Anda di halaman 1dari 2

Mengenai batas waktu masa penahanan yang dimiliki instansi penegak hukum

seperti penyidik di Kepolisian sebagaimana amanah Pasal 24 ayat (1) dan (2)
KUHAP yaitu:
(1) Perintah penahanan yang diberikan oleh penyidik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, hanya berlaku paling lama dua puluh hari;
(2) jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna
kepentingan pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh penuntut
umum yang berwenang untuk paling lama empat puluh hari.

Kemudian untuk batas waktu masa penahanan yang dimiliki penuntut umum di
instansi Kejaksaan sebagaimana amanah dalam Pasal 25 ayat (1) dan (2) KUHAP
yaitu:

(1) Perintah penahanan yang diberikan oleh penuntut umum sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 20, hanya berlaku paling lama dua puluh hari;
(2) Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna
kepentingan pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh Ketua
Pengadilan Negeri yang berwenang untuk paling lama tiga puluh hari.

Untuk Hakim Pengadilan Negeri, batas waktu masa penahanan sebagaimana


amanah dalam Pasal 26 ayat (1) dan (2) KUHAP, yaitu:

(1) Hakim pengadilan negeri yang mengadili perkara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 84, guna kepentingan pemeriksaan berwenang mengeluarkan surat perintah
penahanan untuk paling lama tiga puluh hari;
(2) Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna
kepentingan pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh Ketua
Pengadilan Negeri yang bersangkutan untuk paling lama enam puluh hari.

Untuk Hakim Pengadilan Tinggi, batas waktu masa penahahan sebagaimana


diamanahkan dalam Pasal 27 ayat (1) dan (2) KUHAP, yaitu:

(1) Hakim pengadilan tinggi yang mengadili perkara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 87, guna kepentingan pemeriksaan banding berwenang mengeluarkan surat
perintah penahanan untuk paling lama tiga puluh hari;
(2) Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna
kepentingan pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh Ketua
Pengadilan Tinggi yang bersangkutan untuk paling lama enam puluh hari.
Untuk Hakim Mahkamah Agung, adapun batas waktu masa penahanan yang
dimiliki Hakim Mahkamah Agung sebagaimana amanah Pasal 28 ayat (1) dan (2)
KUHAP, yaitu:

(1) Hakim Mahkamah Agung yang mengadili perkara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 88, guna kepentingan pemeriksaan kasasi berwenang mengeluarkan surat
perintah penahanan untuk paling lama lima puluh hari;
(2) Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna
kepentingan pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh Ketua
Mahkamah Agung untuk paling lama enam puluh hari.

Kesimpulan
 Penahanan di Kepolisian 20 hari + 40 Hari = 60 hari
 Penahanan di Kejaksaan 20 hari + 30 Hari = 50 hari
 Penahanan di P. Negeri 30 hari + 60 hari = 90 hari
 Penahanan di P. Tinggi 30 hari + 60 hari = 90 hari
 Penahanan di M. Agung 50 hari + 60 hari = 110 hari
Total waktu penahanan mulai dari penyidikan hingga putusan kasasi Mahkamah
Agung adalah 400 Hari.

Anda mungkin juga menyukai