Anda di halaman 1dari 2

REGULASI TERKAIT PERTAMBANGAN

Peraturan Pertambangan :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2018


Perubahan Ke Lima atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 01 Tahun 2017


Perubahan Ke Empat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014


Perubahan Ke Tiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012


Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2012


Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010


Reklamasi dan Pasca Tambang.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010


Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010


Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010


Wilayah Pertambangan.

10. Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009


Pertambangan Mineral dan Batubara.

11. Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020


Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
REGULASI TERKAIT PENGOLAHAN LIMBAH METALURGI

Air limbah yang dihasilkan dari berbagai kegiatan baik kegiaan domestic maupun industri, memerlukan
proses pengolahan lebih lanjut sebelum disalurkan ke badan air penerima. Dalam instalasi pengolahan air
limbah (Wastewater Treatment Plant and Sewage Treatment Plant), air limbah dapat diolah baik secara fisik,
kimia, maupun biologis supaya output-nya memenuhi baku mutu sebagaimana disyaratkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah atau Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Output akhir air limbah
perlu diperhatikan secara khusus untuk menghindarkan perusahaan dari permasalahan hukum maupun tuntutan
masyarakat akibat pencemaran lingkungan.

Mengingat pentingnya untuk melakukan pengelolaan air limbah, kebutuhan perusahaan akan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang kompeten sangat vital. Salah satu SDM yang harus dimiliki perusahaan adalah
Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL). POPAL adalah personil yang memiliki
kewenangan dan tanggung jawab terhadap penyusunan rencana, pengoperasian dan mengoptimalisasian
pengoperasian instalasi pengolahan air limbah, perawatan instalasi air limbah, serta melaksanakan tanggap
darurat dalam pengoperasian instalasi air limbah. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 187
Tahun 2016 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengadaan Air,
Pengolahan Sampah dan Daur Ulang, Pembuangan dan Pembersihan Limbah dan Sampah Bidang Pengolahan
Limbah Industri serta Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2018 tentang Standard dan
Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah dan Penanggung Jawab
Pengendalian Pencemaran Air bahwa POPAL wajib memiliki kompetensi.

SDM yang terampil perlu diakui secara legal, yaitu berupa sertifikat yang diterbitkan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) yang memiliki lisensi dan diakui oleh negara dalam hal ini oleh Badan Nasional dan
Sertifikasi Profesi RI (BNSP RI) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.

Anda mungkin juga menyukai