Anda di halaman 1dari 4

Sehangat Sinar Mentari Pagi

Sinar matahari pagi menyinari seisi bumi di hari Senin, termasuk rumah salah satu anak
yang bernama Shenna, dia merupakan salah satu siswa SMP di kota Madiun. Sudah pukul
06.10 tetapi Shenna masih belum terbangun dari tidur lelapnya, hingga sinar matahari
menembus kain gorden di kamarnya, dia masih tetap tertidur lelap entah apa yang
dilakukannya semalaman sampai sampai ia tak kunjung bangun dari tidurnya. Mama Shenna
pun ikut bingung dengan anaknya, lantas anaknya yang tak kunjung bangun dan bersiap siap
untuk pergi sekolah padahal sinar matahari semakin membuat suasana pagi itu semakin panas.

Karena Shenna tak kunjung bangun, alhasil mama Shenna pun berniat untuk segera
membangunkan anaknya.
“Shenna, bangun! Sudah siang tau tidak? Kamu harus pergi sekolah, lihat sekarang jam
berapa!” Teriak Mama Shenna sambil membuka gorden yang membuat sinar matahari
menyinari seisi kamar Shenna.
Tetapi seterang apapun kamar Shenna yang dikarenakan sinar matahari, ia tetap tak kunjung
bangun, dan dengan sigap sang Mama pun menggoyang goyang badan Shenna agar sang
anak bangun dari tidurnya.
“Hei, bangun bangun bangun ayo sekolah, kamu kemarin pasti begadang, kan?” Tanya Mama.
“Kalau kamu gak bangun, mama siram air lho ya!” Jelasnya.

Akhirnya, setelah 5 menit sang mama membangunkan anaknya, Shenna pun bangun dari
tidurnya. Dengan sedikit linglung, Shenna pun mengecek jam di atas pintu kamarnya,
“Loh? Sudah jam segini?kenapa mama baru bangunin aku?” ucap Shenna
“Mama udah bangunin kamu dari setengah 6 ya Shen, kamu saja yang tidur kaya kebo,ga
bangun bangun, sudah cepat mandi sana, nanti telat upacara kamu.” Tegas mama.
“Iya iya, ini mandii.” Balas Shenna dengan mengatur rambutnya yang berantakan.

Shenna pun mandi dengan cepat, dan bergegas untuk bersiap siap memakai seragam osis
yang selalu dipakai di hari senin. Setelah kurang lebih 15 menit Shenna bersiap siap, dia pun
turun ke dapur untuk mengambil bekal yang sudah disiapkan oleh sang Mama untuknya,
“Cepatlah bergegas memakai sepatumu, mama antar sekarang,sudah jam 06.40 lho Shenn,
cepatlah..” Ujar mama Shenna agar anaknya segera bergegas pergi ke sekolah.
“Iya Mamaaa, sedikit lagi selesai kok, nih sudah selesai, yuk berangkat!” Jawab Shenna
Dengan cepat, mama Shenna pun segera menyalakan motor dan mereka berdua pun segera
berangkat ke sekolah. Karena sudah masuk ke pukul 06.50, mama Shenna pun mengebut agar
anaknya tidak terlambat ke sekolah. Dan akhirnya, Shenna datang 5 menit sebelum bel masuk
dibunyikan. Shenna pun langsung segera berpamitan pada mamanya, dan bergegas masuk ke
dalam area sekolah dengan agak berlari tentunya, tepat pukul 07.00 bel dibunyikan dan
terdengar suara dari ruang tata usaha bahwa hari itu tidak ada upacara. Shenna pun senang
lantaran ia tidak perlu berdiri selama 30 menit di lapangan yang panasnya luar biasa.
“Shenna, pagii! Kantung matamu sangat hitam, begadang lagi ya?” Tanya evi, teman sebangku
Shenna yang sudah tidak keheranan dengan mata panda Shenna yang semakin hari semakin
menghitam.
“I..” Shenna tak sempat menjawab pertanyaan lantaran Bu Rena, guru mata pelajaran IPS yang
sudah masuk kelas Shenna.

“Baik anak anak, langsung saja ya, kalian akan ibu bagi kelompok..” belum selesai bu Rena
menjelaskan apa yang harus dilakukan, seisi kelas pun langsung bersorak gelisah.
“Yahhh buu, tiba tiba banget?” tanya risa
“Dengarkan dulu Ibu bicara, jadi kalian akan membuat kelompok yang berisi 4 orang. Kalian
akan membuat mind mapping yang berjudul “Persebaran penduduk negara Autralia” tugas ini
harus dikumpulkan dalam 2 kali pertemuan, paham anak anak? Kalau sudah paham, segeralah
membentuk kelompok kalian.” jelas bu Rena
Muka Shenna langsung tidak bersemangat, lantaran ia paling tidak menyukai tugas kelompok,
dia bingung ingin masuk kelompok siapa, karena tidak ada yang mau memasukkan Shenna ke
dalam kelompok mereka dengan alasan kelompoknya sudah penuh, dan lain sebagainya.
Shenna pun terdiam, dan mau tidak mau bergabung ke kelompok yang paling dia benci,
lantaran mereka selalu menganggap remeh Shenna. Kelompok yang beranggotakan Vina, Seli,
dan Mira. Mau tidak mau karena Shenna pun menginginkan nilai yang bagus.
“Hei, Shen” tegur Seli dengan muka sinis
“Ya, Sel.” balas Shenna
“Jadi? Kalian ini mau sampe kapan tegur teguran sapa? Cepat kerjain ah, jangan lama lama.”
ucap Vina
“Iya iya, sabar dikit dong Vin.” balas Mira
Ketiga orang tersebut pun langsung mengerjakan tugas mereka masing masing, bagaimana
dengan Shenna? Dia tentu tidak diberi tugas layaknya teman teman yang lain. Dengan tidak
adanya tugas yang diberikan oleh Vina sang ketua kelompok, Shenna pun terdiam saja sambil
memandangi kelompoknya mengerjakan tugas
“Hei, aku harus ngerjain yang mana?” tanya Shenna
Pertanyaan shenna barusan tidak dijawab oleh ketiga anggota kelompoknya,
“Vin, aku ngerjain yang mana?” tanya Shenna memastikan
Sudah dua kali bertanya, Shenna tak kunjung mendapat jawaban dari kelompoknya. Lantas?
Apa yang harus dilakukan Shenna jika dia tidak digubris oleh anggota kelompoknya? Shenna
hanya diam dan membaringkan tubuhnya diatas meja, bersikap maklum dan menunggu arahan
dari Vina untuk membantu mengerjakan tugasnya. Karena Shenna tidak melakukan apa pun,
bu Rena pun bergegas mendatangi kelompok Shenna.
“Vina, Shenna kamu beri tugas apa?” tanya bu Rena
“Tidak ada bu, aku fikir 3 orang saja cukup kok untuk mengerjakan tugas ini.” balas Vina
“Tidak boleh seperti itu Vina, Shenna juga salah satu anggota kelompokmu, kalau kamu tidak
memberinya tugas, dia harus apa?” balas bu Rena kembali bertanya
“Yaaa… tidak tahu bu, terserah Shenna mau ngapain” jawab Vina bersikeras
“Tidak vina, kamu tidak boleh berfikiran seperti itu, jika kamu tidak bisa menerima salah satu
anggota kelompok mu, bagaimana pekerjaan kalian bisa disebut dengan kerja kelompok?
Kalian harus bekerja bersama sama demi mewujudkan suatu hasil karya yang memuaskan, jika
kamu tidak bisa berkomunikasi dengan baik sama Shenna, coba kamu bilang saja dia harus
mengerjakan bagian mana, bukan malah kamu diamkan saja seperti itu, coba kamu ada di
posisi Shenna, kamu juga pasti tidak suka, kan? Jadi jangan bersikap egois, dan sekali lagi,
kalian adalah kelompok,jadi bekerjalah seperti kelompok.” jelas bu Rena
“Baik bu Rena, saya mengerti…” balas Vina
“Ingat kata bu Rena,kalian adalah generasi muda yang memiliki karakter, jadikanlah karakter di
dalam diri kalian sebagai ciri khas dari dirimu sendiri, jika kalian diberi tugas kelompok tetapi
ada salah satu yang tidak melakukan hal apapun dari mana itu bisa disebut kelompok? Dan
dengan itu juga, kelompok kalian kehilangan satu karakter yang seharusnya melengkapi satu
sama lain.” tambah bu Rena menjelaskan
“Kalian harus senantiasa bekerja sama demi membangun karakter kelompok yang kuat, jadilah
generasi yang unggul, jangan jadi pribadi yang terlalu cepat menyimpulkan,pesimis,dan malas
bersosialisasi, kalian ini adalah generasi emas yang suatu saat pasti dibanggakan negara, ya?”
ujar bu Rena
“Baik bu Rena kami salah sudah mendiamkan Shenna… Maaf ya Shen, kita tadi tidak
menggubris mu saat kamu bertanya kepada kita.” pinta Mira dengan wajah memelas
“Iya, aku juga minta maaf tadi ga gubris kamu Shen, aku cuma takut kamu jadi pengacau dalam
kelompok ini, maaf ya?” tambah Vina menjelaskan alasan dia mendiamkan Shenna
“Aku juga, maaf ya Shenn…” seli menambahkan
“Iya, sebelum kalian meminta maaf, sudah aku maafkan kok… jangan diulangi lagi okay? Aku
hanya ingin membantu kalian kok, kita kan kelompok, jadi bekerjalah seperti kelompok.” ujar
Shenna
“Bagus, gitu dong kalian maaf maafan, sekarang anggap Shenna sebagai anggota kelompok
kalian ya? Ibu tidak ingin lagi ada permasalahan seperti ini lagi lain kali. Kalian harus bergerak
bersama sama ya,janji?” kata bu Rena sambil menunjukkan jari kelingkingnya
“Janjii bu Renaaa!!!” mereka semua berseru
“Bagus, lanjutkan tugas kalian, ya?” tegas bu Rena
“Siap bu!” Mira menambahkan

Pada akhirnya, mereka pun menyelesaikan tugas kelompok tersebut dengan tepat waktu,
tepat saat bel pergantian jam dibunyikan, Vina,Mira,Seli,dan Shenna pun merasa lega karena
tugas kelompok mereka telah selesai, begitupun Shenna yang tampak senang karena dia juga
ikut berkontribusi dalam tugas tersebut.
“Akhirnyaaaa!!!! Selesaiiii, lelahnyaaa” kata Seli dengan mengulet
“Betul, capek capek capekkkk sekali” tambah Mira
“Guys, ini biar aku aja ya yang kumpulin ke bu Rena” ujar Shenna
“Ok Shen, up to you” jawab Vina

Tanpa berfikir panjang, Shenna pun memberikan tugas kelompok mereka pada bu Rena, dan
bu Rena pun berkata,
“Baguslah Shenna, kelompok kalian satu satunya yang sudah selesai, akan ibu beri nilai
tambahan.”
“Wah, serius bu?” tanya Shenna memastikan
“Serius dongg, ibu kan melihat progress kalian dari tadi, secara diam diam tentunya.” balas bu
Rena menjelaskan
“Benarkah? Wahh, terimakasih bu Renaa.” jawab Shenna kegirangan
Shenna pun segera kembali ke tempat duduknya, karena pelajaran bu Rena telah berakhir, bu
Rena segera menutup kelas IPS pada hari itu, dan segera meninggalkan kelas.
“Hal yang menyenangkan bisa satu kelompok denganmu,Vin!” bisiknya kepada Vina
“Uhm?Benarkah begitu?” tanya Vina memastikan
“Tentu, terimakasih sudah menganggapku sebagai bagian dari kelompok kalian, aku sangat
sangat bersyukur.” jelas Shenna
“Haha, okay Shen! You're welcome!” balas Vina
Mereka pun menjadi semakin akrab setelah kejadian itu, dan yang dibilang bu Rena adalah
benar adanya, jika kita harus bergerak bersama agar terciptanya suatu karya, kita adalah
manusia yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Menjadi generasi unggul adalah suatu
impian para manusia, jadikanlah karakter dalam dirimu, sebagai modal untuk menjadi generasi
yang unggul berkarakter.

Anda mungkin juga menyukai