Anda di halaman 1dari 11

ALAT PELINDUNG DIRI

(Laporan Praktikum Ergonomika)

Oleh:

Kelompok 3

Arsy Adiarini 2014071003


Danang Rahmadiansyah 2014071018
Dhanur Pramono Jati 2014071046
Naufalda M Fadhil 2054071002
Shyntia Wulanjani 2014071009

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat pelindung diri (untuk selanjutnya disingkat dengan APD) merupakan alat yang
digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh tubuh atau sebagian tubuh
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja (Safety, 2008).
Penggunaan APD menjadi bentuk pengendalian resiko terakhir untuk melindungi tenaga
kerja dari bahaya keselamatan kerja. Menerapkan kepatuhan menggunakan APD penting
dilakukan sebagai tanggung jawab perusahaan untuk melindungi tenaga kerja dari bahaya
keselamatan kerja dan kesehatan kerja.Islam mengajarkan kita sebagai manusia agar
dalam melakukan pekerjaan harus mementingkan penggunaan alat pelindung diri dan
berperilaku yang baik agar dalam bekerja jangan tergesah-gesah Setiap pekerjaan selalu
mengandung potensi resiko bahaya dalam bentuk kecelakaan kerja.

Berdasarkan data ILO dari Indonesia mulai November 2013 hingga Februari 2015 angka
pekerja selalu meningkat. Ini berarti sebagian besar dari jumlah penduduk Indonesia
adalah masyarakat pekerja, oleh karena itu perlu peningkatan kesehatan dan keselamatan
pada pekerja. Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat
penting dalam rangka mengembangkan dan memajukan industri. Oleh sebab itu pekerja
harus diberi perlindungan melalui usaha-usaha peningkatan dan pencegahan yaitu dengan
APD. Tingginya resiko terhadap gangguan kesehatan dari beberapa pekerja yang tertinggi
angka terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja adalah bidang industri salah
satunya pekerja di pabrik rokok, maka perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap
kejadian penyakit atau traumatic akibat lingkungan kerja dan faktor manusianya.

Salah satu diantaranya adalah kepatuhan penggunaan APD. Banyak beberapa faktor yang
menjadi penyebab tenaga kerja tidak patuh menggunakan APD meskipun perusahaan
telah menyediakan APD. Risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang mungkin terjadi karena pekerjaan membuat perusahaan tidak cukup hanya
menyediakan APD dan mewajibkan tenaga kerja menggunakan APD ketika bekerja.
Perusahaan juga harus menciptakan kepatuhan tenaga kerja untuk menggunakan APD.
Tahap paling dasar untuk menumbuhkan kesadaran tenaga kerja supaya patuh
menggunakan APD yaitu dengan pembentukan motivasi untuk keselamatan
menggunakan APD.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini sebagai berikut

1. Membuat daftar Alat Pelindung Diri yang seharusnya tersedia di Laboratorium


Daya dan Alat Mesin Pertanian (DAMP).
2. Membuat daftar Alat Pelindung Diri yang belum tersedia laboratorium Daya dan
Alat Mesin Pertanian (DAMP).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Alat pelindung Diri

Menurut Suma’mur (2009) Pengertian Alat pelindung diri (APD) adalah suatu alat
yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan
kerja. Jadi alat pelindung diri adalah merupakan salah satu cara untuk mencegah
kecelakaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan
tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan kecelakaan kerja yang terjadi.Bentuk
perlindungan yang diberikan selain metode eliminasi, subtitusi, rekayasa tehnik dan
administrasi, tetapi juga dengan memberikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga
kerja, tamu serta praktikan. Hal ini dilakukan karena pihak Quality Healthy Safety
and Environmental (QHSE) juga menyadari tingginya potensi bahaya yang ada di
lingkungan kerja.

2.2. Syarat-syarat Alat Pelindung Diri (APD)

Menurut Siswanto (1993), ketentuan yang harus dipenuhi dalam pemilihan


APD adalah :
1. Dapat memberikan perlindungan yang adekuat terhadap bahaya yang spesifik
atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang
dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam
penggunaannya.
7. Alat pelindung diri harus memenuhi standard yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
Menurut Suma’mur (1996), alat pelindung diri harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Enak dipakai
2. Tidak mengganggu kerja
3. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya

2.3 jenis jenis alat pelindung diri

Alat Pelindung Diri di bagi menjadi 3 kelompok yaitu:1.


1. APD bagian kepala meliputi :
• Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat
pelindungmata,pernapasan dan mata contohnya Topi Pelindung/Pengaman
(SafetyHelmet), Tutup Kepala, Hats/cap, Topi pengaman.
• Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi Pelindung/Pengaman (Safety
Helmet),
• Alat Pelindung Muka : Safety Glasses, Face Shields, Goggles.
• Alat Pelindung Pengliahatan : Kaca Mata
• Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear
plugs).
• Alat Pelindung Pernafasan : Masker, Respirator.
2. APD bagian badan meliputi :
• Alat Pelindung Seluruh Badan : jas laboratorium
• Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron
• Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung
3. APD bagian anggota badan meliputi :
• Alat pelindung tangan : sarung tangan
• Alat pelindung kaki : sepatu boot
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 11 November 2022 pukul 15.00 –
17.50 WIB bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian (LDAMP) Jurusan
Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mesin bubut, gerinda tangan, gerinda
duduk, bor duduk, las listrik, las karbit, las oksigen, ragum, gergaji duduk, mesin gergaji,
bor tangan, mesin scrup, gerinda kayu, sirkel, handphone, dan alat tulis

3.3 Cara Kerja

Amati alat/mesin yang ada di laboratorium DAMP

Buatlah daftar alat mesin dan APD yang seharusnya digunakan.

Sebutkan APD yang sudah tersedia


.

Sebutkan APD yang belum tersedia.

Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang diperoleh dari praktikum kali ini sebagai berikut yaitu berupa alat pelindung
diri yang dibutuhkan saat praktikum di laboratorium dan tersedia di lab daya dan alat
mesin pertanian jurusan teknik pertanian fakultas pertanian universitas Lampung :

No Alat Pelindung Diri


Nama alat Wearpack Kacamata Kacamata Sarung Sepatu Masker
las biasa tangan kulit
1 Mesin √ − √ √ √ X
bubut
2 Gerinda √ − √ √ √ X
tangan
3 Gerinda √ − √ √ √ X
duduk
4 Bor duduk √ − √ √ √ X
5 Las listrik √ √ − √ √ X
6 Las karbit √ √ − √ √ X
7 Las √ √ − √ √ X
oksigen
8 Ragum √ − √ √ √ X

9 Mesin √ − √ √ √ X
gergaji
10 Gergaji √ − √ √ √ X
duduk
Mesin √ − √ √ √ X
11 sugu
12 Bor √ − √ √ √ X
tangan
13 Mesin √ − √ √ √ X
scrub
14 Gerinda √ − √ √ √ X
kayu
15 sirkel √ − √ √ √ X

4.2 Pembahasan

(√) digunakan da nada di laboratorium

(x) digunakan dan tidak ada di laboratorium

(-) tidak digunakan dan ada di laboratprium

Peranan wearpack biasanya yaitu untuk melindungi badan dari hal yang bisa
membahayakan atau menyebabkan kecelakaan saat bekerja. Tingkat perlindungan yang
diberikan pun beragam sesuai dengan kepentingan.

Fungsi dari kaca mat alas saat di bengkel :Melindungi mata dari sinar yang menyilaukan
seperti pada saat mengelas.

Fungsi dari kaca mata biasa saat pekerjaan di laboratorium Bentuknya mirip seperti
kacamata untuk menyelam, kacamata lab digunakan untuk melindungi mata dari percikan
larutan bahan kimia. Penggunaan kacamata dapat menghindari dari percikan larutan
bahan kimia serta panas yang dapat mengakibatkan iritasi mata.

Fungsi dari sarung tangan saat bekerja di laboratorium Untuk melindungi tangan,
diperlukan sarung tangan / kaos tangan dengan tujuan melindungi tangan dari bahan
kimia yang tercecer sehingga dapat menyebabkan kulit tangan menjadi gatal atau bahkan
dapat mengakibatkan melepuh

Fungsi safety shoes (sepatu safety) bagi pekerja di laboratorium adalah : Sebagai APD
(alat pelindung diri) dari kecelakaan kerja dilaboratorium. Sebagai salah satu alat
keselamatan kerja. Mengikuti prosedur kerja di laboratorium

Masker digunakan untuk melindungi pekerja dari udara kotor yang diakibtakan oleh
beberapa hal, yaitu : Debu-debu kasar dari pengindraan atau operasi-operasi sejenis.

Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau
cedera kepala akibat kejatuhan benda keras. Alat ini juga bisa melindungi kepala dari
radiasi panas, api, percikan bahan kimia, ataupun suhu yang ekstrem.
Setiap sumber bahaya yang berada di laboratorium dapat menimbulkan bahaya yang
berbeda pula. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). APD adalah alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya yang ada saat bekerja kepada pemakainya. Dampak dari
Ketidakpatuhan penggunaan APD menyebabkan peningkatan angka kecelakaan kerja.
Menurut ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih
dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja.

kelebihan dari APD terhadap kesehatan keselamatan kerja :


1. Mengurangi resiko akibat kecelakankerjayang terjadi baik sengaja maupun tidak
sengaja
2. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
3. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak
berfungsi dengan baik
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita ambil dalam laporan praktikum kali ini, yaitu

1. Alat pelindung diri (untuk selanjutnya disingkat dengan APD) merupakan alat
yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh tubuh atau sebagian
tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja
(Safety, 2008)
2. Alat pelindung diri yang sudah tersedia di laboratorium Daya Dan Alat Mesin
Pertanian : wearpack,kacamata las, kacamata biasa, sarung tangan dan sepatu
kulit. Sedangkan alat pelindung diri yang belum tersedia yaitu Masker dan alat
pelindung kepala
DAFTAR PUSTAKA

A Siswanto, 1983. “Alat Pelindung Diri”. Majalah D3 Hiperkes dan Keselamatan kerja
Vol XVI No.4. Jakarta: Pusat Hiperkes Departemen Tenaga kerja

B. Silalahi dan Rumondang B. Silalahi, 1995. Manajemen Keselamatan dan pelindung


diri. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Departemen Tenaga Kerja RI, 1996. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.
Per05/MEN/1996 tentang Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Jakarta : Depnaker RI.

Freeport Indonesia, 2020. Pelatihan Enam Hari Tentang Keselamatan dan alat pelindung
diri. Freeport.

Rudi Suardi, 2018. Sistem Manajemen alat pelindung diri. Jakarta: PPM.

Sucofindo, 1998.alat pelindun diri. Jakarta: PT Sucofindo.

Anda mungkin juga menyukai