Anda di halaman 1dari 12

TANTANGAN DAN PEMANFAATAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)


DALAM E-GOVERNMENT

Adhi Iman Sulaiman


Universitas Jenderal Soedirman, Jl. Kampus No.1 Grendeng Purwokerto
adhi_iman@yahoo.com

Abstrak
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era globalisasi,
demokratisasi dan otonomi daerah atau desentralisasi sudah menjadi kebutuhan
sekaligus tantangan khususnya bagi pemerintah. Pemerintah harus beradaptasi untuk
memanfaatkan, menguasai dan mengembangkan TIK melalui electronic government
(e-Gov) sebagai media pelayanan publik (public service), partisipasi publik
(masyarakat), pemberdayaan masyarakat (empowerment community), pencitraan
pemerintah, transparansi, akuntabilitas juga evaluasi bagi kemajuan pembangunan
yang lebih sejahtera, merata dan berkeadilan

Kata kunci : Teknologi Komunikasi dan Informasi, Pelayanan Publik, Pemberdayaan

Abstract
The development of Information and Communication Technology (ICT) in the era of
globalization, democratization and regional autonomy or decentralization has become
a necessity as well as especially challenges for the government. Government must
adapt to utilize, retain and develop ICT through electronic government (e-Gov) as
media a public service, public participation, community empowerment, image local
governments and the transparency, accountability and evaluation for development
progress more prosperous, equitable and fairness.

Keywords : Information and Communication Technology, Public Service Empowerment

Tantangan sekaligus tuntutan di era abad interaksi sosial tidak harus lagi dilakukan
ke-21 tidak bisa lepas bahkan dipisahkan tatap muka secara langsung (secara fisik)
dari teknologi informasi dan komunikasi tetapi bisa secara audio (suara) dan visual
(TIK) atau Information Communication (gambar) dengan teknologi internet
Technology (ICT), karena interaksi menggunakan webcam. Hal tersebut
sosial dengan berbagai kebutuhan dan melalui akses atau sambungan (hubungan)
kepentingan diberbagai aspek kehidupan melalui teknologi media komunikasi seperti
baik sosial, ekonomi, politik, budaya dan handphone (hp) yang sekarang berkembang
lain sebagainaya, nyaris tidak ada lagi batas dengan smartphone atau dengan media
ruang, jarak dan waktu, bisa dimana saja komputer atau laptop dengan akses dan
dan kapan saja selama media dan aksesnya jaringan internet semua bisa dimiliki
tersedia disebut McLuhan sebagai global dalam genggaman tangan. Semua fungsi
village 1. Sehingga komunikasi sebagai komunikasi bisa didapatkan melalui TIK
1
Stephen Littlejohn, Theories of Human Commu- khususnya media internet, mulai dari fungsi
nication. (Wadsworth Publishing Company. USA,
1997), hlm. 526
72 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 1, Juli 2012, hlm. 71-81

kebutuhan dan memberikan informasi, Perwujudannya dengan adanya UU No 11


edukasi, sosialisasi, hiburan, sampai Tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi
mempengaruhi dan membentuk opini. Elektronik, khususnya dalam Pasal 4 bahwa
Fenomena tersebut ada yang pemanfaatan teknologi informasi dan
menyebutnya era milenium baru atau transaksi elektronik dilaksanakan dengan
era globalisasi yang ditandai semakin tujuan : (a) mencerdaskan kehidupan
bersatunya dunia, baik secara fisik maupun bangsa sebagai bagian dari masyarakat
emosional, seperti menurut pendapat Ohmae informasi dunia; (b) mengembangkan
dalam Wasistono2 bahwa “dunia mendatang perdagangan dan perekonomian nasional,
menjadi tanpa batas (borderless world) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
batas-batas fisik suatu Negara dan batas masyarakat, (c) meningkatkan efektifitas
administrasi pemerintahan seolah-olah dan efisiensi pelayanan publik, (d) membuka
menjadi tidak berarti lagi”. Kalau menurut kesempatan yang seluas-luasnya kepada
Rogers dan Schoemeker3 bahwa “kemajuan setiap orang untuk memajukan pemikiran
teknologi dan transoprtasi telah mendorong dan kemampuan di bidang penggunaan
mobilitas yang tidak terikat jaral dan waktu. dan pemanfaatan teknologi informasi
Begitupun Tubb dan Moss 4 menyebutkan, seoptimal mungkin dan bertanggung jawab,
“teknologi baru dapat dianggap sebagai (e) memberikan rasa aman, keadilan dan
perluasan media yang lebih interaktif dan kepastian hukum bagi penyelenggara
menuju pada tatanan global”. teknologi informasi.
Sehingga perkembangan TIK Kemudian menurut Pasal 3 UU
juga menjadi tuntutan dan tantangan No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
khususnya bagi lembaga pemerintah yang Informasi Publik bahwa : (a) menjamin
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk hak warga negara untuk mengetahui
melakukan pelayanan (public service) rencana pembuatan kebijakan publik,
akan kebutuhan masyarakat (public) dan program kebijakan publik, dan proses
pemberdayaan (empowering) dari segala pengambilan keputusan publik, serta alasan
potensi dan sumber daya masyarakat dalam pengambilan suatu keputusan publik; (b)
proses pembangunan secara luas demi mendorong partisipasi masyarakat dalam
kesejahteraan yang merata dan berkeadilan. proses pengambilan kebijakan publik;
(c) meningkatkan peran aktif masyarakat
2
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Manajemen
Pemerintahan Daerah. (Fokus Media. Bandung dalam pengambilan kebijakan publik
2003), hlm. 1 dan pengelolaan Badan Publik yang
3
Everett M Roger and Floyd F, Schoemaker. :
Communicationof Innovation :Cross Culture Ap- baik; (d) mewujudkan menyelenggaraan
proach. (The Free Fress. New York, 1983), hlm. 14 negara yang baik, yaitu yang transparan,
4
Stewart L. Tubbs dan Moss, Sylvia. 2001. Hu-
man Communication : Konteks-Konteks Komuni- efektif dan efisien, akuntabel serta
kasi .Terjemahan Deddy Mulaya dan Gembirasari. dapat dipertanggung-jawabkan; (e)
(Rosdakarya. Bandung, 2001), hlm. 225
Sulaiman, Tantangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam E- Gov. 73

mengetahui alasan kebijakan publik yang (3) Panduan penyusunan rencana induk
mempengaruhi hajat hidup orang banyak; pengembangan e-Gov lembaga. (4) Panduan
(f) mengembangkan ilmu pengetahuan penyelenggaraan situs web pemerintah
dan mencerdaskan kehidupan bangsa; daerah, (5) Panduan tentang pendidikan dan
dan/atau (g) meningkatkan pengelolaan pelatihan SDM e-Gov.
dan pelayanan informasi di lingkungan Bahkan dalam Indonesia 2005
Badan Publik untuk menghasilkan layanan – 2025 Buku Putih tentang penelitian,
informasi yang berkualitas. pengembangan dan penerapan ilmu
Selanjutnya dalam Keppres No pengetahuan dan teknologi oleh
6 Tahun 2001 sebagai pedoman bagi Kemenristek RI (2006) bahwa secara umum,
pemanfaatan dan penggunaan teknologi pembangunan Iptek di bidang Teknologi
komunikasi dan informasi di dalam sistem Informasi dan Komunikasi (TIK) dilakukan
administrasi pemerintahan. Kemudian untuk meningkatkan kualitas hidup dan
dikelurakannya Inpres No 3 Tahun 2003 kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional daya saing bangsa, memperkuat kesatuan
Pengembangan Electronic Government dan persatuan nasional, mewujudkan
(e-Gov) Indonesia” antara lain berisikan pemerintahan yang transparan, dan
panduan yang sudah disosialisasikan, meningkatkan jati diri bangsa di tingkat
seperti: (1) Panduan pembangunan internasional. Berdasarkan penjelasan
infrastruktur portal pemerintah, (2) Panduan tersebut maka bisa dibuat suatu deskripsi
manajemen sistem dokumen elektronik, bagan sebagai berikut :

Gambar 1 : Perkembangan dan Pemanfaatan TIK untuk e-Gov


74 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 1, Juli 2012, hlm. 71-81

Tuntutan dan Tantangan TIK dalam pembangunan daerah, dan peningkatan


E-Gov kinerja proses pelayanan (peningkatan
Seiring era milenium abad ke-21dan efektivitas dan produktivitas). (2) Mampu
era globalisasi, di lembaga pemerintahan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya
sendiri ada tuntutan dan tantangan (resources) seperti waktu, tenaga, budget,
berupa era otonomi daerah yang juga dan fasilitas lainnya (peningkatan efisiensi).
menjadi keharusan dalam melakukan Tuntutan dan kebutuhan akan
percepatan percepatan pembangunan pemanfaatan teknologi informasi dan
daerah (secara otonom) sekaligus tetap komunikasi (TIK) khususnya oleh
berintegrasi secara integral dengan pemerintah melalui electronic Government
pemerintah daerah lain (bekerjasama) (e-Gov) dalam rangka meningkatkan
serta dengan pemerintah pusat. Maka pelayanan publik, partisipasi,
dalam rangka penjalankan fungsi dan tugas implementasi, evaluasi dan transparansi
pemerintahan sudah menjadi keharusan dalam pelaksanaan pembangunan di
untuk dapat memanfaatkan, menguasai, era demokratisasi, otonomi daerah dan
dan mengembangkan TIK dengan desentralisasi sebagai tuntutan reformasi.
menyelenggarakan Electronic Government E-Gov sendiri adalah penggunaan TIK
(e-Government). Apalagi dalam konteks dalam domain administrasi (termasuk
melaksanakan pelayanan publik (public penyediaan layanan publik, peraturan,
service) yang cepat dan tuntutan era penegakan hukum, keamanan, peningkatan
demokratisasi dimana masyarakat menuntut efisiensi birokrasi dan pembuatan
kebebasan menyampaikan aspirasi, hak kebijakan) dan domain politik (sejumlah
mendapatkan informasi, transparansi serta aktivitas yang berhubungan dengan
akuntabilitas pemerintah (pejabat publik). bagaimana masyarakat membuat keputusan
Mengutip dari Jurnal tulisan artikel dan mewujudkan nilai-nilai yang mengikat
Hasibuan5, Bahwa E-Government pada anggotanya) di tingkat lokal, nasional,
dasarnya memberikan layanan informasi regional, dan global6.
kepada sesama insitusi pemerintah Kemudian kerangka pengembangan
(Government to Government – G2G), e-Gov di Indonesia dapat mengacu kepada
kepada dunis bisnis (Government to Kerangka Sistem Informasi Nasional
Business – G2B) dan kepada masyarakat (Sisfonas) yang dimodifikasi dari Hasibuan7
(Government to Citizen – G2C), dengan yaitu :
tujuan sbb: (1) Mampu memberikan 6
Seri Modul Akademi Esensi Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk Pimpinan Pemerintahan
informasi lengkap mengenai lembaga Modul 2 tentang Kebijakan, Proses, dan Tata Kelo-
atau daerah untuk kemajuan ekonomi dan la TIK untuk Pembangunan, dari Economic and So-
cial Commission for Asia and Pacific (Escap) dan
5
Zainal A. Hasibuan, “Langkah-langkah Strategis Asian and Pasific Training Centre for Information
dan Taktis Pengembangan E-Government untuk and Communication Technology for Development
Pemda”, (Jurnal Sistem Informasi MTI UI Vol 3 – (Apcict) Tahun 2009) 57-58
No. 1 – April 2007), hlm. 67-68 7
Zainal, ibid., hlm. 67
Sulaiman, Tantangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam E- Gov. 75

Gambar 2 : Konseptualisasi dan Manfaat Sistem Informasi Nasional untuk E-Gov


dimodifikasi dari Hasibuan (2007: 67)

Lebih lanjut hasil riset dari Hasibuan8 Kalau di Indonesia pelaksanaan


memberikan perbandingan e-Government pembuatan e-KTP oleh Direktorat
di Malaysia yang sangat komprehensif Jenderal Administrasi Kependudukan,
dibandingkan dengan di Indonesia. Semisal Departemen Dalam Negeri, awal sampai
untuk sistem kependudukannya dengan pertengahan tahun 2012 baru tahapan
mengeluarkan kartu identitas yang bernama pendataan, pemanggilan pembuatan foto
MyKad. MyKad merupakan government e-KTP di setiap kecamatan, desa atau
multi-purpose card yang ditangani oleh keluarahan yang sudah dilaksanakan di
lima agensi pemerintahan Malaysia, yaitu sebagian daerah. Dalam inisiatif tersebut,
Jabatan Pendaftaran Negara (JPN), Jabatan pemerintah menetapkan penggunaan Kartu
Pengangkutan Jalan (JPJ), Polis Diraja Tanda Penduduk (KTP) Nasional yang
Malaysia (PDRM), Kementrian Kesehatan, menggunakan Nomor Induk Penduduk
Jabatan Keimigrasian. MyKad berupa (NIK). Dengan NIK ini, akan dijamin
smart card yang memiliki chip berkapasitas bahwa, setiap penduduk hanya memiliki
64K yang menyimpan berbagai data seperti satu dan hanya satu nomor KTP.
identitas warga (termasuk data biometrik Bahkan dalam hasil riset dan
berupa sidik jari dan iris pattern), surat izin kajian dari Direktorat Aparatur Negara
mengemudi, MEPS cash (equally cash card Kementerian Negara PPN/Badan
function), kartu ATM, transportation cards Perencanaan Pembangunan Nasional
(Touch ‘n Go), dan catatan medis. bahwa, mayoritas situs website Pemerintah
Daerah masih berada pada tingkat pertama
8
Ibid., hlm. 67
76 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 1, Juli 2012, hlm. 71-81

(persiapan) dan hanya sebagian kecil yang ketiga, sudah mengembangkannya untuk
telah mencapai tingkat dua (pematangan), kepentingan proses kerja internal organisasi
sedangkan tingkat tiga (pemantapan) dan yang lebih luas dengan memanfaatkan
empat (pemanfaatan) belum tercapai. kekuatan masing-masing stakeholder.
Adapun Tingkat penggunaan TIK atau Sedangkan tingkat keempat pemanfaatan
yang paling awal memiliki karakteristik TIK dinyatakan optimal jika menghasilkan
penggunaan sarana TIK dalam hal ini pelayanan publik yang efisien dari segi
komputer hanya semata-mata untuk sarana biaya, waktu, dan tenaga. Adapun faktor
input data internal, administrasi pelayanan penting untuk menentukan penigkatan
publik, dan pengolahan data serta sarana pemanfaatan TIK dan komunikasi bagi
TIK yang masih terbatas. Pada tingkat pelayanan publik adalah (1) faktor
kedua sudah adanya mengembangkannya organisasi, (2) faktor kebijakan, (3) faktor
untuk kepentingan proses kerja internal manajemen, (4) faktor SDM, (5) faktor
organisasi yang lebih luas. Pemanfaatan kapasitas hardware, dan (6) kapasitas
Local Area Network sudah dikembangkan, software
dan pertukaran data yang diperlukan Berikut ini melalui berbagai
antar unit sudah mulai terjadi serta sudah masukkan data yang ada maka dapat dilihat
mulai mengembangkan website sendiri kondisi dari implementasi penyelenggaraan
atau bergabung dengan pemerintah situs web lembaga pemerintahan maupun
daerah (Pemkab atau Pemkot). Tingkat non pemerintahan ( e-gov )9 antara lain:

Kondisi situs web resmi Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota

Jumlah Situs Web % Bisa dibuka Tidak bisa Belum punya situs
Pemkab/ 465 194 42% 186 (98%) 8 (4%) 271
pemkot
sumber : http://www.depkominfo.go.id ( 2/5/2008)

Kondisi situs web resmi Pemerintah Daerah Provinsi

Jumlah Situs Web % Bisa Tidak bisa Belum punya


dibuka situs
Pemrov 33 31 94% 26 (84%) 5 (16%) 2
sumber : http://www.depkominfo.go.id ( 2/5/2008)

9
Sosiawan, Edwi, Arief. artikel “Tantangan dan
Hambatan dalam Implementasi E-Government In-
donesia”, (Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UPN
Veteran Yogyakarta, 2008)
Sulaiman, Tantangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam E- Gov. 77

Kondisi situs web resmi Lembaga Tinggi dan Lembaga Non Departemen

Jumlah Situs Web % Bisa Tidak Belum punya


dibuka bisa situs
Dept/Kem/Lembaga 37 37 100% 37 0 (0%) 0 (0%)
Tinggi (100%)
Lembaga Pem. Non 32 28 88% 28 0 (0%) 0 (0%)
Departemen (100%)
sumber : http://www.depkominfo.go.id ( 2/5/2008)

Hal ini ditegaskan dalam Modul yaitu.: (1) menurunkan biaya administrasi;
Kebijakan, Proses, dan Tata Kelola TIK (2) meningkatkan kemampuan respons
untuk Pembangunan10 bahwa pemerintah terhadap berbagai permintaan dan
di seluruh dunia semakin fokus pada pertanyaan tentang pelayanan publik baik
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari sisi kecepatan maupun akurasi; (3)
untuk pembangunan atau Information dapat menyediakan akses pelayanan untuk
and Communication Technology for semua departemen dan non departemen
development (ICTD), yang tidak hanya pada semua tingkatan; (4) wahana untuk
berarti pengembangan industri atau sektor menjalin interaksi, aspirasi, akomodasi
TIK, tetapi juga mencakup penggunaan dan sosialisasi sebagai salah satu strategi
TIK untuk meningkatkan pertumbuhan public relations (PR) atau kehumasan bagi
ekonomi, sosial, dan politik. Secara spesifik, pemerintah kepada publik. Karena public
pemerintah diharapkan menciptakan relations (PR) adalah salah satu bentuk
kebijakan ICTD yang mencakup berbagai komunikasi yang bertujuan menciptakan
bidang, seperti penciptaan lingkungan kerja sama dan hubungan yang harmonis
yang mendukung kebijakan dan peraturan, antara suatu embaga/perusahaan dengan
akses ke infrastruktur dasar, mempercepat publik, baik publik internal maupun
pengembangan keahlian dasar TIK, eksternal. PR didefinisikan sebagai
pengembangan materi dan aplikasi TIK manajemen komunikasi antara suatu
untuk pembangunan, dan memajukan organisasi dan publiknya 11. Kemudian
penelitian dan pengembangan TIK untuk pendapat yang sama dijelaskan oleh
menghasilkan solusi yang inovatif. Maksum 12 bahwa PR didefinisikan
sebagai komunikasi yang dilakukan oleh
Manfaat dan Konsekuensi TIK dalam suatu organisasi dengan orang-orang
E-Gov yang berkepentingan guna mendapatkan
Tuntutan dan pemanfaatan atas
11
Davis, A. Everything You Should Know About
kemajuan TIK khususnya oleh pemerintah Public Relations. Panduan Lengkap Tentang PR.
membawa manfaat dan konsekuensi, (Gramedia. Jakarta, 2003)
12
Maksum. “Perpustakaan Dalam Perspektif Pub-
10
lic Relations”, (Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.
Escape, ibid., hlm. 4 18, Nomor 2, 2009), hlm. 31
78 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 1, Juli 2012, hlm. 71-81

perhatian mereka dengan menggunakan Hal tersebut mendapat penguatan


cara-cara yang menguntungkan. Dengan dari beberapa pendapat seperti Rice13 bahwa
demikian, kedudukan PR dalam suatu TIK memberikan manfaat yaitu pada sektor
lembaga atau perusahaan adalah sebagai produksi di bidang ekonomi, perbaikan
suatu organisasi yang berfungsi sebagai administrasi sektor publik, khususnya
metode untuk membangun kepercayaan yang transparansi dalam proses pengadaan
publik. (5) sebagai sarana partisipasi untuk kontrak pelayanan publik telah
masyarakat untuk menyalurkan umpan mengurangi praktik korupsi, meningkatkan
balik secara bebas, tanpa perlu rasa takut. potensi pendidikan. Kemudian menurut
Berbagai manfaat tersebut pada akhirnya Corner 14, dan McQuail 15 bahwa peran
diharapkan akan dapat meningkatkan teknologi mampu menginformasikan dan
kemampuan kepemerintahan secara umum. menggambarkan seluruh kegiatan politik
(6) Melaksanakan pelayanan publik (public melalui jaringan komunikasi yang mampu
service) dan pemberdayaan masyarakat menjangkau audien lebih luas danbentuk
(empowerment community) lebih cepat dan yang lebih menarik. Sebab melalui sistem
mudah, contoh dengan penggunaan internet multi media yang mengintegrasikan antara
misalnya fungsi kebutuhan pelayanan teks, gambar dan suara, tayangan atau
adminsitrasi bisa dilakukan secara online tampilan sebuah peristiwa lebih mudah
seperti Electronic KTP (e-KTP) yang difahami dan dicerna oleh khalayak media.
sekarang sedang dirintis pemerintah. Kemudian ada konsekuensi yang
(7) Informasi, sosialisasi dan kampanye harus diantisipasi dari kemajuan TIK yang
program pembangunan dari pemerintah disalahgunakan seperti : (1) . Adanya
akan cepat diakses atau didapatkan oleh kejahatan di dunia maya (cyber crime) dari
masyarakat melalui media internet yaitu ulah hacker, manipulasi data dan membobol
website pemerintah. (8) Melibatkan website dan menyebarkan virus ke program
partisipasi masyarakat dengan adanya akses dan data. Kemudian kejahatan melalui
aspirasi tentang pembangunan termasuk sms atau telpon (handphone) dan internet
transparansi, akuntabilitas dan evaluasi seperti : penipuan, pemerasan, penculikan,
implementasi kebijakan serta pembangunan pronografi sampai ke pornoaksi di kalangan
bisa cepat di respons dan dikontrol melalui masyarakat. Hal tersebut akan menjadi
layanan informasi via telpon dan internet 13
Rice, Mitchell F. “The Global Digital”. Editor:
via short message service (sms) atau Mcphail, Thomas L, Development Communica-
juga email (electronic mail) serta website tion: Reframing The Role of The Media. (Blackwell
Publishing. United Kingdom, 2009), hlm. 123
pemerintah. (9) Menambah wawasan dan 14
Cornet, John. Mass Communications Research:
ilmu pengetahuan bagi masyarakat, karena Mass Communication Review Yearbook. (Page
Publication Baverly Hill, 1984), hlm. 89
internet menyediakan sumber informasi 15
Denis, McQuail. Mass Communication Theory:
serta referensi di segala bidang. An Introduction. (CA : Sage Beverly Hill, 1987),
hlm. 234
Sulaiman, Tantangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam E- Gov. 79

permasalahan bagi pemerintah, karena divide yaitu kesenjangan akses fisik


terjadi keresahan sosial dan konflik sosial. dan kesenjangan sumber daya serta
(2) Terjadi keterbatasan teknologi secara keterampilan untuk berpartisipasi aktif
teknis, seperti jika menggunakan internet sebagai suatu digital citizen16.
komputer ada masalah di hardware dan Padahal menurut rencana aksi
softwere serta listrik mati maka bisa saja World Summit on the Information Society
data akan hilang dan pelayanan publik yang (WSIS) diselenggarakan di Geneva
menjadi terganggu. Termasuk permasalahan pada tahun 2003, bahwa “...setiap orang
koneksi akses jaringan internet, begitupun semestinya mendapatkan kesempatan
jika terputusnya akses jaringan telepon. untuk memperoleh keterampilan dan
(3) Melalui website pemerintah bisa saja pengetahuan yang diperlukan untuk
dipergunakan untuk motif politik seperti memahami, berpartisipasi, dan merasakan
publikasi dan berkampanye dengan manfaat dari Masyarakat Informasi
agenda setting yang dirancang bahkan bisa (Information Society) dan Ekonomi
memanipulasi untuk pencitraan pemerintah Pengetahuan (Knowledge Economy)”17.
secara lembaga dan atau secara profil Kemudian menurut hasil riset
kepala daerah. (4) Masyarakat (publik) dan kajian dari Direktorat Aparatur
bisa secara bebas memberikan aspirasi Negara Kementerian Negara PPN/Badan
lewat handphone (hp) terutama via sms Perencanaan Pembangunan Nasional
atau email yang sifatnya destruktif atau bahwa Secara umum pemanfaatan TIK
tidak membangun seperti memberi data oleh instansi pemerintah belum optimal
atau informasi yang viktif, menghujat, dan bahwa inisiatif tersebut di atas
memfitnah dan mengadu domba yang belum menunjukan arah pembentukan
mengakibatkan keresahan, konflik bahkan e-Government yang baik. Beberapa
pertikaian di masyarakat. (5) Kendala teknis kelemahan yang menonjol antara lain
yaitu kesenjangan akses dan infrastruktur adalah pelayanan yang diberikan melalui
jaringan yang tidak semuanya dapat situs pemerintah tersebut, belum ditunjang
menjangkau tempat seperti ke desa-desa oleh sistem manajeman dan proses kerja
yang berada dipedaleman atau pelosok. yang efektif dan belum mapannya strategi
(6) Ketimpangan kemampuan masyarakat serta tidak memadainya anggaran yang
akan fasilitas media TIK yang dimiliki dialokasikan untuk pengembangan TIK
terbatas bahkan tidak terjangkau, juga pada masing-masing instansi.
pemahaman dan kemampuan/kemahiran
(skill) dalam melakukan oprasionalisasi 16
Hubeis, Aida Vitalaya. 2009, “Perilaku Masyara-
akses media masyarakat masih terbatas. kat Dalam Pemanfaatan Information and Commu-
Hal tersebut di tegaskan Aida nication Technology Dalam Mendukung Pengem-
bangan Masyarakat Global”. (Prosiding Forkapi
Vitalaya Hubeis apa yang disebut digital Tahun 2009), hlm. 157
17
Escape, ibid., hlm. 4
80 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 1, Juli 2012, hlm. 71-81

Simpulan
Perkembangan TIK di era globalisasi, seyogyanya menerima dan melaksanakan
demokratisasi dan otonomi daerah atau tugas pembangunan positif yang sejalan
desentralisasi sudah menjadi kebutuhan dengan kebijaksanaan yang diterapkan secara
sekaligus tantangan khususnya bagi nasional. (2) kebebasan media seyogyanya
pemerintah. Pemerintah harus beradaptasi dibatasi sesuai dengan perioritas ekonomi
untuk memanfaatkan, menguasai dan dan kebutuhan pembangunan masyarakat.
mengembangkan TIK melalui e-Gov (3) media perlu memperioritaskan isi dan
sebagai media pelayanan publik (public bahasa nasional. (4) media hendaknya
service), partisipasi publik (masyarakat), memperioritaskan berita dan informasinya
pemberdayaan masyarakat (empowerment pada negara sedang berkembang. (5) bagi
community), termasuk media pencitraan kepentingan tujuan pembangunan, negara
pemerintah dan daerah dalam meningkatkan memiliki hak untuk campur tangan dalam
prestasi-prestise (karya dan nama baik), membatasi, mengoprasionalkan media dan
kemudian e-Gov bisa dijadikan media untuk sarana penyensoran untuk pengendalian.
transparansi, akuntabilitas serta evaluasi Kemudian pemerintah memiliki
bagi kemajuan pembangunan yang lebih rencana untuk melakukan program pelatihan
sejahtera, merata dan berkeadilan. dan keterampilan atau keahlian TIK kepada
Beberapa pendapat menyatakan para aparatur pemerintah sampai ke tingkat
seperti menurut MacBridge 18 yang daerah dan desa. Termasuk perluasan
mengingatkan dampak negatif akibat infrastruktur perlengkapan dan sistem
teknologi komunikasi yang menyebutkan jaringan TIK sampai ketingkat daerah
disamping teknologi modern memberikan dan desa. Kesemuanya itu dalam rangka
prospek baru bagi perkembangan meningkatkan kualtitas kinerja pemerintah
komunikasi juga menimbulkan bahaya yang lebih efektif, efisien, tepat dan cepat
dan masalah. Kita harus menahan diri sasaran yaitu dalam melakukan pelayanan
(mengontrol) untuk menganggap teknologi publik, menampung dan merespon
sebagai alat struktural yang serba bisa di aspirasi masyarakat, mensosialisasikan,
negara maju dan berkembang. melaksanakan, mempromosiakan sampai
S e h i n g g a D e n i s M c Q u a i l 19 evaluasi (akuntabilitas) program pemerintah.
diantaranya menyarankan: (1) m e d i a

18
Sean McBride, Communication and Society:
Today and Tomorrow : Many Voice One World. Ko-
gan Page. London, 1980), hlm. 60
19
McQuail, Ibid., hlm 119-120
Sulaiman, Tantangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam E- Gov. 81

Daftar Pustaka

Cornet, John. 1984. Mass Communications L, Development Communication :


Research : Mass Communication Reframing The Role of The Media.
Review Yearbook. Page Publication Blackwell Publishing. United
Baverly Hill Kingdom

Davis, A. 2003. Everything You Should Roger, Everett M and Floyd F, Schoemaker.
Know About Public Relations. 1983 : Communicationof
Panduan Lengkap Tentang PR. I n n o v a t i o n : C ro s s C u l t u re
Gramedia. Jakarta Approach. The Free Fress. New
York
Denis, McQuail. 1987, Mass Communication
Sosiawan, Edwi, Arief. 2008, artikel
Theory : An Introduction. CA :
“Tantangan dan Hambatan dalam
Sage Beverly Hill.
Implementasi E-Government
Indonesia”, Jurusan Ilmu
Hasibuan, Zainal A. “Langkah-langkah
Komunikasi FISIP UPN Veteran
Strategis dan Taktis Pengembangan
Yogyakarta
E-Government untuk Pemda”,
Jurnal Sistem Informasi MTI UI
Tubbs, Stewart L dan Moss, Sylvia. 2001.
Vol 3 – No. 1 – April 2007
Human Communication : Konteks-
Konteks Komunikasi (Terjemahan
Hubeis, Aida Vitalaya. 2009, “Perilaku
Deddy Mulaya dan Gembirasari).
Masyarakat Dalam Pemanfaatan
Rosdakarya. Bandung
Information and Communication
Technology Dalam Mendukung
Wasistiono, Sadu. 2003. Kapita Selekta
Pengembangan Masyarakat
Manajemen Pemerintahan
Global”. Prosiding Forkapi Tahun
Daerah. Fokus Media. Bandung
2009
Sumber lain :
Littlejohn, Stephen. W, 1997. Theories of
Human Communication. Wadsworth
Buku Putih “Indonesia 2005-2025 tentang
Publishing Company. USA
Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Maksum. “Perpustakaan Dalam Perspektif
Teknologi”, Kementerian Negara
Public Relations”, Jurnal
dan Teknologi RI, Tahun 2006
Perpustakaan Pertanian Vol. 18,
Nomor 2, 2009
Kajian tentang “Optimalisasi Pemanfaatan
Te k n o l o g i I n f o r m a s i d a n
McBride, Sean. 1980, Communication and
Komunikasi dalam Pelayanan
Society : Today and Tomorrow :
Publik”, dilaksanakan dan
Many Voice One World. Kogan
diterbitkan oleh Direktorat
Page. London
Aparatur Negara Kementerian
Negara PPN/Badan Perencanaan
Rice, Mitchell F. 2009, “The Global
pembangunan Nasional, Tahun
Digital”. Editor : Mcphail, Thomas
2009
82 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, Vol. 1 Nomor 1, Juli 2012, hlm. 71-81

Seri Modul Akademi Esensi Teknologi and Social Commission for Asia
Informasi dan Komunikasi untuk and Pacific (Escap) dan Asian
Pimpinan Pemerintahan Modul and Pasific Training Centre for
2 tentang Kebijakan, Proses, Information and Communication
dan Tata Kelola TIK untuk Technology for Development
Pembangunan, dari Economic (Apcict) Tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai