Anda di halaman 1dari 6

DOA QUNUT,TERJEMAH,HUKUM DAN FADHILAHNYA

TQN SURYALAYA
‫ِد ِف‬
‫َالّلُه َّم اْه ىِن ْيَمْن َه َد ِيْت‬
ALLAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIIT
Artinya : Ya Allah berikanlah aku petunjuk sebagaimana orang yang
Engkau beri petunjuk

‫ِف ِف‬
‫َو َعا ىِن ْيَمْن َعاَفْيْت‬
WA'AAFINII FIIMAN 'AAFAIIT
Artinya : Dan berikanlah keselamatan padaku sebagaimana mereka yang
telah Engkau beri keselamatan

‫ِف‬
‫َو َتَو َّلىِن ْيَمْن َتَو َّلْيْت‬
WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIIT
Artinya : Dan peliharalah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau
pelihara

‫ِف‬
‫َو َباِر ْك ىِل ْيَم ا َاْع َطْيْت‬
WA BAARIKLII FIIMAA A'THOIIT
Artinya : Dan berikanlah keberkahan pada sesuatu yang Engkau berikan
padaku

‫ِت‬ ‫ِق‬
‫َو ىِن ِبَر َمْح َك َش َّر َم اَقَض ْيَت‬
WAQINII BIROHMATIKA SYARROMAA QODLOIIT
Artinya : Dan jagalah aku dengan rahmat-Mu dari kejahatan apa saja
yang telah Engkau tetapkan

‫ِا‬
‫َف َّنَك َتْق ِض ى َو َال ُيْق َض ى َعَلْيَك‬
FAINNAKA TAQDHII WALAA YUQDLOO 'ALAIIK
Artinya : Karena sesungguhnya Engkaulah yang menghukumi dan tidak
dihukumi
‫ِذ‬ ‫ِا‬
‫َو َّنه َال َِي ُّل َمْن َو اَلْيْت‬
WAINNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIIT
Artinya : Dan sesunguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau
tolong

‫ِع‬
‫َو َالَي ُّز َمْن َعاَد ْيْت‬
WALAA YA'IZZU MAN 'AADAIIT
Artinya : Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi

‫َتَباَر ْك َت َر َّبَنا َو َتَعاَلْيْت‬


TABAAROKTA ROBBANAA WATA'AALAIIT
Artinya : Sesungguhnya Maha Agunglah Engkau dan Maha Luhurlah
Engkau

‫َفَلَك اَحْلْم ُد َعَلى َم ا َقَض ْيْت‬


FALAKAL HAMDU 'ALA MAA QODLOIIT
Artinya : Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau
hukumkan

‫ِا‬ ‫ِف‬
‫َاْس َتْغ ُر َك َو َاُتْو ُب َلْيَك‬
ASTAGHFIRUKA WAATUUBU ILAIIK
Artinya : Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu

‫ِت‬ ‫ِبِذ ِع‬


‫َحَتَّص َّنا ى اْل َّز ِة َو اَجْلَبُر ْو‬
TAHASHSHONNAA BIDZIL ‘IZZATI WAL JABARUUT
Artinya : Kami membentengi diri dengan Dzat Pemilik Kekuatan /
Kemuliaan dan Kekuasaan

‫اْعَت َنا ِب ِّب اْل ْلِك اْل َلُك ِت‬


‫َو َصْم َر ُم َو َم ْو‬
WA’TASHOMNAA BIROBBILMULKI WAL MALAKUUT
Artinya : Kami berpegang teguh pada Tuhan Pemilik dan Pengurus
Kerajaan Besar

‫ِذ‬
‫َو َتَو َّك ْلَنا َعَلى اَحْلِّي اَّل ى َالُمَيْو ُت‬
WATAWAKKALNAA ‘ALAL HAYYILLADZII LAA YAMUUT
Artinya : Kami berserah diri kepada Dzat Yang Maha Hidup yang tidak
akan pernah mati

‫ِم ِلِم‬
‫َو اْحُج ْبَنا َعِن اْلَق ْو الَّظا َنْي‬
WAHJUBNAA ‘ANILQOUMIDZDZOOLIMIIN
Artinya : Dan lindungilah kami (wahai Tuhan) dari (kedzaliman) orang-
orang dzolim

‫ِنِط‬ ‫ِم‬ ‫ِق‬


‫َالّلُه َّم اْس َناْلَغْيَث َو الَّر َمْحَة َو َال ْجَتَعْلَنا َن اْلَق ا َنْي‬
ALLOOHUMMASQINAL GOITSA WARROHMATA WALAA
TAJ’ALNAA MINALQOONITHIIN
Artinya : Ya Alloh … limpahkanlah kepada kami air hujan yang penuh
rahmat dan jangan biarkan kami menjadi bagian dari orang-orang yang
putus harapan (dari rahmat-Mu)

‫ِبِه َّل‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد ِب‬ ‫َّل‬


‫َو َص ى اُهلل َعَلى َس ِّيَدَنا ُمَح َّم الَّن ِّي ْاُالِّمِّي َو َعَلى آ َو َصْح َو َس َم‬
WA SHOLLALLOOHU 'ALA SAYYIDINAA MUHAMMADIN
NABIYYIL UMMIYYI WA'ALAA AALIHI WASHOHBIHI WASALLAM
Artinya : Dan semoga Allah tetap memberi rahmat pada Nabi
Muhammad dan keluarganya serta para sahabatnya dengan
kesejahteraan dan keselamatan.
HUKUM DAN FADHILAH QUNUT SHUBUH

Sholat Shubuh, pada raka’at kedua setelah membaca do’a tersebut, disunnahkan untuk membaca do’a
qunut. Imam al-Ghazali menjelaskan:

“Dan apabila engkau sedang sholat fardhu shubuh, maka hendaknya membaca do’a qunut di raka’at
kedua ketika i’tidal dari ruku’.” (Bidayah al-Hidayah, halaman 46).
Membaca do’a qunut pada raka’at kedua sholat shubuh adalah sunnah di dalam madzhab asy-
Syafi’iyyah, dan pendapat ini juga pendapat para shahabat Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam.
Di dalam kitab Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab, imam Nawawi Rahimahullaahu Ta’aala
menjelaskan:

“Di dalam madzhab kita (madzhab Syafi’iyyah) disunnahkan untuk membaca do’a qunut di dalam sholat
shubuh. Baik ada bala’ maupun tidak, pendapat ini merupakan pendapat kebanyakan ulama salaf dan
yang sesudahnya. Dan diantara yang berpendapat demikian adalah Abu Bakr ash-Shiddiq, Umar ibn al-
Khaththab, Utsman, ‘Ali, Ibn Abbas, dan al-Barra’ ibn Azib Radhiyallaahu ‘anhum. Demikian
diriwayatkan oleh al-Baihaqi dengan sanad Shahih.” (Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab, juz 3, halaman 483)
Dalil yang dijadikan landasan pendapat ini adalah:

“Diriwayatkan dari Abdurrazzaq ia berkata, diriwayatkan dari Abu Ja’far (ar-Raziy) dari ar-Rabi’ bin Anas
dari Anas bin Malik ia berkata: Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam senantiasa membaca do’a qunut
di waktu sholat shubuh hingga wafat beliau.” (Musnad Ahmad, juz 25, halaman 242[12196])

“Diriwayatkan dari Anas bahwasanya Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a qunut selama
satu bulan kemudian beliau menghentikannya. Adapun di dalam sholat Shubuh beliau senantiasa
membaca do’a qunut hingga wafat beliau.” (Sunan ad-Daruquthni, juz 4, halaman 399[1712])
Sanad hadits ini adalah shahih, sehingga dapat dijadikan hujjah. Imam Nawawi menjelaskan hal ini di
dalam kitabnya Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab:
“Hadits yang diriwayatkan dari Anas adalah hadits shahih yang diriwayatkan dari banyak huffazh ahli
hadits dan mereka menyatakan akan keshahihannya, diantara yang menyatakan shahih adalah al-Hafizh
Abu Abdillah Muhammad bin Ali al-Balkhi, al-Hakim Abu Abdillah di beberapa tempat di kitabnya dan
al-Baihaqi. Dan diriwayatkan pula oleh ad-Daruquthni dari jalur ini dengan sanad shahih. Dari al-
Awwam bin Hamzah ia berkata: `Aku bertanya kepada Abu Utsman mengenai bacaan qunut di dalam
sholat shubuh. Beliau menjawab: ia dilakukan setelah ruku’. Aku bertanya lagi: Siapa yang menyatakan
demikian? Beliau menjawab: dari Abu Bakr, Umar, Utsman radhiyallaahu ‘anhum.’ Diriwayatkan oleh al-
Baihaqi dan beliau berkata: Sanad hadits ini Hasan. Dan meriwayatkan pula al-Baihaqi dari Umar
melalui jalur ini. Dan dari Abdullah bin Ma’qil seorang Tabi’in, ia berkata: `Sayyiduna Ali Radhiyallaahu
‘anhu senantiasa membaca do’a qunut di waktu sholat shubuh.` Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan beliau
berkata: riwayat dari Sayyidina Ali ini shahih. Dan dari al-Bara’ Radhiyallaahu ‘anhu ia berkata:
`Bahwasanya Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam membaca qunut di waktu sholat shubuh dan
maghrib` –diriwayatkan oleh Muslim, dan juga oleh Abu Dawud namun beliau tidak menyebutkan kata
“maghrib” di dalam riwayatnya.—Dan tidak mengapa meninggalkan qunut di waktu sholat maghrib
dikarenakan ia bukan kewajiban’. ” (Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab, juz 3, halaman 484)
Bacaan do’a qunut yang masyhur diajarkan langsung oleh Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam adalah do’a
qunut yang diriwayatkan oleh Sayyiduna Hasan bin Ali bin Abi Thalib:

“Ya Allah, berikanlah kami petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kami
kesehatan seperti orang-orang yang Engkau beri kesehatan. Berilah kami perlindungan seperti orang-
orang yang Engkau beri perlindungan. Berilah berkah terhadap segala sesuatu yang Engkau berikan
kepada kami. Jauhkanlah kami dari segala kejahatan yang Engkau pastikan. Sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Menentukan dan Engkau tidak dapat ditentukan. Dan tidak akan hina orang yang Engkau
lindungi. Dan tidak akan mulia pula orang-orang yang Engkau musuhi. Sungguh Engkau Sang Maha
Pemberi Berkah dan Maha Luhur.” (Sunan Abi Dawud, juz 4, halaman 210).
Disebutkan pula di dalam Sunan an-Nasa’i dengan penambahan bacaan sholawat { ‫َوَص َّلى ُهَّللا َع َلى الَّنِبِّي‬
‫ } ُم َح َّم ٍد‬di akhir do’a qunut. (Sunan an-Nasa’i, juz 6, halaman 259).
Dijelaskan pula oleh Syekh Nawawi al-Bantani di dalam kitabnya Maraqi al-Ubudiyyah bahwasanya
dianjurkan untuk membaca sholawat kepada Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam di akhir do’a qunut.

Anda mungkin juga menyukai