Anda di halaman 1dari 5

1.

HIDUP DALAM KEKUATAN TUHAN ( JODI)


I PETRUS 1:3-7
Mengapa kita harus hidup dalam kuasa Tuhan?
Dalam kitab Ibrani dikatakan bahwa kita harus
mengambil bagian dalam perlombaan yang
disediakan bagi kita. Saat berbicara
mengikuti perlombaan itu artinya kita harus
mempersiapkan diri sebaik mungkin. Sebab dalam
setiap perlombaan pasti ada
ada yang menang dan ada yang kalah, yang pasti
hanya orang-orang yang hidup dalam kuasa Tuhan
yang akan keluar
sebagai pemenang. Karena sebagai manusia,
siapapun kita, kita harus menyadari bahwa
keterbatasan dan kelebihan kita adalah
tidak banyak, jadi kita perlu hidup dalam kekuatan
atau kemampuan Tuhan. Itu sebabnya ketika Yesus
naik ke surga,
Dia memberikan warisan kepada murid-murid-Nya,
orang-orang percaya bahwa kekuasaan - Dunamos -
kekuasaan - kemampuan Tuhan (Kisah Para Rasul
Rasul 1:8). Rasul Paulus sangat menyadari hal ini,
sebagaimana perkataan dalam II Korintus 4:7.
Ketika kita menyadari bahwa kekuatan yang ada
pada diri kita berasal dari Tuhan maka kita akan
mengisi hidup kita dengan rasa syukur.
Kehidupan rahasia dalam kuasa Tuhan.
1. Hidup dalam Iman (I Petrus 1:5)I Yohanes 5:4b
mengajarkan kita tentang pentingnya iman bagi kita
semua. Iman itu seperti
sebuah payung. Payung tidak bisa menghentikan
hujan namun payung mampu mengantarkan kita ke
tujuan. Begitu pula dengan
keyakinan. Iman tidak bisa menghentikan masalah
tapi iman bisa membawa kita pada kemenangan.
Orang yang beriman pastinya
berkenan kepada Allah."Tetapi tanpa iman tidak
mungkin berkenan kepada Allah"-Ibrani
11:6a.Menyenangkan dalam bahasa Ibrani adalah
"EUARESTEO" artinya menyenangkan. Kita tidak
bisa menyenangkan Tuhan bila kita tidak memiliki
iman. Bahkan pada akhirnya hanya Tuhan
menemukan iman (Lukas 18:18b) menggunakan kata
yang sama yang digunakan untuk menggambarkan
pribadi yang memulaskan diri kepada Tuhan (Kisah
13:
22b).2. Hidup dalam kebenaran Tuhan (Roma 1:16-
17)Agar kita dapat mempunyai kuasa Tuhan, kita
harus hidup dalam
kebenaran Allah, bukan kebenaran diri sendiri. Sebab
kebenaran manusia bertentangan dengan kebenaran
Allah (Yakobus 1:
20). Iman dan Firman merupakan sebuah rantai yang
tidak dapat dipisahkan. Untuk hidup dalam iman, kita
harus memahami Tuhan
dan kebenaran kebenran Tuhan hanya kita lihat
melalui Firman Tuhan (Roma 10:17)
Hasil dari mereka yang hidup dalam kuasa Tuhan
“Menerima bagian yang tidak dapat dimusnahkan,
yang tidak dapat tercemar, dan yang tidak dapat layu,
disimpan di dalamnya
surga bagimu (I Petrus 1:4)". Kata "tidak dapat
dimusnahkan" menggunakan kata "APHTHARTOS"
yang berarti
berarti kekelan atau keabadian (Markus 16:8b). Kita
berlomba untuk mengadaptasi apa yang tidak bisa
dilakukan
hancur, bukan sekedar sesuatu yang kita capai dalam
hidup kita selama di bumi melainkan mahkota yang
kekal (I Kor 9:
25). Perbuatan baik kita tidak dapat membawa kita
kepada kehidupan kekal, namun pada saat kita
berjalan dalam segala hal
perintah Tuhan maka kita akan mempunyai hidup
yang kekal. Selama hidup ini Tuhan titipkan kepada
kita, Tuhan ingin kita melakukannya
menerima dan menghasilkan sesuatu yang abadi.
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan hilang,
tapi untuk makanan
itulah yang terakhir sampai hidup yang kekal, yang
akan diberikan kepada kamu oleh Anak Manusia:
karena Dia dikukuhkan oleh
Bapa, Allah dengan meterai-Nya (Yohanes 6:27)".
Kata "bekerja" dalam bahasa Ibrani adalah
"ERGAZOMI" yang artinya
menghasilkan. Sedangkan kata “kekal”
menggunakan kata “AIONIOS” yang berarti tiada
awal dan akhir.
Menghasilkan nilai yang abadi dalam hidup. Pada
akhirnya akan timbul pertanyaan apa saja yang kita
lakukan selama hidup ini
dipercayakan kepada kita? Apakah hasilnya bersifat
sementara atau abadi? Hidup hanya sementara, tidak
ada yang bisa
tentukan langkah kita tapi kita harus mengambil
keputusan yang tepat untuk hidup dalam kuasa
Tuhan dan mencapai kekekalan
kehidupan. Amin

Anda mungkin juga menyukai