Anda di halaman 1dari 22

MODUL PELATIHAN MENJAHIT

DESA TELAGA ITAR DI


LABORATORIUM TATA BUSANA
SMKN 1 PUGAAN

NAMA PESERTA

………………………………….

DAFTAR ISI

Mengukur Tubuh ………………………………………………….. 2


Pembuatan Pola Dasar………………………………………………….. 11

Pemotonngan Bahan ………………………………………………….. 15

Pengenalan Mesin Jahit ………………………………………………... 17

Menjahit Bagian Busana ………………………………………………. 20

1
MENGUKUR TUBUH
Pengertian ukuran pada pembuatan pola busana, adalah bilangan bilangan yang
menunjukkanb besar kecilnya satuan ukuran atau satuan suatu benda. Dalam
pembuatan busana ukuran sangat diperlukan, dengan tujuan untuk pembuatan pola
dan untuk melakukan penilaian hasil akhir dari busana yang di buat supaya dapat
diketahui hubungan antara ukuran pola, bentuk badan dan bentuk pakaian. Fungsi
ukuran adalah:

- Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola dasar flat pattern (pola
datar) maupun pola puli (drapping)
- Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru
- Merupakan refrensi di dalam pengecekan pola
- Membantu pengukuran

Sebelum mengukur tubuh, kita perlu menyiapkan alat yang dibutuhkan, coba
sebutkan ala tapa saja yang dibutuhkan?

1. Pita ukur
2. Kertas daftar ukuran
3. Pensil/pulpen

Utuk mendapatkan ukuran yang tepat, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
seperti daftar ukuran. Berikut daftar ukuran yang dibutuhkan berikut cara
mendapatkan ukurannya:

NO Jenis Langkah Mengukur Ukuran

2
Ukuran (cm)
Ukuran Lingkar
1 Lingkar Caranya adalah dengan mengukur sekeliling pada
Leher batas leher, dengan meletakkan jari telunjuk di
lekuk leher.

2 Lingkar Diukur pada sekeliling badan atas yang terbesar ,


Badan melalui puncak dada, ketiak, dan punggung. Posisi
pita ukur atau meteran pada badan belakang atau
punggung harus datar dari ketiak sampai ketiak.
Diukur pas dahulu

3 Lingkar Diukur mengelilingi lingkar pinggang paling kecil


Pinggang

3
4 Lingkar Diukur mengelilingi badan bawah terbesar
Panggul

5 Lingkar Diukur sekeliling lubang lengan, pas dahulu


Kerung ditambah 2 cm untuk lubang lengan tanpa lengan,

4
Lengan dan ditambah 4 cm untuk lubang lengan yang akan
dipasangkan lengan.

6 Lingkar Diukur melingkarkan pita ukur pada telapak


Pergelangan tangan
Lengan

Ukuran Lebar
7 Lebar Bahu Dikuru dari ujung bahu pada kerung leher sampai

5
bagian terndah bahu

8 Lebar pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari


Punggung batas lengan kiri sampai lengan kanan

9 Lebar Muka atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak


dari batas lengan yang kanan sampai batas lengan
yang kiri.

6
10 Lebar Dada/ Jarak antara puncak tertinggi dada bagian kiri ke
Jarak Dada bagian kanan

Ukuran Panjang
10 Panjang Diukur dari tulang leher yang menonjol di tengah
Punggung belakang lurus kebawah sampai di pinggang

7
11 Panjang Diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah
Muka sampai di bawah ban petar pinggang.

12 Panjang Diukur dari puncak lenganterus ke bawah


Lengan lengansampai melampaui tulang pergelangan
lengan yang menonjol.

8
13 Panjang Sisi Diukur dari batas dari kerung lengan sampai batas
garis lingkar pinggang

14 Panjang Diukur mulai ujung tertinggi bahu sampai batas


Baju Panjang baju yang diinginkan
Ukuran Tinggi
15 Tinggi Diukur dari pinggang, sampai garis lingkar
Panggul panggul.

9
16 Tinggi Diukur mulai pinggang sampai tinggi puncak dada
puncak
dada

PEMBUATAN POLA DASAR


Pola merupakan tahapan penting dalam memproduksi busana. Alat dan bahan yang
diperlukan untuk membuat pola adalah
1. Pensil
10
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Pita ukur
5. Kertas pola
6. Daftar ukuran
Pembuatan pola dasar busana wanita
Pola Depan

Rumus Pola Bagian


Depan
A – B = 1/6 Lingkar leher +
2 cm
B – C = Panjang Muka
C – D = A – E = ¼ Lingkar
badan + 1cm

A – A1 = 1/6 Lingkar leher


+ 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = turun 4 cm

B – B1 = 5 cm
B1 – B2 = ½ Lebar muka

C – C1 = ¼ Lingkar
pinggang + 1 + 3 cm
C – C2 =1/10 Lingkar
pinggang + 1 cm

C2 – CC3 = 3 cm
C1 – C4 = naik 1,5 cm
C4 – K = Panjang sisi
C – M = Tinggi dada
M – O = ½ Jarak dada

11
Pola Belakang

Rumus Pola Bagian


Belakang
A – B = 1,5 – 2 cm
B – C = Panjang punggung
C – D = A – E = ¼ Lingkar
badan – 1 cm
A – A 1 = 1/6 Lingkar leher
+ 0,5 cm

A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = Turun 3 cm
B – B1 = 10 cm
B1 – B2 = ½ Lebar punggung
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang
– 1cm+3cm
C – C2 =1/10 Lingkar
pinggang
C2 – C3 = 3 cm
C1 – K =Panjang sisi

Pola Lengan

12
Keterangan pola lengan
Menggambar pola lengan dimulai dai titik A yang merupakan puncak lengan.

A - B = panjang lengan.
A - C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah
diukur dari titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis
dari tititk C.

Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.


Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D
diberi titik A1 dan dari A ke E dinamakan titik A2.

A1 - A4 = A2 - A3 = 1,5 cm.
Titik D1 = 1/3 D - A

13
D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2.
D2 - D3 = 0,5 cm.

Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D seperti gambar (lingkar kerung


lengan bagian muka).
Hubungkan A dengan A3 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian
belakang).

G - G1 = E1 - E2 = 1,5 cm.

Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D dengan G seperti


gambar (sisi lengan bagian muka).

MEMOTONG BAHAN

14
Memotong bahan kain dapat dikategorikan ke dalam satu jenis pekerjaan yang
memang memiliki peran cukup penting, baik dalam pembuatan busana maupun
produk lain yang masih ada hubungannya dengan bidang menjahit. Maka dari itulah
perispannya pun juga harus dilakukan sebaik-baiknya.

Persiapan Memotong Bahan Kain:

- Bentangkan kain yang akan dipotong di atas meja potong atau lantai.
Pastikan kain yang akan anda potong berada dalam keadaan lurus, datar dan
licin (tidak boleh kusut)
- Letakka pola yang telah anda siapkan di atas bahan kain sesuai rancangan
bahan yang telah dibuat, kemudian berilah tanda-tanda batas kampuh dengan
menggunakan kapur jahit

Langkah-langkah Memotong Bahan

15
1. Setelah semua bagian pola tertata dengan benar, mulailah memotong bahan
yang paling dekat dengan tepi terlebih dahulu. Potong bahan kain mengikuti
garis kampuh yang telah dibuat sebelumnya
2. Untuk meminimalisir kesalahan saat melakukan pemotongan, sebaiknya
potong bahan kain dari bagian pola yang besar seperti bagian badan dan
lengan baru pola yang kecil seperti kerah dan lapisan leher.
3. Saat melakukan proses pemotongan usahakan agar kain yang sedang anda
potong tidak terangkat. Supaya hasil guntingan yang didapatkan terkesan
tampak rata dan halus gunakan gunting yang tajam.
4. Untuk mempermudah proses pengerjaan, letakkan tangan kiri anda di atas
bahan yang akan digunting dengan posisi lubang guntingnya yang besar
berada di bawah

5. Langkah terakhir dalam proses memotong bahan adalah merader tanda pola
dengan bantuan ala trader dan kertas karbon

PENGENALAN MESIN JAHIT

16
Pada dasarnya mesin jahit pada dasarnya terbagi menjadi 3 macam yakni mesin jahit
umum, mesin jahit khusus dan mesin jahit serbaguna. Mesin jahit yang sering
dipakai adalah mesin jahit umum, yang pada dasarnya digunakan untuk menjahit
lurus. Untuk melakukan pekerjaan menjahit yang baik dan benar dibutuhkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai cara mengoperasikan mesin jahit.

Langkah-langkah penggunaan mesin jahit:

1. Pertama-tama periksa terlebih dahulu kondisi mesin yang akan digunakan


untuk memastikan mesin dalam kondisi baik atau tidak. Periksa pula bagian
jarum, skoci dan juga bagian sepatu mesin jahit

2.

Langkas selanjutnya adalah memasang jarum jahit, jarum jahit mesin merupakan
alat menjahit berbentuk batang dengan lubang atau mata jarum berada tepat
sebelum bagian ujung yang meruncing. Langkah-langkah atau urutan cara
memasang jarum pada mesin jahit diantaranya, take up mesin diposisi atas,
kendurkan sekrup yang terdapat pada dudukan jarum, kemudian masukkan
pangkal jarum pada posisi lubang jarum sampai mentok, kencangkan kembali
sekrupnya.

17
3. Memasang benang pada mesin jahit dilakukan dengan cara menarik ujung
benang dari cones yang berada di penyangga benang, lalu memasukkan ujung
benang melalui jalur benang ke penetral benang pertama dan kedua,
diteruskan menuju bagian tension, jalur benang, take up dan pengaman
benang yang posisinya ada di needle bar (rumah jarum) selanjutnya
dimasukkan benang pada lubang jarum sesuai dengan arah cekungan benang

4. Cara memasang benang pada spul di tiang pertama kemudian masukkan


ujung benang pada penjepit bennag sekaligus tension lalu pasang bobbin
pada rumah bobbin dan lilitkan ujung bennag pada bobbin

18
5. Memasang spul pada skoci dilakukan dengan mengambil skoci, lalu
masukkan spul yang sudah terisi benang pada skoci dengan ujung benang
dililitkan pada kulit benang searah jarum jam. Sisakan ujung benang kurang
lebih sepanjang 10cm

6. Memasang bobbin case atau skoci pada mesin jahit dilakukan dengan
memegang ujung bennag dan hentikan putaran bobbin dengan tangan kiri lalu
masukkan benang melewati tension spring. Buka tangan dengan latch dan
masukkan bobbin case ke dalam proses pengait terakhir tutup bagian side
plate.
7. Setelah semua siap maka Langkah terakhir adalah menjalankan mesin jahit
dan melakukan test kesiapan mesin jahit pada kain perca untuk mengecek
setikan mesin dan lain lain

19
MENJAHIT BAGIAN-BAGIAN BUSANA
(JUBAH&GAMIS PRIA)
Berikut disajikan langkah kerja menjahit bagian-bagian busana
Jubah Wanita A Line
No Jenis Pekerjaan Keterangan

1 Menjahit kupnat

2 Menjahit tengah belakang sampai batas resleting

3 Memasang resleting jepang

4 Menjahit bahu kiri dan kanan

5 Menjahit sisi busana

6 Menjahit sisi lengan

7 Mengobras bagian sisi busana, bahu dan sisi lengan

8 Memasang lengan pada badan busana

9 Merompok kerah

10 Memasang karet pada pergelangan tangan

11 Kelim bagian bawah dengan jahit

20
Gamis Pria

No Jenis Pekerjaan Keterangan

1 Menjahit saku

2 Menjahit tengah muka

3 Memasaang resleting pada tengah muka

4 Menjahit bahu kiri dan kanan

5 Menjahit sisi busana

6 Menjahit sisi lengan

7 Mengobras bagian-bagian busana

8 Memasang lengan pada badan busana

9 Membuat kerah

10 Memasang kerah

11 Penyelesain kelim

21

Anda mungkin juga menyukai