Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NO HK.01.

07/MENKES/ 2015/2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
BAB II
PENYELENGGARAAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (ILP)

A. Intregrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas


 Cara kerja di Puskesmas dilakukan dengan mengkoordinasikan pelayanan
kesehatan primer berdasarkan siklus hidup dan tidak lagi berbasis program
 Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas
Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan menetapkan stuktur organisasi
Puskesmas berdasarkan pembagian klaster, yaitu :
1. Klaster 1 : Manajemen
a. Ketatausahaan
b. Manajemen Sumber Daya
c. Manajemen Puskesmas
d. Manajemen Mutu Dan Keselamatan
e. Manajemen Jejaring Puskesmas
f. Sistem Informasi Puskesmas Dan Dashboard PWS
2. Klaster 2 : Ibu dan Anak
a. Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
b. Balita dan Anak Pra-Sekolah
c. Anak Usia Sekolah dan Remaja
3. Klaster 3 : Usia Dewasa dan Lanjut Usia
a. Usia Dewasa
b. Lanjut Usia
4. Klaster 4 : Penanggulangan Penyakit Menular
a. Kesehatan Lingkungan
b. Surveilans
5. Lintas Klaster
a. Kegawat daruratan
b. Rawat Inap
c. Laboratorium
d. Kefarmasian
 Masing-masing klaster minimal terdiri atas penanggung jawab (PJ) dan
Anggota
 Lingkup kegiatan dan kompetensi petugas yang diperlukan di masing-
masing klaster sebagai berikut :

N Klaster Lingkup Kompetensi PJ dan Anggota
o Pelayanan/Kegiatan
1 Manajemen  Ketatausahaan :  PJ : Kepala Tata Usaha
Kepegawaian,  Manajemen data dan
Keuangan dan Sistem system informasi
Informasi  Manajemen Keuangan
 Manajemen Sumber  Manajemen Aset
Daya  Manajemen Sumber Daya
 Manajemen (SDM, Sarpras, obat dan
Puskesmas BMHP)
 Manajemen Mutu  Manajemen
dan Keselamatan program/klaster
Pasien  Mengoordinir Manajemen
 Manajemen Jejaring Puskesmas
Puskesmas  Mengordinir manajemen
mutu
 Manajemen
pemberdayaan
masyarakat
2 Ibu dan Anak  Menyelenggarakan Mampu memberikan
pelayanan kesehatan pelayanan seperti :
bagi ibu hamil,  ANC
bersalin, nifas  Ibu Hamil
 Menyelenggarakan  Persalinan normal
pelayanan bagi dan nifas
kesehatan anak balita  Neonatal esensial
dan anak prasekolah  Pelayanan gizi bagi
 Menyelenggarakan ibu dan anak
pelayanan bagi  Stimulasi deteksi
kesehatan anak usia dan intervensi dini
sekolah dan remaja tumbuh kembang
anak (SDIDTK)
 Imunisasi
 Skrining penyakit
 Skrining Kesehatan
Jiwa
 MTBS
 Pengobatan umum
 Kesehatan gigi dan
mulut
 Komunikasi antar
pribadi (KAP)
 Gadar Matneo
 Perkesmas
 Skrining Kekerasan
terhadap
Perempuan dan
Anak
3 Usia Dewasa  Menyelenggarakan Mampu memberikan
dan Lansia pelayanan kesehatan pelayanan seperti :
bagi usia dewasa  Skrining penyakit menular
 Menyelenggarakan  Skrining penyakit tidak
pelayanan kesehatan menular
bagi lanjut usia  Skrining Kesehatan Jiwa
 Skrining kebugaran
jasmani
 Skrining layak hamil
 Skrining geriatric
 Kespro bagi catin
 KB
 Pelayanan gizi bagi usia
dewasa dan lansia
 Pengobatan Umum
 Kesehatan gigi dan mulut
 Kesehatan kerja
 Komunikasi antar pribadi
 Perkesmas
 Skrining kekerasan
terhadap perempuan dan
anak
4 Penanggulanga Pencegahan, Kewaspadaan Mampu melakukan :
n Penyakit Dini dan Respon  Surveilans
menular Pengawasan kualitas  Penemuan Kasus
lingkungan  Penyelidikan epidemiologi
 Pengendalian vector
 Outbreak Response
Imunization (ORI)
 Penyehatan Kesehatan
Lingkungan
 Komunikasi antar pribadi
(KAP)
5 Lintas Klaster Pelayanan gawat darurat Mampu melakukan pelayanan :
Pelayanan rawat inap  Kegawatdaruratan
Pelayanan kefarmasian  Rawat inap
Pelayanan laboratorium  Kefarmasian
 Pemeriksaan laboratorium
specimen manusia, sampel
vector dan reservoir serta
sampel lingkungan
Dalam hal keterbatasan SDM, pelayanan dapat diberikan oleh petugas dari
klaster lainnya yang memiliki kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
Pelayanan diberikan secara komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif sesuai dengan siklus kehidupan dan masalah kesehatan yang
dialami pengunjung puskesmas. Alur pelayanan dan Pemantauan Wilayah
Setempat dengan pendekatan siklus hidup yang terintegrasi dapat dilihat pada
bagian berikut ini:
1) Pasien dilakukan identifikasi masalah kesehatan dan ditentukan skrining
sesuai siklus kehidupan yang perlu dilakukan pada saat kunjungan
tersebut.
 Pasien diarahkan ke petugas di klaster pelayanan siklus hidup yaitu
klaster ibu dan anak atau klaster usia dewasa dan lansia untuk
dilakukan skrining tersebut dan dilakukan penanganan terhadap
masalah kesehatan yang dialami sesuai paket pelayanan.
 Penanganan di klaster komprehensif terintegrasi berbagai program.
 Pelayanan yang dilakukan ke-2 klaster tersebut didukung dengan
pelayanan laboratorium, kefarmasian dan lainnya.
 Pembagian ruang pelayanan mengikuti sistem klaster dan sasaran
pelayanan, mempertimbangkan ketersediaan SDM, ruangan dan luas
gedung puskesmas. Masing-masing klaster dapat memberikan
pelayanan dalam ruang yang terpisah, namun diutamakan ruangan
tersebut berdekatan dalam satu klaster.
2) Petugas di klaster melakukan pencatatan pelayanan di sistem informasi
puskesmas. Variabel penting yang dipantau akan muncul dalam
dashboard situasi kesehatan wilayahnya.
 Dashboard PWS dipantau dan dianalisis morbiditas dan cakupan
pelayanan/program. Notifikasi ke pustu jika ada yang perlu
ditindaklanjuti di desa/kelurahan.
 Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atau hasil PWS bersama
seluruh perwakilan pustu. Dalam penanganan kasus di luar
puskesmas, pihak FKTP lain dapat dilibatkan dengan memberikan
input terkait kasus yang ditangani ke dashboard PWS dan menerima
notifikasi tindak lanjut terhadap kasus di wilayahnya.

B. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Di Puskesmas Pembantu (Pustu)


Integrasi pelayanan kesehatan primer pada pustu dilakukan dengan
memberikan pelayanan kesehatan untuk seluruh sasaran siklus hidup dan
memperkuat peran pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di
desa/kelurahan.
C. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Di Posyandu
 Posyandu merupakan salah satu jenis Lembaga Kemasyarakatan
Desa/Kelurahan (LKD/K) yang merupakan wadah partisipasi masyarakat
bertugas membantu kepala desa/lurah di bidang pelayanan kesehatan
dan bidang lainnya sesuai kebutuhan.
 Posyandu berada di tingkat dusun/RT/RW yang dibentuk berdasarkan
prakarsa pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat yang ditetapkan
dalam peraturan desa atau peraturan bupati/walikota.
 Penataan posyandu yang berbasis program antara lain posyandu KIA,
posyandu remaha, posyandu PTM, posyandu lansia menjadi posyandu
yang melayani seluruh siklus hidup.

Kepala UPTD Puskesmas

K
REMAJA DAN PENYAKIT
MANAJEMEN IBU DAN ANAK LINTAS KLASTER
LANJUT USIA MENULAR

IBU HAMIL, KESEHATAN KEGAWAT


KETATAUSAHAAN BERSALIN DAN USIA DEWASA
LINGKUNGAN DARURATAN
NIFAS

MANAJEMEN BALITA DAN ANAK RAWAT INAP


LANJUT USIA SURVEILANS
SUMBER DAYA PRA SEKOLAH

ANAK USIA LABORATORIUM


MANAJEMEN
PUSKESMAS SEKOLAH DAN
REMAJA

MANAJEMEN KEFARMASIAN
MUTU DAN
KESELAMATAN

MANAJEMEN
JEJARING
PUSKESMAS

SISTEM
INFORMASI
PUSKESMAS DAN
DASHBOARD PWS
INTEGRASI LAYANAN PRIMER DI PUSTU

Integrasi Layanan Primer di Pustu dilakukan dengan memberikan pelayanan


kesehatan berdasarkan seluruh sasaran siklus hidup dan memperkuat peran
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di desa/kelurahan.
A. LAYANAN KESEHATAN
- Setiap hari kerja
- Layanan di dalam dan luar gedung
Sarana, prasarana dan alkes sesuai standard
SDM minimal 1 orang perawat dan 1 orang bidan
Paket layanan ter standard sesuai siklus hidup terdiri dari
1. Skrining, edukasi kesehatan
2. Pengobatan terbatas
3. Laboratorium dengan PoCT
4. Perencanaan desa dan pendampingan posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

B. KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


- Terencana
- Evaluasi Mingguan
Adanya Ruang untuk aktivitas kader
SDM sebanyak 2 kader
Kegiatan pemberdayaan
1. Perencanaan desa dan pemberdayaan masyarakat desa
2. Manajemen Kader Posyandu
3. Kunjungan Rumah
4. Pemantauan Wilayah Setempat

INTEGRASI LAYANAN DI POSYANDU


1. Posyandu merupakan salah satu jenis lembaga kemasyarakatan
desa/kelurahan (LKD/K) yang merupakan wadah partisipasi masyarakat
bertugas membantu kepala desa/lurah dibidang pelayanan kesehatan dan
bidang lainnya sesuai kebutuhan
2. Posyandu berada di tingkat dusun/RT/RW yang dibentuk berdasarkan
prakarsa pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat yang ditetapkan
dalam peraturan desa atau peraturan Bupati/Walikota
3. Penataan posyandu yang berbasis program antara lain posyandu KIA,
Posyandu remaja, Posbindu PTM, Posyandu lansia, menjadi posyandu yang
melayani seluruh siklus hidup.

Pelaksana : 5 kader didampingi oleh tenaga kesehatan


Hari buka posyandu :
Setiap bulan/pelaksanaan serentak atau terjadwal untuk menjangkau seluruh
sasaran yaitu ibu hamil, balita, remaja, usia dewasa dan usia lanjut.
Sasaran posyandu seluruh sasaran berdasarkan siklus hidup, yaitu ibu hamil,
balita, remaja, usia dewasa dan usia lanjut.
Layanan kesehatan : promotif dan preventif yaitu : penyuluhan, deteksi dini,
rapid test, imunisasi, suplementasi.
Diluar hari buka posyandu
Kunjungan rumah : kunjungan rumah seluruh keluarga, kunjungan khusus sesuai
kebutuhan untuk sasaran yang tidak akses palayanan kesehatan, ketidak patuhan
pengobatan, tanda bahaya, memberikan edukasi.
Pemberdayaan masyarakat : membantu kader kesehatan/fasilitator
pemberdayaan masyarakat dalam melakukan survey mawas diri, musyawarah
masyarakat desa.
Koordinasi dengan Puskesmas Pembantu : Manajemen kader, Pemantauan
wilayah setempat.

Anda mungkin juga menyukai