Anda di halaman 1dari 9

JENIS USAHA PRODUKTIF YANG DIMILIKI

MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KARAN

BAB I. PENDAHULUAN
Sumberdaya pendidikan yaitu semua komponen yang digunakan oleh penyelenggaraan
pendidikan yang terdiri dari guru, masyarakat, biaya dan sarana prasarana. Setiap satuan
pendidikan harus mempunyai sarana yang terdiri dari lahan, ruangan kelas, ruangan kepala
madrasah, ruang guru, ruang tata usaha, perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah,
tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Manajemen atas unit kerja di madrasah di bidang ekonomi yang dewasa ini
dikembangkan di beberapa madrasah diantaranya bertujuan untuk mencukupi kekurangan
pendanaan sekolah. Ketersediaan dana pendidikan sejak dahulu sampai sekarang masih menjadi
masalah, baik biaya rutin maupun dalam usaha untuk meningkatkan kualitasnya. (Dadang
Suhardan, 2012: 6). Madrasah perlu mencari alternatif usaha untuk mencukupi kekurangan
pendanaan madrasah tersebut. Usaha sekolah tersebut perlu manajemen yang baik agar tujuan
tercukupinya kebutuhan madrasah dapat tercapai. Usaha-usaha ekonomi di madrasah ini bisa
berupa usaha kantin dan usaha pelayanan antar jemput. Selain bertujuan untuk mencukupi
kekurangan pendanaan, di sisi lain unit usaha yang ada di madrasah tersebut juga bertujuan
untuk pemberian layanan terbaik untuk peserta didik dan orang tua peserta didik.

Sebagai sumber belajar siswa dan sumber pendanaan pendidikan di sekolah, pengelolaan
unit produksi dan jasa sekolah dikembangkan dengan mengembangkan prinsip-prinsip:
kemandirian, akuntabilitas, transparan, kemitraan, partisipasi. efektif, dan efisien.
Kemandirian ialah otonomi dalam mengatur diri sendiri secara merdeka (tidak tergantung pihak
lain). Manajemen unit produksi dan jasa sekolah dilakukan secara otonomi mengandung arti
bahwa manajemen mampu memutuskan sendiri dan mampu mengatasi masalahnya sendiri
dalam upaya mengembangkan unit produksi dan jasa sekolah yang terbaik. Otonomi harus
didukung antara lain oleh kemampuan: merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi,
kepemimpinan transformasional, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,
berkomunikasi, berkoordinasi secara sinerjis, dan melakukan perubahan organisasi organisasi
(jujur, adil, demokratis, transparan, adaptif, antisipatif, memberdayakan sumberdaya yang
ada, dan memenuhi kebutuhan sendiri).

Konsep perencanaan pada unit produksi dan jasa sebagai sumber belajar perlu disusun
perencanaan pembelajaran yang mengacu pada visi, misi, dan tujuan unit produksi dan jasa
sekolah yang akan dibentuk. Visi akan dijadikan cita-cita bersama warga sekolah dan segenap
pihak, mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan, serta ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai
dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

BAB II. PEMBAHASAN


Untuk menunjang terselenggaranya proses pendidikan di MI Muhammadiyah Karan
maka dilaksanakan berbagai jenis usaha produktif sebagai berikut :

1. KANTIN

Madrasah merupakan institusi formal dan strategis dalam menyiapkan sumberdaya

manusia yang sehat secara fisik, mental, sosial dan produktif. Salah satu yang mempengaruhi

keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah adalah status kesehatan dan kondisi lingkungan
madrasah itu sendiri.

Masalah kesehatan di madrasah menjadi kompleks dan bervariasi terkait dengan

kesehatan peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kondisi lingkungan
madrasah dan perilaku hidup bersih. Waktu belajar peserta didik di madrasah, apabila diambil
rata-rata kurang lebih 7 jam tinggal di lingkungan madrasah. Selama di lingkungan madrasah
peserta didik pasti membutuhkan makanan atau minuman sekedarnya untuk melepas dahaga dan
mengurangi rasa lapar, terutama bagi peserta didik yang tidak sempat makan pagi di rumah.
Untuk itu madrasah mengambil kebijakan perlunya disediakan kantin di lingkungan madrasah.

Kantin MI Muhammadiyah Karan juga menyediakan berbagai makanan dan


minuman untuk warga madrasah baik peserta didik, tenaga pendidik maupun karyawan
Madrasah agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Suasana kantin saat waktu istirahat adalah sebagai berikut :
Dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberapa masalah di kantin diantaranya, kondisi
kantin sekolah yang masuk kurang baik, dimana tempat pembuangan sampah dan jarak kantin
berdekatan sehingga terkesan kurang bersih. Selain itu kantin juga masih menyediakan jajanan
yang mengandung pemanis buatan maupun pengawet. Siswa-siswi yang membeli makanan
jajanan di lingkungan sekolah cenderung memilih makanan jajanan berdasarkan penampilan,
rasa dan kesegaran serta harga yang terjangkau tanpa memperdulikan syarat kesehatan. Hal ini
tentunya dapat mempengaruhi kesehatan peserta didik dalam jangka Panjang.

2. KOPERASI MADRASAH
Koperasi adalah sebuah badan usaha yang kepemilikannya ada di tangan semua
anggota. Jadi, sistem pengelolaan koperasi didasarkan pada asas kekeluargaan anggotanya.
Secara etimologi istilah 'koperasi' berasal dari kata 'co-operation' yang berarti kerja sama. Jadi,
setiap anggota koperasi memiliki tugas, hak suara, dan tanggung jawab yang sama dalam
operasional koperasi. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai koperasi. Satu di antara
koperasi yang ada ialah koperasi sekolah. Sesuai namanya, koperasi sekolah adalah koperasi
yang berada di lingkungan sekolah, baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun
sekolah menengah atas atau yang sederajat. Koperasi ini anggotanya seluruh siswa di sekolah
tersebut.
Bukan hanya untuk kalangan masyarakat, madrasah juga mempunyai koperasi.
Koperasi madrasah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga madrasah, seperti
karyawan, guru dan siswa. Barang yang biasanya ada di koperasi Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Karan juga terkait dengan kebutuhan sekolah seperti buku, alat tulis, seragam
atau kebutuhan madrasah yang lain. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi warga madrasah karena
memudahkan mereka untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan. Dengan keberadaan koperasi
madrasah, para siswa khususnya, tak perlu lagi membeli kebutuhan madrasah di luar sebab
sudah tersedia di koperasi madrasah.
Adapun landasan hukum berdirinya koperasi sekolah, yaitu:

1. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No.


638/AKPTS/Men/1974 tentang ketentuan pokok mengenai Koperasi Sekolah.

2. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0158/P/1984 dan
Menteri Koperasi nomor 51/M/KPTS/III/1984, tertanggal 22 Maret 1984.

3. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5/U/1984, tentang Pendidikan


Perkoperasian.

4. UU No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Untuk mendirikan koperasi sekolah perlu melalui berbagai tahapan penting


diantaranya perencanaan, pembentukan dan pengesahan. Pada tahap perencanaan kepala
sekolah, guru, siswa mengadakan pertemuan untuk membahas pendirian koperasi sekolah.
Selanjutnya membentuk panitia yang akan melakukan persiapan-persiapan. Di dalam tahap
perencanaan perlu disusun AD ART terlebih dahulu. Adapun AD ART Koperasi Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Karan adalah sebagai berikut :

ANGGARAN DASAR
KOPERASI SEKOLAH “MIKAGO”
MI MUHAMMADIYAH KARAN

BAB 1
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN JANGKA WAKTU

Pasal 1
Nama dan Tempat Kedudukan
1. Koperasi ini adalah Koperasi Sekolah MI Muhammadiyah Karan yang selanjutnya dalam
Anggaran Dasar ini disebut Koperasi Mikago
2. Koperasi Mikago berkedudukan di desa Karan RT 2 RW 10 Gayamdompo Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah 57716

Pasal 2 Jangka
Waktu
Koperasi Mikago didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas

BAB II
LANDASAN, AZAS, DAN TUJUAN

Pasal 3
Landasan
Koperasi Mikago berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1

Pasal 4 Azas
Koperasi Mikago berdasarkan azas kekeluargaan

Pasal 5
Tujuan
Koperasi Mikago bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota
Koperasi Madrasah Ibtidaiyah masih belum mempunyai person in charge yang khusus
mengurus tentang stock opname, keuangan maupun pelayanan terhadap konsumen. Para guru di
Madrasah secara bergantian melayani para konsumen. Setiap bulannya guru yang
bertanggungjawab terhadap keuangan dan ketersediaan barang di koperasi melaporkan hasil
usaha koperasi kepada pihak manajemen madrasah. Adapun laporan hasil usaha koperasi
Madrasah Ibtidaiyah Karan adalah sebagai berikut :
Lokasi koperasi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Karan yang dinamakan
koperasi MIKAGO saat ini masih menempati kantor guru di Madrasah Ibtidaiyah Karan
sehingga para guru bergantian melayani para siswa yang hendak membeli keperluan sekolah di
koperasi.
Berikut adalah foto suasana koperasi saat jam istirahat :

Dari foto diatas menggambarkan bahwa koperasi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah


Karan belum mempunyai tempat yang memadai untuk Menyusun barang-barang yang dijual dan
juga untuk melayani para siswa yang akan melakukan pembelian di koperasi.

3. LAYANAN ANTAR JEMPUT


Perkembangan pola pikir masyarakat semakin hari semakin berkembang seiring
dengan kemajuan pendidikan yang sekarang menjadi lebih baik. Jika pola mikir masyarakat
dahulu yang menyekelohkan anaknya tidak jauh dari rumah dan agar dapat mudah
pengawasannya. Mungkin kini telah berubah, masyarakat kini lebih memilih sekolah yang
menawarkan layanan sekolah yang lebih baik untuk menunjang kegiatan yang berlangsung di
sekolah. Tentunya sekolah pada era sekarang juga berlomba-lomba untuk menarik minat
masyarakat, dengan terus berbenah dan mencoba memberikan layanan yang lebih baik.
Manajemen layanan khusus salah satu yang terus dibenahi oleh sekolah demi memajukan
sekolah dan memberikan fasilitas terhadap peserta didik dalam menunjang kegiatan di sekolah.
Pada dasarnya, manajemen layanan khusus di sekolah diterapkan untuk memudahkan atau
memperlancar pembelajaran serta dapat memenuhi kebutuhan peserta didik.
Berdasarkan berbagai hal di atas maka selain kantin dan koperasi, Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah Karan juga menyediakan pelayanan antar jemput siswa. Layanan
antar jemput di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Karan diperuntukan bagi peserta didik
yang orangtuanya tidak bisa mengantar dan atau menjemput anak-anaknya. Oleh karena itu
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Karan memiliki strategi dalam merencanakan layanan
transportasi sekolah. Hal itu sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Arikunto dan Yuliana
(2009:9) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian
keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada
tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal. Perencanaan layanan transportasi di MI
Muhammadiyah Karan meliputi penentuan rute armada, penentuan siswa yang ikut antar jemput,
dan pembiayaan, hal-hal tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan dari layanan antar jemput
sekolah. Usaha antar jemput siswa ini bertujuan untuk membantu orang tua siswa yang repot
dalam mengantar dan menjemput putra/putrinya ke sekolah. Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Karan bekerja sama dengan pihak ketiga dalam penyediaan armada mini bus
untuk memenuhi kebutuhan layanan antar jemput siswa. Dibawah ini terlampir foto mini bus
untuk armada layanan antar jemput siswa MI Muhammadiyah Karan.
Kerjasama dengan pihak ketiga ini tercantum dalam surat Kerjasama atau
Memorandum Of Understanding (MoU) sebagai berikut :

Untuk selanjutnya pihak Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Karan dan pihak


Mikago Trans menjalankan hak dan kewajiban sebagaimana yang telah disepakati. Namun tetap
saja ada berbagai kendala dalam layanan antar jemput siswa-siswi madrasah dikarenakan baru
ada satu armada minibus yang tersedia sehingga kadangkala siswa-siswi berebut tempat duduk
dan menyebabkan ketidaknyamanan.
III. PENUTUP
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Karan untuk saat ini memiliki tiga jenis
usaha produktif yang dikelola oleh manajemen madrasah yaitu kantin madrasah, koperasi
madrasah dan layanan antar jemput. Kantin madrasah saat ini sangat membantu untuk
memenuhi kebutuhan warga madrasah yang membutuhkan aneka makanan dan minuman
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Adapun permasalahn di kantin
yang harus segera dicari solusinya adalah masih adanya jajanan yang mengandung pengawet dan
pemanis buatan, oleh karena itu perlu adanya trobosan baru dari madrasah untuk mewujudkan
sebuah kantin sehat. Adapun untuk koperasi sekolah saat ini juga sangat membantu memenuhi
kebutuhan warga madrasah untuk memenuhi kebutuhan akan alat tulis, seragam dan
perlengkapan sekolah lainnya. Kendala yang di koperasi yang harus segera diselesaikan adalah
menyiapkan person in charge yang hanya khusus mengurus koperasi dan manajemen madrasah
juga perlu menyediakan lokasi yang memadai untuk menyusun barang-barang koperasi.
Jenis usaha yang ketiga adalah usaha layanan antar jemput, dikarenakan kendala dari
manajemen madrasah dalam menyiapkan armada maka dalam penyediaan armada antar jemput
MI Muhammadiyah Karan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Pihak ketiga dalam hal
ini menyetujui berbagai sarat kerjasama dan menyediakan armada satu minibus. Untuk
kedepannya diharapkan pihak ketiga dapat menyediakan lebih dari satu minibus sehingga dapat
memberikan kenyamanan untuk para siswa yang menggunakan jasa layanan antar jemput MI
Muhammadiyah Karan.

Anda mungkin juga menyukai