Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN

TINDAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

(Studi Dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Timur Tahun 2023)

Ni Ketut Wina Widariani1, I Wayan Jana2, Nengah Notes 3


Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar
Email : winawidariyani@gmail.com

Abstrack. Based survey at Puskesmas II Denpasar Timur in 2022 Penatih Village in one of the
Banjars, namely Banjar Buaji, people throw kitchen waste into sewers (78%), Banjar Mertasari,
people throw kitchen waste into sewers (65%), Banjar Gunung, people throw kitchen waste into
sewers (42%). Purpose the study was determine the relationship between knowledge the attitude of the
head family with household liquid waste management actions at Puskesmas II East Denpasar. Results
showed the level of knowledge the head of family regarding household wastewater management was
included in good category with percentage (71.1%). Based results attitude of head family regarding
the management household liquid wastewater, the good category with percentage (51.1%). Research
the actions of heads families regarding household wastewater management included sufficient
category with percentage (52.2%). Chi-square test was found to 0.000 < 0.05. Relevant parties should
expected to motivate the community regularly and continuously creating and implementing programs
have been made.

Keywords: Waste, Knowledge, Attitude, Action

Abstrak. Berdasarkan survei di Puskesmas II Denpasar Timur tahun 2022 pada Desa Penatih di salah
satu Banjar yaitu Banjar Buaji masyarakat yang membuang limbah dapur ke selokan (78%), Banjar
Mertasari masyarakat yang membuang limbah dapur ke selokan (65%), Banjar Gunung masyarakat yang
membuang limbah dapur ke selokan (42%). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan
sikap kepala keluarga dengan tindakan pengelolaan limbah cair rumah tangga di Puskesmas II Denpasar
Timur. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan kepala keluarga mengenai pengelolaan air
limbah cair rumah tangga termasuk kategori baik dengan persentase (71,1%). Berdasarkan hasil sikap
kepala keluarga mengenai pengelolaan air limbah cair rumahtangga termasuk kategori baik dengan
persentase (51,1%). Dan penelitian tindakan kepala keluarga mengenai pengelolaan air limbah cairrumah
tangga termasuk kategori cukup dengan persentase (52,2%). Uji chi-square ditemukan sebesar 0.000 <
0.05. Sebaiknya pihak-pihak terkait diharapkan dapat memberi motivasi terhadap masyarakat secara
berkala dan berkesinambungan dengan membuat dan melaksanakan program yang telah dibuat.

Kata kunci : Limbah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan


Pendahuluan
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan dimana manusia dan lingkungan bekerja sama untuk
mencapai kualitas lingkungan yang memenuhi persyaratan dan nyaman bagi masyarakat dengan cara
yang seimbang antara ekologi yang sistematis dan dinamis. Rumah dengan SPAL (Pembuangan Air
Limbah) merupakan salah satu kondisi lingkungan berdasarkan indikator sehat. 1. Sampah rumah
tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan individu manusia, seperti mencuci pakaian, sayur
atau bahan makanan lainnya, peralatan makan atau minum 2, sampah kamar mandi, kotoran dan air
kencing manusia (limbah feses dan kotoran), sampah padat dari dapur, dan limbah dari dalam rumah
dan pekarangan 3
Dari 35% pada tahun 1990 menjadi 61% pada tahun 2015, fasilitas sanitasi Indonesia termasuk
SPAL meningkat. Naik dari 61% pada tahun 1990 menjadi 72% pada tahun 2015 di daerah perkotaan.
Naik dari 24% pada tahun 1990 menjadi 47% pada tahun 2015 di daerah pedesaan. Menurut data
WHO/UNICEF tahun 2015, 60% masyarakat pedesaan Indonesia tidak memiliki akses sanitasi,
termasuk SPAL rumah tangga, yang mengakibatkan limbah cair rumah tangga langsung dibuang ke
tanah dan sungai. Akibatnya, kesehatan masyarakat terganggu, air tanah dan permukaan tercemar, dan
akibatnya kualitas hidup penduduk setempat terganggu. 4
Berdasarkan survei tahun 2022 di Desa Penatih Dangin Puri, Kelurahan Penatih, Kecamatan
Denpasar Timur ditemukan sebanyak 825 KK, pada Banjar Buaji masyarakat yang membuang limbah
dapur ke selokan (78%) sedangkan masyarakat yang membuang limbah kamar mandi ke selokan
(61%), pada Banjar Mertasari masyarakat yang membuang limbah dapur ke selokan (65%) sedangkan
masyarakat yang membuang limbah kamar mandi ke selokan (58%), pada Banjar Gunung masyarakat
yang membuang limbah dapur ke selokan (42%) sedangkan masyarakat yang membuang limbah
kamar mandi ke selokan (50%). Masyarakat tidak membuat pengolahan air limbah dikarenakan segi
ekonomis yang tidak dapat dijangkau 5. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan pengetahuan
dan sikap kepala keluarga dengan tindakan pengelolaan limbah cair rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas II Denpasar Timur.

Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross
sectional. Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian yang mempelajari korelasi antara paparan
atau factor risiko (independen) dengan akibat atau efek (dependen), dengan pengumpulan data
dilakukan bersamaan secara serentak dalam satu waktu antara faktor risiko dengan efeknya (point time
approach), artinya semua variabel independen maupun variabel dependen diobservasi pada waktu
yang sama. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi, dimana kuesioner dibagikan kepada
responden dan data dikumpulkan dari sampel melalui wawancara serta menganalisis hubungan
pengetahuan dan sikap kepala keluarga dengan tindakan pengelolaan limbah cair rumah tangga di
wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Timur.
Populasi dalam penelitian ini sejumlah 825 kepala keluarga di Desa Penatih Dangin
Puri.Sampel dalam penelitian ini yaitu kepala keluarga didaerah Banjar Buaji, Banjar Mertasari dan
Banjar Gunung. Berjumlah 90 sampel. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik
wawancara, observasi, dan dokumentasi serta instrument penelitian yang digunakan kuesioner
pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai pengelolaan limbah cair rumah tangga. Data yang sudah
selesai dikumpulkan, selanjutnya akan dilakukan proses editing, coding, entering dan tabulating.
Selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis univariate untuk mengetahui distribusi frekuensi
yang diolah menggunakan SPSS 6.
Pada analisis bivariate ini menggunakan metode analisis uji chi-square digunakan karena
peneliti ingin melihat bagaimana hubungan antara variabel bebas dan terikat yaitu pengetahuan dengan
perilaku tentang kualitas fisik produk ayam potong dan sikap dengan perilaku tentang kualitas
fisik produk ayam potong. Uji analisa ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji signifikan menggunakan batas kemaknaan α = 0,05
dengan taraf signifikan 95%. Bila nilai signifikasi (sig) ternyata sama atau lebih besar (>0,05) dari
suatu harga keritis yang ditetapkan pada suatu taraf signifikasi maka kita menyimpulkan H0 diterima,
artinya tidak ada hubungan yang menyakinkan antara variabel. Jika nilai sig lebih kecil (<0,05) maka
kita menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antar variabel sehingga Hi diterima dan H0
ditolak, atau ada hubungan antara variabel (Sugiyono, 2019).
Hasil dan Pembahasan

Tabel 1
Distribusi Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pengelolaan Limbah
Cair Rumah Tangga

Tindakan
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah P CC
F % F % F % F %
Baik 28 31,3 28 31,1 8 8,9 64 100

Cukup 3 3,3 19 21,1 4 4,4 26 100 0,000 0,297

Jumlah 31 34,4 47 52,2 12 13,3 90 100

Hasil analisis data menggunakan uji chi-square diperoleh nilai asymp.sig (2- sided) sebesar
0,000. Karena nilai asymp.sig (2-sided) 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini berarti adanya hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pengelolaan Limbah Cair
Rumah Tangga. Dimana untuk mengetahui besarnya hubungan antar kedua variabel tersebut dilakukan
perhitungan Coefficient Contingency (CC) 7. Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dilihat dari nilai
(CC) dengan nilai 0,297. Nilai tersebut menunjukkan hubungan kuat antara variabel pengetahuan
dengan pengelolaan limbah cair rumah tangga, Pengetahuan kepala keluarga memang akan
mempengaruhi perilaku atau tindakan yang dilakukan masyarakat dalam mengelola sampah rumah
tangga. Semakin baik tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga, maka
akan semakin bersih lingkungan sekitar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan 8, menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan dengan pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan nilai P Value =
0,000 dengan alfa (a) =0,05 apanila nilai P < 0,05 maka hasil uji statistik dan Ha diterima. Hal ini
selaras dengan penelitian yang menyatakan bahwa, salah satu penghambat dalam penyelenggaraan
pengelolaan limbah cair ialah sarana dan prasarana yang kurang memadai 9
Tabel 2
Distribusi Hubungan Sikap dengan Tindakan Pengelolaan Limbah Cair
Rumah Tangga

Tindakan
Sikap Baik Cukup Kurang Jumlah P CC
F % F % F % F %
Baik 21 23,3 24 26,7 1 1,1 46 51,1

Cukup 10 11,1 14 15,6 3 3,3 27 30 0,000 0,477

Kurang 0 0 9 10 8 8,9 17 18,9

Jumlah 31 34,4 47 52,2 12 13,3 90 100

Hasil analisis data menggunakan uji chi-square diperoleh nilai asymp.sig (2- sided) sebesar
0,000. Karena nilai asymp.sig (2-sided) 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini berarti adanya hubungan Sikap dengan Tindakan Pengelolaan Limbah Cair
Rumah Tangga. Dimana untuk mengetahui besarnya hubungan antar kedua variabel tersebut
dilakukan perhitungan Coefficient Contingency (CC). Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dilihat
dari nilai (CC) dengan nilai 0,477. Nilai tersebut menunjukkan hubungan sangat kuat antara variabel
sikap dengan pengelolaan limbah cair rumahtangga Penelitian ini sejalan dengan (Sofia, Achmad
Rizal, 2017) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan
pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan P Value (0,014). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh menyatakan informasi atau pengetahuan adalah syarat penting bagi sikap, jadi sikap
bukan hanya perasaan mendukung atau tidak mendukung perilaku, namun juga menyangkut estimasi
akan hasil dari perilaku tersebut 10

Simpulan

Hasil analisis data menggunakan uji chi-square diperoleh nilai asymp.sig (2-sided) sebesar
0,000. Karena nilai asymp.sig (2-sided) 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dilihat dari nilai (CC) dengan nilai 0,297. Hasil
analisis data menggunakan uji chi-square diperoleh nilai asymp.sig (2-sided) sebesar 0,000. Karena nilai
asymp.sig (2-sided) 0,000 < 0, 05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Dimana untuk mengetahui besarnya hubungan antar kedua variabel tersebut dilakukan perhitungan
Coefficient Contingency (CC). Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dilihat dari nilai (CC) dengan
nilai 0,477. Nilai tersebut menunjukkan hubungan sangat kuat antara variabel sikap dengan pengelolaan
limbah cair rumah tangga.
Daftar Pustaka

1. ANSORI. ANALISIS PENGGUNAAN SARANA SISTEM PEMBUANGAN AIR LIMBAH DI

RUMAH PENDUDUK DESA TERUSAN KABUPATEN OKU TAHUN 2021 Oleh. (2020).

2. Azizah, N. & Mangkurat, U. L. Dampak dari sampah rumah tangga mengakibatkan pencemaran

lingkungan.

3. Howard, F. & Ferris, H. Title. New Englans J. Med. 259–260 (1976).

4. Desi. Bina husada. J. Kepetawatan 5p (2021).

5. Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2020.

Dinas Kesehat. Kota Denpasar 1–157 (2021).

6. Wibowo, A. Uji Chi-Square pada Statistika dan SPSS. J. Ilm. SINUS 4, 38 (2017).

7. Santoso, H. Analisis Kolerasi Berdasarkan Koefisien Kontingensi C Menurut Cramer dan

Simulasinya. Skripsi i–83 (2009).

8. Kecamatan, M. et al. No Title. 1–8 (2008).

9. Suwerda, B. & Kurniawan, A. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dalam

Mengelola Sampah Berbasis Bank Sampah di Kabupaten Bantul. 9, 100–104 (2018).

10. A, S. S. N., Mulasari, S. A., Masyarakat, F. K. & Dahlan, U. A. Pengetahuan , Sikap , dan Perilaku

Pengelolaan Sampah pada Karyawan di Kampus. 11, 22–27 (2017).

Anda mungkin juga menyukai