Anda di halaman 1dari 6

JENIS KERUSAKAN MAGIC COM DAN RICE COOKER

Pada dasarnya kerusakan yang di alami Rice Cokeer termasuk mudah untuk di deteksi sendiri. Hal ini di
karenakan jumlah komponen dari Rice Cooker sangat sedikit dan bukan dari jenis elektronik. Satu-satunya
komponen elektronik hanyalah Lampu Indikator dan sebuah resistor 100k.

1.Kerusakan pada elemen Magic Com atau Rice Cooker.

Elemen Rice Cooker termasuk komponen paling awet dan jarang sekali mengalami kerusakan. Namun
tidak menutup kemungkinan bila elemennya mengalami kerusakan bila ternyata komponen yang lainnya
dalam kondisi bagus. Deteksi awal dari rusaknya elemen Rice Cooker adalah bila lampu indikator menyala
tapi Rice Cooker tidak mau panas. Ingat ya.... ini disimpulkan bila ternyata komponen lainnya dalam
kondisi bagus. Untuk lebih yakinnya kita bisa gunakan mulitester untuk mengetesnya.

tampak atas

tampak bawah

2.Kerusakan pada Otomatis Magic Com atau Rice Cooker


Kerusakan pada komponen ini ditandai dengan kembalinya posisi tuas selektor keatas padahal nasinya
belum matang.
tampak atas

tampak bawah

3.Kerusakan pada Thermofuse


Thermofuse adalah sekering yang akan bekerja atau memutus arus listrik dengan sendirinya ketika terjadi
panas berlebihan. kerusakan pada Thermofuse bisa jadi merupakan indikasi rusaknya mikro switch
ataupun tuas selektor, ini dikarenakan ketika salah satu dari kedua komponen tersebut rusak maka akan
menyebabkan arus listrik tidak terputus padahal nasinya sudah matang. komponen ini terletak menempel
di bagian bawah dimasukkan dalam selang berserabut benang. Kerusakan pada komponen ini dideteksi
ketika lampu indikator tidak mau menyala padahal kabel AC maupun sumber listrik dalam kondisi
normal.Untuk lebih yakinnya kita bisa gunakan mulitester untuk mengetesnya.

4.Kerusakan pada mikro switch


Sebagaimana elemen rice cooker, komponen ini juga jarang sekali mengalami kerusakan. Kerusakan pada
komponen ini ditandai dengan gosongnya nasi yang kita masak atau elemen Rice cooker tidak mau panas.
Secara kasat mata anda bisa langsung menebak rusaknya komponen ini karena ada bekas yang meleleh
pada bodi komponen ini.
5.Kerusakan pada kabel AC/Power
Ini adalah komponen pertama yang harus di cek bila stekernya sudah menancap pada stopkontak namun
Rice cooker tidak mau menyala. Kerusakan yang sering terjadi adalah kabelnya putus di dalam. Untuk
lebih yakinnya anda bisa tes dengan multitester atau bisa juga anda pinjam dulu kabel rice cooker milik
tetangga yang mirip kabel anda lalu di pasang pada rice cooker anda. bila menyala itu artinya kabelnya
memang rusak.
Bagian elektrik rice-cooker tidaklah terlalu rumit.
Tetapi sebagai awalan yang tepat dalam tekhnik reparasi peralatan elektronik apapun, ada
baiknya untuk bisa mengerti (meskipun sedikit) tentang cara kerja peralatan elektronik yang akan
diperbaiki.

Gambar di atas adalah skema elektrik salah satu tipe rice-cooker berikut magic-jar yang banyak
beredar di pasaran.
Bagian elektrik terpenting dari rice-cooker adalah “leaf-switch”, sensor panas magnetik, dan
“heating-element” (elemen pemanas).
Leaf-switch adalah saklar utama yang terkait dengan tuas/tangkai pemindah posisi “cook”
(memasak) atau “warm” (menghangatkan). Apabila tangkai pemindah posisi ditekan ke bawah
(posisi “cook”) maka kontak leaf-switch akan menyambungkan sumber AC 220V ke elemen
pemanas untuk memasak (heating-element). Elemen pemanas ini akan memanasi logam tempat
duduk panci dengan panas yang tinggi. Panci nasi dari besi yang berisi beras dan air akan
terpanasi pada bagian bawahnya, sementara itu sensor panas magnetik yang berada di tengah
lubang logam tempat duduk panci akan menempel pada bagian bawah-tengah panci karena sifat
kemagnetannya. Sensor panas magnetik tertaut kepada ujung tangkai pemindah posisi.
Dengan demikian tangkai pemindah posisi akan tetap pada posisinya selama sensor panas
magnetik masih mempunyai medan magnet dan menempel di bagian bawah panci. Inilah saat-
saat nasi sedang dimasak, Led1 menyala.

Setelah sekian waktu panci terpanasi dan begitu juga sensor panas magnetik yang menempel di
bagian bawahnya maka air di dalam panci akan menyusut drastis, menandakan nasi sudah siap
matang. Sensor panas magnetik akan mendapatkan limpahan panas yang lebih besar dari
panci hingga hilang sifat kemagnetannya. Pada saat itulah tangkai pemindah posisi akan jatuh
ke posisi bawah (posisi “warm”) karena sensor panas magnetik sudah tidak menempel lagi pada
panci. Led2 akan menyala yang menandakan memasak telah selesai.

Pada posisi warm itu, tombol kecil yang ada pada leaf-switch tertekan oleh tangkai pemindah
posisi yang jatuh ke bawah sehingga kontak pun berpindah sambungan. Kontak leaf-switch kini
menyambungkan sumber AC 220V kepada elemen penghangat (warming-element). Namun di
situ ada reed-relay (relay lidi) yang berada di dalam sebuah magnet silindris yang menempel
pada sisi bagian dalam rice-cooker.
Akibat terkena panas pada tinggi tertentu magnet silindris ini akan kehilangan sifat
kemagnetannya sehingga reed-relay memutus sambungan ke elemen penghangat. Nasi tidak
dihangatkan apabila panas masih tinggi.
Apabila suhu telah turun hingga ke batas minimal tertentu, maka magnet silindris akan kembali
mempunyai medan magnet yang cukup untuk menggerakkan kontak reed-relay
menyambungkan tegangan AC 220V kepada elemen penghangat.
Penghangatan nasi baru mulai terjadi pada poin ini.

Kerusakan umum rice-cooker.


Sebelumnya perlu dikenali terlebih dahulu bagian-bagian dari rice-cooker, perhatikanlah gambar
berikut :

A adalah thermal-fuse,
B adalah terminal-terminal elemen pemanas (heating-element),
C adalah Leaf-switch, dan
D adalah ujung tangkai pemindah posisi di mana sensor panas magnetik tertaut.

Di antara kerusakan rice-cooker yang sering terjadi adalah :

 1.Tidak bisa memasak dan tidak bisa menghangatkan (disfungsi total).


 2.Nasi belum matang tetapi tangkai pemindah posisi sudah kembali ke posisi warm.

Kerusakan pada poin pertama disebabkan oleh tegangan AC 220 yang tidak masuk ke dalam
rangkaian elektrik rice-cooker. Hal ini biasanya terjadi karena thermal-fuse (sikring panas) telah
putus. Dengan mengganti thermal-fuse maka semua akan kembali normal. Namun ada hal yang
perlu diperhatikan bahwa penggantian thermal-fuse tidak boleh dengan cara disolder.
Penyambungan antara kabel dengan salah satu kaki elektroda thermal-fuse harus dengan cara
dijepitkan, perhatikanlah cara penyambungan aslinya dan buatlah yang sama seperti itu.

Kerusakan pada poin kedua disebabkan karena sensor panas magnetik sudah tidak bagus lagi
kemagnetannya. Dengan mengganti sensor panas magnetik dengan yang baru (bukan yang
bekas) maka proses memasak akan kembali normal. Perhatikanlah dengan baik bagaimana
sensor panas magnetik itu tertaut kepada tangkai pemindah posisi. Lepaskanlah dengan hati-
hati dan pasang yang baru persis sebagaimana pemasangan yang lama.
Terakhir, perlu dilakukan pengetesan terhadap elemen pemanas agar penggantian komponen
yang rusak tidak sia-sia. Gunakan AVO-meter pada posisi Ohm X10, tempelkan kedua ujung
tuas AVO-meter kepada dua terminal elemen pemanas. Apabila jarum penunjuk AVO-meter
bergerak, berarti elemen pemanas masih baik.
Tetapi apabila jarum penunjuk tidak bergerak maka tidak perlu repot-repot mengganti komponen
yang rusak, cukup ucapkan saja selamat tinggal kepada rice-cooker....

Anda mungkin juga menyukai