Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TATA BUSANA

SEMESTER GENAP

Kelompok 1 :
1. Ali Kahfi
2. Alya Nurul Izzati
3. Aulia Hasanah
4. Azkia Syafila Fairuza
5. Bagus Samudra Wijaya
6. Fathurrahman Ghifari
7. Fauziah Permata Syahli
8. Haikal Ali Solihan
9. Husniyah Anggraini
10. Inna Anzalna
11. Kaafka Nafdiqh

MADRASAH ALIYAH NEGERI 13 JAKARTA


Jl. Syukur No.1, RT.1/RW.8, Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12610
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan tingginya ilmu pengetahuan dapat diciptakan berbagai macam
model busana/ pakaian. Banyak orang yang dapat melihat-lihat model busana
yang ada di belahan dunia manapun, sehingga banyak model yang tercipta dengan
sentuhan kreatifitas dan seni pada tangan seorang ahli designer. Untuk membuat
busana seharusnya orang tersebut mengetahui apa yang dibutuhkan sehingga
pemakai merasa nyaman mengenakan busana yang sedang dipakainya.
Busana Pria dan busana Wanita mempunyai perbedaan, baik pada pola maupun
cara menjahitnya.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis mengangkat beberapa rumusan
masalah yaitu
1. Bagaimana cara membuat desain busana dewasa?
2. Bagaimana model busana orang dewasa Pria dan Wanita?
3. Bagaimana cara menyelesaikan busana dengan menggunakan teknologi
menjahit?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah dapat mengetahui tahap-tahap
yang diperlukan untuk membuat busana dewasa Pria dan Wanita.

D. Manfaat Pembuatan Makalah


Manfaat yang dapat di ambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai
bahan bacaan dalam kehidupan sahari-hari sehingga pembaca dapat
mempraktekkan langsung.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tata Busana


Seperti yang telah diketahui oleh khalayak ramai, tata busana adalah cara
atau usaha seseorang untuk mempercantik dan memperindah penampilan agar
nyaman dilihat mata dan tidak mencolok di masyarakat melalui busana atau
pakaian yang digunakan baik dalam pergaulan sehari-hari maupun acara resmi
atau ceremonial seperti busana kerja, acara pesta, pentas drama, pagelaran tari,
dan fashion show. Busana yang dikenakan seseorang sangat mempengaruhi
penilaian orang banyak terhadap si pemakai busana tersebut, karena orang lain
dapat mengetahui kepribadian seseorang dari penampilannya. Pakaian yang
tampak pertama kali akan membantu menggariskan karakter seseorang.
Selain dengan busana, untuk memperindah penampilan dapat dilakukan
dengan menambahkan perlengkapannya (accessories) yang dikenakan di dalam
tata busana bila diperlukan.
Aksesoris yang banyak digunakan dalam tata busana resmi tidak jauh
berbeda dengan tata busana dalam pergaulan sehari-hari. Untuk busana resmi
biasanya menggunakan eksesoris berupa perhiasan seperti kalung, gelang, cincin,
pita rambut, sepatu, ikat pinggang, bros dan banyak lagi yang semua itu memiliki
pancaran keindahan berkilauan. Sedangkan untuk busana main menggunakan
aksesoris yang sederhana tapi dapat memperindah penampilan, misalnya seperti
ikat rambut, gelang manic-manik atau benang, cincin besi, dan lain-lain. Berbagai
macam aksesoris tersebut dapat memperindah penampilan tergantung bagaimana
cara kita menggunakannnya.

B. Busana Pria Dewasa


Kemeja merupakan dasar klasik dari segala model kemeja untuk pria
mempunyai bentuk krah standar yaitu krah dengan penegaknya, lengan panjang
dengan manset. Kemeja salah satu busana bagian atas untuk pria. Model kemeja
untuk busana pria berbeda dengan model blus/gaun untuk busana wanita atau
anak wanita, yang selama ini dari tahun ketahun model kemejanya sederhana.
Sedangkan busana wanita lebih fleksibel dan luwes dengan model yang setiap
waktu berubah. Perbedaan ini disebabkan karena postur tubuh wanita yang
berbeda dengan postur tubuh pria sehingga akan mempengaruhi model pakaian
yang dikenakan. Tingkat kesulitan kemeja lengan panjang terletak pada hasil krah
dan manset. Kemeja yang mempunyai kualitas baik akan ditentukan oleh
penjahitan krah dan manset.
1. Model Busana Pria

2. Daftar Ukuran Kemeja Pria Dewasa

3. Pola Dasar Kemeja Pria Dewasa


Ukuran akan menentukan baik tidaknya kemeja yang akan dibuat.
Sebelum mengambil ukuran perhatikan dan pahami disain kemeja yang akan
dibuat, persiapkan peralatan ukuran misalnya daftar ukuran dan pita ukuran,
serta mengamati bentuk tubuh si pemakai. Cara mengambil ukuran kemeja
lengan panjang adalah sebagai berikut :
1. Panjang kemeja
Diukur dari puncak bagian depan kebawah
sampai ruas bawah ibu jari.
2. Lingkar badan
Diukur pada badan yang terbesar dalam
keadaan menghembuskan nafas.
3. Lingkar leher
Diukur sekeliling leher dengan posisi pita
ukuran terletak tegak pada lekuk leher.
4. Lebar punggang
Diukur dari ujung bahu belakang kiri
sampai ujung bahu kanan.
5. Rendah bahu
Diukur dari ruas tulang leher kebawah
sampai perpotongan lebar punggung.
6. Lingkar lengan atas
Diukur keliling dari ujung bahu muka
melalui ketiak keujung bahu belakang.
7. Panjang lengan
Diukur dari ujung bahu kebawah sampai
pergelangan nadi.
8. Lingkar siku
Diukur keliling siku
9. Lingkar pergelangan tangan
Diukur keliling pergelangan nadi
● Ukuran Kemeja
● Pola Kemaja Lengan Panjang

Keterangan Pola Depan


A – A1 = A1 – A2 = 2 cm
A – A2 = 4 cm
A – B = 1/6 lingkar leher + 1 cm
A – C = 1/6 lingkar leher + 1,5 cm
A2 – D = ½ lebar punggung + 1 cm
A – E = panjang kemeja
A1 – F = ½ lingkar kerung lengan
F – G = ¼ lingkar badan
C- C1 = E – E1 = 1,5 cm
A –B1 dibagi menjadi 3 bagian untuk membuat kerung leher,
hubungkan B ke C melalui pembagian titik yang dibawah
D – D1 dibagi menjadi 3 untuk membuat kerung lengan, jarak titik yang
di bawah dengan lengkung kerung lengan 2,5 cm
Hubungkan titik B – C – C1 – E1 – E – G1 – G – D – B sehingga
membentuk pola bagian depan
Keterangan Pola Belakang
Kutip pola bagian depan tanpa lidah, bahu naik 4 cm, titik bahu tertinggi
bagian belakang ditarik garis tegak lurus TB dan diturunkan 2 cm,
kemudian dibuat lengkung leher belakang. Lengkung lengan belakang
selisih 0,5 cm dari lengan lengan depan.
● Pola Lengan

Keterangan Pola Lengan


A – B = C – D = panjang lengan – lebar manset
A – C = ½ lingkar kerung lengan – 1 cm
C – C1 = ½ A – C dikurangi 1 cm
B – D1 = ½ panjang manset + 2 cm
D1 – B1 = 6 cm
B1 – B2 = panjang belahan
D1- D2 = keluar 0,5 cm
A dihubungkan dengan C1,
A – C1 = dibagi menjadi 3 bagian untuk membuat lengkung lengan
dimana jarak titik di atas 2 cm
Selisih lengkung lengan depan dan belakang 0,5 cm
● Pecah Pola Kemeja Lengan Panjang

4. Langkah-Langkah Menjahit
1. Menempel fiselin pada bagian atas saku
2. Menempel saku
3. Melapisi fiselin pada bagian tengah muka
4. Menyelesaikan pas bahu
5. Menyelesaikan belahan manset pada lengan kanan dan kiri
6. Menyelesaikan krah pada badan
7. Memasang lengan
8. Menjahit sisi badan sampai lengan
9. Menyelesaikan kampuh dengan obras
10. Mengelim bagian bawah
11. Memasang kancing dan membuat lubang kancing

C. Busana Wanita Dewasa


Model busana Wanita lebih banyak variasinya dibandingkan dengan model
busana Pria. Variasi yang dapat dilakukan pada model busana Wanita dengan
memvariasikan bentuk kerah, lengan, garis hias, dan sulaman.
1. Model Busana Wanita
2. Daftar Ukuran Baju Wanita Dewasa
3. Pola Dasar Baju Wanita Dewasa
Untuk membuat pola dasar baju Wanita dewasa, pertama-tama lakukan
pengukuran badan. Siapkanlah metline atau pita ukur, pensil dan kertas.
Bagian-bagian yang perlu diukur yaitu: Lingkar leher, Lingkar dada/lingkar
badan, Lingkar pinggang, Panjang muka, Lebar muka, Tinggi dada, Panjang
sisi, Panjang bahu, Lebar punggung, Panjang punggung, Jarak dada.
Selain hasil pengukuran, siapkan pula penggaris lurus, penggaris pola
lengkung 9 atau penggaris lengkung golok. Informasi tentang penggaris pola
bisa dibaca pada artikel tentang penggaris pola. Jika perlengkapan jahit sudah
disiapkan, pembuatan pola dasar bisa dimulai dengan berpedoman pada detil
hasil pengukuran sebagai berikut.
Lingkar Leher = 36 cm
Lingkar Dada/ Lingkar Badan = 88 cm
Lingkar pinggang = 60 cm
Panjang Muka = 30 cm
Lebar Muka = 31 cm
Tinggi Dada = 14 cm
Panjang Sisi = 17 cm
Panjang Bahu = 12 cm
Lebar Punggung = 33 cm
Panjang Punggung = 36 cm
Jarak Dada = 17 cm (pola bagian depan)

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dibuatlah pola bagian depan.


Selanjutnya, buatlah pola bagian belakang dengan menggunakan hasil
pengukuran yang sama.
● Rumus pola bagian depan
A – B = 1/6 Lingkar leher + 2 cm
B – C = Panjang Muka
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan + 1cm
A – A1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = turun 4 cm
B – B1 = 5 cm
B1 – B2 = ½ Lebar muka
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang + 1 + 3 cm
C – C2 =1/10 Lingkar pinggang + 1 cm
C2 – CC3 = 3 cm
C1 – C4 = naik 1,5 cm
C4 – K = Panjang sisi
C – M = Tinggi dada
M – O = ½ Jarak dada
● Rumus pola bagian belakang
A – B = 1,5 – 2 cm
B – C = Panjang punggung
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan – 1 cm
A – A 1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = Turun 3 cm
B – B1 = 10 cm
B1 – B2 = ½ Lebar punggung
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang – 1cm+3cm (pola bagian belakang)

C – C2 =1/10 Lingkar pinggang


C2 – C3 = 3 cm
C1 – K =Panjang sisi
4. Langlah-Langkah Menjahit
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
Kain ( 1b : 115 ) : 150 – 200 cm e. Benang jahit : 1 ps
Kain keras ban : 5 x 100 cm f. Kancing kait : 1 ps
Retsluiting : 1 bh g. Kertas pola : 1 lbr
Karbon jahit : 1 lembar h. Kapur jahit : 1 bt
Mesin jahit, Gunting
b. Kain disetrika terlebih dahulu, kemudian lipat ke arah lebar kain sesuai
rancangan dengan bagian baik di luar. Pinggiran kain berhimpit rata dan
semat agar tidak bergeser.
c. Letakkan pola sesuai rancangan kain, semat dengan jarum pentul
kemudian beri tanda kampuh dengan kapur jahit : kampuh sisi blus, bahu
dan sisi lengan = 2 cm, kampuh kerung lengan, manset, kerah dan lubang
leher = 1 - 1,5 cm serta kelim blus = 3 cm
d. Gunting kain sesuai tanda kampuh
e. Beri tanda jahitan dengan cara dirader menggunakan karbon jahit dengan
diselipkan di antara kain atas dan bawah
f. Siapkan kain pengeras berperekat (vliseline) untuk bagian kerah, manset
dan lapisan tengah muka dan setrikasampai melekat erak pada kainnya.
g. Menjahit blus mulai dengan menyatukan bagian bahu depan dengan
belakang, kemudian bagian sisi blus
h. Kampuh bahu dan kampuh sisi blus dibuka, diobras dan disetrika supaya
rapih
i. Untuk blus dengan garis model bahu, menjahit bagian badan dijepit
D. Penyelesaian Busana
Tahap penyelesaian busana ini, meliputi penyelesian kampuh, belahan,
kelim, penyelesian tepi busana, saku, memasang ban pinggang, membuat lubang
kancing, dan cara memasang kancing. Cara menjahit penyelesaian tersebut
menggunakan jahitan mesin maupun tangan.
A. Macam-Macam Tusuk/Setikan
Tusuk adalah hasil jahitan yang dikerjakan dengan tangan dan menggunakan
jarum dengan benang.
1. Tusuk Jelujur
Dimulai dari kanan ke kiri. Tujuannya untuk membuat jahitan menjadi
sempurna.
2. Tusuk Tikam Jejak
Jika dilihat dari bagian atas kelihatan seperti jahitan mesin dan bila dari
bagian bawah tusukannya seperti jahitan rangkap.
3. Tusuk Flanel
Untuk mengelim pinggiran busana yang diobras.
4. Tusuk Veston
Untuk penyelesaian tiras, seperti tiras lingkar kerung lengan atau pinggiran
pakaian bayi.
5. Tusuk Balut
Untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim rol dan dapat
digunakan penyelesaian pinggir teknik aplikasi.
6. Tusuk Kelim
Untuk mengelim bagian bawah rok, celana, lengan, dan busana yang lain.
B. Macam-Macam Kampuh
1. Kampuh Terbuka
Digunakan untuk:
a. Untuk menyelesaiakan busana anak.
b. Untuk menyambung bahan yang dipakai bolak-balik.
c. Untuk garis lengkung pada busana.
Caranya:
a. Dari bagian baik, bahan yang satu diletakkan pada bahan kedua.
b. Bila bahannya kotak kotak atau garis-garis, diatur kotak-kotak atau
garis-garis dilipat dan dijahit.
c. Pada bagian yang buruk, dikerjakan yang sama, sehingga hasil jahitan
bagian luar sama dengan hasil jahitan bagian dalam.
2. Kampuh Balik
Digunakan untuk:
a. Menyelesaikan busana anak.
b. Menyelesaikan busana wanita yang bahannya tembus terang.
c. Menjahit busana dalam pria maupun wanita, karena kuat dan rapi. Lebar
jahitan 1cm, bila selesai ½ ½ cm.
Caranya:
Dua lembar bahan dijahit dari bahan bagus, diratakan, digunting sedikit
tepinya, dan dibalik bagian buruk bahannya dan dijahit kembali.
3. Kampuh Pipih
Kegunaan:
a. Untuk menyelesaikan busana bayi.
b. Untuk menyelesaikan busana pria.
c. Menjahit sarung atau menjahit pada tempat yang pipih.
Caranya : pertama, bahan disangu dari bagian buruk. kemudian kampuh
dirapikan dengan dilipat tepinya ke dalam dan dijahit sekali lagi yang
besarnya sama.
C. Kupnat
Kupnat adalah jahitan yang membentuk badan.
D. Belahan
Belahan adalah tempat yang digunakan untuk memudahkan pada saat memakai
dan melepas busana.
Macam-macam belahan:
a. Belahan tutup tarik, Digunakan untuk memasang risleting pada wanita.
b. Belahan golby, Untuk pelapis dalam pemasang risleting celana laki-laki.
c. Belahan amerika
d. Belahan pasepoile
e. Belahan satu jalur
f. Belahan dua jalur
g. Belahan vest
E. Kancing
Aturan membuat lubang kancing :
1. Memakai trentàlubang kancing berdiri.
2. Tidak memakai trentàlubang kancing yang tidur.
F. Saku
Saku terdiri dari 3 macam, yaitu :
1. Saku luaràsaku tempel(seragam OSIS) dan saku akordion.
2. Saku dalamàsaku sisi,saku pasepoile, dan saku vest.
3. Saku bobokàvest dengan kain lurus di bagian atas klepàdi bagian jas pria
bawah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah di bahas sebelumnya maka tim penulis
membuat kesimpulan yaitu :
1. Tata busana adalah cara atau usaha seseorang untuk mempercantik dan
memperindah penampilan agar nyaman dilihat mata dan tidak mencolok di
masyarakat melalui busana atau pakaian yang digunakan baik dalam
pergaulan sehari-hari maupun acara resmi atau ceremonial seperti busana
kerja, acara pesta, pentas drama, pagelaran tari, dan fashion show.
2. Busana Wanita memiliki model yang beragam sesuai dengan model yang
ada sekarang, setiap zaman model baju Wanita dapat berubah sesuai model
yang sedang tren, berbeda dengan busana Pria yang tidak mengalami
banyak perubahan model.

Anda mungkin juga menyukai