Disusun Oleh:
Kelompok III
FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TA 2023-2024
Kritik Riset Kualitatif
Fokus Artikel
Fokus pada artikel penelitian ini adalah ada 4 tahap siklus penelitian :
1. Diagnosa
Di tahap ini melibatkan pemegang kebijakan dan mahasiswa.
2. Perencanaan Tindakan
Tujuan adalah mengembangkan rencana pembelajaran KMB yang sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi mahasiswa.
3. Tindakan
Melibatkan implementasi dan refleksi mahasiswa terhadap tindakan yang diambil.
Tindakan yang dilakukan : (1) lokakarya reflektif (2) sesi diskusi kelompok (3)
satu mahasiswa senior per kelompok berbagi dan membantu mahasiswa KMB ini
dalam mempraktikkan teknik KMB dan ke (4) lembar pembelajaran
dikembangkan untuk membantu mahasiswa menjadi pelajar aktif melalui refleksi.
4. Evaluasi Tindakan
Peneliti maupun peserta merefleksikan perjalanan pembelajaran melalui Tindakan
yang dilakukan pada setiap tahap.
Ada 4 poin fokus yang ditemukan dalam artikel penelitian ini.
3. Tujuan dan Kemaknaan Studi
Tujuan Penelitian terdapat pada abstrak dan tujuan penelitian disebutkan dengan jelas
yaitu untuk mengembangkan dan menerapkan proses pembelajaran yang efektif bagi
mahasiswa yang mengikuti kursus KMB.
Tujuan spesifiknya adalah untuk
1) mengidentifikasi pengalaman dan kebutuhan siswa saat mengikuti kursus KMB dan
2) menggunakan tindakan kolaboratif untuk mengembangkan solusi guna mengatasi
kebutuhan yang teridentifikasi dengan fokus pada pembelajaran reflektif
Peneliti tidak menuliskan secara jelas mengenai kemaknaan atau manfaat penelitian
tapi hanya menggambarkan kemaknaan atau manfaat penelitian yaitu refleksi sebagai
alat pedagogi aktif dapat meningkatkan pengajaran dan pembelajaran MSN secara
keseluruhan, yang pada gilirannya, meningkatkan keterlibatan siswa, membantu
dalam desain kurikulum, dan menginformasikan perencanaan untuk perbaikan kursus
4. Desain
Berdasarkan jurnal, metode yang digunakan adalah penelitian studi kualitatif dengan
desain action research yaitu pendekatan praktis yang dikenal karena kemampuannya
menghasilkan tindakan untuk memecahkan masalah praktis dengan memberdayakan
peserta untuk terlibat dalam proses pengembangan dan penerapan perubahan untuk
mengatasi masalah yang teridentifikasi.
Penelitian action research dalam penelitian ini melibatkan diskusi kelompok untuk
mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi, dan semua peserta terlibat secara
aktif dalam proses tersebut. Anggota kelompok membuat keputusan, memantau, dan
meninjau kemajuan penelitian melalui pertemuan rutin. Dalam penelitian ini, baik
peneliti maupun partisipan terlibat secara kolektif dalam mengidentifikasi isu-isu
umum dan konkrit. Tindakan dicapai melalui siklus empat tahap yang terdiri dari
diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
Desain penelitian sesuai dengan tujuan penelitian dan dijabarkan dengan benar oleh
peneliti. Peneliti memilih desain penelitian partipatif bertujuan melakukan studi
masalah secara ilmiah dalam rangka mengarahkan, memperbaiki, dan mengevaluasi
keputusan dan Tindakan serta desain penelitian yang dipilih adekuat menjelaskan
fenomena yaitu refleksi diri merupakan strategi pembelajaran aktif yang efektif yang
membantu mengembangkan keterampilan dan kemampuan klinis dan keperawatan
siswa.
5. Penetapan Sampel
Pada penelitian menggunakan metode puposive sampling teridentifikasi dengan jelas.
Responden adalah mahasiswa Sarjana Keperawatan, dari 158 siswa yang dikirim
undangan melalui email, 30 mahasiswa keperawatan yang menanggapi dan setuju
untuk berpartisipasi. Di dalam jurnal telah terindentifikasi kriteria inklusi adalah
mahasiswa Sarjana Keperawatan tahun ke dua yang telah mengikuti MSN.
6. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan sesi diskusi kelompok, catatan
laporan dan wawancara indicidual semi terstruktur. Setiap wawancara berlangsung
sekitar 40-60 menit, yang dianggap cukup untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif. Sesi kelompok dan wawancara individu direkam dan ditranskip kata
demi kata. Strategi yang digunakan sudah cukup tepat.
7. Analisis data
Penelitian menjelaskan analisis data dengan lengkap, melaui wawancara
individu,kelompok & catatan lapangan. Proses analisis data meliputi analisis manifes
dan laten (Bengtsson, 2016) dan melibatkan empat tahap: dekontekstualisasi,
rekontekstualisasi, kategorisasi, dan kompilasi.
Selama tahap dekontekstualisasi, pemberi informasi & rekan peneliti secara individu
membaca transkrip baris demi baris untuk mengembangkan gambaran keseluruhan
data dan kode yang diberikan.
Pada tahap rekontekstualisasi, seluruh anggota tim peneliti terlibat dalam diskusi
untuk mengelompokkan semua kode homogen ke dalam subkategori, yang diberi label
in vivo. Ciri-ciri pembeda dari masing-masing kategori diidentifikasi. Akhirnya,
kesimpulan realistis diambil dari analisis data pada tahap kompilasi.
"Saya merasa seperti dipaksa untuk mempelajari Biosains untuk pemahaman yang
lebih baik tentang pembelajaran MSN. Kalau tidak, mustahil mencapai penguasaan
melalui studi MSN (E) yang komprehensif".
"Hampir seluruh waktu belajar saya tercurahkan pada MSN karena waktu
perkuliahan yang terlalu mepet. Jika saya tidak menghabiskan banyak waktu di MSN,
kemajuan dan hasil akademis saya tidak akan baik-baik saja (G)".
Peserta merasakan kemajuan ke kursus MSN tingkat lanjut sebagai sebuah tantangan
karena banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. Pemahaman isi MSN
mengharuskan siswa untuk meninjau beberapa mata kuliah pada waktu yang sama.
Hal ini menyebabkan beban kerja yang berat, sebagaimana dijelaskan oleh peserta.
"Saya lupa semua yang saya pelajari setelah kuis. Sebentar lagi, tidak banyak
perbedaan antara belajar keras atau tidak. Saya hanya memiliki pengetahuan
dangkal sebelum kuis. Begitu soal ujian berubah sedikit, saya gagal dalam menjawab
(I)".
Implikasi
Penelitian ini melibatkan konteks tertentu dan sekelompok kecil siswa, namun
hasilnya mempunyai implikasi yang lebih luas terhadap efektivitas strategi
pembelajaran berbasis kelompok dengan menunjukkan efektivitas pembelajaran
reflektif dalam meningkatkan motivasi siswa dan membantu mereka menjadi
lebih aktif dalam belajar. mengelola pembelajaran mereka yang sedang
berlangsung. Peneliti menjelaskan dengan cukup jelas implikasi di dalam
kesimpulan.
10. Referensi
https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi-ilmu-kesehatan-mitra-
keluarga/askep/contoh-kritik-jurnal/33831427
https://www.slideshare.net/Ratnawaty/kritik-jurnal-ilmiah-1
https://media.neliti.com/media/publications/107628-ID-kritik-pada-penelitian-
kualitatif.pdf
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/prosidingpgsd/article/view/4846