Anda di halaman 1dari 2

Penipuan Mengikuti Perkembangan Teknologi

Tindakan penipuan melalui fasilitas digital memang tidak bisa lagi ditangani dengan cara-
cara lama. Pencegahan dan penanganan memerlukan langkah terobosan.

Sebanyak 95 warga negara asing asal China dan Taiwan serta satu orang warga negara
Indonesia diperlihatkan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/8). Mereka
merupakan korban dan pelaku sindikat kejahatan antarnegara yang terlibat perdagangan
manusia serta melakukan penipuan daring kepada sejumlah warga negara China.

Teknologi tidak hanya memberi kemudahan, tetapi juga menyisakan masalah. Berbagai
jenis penipuan bermunculan mengikuti kemajuan teknologi. Nasabah korban penipuan daring
dapat meminta ganti rugi kepada bank dan operator telekomunikasi. Hak nasabah itu
diusulkan Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Infocomm Media Development
Authority (IMDA). Usulan itu tercantum dalam rancangan Kerangka Kerja Pembagian
Tanggung Jawab (SRF).

Naskah rancangan SRF diungkap IMDA dan MAS pada Rabu (25/10/2023). Singapura
mengikuti jejak Inggris yang telah lebih dulu membuat aturan sejenis. SRF mulai digagas
setelah 800 nasabah OCBC Singapura tertipu. Kerugian totalnya mencapai 13,7 juta dollar
Singapura.

Untuk tahap awal, SRF akan fokus pada penipuan dan manipulasi untuk mencuri data
konsumen. Pada Januari-Juni 2023, Singapura mencatat 3.000 kasus dengan metode yang
juga dikenal sebagai phising itu. Singapura juga mencatat lebih dari 19.000 kasus penipuan
daring dengan beragam modus dan teknik pada semester I-2023.

Sebuah kemajuan ketika otoritas juga meminta tanggung jawab pihak bank dan operator
telekomunikasi terkait dengan upaya penipuan yang makin canggih saat teknologi
digital makin banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Bank harus membayar ganti rugi
ke nasabah ketika mereka membiarkan transaksi yang kemudian terbukti merupakan tindak
penipuan. Demikian pula operator telekomunikasi yang tidak bisa mencegah peredaran
layanan pesan yang berisi penipuan bakal ikut membayar ganti rugi.

Tindakan penipuan melalui fasilitas digital memang tidak bisa lagi ditangani dengan cara-
cara lama. Pencegahan dan penanganan memerlukan langkah terobosan sehingga
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan tetap tinggi. Tanpa teroboson tidak
sedikit orang akan mengakali kemajuan teknologi untuk berbagai tindak kejahatan. Mereka
akan terus mengikuti berbagai perkembangan teknologi yang juga memudahkan mereka
untuk beraksi.Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon Komisaris M Syahduddi memaparkan
kasus penipuan lelang sepatu secara daring di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (31/12/2020). JSP,
tersangka penipuan lelang sepatu secara daring, diduga menipu sekitar 400 orang. Korban
pun diperkirakan merugi hingga Rp 800 juta.

Meski demikian, rencana otoritas Singapura tetap meminta tanggung jawab masyarakat.
Mereka yang tidak berhati-hati tetap harus menanggung akibat ketika bank dan operator
telekomunikasi telah memberi peringan tetapi mereka tetap melayani permintaan para penipu.
Apalagi masyarakat yang memang sengaja bermain-main dengan sejumlah aplikasi yang
berpotensi mengeruk uang mereka, maka mereka tetap harus menanggung risiko yang ada.

Literasi keuangan selalu menjadi kunci menangani masalah seperti ini. Tawaran dan janji
untuk mendapatkan keuntungan sesaat dan tanpa disertai pengetahuan mendalam tentang
risikonya harus diwaspadai sebagai bentuk penipuan. Otoritas sepertinya perlu kembali
mengingatkan dan memperbarui kampanye literasi agar masyarakat makin terlindungi dari
berbagai bentuk penipuan.

Kerjakan soal berikut !


1. Apa isu aktual, fenomenal dan kontroversial yang diulas dalam tajuk rencana
tersebut , berilah penjelasan !
2. Siapa saja pihak yang terlibat dalam isu tersebut , tunjukkan buktinya!
3. Jelaskan permasalahan yang dihadapi masing –masing pihak yang terlibat!
4. Jelaskan struktur tajuk rencana tersebut !

Anda mungkin juga menyukai