Anda di halaman 1dari 10

BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA

REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE KELUARAN (OUTPUT)


KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2023

Kementerian/Lembaga : BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA


Unit Eselon I : Sekretariat Utama
Unit Eselon II : Pusat Data dan Teknologi Informasi
Program : Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Lainnya BPIP
Kegiatan : Dukungan Penyelenggaraan Koordinasi
Pelaksanaan Tugas, Pembinaan, dan
Pemberian Dukungan Administratif dan
Teknis kepada Seluruh Unit Organisasi di BPIP
Output : Pengelolaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
Komponen : Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) di Lingkungan BPIP
Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultansi Dokumen
Arsitektur SPBE BPIP
Indikator Output Pekerjaan : Tersedia Dokumen Arsitektur SPBE
Volume Keluaran (output) : 1 (satu)
Satuan Ukur Keluaran (output) : Dokumen

1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada tahun 2018, telah dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95


tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Perpres ini
menjadi payung hukum yang kuat tentang adanya Tata Kelola Pemerintahan
yang berbasis elektronik. Peraturan Presiden ini merupakan dasar
penyelenggaraan Pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk memberikan Arsitektur kepada pengguna SPBE. Hal ini
diperkuat dengan adanya Permenpan Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Pedoman Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, yang
menyebutkan salah satu indikator keberhasilan Pemerintah Daerah dalam
menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah
penyusunan Arsitektur SPBE.

Arsitektur SPBE adalah kerangka dasar yang dijadikan pedoman dalam


pelaksanaan SPBE. Menurut Pasal 6 pada Peraturan Presiden No. 95 Tahun
2018, Arsitektur SPBE memiliki 3 jenis, yaitu Arsitektur SPBE Nasional,
Arsitektur SPBE Instansi Pusat dan Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah.
Untuk beberapa referensi arsitektur perlu diurai lebih jauh oleh Instansi Pusat
yaitu tingkat 3 (ketiga) dan tingkat 4 (keempat) sesuai dengan referensi
arsitektur tingkat di atasnya pada referensi arsitektur berikut ini:
1. referensi arsitektur proses bisnis;
2. referensi arsitektur data dan informasi;
3. referensi arsitektur Arsitektur SPBE; dan

4. referensi arsitektur aplikasi SPBE.

Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE/e-Government)


merupakan keniscayaan dalam birokrasi pemerintahan dan Arsitektur publik
untuk mewujudkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas. Dalam
penerapannya diperlukan perencanaan yang matang dan komprehensif agar
tujuan yang hendak dicapai dapat mewujudkan prinsip-prinsip tersebut.

2
Sesuai amanah Peraturan Presiden nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), maka pemanfaatan TlK untuk
mendukung SPBE menjadi satu keharusan yang juga harus menjadi
perhatian BPIP. Hal tersebut ditujukan untuk memaksimalkan penggunaan TI
dalam peArsitektur kepada internal maupun publik sehingga diperlukan
perencanaan strategis TI yang lebih harmonis, pengelolaan yang lebih baik,
peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja TI dan pendekatan yang
meningkatkan pencapaian value dari implementasi TI.

BPIP terus berupaya mendorong setiap unit kerja dapat menerapkan SPBE
secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kapasitas dan
kemampuannya masing-masing. Untuk membangun sinergi penerapan
SPBE yang berkekuatan hukum di antara unit kerja perlu disusun dokumen-
dokumen terkait Pedoman Manajemen SPBE yang digunakan sebagai
petunjuk teknis bagi seluruh unit kerja dalam membangun SPBE yang
terpadu. Dokumen Pedoman Manajemen SPBE BPIP tersebut disusun
dengan memperhatikan 8 area domain Manajemen SPBE meliputi: Risiko
SPBE, Data, Aset TIK, Keamanan, Arsitektur, Pengetahuan, Perubahan dan
Kompetensi SDM untuk mencapai tujuan strategis SPBE BPIP tahun 2020-
2025 dan tujuan pembangunan aparatur sipil negara sebagaimana
ditetapkan dalam RPJP Nasional 2005-2025 dan Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025 serta didasarkan atas 6 domain Arsitektur SPBE yang
telah ditetapkan. Selain Tata Kelola SPBE, pelaksanaan Manajemen SPBE
pun perlu dilakukan sebagai upaya BPIP dalam mengatur, mengelola,
mengawasi dan mengevaluasi Sumber Daya SPBE dapat dicapai tujuan
penyelenggaraan SPBE. Pada tahun 2023 ini Pusdatin BPIP berencana
melakukan penyusunan pedoman terkait Manajemen Arsitektur SPBE.

Diharapkan Dokumen Manajemen Arsitektur SPBE ini dapat mengurangi


tumpang tindih fungsi bisnis pemerintahan, kemudian mengurangi duplikasi
infrastruktur dan sistem informasi, selanjutnya menerapkan standardisasi
TIK, lalu untuk berbagi data dan informasi, memudahkan integrasi
Arsitektur SPBE. Untuk mengantisipasi pesatnya perkembangan TIK dan
mengadaptasi perubahan-perubahan pada sistem pemerintahan, maka

3
dokumen Manajemen Arsitektur SPBE ini harus bersifat dinamis (living
document). Terkait hal tersebut maka riviu dokumen yang dilakukan secara
periodik diperlukan untuk menjaga aktualitas dokumen tersebut.

B. Dasar Hukum

Dalam pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Pedoman Manajemen Arsitektur


SPBE di Lingkungan BPIP, berpedoman pada :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang PeArsitektur Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

4
8. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem
dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 189, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5348);
10. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
199);
11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 17);
12. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
182);
13. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 112)
14. Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 233);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 157);
16. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 6 Tahun 2011
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik di Lingkungan Instansi
Pemerintah;
17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 5 Tahun 2020
tentang Pedoman Manajemen Risiko SPBE;
18. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2020
Tentang Manajemen Data Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

5
19. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020
Tentang Pengelolaan Portal Satu Data Indonesia.
20. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
Tentang Tata Kerja Penyelenggaraan Satu Data Indonesia Tingkat Pusat.
21. Peraturan Badan Siber Dan Sandi Negara Nomor 4 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Manajemen Keamanan Informasi Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik Dan Standar Teknis Dan Prosedur Keamanan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik.
22. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 153/PMK.06/2021
Tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara.
23. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.06/2021
Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Aset Lain - Lain.

C. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah menyusun Pedoman Manajemen


Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Sedangkan
tujuannya adalah untuk memberikan panduan yang berguna untuk
mengurangi tumpang tindih fungsi bisnis pemerintahan, kemudian
mengurangi duplikasi infrastruktur dan sistem informasi, selanjutnya
menerapkan standardisasi TIK, lalu untuk berbagi data dan informasi,
memudahkan integrasi Arsitektur SPBE di lingkungan Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila.

D. Kepatutan dan Sifat Kegiatan/ Urgensi

Kegiatan Penyusunan Pedoman Manajemen Arsitektur SPBE dengan


menimbang perlunya percepatan pelaksanaan dan Evaluasi program
Reformasi Birokrasi maka patut untuk dilaksanakan, kegiatan ini bersifat
penting dan harus segera dilaksanakan.

6
E. Jenis Kegiatan dan Bentuk Pelaksanaan

Kegiatan Penyusunan Pedoman Manajemen Arsitektur SPBE merupakan


Kegiatan Non Fisik, akan dilaksanakan dengan metode Pengadaan
Langsung.

F. Lokasi Kegiatan

Lokasi Kegiatan Penyusunan Pedoman Manajemen Arsitektur SPBE BPIP


mencakup seluruh unit kerja di BPIP.

II. PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN


1. Ruang Lingkup Pengadaan
Ruang lingkup dari Pengadaan Jasa Konsultansi ini adalah penyusunan
dokumen pedoman Manajemen Arsitektur SPBE BPIP sebanyak 1 (satu)
dokumen.
2. Tahapan Pekerjaan
Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Pedoman Manajemen Arsitektur
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) BPIP meliputi :
1) Survey kondisi eksisting, meliputi kajian manajemen Arsitektur
SPBE, untuk mengetahui kebijakan pusat yang menjadi payung
hukum, identifikasi Arsitektur SPBE di lingkungan BPIP.
2) Menyusun Pedoman Manajemen Arsitektur SPBE.
3) Menyusun Katalog Arsitektur SPBE.
4) Menyusun SOP Manajemen Arsitektur SPBE
5) Diskusi Kelompok Terpumpun dan Sosialisasi.

3. Pelaporan
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat penjabaran usulan teknis yang
meliputi materi dan hasil akhir yang dituju dari pekerjaan ini,
pengembangan metodologi, rencana kerja rinci dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya 20 (Dua Puluh) hari kerja sejak Kontrak diterbitkan dibuat
dalam kertas A4 sebanyak 4 (empat) buku.

7
2) Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat tahapan final dari kegiatan Penyusunan
Pedoman Manajemen Arsitektur SPBE BPIP,

4. Tenaga Ahli
1) Tenaga Ahli
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, konsultan harus memiliki tenaga
ahli dengan kualifikasi dan jumlah sebagai berikut :
• Project Manager
Berpendidikan minimal S-2 bidang Teknik Informatika/Sistem
Informasi/Komputer sebanyak 1 (satu) orang, berpengalaman
dalam bidang Project Management Assessor SPBE, dengan
lingkup pekerjaan Memimpin jalannya proyek, menyusun
pedoman Manajemen Arsitektur SPBE.
• Drafter Manajemen Arsitektur SPBE
Berpendidikan minimal S-1 bidang Teknik Informatika/Sistem
Informasi/Komputer atau berpengalaman dalam bidang
Manajemen TI sebanyak 1 (satu) orang dan memiliki keahlian
dalam bidang ITSM, dengan lingkup pekerjaan menyusun
pedoman Manajemen Arsitektur SPBE.
• Drafter Katalog Arsitektur SPBE
Berpendidikan minimal S-1 bidang Teknik Informatika/Sistem
Informasi/Komputer atau berpengalaman dalam bidang
Manajemen TI sebanyak 1 (satu) orang dan memiliki keahlian
dalam bidang ITSM, dengan lingkup pekerjaan menyusun
Katalog Arsitektur SPBE.
2) Tenaga Pendukung
• Tenaga Administrasi/Dokumentasi
Berpendidikan minimal D-3 seluruh jurusan, berpengalaman
sebagai Technical Writer, sebanyak 1 (satu) orang, dengan
lingkup pekerjaan menggabungkan seluruh draft kebijakan
menjadi Laporan.

8
5. Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 60 (enam puluh) hari kalender


atau 2 (dua) bulan terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditandatangani.

6. Jadwal Kegiatan
Bulan Ke -1 Bulan Ke -2
NO URAIAN
1 2 3 4 1 2 3 4
FGD -1, Pembahasan Standar Acuan
1
Manajemen Arsitektur SPBE

2 FGD - 2, Identifikasi Arsitektur SPBE BPIP

Penyusunan Pedoman Manajemen


3
Arsitektur SPBE
4 Penyusunan Katalog Arsitektur SPBE

5 Penyusunan SOP Manajemen Arsitektur


FGD - 3 Finalisasi dan Sosialisasi
6
Pedoman Manajemen Arsitektur SPBE

III. BIAYA
1. Sumber Dana
Nilai pagu dari paket pekerjaan ini adalah sebesar Rp.100.000.000,-
(Seratus Juta Rupiah) yang dibebankan pada anggaran DIPA Satker
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Tahun 2023 dengan kode
122.01.403992 dan Kode Mata Anggaran 6925.EBA.963.053.A pada
Belanja Jasa Konsultansi (522131).
2. Nilai HPS
Total HPS dari Paket Pekerjaan ini adalah sebesar Rp.99.900.000,-
(Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah), sudah
termasuk Pajak.

9
IV. LAIN – LAIN

Hal-hal yang belum tertampung dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan
menjadi pembahasan di dalam aanwijzing dan akan dituangkan dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.

10

Anda mungkin juga menyukai