1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
ABSTRAK
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris secara
jelas seorang Notaris dilarang merangkap jabatan sebagai seorang advokat. Disamping itu
dalamUndang – Undang 18 Tahun 2003 tentang Advokat juga diatur bahwa seorang advokat
dilarang untuk merangkap jabatan yang bertentang dengan kepentingan tugasnya. Namun pada
realitanya masih ditemukan pelanggaran rangkap jabatan yang dilakukan seorang notaris pada
jabatan – jabatan yang dilarang dalam Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2014 khsusnya
rangkap jabatan sebagai Advokat. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder
ini dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) sumber data, yaitu bahan hukum primer, sekunder,
dan tersier. Teknik dan alat pengumpulan data penelitian diperoleh dari library research dan
field research. Analisa data dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat perbedaan yang sangat kontras yang membedakan antara profesi notaris dan
advokat yaitu: Seorang Notaris memberi pelayanan kepada semua pihak,i advokat kepada
satui pihak danmenciptakani suatu hukum melalui perjanjian-perjanjian yang dibuatnyai
tanpai memihaki salah satu pihak dengan tujuan agar para pihak dapati terhindar dari
masalah sehingga semua pihaki puas sedangkan advokat hanya berusaha memuaskan satu
pihak. Kalaupun dalam usaha itu tercapai suatu konsensus, padai dasarnya seorang advokat
memperhatikani hanya kepentingan kliennya atau pihak yang dibelanya. Disamping itu
Notaris dalam melaksanakan setiap pekerjaan atau pelayananya selalu pasif dan berusaha
mencegah terjadinya sengketa atau permasalahan dari setiap pihak yang berkepentingan,
sedangkan advokat berfokus memberikan jalan keluar penyelesaian atas suatu sengketa.Pada
proses pengawasan terhadap Notaris khususnya pada Notaris yang merangkap jabatan sebagai
Advokat dilaksanakan oleh dua lembaga yang memiliki kewenangan yang berbeda yaitu;
Majelis Pengawas Notaris dan Majelis Kehormatan Notaris.
ABSTRACT
Based on Law Number 2 of 2014 concerning the Position of a Notary, it is clear that
a Notary is prohibited from holding concurrent positions as an advocate. In addition, Law 18
of 2003 concerning Advocates also stipulates that an advocate is prohibited from holding
concurrent positions that conflict with the interests of his duties. However, in reality there are
still violations of concurrent positions committed by a notary in positions prohibited by Law
Number 2 of 2014 especially concurrent positions as an advocate. This study uses secondary
data. This secondary data is carried out using 3 (three) sources of data, namely primary,
secondary, and tertiary legal materials. Research data collection techniques and tools were
obtained from library research and field research. Data analysis was carried out using
qualitative methods. The results of the study show that there are very contrasting differences
between the notary professions and advocates, namely: A Notary provides services to all
parties, i advocate to one party and creates a law through agreements made without siding with
one party with the aim that the parties found to avoid problems so that all parties are satisfied
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 65
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
while advocates only try to satisfy one party. Even if a consensus is reached in this effort,
basically an advocate only cares about the interests of his client or the party he is defending.
Besides that, Notaries in carrying out any work or services are always passive and try to prevent
disputes or problems from any interested parties, while advocates focus on providing solutions
for resolving a dispute. two institutions that have different authorities, namely; Notary
Supervisory Council and Notary Honorary Council.
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 66
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 67
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
masalah pada sub-bab sebelumnya maka dengan sendirinya berperan penting karena
dirumuskan permasalahan penelitian berhadapan dengan tata kehidupan12.
sebagai berikut: Berdasarkan konsep negara hukum, dimana
1. Mengapa Notaris Dilarang Merangkap setiap proses pelaksanaan aktivitas baik
Jabatan Menjadi Advokat? pemerintah ataupun masyarakat selalu
2. Bagaimana Pengawasan Majelis didasarkan pada hukum yang berlaku agar
Pengawas Notaris Terhadap Notaris mencegah adanya tindakan sewenang-
yang Merangkap Jabtan Sebagai wenang yang dilakukan oleh masing-
Advokat? masing pihak13. Ahli hokum selalu terlibat
3. Bagaimana Akibat Hukum Jika Notaris dengan kegiatan menciptakan hukum,
Merangkap Jabatan Sebagai Advokat? melaksanakan hukum, mengawasi
pelaksanaannya, dan apabila terjadi
C. Metode Penelitian pelanggaran hukum, maka perlu ada
Menurut Soerjono Soekanto, pemulihannya (penegakannya). Terakhir
penelitian hukum pada dasarnya adalah kegiatan pendidikan hukum yang
merupakan suatu kegiatan ilmiah yang menghasilkan para ahli hukum, betapa
didasarkan pada metode, sistematika dan pentingnya ahli hukum sehingga tidak
pemikiran tertentu yang bertujuan untuk berlebihan jika dikatakan bahwa
mempelajari satu atau beberapa gejala “peradaban manusia ditentukan oleh para
hukum tertentu dengan jalan ahli hukum”. Baik buruk peradaban
menganalisisnya, kecuali itu maka juga masyarakat bergantung pada baik buruknya
diadakan pemeriksaan yang mendalam perilaku para ahli hukumnya14.
terhadap fakta hukum tersebut untuk Hukum mempunyai arti penting
kemudian yang ditimbulkan didalam gejala dalam kehidupan manusia. Peraturan
yang bersangkutan10. Metode penelitian hukum mengatur dan menjelaskan
yang digunakan dalam penelitian iniadalah bagaimana seharusnya:
metode penelitian dengan pendekatan data 1. Legislator menciptakan hukum;
kualitatif. Dimana metode ini cenderung 2. Pejabat melaksanakan administrasi
bersifat deskriptifi dan menggunakan negara;
analisis untuk menjawab setiap rumusan 3. Notaris merumuskan kontrak- kontrak
masalah yang telah dirumuskan11. harta kekayaan;
4. Polisi dan jaksa menegakkan ketertiban
D. Hasil Penelitian Dan Pembahasan hukum;
1. Larangan Rangkap Jabatan Notaris 5. Pengacara membela kliennya dan
Menjadi Advokat menginterpretasikan hukum
Manusia yang hidup bermasyarakat 6. Hakim menerapkan hukum dan
pada hakikatnya terikat oleh hukum. Di menetapkan keputusannya;
setiap sudut kehidupan di situ ada hukum. 7. Pengusaha menjalankan kegiatan
Hukum ada dimana-mana. Bahkan diantara bisnisnya;
manusia yang hidup di hutan pada masa 8. Konsultan hukum memberikan nasihat
purba pun tetap berlaku suatu hukum yang hukum kepadakliennya;
dikenal dengan hukum rimba. Jika 9. Pendidik hukum menghasilkan ahli
demikian halnya, masyarakat merupakan
jaringan hukum (web ofi law). Ahli hukum
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 68
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 69
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 70
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 71
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 72
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
dengan hormat dan tidak hormat. 200424. Pada dasarnya tidak semua
Pemberhentian dengan tidak hormat Majelis Pengawas mempunyai wewenang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk menjatuhkan sanksi, yaitu25:
dilakukan dalam hal: 1. Majelis Pengawas Daerah tidak
a. Notaris tidak menjalankan mempunyai kewenangan untuk
kewajiban yang harusdipenuhi oleh menjatuhkan sanksi apapun. Meskipun
Notarissampai masa pemberhentian Majelis Pengawas Daerah mempunyai
sementara telah berakhir wewenang untuk menerima laporan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal dari masyarakat dan dari Notaris
7 ayat (2); atau lainnya dan menyelenggarakan sidang
b. Notaris yang sedang menjalani untuk memeriksa adanya dugaan
masa pemberhentian sementara dan pelanggaran Kode Etik Notaris atau
ternyata di kemudian hari pelanggaran pelaksanaan jabatan
ditemukan melakukan pelanggaran Notaris, tapi tidak diberi kewenangan
lainnya yang diancam sanksi yang untuk menjatuhkan sanksi apapun.
sama; atau Dalam hal ini, Majelis Pengawas
c. Notaris mendapat 3 (tiga) kali Daerah hanya berwenang untuk
sanksi pemberhentian sementara melaporkanhasil sidang dan
selama periode 12 (dua belas) pemeriksaannya kepada Majelis
bulan. Pengawas Wilayah dengan tembusan
2) Pemberhentian dengan tidak hormat kepada pihak yang melaporkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Notaris yang bersangkutan, Majelis
diusulkan oleh Majelis Pengawas Pusat. Pengawas Pusat, dan Organisasi
3) Usulan sebagaimana dimaksudpada ayat Notaris26.
(2) berdasarkan pemeriksaan yang 2. Majelis Pengawas Wilayah dapat
dilakukanoleh Majelis Pengawas Pusat. menjatuhkan sanksi teguran lisan atau
Majelis Pengawas Notaris tertulis. Majelis Pengawas Wilayah
mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hanya dapat menjatuhkan sanksi
sanksi terhadap Notaris. Sanksi terhadap berupa teguran lisan atau tertulis, dan
Notaris ini diaturdalam Undang-Undang sanksi seperti ini bersifat final.
Jabatan Notaris, Kode Etik dan disebutkan Disampingitu mengusulkan pemberian
kembali serta ditambah dalamKeputusan sanksi terhadap Notaris kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Majelis Pengawas Pusat berupa
Republik Indonesia Nomor M. 39- pemberhentian sementara dari jabatan
PW.07.10 Tahun 200423. Dengan Notaris selama 3 (tiga) bulan sampai
pengaturan seperti ini ada pengaturan dengan 6 (enam) bulan, atau
sanksi yang tidak disebutkan dalam pemberhentian dengan tidak hormat
Undang-Undang Jabatan Notaris tapi dari jabatan Notaris.29 Sanksi dari
ternyata diatur dalam atau disebutkan juga Majelis Pengawas Wilayah berupa
dalam dalam Keputusan Menteri Hukum teguran lisan dan teguran tertulis
dan Hak Asasi Manusia Republik yang bersifat final tidak dapat
Indonesia Nomor M. 39-PW.07.10 Tahun dikategorikan sebagai sanksi, tapi
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 73
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 74
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
pekerjaan pada umumnya yang dapat (seratus juta rupiah) untuk diserahkan
dirangkap dan menghiraukan conflict of kepada aparat kepolisian. Berdasarkan
interest dari pekerjaan sebagai notaris dan kesaksian dari MW dipersidangan juga
advokat. ditemukan fakta bahwa HS berpofesi
Hasil pengamatan penulis ditemukan sebagai pengacara dan notaris pada waktu
dua kasus yang berkaitan dengan rangkap yang bersamaan. HS juga diperiksa oleh
jabatan notaris menjadi advokat. Pada Dewan Kehormatan Pusat PERADI dan
kasus yang pertama dilaksanakan oleh diputus untuk diberhentikan secara tidak
Notaris dan Advokat berinisial HS yang hormat sebagai advokat karena merangkap
berdomisili dan bertugas di Surabaya. jabatan sebagai notaris dengan nomor
Dimana yang bersangkutan jugatersangkut putusan No. 11/DKP/PERADI/IV/201433.
kasus penipuan sebagaimana Pusat Hingga selanjutnya HS diperiksa oleh
memberikan usulan kepada Menteri Majelis Pengawas Pusat Notaris dan
Hukum dan HAM untuk menjatuhkan diputus diberhentikan secara tidak hormat
sanksi administrasi terhadap pelanggaran sebagai notaris karena merangkap jabatan
merangkap diatur dalam pasal 378 KUHP sebagai advokat Pada Tahun 2017 dengan
dan telah divonis bersalah hingga tingkat nomor putusan 15/B/MPPN/XII/201734.
peninjauan kembali (Putusan Mahkamah Pada kasus yang kedua ditemukan
Agung No 40 PK/Pid/2018) atas kasus seorang notaris yang merangkap duajabatan
penipuan saat menjalankan tugas sebagai sekaligus, dimana Notaris dengan inisial
advokat, dimana Mahkamah Agung telah CA merangkap jabatan sebagai notaris,
memutuskan untuk menolak peninjauan Pejabat Direksi PT Buni MaduMandiri dan
kembali dari HS32. Adapun kronologi Advokat dari PT Bumi Madu Mandiri.
kejadiannya adalah sebagai berikut: Dalam putusan Majelis Pengawas Pusat
Dimana HS saat akan memberi bantuan Nomor :06/B /MPPN/IX/2018 ditemukan
hukum kepada saksi korban (MW) dalam fakta bahwa CA dengan sengaja
perkara penganiayaan yang sedang menyatakan keterangan yang tidak jujur
berproses di Polrestabes Surabaya, dimana yang berkaitan dengan waktu cuti sebagai
dalam perkara tersebut saksi korban notaris, CA juga dinyatakan telah
menjadi terlapor. Setelah pelapor dimintai melanggar kode etik profesi karena sudah
keterangan oleh Polrestabes Surabaya pada merangkap jabatan sebagai pemimpin
tanggal 06 februari 2013, pada tanggal 03 perusahaan. Tindakan dari CA
maret 2013 pukul 10.00 WIB saksi korban mengakibatkan adanya persengketaan
kembali menemui HS yang kemudian antara PT BMM dan PTPN VII, dimna
berpendapat bahwa perkara penganiyaan PTPN VII ditaksir mengalami kerugianaset
yang dialami MW adalah cacat hukum dan tanah mencapai 4650 hektar. Disamping itu
dapat dilakukan penghentian penyidikan tindakan Notaris CA yang menyebutkan
(SP3) dengansyarat MW harus menyiapkan jabatannya sebagai Jasa hukum pada Surat
uang kurang lebih sebesar Rp 100.000.000 Kuasa Direksi Nomor: 023/SIRUT-
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 75
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 76
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 77
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia
FIAT IUSTITIA: JURNAL HUKUM Volume 3 No. 1 September 2022
p-ISSN :2745-4088
e-ISSN :2798-6985
Kajian Yuridis Terhadap Notaris Yang Merangkap Jabatan Menjadi Advokat Dikaitkan 78
Dengan Undang-Undang Jabatan Notaris
Oleh : Martina Indah Amalia