– 180 • Aura disertai dengan, atau diikuti oleh 365 hari dan
hari/tahun) atau TTH kronik gejala nyeri kepala dalam waktu dipisahkan oleh periode remisi
bila nyeri kepala timbul > 60 menit. bebas nyeri > 1 bulan.
15 hari per bulan, Kriteria Diagnosis Nyeri
berlangsung > 3 bulan Kepala Klaster Kronis:
(≥180 hari/tahun) A. Serangan-serangan yang
memenuhi kriteria A-E untuk
nyeri kepala klaster.
B. Serangan berulang lebih
dari 1 tahun tanpa periode
remisi atau dengan
periode remisi yang
berlangsung kurang dari 1
bulan.

7. Bagaimana pemberian cairan pada stroke? Isotonis/hipertonis/hipotonis?


Pemberian cairan pada pasien stroke diberikan cairan isotonis karena cairan isotonis tidak
akan membuat edema seluler. Sedangkan cairan hipotonis, pada kondisi BBB terganggu akan
lebih mudah menembus BBB dan berpindah pada intersisial dan interseluler karena terdapat
perbedaaan cairan melalui osmosis, sehingga akan terjadi gangguan elektrolit. Cairan
hipertonis akan menyebabkan dehidrasi pada otak, karena cairan akan terserap menuju ke
vaskuler.
8. Apa saja 6 etiologi dari epilepsi?
1. Struktural: Sklerosis hipocampal, brain tumor, vascular malformation, glial scraring
(termasuk stroke dan TBI)
2. Genetik
3. Infeksi: meningitis, ensefalitis
4. Metabolik
5. Immune: rasmussens’s enchapilitis, para neoplastic antibodies
6. Ideopatik
Abnormalitas struktural Gangguan metabolik/toksik
Trauma kepala Gagal ginjal
Operasi bedah saraf Alcohol withdrawal/intoxication
Barbiturates withdrawal
Benzodiazepine withdrawal
Stroke Kerusakan hati
Infeksi CNS (neurosistiserkosis, tuberkuloma, Gangguan elektrolit
ensefalitis) - Hipoglikemia (<36mg/dL)
- Hiperglikemia (>450mg/dL)
- Hiponatremia (<115mg/dL)
- Hipokalsemia (<5 mg/dL)
- Hipomagnesemia (<0,8 mg/dL)
- Urea Nitrogen (<100mg/dL)
- Kreatinin (>10 mg/dL)
Multiple sclerosis Sepsis
Neoplasma Demam (usia <5 tahun)
Obat-obatan terlarang: kokain, ganja, stimulan
(metilenedioksimetamfemtamin), normeperidin, meperidin,
metaqualone, glutamrimid, inhalan, halusinogen (phenclycidine,
PCP), heroin

Anda mungkin juga menyukai