Hydraulic Head (Elevasi permukaan kedalaman air tanah)

Piezometer A-500-40-460 m

Piezometer B-500-50-450 m

Piczometer C-500-40-460 m

Pressure Head (Kedalaman piezometer kedalaman air tanah) Piezometer A-200-40-160 m

Piezometer B = 150-50-100 m

Piezometer C-100-40-60 m

Elevation Head (Elevasi permukaan-kedalaman piezometer)

Piezometer A-500-200-300 m

Piezometer B-500-150-350 m

Piezometer C-500-100-400 m

Tekanan Fluida Pada B

P=pgh

P-1000.9.8.100 980000 N/m²

Gradien Hidraulik A-B- 450-460 200-150 =-0,2

Aliran air tanah bergerak dari titik A ke titik B karena nilai total hydraulic pada piezometer A

lebih besar daripada piezometer B

Gradien Hidraulik B-C--

Aliran air tanah bergerak dari titik C ke titik B karena nilai total hydraulic pada piezometer C

lebih besar daripada piezometer B

469-450 150-100 = 0,2

Kondisi Hidrogeologi

Berdasarkan perhitungan hydraulic gradient pada lokasi tersebut menunjukkan pergerakan air secara
downward Arah aliran air jika dilihat dari nilai hydraulic head air mengalir menuju titik B karena sifat air
yang mengalir dari hydraulic head tinggi ke rendah. Selain itu melalui perhitungan hydraulic gradient A-B
menghasilkan nilai negatif kemungkinan hal ini dapat menunjukkan bahwa aliran air tanah bisa saja tidak
signifikan karena adanya confining layer di antara mereka kecuali akuitarnya bocor dan air yang
ditransmisikan akan mengalir dari A ke B.

Arah aliran air tanah yang melalui ABC

Ha: 105-1095 m

Hb: 120-35-85 m

He: 145-40-105 m

Berdasarkan Hukum darcy yang menyatakan bahwa "Air tanah bergerak karena adanya gradien hidrolik
berupa perbedaan ketinggian (dh), dari h tinggi menuju h rendah", maka arah aliran air yaitu dari C-A-B.

Gradien Hidrolik

Gradien Hidrolik dari titik C ke A: dh/dl: (95-105)/1000=-10/1000=-0.01

Gradien Hidrolik dari titik A ke B: dh/dl: (85-95)/1000-10/1000--0.01

Gradien Hidrolik dari titik B ke C: dh/dl: (105-85/1000 20/1000 0.02 Sehingga didapatkan nilai gradien
hidrolik yang sama dari titik C-A dengan A-B, yaitu 0.01