Anda di halaman 1dari 8

KRITIK RISET KUALITATIF

MATA KULIAH RISET KUALITATIF


PEMBIMBING: DR. EVI KAROTA, SKp. MNS

Disusun Oleh:

Kelompok III

1. Irma Yuni : 237046010


2. Lia Debora Manihuruk : 237046021
3. Purnama Sari Rezeki Sambas : 237046016
4. Sairomaito Harahap : 237046005
5. Sri Mahyunita : 237046007

FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TA 2023-2024
Kritik Riset Kualitatif

1. Judul Penelitian : Enhancing reflection on medical and surgical nursing among


nursing students : A participatory action research study.
Penamaan judul sudah tepat menurut kelompok karena sudah menunjukkan masalah
penelitian yang diangkat oleh peneliti.

2. Fokus atau Topik Penelitian


Topik
Topik pada penelitian ini adalah meningkatkan refleksi pada mata kuliah keperawatan
medikal bedah (KMB) yang bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan proses
pembelajaran yang efektif bagi siswa yang mengikuti kursus keperawatan medikal
bedah (KMB).

Fokus Artikel
Fokus pada artikel penelitian ini adalah ada 4 tahap siklus penelitian :
1. Diagnosa
Di tahap ini melibatkan pemegang kebijakan dan mahasiswa.
2. Perencanaan Tindakan
Tujuan adalah mengembangkan rencana pembelajaran KMB yang sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi mahasiswa.
3. Tindakan
Melibatkan implementasi dan refleksi mahasiswa terhadap tindakan yang diambil.
Tindakan yang dilakukan : (1) lokakarya reflektif (2) sesi diskusi kelompok (3)
satu mahasiswa senior per kelompok berbagi dan membantu mahasiswa KMB ini
dalam mempraktikkan teknik KMB dan ke (4) lembar pembelajaran
dikembangkan untuk membantu mahasiswa menjadi pelajar aktif melalui refleksi.
4. Evaluasi Tindakan
Peneliti maupun peserta merefleksikan perjalanan pembelajaran melalui Tindakan
yang dilakukan pada setiap tahap.
Ada 4 poin fokus yang ditemukan dalam artikel penelitian ini.
3. Tujuan dan Kemaknaan Studi
Tujuan Penelitian terdapat pada abstrak dan tujuan penelitian disebutkan dengan jelas
yaitu untuk mengembangkan dan menerapkan proses pembelajaran yang efektif bagi
mahasiswa yang mengikuti kursus KMB.
Tujuan spesifiknya adalah untuk
1) mengidentifikasi pengalaman dan kebutuhan siswa saat mengikuti kursus KMB dan
2) menggunakan tindakan kolaboratif untuk mengembangkan solusi guna mengatasi
kebutuhan yang teridentifikasi dengan fokus pada pembelajaran reflektif
Peneliti tidak menuliskan secara jelas mengenai kemaknaan atau manfaat penelitian
tapi hanya menggambarkan kemaknaan atau manfaat penelitian yaitu refleksi sebagai
alat pedagogi aktif dapat meningkatkan pengajaran dan pembelajaran MSN secara
keseluruhan, yang pada gilirannya, meningkatkan keterlibatan siswa, membantu
dalam desain kurikulum, dan menginformasikan perencanaan untuk perbaikan kursus

4. Desain
Berdasarkan jurnal, metode yang digunakan adalah penelitian studi kualitatif dengan
desain action research yaitu pendekatan praktis yang dikenal karena kemampuannya
menghasilkan tindakan untuk memecahkan masalah praktis dengan memberdayakan
peserta untuk terlibat dalam proses pengembangan dan penerapan perubahan untuk
mengatasi masalah yang teridentifikasi.
Penelitian action research dalam penelitian ini melibatkan diskusi kelompok untuk
mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi, dan semua peserta terlibat secara
aktif dalam proses tersebut. Anggota kelompok membuat keputusan, memantau, dan
meninjau kemajuan penelitian melalui pertemuan rutin. Dalam penelitian ini, baik
peneliti maupun partisipan terlibat secara kolektif dalam mengidentifikasi isu-isu
umum dan konkrit. Tindakan dicapai melalui siklus empat tahap yang terdiri dari
diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
Desain penelitian sesuai dengan tujuan penelitian dan dijabarkan dengan benar oleh
peneliti. Peneliti memilih desain penelitian partipatif bertujuan melakukan studi
masalah secara ilmiah dalam rangka mengarahkan, memperbaiki, dan mengevaluasi
keputusan dan Tindakan serta desain penelitian yang dipilih adekuat menjelaskan
fenomena yaitu refleksi diri merupakan strategi pembelajaran aktif yang efektif yang
membantu mengembangkan keterampilan dan kemampuan klinis dan keperawatan
siswa.
5. Penetapan Sampel
Pada penelitian menggunakan metode puposive sampling teridentifikasi dengan jelas.
Responden adalah mahasiswa Sarjana Keperawatan, dari 158 siswa yang dikirim
undangan melalui email, 30 mahasiswa keperawatan yang menanggapi dan setuju
untuk berpartisipasi. Di dalam jurnal telah terindentifikasi kriteria inklusi adalah
mahasiswa Sarjana Keperawatan tahun ke dua yang telah mengikuti MSN.
6. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan sesi diskusi kelompok, catatan
laporan dan wawancara indicidual semi terstruktur. Setiap wawancara berlangsung
sekitar 40-60 menit, yang dianggap cukup untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif. Sesi kelompok dan wawancara individu direkam dan ditranskip kata
demi kata. Strategi yang digunakan sudah cukup tepat.
7. Analisis data
Penelitian menjelaskan analisis data dengan lengkap, melaui wawancara
individu,kelompok & catatan lapangan. Proses analisis data meliputi analisis manifes
dan laten (Bengtsson, 2016) dan melibatkan empat tahap: dekontekstualisasi,
rekontekstualisasi, kategorisasi, dan kompilasi.
Selama tahap dekontekstualisasi, pemberi informasi & rekan peneliti secara individu
membaca transkrip baris demi baris untuk mengembangkan gambaran keseluruhan
data dan kode yang diberikan.
Pada tahap rekontekstualisasi, seluruh anggota tim peneliti terlibat dalam diskusi
untuk mengelompokkan semua kode homogen ke dalam subkategori, yang diberi label
in vivo. Ciri-ciri pembeda dari masing-masing kategori diidentifikasi. Akhirnya,
kesimpulan realistis diambil dari analisis data pada tahap kompilasi.

8. Hasil dan Pembahasan


Dari 28 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki berusia 19 hingga 20
tahun menyelesaikan penelitian. Didapatkan empat tema muncul dari analisis data:
1. Mengikuti kursus yang melibatkan sejumlah besar pengetahuan multidisiplin.
biosains, dan mengintegrasikan pembelajaran ini ke dalam kursus MSN.
a). Perlunya Integrasi Pengetahuan peserta :
"Saya ingin berpesan kepada mahasiswa baru untuk rajin belajar pada mata kuliah
biosains, yang akan memudahkan mereka mempelajari mata kuliah MSN di tahun
keduaika tidak, pembelajaran MSN akan berubah menjadi siklus pembelajaran
negatif ".

"Saya merasa seperti dipaksa untuk mempelajari Biosains untuk pemahaman yang
lebih baik tentang pembelajaran MSN. Kalau tidak, mustahil mencapai penguasaan
melalui studi MSN (E) yang komprehensif".

b). Tantangan dalam mempelajari kursus MSN :


"Konteks MSN lebih kompleks dalam hal pengetahuan teoritis. MSN memiliki
kesulitan belajar dan beban kelas sekitar 4 kali lebih besar dibandingkan dengan FN
(keperawatan dasar) (L)"

"Hampir seluruh waktu belajar saya tercurahkan pada MSN karena waktu
perkuliahan yang terlalu mepet. Jika saya tidak menghabiskan banyak waktu di MSN,
kemajuan dan hasil akademis saya tidak akan baik-baik saja (G)".
Peserta merasakan kemajuan ke kursus MSN tingkat lanjut sebagai sebuah tantangan
karena banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. Pemahaman isi MSN
mengharuskan siswa untuk meninjau beberapa mata kuliah pada waktu yang sama.
Hal ini menyebabkan beban kerja yang berat, sebagaimana dijelaskan oleh peserta.

2. Mengalami perjalanan yang serba cepat.


a). Kelas yang penuh konten dan intens
Peserta menggambarkan tekanan yang mereka alami dalam mencoba memahami
perkuliahan dan bacaan yang diperlukan karena kontennya berat, dan dosen terlihat
terburu-buru dalam mempelajari materi. Mereka beranggapan bahwa fokus dosen
adalah memastikan seluruh konten tercakup untuk keperluan penilaian.
"Waktu yang dialokasikan untuk pembelajaran MSN tidak memungkinkan kami
menyerap ilmu. Saya memaksakan diri untuk belajar karena ada kuis setiap
minggunya. Jika Anda (siswa) tidak mempersiapkan diri untuk kuis, tidak mungkin
untuk mereview semua bab saat ujian tengah semester dan ujian akhir tiba (F)".

b). Keengganan untuk mendekati staff pengajar


"merupakan sumber belajar yang baik, namun tetap saja mengkhawatirkan. Saya
merasa cemas terhadap otoritas guru dan lebih memilih tidak mengetahui
jawabannya. Dibutuhkan rasa hormat terhadap guru dan orang yang lebih tua
darimu (K)".

3. Mengenali cara belajar mereka yang unik.


a). Mengenali gaya belajar efektif yang dimiliki peserta mampu mengidentifikasi gaya
belajarnya sendiri.
"Kesulitan dalam mempelajari MSN adalah bagaimana Anda menghadapinya,
pendekatan apa yang tepat untuk pembelajaran anda sendiri dan untuk dapat
mencapai pemahaman komprehensif tentang mata kuliah tersebut (B)".

"Saya lupa semua yang saya pelajari setelah kuis. Sebentar lagi, tidak banyak
perbedaan antara belajar keras atau tidak. Saya hanya memiliki pengetahuan
dangkal sebelum kuis. Begitu soal ujian berubah sedikit, saya gagal dalam menjawab
(I)".

b). Menggunakan penilaian sebagai alat pembelajaran yang efektif.


Peserta mengidentifikasi kuis sebagai metode pembelajaran efektif yang
mencerminkan upaya belajar mereka.
" Kuis ini meningkatkan eksplorasi diri tentang cara belajar mandiri. Dulu juga
menjadi cara memotivasi saya untuk meluangkan waktu untuk belajar (M)".

4. Menjadi pembelajar aktif.


a). Bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Peserta menunjukkan motivasinya untuk mengembangkan pemahaman yang
mendalam dan menjadi pembelajar yang aktif.
"Saya harap saya bisa mendapatkan skor yang lebih baik daripada umpan. Jadi, saya
terus bekerja sekeras yang saya bisa. Ketika ilmu saya tertantang atau ketika orang
mengatakan sesuatu yang saya tidak tahu, itu isyarat bagi saya untuk belajar lebih
banyak (P)".

b). Menghargai prestasi siswa melalui refleksi.


Peserta mengenali nilai pencapaian mereka dalam mata kuliah ini dan merasa
dihargai karena mengetahui bahwa mereka telah menjadi pembelajar yang aktif
"Belajar MSN membuat saya merasa lebih pintar dari sebelumnya karena saya bisa
menggunakan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah… Ini adalah rasapencapaian
untuk masuk ke bidang keperawatan. Melihat kembali pembelajaran mata kuliah lain
jauh lebih muda (O)".

9. Simpulan, Implikasi Keperawatan & Saran


Peneliti menyusun simpulan yang menjelaskan tentang hasil penelitian yang
dilakukan, implikasi dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya sesuai
Kesimpulan
Menurut pandangan kelompok Penelitian ini membantu siswa untuk mengidentifikasi
tantangan belajar mereka sendiri, mengenali kebutuhan untuk mengubah sikap dan
pendekatan mereka terhadap pembelajaran, meningkatkan pengajaran dan pembelajaran
dalam kursus MSN, dan mengidentifikasi karakteristik yang relevan untuk menjadi
pembelajar aktif dan berprestasi sudah sesuai dengan hasil penelitian yang diteliti oleh
Peneliti.

Implikasi
Penelitian ini melibatkan konteks tertentu dan sekelompok kecil siswa, namun
hasilnya mempunyai implikasi yang lebih luas terhadap efektivitas strategi
pembelajaran berbasis kelompok dengan menunjukkan efektivitas pembelajaran
reflektif dalam meningkatkan motivasi siswa dan membantu mereka menjadi
lebih aktif dalam belajar. mengelola pembelajaran mereka yang sedang
berlangsung. Peneliti menjelaskan dengan cukup jelas implikasi di dalam
kesimpulan.

Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya


Peneliti menambah sampelnya (Mahasiswa Keperawatan Program Sarjana) yang
sedang menjalankan studi Sarjana Keperawatan sehingga makin banyak mahasiswa
yang dapat mengidentifikasi tantangan belajarnya sendiri dan mengenali kebutuhan
untuk mengubah sikap dan pendekatan mereka terhadap pembelajaran.

10. Referensi
https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi-ilmu-kesehatan-mitra-
keluarga/askep/contoh-kritik-jurnal/33831427
https://www.slideshare.net/Ratnawaty/kritik-jurnal-ilmiah-1
https://media.neliti.com/media/publications/107628-ID-kritik-pada-penelitian-
kualitatif.pdf
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/prosidingpgsd/article/view/4846

Anda mungkin juga menyukai