Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT BAHAN AJAR
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-02-AKD-07 01 1 dari 1 29 Februari 2016

BAHAN AJAR
MATA KULIAH : MANAJEMEN BUSANA PRIA
SEMESTER : IV
DOSEN PENGAMPU ; DRA SRI ENDAH WAHYUNINGSIH ,
MPD

1. MODUL PEMBUATAN SAFARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PENDIDIKAN TATA BUSANA
MODUL

Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga


Program Studi : Pendidikan Tata Busana
Mata Kuliah : Busana Pria
Semester : Genap
Pokok Bahasan : Safari
Sob Pokok Bahasan : Pengertian Safari, Pengambilan Ukuran Safari, Pola Safari
Dengan Ukuran Skala 1:4, Merancang Bahan Dan Harga Untuk Safari, Cara
Meletakkan Pola Pada Bahan, Teknik Pemotongan Bahan Safari Dan Pemberian
Tanda, Tertib Kerja Menjahit Safari.
Sifat Praktikum : Individual

1. Tujuan Umum Perkuliahan :


Mahasiswa menguasai tentang safari.
2. Tujuan Khusus Perkuliahan :
Mahasiswa memahami tentang safari pria yang meliputi pengertian safari,
pengambilan ukuran safari, pola safari dengan ukuran skala 1:4, merancang
bahan dan harga untuk safari, cara meletakkan pola pada bahan safari, teknik
pemotongan bahan dan pemberian tanda, tertib kerja menjahit safari.
3. Gambaran Umum Pekerjaan ;
a. Mahasiswa mendengarkan dan rnencatat penjelasan dosen
b. Mahasiswa berlatih memilih model safari, mengambil ukuran badan,
membuat pola safari, merancang bahan dan harga, meletakkan pola diatas
kain, memotong bahan safari, dan menjahit safari sampai dengan
finishing.
4. Materi Perkuliahan : ( Terlampir )
MATERI KULIAH
1. Pendahuluan
Semi jas /safari termasuk pakaian pria dewasa untuk kesempatan
resmi dapat dipakai untuk kerja maupun acara-acara resepsi, upacara maupun
pakaian para eksekutif. Seteelan semi jas dapat terdiri dari 2 potong berupa
atasan semi jas/safari dan celana pantalon dengan bahan atasan dan celana
yang sama konstruksi maupun warnanya, saat ini atasan semi jas dan safari
dapat menggunakan bahan khas daerah seperti : batik, lurik, sesirangan, troso,
sarung dsb dngan warna celana yang serasi. Semi jas dapat disebut jas mini
karena berbentuk seperti jas menggunakan pola dasar badan jas dan lengan
jas, lengan dapat panjang atau pendek. Bagian krah menggunakan krah
kemeja ( straight collar ), bersaku dalam bentuk vest dan klep, bagian
belakang menggunakan belahan. Bagian dalam bahan utama semi jas maupun
safari diberi pelapiis berupa kain furing ( lining ),dan lapisan penebal
(interfacing ) serta pelapis bahan utama ( facing ) Bentuk safari juga seperti
jas tetapi modelnya sangat bervariasi baik saku maupun lipit serta garis hias,
bagian badan dan lengan menggunakan pola dasar jas dan krah sporthem /
shiller dan banyak menggunakan potongan. Teknik penyelesaian atasan semi
jas dan safari diselesaikan secara semi tailoring, bagian badan muka dan
belakang dilapisi kain pelapis/vuring seperti : kain satin motif, asahi, atau
kain ero sewarna, kecuali bagian lengan . Pusat perhatian semi jas terletak
pada tingkat ketepatan kelonggaran badan, kebersihan di bagian dada,
kerapihan jahitan, betuk saku, krah, bentuk dan jatuhnya lengan, badan
bagian belakang/punggung bersih tidak berkerut, rata ,mengikuti bentuk
badan, duduk/ jatuhnya krah tegak dan simetris, arah serat bahan betul,
pressing licin, rata dan rapi, jika bahan bermotif, motif bahan harus bertemu
sesuai pola arah motif. Seseorang akan dapat membuat semi jas dan safari
dengan hasil yang memuaskan jika memiliki pengetahuan dan ketrampilan
tentang faham gambar model celana, jenis ukuran dan cara mengambil ukuran
celana yang tepat, pembuatan pola celana, tertib kerja menjahit celana dan
teknik menjahit serta penyelesaian celana yang cepat, rapit dan kuat.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) setelah perkuliahan ini mahasiswa
diharapkan dapat :
a. Menjelaskan faham gambar semi jas atau safari sesuai keinginan
model/peragawan.
b. Mengambil ukuran semi jas dengan tepat sesuai sesuai model.
c. Membuat pola dan peralatan semi jas secara lengkap dan benar dalam
skala 1:4 dan 1:1.
d. Meletakkan pola celana di atas bahan semi jas dengan cara yang betul dan
cepat.
e. Menggunting bahan semi jas dengan cara yang betul, cepat dan tepat.
f. Menjelaskan tertib kerja menjahit semi jas secara urut.
g. Menjelaskan teknik menjahit semi jas dilengkapi dengan gambar yang
jelas
2. Pengambilan Ukuran Badan Pria Untuk Pembuatan Safari
1. Panjang safari
Diukur dari bahu bagian depan ke bawah
sampai pada ruas bawah ibu jari
2. Lingkar badan
Diukur pada bagian badan yang
terbesar dalam keadaan menghembuskan
nafas
3. Lingkar leher
Diukur sekeliling leher dengan posisi pita
ukur terletak tegak pada lekuk leher
4. Lebar dada
Diukur dari ujung dada sebelah kiri sampai
keujung dada sebelah kanan
5. Panjang lengan
Diukur dari ujung bahu sebelah kanan
sampai kebatas siku dikurangi 2 cm
6. Setengah lingkar lengan
Diukur pada keliling lengan dibagi 2
ditambah
3,5 cm
7. Lingkar pinggang
Diukur sekeliling pinggang ditambah 3,5
cm
8. Lebar punggung
Diukur dari ujung bahu belakang sebelah
kiri sampai ujung bahu kanan
9. Rendah bahu
Diukur dari ruas tulang leher ke bawah
sampai perpotongan lebar punggung

10. Rendah punggung


Diukur dari ruas tulang leher ke
bawah, sampai garis lurus di bawah ketiak
sebelah kiri dan kanan
11. Panjang punggung
Diukur dari ruas tulang leher ke bawah
sampai pinggang yang terkecil
3. Pola Safari dengan ukuran skala 1:4

Bagian Tubuh Ukuran Bagian Tubuh Ukuran


Panjang safari 70 cm Panjang punggung 40 cm
Lingkar badan 98 cm Panjang lengan 26 cm
Lingkar pinggang 90 cm ½ lingkar lengan 17,5 cm
Lingkar leher 41 cm Rendah bahu 4,5 cm
Lebar dada 39 cm Rendah punggung 23 cm
Lebar punggung 45 cm Kerung lengan 51 cm

Keterangan Pola Safari Bagian Belakang

1.Menarik garis siku A-B-C-D-E-F-G-H-K


A–B = 2 cm
A – O = O – B = 1 cm
A–K = panjang safari = 70 cm
B–C = rendah bahu
B–F = rendah punggung
C–D =½C–F
D–E =½D–F
K–H = 1/3 K – G
2. Kerung leher belakang
A–N = ¼ lingkar leher – 1,5 cm
tarik garis penolong N – O
O – I = I – N titik I turun 1,25 cm
( OI = ½ ON ) N – I – O = kerung
leher belakang
3. Garis tengah belakang
E ke kanan = 0,5 cm
F ke kanan = 1 cm
G ke kanan = 2,5 cm
H dan K ke kanan = 2 cm
Hubungkan O – C – D – F – G – H – K
4. Garis lebar punggung
C – V = ½ lebar punggung
5. Garis pinggang belakang
G1 – X = ¼ lingkar pinggang – 5 cm
Hubungkan titik X dengan V terdapat titik L, M, R V – P = 4 cm
M – M1 = 1 cm, turun ke M2 = 1 cm
Titik P – V - M2 = kerung lengan belakang
Titik P – N = lebar bahu belakang
6. Bagian panggul belakang H – Y = ( G – X ) + 1,5 cm
K - Z = ( G – Z ) + 2 cm
7. Mengubah pola badan belakang
8. Perhatikan faham gambar
P – S = turun 1/10 lingkar badan + 1 cm
S – T – C = merupakan sudut siku-siku
Pas punggung adalah garis O – N – P – S – T – O O – T = lipatan kain
G1 – U = X – W naik 2 cm
G1 – U1 = X – W1 turun 2 cm
U, W, W1, U1 pola ban pinggang
Pola Depan Safari

Keterangan Pola Depan Safari

1. Menarik garis siku ke kiri


A–B–C-D–E–F–G–H–K
A–B = 2 cm
A–K = panjang safari
B–C = rendah bahu
B–F = rendah punggung
B–G = panjang punggung
C–D =½(C–F)
K–H = 1/3 ( K – G )
2. Kerung depan
A – N = 1/6 lingkar leher + 2 cm
N – N1 = 2 cm
B–T =B – N ( pola belakang ) + 1 cm
N–a = 9 cm
T–N = kerung leher depan
3. Lebar bahu depan
D–E=½D–FT–P
= ( N – P bahu belakang )
4. Lebar dada
E – V = ½ lebar dada + 1,5 cm

5. Besar badan depan

F – L = ½ lingkar badan + 8 cm –

( besar badan belakang )


6. Besar pinggang

G – M = ½ lingkar pinggang + 5 cm

– ( besar pinggang belakang ) + 2 cm

Tarik garis ke atas dari titik M, L, R, V – W = 1/3 V – R

M – X = 1/3 M – G

Tarik garis ke atas dari titik X W

Kerung lengan depan dari titik W1, V, P

Dari titik X ke kiri dan ke kanan 0,5 cm

7. Besar panggul

H – O = F – L + 0,5 cm

K – Q = F – L + 1 cm

K – K1= 2 cm

X – Q1= tegak lurus K Q

8. Saku atas lihat gambar

Saku bawah

X1 – Y = 3 cm

Y – Y1 = 14 cm lebar saku
Pola Lengan

Keterangan Pola Lengan

A – A = B – B = kerung lengan ( kerung

pola depan + kerung pola belakang ) kali 4

dibagi 10

B – A = panjang lengan pendek (25 cm)

C – A = kerung lengan dibagi 4 ditambah


1 cm

A – D = ½ A – A, buat garis vertikal D – N

A–E =½A–D

C – F = ½ A – E, buat garis cekung F, N, E

G – D = A – E = tarik garis pertolongan G –

F Buat garis cembung E, D, F melalui G - F

B–H = 2 cm hubungkan H – F

B–I = 1 cm, I – J = 1 cm, hubungkan J


dan JH

Pola Krah Safari

Keterangan Pola Krah Safari

A – B = lebar krah
A – C = ½ lingkar leher – 1 cm
C – E = 1,5 cm
4. Merancang Bahan dan Harga untuk Safari

Rancangan Bahan Untuk Safari


Rancangan Kebutuhan Harga Bahan Untuk Celana

5. Teknik Meletakkan Pola Diatas Bahan


Bahan piyama dari bahan caton sebelum dipotong harus sudah
disusutkan terlebih dahulu, alat potong / menggunting yang lebih tajam dan
teknik menggunting yang tepat. Hasil guntingan bahan akan baik jika
memperhatikan antara lain :
1. Sebelum bahan dipotong pola harus sudah disemat jarum pentul/diberi
pemberat dan batas kampuh diberi tanda, penempelan pola pada bahan
berpedoman pada rancangan bahan
2. Tekan bahan dengan tangan kiri, tangan kanan menggunting bahan dan
usahakan bahan jangan ditarik atau diangkat supaya guntingan atas dan
bawah sama
3. Saat menggunting ujung gunting jangan diangkat
4. Mengunting bahan dimulai dari pola yang terbesar.
5. Selama proses menggunting orang yang menggunting yang bergerak
menuju bahan yang digunting.
Teknik Pemberian tanda setelah bahan piyama digunting diperlukan
guna memudahkan proses penjahitan dan menjaga ketepatan ukuran, kampuh
dan kesesuaian model. Pemberian tanda dilakukan dengan menggunakan
kapur jahit yang runcing (ditipiskan) dan pita ukur/penggaris sehingga garis
tepat dan tanda mudah dibersihkan. Garis rader dengan karbon jahit bisa juga
digunakan untuk memberi tanda bahan namun lebih lama, cara memberi tanda
sama seperti pada kemeja.

6. Tertib Kerja Menjahit Safari


Mengepress bahan pelapis pada bahan utama
2. Menyambung daun dan kaki kerah
3. Menyambung lengan atas dan lengan bawah
4. Menjahit kupnat badan depan dan sambung dengan badan sisi
5. Membuat saku vest pada dada kiri
6. Membuat saku pasppoile
7. Membuat belahan badan belakang
8. Menjahit lidah T.M
9. Menyambung sisi dan bahu badan depan dengan badan belakang
10. Menjahit kelim bawah
11. Melekatkan pedding pada garis bahu
12. Menyambung badan dengan lengan
13. Menyambung badan dengan kerah

7. Teknik Menjahit dan Penyelesaian ( Finishing ) Celana Panjang.


1. Jahit 2 kantong badan sisi depan hingga menjadi satu denganbadan
tengahdepan, jahit tindasannya sebanyak dua kali
2. Jahit hiasan pas badan depan kiri dan kanan, Jahit tindasannya
sebanyak 2 kali
3. Jahit belahan belakang bawah dan diberi lapisan
4. Jahit bagian tengah belakang, Jahit tindasannya
5. Jahit ban pinggang belakang, dan jahit tindasannya
6. Jahit hiasan pas punggung belakang, Jahit tindasannya
7. Jahit sisi depan dengan belakang, sebelah kiri dan kanan
8. Jahit bahu depan dan belakang, sebelah kiri dan kanan selipkan kapas
bahu
9. Jahit lapisan tengah badan depan lapisan bahan furing depan
10. Jahit lapisan depan dengan lapisan punggung pada bagian bahu
11. Jahit badan tengah depan dengan lapisan bagian badan depan kiri dan
kanan
12. Jahit krah dan diberi lapisan kain keras, dan pasang pada kerung leher
13. Jahit kedua lengan, kelimnya disoom
14. Pasang kedua lengannya pada kerung lengan. Berilah kumai serong
sebagai pembungkus kerung lengan dengan kapasnya
15. Kelim bagian bawah dengan disoom
16. Buatlah rumah kancing dan padang kancingnya
17. Seterika dan mengemas

8. Ringkasan
Semi jas /safari termasuk pakaian pria dewasa untuk kesempatan
resmi dapat dipakai untuk kerja maupun acara-acara resepsi, upacara maupun
pakaian para eksekutif. Seteelan semi jas dapat terdiri dari 2 potong berupa
atasan semi jas/safari dan celana pantalon dengan bahan atasan dan celana
yang sama konstruksi maupun warnanya, saat ini atasan semi jas dan safari
dapat menggunakan bahan khas daerah seperti : batik, lurik, sesirangan, troso,
sarung dsb dngan warna celana yang serasi. Semi jas dapat disebut jas mini
karena berbentuk seperti jas menggunakan pola dasar badan jas dan lengan
jas, lengan dapat panjang atau pendek. Bagian krah menggunakan krah kemeja
( straight collar ), bersaku dalam bentuk vest dan klep, bagian belakang
menggunakan belahan.
Pusat perhatian semi jas terletak pada tingkat ketepatan kelonggaran
badan, kebersihan di bagian dada, kerapihan jahitan, betuk saku, krah, bentuk
dan jatuhnya lengan, badan bagian belakang/punggung bersih tidak berkerut,
rata ,mengikuti bentuk badan, duduk/ jatuhnya krah tegak dan simetris, arah
serat bahan betul, pressing licin,rata dan rapi, jika bahan bermotif, motif
bahan harus bertemu sesuai pola arah motif. Seseorang akan dapat membuat
semi jas dan safari dengan hasil yang memuaskan jika memiliki pengetahuan
dan ketrampilan tentang faham gambar model celana, jenis ukuran dan cara
mengambil ukuran celana yang tepat, pembuatan pola celana, tertib kerja
menjahit celana dan teknik menjahit serta penyelesaian celana yang cepat,
rapit dan kuat.

9. Soal dan Latihan


1. Soal
a. Buatlah disain dan pola semi jas lengkap skal 1 :1 serta rancangan
bahan batik sesuai ketentuan model peragawan.!
b. Jelaskan teknik menjahit semi jas sesuai tertib kerja !
2. Latihan
a. Buatlah bagian – bagian semi jas sesuai teknik yang ditentukan.
b. Jahitlah bahan semi jas sesuai tertib kerja !
c. Buatlah laporan kerja pembuatan semi jas !
d. Lakukan survey/observasi proses pembuatan semi jas pada usaha
tailor.
e. .Diskusikan hasil jahitan semi jas saudara dengan hasil observasi
secara berkelompok
a. Diskusikan hasil jahitan celana saudara dengan hasil observasi secara
berkelompok.

10. Penilaian
1. Hasil tes teori
2. Hasil produk latihan dan ujian serta laporan obeservasi
3. proses kerja dan Aktifitas mahasiswa selama kegiatan perkuliahan.
4. Kriteria Keberhasilan
5. Mahasiswa dinyatakan berhasil apabila mencapai skor di atas 65 dari
aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
6. Pedoman Evaluasi Proses
Pedoman evaluasi proses menggunakan :
c. Lembar kegiatan/ buku kendali tiap mahasiswa.
d. Ceklist proses dan hasil pembuatan busana pria

11. Daftar Pustaka


1. Sukarno (l995) Pelajaran Menjahit Pakaian Pria (II) , Jakarta : Penerbit
Karya Utama.
2. Wancik (2003) Bina Busana Pelajaran Menjahit Pakaian Pria , Jakarta
Gramedia Pusaka Utama.
3. Porrie Muliawan (1985) Macam-macam Belahan , Jakarta : Balai pustaka.
4. . ......................... Teknik Jahit Menjiiliit , Jakarta : Balai Pnstaka.
5. Ratih purodisastro (2003) Busana pria eksekutif. jakarta : PT Gramedia
pustaka utama

Anda mungkin juga menyukai