Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GOVERNANSI DIGITAL

Tentang:

ARSITEKTUR SPBE: ARSITEKTUR LAYANAN

Disusun untuk :

Memenuhi Tugas Mata kuliah Governansi Digital

Dosen Pengampu:

Iip Permana, S. T, M. T

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Happy Rahmadani (18042027)


2. Siti Nurlatifa (18042089)
3. Fauzana Fitria Mukhief (18042123)
4. Hafisah Oktaviani (18042137)
5. Muhammad Iqbal (18042160)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kelompok 3 telah dapat menyelesaikan
makalah mengenai “Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(SPBE)” untuk memenuhi tugas mata kuliah Governansi Digital.

Terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam


pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi materi maupun penulisannya.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca guna penyempurnaan makalah-makalah berikutnya. Demikian yang
dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan
berguna bagi kita semua.

Bukittinggi, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
Bab II Pembahasan................................................................................................3
2.1 Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)................................3
2.2 Arsitektur Layanan.................................................................................5
2.3 Konsep Kualitas dan Layanan Publik....................................................6
2.4 Service Oriented Architecture (SOA) ....................................................7
Bab III Penutup .....................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................................10
Daftar Pustaka ......................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan publik merupakan salah satu tolak ukur kinerja
pemerintah (Kurniawan, 2016). Dari pernyataan tersebut maka
disimpulkan bahwa pelaksanaan pelayanan publik harus dapat memenuhi
standar yang ada. Semakin hari keinginan masyarakat untuk mendapatkan
pelayan publik yang efisien, akuntabel, dan transparansi semakin
meningkat, hal ini mendorong pemerintah untuk dapat lebih tanggap lagi
dalam pelaksanaan pelayanan publik. Dalam rangka mewujudkan pelayan
publik yang efisien, akuntabel, dan transparan maka permerintah membuat
inovasi-inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dimana salah
satunya adalah dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi. Secara umum pemanfaatan TIK dalam menunjang pelayanan
publik telah didukung oleh pemerintah melalui kebijakan dan strategi
nasional pengembangan e-Government.

Salah satu contoh nyata dalam pelaksanaan pemerintahan yang


memanfaatkan TIK untuk memebrikan layanan kepada pengguna adalah
sistem pemerintahan berbasis elektronik atau yang disingkat menjadi
SPBE. SPBE memiliki kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi
proses bisnis, data dan informasi, infrastruktur SPBE, aplikasi SPBE, dan
keamanan SPBE untuk menghasilkan layanan SPBE yang terintegrasi
yang disebut dengan arsitektur SPBE (Perpres No. 95 Tahun 2018).
Arsitektur SPBE sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yaitu arsitektur
bisnis, arsitektur data, arsitektur layanan, arsitektur infrastruktur, arsitektur
aplikasi, dan arsitektur keamanan.

Pada makalah ini fokus dari pembahasan arsitektur SPBE akan


berpusat pada arsitektur layanan, dimana akan membahas tentang dalah
detail komponen-komponen sistem yang akan dibangun sesuai arahan
master plan (Rencana Induk) tentang layanan yang nantinya akan
diimplementasikan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan sistem pemerintah berbasis elektronik?
b. Apa yang dimaksud dengan arsitektur SPBE?
c. Apa yang dimaksud dengan arsitektur layanan?
d. Bagaimana Konsep Kualitas dan Layanan Publik?
e. Apa yang dimaksud dengan Service Oriented Architecture (SOA)

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem pemerintah
berbasis elektronik.
b. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan arsitektur SPBE.
c. Untuk mengetahui bagian-bagian dari arsitektur SPBE.
d. Untuk mengrtahui bagaimana konsep kualitas dan layanan public.
e. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Service oriented
Architecture (SOA).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berdasarkan Perpres


Nomor 95 Tahun 2018 adalah penyelenggaraan pemerintahan yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan
layanan kepada Pengguna SPBE. SPBE mengandung rencana induk yang
memuat visi, misi, arah kebijakan, strategi dan peta rencana strategis
pembangaunan SPBE secara nasional. Dalam pelaksanaan SPBE diperlukan
prinsip-prinsip seperti efektivitas, keterpaduan, kesinambungan, efisiensi,
akuntabilitas, interoperabilitas dan keamanan. Maksudnya efektifitas adalah
optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang mendukung SPBE yang berhasil
guna sesuai dengan kebutuhan.
Keterpaduan merupakan pengintegrasian sumber daya yang
mendukung SPBE. Kesinambungan merupakan keberlanjutan SPBE secara
terencana, bertahap, dan terus menerus sesuai dengan perkembangannya.
Efisiensi merupakan optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang
mendukung SPBE yang tepat guna. Akuntabilitas merupakan koordinasi dan
kolaborasi antar Proses Bisnis dan antar sistem elektronik, dalam rangka
pertukaran data, informasi, atau Layanan SPBE. Keamanan merupakan
kerahasiaan, keutuhan, ketersediaan, keaslian, dan kenirsangkalan
(nonrepudiation) sumber daya yang mendukung SPBE. Sesuai Perpres
nomor 95 tahun 2018 tentang SPBE, maka unsur-unsur SPBE itu meliputi
Rencana Induk SPBE Nasional, Arsitektur SPBE, peta Rencana SPBE,
rencana dan anggaran SPBE, Proses Bisnis, data dan informasi, Infrastruktur
SPBE, Aplikasi SPBE, Keamanan SPBE, Layanan SPBE.
Pemerintah melalui Kementrian PAN-RB melakukan kegiatan
evaluasi SPBE di seluruh instansi pusat dan daerah. Tujuan dari evaluasi
SPBE ini adalah agar mengetahui capaian pelaksanaan SPBE yang telah
diterapkan di masing-masing instansi pusat maupun daerah, memberikan

3
saran dan perbaikan terhadap pelaksanaan SPBE dan mengetahui
peningkatan kualitas pelaksanaan SPBE, sehingga dengan demikian
diharapkan dapat menghasilkan SPBE yang berkualitas, terintegrasi dan
bermanfaat bagi instansi pemerintah.

2.2 Arsitektur SPBE

Arsitektur SPBE dalam Peraturan Presiden No. 95 tahun 2018


diartikan sebagai kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi proses
bisnis, data dan informasi, infrastruktur SPBE, aplikasi SPBE, dan
keamanan SPBE untuk menghasilkan layanan SPBE yang terintegrasi.
Arsitektur SPBE merupakan salah satu alat untuk mempercepat tata kelola
SPBE. Penyusunan arsitektur SPBE dilakukan untuk jangka 5 tahun,
dimana arsitektur SPBE memiliki 3 bagian yaitu; (1) Arsitektur SPBE
Nasional adalah Arsitektur SPBE yang diterapkan secara nasional. (2)
Arsitektur SPBE Instansi Pusat adalah Arsitektur SPBE yang diterapkan di
instansi pusat. Dan (3) Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah adalah
Arsitektur SPBE yang diterapkan di pemerintah daerah. Untuk domain
dari arsitektur SPBE sendiri terdapat 6 domain yaitu arsitektur bisnis,
arsitektur data, arsitektur layanan, arsitektur infrastruktur, arsitektur
aplikasi, dan arsitektur keamanan.
Dilansir dari menpan.go.id arsitektur SPBE Arsitektur SPBE
berdampak positif bagi masyarakat serta pemerintah, dimana untuk
pemerintah memberikan kemudahan operasional, penyederhanaan struktur,
dan penghematan anggaran. Sementara, dampak bagi masyarakat adalah
memiliki pemerintahan yang kredibel dan terpercaya, peningkatan kualitas
hidup, serta layanan yang semakin baik. Tujuan dari adanya Arsitektur
SPBE, yaitu mengurangi tumpang tindih fungsi bisnis pemerintahan,
kemudian mengurangi duplikasi infrastruktur dan sistem informasi,
selanjutnya menerapkan standardisasi TIK, lalu untuk berbagi data dan
informasi, memudahkan integrasi layanan SPBE, dan meningkatkan
efisiensi biaya SPBE. Jadi dengan adanya penerapan arsitektur SPBE

4
nantinya instansi dapat memberhentikan aplikasi yang tidak berfungsi
ataupun aplikasi yang fungsinya tumpang tindih dengan aplikasi lainnya.

2.2 Arsitektur Layanan

Layanan SPBE terdiri atas layanan administrasi pemerintahan dan


layanan publik berbasis elektronik. Layanan administrasi pemerintahan
berbasis elektronik merupakan Layanan SPBE yang mendukung tata
laksana internal birokrasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan
akuntabillitas pemerintah. Layanan tersebut meliputi layanan yang
mendukung kegiatan di bidang perencanaan, penganggaran, keuangan,
pengadaan barang dan jasa, kepegawaian, kearsipan, pengelolaan barang
milik negara, pengawasan, akuntabilitas kinerja, dan layanan lain sesuai
dengan kebutuhan internal birokrasi pemerintahan (Draft SPBE kabupaten
Malang 2020-2025). Layanan administrasi pemerintahan berbasis
elektronik diterapkan dengan pembangunan dan pengembangan Aplikasi
Umum. Layanan publik berbasis elektronik meliputi layanan yang
mendukung kegiatan di sektor pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan
usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup,
kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya
alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya. Layanan publik ini
diterapkan dengan mengutamakan penggunaan Aplikasi Umum.

Berikut ini adalah hal yang berkaitan dengan arsitektur layanan,


dimana layanan ini akan digunakan oleh instansi Pusat dan Pemerintah
Daerah pegawai ASN, perorangan, Masyarakat, pelaku usaha, dan pihak
lain

a. G2G (Government to Government)


Layanan yang diberikan : e-Office, e-Planning, e-Budgeting, e-
Monev.
b. G2B (Government to Business)
Layanan yang diberikan : e-Procurement, e-Perijinan.
c. G2C (Government to Citizen)

5
Layanan yang diberikan : e-Pengaduan, e-Kesehatan, e-Pendidikan.
d. G2E (Government to Employee)
Layanan yang diberikan : e-Kepegawaian, e-Pensiun.

Dalam hal layanan publik berbasis elektronik memerlukan


Aplikasi Khusus maka Pemerintah Daerah dapat melakukan pembangunan
dan pengembangan Aplikasi Khusus tersebut sesuai ketentuan yang
berlaku. Keterpaduan antar unsur dalam tata kelola.

2.3 Konsep Kualitas dan Layanan Publik

Untuk menentukan kualitas layanan publik perlu dilakukan uji dan


analisa lebih mendalam. Kualitas pelayanan merupakan perbandingan
antara kenyataan atas pelayanan yang diterima dengan harapan atas
pelayanan yang ingin diterima. Dalam mengevaluasi kualitas pelayanan
tidak hanya ditentukan oleh pemerintah saja namun juga ditentukan oleh
masyarakat. Untukmengukur kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya
ditentukan oleh pihak yang melayani saja tapi lebih banyak dilayani,
karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur
kualitas pelayanan beradasarkan harapan-harapan mereka dalam
memenuhi kepuasannya. (Alawiah, 2017).

1. Definisi dan Peran Layanan


Istilah layanan pada awalnya digunakan dalam ilmu ekonomi dan
pemasaran, digunakan sebagai suatu risalah yang menjadi pemicu
penciptaan nilai pendapatan secara menyeluruh, dan berhubungan
dengan istilah produktivitas. Dalam hal ini layanan dikategorikan
sebagaisuatu jenis produk yang tidak berwujud, dan didefinisikan
sebagai penerapan kompetensi khusus (instrumen sumber pengetahuan
dan keterampilan) melalui perbuatan, proses dan aksi untuk
kepentingan entitas lain atau entitas itu sendiri
2. Pandangan Sistem Sebagai Layanan
Istilah layanan dalam kontek sistem orgnaisasi, terkait dengan area
keilmuan sistem informasi (SI). Definisi dari kamus bahasa, layanan

6
diartikan sebagai suatu aktifitas yang dilakukan untuk orang lain,
termasuk penyediaan sumber daya yang akan digunakan orang lain.
Definisi ini dalan kontek SI dapat diperluas untuk komputasi layanan,
dengan menempatkan istilah entitas, artinya otomatisasi layanan TI
dapat dipandang sebagai suatu aktifitas yang dilakukan oleh suatu
entitas, untuk entitas yang berbeda, termasuk penyediaan sumber daya
yang akan digunakan oleh entitas yang berbeda.
Cakupan dari definisi layanan tersebut menurut Alter, adalah:
a. Layanan pelanggan eksternal dan internal
b. Layanan yang terotomatisasi dengan TI dan layanan yang tidak
diotomatisasi
c. Layanan yang di customized, semi customized dan yang tidak di
customized.
d. Layanan pribadi dan impersonal
e. Layanan jangka panjang dan jangka pendek
f. Layanan dalam berbagai tingkatan (self-service responsibilities).

2.4 Service Oriented Architecture (SOA)


SOA merupakan kerangka kerja di dalam arsitektur perusahaan dan
bertujuan untuk mencapai sasaran bisnis yang sama: meminimalkan biaya
kepemilikan, dan menciptakan solusi bisnis yang fleksibel yang
memperbaiki kekokohan bisnis, mengurangi waktu ke pasar, dan
menyediakan dukungan ekspansi global. SOA secara substansial
berdampak pada keseluruhan aspek kunci dari arsitektur enterprise.
Layanan bisnis yang diajukan oleh SOA membentuk dasar dari arsitektur
bisnis dan arsitektur proses. SOA membentuk arsitektur bisnis karena
fungsi bisnis dieskpose sebagai layanan yang dapat dibagi dan dapat
digunakan ulang. Proses bisnis, layanan dan event dikonversi untuk
layanan aplikasi yang sesuai yang menciptakan dan mendukung arsitektur
layanan.
Menurut Akbar, dkk (2014) (SOA memberikan nilai dan
ketangkasan kepada organisasi untuk pengembangan layanan yang self-

7
contained, re-usable dan fleksibel, SOA merupakan suatu pendekatan
modular untuk pengembangan shared service dapat digunakan dibanyak
area bisnis yang berbeda didalam suatu organisasi. Suatu organisasi
penyedia layananTI ketika menggunakan pendekatan SOA dapat
menentukan hal-hal esensial TI untuk :
1. Mendefinisikan dan menentukan layanan apa yang dibutuhkan.
2. Memahami dan mengidentifikasi dengan jelas interface dan dependency
nya.
3. Menggunakan standar untuk pengembangan dan definisi layanan.
4. Penggunaan standar teknologi dan tool-sets.
5. Menginvestigasi dan memahami dampak dari perubahan untuk shared
service.
6. Memastikan kebutuhan pelatihan telah direncanakan dan dicapai untuk
menetapkan bahasa standar, dan peningkatan dalam penerapan dan
dukungan untuk layanan baru atau perubahan layanan.

Menurut Shahzadam (2008), SOA merupakan solusi yang dapat


digunakan untuk menyelaraskan teknologi informasi dengan tujuan bisnis.
Dengan mengadopsi SOA akan dapat membawa ke arah keseragaman
dalam departemen TI/SI yang dapat pula membawa pada peningkatan
penggunaan sumber daya luar perusahaan. Selain itu, menurut Juric et al
(2010) SOA bukan merupakan arsitektur baru yang tiba-tiba saja muncul,
tetapi merupakan hasil evolusi metode integrasi dan arsitektur
terdistribusi. Sebelum SOA telah berkembang metode integrasi antar
aplikasi yang diacu sebagai EAI (Enterprise Application Integration). EAI
awalnya memusatkan pada integrasi aplikasi di dalam perusahaan (intra-
EAI). Dengan berkembangnya kebutuhan integrasi antar perusahaan
(B2B, business-to-business), maka focus EAI telah diperluas menjadi
inter-EAI.
Integrasi intra-EAI berarti mengintegrasikan aplikasi-aplikasi di
dalam perusahaan dengan cara menciptakan layanan-layanan sebagai
fungsionalitas aplikasi yang sudah ada. Integrasi B2B atau inter- EAI

8
berkaitan dengan pertukaran pesan yang berasal dari layanan di luar
perusahaan. SOA telah memperbaiki dan memperluas fleksibilitas dari
metode integrasi sebelumnya (EAI) dan arsitektur terdistribusi dan
memusatkan pada penggunaan aplikasi dan sistem yang sudah ada,
interoperabilitas dan integrasi aplikasi, serta komposisi proses bisnis dari
layanan-layanan atau fungsionalitas yang disediakan oleh aplikasi.

SOA secara umum terbangun berdasarkan beberapa karakteristik


(Firmansyah, 2013)
(1) Berdasarkan layanan yang siap untuk diintegrasikan,
(2) Memiliki standar,
(3) Tersedia dalam berbagai platform ,
(4) Menyediakanlayanan yang dapat dengam mudah mamperkaya fungsi
layanan itu, dan
(5) Disusun dan disiapkan dalam struktur kontrak yang jelas yang dapat
merinci fungsi-fungsi yang ditawarkan pada waktu bersamaan dan
memiliki jaminan bahwa layanan tersebut dapat direplikasi.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pelayanan publik merupakan salah satu tolak ukur kinerja pemerintah


(Kurniawan, 2016). Dari pernyataan tersebut maka disimpulkan bahwa
pelaksanaan pelayanan publik harus dapat memenuhi standar yang ada.
Semakin hari keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayan publik yang
efisien, akuntabel, dan transparansi semakin meningkat, hal ini mendorong
pemerintah untuk dapat lebih tanggap lagi dalam pelaksanaan pelayanan
publik. Dalam rangka mewujudkan pelayan publik yang efisien, akuntabel,
dan transparan maka permerintah membuat inovasi-inovasi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, dimana salah satunya adalah dengan
adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Secara umum
pemanfaatan TIK dalam menunjang pelayanan publik telah didukung oleh
pemerintah melalui kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-
Government.

3.2 Saran

Diharapkan melalui Layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronik


yang berbasis kepada Arsitektur Layanan dapat mendukung tata laksana
internal birokrasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan akuntabillitas
pemerintah. Baik dalam mendukung kegiatan di sektor pendidikan,
pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi,
lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan,
perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.
Layanan publik ini diterapkan dengan mengutamakan penggunaan Aplikasi
Umum.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. R. El, Mubarok, H., & Pramudya, R. (2014). Model Arsitektur Layanan
Terintegrasi untuk Mendukung Interoperabilitas Layanan Perguruan Tinggi.
24, 1–8.

Alawiah, E. T. (2017). Rancangan Aplikasi Smart City Berbasis Mobile Untuk


Meningkatkan Kulitas Layanan Publik Studi Kasus Pemkot Bogor. Jurnal
Teknik Komputer, 3(1), 24–29.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk/article/view/1339

Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Malang. 2020. Draft


Rencana Induk (Master Plan) SPBE Kabupaten Malang Tahun 2020-2025.

Firmansyah, A. S. S. (2013). Implementasi Services Oriented Architecture (SOA)


dalam Sistem Transaksi Perbankan di Perguruan Tinggi Studi Kasus :
Universitas Padjadjaran. JCllick, 2 no 1, 11.

Juric, M.B., Chandrasekaran, S., Frece, A., Hertis, M., dan Srdic, G., 2010, WS-
BPEL 2.0 for SOA Composite Applications with IBM WebSphere 7, Packt
Publishing Ltd. 32 Lincoln Road Olton Birmingham, B27 6PA, UK.
Kurniawa, Robi Cahyadi. 2016. Inovasi Kualitas Pelayanan Publik Pemerintah
Daerah. Fiat Justisia Journal of Law. Volume 10, No 3, July-September.

Puspitasari, N. Y., Pane, A. A. M. S., Nasional, B. S., Bppt, G. I., Mh, J., No, T.,
& Pusat, J. (2019). MENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS SPBE DI
BSN Good Governance Planning and Utilization Strategy for Using ICT to
Support Quality Improvement SPBE in BSN.

Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis


Elektronik.

. 2019. “Arsitektur SBPE Selaraskan Aplikasi Instansi Pemerintah”.


https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/arsitektur-spbe-selaraskan
aplikasi-instansi-pemerintah. Diakses Pada 28 Oktober 2020.

11
Shahzadam B.M., Jan, J., Wim, G., and Herwig, M., 2008, Aligning Technology
With Business An Analysis Of The Impact Of Soa On Outsourcing, Journal
of Theoretical and Applied Information Technology, published by
www.jatit.org.

12

Anda mungkin juga menyukai